Anda di halaman 1dari 9

MODUL 02

SIMULASI RANGKAIAN ELEKTRONIKA


PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI


PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Riwayat Revisi Rev.


02-09-2016 0
26-09-2016 1
03-05-2017 2
02-08-2017 3
1 TUJUAN
 Memahami tools yang terdapat pada ISIS Proteus.
 Memahami simulasi pengukuran tegangan dan arus pada ISIS Proteus.
 Membuat simulasi rangkaian menggunakan ISIS Proteus.

2 PERSIAPAN
 Sebelum memulai praktikum, pastikan praktikan telah menginstall ISIS Proteus pada laptop
yang akan digunakan dan bisa digunakan dengan baik.
 Satu kelompok minimal harus membawa satu laptop yang telah terinstall ISIS Proteus.
Jika tidak ada satupun anggota di dalam kelompok yang telah menginstall ISIS Proteus pada
laptopnya, semua anggota kelompok diperkenankan untuk menginstall ISIS Proteus terlebih
dahulu di luar Laboratorium Elektronika.
 Pastikan laptop dapat digunakan selama praktikum, pastikan baterai terisi penuh dan
membawa charger yang dapat digunakan. Siapkan mouse (jika punya) karena praktikum
ini akan lebih mudah dilakukan dengan menggunakan mouse.
 Pelajari software ISIS Proteus, minimal praktikan harus sudah mengerti dengan tampilan dari
ISIS Proteus dan dapat menempatkan komponen dengan baik pada bagian jendela kerja.

3 PERALATAN PRAKTIKUM
 Laptop yang telah terinstall Proteus

4 DASAR TEORI
Proteus merupakan salah satu peranti lunak yang digunakan untuk mendesain dan
menyimulasikan rangkaian elektronika [1]. Simulasi memberikan keleluasaan kepada pengguna tanpa
merusak komponen elektronika. Proteus memiliki library yang berisi komponen-komponen yang ada di
pasaran. Setiap versi terbarunya, Proteus selalu menambahkan library baru. Library Proteus yang cukup
banyak membuat peranti lunak ini dikatakan peranti lunak simulasi lengkap; yaitu dari komponen-
komponen pasif, analog, transistor, SCR, FET, button/tombol, saklar/relay, IC digital, IC penguat, IC
programmable (mikrokontroler) dan IC memori. Selain didukung dengan kelengkapan komponen, juga
didukung dengan kelengkapan alat ukur seperti voltmeter, amperemeter, osiloskop, penganalisis sinyal,
serta pembangkit frekuensi. Selain itu, kita juga dapat membuat library sendiri sesuai dengan kebutuhan.

Pengenalan Windows pada ISIS Proteus

Bagian terbesar pada layar disebut Editing Window. Editing Window merupakan bagian dimana
kita dapat meletakkan dan menghubungkan komponen-komponen. Bagian yang lebih kecil di sebelah
kiri atas layar disebut Overview Window. Overview Window merupakan sebuah window yang dapat
menampilkan gambaran lembar kerja secara keseluruhan – kotak biru menunjukkan batas tepi dari
lembar yang sedang digunakan dan kotak hijau menunjukkan daerah lembar yang sedang ditampilkan
pada Editing Window. Namun, jika obyek baru dipilih dari Object Selector, Overview Window akan
menunjukkan obyek yang dipilih.

2
Gambar 1. ISIS Schematic Capture Window [2].

Membuat Skematik Rangkaian Menggunakan ISIS

Pertama-tama, tambahkan komponen yang akan digunakan ke dalam Object Selector dengan
mengklik icon (Component Mode), kemudian klik icon atau hanya cukup tekan ‘p’ di keyboard.
Kemudian akan muncul jendela Pick Device seperti pada gambar 2. Masukkan keyword, misal ‘res’,
maka akan muncul hasil pencarian (result) berupa resistor . Double click untuk menambahkan
komponen lalu klik ok. Selanjutnya klik komponen pada list dan kemudian klik di dalam Editing
Window untuk menempatkannya (gambar 3).

Gambar 2. Pick Device. Gambar 3. Menambah komponen di Editing Window.

Edit nilai resistor dengan cara double click resistor sehingga muncul jendela Edit Component
Value (gambar 4). Untuk menghubungkan komponen dengan kabel, klik ujung pin komponen dan akhiri
dengan mengklik ujung pin komponen lain yang ingin dihubungkan. Pada gambar 5 dapat dilihat
komponen resistor 1k (R1) telah dihubungkan dengan komponen resistor 10k (R2) dengan kabel yang
berwarna hijau.

Gambar 4. Jendela Edit Component Value. Gambar 5. Menghubungkan dua komponen.

3
Selanjutnya tambahkan catu daya (generator), pilih DC pada Tools Generator Mode .
Letakkan catu daya pada Editing Window, lalu hubungkan catu daya dengan resistor dengan kabel. Edit
nilai tegangan generator DC dengan cara double click catu daya sehingga muncul jendela Generator
Properties (gambar 6). Tambahkan ground pada rangkaian, pilih GROUND pada Terminals Mode
. Hubungkan ground dengan resistor lainnya. Rangkaian sederhana yang terdiri atas dua resistor,
sebuah catu daya DC dan ground dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 6. Jendela Generator Properties. Gambar 7. Rangkaian sederhana yang telah dibuat.

Untuk mengukur tegangan dan arus pada rangkaian pilih VOLTAGE (untuk pengukuran
tegangan) atau CURRENT (untuk pengukuran arus) pada Probe Mode , lalu letakkan pada kabel
rangkaian. Untuk melihat hasil pengukuran tegangan dan arus pada rangkaian, klik untuk
menjalankan simulasi. Hasil pengukuran akan muncul setelah simulasi dijalankan seperti pada gambar
8. Jika ingin menghentikan pengukuran atau ingin melanjutkan mengedit rangkaian, klik untuk
menghentikan simulasi.

Gambar 8. Pengukuran tegangan dan arus pada rangkaian sederhana yang telah dibuat.

4
5 TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan apa itu ISIS pada Proteus! (10)
2. Apa fungsi dari icon dan pada ISIS Proteus? (20)
3. Apa fungsi dari icon dan pada ISIS Proteus? (20)
4. Tuliskan langkah-langkah untuk menambahkan sebuah resistor sebesar 5k di dalam Editing
Window pada ISIS Proteus! (20)
5. Buka ISIS Proteus pada laptop anda, buat rangkaian pada gambar 7! Screenshot satu layar
penuh dan print hasil yang didapatkan! (Catatan: Satu kelompok dapat mengerjakan soal ini
menggunakan satu laptop, namun setiap anggota kelompok harus print hasilnya) (30)

6 LANGKAH PERCOBAAN
Pada modul ini akan dilakukan empat jenis simulasi rangkaian yang dilakukan menggunakan
ISIS Proteus, yaitu simulasi rangkaian dioda, rangkaian penguat inverting dan non-inverting, rangkaian
penguat common-emitter, dan rangkaian penyearah setengah gelombang.

Percobaan 1 : Rangkaian Dioda


 Buat tiga jenis rangkaian dioda yang berbeda seperti pada gambar 9 (A), (B), dan (C).
 Variasikan nilai tegangan pada generator DC (Vcc) dari 0 Volt hingga 1 Volt dengan
penambahan 100 mV.
 Ukur tegangan beserta arusnya.
 Catat dan buat grafik ID vs VD nya!

Gambar 9. Rangkaian dioda

Percobaan 2 : Rangkaian Penguat Inverting dan Non-Inverting


 Buat rangkaian pada gambar 10 dan 11.
 Atur nilai V- sebesar -12 Volt dan V+ sebesar 12 Volt.
 Tentukan nilai tegangan input. (Catatan: Nilai bebas, namun harus sama untuk semua variasi)
 Gunakan variasi nilai resistor R1 dan R2 pada tabel di lembar log aktivitas.
 Ukur tegangan output yang dihasilkan.
 Catat nilai tegangan output yang dihasilkan pada kedua rangkaian penguat!

5
Gambar 10. Rangkaian penguat inverting Gambar 11. Rangkaian penguat non-inverting

Percobaan 3 : Rangkaian Penguat Common-Emitter


 Buat rangkaian pada gambar 12.
 Gunakan generator DC (Vcc) sebesar 20 Volt dan generator Sine (input) dengan konfigurasi
Offset (Volts) = 0, Amplitude (Volts): Amplitude = 100m, Timing: Frequency (Hz) = 2k, Delay:
Phase (Degrees) = 0, dan Damping Factor (1/s) = 0.
 Ukur tegangan input dan tegangan outputnya.
 Kemudian simulasikan rangkaian tersebut dan posisikan kedua sinyal yang dihasilkan dari
osiloskop pada sumbu yang sama.
 Gambar sinyal yang dihasilkan serta catat nilai tegangan input dan outputnya!

Gambar 12. Rangkaian Penguat Common-Emitter

Percobaan 4 : Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang


 Buat rangkaian pada gambar 13.
 Gunakan generator Sine dengan konfigurasi Offset (Volts) = 0, Amplitude (Volts): Amplitude =
5, Timing: Frequency (Hz) = 60, Delay: Phase (Degrees) = 0, dan Damping Factor (1/s) = 0.
 Jalankan simulasinya dan gambar kedua sinyal yang dihasilkan!
 Kemudian tambahkan kapasitor yang dipasang paralel dengan resistor seperti pada gambar 14.
 Gambar sinyal yang dihasilkan!

6
Gambar 13. Rangkaian penyearah setengah gelombang tanpa filter

Gambar 14. Rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter

7 TUGAS LAPORAN
1. Jelaskan setiap grafik ID vs VD yang anda peroleh pada percobaan 1! Menurut kalian cara
pemasangan yang manakah yang merupakan pemasangan rangkaian dioda yang benar
berdasarkan hasil yang didapatkan? Mengapa demikian?
2. Jelaskan pengaruh penyusunan resistor R1 dan R2 pada hasil penguatan tegangan pada
percobaan 2 (Jelaskan ketika R1 = R2 = 10k, R1 < R2, R1 > R2, dan R1 = R2 = 1k)! Apakah
ada perbedaan hasil pada penguat inverting dan non-inverting? Jelaskan!
3. Apakah ada perbedaan dari kedua sinyal yang dihasilkan oleh rangkaian penguat Common-
Emitter pada percobaan 3? Jelaskan!
4. Jelaskan bentuk sinyal yang dihasilkan oleh rangkaian penyearah setengah gelombang pada
percobaan 4! Apakah ada perbedaan ketika sebuah kapasitor ditambahkan pada rangkaian?
Jelaskan!
5. Apa fungsi kapasitor dan dioda pada rangkaian penyearah gelombang?

8 REFERENSI
[1] User Manual. ISIS Intelligent Schematic Input System. Labcenter Electronics. 2002.
[2] Proteus Design Suite Getting Started Guide. Labcenter Electronics Ltd. 1990-2017.

7
LOG AKTIVITAS

Nama :
NIM :
Shift :

Percobaan 1: Rangkaian Dioda

Percobaan 2: Rangkaian Penguat Inverting dan Non-Inverting

Data Rangkaian Penguat Inverting


Tegangan Input R1 (Ohm) R2 (Ohm) Tegangan Output Penguatan
(Volt) (Volt) Tegangan
… 10k 10k ... …
… 1k 10k ... …
… 10k 1k ... …
… 1k 1k ... …

8
Data Rangkaian Penguat Non-Inverting
Tegangan Input R1 (Ohm) R2 (Ohm) Tegangan Output Penguatan
(Volt) (Volt) Tegangan
… 10k 10k ... …
… 1k 10k ... …
… 10k 1k ... …
… 1k 1k ... …

Percobaan 3: Rangkaian Penguat Common-Emitter

Nilai tegangan input = V


Nilai tegangan output = V

Sinyal yang dihasilkan oleh rangkaian penguat Common-Emitter

Percobaan 4 : Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang

Sinyal yang dihasilkan oleh rangkaian penyearah gelombang tanpa filter

Sinyal yang dihasilkan oleh rangkaian penyearah gelombang dengan filter

Anda mungkin juga menyukai