Anda di halaman 1dari 24

MODUL PRAKTIKUM DARING

SISTEM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA

NAMA MAHASISWA :
NIM MAHASISWA :

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
PENDAHULUAN

Proteus professional merupakan suatu software yang digunakan untuk melakukan


simulasi untuk perangkat elektronik oleh para penggiat atau develop, mulai dari rangkaian
yang paling sederhana hingga rangkaian yang sangat kompleks. Dengan adanya software
ini dapat memudahkan bagi para desainer dalam melakukan simulasi rangkaian elektronik
dengan desain yang telah dirancang dan sangat membantu sekali dikarenakan dana
mengurangi kesalahan yang tidak diinginkan. Software ini memiliki banyak kelebihan
salah satunya yaitu mode simulasi yang pada software ini tampilkan yaitu paket ISIS
dimana terdapat banyak sekali komponen-komponen elektronika baik komponen aktif
maupun pasif. Selain itu juga terdapat beberapa alat ukur seperti Voltmeter DC/ac,
Amperemeter DC/ac, osiloskop, function generator, dll. Dengan banyaknya kelebihan
pada paket ISIS sangat cocok digunakan untuk mendesain suatu sistem yang diinginkan
dan dapat mengurangi kesalahan yang tidak diinginkan sehingga menjadikan software ini
menjadi salah satu software terbaik bagi para desainer khususnya dibidang elektronik.
Pada tampilan software proteus professional versi 8.9 dapat dilihat pada gambar
berikut :

Gambar Tampilan Proteus Profesional 8.9


Proteus versi merupakan perbaikan dari versi sebelumnya dan tidak mengubah dari
fungsinya sehingga tetap mudah dalam penggunaannya. Pada tampilan ini pengguna
diharapkan untuk membuat projek terlebih dahulu dengan cara masuk menu File + New
Project ( CTRL + N ) sehingga akan muncul Langkah-langkah sebagai berikut :

Gambar Langkah 1 New Project Wizard Start

Gambar Langkah 2 New Project Wizard Schematic Design


Gambar Langkah 3 New Project Wizard PCB Layout

Gambar Langkah 4 New Project Wizard Firmware


Gambar Langkah 5 New Project Wizard Summary

Gambar Tampilan Project Simulasi ISIS Proteus

Pada gambar langkah-langkah diatas digunakan untuk membuat project awal dalam
membuat simulasi rangkaian yang ingin diuji. Setelah pembuatan project selesai maka
yang perlu diperhatikan kegunaan pada menu bar yang dijelaskan pada gambar dibawah
ini :
Selection Mode : untuk memiliki komponen Memutar searah jarum jam
yang aka dipakai Memutar berlawaan arah
Component Mode : Masuk ke Library jarum jam
komponen
X Mirror

Y Mirror

Terminal Mode : digunakan untuk terminal pada


rangkaian (VCC, gnd, input, output)

Generator Mode : Memilih pembangkit pulsa

Virtual Instrument Mode : Memakai alat ukur


yang dibutuhkan

Gambar beserta keterangan diatas merupakan bagian-bagian yang biasanya selalu


terpakai jika digunakan untuk membuat simulasi suatu rangkaian. Sedangkan pada
gambar dibawah ini banyak digunakan untuk melihat layer atau memindahkan posisi jika
dalam posisi zoom dan melihat component list yang dipakai.
Tampilan untuk seluruh layer dari skematik

Pick From Library : digunakan untuk mengambil


komponen pada library yang telah disediakan dan
dimasukkan kedalam component list

Component List
BAB I
LDR & PEMBAGI TEGANGAN
1.1 Tujuan
• Mengetahui karakteristik sensor cahaya LDR
• Mengetahui kegunaan rangkaian pembagi tegangan
1.2 Dasar Teori

Sensor LDR (Light Dependent Resistor) – Light Dependent Resistor, LDR atau
photoresistor sering digunakan di sirkuit di mana perlu untuk mendeteksi keberadaan atau
tingkat cahaya. Meskipun perangkat lain seperti photodioda atau photo-transistor juga
dapat digunakan, LDR atau photoresistor adalah komponen elektronik yang sangat
nyaman untuk digunakan. Mereka memberikan perubahan besar dalam resistensi untuk
perubahan level cahaya.

Gambar 1.1 Sensor LDR


Relatif mudah untuk memahami cara kerja sensor LDR tanpa menggali penjelasan
yang rumit. Pertama-tama perlu dipahami bahwa arus listrik terdiri dari pergerakan
elektron dalam suatu material. Konduktor yang baik memiliki sejumlah besar elektron
bebas yang dapat melayang ke arah tertentu di bawah aksi perbedaan potensial. Insulator
dengan resistansi tinggi memiliki sangat sedikit elektron bebas, dan karenanya sulit untuk
membuatnya bergerak dan karenanya mengalir.
LDR atau photoresistor dibuat dari bahan semikonduktor dengan resistansi tinggi. Ini
memiliki resistansi tinggi karena ada sangat sedikit elektron yang bebas dan mampu
bergerak – sebagian besar elektron terkunci ke dalam kisi kristal dan tidak dapat bergerak.
Oleh karena itu dalam keadaan ini ada resistensi LDR yang tinggi.

1
Rangkaian pembagi tegangan adalah rangkaian yang berfungsi membagi tegangan
input menjadi bagian tegangan output. aplikasi rangkaian pembagi tegangan biasanya
terdapat pada penggunaan sensor yang mengubah bentuk resistansi. Misal : sensor cahaya
LDR, sensor suhu NTC, PTC, sensor cahaya Photodiode, sensor cahaya phototransistor,
dan sensor-sensor resistansi lainnya

Gambar 1.2 Rangakain Pembagi Tegangan


Rumus dan Rangkaian Pembagi Tegangan (Voltage Divider) – Voltage Divider atau
Pembagi Tegangan adalah suatu rangkaian sederhana yang mengubah tegangan besar
menjadi tegangan yang lebih kecil. Fungsi dari Pembagi Tegangan ini di Rangkaian
Elektronika adalah untuk membagi Tegangan Input menjadi satu atau beberapa Tegangan
Output yang diperlukan oleh Komponen lainnya didalam Rangkaian. Hanya dengan
menggunakan dua buah Resistor atau lebih dan Tegangan Input, kita telah mampu
membuat sebuah rangkaian pembagi tegangan yang sederhana.
1.3 Langkah Percobaan
✓ Membuat project baru dengan nama “Bab 1” sesuai dengan materi pendahuluan
di atas
✓ Setelah selesai membuat proct baru dan berada pada tampilan simulasi
silanjutnya silahkan memilih Component Mode – Pick From Library
✓ Maka akan muncul seperti gambar silahkan isi keywords dengan mengetik
“TORCH_LDR” lalu “Double Click”.

2
Gambar 1.3 Component list
✓ Setelah itu silahkan ditambahkan sesuai dengan komponen list yang diinginkan.
✓ Jika benar maka akan muncul komponen pada component list
✓ Selanjutnya buat lah rangkaian seperti gambar di bawah ini

Gambar 1.4 Rangkaian LDR & Pembagi Tegangan


✓ Untuk penambahan alat ukur voltmeter maupun amperemeter berada dalam
“virtual instrument mode”
✓ Setelah selesai merangkai sesuai gambar diatas dapat langsung menjalankan
proses simulasi untuk mengetahui hasilnya dengan cara pilih tombol “Run the

Simulation” terletak kiri bawah.


✓ Untuk mengganti nilai dari komponen dapat dengan meng-klik 2 pada gambar
komponen tersebut.
✓ Ulangi percobaan sesuai dengan data yang diinginkan.

3
1.4 Data Hasil Percobaan
1.5 Analisa Data
1.6 Kesimpulan

4
BAB II
SENSOR LM35 DAN PENGKONDISI SINYAL
2.1 Tujuan
• Mengetahui karakteristik sensor LM35
• Mengetahui penggunaan pengkondisi sinyal pada sensor analog

2.2 Dasar Teori


Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk
mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu
LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang
diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan
kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga
mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat
dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan
penyetelan lanjutan.

Gambar 2.1 Sensor LM35


Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu setiap
suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35 dapat
ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan tetapi
suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu permukaan
tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu
permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu
udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan, maka
LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara disekitarnya

5
Pengkondisi sinyal merupakan suatu operasi elektronik untuk mengkonversi sinyal
tersebut menjadi sinyal yang sesuai dengan komponen elektronik lain yang diperlukan di
dalam sistem kontrol. Pengkondisian sinyal dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengkondisi
sinyal secara analog dan secara digital. Pengkondisian secara analog menghasilkan sinyal
keluaran yang masih merepresentasikan sinyal analog yang variabel. Pada aplikasi
pemrosesan digital, beberapa pengkondisi sinyal analog tertentu dilakukan sebelum
konversi analog ke digital dikerjakan
Sebuah sensor menghasilkan nilai variabel dalam besaran listrik setelah melewati
proses konversi. Tentunya besar sinyal ini bergantung terhadap karakteristik materialnya.
Agar sinyal yang dihasilkan oleh sebuah sensor sesuai dengan yang diinginkan maka kita
harus mengkonversinya setelah didapatkan keluarannya. Kita tidak bisa merubah
karakteristik material didalamnya, karena tentunya sensor tersebut sudah menjadi satu
kesatuan yang terintegrasi.

Gambar 2.2 Komponen LM358


Hanya industri pembuat sensor tersebut yang mampu merubahnya, karena kita hanya
sebagai pemakai sensor tersebut dan bukan kita sendiri yang membuatnya. Sehingga
hanya ada pilihan yang sedikit untuk kita terapkan ke sistem kontrol nantinya. Sebagai
contoh adalah cadmium sulfida mempunyai nilai resistansi yang bervariasi yang

6
berkebalikan dan tidak linear berdasarkan intensitas cahaya. Pengkondisi sinyal secara
analog diperlukan dalam kasus ini untuk merubah sinyal yang dihasilkan tersebut untuk
dihubungkan dengan komponen lain dalam sisten kontrol.
Tentunya konversi ini dilakukan secara elektris. Kita sering menguraikan bahwa akibat
dari pengkondisian sinyal membentuk suatu transfer fungsi tertentu. Dengan rangkaian
penguat tegangan yang sederhana, ketika diberi masukan tegangan pada rangkaian
tersebut, maka memberikan tegangan keluaran

2.3 Langkah Percobaan


✓ Membuat project baru dengan nama “Bab 2” sesuai dengan materi pendahuluan
di atas
✓ Setelah selesai membuat proct baru dan berada pada tampilan simulasi
silanjutnya silahkan memilih Component Mode – Pick From Library
✓ Maka akan muncul seperti gambar silahkan isi keywords dengan mengetik
“LM35” lalu “Double Click”.

Gambar 2.3 Component list


✓ Setelah itu silahkan ditambahkan sesuai dengan komponen list yang diinginkan.
✓ Jika benar maka akan muncul komponen pada component list
✓ Selanjutnya buat lah rangkaian seperti gambar di bawah ini

7
Gambar 2.4 Rangkaian LM35 & Pengkondisi Sinyal
✓ Untuk penambahan alat ukur voltmeter maupun amperemeter berada dalam
“virtual instrument mode” pilih DC Voltmeter
✓ Setelah selesai merangkai sesuai gambar diatas dapat langsung menjalankan
proses simulasi untuk mengetahui hasilnya dengan cara pilih tombol “Run the

Simulation” terletak kiri bawah.


✓ Untuk mengganti nilai dari komponen dapat dengan meng-klik 2 pada gambar
komponen tersebut.

2.4 Data Hasil Percobaan


2.5 Analisa Data
2.6 Kesimpulan

8
BAB III
PENGGUNAAN ADC

3.1 Tujuan
• Mengetahui penggunaan perangkat ADC
• Memahami proses sampling ADC
3.2 Dasar Teori
ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi
untuk mengubah sinyal analog (sinyal kontinyu) menjadi sinyal digital. Perangkat ADC
(Analog To Digital Convertion) dapat berbentuk suatu modul atau rangkaian elektronika
maupun suatu chip IC. ADC (Analog To Digital Converter) berfungsi untuk
menjembatani pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital. Seperti yang sudah kami
jelaskan bahwa ADC merupakan alat elektronika yang digunakan untuk mengubah
informasi yang berbentuk analog ke informasi digital. Alat ini nanti akan mengubah
masukan atau input analog menjadi sebuah kode-kode digital. Banyak orang yang
memanfaatkan ADC sebagai pengontrol dan pengatur dari sebuah proses industri,
rangkaian pengukuran, komunikasi digital, pengujian, dan lain sebagainya.
Secara umum, ADC memang digunakan sebagai perantara atau jembatan seperti
untuk keperluan cahaya, sensor suhu, tekanan, aliran, berat, dan lain-lain kemudian akan
dilakukan pengukuran dengan menggunakan digital atau komputer. ADC
dilengkapi dengan 2 karakter prinsip, yakni kecepatan sampling dan juga resolusi

Gambar 3.1 Sampling ADC


Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang
merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila
tegangan referensi 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah

9
60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan
sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau 10011001 (bentuk biner)
Sementara untuk resolusi yang dimiliki ADC menyatakan tentang ketelitian dari nilai
konversi terhadap ADC. Misalnya, ADC 8 bit memiliki output sebesar 8 bit data. Berarti,
sinyal input bisa dinyatakan ke dalam 255 (2n – 1 ) dari nilai sikrit. ADC bit ini
mempunyai 12 bit output data digital yang berarti sinyal ouput nanti bisa dinyatakan ke
dalam 40% dari nilai diskrit. Berdasarkan contoh di atas, maka ADC dengan 12 bit
tersebut dapat memberikan ketelitian terhadap nilai hasil pengubahan atau konversi yang
lebih baik jika dibandingkan dengan ADC sebesar 8 bit

3.3 Langkah Percobaan


✓ Membuat project baru dengan nama “Bab 3” sesuai dengan materi pendahuluan
di atas
✓ Setelah selesai membuat proct baru dan berada pada tampilan simulasi
silanjutnya silahkan memilih Component Mode – Pick From Library
✓ Maka akan muncul seperti gambar silahkan isi keywords dengan mengetik
“ADC0808” lalu “Double Click”.

Gambar 3.3 Component list


✓ Setelah itu silahkan ditambahkan sesuai dengan komponen list yang diinginkan.
✓ Jika benar maka akan muncul komponen pada component list
✓ Selanjutnya buat lah rangkaian seperti gambar di bawah ini

10
Gambar 3.4 Rangkaian LM35 & Pengkondisi Sinyal
✓ Untuk penambahan alat ukur voltmeter maupun amperemeter berada dalam
“virtual instrument mode” pilih DC Voltmeter
✓ Setelah selesai merangkai sesuai gambar diatas dapat langsung menjalankan
proses simulasi untuk mengetahui hasilnya dengan cara pilih tombol “Run the

Simulation” terletak kiri bawah.


✓ Untuk mengganti nilai dari komponen dapat dengan meng-klik 2 pada gambar
komponen tersebut.

3.4 Data Hasil Percobaan


3.5 Analisa Data
3.6 Kesimpulan

11
BAB IV
DAC 0808

4.1 Tujuan
• Mengetahui penggunaan perangkat DAC
• Mengetahui proses perubahan data digital menjadi data analog
4.2 Dasar Teori
DAC adalah Singkatan Digital Analog Converter, adalah sebuah piranti yang
digunakan untuk mengubah sebuah masukan digital yang umumnya dalam bentuk biner
menjadi masukan/sinyal analog yang umumnya berbentuk arus, tegangan atau muatan
elektrik. Selain itu DAC ( Digital To Analog Converter ) adalah suatu penghubung antara
rangkaian digital dan rangkaian analog.

Gambar 4.1 Sinyal Prose DAC


DAC ( Digital To Analog Converter ) adalah perangkat elektronika yang berfungsi
untuk mengubah sinyal digital ( diskrit ) menjadi sinyal analog ( kontinyu ). Aplikasi
DAC ( Digital To Analog Converter ) ini adalah sebagai antarmuka ( interface ) antara
perangkat yang bekerja dengan sistem digital dan perangkat pemroses sinyal analog.
Perangkat DAC ( Digital To Analog Converter ) bisa berupa rangkaian elektronika dan
chip IC DAC
Biasanya DAC ( Digital To Analog Converter ) sering digunakan pada perangkat digital
pada bagian output untuk membuat sinyal analog setelah sebelumnya sinyal diproses
dalam bentuk digital. Cara kerja DAC ( Digital to Analog Convertion ) sesuai dengan
namanya Digital to Analog Convertion maka fungsi utama DAC adalah merubah sinyal
digital menjadi sinyal analog Rangkaian DAC lebih simpel daripada rangkaian ADC

12
4.3 Langkah Percobaan
✓ Membuat project baru dengan nama “Bab 4” sesuai dengan materi pendahuluan
di atas
✓ Setelah selesai membuat proct baru dan berada pada tampilan simulasi
silanjutnya silahkan memilih Component Mode – Pick From Library
✓ Maka akan muncul seperti gambar silahkan isi keywords dengan mengetik
“74LS393” lalu “Double Click”.

Gambar 4.3 Component list


✓ Setelah itu silahkan ditambahkan sesuai dengan komponen list yang diinginkan.
✓ Jika benar maka akan muncul komponen pada component list
✓ Selanjutnya buat lah rangkaian seperti gambar di bawah ini

13
Gambar 4.4 Rangkaian DAC 0808
✓ Untuk penambahan alat ukur voltmeter maupun amperemeter berada dalam
“virtual instrument mode” pilih DC Voltmeter
✓ Setelah selesai merangkai sesuai gambar diatas dapat langsung menjalankan
proses simulasi untuk mengetahui hasilnya dengan cara pilih tombol “Run the

Simulation” terletak kiri bawah.


✓ Untuk mengganti nilai dari komponen dapat dengan meng-klik 2 pada gambar
komponen tersebut.

4.4 Data Hasil Percobaan


4.5 Analisa Data
4.6 Kesimpulan

14
BAB V
SIGNAL FILTERING (LPF)

5.1 Tujuan
• Mengetahui cara menggunakan filtering menggunakan LPF
5.2 Dasar teori
Pengertian Low Pass Filter (LPF) – Low Pass Filter atau sering disingkat dengan
LPF adalah Filter atau Penyaring yang melewatkan sinyal Frekuensi rendah dan
menghambat atau memblokir sinyal Frekuensi tinggi. Dengan kata lain, LPF akan
menyaring sinyal frekuensi tinggi dan meneruskan sinyal frekuensi rendah yang
diinginkannya. Sinyal yang dimaksud ini dapat berupa sinyal listrik seperti sinyal audio
atau sinyal perubahan tegangan. LPF yang ideal adalah LPF yang sama sekali tidak
melewatkan sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off (fc) atau tegangan OUPUT
pada sinyal frekuensi diatas frekuensi cut-off sama dengan 0V. Dalam bahasa
Indonesia, Low Pass Filter ini sering disebut dengan Penyaring Lolos Bawah atau Tapis
Pelewat Rendah Low Pass Filter adalah rangkaian yang dapat dirancang untuk
memodifikasi, membentuk kembali, atau menolak semua frekuensi tinggi dari sinyal
listrik dan hanya menerima atau melewatkan sinyal yang diinginkan oleh perancang
rangkaian.
Dengan kata lain mereka "menyaring" sinyal yang tidak diinginkan dan filter yang ideal
akan memisahkan dan mengeluarkan sinyal input sinusoidal berdasarkan frekuensi
mereka.

15
5.3 Langkah percobaan
✓ Membuat project baru dengan nama “Bab 5” sesuai dengan materi pendahuluan
di atas
✓ Setelah selesai membuat proct baru dan berada pada tampilan simulasi
silanjutnya silahkan memilih Component Mode – Pick from Library
✓ Maka akan muncul seperti gambar silahkan isi keywords dengan mengetik
“74LS393” lalu “Double Click”.

Gambar 5.2 Component list


✓ Setelah itu silahkan ditambahkan sesuai dengan komponen list yang diinginkan.
✓ Jika benar maka akan muncul komponen pada component list
✓ Selanjutnya buat lah rangkaian seperti gambar di bawah ini

Gambar 5.3 Rangkaian Filtering LPF


✓ Untuk penambahan alat ukur berada dalam “virtual instrument mode” pilih
Osciloscope
✓ Siapkan file music dengan extention .wav

16
✓ Setelah selesai merangkai sesuai gambar diatas dapat langsung menjalankan
proses simulasi untuk mengetahui hasilnya dengan cara pilih tombol “Run the

Simulation” terletak kiri bawah.


✓ Untuk mengganti nilai dari komponen dapat dengan meng-klik 2 pada gambar
komponen tersebut.

5.4 Data hasil percobaan


5.5 Analisa
5.6 Kesimpulan

17

Anda mungkin juga menyukai