Manajemen resiko adalah bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen proses.
Manajemen risiko adalah bagian dari proses kegiatan didalam organisasi dan pelaksananya
terdiri dari mutli disiplin keilmuan dan latar belakang, manajemen risiko adalah proses yang
berjalan terus menerus. Berdasarkan gambar diatas tahapan manajemen resiko terdiri atas:
a. Persiapan
Menetapkan strategi, kebijakan organisasi dan ruang lingkup manajemen resiko yang akan
dilakukan.
b. Identifikasi bahaya
Mengidentifikasi apa, mengapa dan bagaimana factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
resiko untuk analisis lebih lanjut.
c. Analisa resiko
Dilakukan dengan menentukan tingkat akibat dan kemungkinan (konsekuensi dan
probabilitas) yang akan terjadi. Kemudian ditentukan tingkatan resiko yang ada dengan
mengalikan kedua variable tersebut (probabilitas X konsekuensi).
d. Evaluasi resiko
Membandingkan tingkat resiko yang ada dengan kriteria standar. Setelah itu tingkatan
prioritas manajemennya. Jika tingkat risiko ditetapkan rendah, maka risiko tersebut masuk
ke dalam kategori yang dapat diterima dan mungkin hanya memerlukan pemantauan saja
tanpa harus melakukan pengendalian.
e. Pengendalian resiko
Melakukan penurunan derajat probabilitas dan konsekuensi yang ada dengan menggunakan
alternatif metode, bisa dengan transfer resiko dan lain-lain.
f. Monitor dan review
Monitor dan review terhadap hasil sistem manajemen resiko yang diakukan serta
mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu dilakukan.
g. Komunikasi dan kolsultasi
Komunikasi dan konsultasi dengan pengambil keputusan internal dan eksternal untuk tindak
lanjut dari hasil manajemen resiko yang dilakukan.
2. Analisis manajemen risiko K3 terhadap jenis pekerjaan berdasarkan tahadap pada gambar di
atas!
Manajemen resiko diterapkan untuk membantu proses pengambilan keputusan
ataupun pengelolaan daerah dengan resiko yang spesifik.