Anda di halaman 1dari 33

Mikrokontroler: Pengertian, Fungsi, Gambar,

Jenis, Contoh
Januari 11, 2023 oleh Risky abadi
Masih merasa bingung saat menjelaskan apa pengertian mikrokontroler?

Bukan hanya secara garis besarnya saja, Anda juga bisa menjelaskan apa itu
mikrokontroler secara lebih lengkap. Mulai dari fungsi, struktur, cara kerja hingga
jenis-jenis mikrokontroler pada artikel kali ini.

Simak penjelasan selengkapnya terkait dengan mikrokontroler dibawah ini.

Daftar isi [lihat]

Pengertian Mikrokontroler
apa itu mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah komponen dengan ukuran minimalis yang
berfungsi sebagai pengendali sistem.

Disebut sebagai komputer karena di dalam mikrokontroler terdapat beberapa


komponen penting yang sama dengan PC (personal computer) pada umumnya,
seperti CPU, RAM, ROM, dan Port I/O. Komponen-komponen tersebut terpasang
pada sebuah chip IC (Integrated Circuit).

Akan tetapi, keduanya sama sekali berbeda untuk tugas dan fungsi. Apabila
komputer digunakan untuk melakukan controlling  secara umum, pengendali
mikro atau microcontroller hanya memiliki fungsi tertentu.

Beberapa contoh mikrokontroler antara lain Atmega328, Arduino, dan


mikrokontroler Atmega16. Masing-masing contoh tersebut tentu memiliki
kelebihan dan kekurangan.

Fungsi Mikrokontroler
Mikrokontroler sederhana memiliki fungsi-fungsi tertentu sehingga membuatnya
bisa berjalan dengan baik.
Beberapa fungsi mikrokontroler adalah:

1. Timer.
2. Counter.
3. Decoder & Encoder.
4. Flip-Flop.
5. Pembangkit Osilasi.
6. ADC (Analog Digital Converter).
Gambar Struktur Mikrokontroler
Secara struktural, isi di dalam mikrokontroler berbentuk seperti pada gambar di
bawah ini. Ada beberapa perangkat yang seringkali kita temukan pada komputer,
seperti CPU, port I/O, dan lain sebagainya.

gambar struktur mikrokontroler


Komponen Mikrokontroler
Komponen-komponen mikrokontroler adalah:

1. CPU.
2. Memori.
3. Port.
4. Timer/ Counter.
5. Analog to Digital Converter  (ADC).
6. Digital to Analog Converter (DAC).
7. Interupt Control.
8. Special Functioning Block.
Berikut penjelasan masing-masing komponen tersebut.

1. CPU
CPU atau (Central Processing Unit) adalah salah satu struktur mikrokontroler yang
perannya sangat penting. Bisa dikatakan CPU adalah otaknya.

CPU juga menjadi penghubung masing-masing perangkat mikrokontroler,


sehingga apabila terjadi gangguan, maka tugas perangkat lain pun terganggu.

2. Memori
Secara umum fungsi memori ialah sebagai alat penyimpanan terutama untuk
menyimpan data atau program. Biasanya terpasang sejumlah RAM & ROM,
seperti EPROM, EPPROM, dan lain-lain. Juga flash memory  untuk menyimpan
kode program yang dimasukkan.

3. Port
Sebuah mikrokontroler seringkali dihubungkan dengan perangkat eksternal lain
seperti LCD, sensor, atau yang lainnya.

Untuk itu, didalamnya juga dilengkapi dengan port input atau outpot (I/O).
Perangkat-perangkat tersebut akan dirangkai secara paralel membentuk sistem
kontrol yang berfungsi sebagaimana mestinya.

4. Timer/ Counter
Timer atau Counter adalah komponen yang memiliki fungsi pengendali waktu
atau menghitung. Jumlah Timer/Counter sangat mungkin dipasang lebih dari
satu, karena keberadaannya yang sangat berguna.

5. Analog to Digital Converter (ADC)


ADC (Analog to Digital Converter) adalah salah satu komponen yang bertugas
mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Sinyal analog yang masuk
merupakan sinyal keluaran (output) dari perangkat lain (misal, sensor) yang
kemudian ditampilkan pada layar digital.

6. Digital to Analog Converter (DAC)


DAC (Digital to Analog Conveterter) memiliki fungsi yang berkebalikan dengan
ADC, yaitu mengkonversi sinyal digital menjadi analog. Seringkali perangkat DAC
digunakan dalam pengendalian perangkat analog. Misal, motor DC dan yang
lainnya.

7. Interupt Control
Interupt control  atau kontrol interupsi merupakan bagian yang berperan dalam
interupsi (penundaan)

sebuah program kerja. Interupsi dapat dilakukan secara eksternal


menggunakan pin interrupt maupun internal melalui instruksi pada program yang
dijalankan.

8. Special Functioning Block


Special Functioning Block  atau blok fungsi khusus adalah perangkat tambahan
yang memiliki fungsi khusus. Jadi, hanya kontroler tertentu yang dipasang blok
ini. Biasanya blok fungsi khusus ini akan mudah ditemukan pada pengendali
mikro robotika.

Cara Kerja Mikrokontroler


Sebuah mikrokontroler memiliki prinsip kerja tertentu agar fungsi-fungsi di
dalamnya dapat bekerja dengan baik. Masing-masing perangkat sudah saling
terintegrasi membentuk sistem kontrol. Lalu bagaimana cara kerja
mikrokontroler?

Cara kerja mikrokontroler akan berjalan sesuai dengan program yang diisikan di
dalamnya. ROM merupakan perangkat yang berfungsi menyimpan program-
program tertentu untuk dijalankan nantinya.

Kemudian, isian program tersebut akan diinstruksikan oleh mikokontroler.


Berbagai instruksi yang dimaksudkan seperti membaca, menghitung, atau
mengubah nilai data tertentu menjadi bentuk lain.

Jenis-Jenis Mikrokontroler

Jenis-jenis mikrokontroler
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, bahwa mikrokontroler memiliki kemiripan
dengan komputer (PC). Hanya saja fungsi mikrokontroler adalah untuk
menjalankan tugas tertentu yang tidak bisa dijalankan oleh komputer secara
umum.
Jenis-jenis mikrokontroler adalah sebagai berikut:

1. Mikrokontroler AVR.
2. Mikrokontroler PIC.
3. Mikrokontroler MCS 51.
4. Mikrokontroler ARM.
Berikut penjelasan singkatnya dari setiap jenis mikrokontroler yang bisa Anda
simak dibawah ini.

1. Mikrokontroler AVR

Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc Processor) merupakan salah satu
komponen yang umum digunakan pada bidang instrumentasi dan elektronika.
AVR sendiri diambil dari nama Alf Egil Bogen dan Vegard Wollan yang
merupakan penemu berkebangsaan Norwegia.

Dilengkapi dengan arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computing)


memungkinkan AVR dapat menjalankan berbagai instruksi hanya 1 siklus, kecuali
intruksi percabangan yang memerlukan 2 siklus.
AVR diproduksi oleh perusahaan bernama Atmel, dan kini sudah ada 10 kelas
sebagai berikut.

 AVR LCD
 AVR CAN
 AVR Otomotif
 AVR USB
 TinyAVR
 Mega AVR
 XMEGA
 AVR Z-Link
 AVR Manajemen Batere
 AVR Pencahayaan
Pada dasarnya masing-masing kelas di atas memiliki arsitektur dan instruksi yang
hampir sama. Hanya saja berbeda dalam fungsinya, kapasitas memori, serta
peripheral. Seri AVR yang paling banyak digunakan yaitu Attiny2313,
mikrokontroler Atmega8535, mikrokontroler Arduino.

2. Mikrokontroler PIC
Selain AVR, Mikrokontroler PIC (Programmable Interface Controller, sekarang
Programmable Intellegent Computer) menjadi salah satu yang paling banyak
digunakan di pasar global.

PIC merupakan mikrokontroler keluaran  Microchip Technology dan pertama kali


dibuat pada tahun 1975. Kala itu, PIC digunakan bersama CPU 1600 untuk
meringankan beban kerjanya.

Sama seperti AVR, PIC memiliki arsitektur RISC 8 bit. PIC juga memiliki beberapa
fungsi yang mirip dengan CPU, seperti kalkulasi dan memori, serta sistem kerja
menggunakan software (perangkat lunak).

Kita bisa membeli PIC secara kosongan yang selanjutnya diisi oleh program
tertentu. Kita juga bisa membelinya dengan pra-pemrograman, sehingga dapat
langsung melakukan pengunduhan dari kabel komputer. Dengan demikian, akan
mengurangi biaya pengadaan alat-alat pemrograman.
Salah satu contoh seri PIC yaitu PIC 16F88.

3. Mikrokontroler MCS 51

Mikrokontroler MCS 51
Selanjutnya, ada MCS 51 yang merupakan produksi dari ATMEL (sama seperti
AVR).  MCS-51 dibuat dalam dua versi yaitu 40 kaki dan 20 kaki. Keduanya secara
umum memiliki arsitektur yang sama. Perbedaan terdapat terutama pada bagian
kapasitas memori-data, memori-program, dan jumlah pewaktu 16 bit.

4. Mikrokontroler ARM
Mikrokontroler ARM
ARM (Advanced RISC Machine, sebelumnya Acorn RISC Machine) adalah keluaran
dari ARM Holding sebagai prosesor yang memiliki arsitektur RISC dengan set
instruksi 32 bit.

Awalnya, ARM dikembangkan oleh Acorn Computers. Saat itu, pengembangan


ARM difungsikan untuk Personal Computer  (PC).
Contoh Aplikasi Mikrokontroler dan Programnya
Tahap pertama adalah merancang perangkat keras (hardware), yang meliputi rangkaian – rangkaian
elektronika dan alat putar keramik. Tahap kedua adalah perancangan algoritma, listing program pada
software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada mikrokontroler AVR ATMega16 dengan
menggunakan software ISP Programmer.

Perancangan Perangkat Keras


Seluruh perangkat atau komponen yang digunakan dalam perancangan pengaturan
kecepatan pada alat putar keramik menggunakan motor AC ini, tersusun seperti pada
blok diagram di bawah ini.

                                           Gambar Blok Diagram Pengaturan Kecepatan Motor AC


                                                              Pada Alat Putar Keramik

Blok diagram diatas, secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Keypad digunakan sebagai alat untuk memasukkan nilai kecepatan putaran yang diinginkan (nilai
setpoint). Keypad dihubungkan ke PORTB mikrokontroler AVR ATMega16. Nilai dari keypad tersebut
mewakili nilai kecepatan putaran dengan satuan rotation per minute (rpm). Nilai yang diijinkan sebesar
antara 60–150rpm.

2. Nilai setpoint akan diolah sedemikian rupa dengan menggunakan suatu program yang ditanamkan
pada mikrokontroler AVR ATMega16, sehingga nilai tersebut dapat ditampilkan pada LCD dan digunakan
pada register OCR1A yang berfungsi untuk membangkitkan sinyal PWM.

3. Sinyal PWM dibangkitkan setelah nilai pada register OCR1A terisi (OCR1A ≠ 0) dan sinyal PWM
dikeluarkan melalui Pin 19 PORTD.5 (OC1A) pada mikrokontroler AVR ATMega16.

4. Sinyal PWM tersebut akan memicu TRIAC Optoisilator pada rangkaian driver motor AC. Rangkaian
zero crossing detector telah tersedia dalam satu paket (Onpackage) IC TRIAC Optoisolators MOC3041,
sehingga titik acuan sinyal PWM pada saat mengatur sinyal sinusoidal (tegangan AC) dimulai pada saat
perpotongan titik nol (zero crossing). Keluaran dari TRIAC Optoisolators tersebut (pin 6) akan memicu
gate TRIAC (Q4004LT) sehingga memberikan arus pada motor AC.

5. Motor AC akan menggerakkan alat putar keramik dan alat putar tersebut akan dideteksi putarannya
setiap 1 detik (Timer 0) oleh sensor putaran (phototransistor). Pendeteksian putaran alat putar ini
bertujuan untuk mengetahui apakah kecepatan putaran alat putar sama dengan nilai setpoint yang
diberikan. Kecepatan alat putar akan dipengaruhi oleh beban (tanah liat) yang bervariasi. Kecepatan
akan berkurang apabila beban semakin berat, oleh karena itu sensor pun berfungsi untuk mengetahui
kecepatan alat putar terhadap beban.
fitur interupsi eksternal mikrokontroler akan mengetahui setiap kali sensor memberikan respon (logika 0).

6. Program pengaturan alat putar pada mikrokontroler ATMega16 akan mengatur


dan membandingkan antara kecepatan setpoint dan kecepatan yang sesungguhnya (real time). Jika
sensor mendeteksi kecepatan alat putar setpoint-nya, maka program akan mengatur (mengurangi) nilai
pada OCR1A dan jika sensor mendeteksi kecepatan alat putar lebih lambat dari pada kecepatan
setpointnya, maka program akan mengatur (menambahi) nilai pada register OCR1A.

Perancangan Rangkaian Sistem Minimum AVR


ATMega16
Mikrokontroler AVR ATMega16 dapat dioperasikan dengan cara menambahkan beberapa komponen
elektronika yang berfungsi sebagai komponen pendukungnya.

Mikrokontroler AVR ATMega16 dapat dioperasikan dengan cara menambahkan beberapa komponen


elektronika yang berfungsi sebagai komponen pendukungnya.
Mikrokontroler dan komponen komponen pendukung tersebut tergabung dalam satu rangkaian yang
disebut sebagai rangkaian sistem minimum.

                                      Rangkaian Sistem Minimum AVR ATMega16

Kristal yang digunakan pada rangkaian sistem minimum di atas, mengunakan frekuensi 4 MHz. Kristal
tersebut digunakan untuk pembangkit clock (osilator), dimana setiap 1 intruksi/perintah dalam program
dieksekusi dalam 1 siklus clock. Pin RESET dihubungkan dengan rangkaian kombinasi RC dan push
button, yang bertujuan agar mikrokontroler dapat di-reset. Fungsi dari port - port lainnya adalah sebagai
berikut.
1. PORTA, digunakan sebagai pin masukkan untuk Keypad 3X4
2. PORTB, digunakan sebagai pin keluaran untuk LCD
3. PORTD.0 dan PORTD.1, digunakan sebagai pin masukan untuk tombol START
dan tombol STOP
4. PORTD.3, digunakan sebagai pin masukkan untuk sensor putaran (Ext. Interrupt)
5. PORTD.5 dan PORTD.6, digunakan sebagai pin keluaran untuk sinyal PWM.

Perancangan Rangkaian Downloader


Rangkaian downloader merupakan rangkaian penghubung antara komputer dan mikrokontroler yang
berfungsi untuk memasukan listing program (berupa bit – bit logika) ke dalam mikrokontroler. Listing
program yang dikirim oleh software dari komputer ke dalam mikrokontroler biasanya berbentuk file *.hex
(heksadesimal). Pada umumnya rangkaian downloader terdiri dari kabel penghubung jenis DB25 atau
jenis
DB9. Sinkronisasi tegangan antara tegangan dari komputer dan tegangan mikrokontroler menggunakan
sebuah buffer. Rangkaian downloader ditunjukkan seperti gambar di bawah ini :

                                                      Gambar Rangkaian downloader DB 25

                                              Gambar. Rangkaian downloader mikrokontroler

Rangkaian di atas menggunakan port DB 25 sebagai alat penghubung antara komputer dan alat
downloader, sedangkan IC 74HCT244 digunakan sebagai buffer. Software yang digunakan untuk
mendownload program  
 (file: *.hex) ke dalam mikrokontroler ini adalahISP Programmer (Adam Dybkowsky).

                            Gambar.Tampilan Software ISP Programmer (Adam Dybkowsky)

Perancangan Rangkaian Keypad dan LCD


Keypad merupakan tombol elektronik yang terdiri dari kombinasi beberapa saklar yang terrangkai dalam
bentuk kolom dan baris. Pada perancangan alat putar ini, keypad digunakan sebagai alat untuk masukan
nilai setpoint kecepatan putaran alat putar keramik. Keypad yang digunakan adalah keypad 3×4 yang
terdiri dari 3 kolom dan 4 baris (7 pin). Untuk mengetahui tombol mana yang sedang ditekan, keypad
diatur oleh
mikrokontroler dengan cara memberikan bit – bit logika pada baris atau kolomnya. Keypad ini
dihubungkan melalui kabel pin (7 pin) ke salah satu port mikrokontroler. Rangkaian keypad ditunjukkan
seperti Gambar 3.6 di bawah ini.
                                                                  Gambar. Rangkaian Keypad 3×4

Keypad ini akan diaktifkan dan dideteksi oleh bit bit logika dari port port mikrokontroller (PORT B1......7).
Bagian kolom keypad akan diberi logika "0" oleh mikrokontroller, sedangkan bagian baris akan diberi
logika "1". Pada setiap port pada mikrokontroler AVR ATMega16 telah terintegrasi rangkaian pull up
resistor, sehingga apabila salah satu baris dari keypad terhubung (short) dengan salah satu kolom, maka
akan memberikan logika "0" pada baris yang terhubung tersebut. Cara mendeteksi bit bit untuk bagian
baris tersebut menggunakan teknik scanning port.
Liquid crystal display (LCD) merupakan suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair
sebagai penampil utama. Pada perancangan ini, LCD akan digunakan sebagai alat penampil kode ASCII
(huruf dan angka) yang berdasarkan masukan dari keypad. LCD yang digunakan berjenis LCD 16×2 seri
DV-16230 data vision taiwan. LCD ini tidak memiliki cahaya latar (backlight) akan tetapi dapat diatur
kekontrasannya. Bentuk dan rangkaian LCD ditunjukkan oleh gambar dibawah ini :

Gambar LCD

Gambar rangkaian LCD


Software Code Vision AVR telah menyediakan fitur LCD untuk mengatur port I/O LCD, sehingga tidak
akan banyak mengalami kesulitan dalam merancang instruksi programnya. LCD akan menampilkan nilai
kecepatan (setpoint), hasil deteksi sensor putaran dan nilai register OCR1A untuk mengatur duty cycle
Fast PMW.

Perancangan  Rangkaian Driver Motor AC

Komponen   uta ma   dari   rangkaian   driver   motor   AC   ini   adalah   IC  TRIAC Optoisolators Tipe
M OC3041 dan TRIAC Tipe Q4004LT. TRIA C Optoisolators yang digunakan telah memiliki rangkaian zero
crossing di dalamnya.. Rangkaian driver motor AC akan memicu motor AC jika pin 2 pada IC MOC3041
diberi logika “0” (low). Bit – bit logik a yang diberikan pada IC tersebut berupa si nyal PWM yang diatur
oleh register OCR1A (duty cycle) pada mikrokontroler. Rangkaia n driver motor AC ini ditunjukkan oleh
Gambar di bawah ini

Gambar Rangkaian motor driver AC

Rangkaian   Zero    Crossing   yang   terdapat   IC   MOC3 041   berfungsi   untuk menentukan titik nol
gelombang sinusoidal, dimana titik nol ter sebut merupakan titik acuan untuk dimulain ya pemicuan
oleh sinyal PWM.

Perancangan  Rangkaian Sensor Putaran

Rangkaian   sensor   untuk   mendeteksi   putaran   alat   pu tar   ini,   terdiri  dari Phototransistor  tipe 
H21A1 dan piringan sensor dengan lubang sebanyak 12 lubang
Gambar alat sensor putaran

                                               Gambar rangkaian photo transistor

Sensor putaran akan memberikan  logika  “0” pada saat celah    pada

phototransistor  men deteksi lubang dan sensor putaran akan memberikan logika “1”  pada saat celah
pada phototransistor tidak mendeteksi lubang. Jarak antar lubang pada piringan sensor dari keenam
lubang tersebut mewakili 5 rpm dan banyaknya lubang yang dideteksi sensor akan dijumlahkan setiap 1
detik sekali oleh interupsi Timer 0.

(Contoh: 60rpm = 12  lubang  per detik). Hal  ini  bertujuan untuk membandingkan


kecepatan antara kecepatan   setpoint  dan kecepatan   real time. Pendeteksian   ini

menggunakan fitur interupsi eksternal 0 (pin INT0) pada mikrokontroler ATMEGA 16

  Perancangan  Alat Putar Keramik

Alat   putar   keramik   yang   akan   dirancang   terbuat   dari   bahan   semen   dan berporoskan
batang besi. Pada bagian besi poros tersebut dipasan gi bearing, pulley dan piringan
sensor. Pulley dihubungkan motor AC dengan menggunakan tali penghubung (belt). Gambar di bawah
ini menunjukkan gambar rancangan alat putar keramik

   Perancangan Program Mikrokontroler

Tahap kedua dari perancangan ini adalah merancang suatu program mikrokontroler yang bertujuan
untuk mengolah nilai suatu variabel (keypad dan sensor), menampilkan suatu karakter pada LCD,
mengatur interupsi eksternal 1, mengubah nilai setpoint menjadi sinyal Fast PWM dan mengatur
kecepatan motor AC.
Program mikrokontroler yang akan dibuat menggunakan b ahasa C dan beberapa
bahasa assembly pada software Code Vision. Cara kerja dari program pengaturan motor AC terhadap
beban bervariasi adalah seperti flowchart di bawah ini.

                                               Gambar flowchart pengaturan putaran


                                                                klik pada bagian gambar untuk memeperbesar gambar

                                       Gambar flowchar lanjutan gambar di atas


                                            klik pada bagian gambar untuk memperbesar

                                                                  Gambar flowchart

Interupsi eksternal 0 digunakan untuk mendeteksi bit “0” pada PORD.3 (pin INT0).

Banyaknya bit “0” yang masuk pada PORD.3 akan dihitung dan disimpan dalam register  “sensor” setiap
1 detik sekali. Dengan kata lain, nilai pada  register  “sensor”  akan dinolkan terlebih dahulu jika sudah
mencapai 1 detik.

Interupsi timer 1 digunakan untuk membuat interupsi setiap 1 detik. Pada saat interupsi timer 1 ini
terjadi, nilai pada register “sensor” akan di-update dan dibandingkan dengan nilai register “PWM”. Nilai
register OCR1A akan diubah (ditambah/dikurangi) apabila hasil perbandingan berbeda.

Timer/Counter 1A berfungsi sebagai pembangkit sinyal Fast PWM. Besar duty cycle  dari  Fast  PWM


ini diatur oleh register OCR1A, sehingga dari  register  inilah  motor AC dapat diatur kecepatannya.

Program Keypad

Listing  program  keypad  yang digunakan pada perancangan alat putar ini dapat  dilihat pada
potongan program dibawah ini.
                                                              Gambar rancangan program
                                                                                 klik pada bagian gambar untuk memperbesar

Keypad  diaktifkan dengan cara memberikan bit  low  pada bagian kolom  keypad  dan

memindai bit low pada bagian baris.

Program LCD
Listing program LCD yang digunakan pada perancangan alat putar ini dapat dilihat pada potongan program
dibawah ini.
                                                   Gambar rancangan listing program LCD
                                                                        klik pada bagaian gambar u ntuk memperbesar gambar

Program Interupsi Eksternal 1 dan Timer/Counter 0


Program interupsi eksternal 1 diatur oleh fitur interupsi eksternal 0 (INT0) ATMEGA16. Interupsi eksternal
1 ini akan berfungsi jika register – register yang berhubungan dengan interupsi eksternal 1 diatur.
Interupsi eksternal 1 akan terjadi apabila PORTD.3 diberi logika 0 (clear bit). Listing program Interupsi
Eksternal 1 yang digunakan pada perancangan alat putar ini dapat dilihat pada potongan program

dibawah ini.

                                            Gambar rancangan gambar sensor putaran

Jika phototransistor mendeteksi lubang pada piringan sensor, maka rangkaian sensor akan memberikan
logika “0” ke PORTD.3 dan logika 1 jika tidak mendeteksi lubang. Program Timer/Counter 1 pada
perancangan ini digunakan untuk membuat interupsi setiap 1 detik. Besarnya waktu selama 1 detik ini
dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan (2.9). Timer/Counter 0 (TCNT0) hanya mempunyai
register

sebesar FF (255), sehingga TMAX dapat dihitung sebagai berikut.

Untuk mempermudah mendapatkan waktu 1 detik dapat dilakukan dengan cara membuat interupsi setiap
20mS, kemudian pada program interupsi tersebut ditambahkan program counter untuk menghitung
kejadian interupsi sebanyak 50 kali. Contoh listing program interupsi pada Timer/Counter 0 seperti
dibawah ini.

                                              Gambar program interupsi timer/ counter

Program Fast PWM


Motor AC yang digunakan untuk memutar alat putar keramik, menggunakan listrik bertegangan 220VAC
dengan frekuensi sebesar 50Hz. Tegangan tersebut akan diatur oleh sinyal PMW dari mikrokontroler
dengan memanfaatkan fitur Timer/Counter 1 dengan mode Fast PWM. 

Maka, Fast PWM yang diatur oleh Timer/Counter 1 akan mengatur kedua siklus tersebut setiap 10mS
sekali. 

Nilai prescaler yang tersedia hanya sebesar 0, 1, 8, 64, 256 dan 1024, maka diambil yang nilai lebih
mendekati nilai tersebut, yaitu 64. Listing program Fast PWM yang digunakan pada perancangan alat
putar ini dapat dilihat pada potongan program dibawah ini : 
                                    Gambar rancangan listing program pada fast PWM

Program Pengaturan Kecepatan Motor AC


Listing program pengaturan motor AC yang digunakan pada perancangan alat putar ini dapat dilihat pada
potongan program dibawah ini.

                                     Gambar rancangan program pengaturan kecepatan motor

Pengisian Program Ke Mikrokontroler


Listing program yang telah di-compile ke dalam bentuk file *.hex oleh Code Vision AVR dapat langsung
diisikan ke dalam mikrokontroler. Berikut ini langkah – langkah pengisian program ke mikrokontroler
ATMega 16 dengan menggunakan software ISP Programmer.

1. Rangkaian downloader (DB25) dihubungkan terlebih dahulu ke port DB25 (komputer) menggunakan


kabel konektor DB25 dan rangkaian downloader (mikrokontroler) menggunakan kabel konektor 6 pin.

2. Rangkaian downloader diberi tegangan sebesar 5V.

3. Komputer diaktifkan dan Software ISP Programmer dijalankan, sehingga tampil seperti gambar ISP
program di atas, kemudian pilih “AVR” pada List Box di sebelah “Current RESET Status” dan pilih
frekuensi sebesar 4MHz.

4. Untuk mengetahui apakah rangkaian downloader berfungsi dan mikrokontroler

terbaca, tombol “Read signature:” ditekan. Jika mikrokontroler belum terbaca,

maka akan tampil seperti Gambar 3.22 di bawah ini. Jika mikrokontroler terbaca,

maka akan tampil seperti Gambar 3.23.

                                  Gambar tampilan program mikrokontroler jika belum terbaca


                                   Gambar tampilan program mikrokontroler jika sudah terbaca
Mengupload Program ke Arduino
  Teknologi Mikrokontroler

 2 October 2018, 14.28

 Oleh: roghib.muh

 0

Upload program pada arduino adalah adalah proses mengunggah file .hex hasil compile
program dari IDE ke mikrokontroller pada arduino. Pada artikel ini akan diberikan tutorial untuk
mengupload program ke arduino.

1. Alat dan Bahan

 Komputer
 Board Arduino UNO R3
 Kabel USB

2. Langkah Kerja

 Setelah pengaturan selesai dan ardunino telah terkoneksi dengan IDE maka Arduino dapat diisi
dengan program. Contoh program untuk Arduino tersedia pada menu pulldown file seperti terlihat
pada Gambar 1.
Gambar 1.9. Contoh Program Yang Tersedia Pada Arduino IDE

 Pilih example blink, maka akan muncul contoh program untuk blink yaitu program untuk
mengedipkan lampu pada Arduino. Tampilannya listing kode akan terlihat seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Contoh Program Blink Pada Arduino IDE

 Sebelum melakukan upload terlebih dahulu lakukan verifikasi terhadap program untuk mencegah


kemungkinan adanya kesalahan pada program yang dibuat. Verifikasi dapat dilakukan dengan
menekan tombol verify. Apabila berhasil maka tampilannya seperti Gambar 3.
Gambar 3. Verifikasi Program Pada Arduino IDE

 Setelah verifikasi selesai maka lakukan upload program pada Arduino dengan menekan


tombol upload seperti pada Gambar 4., tunggu sampai proses selesai dan Arduino akan langsung
menjalankan program yang dimasukkan. Tampilan akhirnya lampu akan menyala seperti pada
Gambar 5.

Gambar 4. Upload Program Pada Arduino IDE


Gambar 5. Lampu Pada Tanda Merah Akan Berkedip Setiap Satu Detik Sekali Tanda Program
Telah Berhasil Di
Memori komputer dapat memiliki sifat volatile atau non-volatile. Memori komputer yang
memiliki sifat folatile akan kehilangan konten (data atau informasi) ketika komputer mati
(kehilangan daya), sebaliknya memori komputer yang bersifat non-folatile akan tetap
menyimpan konten sekalipun komputer dalam keadaan mati. Memori komputer dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu memori utama (main memory) dan memori sekunder
(secondary memory).

Jenis-Jenis RAM
1. DRAM (Dynamic Random Access Memory)
Jenis RAM ini merupakan memori semi konduktor yang memerlukan kapasitor sebagai
tumpuan untuk menyegarkan data yang ada di dalamnya. RAM ini memiliki kecepatan
yang lebih tinggi dibanding EDO RAM. Namun, lebih rendah dibandingkan SRAM.

DRAM menggunakan satu transistor dan kapasitor per bit dalam strukturnya. Hal ini
membuat RAM ini memiliki kepadatan yang cukup tinggi. DRAM memiliki frekuensi
kerja yang bervariasi antara 4,7 Mhz hingga 40 Mhz.

2. SDRAM (Sychronous Dynamic Random Access Memory)


SDRAM menjadi RAM yang memiliki kecepatan cukup tinggi dibanding jenis-jenis RAM
lainnya yakni kecepatan sampai 100 - 133 Mhz. RAM ini banyak digunakan pada tahun
1996 hingga 2003 dan merupakan jenis RAM yang memiliki 168 Pin saluran transfer
data.
Ciri-ciri RAM ini terdapat dua celah dibagian kakinya. RAM ini akan diletakkan pada slot
DIMM/SDRAM di motherboard yang mampu menampung memori mulai 16 MB hingga
1GB.

3. RDRAM (Rambus Dynamic Random Access Memory)


Komponen ini diperkenalkan pada tahun 1995 dengan kecepatan 600 Mbytes/sec.
Pada tahun 1997, kecepatan RDRAM meningkat hingga 700 MBps, dan tahun 1998
menjadi 1,6 GBps.
Tak heran, RAM ini awalnya dikembangkan untuk komputer dengan prosesor Pentium
4 atau untuk keperluan perangkat gaming. Slot memori untuk RDRAM ialah 184 pin.

4. SRAM (Static Random Access Memory)


Jenis RAM komputer ini terbuat dari semacam semi konduktor yang tidak memerlukan
kapasitor dan tidak memerlukan penyegaran secara berkala sehingga kinerja bisa lebih
cepat. Hal ini disebabkan komponen ini hanya menggunakan transistor tanpa kapasitor.
SRAM didesain menggunakan desain cluster enam transistor untuk menyimpan setiap
bit informasi. Sayangnya, SRAM memiliki kekurangan yakni biaya produksinya yang
mahal.
Tak heran, RAM ini hanya tersedia dalam kapasitas kecil dan digunakan untuk bagian
yang benar-benar penting. Chip ini sering digunakan untuk chace memori. Kecepatan
SRAM mampu mengimbangi kecepatan prosesor 500 MHz atau lebih.

5. EDORAM (Extended Data Out Random Access Memory)


RAM ini dikembangkan tahun 1995 dan memiliki kemampuan yang lebih cepat dalam
membaca dan mentransfer data dibandingkan dengan jenis-jenis RAM lain. Slot
memori untuk EDORAM ialah 72 pin.

Bentuk komponen ini lebih panjang daripada RAM SIMM. Tak heran RAM ini sangat
cocok dipasang pada semua komputer Pentium. Selain itu, komponen ini juga cocok
untuk dipasang pada komputer dengan bus mencapai 66 Mhz.

6. FPM DRAM (First Page Mode DRAM)


Jenis RAM ini merupakan bentuk asli atau bentuk awal dari DRAM. Laju transfer
maksimum untuk cache L2 mendekati 176 MB per detik. FPM bekerja pada rentang
frekuensi 16 MHz hingga 66 MHz dengan akses waktu hingga 50ns.

7. Flash RAM
Flash RAM merupakan jenis memori berkapasitas rendah yang digunakan pada
perangkat elektronika seperti TV, VCR, hingga ponsel lama. Momori ini dipasang pada
perangkat yang memerlukan refresh dengan daya yang kecil.

8. VGRAM (Video Graphic Random Access Memory)


VGRAM biasanya digunakan untuk menyimpan kandungan pixel bagi sebuah paparan
grafik. Penggunaan chip ini akan memberikan performa video yang baik dan
mengurangi tekanan pada CPU.
9. DDR SDRAM (Double Date Rate SDRAM)
Jenis RAM ini menjadi salah satu yang memiliki kecepatan sangat tinggi diantara jenis-
jenis RAM. Tak heran, RAM ini digunakan diberbagai perangkat saat ini.
RAM ini mampu menjalankan dua instruksi sekaligus dalam satuan waktu yang sama.
Memori ini memiliki 184 pin. RAM jenis ini juga mengonsumsi daya listrik yang lebih
rendah.
Jenis-jenis RAM berikutnya seperti DDR2 RAM hingga DDR3 RAM merupakan
pengembangan dari DDR SDRAM. Kedua jenis RAM ini digunakan dibanyak komputer
saat ini.
Karena lebih menghemat daya dan lebih optimal dengan kecepatan tinggi. Untuk
kapasitas memori jenis ini pun cukup besar hingga 4 GB per chipnya.
10. SO – DIMM (Small Outline Dual in-line Memory Module)
Memori ini merupakan jenis memori yang digunakan pada perangkat notebook. Bentuk
fisiknya cukup ringkas, kira-kira setengah dari besaran DDR RAM sehingga lebih
menghemat ruang. Jenis memori ini biasanya mengikuti perkembangan RAM untuk
komputer desktop.

Anda mungkin juga menyukai