KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat, karunia
dan hidayahNya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dengan
baik.
Dalam penyusunan Makalah ini, penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dorongan
dari berbagai pihak, Makalah ini tentunya tidak dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu
dalam kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih banyak kekurangannya
sehingga kami mengharapkan saran maupun kritik demi sempurnanya Makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dewasa ini kebutuhan manusia dalam bidang keamanan meningkat tajam, kebutuhan akan
tenaga dan sistem konvensional dalam bidang keamanan telah mulai di tinggalkan karena
sistem konvensional dirasakan lebih lambat dan tidak presisi. Menanggapi situasi kebutuhan
manusia dewasa ini, perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya
dalam bidang elektronika memegang peranan yang sangat penting untuk meringankan beban
pekerjaan manusia dan juga untuk mengurangi resiko kesalahan-kesalahan yang kemungkinan
dapat timbul oleh tenaga manusia. Sehingga sistem yang semula menggunakan sistem
manual, berangsur- angsur berganti dengan sistem otomatisasi digital.
Berdasarkan beberapa alasan tersebut diatas, maka penyusun mencoba merancang sebuah
perangkat untuk menghitung jumlah kendaraan pada suatu sistem parkir, yang bermanfaat
bagi manusia dan bekerja secara semi otomatis untuk di kerjakan dalam bidang keamanan
yaitu Sistem Parkir.
Dalam pembuata perangkat penghitung kendaraan ini digunakan suatu mikrokontroler sebagai
pusat control dalam sistem ini. Mikrokontroler adalah suatu sistem komputer yang dirancang
untuk keperluan pengontrolan sistem.Mikrokontroler dilengkapi dengan CPU (Unit
Pemrosesan Pusat)
, memori dan perangkat perantara lainnya sehingga sering disebut mikrokomputer serpih
tunggal. Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program
aplikasi ( misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya ), mikrokontroler
hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa
disimpan).
IC AT89S51 adalah mikrokontroler dengan daya rendah, CMOS 8-bit daya kerja
tinggi dengan 4K byte In System Programmable Flash Memory. AT89S51 dibuat
mengguanakan nonvolatile teknologi memori kepadatan tinggi milik Atmel dan dapat
digabungkan dengan set instruksi dan pin out standar pabrik 80C51. Flash di dalam chip
melewatkan program memori untuk dapat diprogram ulang di dalam sistem atau oleh suatu
pemrograman memori nonvolatile konvensional.
Pada AT89S51 tersedia beberapa kelengkapan standar yaitu : flash 4 Kbyte, RAM 128
byte, 32 jalur I/O, 2 pewaktu/ penghitung 16 bit, 5 penyelaan (baris arsitektur interupsi) 2
tingkat, pintu serial 2 arah, oscillator satu serpih, dan rangkaian detak. AT89S51 juga didesain
dengan logika statistik untuk operasi turun ke frekuensi nol dan mendukung dua software
dengan model daya yang dapat dipilih. Model Idlle (daya kerja rendah), menghentikan CPU
saat melewatkan RAM, pewaktu/ couter, serial port, dan sistem interupsi kepada pemfungsian
kendali. Model daya menurun menyimpan kadar RAM tetapi mendinginkan oscillator,
menonaktifkan fungsi chip yang lain sampai interupsi eksternal selanjutanya atau reset
hardware.
Dengan aplikasi mikrokontroler tersebut maka alat penghitung kendaraan dapat
dijalankan. Kemudian proses penghitungan akan ditampilkan melalui Seven segment dan
print out. Seven segment kami pilih sebagai tamilan dengan alasan barang tersebut cukup
elegan dan bisa dilihat oleh pengguna parkir lainnya. Selain menggunkan seven segment kami
juga memakai print out sebagai tampilan, dengan pertimbangan print out sebagai tampilan,
dengan pertimbangan print out merupakan suatu bukti tertulis (nyata) dalam suatu
penghitungan pada sistem ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
1.Penyemat 1-8 (port 1) merupakan port dua arah masukan/ keluaran 8 bit dengan pull-
up dalam. Tiap penyemat pada port 1 dapat mengendalikan 4 masukan TTL. Bila
logika 1 dikirim ke penyemat port 1, maka dapat digunakan sebagai masukan dengan
tahapan pull-up dalam. Pada mode program port 1 digunakan sebagai alamjat byte
rendah .
2. Penyemat 9 (reset) merupakan masukan reset aktif tinggi. Pulsa transisi dari rendah
ketinggi akan mereset mikrokontroler.
3. Penyemat 10-17 (penyemat 3) merupakan penyemat paralel 8 bit untuk keperluan
masukan/ keluaran namun mempunyai beberapa fungsi pengganti. Fungsi-fungsi
pengganti tersebut diuraikan dalam Table 2-1
Memori program dalam hanya dapat dibaca dan dapat mencapai 4 Kbyte dengan jenis
flash ISP (In-Sistem Programing) yang dapat diprogram. Kapasitas memori bagian dalam
AT89S51 sebanyak 128 byte, terdiri dari memori (RAM) dan register fungsi khusus (Special
Fungtion Register/SFR).
2.1.4. Memori Program
AT89S51 memiliki memori program dalam 4 Kbyte dengan alamat 0000H s/d FFFFH yang
dapat di aktifkan jika EA dihubungkan ke Vcc, alamat selebihnya secara otomatis di baca dari
luar, bagian terendah memori program dipakai untuk vektor penyelesaian seperti Gambar 2.4.
Batas ruang yang diberikan dari masing-masing arah penyelaan sebesar 8 byte. Untuk
mengakses memori program luar dipakai PSEN sedangkan pada pengaksesan memori dalam
tidak digunakan. 16 buah I/0(P0 an P2) dipakai sebagai bus selama berhubungan dengan
memori program luar. P0 untuk bus data/alamat byte rendah secara bergantian (multipleks),
awalnya mengeluarkan byte rendah dari program counter sebagai alamat kemudian menjadi
ambang sambil menunggu byte kode dari memori program.
Saat byte rendah sudah siap di PO sinyal ALE akan memindahkan kode byte ke
penahan alamat (address latch). Pada saat yang sama P2 mengeluarkan Program Counter byte
tinggi, kemudian PSEN mengirim sinyal sehingga mikro membaca kode byte. Alamat
program memori yang dikeluarkan selalu 16 byte meskipun jumlah memori program yang
digunakan kurang dari 64Kbyte.
2.5. Transformator
Transformator merupaka komponen yang dapat digunakan untuk memindah daya yang
diikuti oleh perubahan arus dan tegangan. Transformator terdiri dari dua buah lilitan yaitu
lilitan primer (N1) dan lilitan sekunder(N2) yang dililitkan pada suatu inti yang saling
terisolasi atau terpisah antara satu sama lain. Besarnya tegangan pada lilitan sekunder dan
lilitan primer ini di tentukan oleh jumlah lilitan yang terdapat pada bagian primer maupun
sekundernya. Simbol dari transformator dapat dlihat pada gambar 2.12.
Komponen utama dari rangkaian catu dya adalah transformator penurun tegangan (step
down), dioda penyearah, kapasitor penapis (filter), dan peregulasi tegangan (regulator).
2.6.1. Penyearah
Penyearah dibagi dua yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang
penuh yaitu:
Tegangan bolak balik yang telah di turunkn oleh transformator kemudian dilewatkan
pada rangkaian penyearah. Fungsi penyearah adalah mengubah tegangan bolak-balik menjadi
tegangan searah.
BAB III
PERANCANGAN APLIKASI MIKROKONTROLER AT89S51 SEBAGAI
ALAT PENGHITUNG DENGAN TAMPILAN
SEVEN SEGMEN
Gambar 3.1 merupakan gambar diagram blok dari sistem penghitung yang masing-
masing mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Catu daya 5 volt, digunakan untuk suplai tegangan pada rangkaian mikrokontroler dan
rangkaian driver seven segment.
2. Rangkaian mikrokontroler digunakan untuk proses pencacah atau penghitung
kemudian mengeluarkan output yang akan digunakan sebagai input decoder.
3.BCD To Segment Decoder 74248 digunakan untuk mentransfer dan menkoverter data
dari mikrokontroler supaya dapat ditam pilkan pada seven segment.
4. Driver Seven Segment yang terdiri dari rangkaian multipleksing dan rangkaian driver,
digunakan untuk menampilkan angka hasil dari pencacah atau penghitung yang telah
dikendalikan oleh mikrokontroler.
3.3 Rangkaian Catu Daya
Catu daya yang digunakan dalam proyek akhir ini mempunyai tegangan keluaran + 5
volt dan 0 volt (Ground). Rangkaian catu daya ini mendapatkan tegangan masukan tegangan
bolak-balik sebesar 220 Volt dari jala-jala PLN.
Transformator yang digunakan adalah transformator step down yang digunakan untuk
mentransfer daya, sehingga setelah melewati transformator, tegangan jala-jala akan
diturunkan. Tegangan yang masih berupa tegangan bolak balik tersebut diserahkan oleh
rangkaian penyearah yang menggunakan dua buah dioda. Dari hasil penyearah masih terdapat
tegangan bolak-baliknya (tegangan riak). Untuk mengurangi tegangan riak hasil dari
penyearahan digunakan rangkaian penapis yaitu kapasitor. Semakin besar nilai kapasitor,
semakin kecil tegangan riaknya.
Untuk mendapatkan output yang diinginkan, digunakan IC regulator tegangan LM
7805 untuk tegangan 5 Volt pada keluaran dan IC tersebut dipasang transistor penguat arus
TIP 3055 yang digunakan untuk memperkuat arus keluaran. Dioda pada laki-laki IC nomor 2
dihubungkan dengan ground untuk memberkan kompensasi sebesar 0,7 Volt. Gambar 3.3
adalah rangkaian catu daya yang digunakan salam pembuatan tugas akhir ini.
Gamabar 3.3 Rangkaian catu daya yang digunakan pada sistem penghitung.
3.4. Rangakaian Mikrokontroler
Rangkaian mikrokontroler yang dipakai pada sistem penghitung ini terdiri dari sebuah
sistem minimum mikrokontroler AT89S51. Sistem minimum mikrokontroler AT89S51 terdiri
atas sebuah kristal 11,059 MHz dan dua buah kondensator 33pF untuk mendukung rangkaian
oscilator internal. Sistem minimum ini juga dilengkapi rangkaian power on reset supaya
terjadi reset terdiri atas satu buah rensistor 10kΩ dan sebuah kondensator elektrolit 10µF/16V.
Gambar 3.4 merupakan rangkaian mikrokontroler.
Port 3 dalam mikrokontroler AT89S51 ini berfungsi sebagai input rangkaian
mikrokontroler, dalam rangkaian ini inputan berupa tombol tekan. Tombol sw up untuk
menambah dan sw down untuk mengurang. Sedangkan Port 1 pada rangkaian ini sebagai
keluaran mikrokontroler yang akan dihubungkan dengan rangkaian bcd to 7 segment ecoder
74248 dan driver seven segment.
Gambar 3.4 Rangkaian mikrokontroler
Proses pembuatan benda kerja pada Tugas akhir ini lebih dulu dmulai dengan merinci
alat dan bahan yang dibutuhkan, serta merinci proses kerja. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah dalam proses pembuatan alat dan untuk meminimalisasi apabila ada kendala-
kendala yang timbul dalam pembuatan Tugas akhir ini, sehingga apabila terjadi kesalahan
dapat diketahui dengan cepat. Proses pembuatan untuk Tugas akhir ini terdiri atas beberapa
bagian.
Bagian-bagian tersebut adalah:
1. Pembuatan bagian elektronik
2. Pembuatan bagian mekanik
3. Pembuatan program
Masing-masing bagian mempunyai tujuan yang sama yaitu agar ketiga bagian yang
merupakan satu kesatuan sistem yang akan dibuat dapat saling merupakan satu kesatuan
sistem yang akan dibuat dapat saling melengkapi satu sama lain, sehingga tercipta suatu
sistem yang handal.
1.1 Pembuatan Bagian Elektronika
4.1.1. Alat dan Bahan Dalam Pembuatan Bagian Elektronika
Pada proses pembuatan benda kerja dibutuhkan bahan-bahan dan alat kerja sebagai
berikut :
4.1.1.1. Daftar Alat Dalam Pembuatan Bagian Elektronika
Pada proses pembuatan benda kerja bagian elektronik dibutuhkan peralatan dan
bahan-bahan untuk mendukung proses tersebut. Berikut ini daftar alat yang dibutuhkan
dalam proses pembuatan benda kerja bagian elektronik.
Tabel 4.1 Daftar alat dalam Pembuatan Bagian Elektronika
No Nama Peralatan Spesifikasi Jumlah
1 Alat tulis (Kertas milimeter, spidol, - 1set
penggaris, penghapus, pensil)
2 Bak Plastik - 1 buah
3 Cutter (pisau pemotong) Kenko A-300 1 buah
4 Kikir Instrumen Pipih dan bulat 1 buah
5 Mata Bor Ø0,8 mm danØ1 1 buah
mm
6 Mesin Bor PCB Kitani Mini Drill 1 buah
7 Multimeter Digital Heles Ux-838-TR 1 buah
8 Obeng (+,-) 0,5 cm 2 buah
9 Penyedot Timah Goot GS100 1 buah
10 Paku (Penitik PCB) - 1 buah
11 Palu Besi ½ kg 1 buah
12 Solder Goot,30W,220V 1 buah
13 Tang Jepit - 1 buah
14 Lem Tembak Mini Glue Gun 1 buah
GM-160
Gambar 4.5. Tampilan Pembuatan Jalur PCB Relay Driver Dengan Transistor
1.Memotong besi siku sebagai penyangga dan memotong plat besi sebagai
penutup dalam instalasi motor dan reducer sesuai dengan ukuran dan
keperluan.
2. Menempatkan motor dan Reducer, dengan posisi sedemikian rupa karena
mempertimbangkan faktor keindahan dan alokasi ruang yang dibutuhkan, agar
tidak banyak memakan tempat.
3. Menentukan bagian yang akan dilakukan pengeboran dan pengelasan,
kemudian dilakukan pengeboran dan pengelasan.
4. Merakit atau memasang perangkat mekanik sesuai fungsi masing-masing.
Gambar 4.12. Tampilan Dudukan Motor dan Reducer
4.2.2.2. Pembuatan Kotak Rangkaian
1. Menyiapkan kotak atau box radio FM yang akan digunakan sebagai kotak
rangkaian.
2. Setelah dilakukan perancangan dan telah menentukan tata letak PCB rangkaian
kemudian mengebor atau melubangi box untuk dudukan PCB dan untuk panel
kontrol. Proses pembuatan lubang dilakukan dengan menggunakan mata bor.
3.Menghitung trafo dan PCB rangkaian tersebut, kemudian menyekrup bagian tepi
dari PCB tersebut. Pada saat pemasangan rangkaian, posisi PCB diatur
sedemikian rupa sehingga PCB rangkaian yang terpasang tidak mengganggu
komponen yang lain. Disamping itu kabel penghubung dan komponen pelngkap
lainnya diatur sedemikian rupa agar segi keindahan dan kerapiannya tetap terjaga.
Gambar berikut memperlihatkan bentuk kotak rangkaian :
djnz dlytmbl,wtdlytmbl
mov dlytmbl,wtdlytmbl
jnb mtrup,nowtlsup ;jika mtr gerak keatas cek posisi Isup
clr pwrmtr ;jika Isup tertekan matikan motor
clr mtrup
jmp wtdlytmbl
nowtlsup: jnb mtrdwn,nowtlsdwn ;jika motor tdk gerakturun
jb Isdwn,nowtlsdwn
clr pwrmtr
clr mtrdwn
jmp wtdlytmbl
keypressd: setb keyp
wtdlytmbl: djnz hitmsec,norstdis
clr tr0
;setb strsnd
Mov hitmsec,#02
Call D7Seg ;tampilkan 7 segment
cjne a,maxbfrd,norstdis ;sampe 3digit
mov idxscan,#04h
mov idxbfrdisp,#032h
norstdis:
setb tr0
;setb strsnd
reti
;=======================================================
IncjumMtr: mov a.jummtr1
clr c
add a,#01
da a
mov jummtr1,a
jnc extup1
mov a,jummtr2
clr c
add a,#099h
da a
mov jummtr1,a
jc extdwn1
mov a,jummtr2
clr c
add a,#099h
da a
mov jummtr2,a
extdwn1: Call SvBfrDisp
ret
;===================================================
SvBfrDisp mov a,jummtr1
anl a,#0fh
mov 34h,a
mov 33h,a
mov a,#0fh
mov 32h,a
ret ;
;===================================================
Printchar:
setb strobe
mov portData,a
setb busy
jb busy,$
mov portData,a
setb strobe
nop
nop
nop
nop
nop
nop
nop
clr strobe
nop
nop
nop
nop
nop
nop
nop
Setb strobe
nop
nop
nop
nop
nop
nop
nop
setb busy
jb busy
nop
nop
jb ack,$
jnb ack,$
mov r5,#0200
call delay
ret
;--------------------------------------
PrnStr move a,@a+dptr
jz endprnstr
call PrintChar
inc dptr
jmp prnstr
endprnstr; ret
PrnStruk: mov dptr,#dprn1
ov a,#0
call Prnstrm
mov dptr,#dprn2
mov a,#0
call Prnstr
mov a,jummtr
swap a
anl a,#0fh
Call PrintChar
mov a,jummtr
anl a,#0fh
Call PrintChar
mov dptr,#dprn4
mov a,#0
call Prnstr
mov dptr,#dprn5
mov a,#0
call Prnstr
mov dptr,#dprn6
mov a,#0
call Prnstr
mov dptr,#dprn7
mov a,#0
call Prnstr
mov dptr,#dprn8
mov a,#0
call Prnstr
ret
dprn1 : db ‘*Selamat Datang*’,0
dprn2 : db ‘Parking Area’,0
dprn3 : db ‘No:’,0
dprn4 : db ‘Struk ini sebagai tanda bukti parkir. Tunjukan struk ini pada saat anda
meninggalkan area parkir. Mohon di perhatikan.’,0
dprn5 : db ‘Terima Kasih....’,0
dprn6 : db ‘_________________________________________’,0
dprn7 : db ‘PSD III .FAKULTAS TEKNIK UNDIP SEMARANG’,0
dprn8 : db ‘Jl.Prof.Sudarto,Tembalang’,0
;---------------------------------------------
PrnTtlStruk: mov dptr,#dprn1
mov a,#0
call Prnstr
mov dptr,#dprn2
mov a,#0
call Prnstr
mov dptr,#dprn9
mov a,#0
call Prnstr
mov a,Ttlmtr
swap a
anl a,#0fh
Call PrintChar
mov a,Ttlmtr
anl a,#0
Call PrintChar
mov dptr,#dprn10
mov a,#
call Prnstr
mov dptr,#dprn11
mov a,#
call Prnstr
mov dptr,#dprn6
mov a,#0
call Prnstr
mov dptr,#dprn7
mov a,#0
call Prnstr
mov dptr,#dprn8
mov a,#0
call Prnstr
ret
dprn9: db ‘Total:’,0
dprn10: db ‘Struk ini sebagai tanda bukti parkir. Total jumlah pengguna area parkir
dalam hari ini.’,0
dprn11: db ‘Terima Kasih....’,0
;--------delay
Delay: mov r6,#0ffh
wait: djnz r6,$ ;
djnz r5,wait
ret
;--------delay
DlyR7: mov r5,#0ffh
mov r6,#0ffh
WDlyR7: dinz r6,$
djnz r5,WDlyR7
djnz r7,DlyR7
ret ;
end
BAB V
PENGUJIAN DAN PENGUKURAN
Pengujian pada Tugas Akhir ini membahas tentang tujuan, alat dan bahan
yang digunakan, proses pengujian dan pengukuran pada rangkaian sistem.
1.1 Tujuan
1.1.1 Pengujian
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah sistem pembuka pintu portal dan
sistem penghitung dapat bekerja dengan baik dan sebagaimana mestinya.
Pengujian ini dilakukan dengan memasang pada rangkaian mikro controller dan
memberi tegangan 5 volt dan melihat apakah rangkaian dapat bekerja lalu di
lakukan pencatatan.
1.2.1 Pengukuran
Gambar 5.2 Titik pengujian pada Rangkaian Mikrokontroler Dan Driver Seven Segment
Pada rangkaian ini dilakukan pengujian pada saat seven segment menunjukan angka 158. Data hasil
pengukuran pada mikrokontroler adalah sebagai berikut:
Tabel 5.2 Hasil Pengukuran mikrokontroler AT 89S51 Dengan Multimeter
Port Pin Port Pin
No. Tegangan No. Tegangan
AT 89S51 AT 89S51 AT 89S51 AT 89S51
1 P1.0 1 3.36 21 P2.0 21 5
2 P1.1 2 0.04 22 P2.1 22 5.03
3 P1.2 3 1.69 23 P2.2 23 5.03
4 P1.3 4 1.71 24 P2.3 24 5.03
5 P1.4 5 1.25 25 P2.4 25 5.03
6 P1.5 6 1.24 26 P2.5 26 5.03
7 P1.6 7 1.25 27 P2.6 27 5.03
8 P1.7 8 0.18 28 P2.7 28 5.03
9 Reset 9 0.01 29 PSEN 29 5.05
10 P3.0 10 5.03 30 ALE 30 1.68
11 P3.1 11 5.03 31 EA/VPP 31 5.05
12 P3.2 12 5.03 32 P0.7 32 5.05
13 P3.3 13 5.03 33 P.6 33 5.05
14 P3.4 14 5.03 34 P.5 34 5.04
15 P3.5 15 5.03 35 P.4 35 5.04
16 P3.6 16 0.02 36 P.3 36 5.04
17 P3.7 17 0.44 37 P.2 37 5.04
18 XTAL2 18 2.28 38 P.1 38 5.04
19 XTAL1 19 2.10 39 P0.0 39 5.04
20 Gnd 20 0.01 40 VCC 40 5.04
Tabel 5.3 Hasil Pengukuran TIP 31 Dengan Multimeter
TR 1 TR2 TR3
(Volt) (Volt) (Volt)
B C E B C E B C E
Teg 15.9 7.6 13.4 13.01 7.52 13. 13.08 7.4 13.51
Gambar 5.3 Titik pengujian pada Rangkaian Mikrokontroler Dan Driver Motor
Tabel 5.6 Hasil Pengukuran pada Rangkaian Mikrokontroler Dan Driver Motor
BAB VI
PENUTUP
1.1.Kesimpulan
Dengan rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, penyusunan telah
menyelesaikan penyusunan laporan tugas ini. Dari tugas akhir yang berjudul
“APLIKASI MIKROKONTROLER AT 89S51 SEBAGAI ALAT PENGHITUNG
DENGAN TAMPILAN SEVEN SEGMENT PADA SISTEM PARKIR DI
KOMPLEK KAMPUS D III FT.UNDIP” ini dapat kita ambil kesimpulan sebagai
berikut
1. Sistem penghitungan pada tugas akhir ini menggunakan Mikrokontroler
AT89S51 sebagai pusat pencacah atau penghitung data, yang bekerja secara
semi otomatis. Dimana diperlukan seorang operator untu memasukkan data
dalam hal ini data berupa kendaraan bermotor. Operator hanya bertugas
menekan tombol sw up jika ada kendaraan yang masuk dan menekan sw down
jika ada kendaraan yang keluar, kemudian inputan dari tombol tersebut akan di
respon oleh mikrokontroler yang bertugas sebagai pencacah atau penghitung
yang kemudian hasil pencacah akan ditampilkan melalui seven segment.
2. Dengan menggunakan Mikrokontroler AT89S51 memudahkan untuk merubah
progam ataupun menambahkan progam bilaingin memodifikasi sistem
penghitung sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan.
1.2 Saran
Untuk melengkapi kesempurnaan alat ini maka penyusun menyarankan :
Dalam penyusunan tugas akhir ini masih kurang dari sempurna, untuk itu
diharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca. Jika ada kekurangan
ataupun kesalahan ataupun kesalahan dalam penyusunan tugas akhir ini penyusunan mohon
maaf sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Budioko totok.2005. Belajar dengan mudah dan cepat pemrograman bahasa C dengan
SDCC (small device C compiler) pada mikrokonroler AT89X051/ AT89S51/52 teori
simulasi dan aplikasi. Yogyakarta: gava media
Eko Putra, agfianto.2002.Belajar mikrokontroler AT89S51/52/55 (teori dan aplikasi).
Yogyakarta: gava media
Malvino, Albert Paus. 1979.Prinsip-Prinsip Elektronika. Jakarta: Erlangga
Setiawan,sulham.2006. Mudah dan menyenangkan belajar mikrokontroler.Yogyakata :ANDI
Suryono.2005. mikrokontroler oleh ISP MCS-51 generasi terbaru in-system programable
tanpa menggunakan down-loader AT89S51/52/53 dan AT89S8252. Semarang: UNDIP
Wasito.1998. Vandemekum Elektronika. Jakarta: Elek Media Komputindo
Yudiono,K S. 1984. Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Ilmiah.Semarang: UNDIP
http://www.data_sheet.com