Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK


TEKNIK TENAGA LISTRIK
MOTOR TIGA FASA DENGAN RANGKAIAN STAR DELTA

Dosen Pengampu:
Torib Hamzah, S.Pd., M.Pd.
NIP: 19670910 200604 1 001
Sumber,SST,MT
NIP 197207082006041007

Disusun Oleh :
Rifky Nabilul Azmi
P27838022083
1B2

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap hari kita menggunakan dan memanfaatkan tenaga listrik untuk keperluan
sehari-hari seperti memasak, bekerja, dan belajar juga. Sebelum membahas lebih jauh,
terlebih dahulu mengerti tentang tenaga listrik tersebut. Tenaga Listrik adalah suatu bentuk
energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan, dan didistribusikan untuk segala
macam keperluan, tetapi tidak meliputi listrik yang dipakai untuk komunikasi, elektronika,
atau isyarat.
Setelah sedikit mengerti mengenai tenaga listrik terutama dalam pemakaiannya akan
menimbulan beberapa cabang ilmu pengetahuan, seperti ilmu instalasi listrik, dan teknik
tenaga listrik. Instalasi listrik adalah sebuah sistem rangkaian listrik yang berguna untuk
menyalurkan arus listrik dari sumber listrik ke beban-beban listrik yang terhubung dengan
penghantar (kabel) dan berguna oleh manusia untuk menunjang kehidupannya. Teknik
Tenaga Listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik untuk melayani
perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia.
Teknik tenaga listrik juga mempelajari mengontol keadaan motor 3 fasa mengunakan
rangkaian push botton, relay, Timer, kontaktor, dan lampu indikator. Kontaktor disini
digunakan untuk pengontol motor 3 Fasa, ketika kontaktor aktif maka motor akan berputar.

1.2 Batasan Masalah


Pembatasan masalah diperlukan supaya praktikum lebih efektif, efisien, dan terarah.
Adapun pembatasan masalah yang dikaji dalam praktikum kali ini adalah mampu mengerti
mengenai listrik dari PLN, cara kerja relay, Timer, push button, lampu indikator,
kontaktor, dan motor 3 fasa.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara kerja rangkaian pengunci?
2. Apa saja alat yang diperlukan dalam praktikum ini?
3. Bagaimana cara pemasangan kontaktor dengan motor?
4. Bagaimana cara kerja rangkaian Star dan Delta?
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu mengetahui karateristik dari motor listrik 3 fasa, kontaktor,
timer dan push button dalam suatu rangkaian.
2. Mahasiswa mampu menganalisa cara kerja motor listrik 3 fasa, kontaktor, timer
dan push button dalam sebuah rangkaian.
3. Mahasiswa mampu merangkai rangakaian star-delta.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu mengerti fungsi setiap komponen.
2. Mahasiswa mengerti mengenai pemasangan kontaktor dengan motor 3 fasa.
3. Mahasiswa mengerti coil yang terdapat pada motor 3 fasa.

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai komponen MCB, Push Button, Relay,
Timer, Lampu, kontaktor, dan motor 3 fasa.
2. Mahasiswa dapat melakukan pemasangan dan mengerti kegunaan kontaktor.
3. Mahasiswa dapat mengerti cara kerja setiap komponen.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Mahasiswa dapat melakukan pemasangan komponen dengan benar.
2. Mahasiswa dapat mengetahui setiap kegunaan komponen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian MCB Circuit Braker

Gambar 2.1 MCB 1 fasa dan 3 fasa


(Sumber: https://www.tokopedia.com/)

MCB atau Miniature Circuit Breaker adalah sebuah komponen listrik yang berguna
untuk mengamankan beban lebih atau hubung singkat (Short Circuit) yang disebebkan oleh
lonjakan listrik yang tidak disengaja maupun tidak disengaja. MCB 1 fasa itu untuk
mengamankan beban lebih dan hubung sikat tetapi hanya menggunakan instalasi 1 fasa,
220V dan Netral. Sedangkan MCB 3 fasa yaitu suatu komponen listrik untuk
mengamankan beban lebih (Overload) dan hubung singkat (short circuit) yang instalasinya
menggunakan 3 Fasa yaitu R S T.
MCB bekerja saat terjadi beban lebih atau Overload terdapat sebuah bimetal dengan
prinsip kerjanya jika suhu pada bimetal semakin panas maka bimetal yang sudah disetting
dengan suhu tertentu akan lepas
2.2 Push Button

Gambar 2.2 Push Button


(Sumber: https://blog.unnes.ac.id/antosupri/)

Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang
berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja
tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja
sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat
tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal.
Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push button
switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO (Normally Open). NO
(Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya terbuka (aliran
arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol saklar ditekan, kontak yang NO ini akan
menjadi menutup (Close) dan mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak NO
digunakan sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push Button ON). NC
(Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya tertutup
(mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push button ditekan, kontak NC ini
akan menjadi membuka (Open), sehingga memutus aliran arus listrik. Kontak NC
digunakan sebagai pemutus atau mematikan sistem circuit (Push Button Off).

2.3 Relay

Gambar 2.3 Relay


(Sumber : https://www.carailmu.com/2021/06/persamaan-perbedaan-relay-kontaktor.html/)

Pengertian Relay dan Fungsinya – Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan
secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri
dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak
Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik
yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan
Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi
sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

2.4 Timer
Timer atau kepanjanganya Time Delay Relay adalah sebuah komponen elektronik
yang dibuat untuk menunda waktu yang bisa disetting sesuai range Timer tersebut, dengan
memutus sebuah kontak relay yang biasanya digunakan untuk memutus atau menyalakan
sebuah rangkaian kontrol. Timer ini biasanya digunakan sebagian besar dunia industri,
yang dirangkai dengan berbagai komponen elektronik juga seperti kontaktor, TOR /
Overload , dan juga push button untuk rangkian kontrol pendukung. Timer berfungsi untuk
menunda waktu, secara garis besar biasanya digunakan pada rangkian star delta yang
memilliki tunda waktu untuk pergantian dari star ke delta. Agar mengurangi lonjakan arus
yang besar, jadi diwaktu tunda dahulu sekiranya motor sudah stabil maka waktu tercapai
oleh Timer dan pindah ke delta.
Gambar 2.4 Timer
(Sumber : https://www.google.com/url)

Dalam sistem kontrol industri, ada beberapa tipe Timer,diantaranya:


Timer analog adalah Timer elektronik yang bekerja dengan menggunakan power
utama sumber tenaga listrik, setelah mendapat tegangan supply, ditandai dengan lampu
power menyala (merah/hijau) baru dia akan mulai bekerja menghitung waktu. Selama masa
penghitungan waktu, maka akan ada lampuindicator yang berkedip (flicker), itu
menandakan bahwa Timer sedang bekerja. Apabila jumlah hitungan waktu yang diinginkan
sudah tercapai, maka led yang tadinya flicker akan berubah menjadi menyala secara terus
menerus. apabila lampu sudah menyala secara terus menerus maka sitem kontak relay yang
ada didalam Timer akan berubah,yang tadinya semula kontak tersebut NO akan berubah
menjadi NC dan sebaliknya kontak yang semula NC akan berubah menjadi NO.

2.5 Lampu Indikator


Lampu indikator yaitu lampu untuk memberikan maksud tertentu dari sebuah
rangkaian. Biasanya lampu ini paling sering digunakan di panel listrik/rangkaian kontrol,
atau paling sering diilihat di perempatan jalan raya, pasti melihat lampu rambu lalu lintas,
lampu rambu lalu lintas tersebut menggunakan lampu indikator.

Gambar 2.5 Lampu Indikator


(Sumber : https://www.carailmu.com/2021/06/persamaan-perbedaan-relay-kontaktor.html/)

Arti Warna Lampu Induktor :


1. Hijau berfungsi untuk perintah Start.
2. Merah berfungsi untuk perintah Stop / berhenti c. Kuning berfungsi untuk perintah
Reset.
3. Putih berfungsi untuk perintah opsional jadi sesuai kehendak teknisi disertai fungsi
keterangan.
4. Hitam berfungsi untuk perintah opsional jadi sesuai kehendak teknisi disertai fungsi
keterangan.
5. Biru berfungsi untuk perintah opsional jadi sesuai kehendak teknisi disertai fungsi
keterangan.
2.6 Motor 3 Fasa

Gambar 2.6 Motor 3 fasa


(Sumber : https://www.edukasikini.com/)

Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa
pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya. Perbedaan fasa pada
motor 3 phase didapat langsung dari sumber. Hal tersebut yang menjadi pembeda antara
motor 1 fasa dengan motor 3 fasa. Terdapat dua tipe motor 3 fasa jika dilihat dari lilitan
pada rotornya, yakni rotor belitan (wound rotor) dan rotor sangkar tupai (squirrel-cage
rotor). Motor 3 fasa rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang lilitan rotor
dan statornya terbuat dari bahan yang sama. Sedangkan motor 3 fasa rotor sangkar tupai
(squirrel-cage rotor) adalah tipe motor induksi yang konstruksi rotornya tersusun dari
beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor,
kemudian pada setiap bagiannya disatukan oleh cincin.
Prinsip kerja dari motor listrik 3 fasa ini sebenarnya sangat sederhana. Bila sumber
tegangan 3 fase dialirkan pada kumparan stator, maka akan timbul medan putar dengan
kecepatan tertentu. Besarnya kecepatan tersebut dapat diukur menggunakan sebuah rumus
Ns = 120 f/P. Dimana Ns adalah kecepatan putar, f adalah frekwensi sumber, dan P adalah
kutub motor.
Cara Mengecek Kondisi Baik Buruknya Motor 3 Fasa :
1. Menutup terminal motor listrik input power untuk menjalankan motor listrik.
2. Pilih selektor ohmmeter dengan skala x100.
3. Kalibrasikan multimeter terlebih dahulu.
4. Misalnya terdapat koil atau power untuk menjalankan motor listrik maka ukurlah setiap
kabel yang berwarna sama dengan menggunakan multitester yaitu kabel probe
multitester hitam ke kabel kuning motor listrik dan kabel probe merah multitester ke
kabel kuning motor listrik
5. Atau bisa mengukur tulisan yang tertera pada terminal motor listrik U1, V2, W3 dan
W3, V2, U1 dengan mengikuti dan mengukur bagian huruf di terminal input supply
power motor listrik yang sama misalnya U dan U, V dan V
6. Mengukur setiap huruf yang sama atau kabel yang warnanya sama.
7. Jika sudah maka pada multimeter akan menunjukan jarum bergerak untuk pengukuran
ketiga kabel dengan warna yang sama menandakan motor listrik pada kondisi ini bagus /
baik begitupun sebaliknya jika diukur setiap kabel jarum pada multitester tidak
bergerak maka dipastikan gulungan atau stator rusak.
2.7 Sambungan Star Delta Motor 3 Phase

Gambar 2.7.1 Rangkaian Star dan Delta


(Sumber : https://ahmadmarogi.com/)

Rangkaian star motor tiga fasa adalah salah satu dari dua jenis rangkaian yang
digunakan untuk menghubungkan motor tiga fasa ke sistem listrik. Rangkaian star
memiliki bentuk seperti bintang dan menghubungkan semua tiga fasa motor ke satu titik
netral, sementara rangkaian delta memiliki bentuk segitiga dan tidak memiliki titik netral.
Untuk membuat rangkaian star, tiga ujung fasa motor dihubungkan ke tiga ujung
input sistem listrik, sedangkan tiga ujung yang tersisa dihubungkan ke titik netral yang
sama. Rangkaian star dapat memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap tegangan
tinggi dan beban yang tidak seimbang, tetapi memiliki arus yang lebih tinggi dibandingkan
dengan rangkaian delta.
Rangkaian star dan delta adalah dua jenis rangkaian yang umum digunakan untuk
menghubungkan motor tiga fasa ke sistem listrik. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan
dari masing-masing rangkaian:
 Kelebihan Rangkaian Star:
1. Memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap tegangan tinggi dan beban
yang tidak seimbang.
2. Menyediakan titik netral yang berguna untuk mengukur atau memantau
tegangan motor.
3. Menghasilkan arus start yang rendah sehingga cocok untuk digunakan pada
beban yang ringan.
4. Mudah dirangkai dan disambungkan karena hanya memerlukan satu kabel
netral saja.
 Kekurangan Rangkaian Star:
1. Arus yang melewati setiap fasa motor lebih besar dibandingkan dengan
rangkaian delta.
2. Tidak cocok untuk digunakan pada beban yang berat karena dapat
menyebabkan panas berlebih pada motor.
 Kelebihan Rangkaian Delta:
1. Arus yang melewati setiap fasa motor lebih kecil dibandingkan dengan
rangkaian star.
2. Cocok untuk digunakan pada beban yang berat dan memerlukan daya yang
besar.
3. Lebih efisien dalam mentransfer daya listrik.
4. Mampu menghasilkan torsi yang besar.
 Kekurangan Rangkaian Delta:
1. Tidak memiliki titik netral sehingga sulit untuk memonitor tegangan motor.
2. Lebih sulit dirakit dan dihubungkan karena memerlukan enam kabel.
Dalam pemilihan jenis rangkaian yang tepat, harus mempertimbangkan kondisi
aplikasi dan beban yang akan digunakan. Setiap rangkaian memiliki kelebihan dan
kekurangan yang harus dipertimbangkan dengan baik untuk menentukan mana yang paling
cocok untuk digunakan.
Berikut Wiring motor 3 fasa:

Gambar 2.7.2 Wiring Rangkaian Star dan Delta


(Sumber : https://ahmadmarogi.com/)

Rangkaian kendali pengasutan dengan cara ini disuplai oleh tegangan 220 Volt. Cara
kerjanya : jika tombol start S2 ditekan, arus mengalir melalui F2 – S1 – S2 – kontak bantu
timer T (NC) – kontak bantu K3 – K1. Kontaktor magnetik 1 (K1) bekerja dan motor
terhubung dalam lilitan bintang. Saat itu juga kontak bantu K1 (NC) membuka dan kontak
bantu K1 (NO) menutup sehingga arus mengalir melalui F2 – S1 – S2 – kontak bantu K1
(NO) – K2. Kontaktor magnetik 2 (K2) bekerja dan motor terhubung pada sumber
tegangan. Pada saat yang sama kontak bantu K2 (NO) menutup dan timer T bekerja.
Setelah t detik kontak bantu T (NC) membuka sehingga K1 tidak dilewati arus (K1 tidak
bekerja), kontak bantu T (NC) menutup, arus mengalir melalu F2 – S1 – kontak K2 (NO) –
kontak bantu T (NO) – kontak bantu K1 (NC) – K3. Kontaktor magnetik K3 bekerja,
motor terhubung dalam belitan delta. Tombol S1 digunakan untuk melepaskan motor dari
sumber tegangan
2.8 Kontaktor

Gambar 2.8 Motor 1 fasa


(Sumber : https://ejurnal.id/)

Kontaktor adalah perangkat elektronika yang digunakan untuk memudahkan sistem


kerja pada pemasangan listrik atau alat yang berkaitan. Kontaktor bekerja dengan prinsip
induksi elektromagnetik, yakni kumparan dialiri tenaga listrik dan menghasilkan Kontak
bantu NO (Normally open) tertutup dan NC (Normally Close) terbuka.
Prinsip kerja dari kontaktor magnet cukuplah mudah untuk dipahami. Pertama-tama
yang dilakukan adalah menghubungkan sumber tegangan pada terminal A1-A2 kontaktor.
Selanjutnya arus listrik akan mengalir melalui coil sehingga arus akan mengalir pada
rangkaian. Langkah selanjutnya adalah mengontrol peralatan listrik tersebut menggunakan
tombol ON/OFF yang terdapat pada rangkaian listrik.
Beberapa komponen yang berperan penting dalam berjalannya fungsi dari kontaktor
dengan baik antara lain:
 Kumparan Magnet (coil) : dengan simbol A1 – A2 yang akan bekerja bila
mendapat sumber tegangan listrik.
 Kontak Utama (RST) : terdiri dari simbol angka L1,L2,L3
 Keluaran Kontak Utama (UVW) : terdiri dari simbol angka T1,T2,T3
 Kontak Bantu NO (Normally Open) : terdiri dari simbol angka 13,14
 Kontak Bantu NC (Normally Close) : terdiri dari simbol angka 21,22
Untuk memilih kontaktor agar dapat berfungsi secara optimal, kita harus memilih
spesifikasi sesuai dengan yang kita butuhkan seperti yang sudah dibahas sebelumnya.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
 Berapa tegangan yang digunakan pada coil ? 380VAC, 220VAC atau 24VDC
 Berapa ampere pada motor yang akan kita gunakan (lihat pada nameplate motor),
lebihkan sedikit ampere pada kontaktor yang akan kita pilih.
 Digunakan untuk apa ? penggunaan motor atau untuk instalasi penerangan.
 Selain dari informasi diatas, memilih kontaktor juga harus juga harus berkualitas
dan produsennya sudah berpengalaman dalam bidang elektrikal.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alur Blok Diagram

PLN MCB Relay Lampu kontaktor

Motor
3 fasa

Gambar 3.1 Alur Blok Diagram rangkaian motor 3 fasa dengan rangkaian star

Listrik PLN masuk ke MCB, masuk ke Relay, ke lampu indikator, lalu kontaktor,
dan terakhir motor 3 fasa.

3.2 Alat dan Bahan :


1. Kabel NYA
2. Multimeter
3. Push Button
4. Toolset
5. Timer
6. Motor 3 fasa
7. Lampu indikator
8. Kontaktor

3.3 Prosedur Kerja :


1. Siapkan gambar rangkaian.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Tentukan kontak NO, NC pada push button dan kontaktor dengan menggunakan multimeter.
4. Tentukan kumparan pada motor 3 phase dengan menggunakan multimeter.
5. Buat sambungan star-delta pada motor.
6. Rangkailah pada panel sesuai gambar.
7. Setelah rangkaian jadi hubungkan ke jala-jala PLN 380 Volt. Dan pastikan MCB dalam keadaan
OFF.
8. Ubah keadaan MCB menjadi ON.
9. Amati sistem kerja rangkaian..
3.4 Gambar Rangkaian

Gambar 3.2 Rangkaian Motor 3 Fasa Dengan Rangkaian Star Delta

3.5 Cara Kerja Rangkaian


1. MCB 3 fasa dan 1 fasa di hidup kan.
2. MCB 1 fasa hidup akan menyebabkan lampu kuning menyala.
3. Push on di tekan menyebabkan coil relay aktif dan kontaktor 1 aktif.
4. Akibat coil relay aktif lampu kuning mati, dan menyebabkan timer 1 counting.
5. Saat timer 1 counting lampu hijau menyala dan kontaktor 3 aktif, sehingga motor
berputar, pada kondisi ini rangkaian star bekerja.
6. Selesai timer 1 counting, lampu mati dan motor berhenti berputar, sedangkan timer 2
counting.
7. Timer 2 selesai counting, lampu merah menyala disertai kontaktor 2 aktif, sehingga
menyebabkan motor berputar cepat, pada kondisi ini rangkaian Delta bekerja.
8. Push off ditekan, timer reset/mati, coil kontaktor 1 dan 2 mati, relay off, motor mati,
sedangkan lampu kuning menyala.
9. MCB 1 fasa di matikan, lampu kuning mati.
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN

4.1 Analisis
Rangkaian Star Delta, merupakan rangkaian control kecepatan motor 3 fasa. Saat
pemasangan sambungan di perlukan 3 kontakor, kontakor 1 sebagai kontaktor main yang
akan terus aktif sampai push off ditekan. Kontaktor 2 sebagai kontakor delta, dikontaktor
ini dipasang sambungan delta dengan memperhatikan U2-W1, V2-U1, W2-V1. Kontakor 3
digunakan sebagai kontakor star, dengan sambungan seperti sisir. Dalam kerjanya ke 3
kontakor tidak bekerja secara bersamaan khususnya kontaktor 2 dan 3, untuk kontaktor 1
tetap aktif. Apabila bekerja secara bersamaan akan menyebabkan motor terbakar ataupun
sourting yang dapat merusak MCB. Kegagalan pemasangan rangkain star delta dapat
menyebabkan kebakaran sebab motor sendiri memerlukan tenaga yang cukup besar,
terutama rangkaian delta yang memberikan dampak hentakan yang cukup besar. Sehingga
perlu berhati-hati dalam perangkaian dan juga memperhatikan daya listrik tempat (pabrik,
rumah, dsb) instalasi motor 3 fasa tersebut.

4.2 Kesimpulan
Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa
pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya. Perbedaan fasa pada
motor 3 phase didapat langsung dari sumber.
Rangkaian star motor tiga fasa adalah salah satu dari dua jenis rangkaian yang
digunakan untuk menghubungkan motor tiga fasa ke sistem listrik. Rangkaian star
memiliki bentuk seperti bintang dan menghubungkan semua tiga fasa motor ke satu titik
netral, sementara rangkaian delta memiliki bentuk segitiga dan tidak memiliki titik netral.
Kontaktor adalah perangkat elektronika yang digunakan untuk memudahkan sistem
kerja pada pemasangan listrik atau alat yang berkaitan. Kontaktor bekerja dengan prinsip
induksi elektromagnetik, yakni kumparan dialiri tenaga listrik dan menghasilkan Kontak
bantu NO (Normally open) tertutup dan NC (Normally Close) terbuka.
Prinsip kerja dari kontaktor magnet cukuplah mudah untukk dipahami. Pertama-tama
yang dilakukan adalah menghubungkan sumber tegangan pada terminal A1-A2 kontaktor.
Selanjutnya arus listrik akan mengalir melalui coil sehingga arus akan mengalir pada
rangkaian. Langkah selanjutnya adalah mengontrol peralatan listrik tersebut menggunakan
tombol ON/OFF yang terdapat pada rangkaian listrik.
4.3 Contoh Soal
1. Apa perbedaaan rangkaian star dan delta pada penyambunganya?
Jawab:
Rangkaian star memiliki bentuk seperti bintang dan menghubungkan semua tiga fasa
motor ke satu titik netral, sementara rangkaian delta memiliki bentuk segitiga dan tidak
memiliki titik netral.
2. Apa kelebihan dari rangkaian star dan rangkain delta?
Jawab:
 Kelebihan Rangkaian Star:
1. Memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap tegangan tinggi dan beban
yang tidak seimbang.
2. Menyediakan titik netral yang berguna untuk mengukur atau memantau tegangan
motor.
3. Menghasilkan arus start yang rendah sehingga cocok untuk digunakan pada beban
yang ringan.
4. Mudah dirangkai dan disambungkan karena hanya memerlukan satu kabel netral
saja.
 Kelebihan Rangkaian Delta:
1. Arus yang melewati setiap fasa motor lebih kecil dibandingkan dengan rangkaian
star.
2. Cocok untuk digunakan pada beban yang berat dan memerlukan daya yang besar.
3. Lebih efisien dalam mentransfer daya listrik.
4. Mampu menghasilkan torsi yang besar.
3. Gambarkan wiring rangkain star delta!
Jawab:

4. Bagaimana sambungan delta terhadap coil motor 3 fasa?


Jawab:
U2-W1, V2-U1, W2-V1
DAFTAR PUSTAKA

[1.] Riski Fernando Situmorang. "Memahami MCB ( Miniature Circuit Breaker )." Ruang
Server Anda, 16 Nov. 2020, [Online] Available:
www.ruang-server.com/2020/11/memahami-mcb-miniature-circuit-
breaker.html#:~:text=Pengertian%20MCB%203%20Fasa,3%20Fasa%20yaitu%20R%20S
%20T. [Accessed 19 Feb. 2023].
[2.] Anonim. "Instalasi Listrik." birolistrik, 10 May 2018, Available [Online]
www.birolistrik.com/193/instalasi-listrik/. [Accessed 19 Feb. 2023].
[3.] Builder Indonesia. "Fungsi TDR dan Cara Kerja Time Delay Relay pada Otomasi
Listrik." www.builder.id, 21 June 2021, Available [Online] builder.id/tdr-dan-cara-kerja-
time-delay-relay/. [Accessed 19 Feb. 2023].
[4.] SUPRIANTO. "Pengertian Push Button Switch (Saklar Tombol Tekan)." All Of Life,
30 Nov. 2020, Available [Online] blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-push-button-
switch-saklar-tombol-tekan/. [Accessed 19 Feb. 2023].
[5.] Anonim. "Fungsi Pengunci & Interlock Kontaktor Magnet Pada Sistem Kontrol Motor 3
Phasa." Wijdan Kelistrikan, 15 Nov. 2021, [Online] Available:
www.kelistrikanku.com/2016/02/pengunci-pengaman.html. [Accessed 5 Februari. 2023].
[6.] Anonim. "Rangkaian Pengunci Pada Kontaktor Dan Relay." Teknik Elektro, 15 Dec.
2021, [Online] Available: www.teknikelektro.com/2021/12/rangkaian-pengunci.html.
[Accessed 19 Feb. 2023].
[7.] Ahmadmarogi. "Sambungan Star Delta Motor 3 Phase." Ahmad Marogi, 5 June 2020,
[Online] Available: ahmadmarogi.com/sambungan-star-delta-motor-3-phase/. [Accessed
19 Feb. 2023].
[8.] Tama. "Cara Kerja Kontaktor Magnet Dan Cara Memasangnya." Ejurnal.id, 27 Dec. 2022,
[Online] Available: ejurnal.id/cara-kerja-kontaktor-magnet/. [Accessed 19 Feb. 2023].
[9.] Modul Teknik Tenaga Listrik.
LAMPIRAN
FOTO PRAKTIKUM

GAMBAR KETERANGAN
Rangakain pada Panel, berisi relay, timer,
MCB, untuk mengontrol rangkaian star delta.

Rangkaian pada kondisi stand by, setelah


MCB di On kan

Setelah push on di tekan, lampu hijau


menyala, kondisi timer counting, dengan K1
dan K3 aktif, menyebabkan motor berputar
pelan

Rangkaian setelah timer 2 selesai counting,


dengan K1, dan K2 aktif, menyebabkan
motor berputar cepat

Gambar tangkaian sambungan pada kontaktor

Anda mungkin juga menyukai