02 Fitri Handayani
(1303181049)
03 Nadhiv Afiansah
(1303181060)
AGENDA 3
600m
200m
02.
Konstruksi Tiang
Konstruksi Tiang JTM 7
Transformator daya berfungsi untuk mentransformasikan Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT) adalah pe
daya listrik, dengan merubah tegangan dengan frekuensi t ralatan pemutus, yang berfungsi untuk memutus rangkaian
etap. Selain itu transformator daya juga berfungsi untuk p listrik dalam keadaan berbeban.
engatur tegangan.
Transformator daya berfungsi untuk mentransformasikan Berfungsi merubah besaran arus dari arus yang besar ke ar
daya listrik, dengan merubah tegangan dengan frekuensi t us yang kecil atau memperkecil besaran arus listrik pada si
etap. Selain itu transformator daya juga berfungsi untuk pe stem tenaga listrik, menjadi arus untuk sistem pengukuran
ngatur tegangan. dan proteksi.
Fuse Cut Out merupakan sebuah alat pemutus rangkaian l Arrester adalah alat proteksi bagi peralatan listrik terhadap
istrik yang berbeban pada jaringan distribusi yang bekerja tegangan lebih, yang disebabkan oleh petir atau surja hubu
dengan cara meleburkan bagian fuse link yang telah diran ng. Alat ini bersifat sebagai by-pass di sekitar isolasi yang s
cang khusus dan disesuaikan ukurannya aat terjadi petir atau surja hubung
Trafo distribusi berfungsi untuk memindahkan besaran te Isolator berfungsi sebagai penyekat listrik pada penghantar
gangan yang besarnya di atas 1 MVA, dan umumnya dipa yang satu dengan yang lainnya dan penghantar tanah.
kai pada saluran transmisi.
Konektor difungsikan untuk menghubungkan saluran mau Sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tana
pun komponen yang satu dengan yang lain. h saat terjadi kebocoran atau kegagalan isolasi.
Tempat dudukan isolator kabel untuk menjaga penghanta Sebagai penghantar daya listrik dengan isolasi setengah. K
r dan peralatan yang di pasang di atas tiang onduktor dengan bahan utama aluminiumini diisolasi deng
an material XLPE
Penghubung dan pembagi tenaga listrik dari output trafo GSW adalah media untuk melindungi konduktor fasa dari
sisi tegangan rendah TR ke Rel pembagi dan diteruskan k sambaran petir. Pemasangan GSW diharapkan mampu m
e Jaringan Tegangan Rendah (JTR) melalui kabel jurusan engurangi probabilitas terjadinya surja petir akibat samba
(Opstyg Cable) yang diamankan oleh NH Fuse. ran petir.
Standar ROW pa
da Jaringan SUT
M
29
Right Of Way
Standar ROW pa
da Jaringan Tega
ngan Rendah
Jarak antara jaringan tegangan rendah
dengan jaringan Telekomunikasi tidak k
urang dari 100cm direlokasikan hanya a
da satu saluran telekomunikasi pada tia
ng JTR.
30
Right Of Way
Standar Konstruksi P
embumian
Penghantar pembumian pada kontruksi ti
ang dilakukan pada setiap jarak 200 mete
r. Sehingga setiap 4 tiang akan dilakukan
pemasangan Grounding. Nilai pembumian
nya tidak lebih dari 10 Ohm
Nilai tahanan pembumian kondisi baik tid
ak melebihi 1,7 Ohm untuk netral trafo dan
kurang dari 1 Ohm untuk arrester.
40
Pembumian
Standar Konstruksi P
embumian
Pada kontruksi JTM telah dilakukan pema
sangan grounding pada setiap jarak 200
meter atau sekitar 4 tiang.
41
Pembumian
Standar Konstruksi P
embumian
Pada kontruksi JTR juga telah dilakukan p
emasangan grounding pada setiap jarak 2
00 meter atau sekitar 4-5 tiang.
42
Pembumian
Standar Konstruksi P
embumian
Pada kontruksi Gardu distribusi juga telah
dilakukan pemasangan grounding 3 kabel
sesuai dengan standar konstruksi PHB
43
Pembumian
Standar Konstruksi P
embumian
Pada kontruksi JTR telah dilakukan pema
sangan grounding. Namun, kabel groundin
g terlepas sehingga tidak sesuai dengan s
tandar.
44
Pembumian
Standar Konstruksi P
embumian
Pada kontruksi Gardu distribusi juga telah
dilakukan pemasangan grounding. Namu
n, terdapat grounding yang belum tersamb
ung dan terdapat kabel yang terkelupas.
THANK YOU FOR WATCHIN
G!
ANY QUESTIONS?