TENAGA LISTRIK
TUGAS MERANGKUM
OLEH :
18050413019/D3 TL 2018
FAKULTAS TEKNIK
2020
Secara umum pentanahan adalah melakukan koneksi sirkuit atau peralatan ke bumi. Sistem pentanahan
yang kurang baik dapat menyebabkan penurunan kualitas tenaga listrik. Ilmu pertanahan sering kali
dianggap remeh, padahal pentanahan yang baik sangatlah penting.
Pada system tenaga listrik, 70% s/d 80% yang terkena gangguan adalah pada sistem transmisi. Salah
satunya adalah gangguan ke tanah selain gangguan-gangguan lain seperti , surja petir, kesalahan
mekanis akibat retak-retak pada isolator, burung atau daun-daun yang terbang dekat isolator gantung,
debu-debu yang menempel pada isolator, tegangan lebih dan gangguan hubung singkat.
Jika arus gangguan lebih dari 5 A maka timbul busur listrik pada kontak-kontak antara kawat yang
terganggu dan tanah yang tidak dapat padam sendiri. Dan jika terdapat busur tanah yang menetap,
padam dan menyala, hal ini dapat membahayakan. Hal ini disebabkan karena busur tanah tersebut
merupakan gelombang berjalan yang memiliki muka gelombang yang curam yang dapat
membahayakan isolasi dari alat-alat instalasi meskipun letaknya jauh dari titik gangguan.
PEMBAHASAN
1. Sistem Pentanahan
Sistem pentanahan atau biasa disebut sebagai grounding system adalah sistem pengamanan terhadap
perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik
utamanya petir. Sistem pentanahan digambarkan sebagai hubungan antara suatu peralatan atau sirkit
listrik dengan bumi.
Sistem pentanahan yang digunakan baik untuk pentanahan netral dari suatu sistem tenaga listrik ,
pentanahan sistem penangkal petir dan pentanahan untuk suatu peralatan khususnya dibidang
telekomunikasi dan elektronik perlu mendapatkan perhatian yang serius , karena pada prinsipnya
pentanahan tersebut merupakan dasar yang digunakan untuk suatu system proteksi. Tidak jarang orang
umum/ awam maupun seorang teknisi masih ada kekurangan dalam mengprediksikan nilai dari suatu
hambatan pentanahan. Besaran yang sangat dominan untuk diperhatikan dari suatu sistem pentanahan
adalah hambatan sistem suatu sistem pentanahan tersebut.
Sampai dengan saat ini orang mengukur hambatan pentanahan hanya dengan menggunakan earth
tester yang prinsipnya mengalirkan arus searah ke dalam system pentanahan, sedang kenyataan yang
terjadi suatu system pentanahan tersebut tidak pernah dialiri arus searah. Karena biasanya berupa
sinusoidal (AC) atau bahkan berupa impuls (petir) dengan frekuensi tingginya atau berbentuk arus
berubah waktu yang sangat tidak menentu bentuknya.
Menurut Anggoro (2002)1 perilaku tahanan system pentanahan sangat tergantung pada frekuensi
(dasar dan harmonisanya) dari arus yang mengalir ke system pentanahan tersebut. Dalam suatu
pentanahan baik penangkal petir atau pentanahan netral sistem tenaga adalah berapa besar impedansi
system pentanahan tersebut.
Besar impedansi pentanahan tersebut sangat dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor internal atau
eksternal. Yang dimaksud dengan fator internal meliputi :
Untuk mengetahui nilai-nilai hambatan jenis tanah yang akurat harus dilakukan pengukuran secara
langsung pada lokasi yang digunakan untuk system pentanahan karena struktur tanah yang
sesungguhnya tidak sesederhana yang diperkirakan, untuk setiap lokasi yang berbeda mempunyai
hambatan jenis tanah yang tidak sama (Hutauruk, 1991)5.
Tujuan utama pentanahan adalah menciptakan jalur yang low- impedance (tahanan rendah) terhadap
permukaan bumi untuk gelombang listrik dan transient voltage. Penerangan, arus listrik, circuit
switching dan electrostatic discharge adalah penyebab umum dari adanya sentakan listrik atau transient
voltage. Sistem pentanahan yang efektif akan meminimalkan efek tersebut.
a. Membatasi besarnya tegangan terhadap bumi agar berada dalam batasan yang diperbolehkan
b. Menyediakan jalur bagi aliran arus yang dapat memberikan deteksi terjadinya hubungan yang tidak
dikehendaki antara konduktor system dan bumi. Deteksi ini akan mengakibatkan beroperasinya
peralatan otomatis yang memutuskan suplai tegangan dari konduktor tersebut.
· Pertama tama kita Periksa kondisi kabel grounding BC yang akan diukur. Bila kotor bersihkan dahulu
permukaan kabel tersebut dengan lap bersih / kertas amplas, agar jepitan kabel probe dapat menyentuh
langsung bagian permukaan tembaga yang sudah bersih dan untuk mencegah terjadinya kesalahan
pembacaan pada alat ukur.
· Periksa kondisi dan perlengkapan penunjang alat ukur digital earth resistance digital.
· Earth Tester mempunyai tiga kabel diantaranya adalah kebel merah, kuning dan hijau.
· Silahkan hubungkan kabel ke Earth Tester dengan warna yang sudah di tentukan pada alat ukur.
· Hubungkan kabel merah setra kuning ke tanah dengan masing-masing jarak kurag lebih 5-10 meter
dari pentanahan atau grounding.
· Hubungkan juga kabel hijau ke grounding yang sudah terpasang.
· Lakukan pengukuran grounding (tahanan pentanahan) dengan memutar knob alat ukur pada poisisi
200 ohm atau 2000 ohm tergantung dari kondisi tanah pada area setempat yang akan diukur.
· Kemudian tekan tombol tester untuk mengetahui resistansi grounding biasanya berwarna
kuning/merah dan pada displai alat ukur akan muncul nilai tahanan pentanahan.
· Dan finish nilai resistansi grounding sudah di ketahui. lihat angka yang di tunjuk oleh jarum tester
Untuk dapat memperkecil nilai tahanan grounding dapat dilakukan dengan penambahan zat aditip
pada tanah. Zat aditip tersebut dapat berupa garam, bentonit, air, serbuk besi dan lain-lain. Namun zat
aditif tersebut memiliki keterbatasan umur. Zat aditif tidak dapat berfungsi dengan baik pada waktu
yang cukup lama. Sebuah sistem grounding harus dievaluasi setiap 6 bulan untuk mengetahui
kelayakan operasi sistem grounding untuk dapat dilanjutkan (PUIL,2000) akibat penurunan kualitas
tahanan grounding.
Dalam system pentanahan semakin kecil nilai tahanan maka semakin baik terutama untuk
pengamanan personal dan peralatan, beberapa patoakan standart yang telah disepakati adalah bahwa
saluran tranmisi substasion harus direncanakan sedemikian rupa sehingga nilai tahanan pentanahan
tidak melebihi 1Ω untuk digunakan pada aplikasi data dan maksimum harga tahanan yang diijinkan 5Ω
pada gedung. Kisi- kisi pentanahan tergantung pada kerja ganda dan pasak yang terhubung. Dari segi
besarnya nilai tahanan bahan yang dipakai pasak tidak mengurangi besar tahanan pentanahan sistem
namun mempunyai fungsi tersendiri yang penting. Bahannya sendiri mempunyai harga impedansi awal
beberapa kali lebih tinggi daripada harga tahanannya terhadap tanah pada frekuensi rendah. Bahan
pentanahan dimaksudkan untuk mengontrol dalam batas aman sesuai peralatan yang digunakan,
sedangkan pasak adalah batang sederhana, hal ini penyebab utama jatuhnya tahanan tanah dalam
gradient tegangan yang tinggi pada permukaan pasak. Sebagai akibat dari sifat ini maka pasak harus
ditempatkan didekat atau sekitar bangunan stasion. Dalam saluran tegangan tinggi (132 kV) tahanan
maksimalnya 15 ohm masih dapat ditoleransi dan dalam saluran distribusi (33-0,4 kV) dipilih tahanan
25 ohm.
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menurunkan nilai tahanan pentanahan antara lain
dengan :
a. Sistem batang pararel
b. Sistem pasak tanam dalam dengan beberapa pasak dan diperlakukan terhadap kondisi kimiawi tanah.
c. Dengan menggunakan pelat tanam, penghantar tanam, dan beton rangka baja yang secara listrik
terhubung.
Dari rumus untuk menentukan tahanan tanah dari statu elektroda yang hemispherical R = ρ/2πr terlihat
bahwa tahanan pentanahan berbanding lurus dengan besarnya ρ. Untuk berbagai tempat harga ρ ini
tidak sama dan tergantung pada beberapa faktor :
1. Elektroda Batang
2. Elektroda Pelat
3. Elektroda Pita
Elektroda – elektroda ini dapat digunakan secara tunggal maupun multiple dan juga secara gabungan
dari ketiga jenis dalam suatu sistem.
Elektroda batang ini mampu menyalurkan arus discharge petir maupun untuk pemakaian pentanahan
yang lain.
6. Ground Load
Ground load adalah elektroda tembaga berbentuk bulat pejal yang memanjang pada ujungnya lancip.
Ground load terdri cincin terminal dan tembaga telanjang berbentuk berbentuk lancip.
4. TT (Double Terre)
Pada sistem TT, bagian netral sumber listrik tidak terhubung langsung dengan pembumian netral pada
sisi konsumen (instalasi peralatan). Pada sistim TT, konsumen harus menyediakan koneksi mereka
sendiri ke bumi, yaitu dengan memasang elektroda bumi yang cocok untuk instalasi tersebut .