Dosen Pengampu :
Eka Prasetyono., S.ST., MT
Disusun :
Mochammad Irfan Abdillah
1303181048
2 D3 ELEKTRO INDUSTRI B
Microcontroller merupakan computer sederhana yang ada didalam chip berguna sebagai
pegontrol alat-alat elektronika lain yang terhubung dengan micro itu sendiri. Microcontroller
itu berupa jenis yang sama dengan mikroprosesor yang mengutamakan efektifitas dan efisiensi
dan biaya. Jika diartikan dengan secara harfiahnya merupakan "alat untuk pengendali kecil"
dimana suatu sistem elektronika cukup banyak memerlukan piranti-piranti sebagai pendukung
seperti contoh IC TTL dan CMOS yang dapat disederhanakan atau direduksi dan sehingga itu
akan terpusat serta dapat dikendalikan oleh microcontroller.
Sebuah chip dari mikrokontroler biasanya terdiri atas :
Central Processing Unit bisa desebut mikroprosesor
Port atau pin input output sebagai antarmuka dengan perangkat lain berupa GPIO Pin (General
Purpose Input Output)
Random Access Memory sebagai menyimpan data
Read Only Memory sebagai tempat isi program yang berguna untuk pengendalikan atau
pengontrol fungsi chip mikrokontroler. Hampir semua mikrokontroler memiliki penyimpan
program didalam Flash memori sehingga dapat diprogram dan dihapus.
Interface serial yang berfungi untuk komunikasi dengan system lainnya seperti ,I2C, UART,
USART, dan SPI.
2. UART
Universal Asynchronous Receiver Transmitter, merupakan salah satu protokol serial
yang digunakan paling umum. Sebagian besar dari pengendali atau pengontrol memiliki UART
perangkat keras yang ada di board mikrokontroller. UART menggunakan jalur yang data
tunggal untuk pengirim atau mentransmisikan dan satu untuk receiver atau menerima data.
UART ini paling sering menggunakan data 8-bit untuk ditransfer, dengan rincian sebagai
berikut: 1 bit pertama ( memiliki level yang rendah), kemudian ada 8 bit data, dan yang terakhir
1 stop bit ( memiliki level yang tinggi). Dari bit yang mulai dari level rendah dan bit stop level
tinggi yang memilki arti akan selalu ada perpindahan atau transisi mulai dari level tinggi
hingga ke level rendah untuk bisa mengawali komunikasi tersebut. Itulah yang menjadi
gambaran UART. Di UART tidak adanya level tegangan, jadi kita dapat menggunakan
tegangan di 3,3 V ataupun 5 V. Pada penggunaan komunikasi jarak jauh, UART yang memilki
tegangan 5 V kurang dapat diandalkan, sehingga dikonversi ke tegangan yang lebih tinggi,
biasanya bertegangan +12 V untuk nilai "0" dan -12 V untuk nilai " 1 ". Format dari data
tersebut akan sama saja. Maka harus menggunakan RS-232
Kelemahan dari komunikasi UART ini adalah ketergantungan waktu yang menjadikan
kelemahan terbesar dari UART. Sehingga ditemukannya solusi USART , untuk Universal
Synchronous / Asynchronous Receiver Transmitter. Ini bisa juga disebut UART namun
memiliki protokol sinkron. Artinya, secara sinkron menjadikan tidak hanya data, tetapi juga
adanya jam yang dikirimkan. Dengan setiap bit, pulsa jam akan memberi informasi penerima
atau receiver bahwa ia harus mengunci bit tersebut. Protokol sinkron ini memerlukan band
width yang bernilai lebih tinggi, seperti dalam hal untuk coding SPI dan I2C.
IV. Langkah Percobaan
1. Buat rangkaian skematik diaplikasi proteus
2. Setelah itu, buka software MX CUBE untuk mengatur pin pin pada STM32F1 sesuai
prinsip kerja sistem lalu Generate Code.
2. Kipas Angin 1 ON
3. Matikan Kamar 1
4. Lampu 2 ON
5. Kipas Angin 2 ON
6. Matikan Kamar 2
7. Pompa Air ON
Sotfware yang kita butuhkan terdiri atas : STM32CUBEMX sebagai mengatur pin – pin
input maupun output padaSTM32F1 yang digunakan pada sistem kontrol. Otomatis kita juga
akan membutuhkan Keil MDKV sebagai tempat untuk membuat script control system.
Kemudian Proteus sebagai software simulator pada sistem tersebut. Lalu kita membutuhkan
Visual Basic untuk aplikasi kontrol pada sistem yang berada pada komputer. Dan yang terakhir,
kia membutuhkan VSPE yang berfungsi sebagai konektor antara Visual Basic dan Proteus.
Langkah awal kita desain sistem yang akan dibuat di Proteus. Kemudian mengatur pin-
pin konfigurasi input dan output disoftware STM32CUBEMX. Lalu, kita akan membuat script
untuk membuat pengatur atau kontrol otomatis yang akan kita desain. Setelah itu, kita membuat
inputan di luar Proteus dengan software Visual Basic sebagai aplikasi dikomputer. Dan terakhir
kita akan menghubungkan antara COM 1 (Proteus) dan COM 2 (Visual Basic) dengan software
Visual BAsic.
Pada saat kita menjalankan sistem dengan running simulasi pada proteus dan visual
basic. Saat kita menakan tombol Lampu 1 ON pada Visual Basic sebagai input microcontroller
yang artinya microcontroller menerima dari atau receiver. Maka lampu LED 1 akan menyala
dan virtual terminal akan mendapatkan data tramitter dari STM32F1 dan menamplikan text
“Lampu 1 ON”. Kemudian saat kita menekan tombol Kipas Angin 1 ON, maka motor 1 akan
menyala dan menamplikan text “Kipas Angin 1 ON”. Begitu juga saat kita menekan tombol
Kamar 1 OFF. Maka kita akan menonaktifkan semua yang ada di kamar 1 yang terdiri atas
lampu LED dan Motor dan juga menamplikan text “Kamar 1 OFF”. Begitu juga saat kita
mengkontrol Kamar 2, Sistem yang berjalan akan sama. Dan yang terakhir, saat kita akan
mengatur pompa air dengan menekan tombol ON. Maka Pompa Air akan ON dan menamplikan
text “Pompa Air OFF”. Begitu pula saat kita akan menonaktifkan pompa air dengan menekan
tombol OFF. Maka Pompa Air akan mati dan menamplikan text “Pompa Air OFF”.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil simulasi dan analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa ketika kita
akan mendesain kontrol otomasi untuk rumahan harus memerlukan komponen –
komponen peting dalam perancangan. Kita akan membutuhkan otak atau alat
pengendalinya, berupa microcontroller. Dengan microcontroller kita dapat mendesain
perintah sesuai kebutuhan dengan mengatur program didalam microcontroller tersebut.
Kemudian kita juga membutuhkan piranti pendukung sebagai input dan output untuk
menjalankan program dan rancangan yang telah dibuat. Input bisa berupa push button,
potensio meter, LDR. Untuk output sebagai pemanfaatannya bisa berupa lampu, motor,
ataupun layar LCD untuk menamilkan teks atau angka yang akan ditampilkan. Dan yang
terakhir kita akan membutuhkan koneksi sebagai pemanfaatan dari luar sistem, misalnya
push button didesain didalam sebuah aplikasi komputer yang digunakan sebagai input
microcontroller tadi. Dan hasl tersebut memerlukan koneksi antar komputer sebagai
penyedia media. Koneksi tersebut bisa berupa koneksi R232 atau juga bisa dengan koneksi
bluetooth.
Daftar Pustaka
https://www.logicgates.id/blogs/news/apa-itu-mikrokontroler
http://fisikaunlam.blogspot.com/2011/05/interface-mikrokontroler.html
https://sites.google.com/site/informasiterbarusekali/pengertian-mikrokontroller
https://klyx.wordpress.com/2012/09/01/mikrokontroler/
https://qastack.id/electronics/37814/usart-uart-rs232-usb-spi-i2c-ttl-etc-what-are-all-of-
these-and-how-do-th