Anda di halaman 1dari 13

BAB II

DASAR TEORI
2.1 Sensor suhu
Sensor Suhu atau Temperature Sensors merupakan suatu
komponen yang dapat mengubah besaran panas menjadi besaran
listrik sehingga dapat mendeteksi gejala perubahan suhu pada
obyek tertentu. Sensor suhu dapat melakukan pengukuran
terhadap jumlah energi panas/dingin yang dihasilkan oleh suatu
obyek sehingga memungkinkan untuk mengetahui atau
mendeteksi gejala perubahan-perubahan suhu tersebut dalam
bentuk output Analog maupun Digital. (kho, 2019)

Thermostat adalah jenis Sensor suhu Kontak (Contact


Temperature Sensor) yang menggunakan prinsip Electro-
Mechanical. Thermistor adalah komponen elektronika yang nilai
resistansinya dipengaruhi oleh Suhu. Thermistor yang merupakan
singkatan dari Thermal Resistor ini pada dasarnya terdiri dari 2
jenis yaitu PTC (Positive Temperature Coefficient) yang nilai
resistansinya akan meningkat tinggi ketika suhunya tinggi dan
NTC (Negative Temperature Coefficient) yang nilai resistansinya
menurun ketika suhunya meningkat tinggi. Resistive Temperature
Detector atau disingkat dengan RTD memiliki fungsi yang sama
dengan Thermistor jenis PTC yaitu dapat mengubah energi listrik
menjadi hambatan listrik yang sebanding dengan perubahan suhu.
Thermocouple adalah salah satu jenis sensor suhu yang paling
sering digunakan, hal ini dikarenakan rentang suhu operasional
Thermocouple yang luas yaitu berkisar -200°C hingga lebih dari
2000°C dengan harga yang relatif rendah. Sensor Suhu jenis
contact adalah Sensor suhu yang memerlukan kontak (hubungan)
Fisik dengan objek yang akan dirasakan perubahan suhunya.
Sensor suhu jenis ini dapat digunakan untuk memantau suhu
padat
cair maupun gas. Sensor Suhu jenis Non-Contact adalah Sensor
suhu yang dapat mendeteksi perubahan suhu dengan
menggunakan konveksi dan radiasi sehingga tidak memerlukan
kontak fisik langsung dengan obyek yang akan diukur atau
dideteksi suhunya.

2.2 Sensor suhu LM35


Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang
memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran
listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai
dalam penelitian ini berupa komponen elektronika dari National
Semiconductor.

Gambar 2. 1 Bentuk fisik LM35

LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan


perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain,
LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan
linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan
dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan
penyetelan lanjutan. Meskipun tegangan sensor ini dapat
mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan kesensor adalah
sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya
tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus
sebesar 60 µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan
menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat
menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang
dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC.
7

Beberapa karakteristik dari sensor suhu LM35 adalah


sebgai berikut:
a. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier
antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat
dikalibrasi langsung dalam celcius.
b. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC
pada suhu 25 ºC
c. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC
sampai +150 ºC.
d. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
e. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
f. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating)
yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
g. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W
untuk beban 1 mA.
h. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu
menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35
mempunyai perbandingan 100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini
mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C,
dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal
dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian control
yang sangat mudah. IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan
terkemas dalam bentuk Integrated Circuit (IC), dimana output
tegangan keluaran sangat linear terhadap perubahan suhu. Sensor
ini berfungsi sebagai pegubah dari besaran fisis suhu ke besaran
tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /°C yang berarti
bahwa kenaikan suhu 1° C maka akan terjadi kenaikan tegangan
sebesar 10 mV. IC LM 35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian
8

atau penyetelan dari luar karena ketelitiannya sampai lebih


kurang seperempat derajat celcius pada temperature ruang.
Jangka sensor mulai dari – 55°C sampai dengan 150°C, IC LM35
penggunaannya sangat mudah, difungsikan sebagai kontrol dari
indicator tampilan catu daya terbelah. IC LM 35 dapat dialiri arus
60 μ A dari supplay sehingga panas yang ditimbulkan sendiri
sangat rendah kurang dari 0 ° C di dalam suhu ruangan.
(alamin123, 2017)
Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada
saat perubahan suhu setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan
sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35 dapat ditempelkan
dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan
tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena
terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini
diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan dapat
dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu disekitarnya, jika
suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah
dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan
dan suhu udara disekitarnya. Jarak yang jauh diperlukan
penghubung yang tidak terpengaruh oleh interferensi dari luar,
dengan demikian digunakan kabel selubung yang ditanahkan
sehingga dapat bertindak sebagai suatu antenna penerima dan
simpangan didalamnya, juga dapat bertindak sebagai perata arus
yang mengkoreksi pada kasus yang sedemikian, dengan
mengunakan metode bypass kapasitor dari Vin untuk ditanahkan.
(Taufiqullah, 2019)
Gambar berikut menunjukan bentuk dari LM35 tampak
depan dan tampak bawah. 3 pin LM35 menujukan fungsi masing-
masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan
kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan
keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai
dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang
dapat digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor ini
9

akan naik sebesar 10 mV setiap derajad celciussehingga diperoleh


persamaan sebagai berikut :
VLM35 = 10 mV/oC…………………………………………….(2.1)

Gambar 2. 2 Tampilan struktur ICLM35

Gambar 2. 3 Tampilan skematik dari IC LM35

Gambar diatas kanan adalah gambar skematik rangkaian


dasar sensor suhu LM35-DZ. Rangkaian ini sangat sedeCrhana
dan praktis. Vout adalah tegangan keluaran sensor yang terskala
linear terhadap suhu terukur, yakni 10 milivolt per 1 derajad
celcius. Jadi jika Vout = 530mV, maka suhu terukur adalah 53
derajad Celcius. Dan jika Vout = 320mV, maka suhu terukur
adalah 32 derajad Celcius. Tegangan keluaran ini bisa langsung
diumpankan sebagai masukan ke rangkaian pengkondisi sinyal
seperti rangkaian penguat operasional dan rangkaian filter, atau
10

rangkaian lain seperti rangkaian pembanding tegangan dan


rangkaian Analog-to-Digital Converter. (satriapujiirawan, 2018)

2.3 Arduino UNO


Berdasarkan pada ATMega328, arduino merupakan
board mikrokontroler mempunyai 14 pin digital input/output (6 di
antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog,
sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah
power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset.
Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk
menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke
sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya
dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai
untuk memulainya.
Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino
sebelumnya, Arduino UNO tidak menggunakan chip driver FTDI
USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2 (Atmega8U2
sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke
serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah
resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang
membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU mode.
Revisi 3 dari board Arduino UNO memiliki fitur-fitur baru Pinout
1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF
dan dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin
RESET, IOREF yang memungkinkan shield-shield untuk
menyesuaikan tegangan yang disediakan dari board.
Untuk ke depannya, shield akan dijadikan
kompatibel/cocok dengan board yang menggunakan AVR yang
beroperasi dengan tegangan 5V dan dengan Arduino Due yang
beroperasi dengan tegangan 3.3V, Sirkit RESET yang lebih kuat,
dan Atmega 16U2 menggantikan 8U2. (unknow, 2013)
11

Gambar 2. 4 Gambar Arduino UNO

2.4 LCD (Liquid Cristal Display)


Display elektronik adalah salah satu komponen
elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik
karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display)
adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan
teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan
cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya
terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD
(Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik
dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

LCD adalah lapisan dari campuran organik antara


lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium
oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan
elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan
dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang
panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda
dari segmen.
Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal
depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti
dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak
dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan
diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan
12

membentuk karakter data yang ingin ditampilkan. (penulis,


2018)

Gambar 2. 5 Gambar LCD 16x2


BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Diagram Alir
Berikut diagram alir dari percobaan berikut ini adalah
sebagai berikut:

13
3.2 Alat Dan Bahan
Berikut merupakan alat dan bahan dari percobaan final
project ini adalah sebagai berikut:
1. Sensor suhu IC LM35
2. Arduino UNO + software (laptop)
3. LCD
4. PCB
5. Kabel penghubung
6. Kalibrator HT10

3.3 Metodologi Percobaan


Berikut merupakan metodologi dari percobaan final
project ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3. 1 Skema Rangkaian

1. Rangkaian disusun sesuai gambar 3.1


2. Dibuat listing code pada software arduino agar dapat
ditampilkan pada LCD
Berikut merupakan listing code dari program arduino
#include <LiquidCrystal_PCF8574.h>

float suhuC = 00; //deklarasi variable lm35

14
float suhuPin = A0; //ouput digital lm35
LiquidCrystal_PCF8574 lcd(0x27); //pin pada lcd 16x2

void setup()
{
Serial.begin(9600); //membuka port serial dengan data rate 9600 bps
lcd.begin(16, 2);
lcd.setBacklight(200);
lcd.setCursor(3, 0); // Set posisi kursor lcd (colom, baris)
lcd.print("Tugas TST");
lcd.setCursor(3, 1);
lcd.print("Sensor LM35");
delay(2000); // delay untuk menampilkan selama 5 detik
lcd.clear(); // membersihkan kata pertama
}
void loop()
{
suhuC = analogRead(suhuPin); //membaca nilai adc sensor
suhuC = (8.0 * suhuC * 100.0)/1024; //konversi data analog menjadi milivolt
//suhuC = suhuC/10; //konversi kedalam derajat celsius dengan persamaan 1derajat/10mv
Serial.print((byte)suhuC); //mengirimkan data ke serial komputer
lcd.setCursor(1, 0);
lcd.print("PENGUKURAN LM35");
lcd.setCursor(1, 1);
lcd.print("Celcius: ");
lcd.setCursor(9, 1);
lcd.print(suhuC,0); //menampilkan data suhu
lcd.print("\xdf"); //menampilkan karakter derajat
lcd.print("C");
delay(2000); //waktu tunggu 0.8 detik
}
3. Diuji menggunakan kalibrator HT10
Diambil data sesuai dengan tabel 4.1

15

Anda mungkin juga menyukai