TEMAN JALAN
Oleh :
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
1. Mochammad Irfan Abdillah NRP. 1303181048
2. Hammam Saifullah NRP. 1303181051
3. Ndarin Irmasari NRP. 1303181059
Dosen Pembimbing :
Farid Dwi Murdianto, S.ST., M.T.
NIP. 19910412 201903 1017
2020
HALAMAN PENGESAHAN KERJA PRAKTIK
Oleh :
1
DAFTAR GAMBAR
2
DAFTAR TABEL
3
DAFTAR LAMPIRAN
4
KATA PENGANTAR
Penulis
5
ABSTRAK
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kejahatan atau tindak kriminal merupakan permasalahan di
berbagai negara, temasuk di Indonesia. Kejahatan tersebut
meliputi pencurian, perampokan, perjudian, narkotika, dan
korupsi. Tingkat kriminalitas di Indonesia sebagai negara
berkembang cukup tinggi. Menurut MOTOR Plus-Online.com
kasus pencurian kendaraan bermotor, khususnya roda dua,
meningkat 98,25 persen dari 114 kasus menjadi 226 kasus di
pekan ke-24. Kasus pencurian dengan pemberatan juga
meningkat lebih dari 50 persen. Pencurian dengan pemberatan
(curat) pada minggu ke-23 sebanyak 411 kasus, pada minggu ke-
24 693 kasus sehingga ada kenaikan 282 kasus atau 68,61 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa kita sebagai masyarakat indonesia
harus turut serta untuk mengurangi tindak kriminal tersebut
bekerja sama dengan pihak berwajib. Jadi, terciptanya korelasi
yang baik antara pihak berwajib yang menanangi kasus dan
memberantas kriminalitas juga masyarakat juga meminimalisir
kasus tersebut. Untuk membantu mengurangi tingginya angka
kriminalitas yang ada di Indonesia, kelompok kami tertarik untuk
membuat solusi. Solusi berupa aplikasi yang mencari teman
untuk bepergian saat malam hari.
1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijabarkan, maka diperoleh
suatu inovasi yang akan menjadi nama produk serta menjadi judul
dari kerja praktik kami, yaitu Teman Jalan. Produk ini dapat
membantu anda untuk meminimalisir tindak kejahatan. Adapun
rumusan masalah yang diambil dari laporan ini adalah:
1. Bagaimana proses design thinking terhadap inovasi yang
diangkat ?
2. Bagaimana business plan dari produk Teman Jalan ?
7
tujuan sebagai berikut:
1.3.1. Tujuan Umum
1. Untuk memperluas wawasan mahasiswa tentang
dunia kerja dan technopreneur.
2. Membina hubungan baik antara perguruan tinggi
dan dunia kerja khususnya antara Departemen
Teknik Elektro Politeknik Eletronika Negeri
Surabaya dengan Inkubator Bisnis PENS Sky
Venture.
3. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di
program Diploma III Teknik Elektro Industri
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui proses kerja seorang
technopreneur di suatu Inkubator Bisnis.
2. Mengetahui dan memahami proses manajemen
kerja saat memulai inkubator bisnis.
1.3.3. Manfaat Kerja Praktek
Dengan adanya kegiatan Kerja Praktek ini,
diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi
mahasiswa, bagi Instansi Pendidikan PENS, maupun
bagi perusahaan Inkubator Bisnis PENS Sky Venture,
yaitu :
1) Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh perbekalan pengetahuan dan
keterampilan mengenai kerja technopreneur
kepada setiap mahasiswa tentang kondisi yang
terdapat di lapangan secara nyata.
b. Mahasiswa mendapat pembekalan tentang
bagaimana technopreneur menyelesaikan suatu
masalah dengan inovasi yang dapat
menyelesaikan atau meminimalisir masalah
tersebut.
c. Sebagai perwujudan program keterkaitan dan
kesepadanan antara dunia Pendidikan, dunia
industri atau dunia kerja, dan dunia
technopreneur.
d. Mendapat fasilitas untuk pengembangan minat
dan bakat mahasiswa.
2) Bagi Instansi Pendidikan PENS
8
a. Sebagai sarana pengenalan perkembangan
IPTEK dan ilmu inkubator bisnis, khususnya
Teknik Elektro Industri dan sebagai bahan
pertimbangan dalam penyusunan program di
PENS.
b. Sebagai bahan masukan dan evaluasi program
Pendidikan di PENS untuk menghasilkan
tenaga-tenaga terampil sesuai kebutuhan
industri.
3) Bagi perusahaan Inkubator Bisnis PENS Sky
Venture
a. Dapat saling menukar informasi perkembangan
teknologi antara institusi pengguna teknologi
dengan Lembaga perguruan tinggi.
b. Peserta kerja praktik dapat membantu
melaksanakan pekerjaan operasional yang rutin
dilaksanakan maupun memecahkan
permasalahan yang sering dihadapi.
c. Mahasiswa Departemen Elektro sebagai calon
tenaga kerja professional yang akan terjun ke
dunia kerja sehingga dapat diperoleh SDM yang
siap pakai.
9
1.5. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan dan pembahasan laporan kerja praktik agar
mudah dimengerti oleh pembaca dan tidak terjadi kerancuan dan
pembahasan yang berulang – ulang maka penulisannya dibagi
dalam sistematika berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini membahas tentang latar
belakang, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat, ruang lingkup pembahasan, dan
sistematika penulisan.
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini membahas tentang segala hal yang
berhubungan dengan perusahaan tempat
dilaksanakannya kerja praktik.
BAB III : HASIL KEGIATAN KERJA PRAKTIK
Pada bab ini membahas tentang bidang kegiatan,
kontribusi, serta korelasi kegiatan kerja praktik
dengan mata kuliah.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisikan kesimpulan tentang hal-
hal yang sudah didapat dan saran untuk instansi
terkait
10
BAB II
11
terdepan sebagai Workshop industri bisnis ( workspace produksi
industri bisnis dari produk Pens Sky Venture ) serta sebagai PENS
Sky Venture juga sebagai sarana untuk mempercepat pertumbuhan
industri kecil dan menengah di bidang inovasi teknologi terapan.
Dalam menjalankan fungsinya PENS Sky Venture memiliki Visi
dan Misi Sebagai berikut :
Visi :
1. Menjadi Pusat Inkubator Bisnis dan Pengembangan
Kewirausahaan Berbasis Teknologi Tepat Guna untuk
Alumni PENS, Guna mendorong lahirnya Technopreneur
di Indonesia.
Misi :
1. Melayani dan membantu pengembangan bisnis alumni
yang bebasis teknologi agar menjadi usaha yang tangguh,
mandiri dan mampu berkembang ke tingkat yang lebih
tinggi.
2. Mengembangkan budaya kewirausahaan untuk mahasiswa,
dosen, alumni, dan masyarakat.
3. Memberikan fasilitas dan dukungan terhadap ide inovatif,
agar menjadi produk unggulan dan bisa diterima di pasar
nasional dan internasional.
4. Mengembangkan jaringan antara lembaga inkubator
dengan stakeholders terkait untuk bersama-sama
mendorong lahirnya technopreneur di Indonesia.
12
2.3 Hak dan Wewenang
Di dalam struktur organisasi Inkubator Bisnis PENS Sky
Venture memiliki empat tingkatan jabatan yaitu, Kepala Inkubator,
Manager Inkubator, Koordinator Program & Mentor, dan Senior
Mentor. Masing-masing dari peran tersebut memiliki hak dan
wewenangnya masing-maisng.
1. Kepala Inkubator Bisnis
Memimpin perusahaan inkubator bisnis PENS Sky
Venture.
Merencanakan, melaksanakan koordinasi, dan
mengawasi dengan menganalisis semua aktivitas
perusahaan inkubator.
Bertanggung jawab dan komunikasi langsung dengan
Direktur dan Wakil Direktur bidang Kerjasama dan
Informasi Institusi PENS.
2. Manager Inkubator Bisnis
Melakukan proses pekerjaan yang berkaitan dengan
hubungan umum dengan pihak internal dan eksternal
perusahaan Inkubator Bisnis PENS Sky Venture.
3. Koordinator Program & Mentor Bisnis
Berperan dalam melakukan koordinasi dengan para
senior mentor
Melakukan pengembangan kemampuan anggota
melalui pelatihan, workshop dan kegiatan
pengembangan kemampuan lainnya terkait peningkatan
skill, pengetahuan dan pengembangan diri anggota.
4. Senior Mentor Bisnis
Pembimbing, pengajar dan pengawas proses
pengembangan kemampuan technopreneur skill peserta
intership.
2.4 Lokasi Perusahaan
Inkubator Bisnis PENS Sky Venture berlokasi di Kampus PENS
tepatnya di Jl. Raya ITS, Keputih kec. Sukolilo, Surabaya, Jawa
Timur 60111. Untuk Peta lokasi dapat ditampilkan sebagai berikut;
13
Gambar 2.2: Peta Lokasi Perusahaan Inkubator
Bisnis PENS Sky Venture
Sumber : Google Maps. Diambil 18
Agustus 2020
14
Area komputer
Biarkan area komputer diruangan teratur. Alat-alat yang
sering digunakan sebaiknya dekat sehingga mudah
menjangkaunya. Hindari menyimpan sesuatu dibawah meja
yang dapat menggangu posisi kaki
Duduk dengan posisi yang baik
Ketika duduk, tempatkan pantat tepat dikursi. Duduk
dengan tegap dan cobalah untuk menjaga pinggul, bahu, dan
telinga dalam posisi lurus
Kaki sebaiknya menyentuh lantai
Jika kaki tidak menyentuh lantai, rendahkan kursi atau
gunakan sandaran kaki
Istirahat dan ganti posisi
Jalan-jalan sebentar dapat mengurangi stress dan
ketegangan pada otot dengan melentangkan badan membuat
perbedaan yang besar
Posisi monitor
Monitor harus ditempatkan dimana bagian atas monitor
berada tepat dimata dan langsung berhadapan, jarak antara
operator dengan monitor kira-kira 45-70 cm atau 18-28 inchi.
Menjaga kesehatan mata
Cara-cara menjaga kesehatan mata yaitu sebagai berikut:
Istirahatkan mata anda dengan melihat pemandangan yang
bernuansa sejuk dan jauh secara rutin
Jagalah agar kacamata atau lensa kontak (jika menggunakan)
dan layar tampilan selalu bersih.
Guanakan tambahan layar anti radiasi.
Visi :
15
Misi :
16
BAB III
17
membantu anda memahami konsep tersebut secara menyeluruh.
Berikut gambaran mind mapping yang sudah dibuat :
18
dibutuhkan oleh pekerja, mahasiswa, dan backpacker.
Yang dimana ketika berpergian ataupun liburan setiap
pekerja, mahasiswa, dan backpacker pasti membutuhkan
teman agar tidak jenuh dan merasa aman saat perjalanan
kemanapun.
2. Highly Creative
Pada metode ini kreativitas dapat digunakan
sebebasnya dan tidak memerlukan aturan yang terlalu kaku
dan baku. Pada metode inilah ide – ide tentang
penyelesaian masalah mengenai keamanan pada saat
berpergian sendiri dan juga masalah kejenuhan jika tidak
mempunyai teman saat berpergian.
3. Hands On
Proses desain memerlukan percobaan langsung yang
dilakukan oleh tim desain, bukan hanya sekedar teori atau
sebuah gagasan teori atau hanya gambaran kertas saja. Pada
tahap ini ide – ide yang diperoleh diwujudkan menjadi
sesuatu yang bisa digunakan langsung.
4. Iterative
Proses desain merupakan suatu proses yang berupa
tahapan – tahapan yang dilakukan secara berulang – ulang
untuk melakukan terobosan – terobosan baru dan
menghasilkan suatu produk atau aplikasi yang baik.
3.1.2.1. Empathise
Emphatize merupakan tahap dimana kami melakukan
pendekatan kepada user untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh
user. Pada tahap ini kami membuat empathy map, emphaty map
merupakan alat yang dapat membantu kami dalam menganalisa apa
yang dirasakan, apa yang dipikirkan, dan apa yang dilakukan oleh
traveler atau pengendara. Metode pendekatan yang digunakan ialah
survey melalui google form dan interview dengan traveler serta
pengendara. Pada survey melalui google form terdapat 54 reponden
serta wawancara secara langsung pada tiga orang narasumber.
Tujuan dari survey yang kami lakukan adalah mengetahui pendapat
user tentang bahaya bepergian sendirian, mengetahui pengalaman
19
yang pernah dialami user saat bepergian sendirian, dan mengetahui
pedapat user tentag ide yang menjadi concern kami.
Setelah dilakukan suatu survey didapat hasil sebagai berikut:
Total ada 55 responden dengan rincian menurut ketakutan
berpergian sendiri :
20
Gambar 3.4 : Data kesulitan mencari teman bepergian
Sumber : Survey 4 September 2020
21
Kemudian narasumber ketiga bernama Dicha, saudara Dicha
merupakan seorang mahasiswa asal Surabaya yang gemar
melakukan travelling dan pernah mendapat kejadian yang tidak
diinginkan saat mendaki gunung sendirian. Pada saat itu cuacu
buruk dan saudara Dicha membawa perlengkapan yang kurang
untungnya terdapat pendaki lain yang membantu saudara Dicha.
Dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa saudara Dicha
membutuhkan teman ketika travelling.
Dari hasil survey dan wawancara maka dibuatlah emphaty
mapping sebagai berikut :
3.1.2.2. Define
Define merupakan tahap dimana kami menganalisa dan
menentukan masalah inti berdasarkan informasi yang sudah
dikumpulkan pada tahap Emphatize. Dari pengelompokan masalah
yang telah dilakukan, dapat disusun bahwa user membutuhkan
teman saat bepergian sendiri untuk meminimalisir kejahatan serta
membutuhkan teman untuk kegiatan traveling agar tidak bosan
maupun tersesat dalam perjalanan. Selain itu, insight yang kami
dapatkan diantaranya adalah bepergian sendiri lebih beresiko tindak
22
kriminal dan kecelakaan, bepergian sendiri lebih membosankan, dan
perjalanan sendirian berpotensi tersesat lebih tinggi. Berikut hasil
proses define :
3.1.2.3. Ideation
Ideation merupakan tahap pencarian ide untuk menyelesaikan
permasalahan yang disorot. Dalam tahap ideation ini terdapat how
might we?. How might we adalah suatu pertanyaan yang
menjembatani munculnya ide – ide yang kreatif. Setelah how might
we? Terdapat 3 putaran ide, putaran 1 merupakan ide – ide yang
umum, putaran 2 merupakan ide – ide yang lebih spesifik dan
putaran 3 merupakan ide yang out of the box. Berikut how might we
dan 3 putaran :
23
Gambar 3.7 : Kuadran solusi
Sumber : Miro
24
b. Nebengers
c. Tebengan
d. Backpacker Indonesia
3.1.2.4. Prototype
Setelah menyelesaikan tahap ideaton, diperlukan prototype
untuk aplikasi yang akan dibuat. Prototype merupakan sebuah
replika dari aplikasi yang akan kita buat nantinya. Sebelum
membuat suatu prototype kita membuat sitemap terlebih dahulu.
Sitemap merupakan alat bantu untuk memberi informasi kepada
user tentang apa saja yang ada pada aplikasi tersebut. Berikut
Sitemap dari aplikasi teman jalan :
25
Gambar 3.10 : User flow emergency button
Sumber : Miro
26
Gambar 3.13 : Wireframe memberi tumpangan
Sumber : Miro
27
Setelah dilakukan perancangan wireframe, selanjutnya dibuat
visual design untuk tampilan yang lebih menarik dan nyata. Visual
design sendiri merupakan wireframe yang telah diberikan fitur
fungsional dan interaksi agar dapat digunakan oleh user. Wireframe
yang telah dibuat sebelumnya hanya digunakan sebagai visual
direction aplikasi. Berikut visual design yang telah disusun,
28
Gambar 3.18 : Prototype halaman sign in
Sumber : Figma
29
Gambar 3.20 : Prototype cara verifikasi data
Sumber : Figma
30
Gambar 3.23 : Prototype halaman carikan tumpangan
Sumber : Figma
31
Gambar 3.25 : Prototype emergency button
Sumber : Figma
Biodata - - -
Diri
Verifikasi - - -
KTP
32
Verifikasi -
Email
Verifikasi - -
Nomor
Verifikasi - - -
Wajah
Verifikasi - -
SIM&STN
K
Mitra - -
Travel
Memberi -
Tebengan
Mencari -
Tebengan
Customer - -
Service
Antar Kota
Pesan -
Forum - - - -
Jalan - - - -
Bersama
Tombol - - - -
Emmergenc
y
Info lokasi - - - -
33
Dapat dilihat pada tabel competitive benchmarking di atas, fitur
yang hanya dimiliki oleh aplikasi Teman Jalan adalah tombol
emergency, jalan bersama, dan info lokasi user. Tombol emergency
sendiri nantinya dapat digunakan pengguna apabila mengalami
keadaan darurat sehingga pihak kepolisian dapat membantu melalui
lokasi GPS yang dikirimkan. Fitur jalan bersama merupakan fitur
yang dapat digunakan saat pengguna membutuhkan teman
berkendara saja (tidak membutuhkan teman tebengan). Sedangkan
info lokasi merupakan fitur agar orang terdekat yang didaftarkan
dapat mengetahui lokasi pengguna sehingga dapat memonitoring
jika tiba-tiba terjadi hal yang tidak diinginkan.
a. Value Prepositions
34
Kelebihan aplikasi ini diantaranya informasi lokasi user dan
teman jalan, pengguna yang terverifikasi, emergency button, dan
menemukan teman jalan untuk berkendara maupun traveling
b. Key Partners
Kerjasama yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi ini
diantaranya jasa tiket, kepolisian, dan komunitas
c. Key Resource
Sumber daya yang dibutuhkan dalam membangun aplikasi ini
adalah tim marketing dan development
d. Key Activities
Kegiatan untuk membangun aplikasi ini adalah marketing dan
pembuatan serta pengembangan aplikasi
e. Customer Segments
Target pengguna yang kami tuju adalah semua orang yang
membutuhkan teman jalan dalam bepergian
f. Channels
Sarana untuk menyampaikan aplikasi ini adalah website,
aplikasi, dan, sosial media
g. Customer Relationship
Tersedianya customer service sebagai pusat pengaduan dan
saran
h. Cost Structure
Dana pengeluaran direncanakan berasal dari gaji untuk tim
marketind dan development, sewa server dan database, serta
proses marketing dan development
i. Revenue Stream
Dana pemasukan berasal dari subscription dan penayangan iklan
35
3.1.4. Landing Page
Landing page merupakan halaman yang ada didalam website yang di
desain dengan mindset marketing. Landing page mempunyai arti
landing yaitu mendarat dan page adalah halaman, Secara umum
merupakan halaman dalam website yang didesain khusus dengan
strategi marketing. Halaman ini bisa muncul jika pengunjung
mengklik sebuah tautan atau link tertentu. Landing page yang baik
adalah landing page yang berorientasi pada “action” yang akan
dilakukan user dan pencapaian konversi. Sehingga landing page bisa
menjadi salah satu channel dimana customer akan berada
dipersimpangan untuk menggunakan atau tidak menggunakan produk
Anda. Berikut tampilan landing page dari teman jalan :
Development
1. Programmer 2 orang (@ Rp. 4.000.000) =
Rp. 8.000.000
36
2.UI/UX Designer 1 orang =
Rp. 3.000.000
3. VPS =
Rp. 86.000
4. Perilisan di Google Play =
Rp. 500.000
Marketing
1. Instagram ads =
Rp. 820.000
2. Facebook ads =
Rp. 1.000.000
3. Google ads =
Rp. 1.000.000
4. Pengajuan badan hukum =
Rp. 1.000.000
5. Marketing and sales executive =
Rp. 2.000.000
Lainnya
1. Mengikuti seminar =
Rp. 1.000.000
2. Pembuatan laporan =
Rp. 30.000
3. ATK =
Rp. 200.000
Total biaya per-tahun =
Rp. 166.892.000
3.2. Kontribusi
37
adalah menjadi sasaran target begal, diganggu orang asing, dan
mengalami kecelakaan. Korban kejahatan, begal khususnya, sering
kesulitan mendapat bantuan karena kondisi jalan yang sudah sepi. Dari
penyelidikan permasalahan dan solusi inilah kami menciptakan Aplikasi
Teman Jalan, aplikasi untuk memudahkan orang dalam mencari teman
bepergian. Selanjutnya, kami membuat prototype aplikasi menggunakan
Figma untuk mensimulasikan fitur-fitur yang akan ada. Langkah yang
dilakukan selanjutnya adalah menyusun perencanaan bisnis untuk
aplikasi ini.
38
39
40
BAB IV
4.2. Saran
Untuk Perusahaan
PENS Sky Venture diharapkan membuat seminar guna
menarik minat mahasiswa untuk kerja praktik bersama.
Mengingat dampak yang diberikan sangat berguna untuk
membangun semangat berbisnis.
Untuk Mahasiswa
Mahasiswa yang ingin kerja praktik di PENS Sky Venture
diharapkan dapat lebih aktif dan inovatif dalam
menyelesaikan permasalahan disekitar untuk dijadikan
produk bisnis melalui bimbingan yang diberikan mentor.
41
DAFTAR PUSTAKA
42