Anda di halaman 1dari 47

KERJA PRAKTIK

PROGAM KP PENSSKY IBT

PERENCANAAN STARTUP BISNIS APLIKASI


UNTUK MENCARI TEMAN BEPERGIAN

TEMAN JALAN

Oleh :

Mochammad Irfan Abdillah NRP. 1303181048

Hammam Saifullah NRP. 1303181051

Ndarin Irmasari NRP. 1303181059

Dosen Pembimbing :

Farid Dwi Murdianto, S.ST., M.T.

NIP. 19910412 201903 1017

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2020
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROGAM KP PENSSKY IBT PENS SKY VENTURE

“ MEMBANGUN START UP BISNIS INOVASI TEKNOLOGI”

Periode 7 Agustus s/d 31 Oktober 2020

Disusun Oleh :
1. Mochammad Irfan Abdillah NRP. 1303181048
2. Hammam Saifullah NRP. 1303181051
3. Ndarin Irmasari NRP. 1303181059

Dosen Pembimbing :
Farid Dwi Murdianto, S.ST., M.T.
NIP. 19910412 201903 1017

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

2020
HALAMAN PENGESAHAN KERJA PRAKTIK

“ MEMBANGUN START UP BISNIS INOVASI TEKNOLOGI”

PROGAM KP PENSSKY IBT PENS SKY VENTURE

PROGAM KP PENSSKY IBT PENS SKY VENTURE


Tanggal : Agustus – Oktober 2020

Oleh :

Mochammad Irfan Abdillah NRP. 1303181048


Hammam Saifullah NRP. 1303181051
Ndarin Irmasari NRP. 1303181059

Surabaya, 30 Oktober 2020


Menyetujui :

Dosen Pembimbing Koordinator Kerja Praktek

Farid Dwi Murdianto, S.ST., M.T. Indra Ferdiansyah,S.ST., M.T


NIP. 19910412 201903 1017 NIP. 19901020 201903 1 014
Mengetahui:

Ketua Program Studi


D3 Teknik Elektro Industri

Syechu Dwitya Nugraha, S.ST., M.T.


NIP.19890508201504 1 001
DAFTAR ISI

1
DAFTAR GAMBAR

2
DAFTAR TABEL

3
DAFTAR LAMPIRAN

4
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktik yang berjudul Membangun
Startup Bisnis Inovasi dan Teknologi.
Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Farid Dwi Murdianto,
S.ST., M.T. selaku dosen pembimbing dan Bapak Yoki Trias
Riesmana selaku mentor yang telah membantu kami baik secara moral
maupun materi. Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman
seperjuangan yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan tugas
ini tepat waktu.
Kami menyadari bahwa laporan kerja praktik yang kami buat ini
masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa,
maupun penulisannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi
acuan untuk menjadi lebih baik di masa mendatang.
Semoga laporan kerja praktik ini bisa menambah wawasan para
pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan
ilmu pengetahuan.

Surabaya, 18 November 2020

Penulis

5
ABSTRAK

Tindak kejahatan kerap terjadi di manapun baik saat di dalam


rumah, jalanan, bahkan lokasi wisata. Pelaku kejahatan memiliki
beragam modus untuk menentukan korbannya, orang yang sedang
sendirian misalkan. Kegiatan ini dilakukan dengan metode action
research yang bertujuan untuk mengembangkan solusi yang paling
efisien dan tepat terhadap permasalahan tersebut melalui pembuatan
aplikasi service. Dari serangkaian data yang didapat baik melalui survey
dan wawancara langsung, didapat bahwa 54 responden menyatatakan
takut bepergian sendiri sebanyak 47%, memiliki pengalaman buruk saat
bepergian sendirian sebanyak 38%, dan kesulitan mencari teman saat
bepergian sebanyak 51%. Berdasarkan proses yang telah dilakukan,
untuk mengatasi tindak kejahatan yang sering menargetkan orang
sendirian, dibuat aplikasi mobile bernama Teman Jalan untuk
memudahkan mencari teman dalam melakukan kegiatan berkendara
maupun traveling.
Kata kunci : Tindak kejahatan, teknologi, keselamatan.

6
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kejahatan atau tindak kriminal merupakan permasalahan di
berbagai negara, temasuk di Indonesia. Kejahatan tersebut
meliputi pencurian, perampokan, perjudian, narkotika, dan
korupsi. Tingkat kriminalitas di Indonesia sebagai negara
berkembang cukup tinggi. Menurut MOTOR Plus-Online.com
kasus pencurian kendaraan bermotor, khususnya roda dua,
meningkat 98,25 persen dari 114 kasus menjadi 226 kasus di
pekan ke-24. Kasus pencurian dengan pemberatan juga
meningkat lebih dari 50 persen. Pencurian dengan pemberatan
(curat) pada minggu ke-23 sebanyak 411 kasus, pada minggu ke-
24 693 kasus sehingga ada kenaikan 282 kasus atau 68,61 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa kita sebagai masyarakat indonesia
harus turut serta untuk mengurangi tindak kriminal tersebut
bekerja sama dengan pihak berwajib. Jadi, terciptanya korelasi
yang baik antara pihak berwajib yang menanangi kasus dan
memberantas kriminalitas juga masyarakat juga meminimalisir
kasus tersebut. Untuk membantu mengurangi tingginya angka
kriminalitas yang ada di Indonesia, kelompok kami tertarik untuk
membuat solusi. Solusi berupa aplikasi yang mencari teman
untuk bepergian saat malam hari.
1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijabarkan, maka diperoleh
suatu inovasi yang akan menjadi nama produk serta menjadi judul
dari kerja praktik kami, yaitu Teman Jalan. Produk ini dapat
membantu anda untuk meminimalisir tindak kejahatan. Adapun
rumusan masalah yang diambil dari laporan ini adalah:
1. Bagaimana proses design thinking terhadap inovasi yang
diangkat ?
2. Bagaimana business plan dari produk Teman Jalan ?

1.3. Tujuan dan Manfaat


Dengan adanya kegiatan diluar kampus dalam rangka Kerja
Praktik (KP), maka kegiatan KP ini diharapkan dapat mencapai

7
tujuan sebagai berikut:
1.3.1. Tujuan Umum
1. Untuk memperluas wawasan mahasiswa tentang
dunia kerja dan technopreneur.
2. Membina hubungan baik antara perguruan tinggi
dan dunia kerja khususnya antara Departemen
Teknik Elektro Politeknik Eletronika Negeri
Surabaya dengan Inkubator Bisnis PENS Sky
Venture.
3. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di
program Diploma III Teknik Elektro Industri
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui proses kerja seorang
technopreneur di suatu Inkubator Bisnis.
2. Mengetahui dan memahami proses manajemen
kerja saat memulai inkubator bisnis.
1.3.3. Manfaat Kerja Praktek
Dengan adanya kegiatan Kerja Praktek ini,
diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi
mahasiswa, bagi Instansi Pendidikan PENS, maupun
bagi perusahaan Inkubator Bisnis PENS Sky Venture,
yaitu :
1) Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh perbekalan pengetahuan dan
keterampilan mengenai kerja technopreneur
kepada setiap mahasiswa tentang kondisi yang
terdapat di lapangan secara nyata.
b. Mahasiswa mendapat pembekalan tentang
bagaimana technopreneur menyelesaikan suatu
masalah dengan inovasi yang dapat
menyelesaikan atau meminimalisir masalah
tersebut.
c. Sebagai perwujudan program keterkaitan dan
kesepadanan antara dunia Pendidikan, dunia
industri atau dunia kerja, dan dunia
technopreneur.
d. Mendapat fasilitas untuk pengembangan minat
dan bakat mahasiswa.
2) Bagi Instansi Pendidikan PENS

8
a. Sebagai sarana pengenalan perkembangan
IPTEK dan ilmu inkubator bisnis, khususnya
Teknik Elektro Industri dan sebagai bahan
pertimbangan dalam penyusunan program di
PENS.
b. Sebagai bahan masukan dan evaluasi program
Pendidikan di PENS untuk menghasilkan
tenaga-tenaga terampil sesuai kebutuhan
industri.
3) Bagi perusahaan Inkubator Bisnis PENS Sky
Venture
a. Dapat saling menukar informasi perkembangan
teknologi antara institusi pengguna teknologi
dengan Lembaga perguruan tinggi.
b. Peserta kerja praktik dapat membantu
melaksanakan pekerjaan operasional yang rutin
dilaksanakan maupun memecahkan
permasalahan yang sering dihadapi.
c. Mahasiswa Departemen Elektro sebagai calon
tenaga kerja professional yang akan terjun ke
dunia kerja sehingga dapat diperoleh SDM yang
siap pakai.

1.4. Ruang Lingkup Pembahasan


Dalam pengerjaan laporan ini, metodologi yang digunakan
dapat dijabarkan dalam langkah-langkah berikut :
1. Studi literatur terkait proses design thinking untuk
membangun suatu bisnis startup.
2. Melakukan riset dan interview terhadap responden tentang
masalah yang akan diangkat.
3. Studi literatur, dengan mencari berita dan laporan
referensi terkait dengan topik yang akan diangkat.
4. Riset untuk mengetahui siapa yang menjadi target utama
untuk topik yang diangkat.
5. Studi literatur tentang business plan yang digunakan
untuk mendirikan startup.
6. Konsultasi dengan pembimbing Kerja Praktik dan Mentor
Inkubator Bisnis PENS Sky Venture lainnya yang dapat
menambah wawasan tentang technoprenuer dan topik yang
diangkat.

9
1.5. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan dan pembahasan laporan kerja praktik agar
mudah dimengerti oleh pembaca dan tidak terjadi kerancuan dan
pembahasan yang berulang – ulang maka penulisannya dibagi
dalam sistematika berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini membahas tentang latar
belakang, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat, ruang lingkup pembahasan, dan
sistematika penulisan.
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini membahas tentang segala hal yang
berhubungan dengan perusahaan tempat
dilaksanakannya kerja praktik.
BAB III : HASIL KEGIATAN KERJA PRAKTIK
Pada bab ini membahas tentang bidang kegiatan,
kontribusi, serta korelasi kegiatan kerja praktik
dengan mata kuliah.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisikan kesimpulan tentang hal-
hal yang sudah didapat dan saran untuk instansi
terkait

10
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Inkubator Bisnis PENS Sky Venture merupakan sebuah
Inkubator dan akselerator bisnis berbasis teknologi yang didirikan
oleh instansi pendidikan PENS sejak tahun 2016.

Gambar 2.1: Logo PENS Sky Venture


Sumber: Website resmi PENS Sky
Venture skyventure.pens.ac.id

PENS Sky Venture merupakan suatu wadah pengembangan


bisnis yang dimiliki oleh Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (
PENS ). PENS Sky Venture berdiri pada 1998. Pada 1998 – 2006
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ( PENS ) memiliki wadah
pengembangan bernama ELISTA yang melayani pengembangan
bisnis antar industri. Kemudian pada tahun 2006 – 2013 berubah
nama menjadi EEPIS Innovation Center ( EIC ) dimana EIC ini
berperan sebagai pusat pengembangan inovasi teknologi, pelatihan,
serta sertifikasi industri. Kemudian pada tahun 2013 – Sekarang
menjadi pusat kemitraan, usaha, dan inkubator sebagai pusat
pengembangan serta sebagai Unit pelaksana teknis industri bisnis
untuk membangun bisnis start up di bidang inovasi teknologi
terapan. Kemudian pada tahun 2016 menjadi pusat teknologi

11
terdepan sebagai Workshop industri bisnis ( workspace produksi
industri bisnis dari produk Pens Sky Venture ) serta sebagai PENS
Sky Venture juga sebagai sarana untuk mempercepat pertumbuhan
industri kecil dan menengah di bidang inovasi teknologi terapan.
Dalam menjalankan fungsinya PENS Sky Venture memiliki Visi
dan Misi Sebagai berikut :
Visi :
1. Menjadi Pusat Inkubator Bisnis dan Pengembangan
Kewirausahaan Berbasis Teknologi Tepat Guna untuk
Alumni PENS, Guna mendorong lahirnya Technopreneur
di Indonesia.
Misi :
1. Melayani dan membantu pengembangan bisnis alumni
yang bebasis teknologi agar menjadi usaha yang tangguh,
mandiri dan mampu berkembang ke tingkat yang lebih
tinggi.
2. Mengembangkan budaya kewirausahaan untuk mahasiswa,
dosen, alumni, dan masyarakat.
3. Memberikan fasilitas dan dukungan terhadap ide inovatif,
agar menjadi produk unggulan dan bisa diterima di pasar
nasional dan internasional.
4. Mengembangkan jaringan antara lembaga inkubator
dengan stakeholders terkait untuk bersama-sama
mendorong lahirnya technopreneur di Indonesia.

2.2 Struktur Organisasi


Secara structural, Inkubator Bisnis PENS Sky Venture
dibawahi oleh suatu institusi pendidikan Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya yang dipimpin oleh seorang Direktur Bpk. Zainal
Arief. Inkubator bisnis ini masuk dalam ruang bagian kerja sama,
sehingga dibawahi oleh Wakil Direktur IV bidang kerjasama dan
informasi Bpk. Edi Satriyanto.
Inkubator Bisnis PENS Sky Venture memiliki empat tingkatan
jabatan yaitu, Kepala Inkubator, Manager Inkubator, Koordinator
Program & Mentor, dan Senior Mentor.

12
2.3 Hak dan Wewenang
Di dalam struktur organisasi Inkubator Bisnis PENS Sky
Venture memiliki empat tingkatan jabatan yaitu, Kepala Inkubator,
Manager Inkubator, Koordinator Program & Mentor, dan Senior
Mentor. Masing-masing dari peran tersebut memiliki hak dan
wewenangnya masing-maisng.
1. Kepala Inkubator Bisnis
 Memimpin perusahaan inkubator bisnis PENS Sky
Venture.
 Merencanakan, melaksanakan koordinasi, dan
mengawasi dengan menganalisis semua aktivitas
perusahaan inkubator.
 Bertanggung jawab dan komunikasi langsung dengan
Direktur dan Wakil Direktur bidang Kerjasama dan
Informasi Institusi PENS.
2. Manager Inkubator Bisnis
 Melakukan proses pekerjaan yang berkaitan dengan
hubungan umum dengan pihak internal dan eksternal
perusahaan Inkubator Bisnis PENS Sky Venture.
3. Koordinator Program & Mentor Bisnis
 Berperan dalam melakukan koordinasi dengan para
senior mentor
 Melakukan pengembangan kemampuan anggota
melalui pelatihan, workshop dan kegiatan
pengembangan kemampuan lainnya terkait peningkatan
skill, pengetahuan dan pengembangan diri anggota.
4. Senior Mentor Bisnis
 Pembimbing, pengajar dan pengawas proses
pengembangan kemampuan technopreneur skill peserta
intership.
2.4 Lokasi Perusahaan
Inkubator Bisnis PENS Sky Venture berlokasi di Kampus PENS
tepatnya di Jl. Raya ITS, Keputih kec. Sukolilo, Surabaya, Jawa
Timur 60111. Untuk Peta lokasi dapat ditampilkan sebagai berikut;

13
Gambar 2.2: Peta Lokasi Perusahaan Inkubator
Bisnis PENS Sky Venture
Sumber : Google Maps. Diambil 18
Agustus 2020

2.5 Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Setiap industri mempunyai standart keselamatan dalam setiap
sistem kerjanya. Program ini dibuat serta wajib dilaksanakan demi
keselamatan dan kesehatan seluruh karyawan. Namun, kegiatan Kerja
Praktik kali ini dilakukan Work From Home sehingga kegiatan banyak
dialakukan di rumah dan didepan komputer atau laptop. Maka dari itu,
standart keamanan dan keselamatan yang berlaku adalah standart saat
bekerja dengan komputer atau laptop.

Bekerja dengan komputer harus dirancang sesuai dengan 7 sikap netral


dasar diatas :
 Tinggi keyboard dankursi, dan lengan kursi diatur agar siku
dapat membentuk kurang lebih 90 derajat dengan lengan
pekerja didukung oleh lengan kursi.
 Pahase jajar dengan lantai
 Telapak kaki menyentuh lantai dengan nyaman.
 Bila diperlukan, footrest disediakan jika sulit untuk mengatur
ketinggian meja
 Sandaran kursi harus memungkinkan agar badan dalam posisi
yang tegak.
 Tinggi monitor diatur agar kepala tetap tegak

Pengguanaan pemakai Komputer atau Laptop :

14
 Area komputer
Biarkan area komputer diruangan teratur. Alat-alat yang
sering digunakan sebaiknya dekat sehingga mudah
menjangkaunya. Hindari menyimpan sesuatu dibawah meja
yang dapat menggangu posisi kaki
 Duduk dengan posisi yang baik
Ketika duduk, tempatkan pantat tepat dikursi. Duduk
dengan tegap dan cobalah untuk menjaga pinggul, bahu, dan
telinga dalam posisi lurus
 Kaki sebaiknya menyentuh lantai
Jika kaki tidak menyentuh lantai, rendahkan kursi atau
gunakan sandaran kaki
 Istirahat dan ganti posisi
Jalan-jalan sebentar dapat mengurangi stress dan
ketegangan pada otot dengan melentangkan badan membuat
perbedaan yang besar
 Posisi monitor
Monitor harus ditempatkan dimana bagian atas monitor
berada tepat dimata dan langsung berhadapan, jarak antara
operator dengan monitor kira-kira 45-70 cm atau 18-28 inchi.
Menjaga kesehatan mata
Cara-cara menjaga kesehatan mata yaitu sebagai berikut:
 Istirahatkan mata anda dengan melihat pemandangan yang
bernuansa sejuk dan jauh secara rutin
 Jagalah agar kacamata atau lensa kontak (jika menggunakan)
dan layar tampilan selalu bersih.
 Guanakan tambahan layar anti radiasi.

2.6 Etika Profesi

PENS Sky Venture memiliki Visi dan Misi Sebagai berikut :

Visi :

1. Menjadi Pusat Inkubator Bisnis dan Pengembangan


Kewirausahaan Berbasis Teknologi Tepat Guna untuk Alumni
PENS, Guna mendorong lahirnya Technopreneur di Indonesia.

15
Misi :

1. Melayani dan membantu pengembangan bisnis alumni yang bebasis


teknologi agar menjadi usaha yang tangguh, mandiri dan mampu
berkembang ke tingkat yang lebih tinggi.

2. Mengembangkan budaya kewirausahaan untuk mahasiswa, dosen,


alumni, dan masyarakat.

3. Memberikan fasilitas dan dukungan terhadap ide inovatif, agar


menjadi produk unggulan dan bisa diterima di pasar nasional dan
internasional.

4. Mengembangkan jaringan antara lembaga inkubator dengan


stakeholders terkait untuk bersama-sama mendorong lahirnya
technopreneur di Indonesia.

Dari visi dan misi PENS Sky Venture diatas menggambarkan


setiap orang yang berada di lingkup PENS Sky Venture mampu menjadi
pengusaha atau pribadi yang tangguh pantang menyerah dengan
menjunjung profesionalitas, mandiri dalam mencoba hal yang baru, dan
berusaha untuk selalu berkembang ke tingkat selanjutnya. Kemudian
mengembangkan jiwa dan sifat wirausahawan seperti, yakin dan optimis
dengan apa yang terlah direncanakan, selalu berusaha untuk berprestasi,
memiliki tekad yang kuat, dan memiliki inovasi serta kreatifitas yang
tinggi.

16
BAB III

HASIL KEGIATAN KERJA PRAKTEK


3.1. Bidang Kegiatan
Inkubator Bisnis PENS Sky Venture Merupakan Kantor utama
dalam bidang bisnis yang ada pada Politeknik Negeri Elektronika
Suabaya, dengan pengembangan dibidang factory otomasi dan
wadah pengembangan pada bisnis startup.
Adapun materi yang diberikan untuk mendirikan suatu start up
bisnis, yakni dimulai dari penentuan proses atau cara kerja yang
dilakukan, penyusunan gagasan masalah melalui proses pemetaan
pikiran big idea, proses research data tentang topik yang akan
diangkat, melakukan proses design thinking, sampai dengan
menyusun business plan dengan menggunakan Business Model
Canvas (BMC).
Pada kerja praktik kali ini topik yang diangkat untuk
membangun startup bisnis adalah tentang masalah tindak kejahatan
pada jalan, kemudian ditemukan suatu solusi untuk meminimalisir
masalah tersebut yaitu dengan membuat suatu aplikasi yang
menyediakan teman perjalanan agar merasa nyaman dan aman saat
berpergian. Dimana pada aplikasi tersebut nantinya ada suatu fitur
yang dapat anda gunakan ketika anda merasa dalam keadaan tidak
aman dan juga fitur untuk menemukan teman jalan ataupun
tumpangan. Terdapat beberapa tahapan untuk membangun suatu
startup bisnis yaitu mind mapping, design thinking, user persona, ide
produk, competitive analysis, wireframe, userflow,dan uji produk.
3.1.1. Mind Mapping
Mind mapping merupakan suatu teknik atau metode untuk
mengelola informasi secara keseluruhan melalui pemetaan peta
pikiran dalam bentuk percabangan yang dituangkan melalui media
tulis yaitu digital ataupun kertas. Pada umumnya berbentuk seperti
percabangan dari bagan – bagan. Manfaat dari mind mapping ini
adalah mempermudah mengatur informasi terbaru dan menentukan
tema besar yang ada pada pembahasan topik permasalahan. Setelah
menentukan tema besar, proses mind mapping ini dapat membantu
anda dalam menguraikan rincian dari tema yang anda pilih dan

17
membantu anda memahami konsep tersebut secara menyeluruh.
Berikut gambaran mind mapping yang sudah dibuat :

Gambar 3.1 : Tampilan Mind Mapping


Sumber : miro.com.
3.1.2. Design Thinking
Design thinking merupakan suatu metode baru dalam
melakukan proses desain. Design thinking merupakan metode yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berfokus pada
pengguna ( user ) yang mana pada kerja praktik ini penggunanya
adalah pekerja, mahasiswa, dan backpacker. Metode design thinking
ini dipopulerkan oleh David Kelly dan Tim Brown pendiri IDEO.
Design Thinking sendiri memiliki beberapa elemen penting yaitu :
1. People Centerred
Pada metode ini perlu ditekankan bahwa setiap
tindakan yang dilakukan berpusat pada apa yang

18
dibutuhkan oleh pekerja, mahasiswa, dan backpacker.
Yang dimana ketika berpergian ataupun liburan setiap
pekerja, mahasiswa, dan backpacker pasti membutuhkan
teman agar tidak jenuh dan merasa aman saat perjalanan
kemanapun.
2. Highly Creative
Pada metode ini kreativitas dapat digunakan
sebebasnya dan tidak memerlukan aturan yang terlalu kaku
dan baku. Pada metode inilah ide – ide tentang
penyelesaian masalah mengenai keamanan pada saat
berpergian sendiri dan juga masalah kejenuhan jika tidak
mempunyai teman saat berpergian.
3. Hands On
Proses desain memerlukan percobaan langsung yang
dilakukan oleh tim desain, bukan hanya sekedar teori atau
sebuah gagasan teori atau hanya gambaran kertas saja. Pada
tahap ini ide – ide yang diperoleh diwujudkan menjadi
sesuatu yang bisa digunakan langsung.
4. Iterative
Proses desain merupakan suatu proses yang berupa
tahapan – tahapan yang dilakukan secara berulang – ulang
untuk melakukan terobosan – terobosan baru dan
menghasilkan suatu produk atau aplikasi yang baik.

3.1.2.1. Empathise
Emphatize merupakan tahap dimana kami melakukan
pendekatan kepada user untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh
user. Pada tahap ini kami membuat empathy map, emphaty map
merupakan alat yang dapat membantu kami dalam menganalisa apa
yang dirasakan, apa yang dipikirkan, dan apa yang dilakukan oleh
traveler atau pengendara. Metode pendekatan yang digunakan ialah
survey melalui google form dan interview dengan traveler serta
pengendara. Pada survey melalui google form terdapat 54 reponden
serta wawancara secara langsung pada tiga orang narasumber.
Tujuan dari survey yang kami lakukan adalah mengetahui pendapat
user tentang bahaya bepergian sendirian, mengetahui pengalaman

19
yang pernah dialami user saat bepergian sendirian, dan mengetahui
pedapat user tentag ide yang menjadi concern kami.
Setelah dilakukan suatu survey didapat hasil sebagai berikut:
Total ada 55 responden dengan rincian menurut ketakutan
berpergian sendiri :

Gambar 3.2 : Data takut bepergian sendiri


Sumber : Survey 4 September 2020

Sebanyak 47,3% responden takut berpergian sendirian, kemudian


penyebab ketakutan tersebut ialah takut dibegal dan takut terjadi
tindakan yang tidak diinginkan saat berpergian sendirian.

Gambar 3.3 : Data mengalami kejadian buruk saat sendirian


Sumber : Survey 4 September 2020

Sebanyak 38,2% responden pernah mengalami kejadian yang tidak


diinginkan saat berpergian sendirian yaitu seperti diikuti orang saat
berkendara sendirian dan pernah hampir terkena begal.

20
Gambar 3.4 : Data kesulitan mencari teman bepergian
Sumber : Survey 4 September 2020

Sebanyak 50,9% responden kesulitan untuk mencari teman saat


berpergian sendirian, dan responden membutuhkan teman
berpergian ketika traveling, perjalanan ke luar kota, dan berkendara.
Sementara itu, pada tahap pendekatan melalui wawancara
terhadap tiga orang narasumber memberikan overview tentang
target users yang tersaji pada form persona di bawah ini. Proses
wawancara memiliki tujuan untuk mengetahui pendapat user
tentang bahaya bepergian sendiri, pengalaman user saat bepergian
sendiri, dan pendapat user tentang ide yang menjadi concern kami.
Narasumber pertama bernama Dinda, saudara dinda merupakan
seorang mahasiswa asal lumajang yang pernah mengalami kejadian
yang tidak diinginkan yaitu menjadi korban begal saat dalam
perjalanan menuju tempat wisata. Modus dari begal tersebut ialah
merampas kunci sepeda motor dan menodong saudara dengan
senjata. Dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa saudara
dinda membutuhkan teman dan keamanan ketika berpergian.
Kemudian narasumber kedua bernama Aziz, saudara Aziz
merupakan seorang mahasiswa asal Surabaya yang pernah
mengalami kejadian yang tidak diinginkan ketika berpergian sendiri
saat malam hari. Modus dari begal tersebut ialah dengan cara
mengeroyok saudara Aziz untungnya saudara Aziz berteriak
sehingga mendapat pertolongan dari warga setempat. Dari
wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa saudara Aziz
membutuhkan teman dan keamanan ketika berpergian.

21
Kemudian narasumber ketiga bernama Dicha, saudara Dicha
merupakan seorang mahasiswa asal Surabaya yang gemar
melakukan travelling dan pernah mendapat kejadian yang tidak
diinginkan saat mendaki gunung sendirian. Pada saat itu cuacu
buruk dan saudara Dicha membawa perlengkapan yang kurang
untungnya terdapat pendaki lain yang membantu saudara Dicha.
Dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa saudara Dicha
membutuhkan teman ketika travelling.
Dari hasil survey dan wawancara maka dibuatlah emphaty
mapping sebagai berikut :

Gambar 3.5 : Hasil emphaty map


Sumber : Miro

3.1.2.2. Define
Define merupakan tahap dimana kami menganalisa dan
menentukan masalah inti berdasarkan informasi yang sudah
dikumpulkan pada tahap Emphatize. Dari pengelompokan masalah
yang telah dilakukan, dapat disusun bahwa user membutuhkan
teman saat bepergian sendiri untuk meminimalisir kejahatan serta
membutuhkan teman untuk kegiatan traveling agar tidak bosan
maupun tersesat dalam perjalanan. Selain itu, insight yang kami
dapatkan diantaranya adalah bepergian sendiri lebih beresiko tindak

22
kriminal dan kecelakaan, bepergian sendiri lebih membosankan, dan
perjalanan sendirian berpotensi tersesat lebih tinggi. Berikut hasil
proses define :

Gambar 3.6 : Tabel user, need, dan insight


Sumber : Miro

3.1.2.3. Ideation
Ideation merupakan tahap pencarian ide untuk menyelesaikan
permasalahan yang disorot. Dalam tahap ideation ini terdapat how
might we?. How might we adalah suatu pertanyaan yang
menjembatani munculnya ide – ide yang kreatif. Setelah how might
we? Terdapat 3 putaran ide, putaran 1 merupakan ide – ide yang
umum, putaran 2 merupakan ide – ide yang lebih spesifik dan
putaran 3 merupakan ide yang out of the box. Berikut how might we
dan 3 putaran :

23
Gambar 3.7 : Kuadran solusi
Sumber : Miro

Kemudian setelah itu kita menentukan ide mana yang akan


dibuat dan akhirnya kami menentukan ide untuk membuat aplikasi
yang dapat mencari teman saat berpergian. Setelah itu kita
menentukan fitur – fitur yang ada pada aplikasi yang akan dibuat.
Berikut fitur – fitur yang akan dibuat :
a. Keamanan verifikasi user melalui KTP dan wajah
b. Emmergency button yang terhubung langsung ke
kepolisian
c. Mencari dan menemuka teman jalan
d. Informasi lokasi user dan teman jalan
e. Memberikan dan mencari tumpangan
Setelah kita menentukan fitur – fitur yang kita buat pada aplikasi
nantinya, kita melakukan perbandingan antara aplikasi yang akan
kita buat dengan kompetitor. Tahap ini disebut tahap competitive
analysis. Berikut beberapa competitor aplikasi teman jalan :
a. Sejalan

24
b. Nebengers
c. Tebengan
d. Backpacker Indonesia
3.1.2.4. Prototype
Setelah menyelesaikan tahap ideaton, diperlukan prototype
untuk aplikasi yang akan dibuat. Prototype merupakan sebuah
replika dari aplikasi yang akan kita buat nantinya. Sebelum
membuat suatu prototype kita membuat sitemap terlebih dahulu.
Sitemap merupakan alat bantu untuk memberi informasi kepada
user tentang apa saja yang ada pada aplikasi tersebut. Berikut
Sitemap dari aplikasi teman jalan :

Gambar 3.8 : Site map


Sumber : Miro

Kemudian tahap selajutnya adalah membuat user flow. User


flow adalah langkah langkah yang dilakukan oleh user saat
menggunakan suatu produk untuk menyelesaikan suatu task pada
aplikasi.
1. Cara verifikasi identitas

Gambar 3.9 : User flow verifikasi data


Sumber : Miro

2. Cara menggunakan emergency button

25
Gambar 3.10 : User flow emergency button
Sumber : Miro

3. Cara mencari tumpangan

Gambar 3.11 : User flow mencari tumpangan


Sumber : Miro

4. Cara memberi tumpangan

Gambar 3.12 : User flow memberi tumpangan


Sumber : Miro

Setelah membuat userflow selanjutnya kita membuat


wireframe digunakan untuk memvisualisasikan laman aplikasi
yang ingin dibuat. Berikut beberapa wireframe yang telah
dibuat. Berikut tampilan wireframe teman jalan :

26
Gambar 3.13 : Wireframe memberi tumpangan
Sumber : Miro

Gambar 3.14 : Wireframe mencari tumpangan


Sumber : Miro

Gambar 3.15 : Wireframe profil dan emergency button


Sumber : Miro

27
Setelah dilakukan perancangan wireframe, selanjutnya dibuat
visual design untuk tampilan yang lebih menarik dan nyata. Visual
design sendiri merupakan wireframe yang telah diberikan fitur
fungsional dan interaksi agar dapat digunakan oleh user. Wireframe
yang telah dibuat sebelumnya hanya digunakan sebagai visual
direction aplikasi. Berikut visual design yang telah disusun,

Gambar 3.16 : Prototype onboarding page


Sumber : Figma

Gambar 3.17 : Prototype halaman login


Sumber : Figma

28
Gambar 3.18 : Prototype halaman sign in
Sumber : Figma

Gambar 3.19 : Prototype halaman profil


Sumber : Figma

29
Gambar 3.20 : Prototype cara verifikasi data
Sumber : Figma

Gambar 3.21 : Prototype halaman chat


Sumber : Figma

Gambar 3.22 : Prototype halaman berikan tumpangan


Sumber : Figma

30
Gambar 3.23 : Prototype halaman carikan tumpangan
Sumber : Figma

Gambar 3.24 : Prototype halaman daftar teman


Sumber : Figma

31
Gambar 3.25 : Prototype emergency button
Sumber : Figma

3.1.3. Kompetitor dan Bisnis

Aplikasi Teman Jalan untuk memudahkan mencari teman dalam


melakukan kegiatan berkendara maupun traveling ini tentu saja
memiliki kompetitior yang mana juga menawarkan jasa serupa.
Melakukan analisa competitor dapat membantu pembuatan produk
agar lebih unik. Sementara permodelan bisnis disusun dengan model
canvas. Bisnis model canvas disusun dengan tuuan menjelaskan,
menilai, serta mengubah model bisnis sehingga kinerja yang
dihasilakan lebih maksimal.

3.1.3.1. Competitive Analysis

Terdapat empat competitor yang disorot sebagai perbandingan


terhadap produk ini, yaitu aplikasi Sejalan, Tebengan, Nebengers,
dan Website Backpacker Indonesia. Kami menganalisa competitor
dengan teknik competitive benchmarking, yaitu membandingkan
ketersediaan fitur satu sama lain. Berikut competitive benchmarking
yang telah kami susun.
Value Sejalan Backpacker Tebengan Nebengers Teman
Preposition Indonesia Jalan

Biodata - -  - 
Diri
Verifikasi - -  - 
KTP

32
Verifikasi  -   
Email

Verifikasi  -  - 
Nomor

Verifikasi - -  - 
Wajah

Verifikasi  -  - 
SIM&STN
K

Mitra   - - 
Travel

Memberi  -   
Tebengan

Mencari  -   
Tebengan

Customer  -  - 
Service

Antar Kota     

Pesan  -   

Forum -  - - -

Jalan - - - - 
Bersama

Tombol - - - - 
Emmergenc
y

Info lokasi - - - - 

Tabel 3.1 : Competitive benchmarking


Sumber : Miro

33
Dapat dilihat pada tabel competitive benchmarking di atas, fitur
yang hanya dimiliki oleh aplikasi Teman Jalan adalah tombol
emergency, jalan bersama, dan info lokasi user. Tombol emergency
sendiri nantinya dapat digunakan pengguna apabila mengalami
keadaan darurat sehingga pihak kepolisian dapat membantu melalui
lokasi GPS yang dikirimkan. Fitur jalan bersama merupakan fitur
yang dapat digunakan saat pengguna membutuhkan teman
berkendara saja (tidak membutuhkan teman tebengan). Sedangkan
info lokasi merupakan fitur agar orang terdekat yang didaftarkan
dapat mengetahui lokasi pengguna sehingga dapat memonitoring
jika tiba-tiba terjadi hal yang tidak diinginkan.

3.1.3.2. Business Modal Canvas

Gambar 3.26 : Business model canvas


Sumber : Miro

Business Model Kanvas disusun dengan tujuan untuk


menjelaskan, menilai, memvisualisasikan, serta mengubah model
bisnis sehingga kinerja yang dihasilkan oleh startup lebih maksimal.
Terdapat 9 komponen yang perlu diperhatikan dalam menyusun
bisnis model canvas. Berikut komponen yang telah disusun :

a. Value Prepositions

34
Kelebihan aplikasi ini diantaranya informasi lokasi user dan
teman jalan, pengguna yang terverifikasi, emergency button, dan
menemukan teman jalan untuk berkendara maupun traveling

b. Key Partners
Kerjasama yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi ini
diantaranya jasa tiket, kepolisian, dan komunitas

c. Key Resource
Sumber daya yang dibutuhkan dalam membangun aplikasi ini
adalah tim marketing dan development

d. Key Activities
Kegiatan untuk membangun aplikasi ini adalah marketing dan
pembuatan serta pengembangan aplikasi

e. Customer Segments
Target pengguna yang kami tuju adalah semua orang yang
membutuhkan teman jalan dalam bepergian

f. Channels
Sarana untuk menyampaikan aplikasi ini adalah website,
aplikasi, dan, sosial media

g. Customer Relationship
Tersedianya customer service sebagai pusat pengaduan dan
saran

h. Cost Structure
Dana pengeluaran direncanakan berasal dari gaji untuk tim
marketind dan development, sewa server dan database, serta
proses marketing dan development

i. Revenue Stream
Dana pemasukan berasal dari subscription dan penayangan iklan

35
3.1.4. Landing Page
Landing page merupakan halaman yang ada didalam website yang di
desain dengan mindset marketing. Landing page mempunyai arti
landing yaitu mendarat dan page adalah halaman, Secara umum
merupakan halaman dalam website yang didesain khusus dengan
strategi marketing. Halaman ini bisa muncul jika pengunjung
mengklik sebuah tautan atau link tertentu. Landing page yang baik
adalah landing page yang berorientasi pada “action” yang akan
dilakukan user dan pencapaian konversi. Sehingga landing page bisa
menjadi salah satu channel dimana customer akan berada
dipersimpangan untuk menggunakan atau tidak menggunakan produk
Anda. Berikut tampilan landing page dari teman jalan :

Gambar 3.27 : Laman landing page


Sumber : Wixsite

3.1.5. Rencana Anggaran

Rencana anggaran dibuat agar perusahaan memahami betul proses


pengeluaran dan pendapatan dana. Pada rencana anggaran yang kami
susun, pengeluaran dana terbagi menjadi dua kategori, yaitu proses
development dan marketing. Waktu kerja nantinya akan dibatasi dalam
satu tahun saja. Berikut rinciannya untuk pengeluaran tiap bulan :

 Development
1. Programmer 2 orang (@ Rp. 4.000.000) =
Rp. 8.000.000

36
2.UI/UX Designer 1 orang =
Rp. 3.000.000
3. VPS =
Rp. 86.000
4. Perilisan di Google Play =
Rp. 500.000
 Marketing
1. Instagram ads =
Rp. 820.000
2. Facebook ads =
Rp. 1.000.000
3. Google ads =
Rp. 1.000.000
4. Pengajuan badan hukum =
Rp. 1.000.000
5. Marketing and sales executive =
Rp. 2.000.000
 Lainnya
1. Mengikuti seminar =
Rp. 1.000.000
2. Pembuatan laporan =
Rp. 30.000
3. ATK =
Rp. 200.000
 Total biaya per-tahun =
Rp. 166.892.000

3.2. Kontribusi

Melakukan kerja praktik di PENS Sky Venture diisi dengan berbagai


pelatihan dan workshop. Diantaranya adalah blabakasdk. Permasalahan
yang kami angkat adalah kejahatan jalanan di Indonesia. Contoh dari jenis
kejahatan ini adalah aksi begal. Aksi begal kerap menargetkan orang-
orang yang sendirian sebagai korbannya. Kami mencoba memvalidasi hal
ini melalui survey yang kami lakukan terhadap 55 orang responden pada
September 2020 lalu. Diantara hasilnya, sebanyak 38% orang
menyatakan pernah mengalami kejadian buruk saat bepergian sendiri.
Contoh kejadian buruk yang sering menimpa orang bepergian sendiri

37
adalah menjadi sasaran target begal, diganggu orang asing, dan
mengalami kecelakaan. Korban kejahatan, begal khususnya, sering
kesulitan mendapat bantuan karena kondisi jalan yang sudah sepi. Dari
penyelidikan permasalahan dan solusi inilah kami menciptakan Aplikasi
Teman Jalan, aplikasi untuk memudahkan orang dalam mencari teman
bepergian. Selanjutnya, kami membuat prototype aplikasi menggunakan
Figma untuk mensimulasikan fitur-fitur yang akan ada. Langkah yang
dilakukan selanjutnya adalah menyusun perencanaan bisnis untuk
aplikasi ini.

3.3. Korelasi Kegiatan KP dengan Mata Kuliah

Kerja praktek merupakan salah satu kesempatan bagi mahasiswa


untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapat dikuliah. Dalam
aktivitas kerja praktek yang kami lakukan di PENS Sky Venture, kami
dapat mempelajari bagaimana menjadi Seorang Technopreneur yang
membuat suatu ide bisnis dari perencanaan ide sampai perencanaan bisnis
dan pemasaran. Adapun kegiatan KP yang ada korelasinya dengan mata
kuliah adalah sebagai berikut :

1. Manajemen Bisnis dan Proyek Kelistrikan


Sehubungan dengan PENS SKY Venture bergerak di bidang
bisnis, maka dalam kegiatan ini didominasi dengan kegiatan dan
materi yang berhubungan dengan mata kuliah manajemen bisnis.
Kegiatan ini mempelajari dan memahami tentang bagaimana
membuat bisnis mulai dari awal perencanaan ide bisnis hingga
menjadi produk siap jual.
2. Sistem Mikrokontroller dan Teknik Antar Muka
Dalam prerencanaan ide yang kami buat, memerlukan
website dan aplikasi untuk memabntu produk kami agaer lebih
dikenal. Dimana kami membuat desain landing page yang yang
berhubungan dengan materi yang telah diberikan pada mata
kuliah interface.

38
39
40
BAB IV

KESIMPULAN dan SARAN


4.1. Kesimpulan

Setelah melakukan serangkaian kerja praktik, maka dapat ditarik


kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam membuat produk inovasi, langkah yang paling tepat adalah


mengamati permasalahan di sekitar untuk dijadikan objek
penyelesaian agar dapat berkontribusi dalam menyelesaikan
permasalahan masyarakat.

2. Masalah kejahatan jalanan dapat diperkecil jumlahnya dengan


selalu bepergian bersama teman

3. Melalui pemodelan bisnis yang tepat, produk solusi pada suatu


permasalahan dapat digunakan untuk kegiatan bisnis.

4.2. Saran

Saran yang akan kami sampaikan untuk perusahaan dan


mahasiswa yang akan kerja praktik adalah sebagai berikut :

 Untuk Perusahaan
PENS Sky Venture diharapkan membuat seminar guna
menarik minat mahasiswa untuk kerja praktik bersama.
Mengingat dampak yang diberikan sangat berguna untuk
membangun semangat berbisnis.
 Untuk Mahasiswa
Mahasiswa yang ingin kerja praktik di PENS Sky Venture
diharapkan dapat lebih aktif dan inovatif dalam
menyelesaikan permasalahan disekitar untuk dijadikan
produk bisnis melalui bimbingan yang diberikan mentor.

41
DAFTAR PUSTAKA

42

Anda mungkin juga menyukai