Anda di halaman 1dari 6

SOFTWARE SIMULASI RANGKAIAN ELEKTRONIKA ATAU PROTEUS

Rismah Musa1*), Ridwan2)


1)
Praktikan Laboratorium Teknik Instrumentasi, Teknik Pertanian
2)
Asisten Laboratorium Teknik Instrumentasi, Teknik Pertanian
*)risma5730@gmail.com

ABSTRAK
Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan elektronika di zaman sekarang sudah menjadi salah satu
kebutuhan besar masyarakat, terutama digunakan untuk membantu para desainer dalam merancang
dan mensimulasikan suatu rangkaian elektronik, maka dalam praktikum software simulasi
rangkaian elektronika atau simulasi bertujuan agar mahasiswa mampu menggunakan software
proteus untuk mensimulasikan rangkaian OP-AMP jenis membalik (inverting), tidak membalik
(non-inverting) dan diferensial (differential). Software ini memiliki dua fungsi sekaligus dalam satu
paket, paket satu sebagai software untuk untuk menggambar skematik dan dapat disimulasikan yang
diberi nama ISIS. Paket kedua digunakan sebagai merancang gambar Printed Circuits Board (PCB)
yang diberi nama ARES. Adapun hasil simulasi yang telah dilakukan dengan tiga jenis rangkaian
yang berbeda menggunakan software proteus, didapatkan nilai hasil rangkaian inverting yaitu nilai
tegangan dari input +5 volt menghasilkan output yang meningkat dan muatannya menjadi muatan
listrik negatif yaitu -9,99 volt. Sedangkan pada rangkaian non-inverting dengan nilai input +5 volt,
menghasilkan nilai output yaitu +11 volt. Rangkaian inverting dan non-inverting hampir memiliki
rangkaian yang sama namun pada non-inverting hasilnya selalu positif.

Kata Kunci: Elektronika, Proteus, Inverting, Non-Inverting

PENDAHULUAN (PCB) yang diberi nama ARES. Setiap


kenaikan versi memiliki penambahan akan
Operational Amplifier (Op-Amp) atau
library komponen yang dapat diambil dan
penguat operasional merupakan salah
digunakan dalam penggambaran atau
satu komponen analog yang sering
perancangan (Mustofa, 2015).
digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian
Proteus professional merupakan
elektronika. Menurut pengertiannya
kelompok software elektronik yang
penguat operasional (Op-Amp) adalah
digunakan untuk membantu para desainer
suatu blok penguat yang mempunyai dua
dalam merancang dan mensimulasikan
masukan dan dua keluaran, dimana
suatu rangkaian elektronik. Banyaknya
tegangan output-nya adalah proporsional
library dari proteus profesional ISIS
terhadap perbedaan tegangan anatara
membuat software ini dikatakan software
kedua input-nya. OP-AMP sering digunakan
simulasi lengkap, yaitu dari berbagai
sebagai penguat sinyal-sinyal, baik yang
komponen-komponen pasif, SCR, analog,
linear maupun yang non-linear terutama
transistor, FET, jenis button/tombol, jenis
dalam system-sistem pengaturan dan
saklar/relay, IC digital, IC penguat,
pengendalian, instrumentasi dan komputasi
IC programmable (mikrokontroller) dan
analog (Palendeng dkk., 2015).
IC memory. Selain didukung dengan
Software ini memiliki dua fungsi
kelengkapan komponen-komponen, juga
sekaligus dalam satu paket, paket satu sebagai
didukung dengan kelengkapan alat
software untuk untuk menggambar skematik
ukur seperti Voltmeter, Amperemeter,
dan dapat disimulasikan yang diberi nama
Signal Analyzers dan pembangkit
ISIS. Paket kedua digunakan sebagai
Frekuensi. Kelengkapan fitur yang
merancang gambar Printed Circuits Board
disediakan ini menjadikan Proteus ini Gambar 1. Tampilan awal proteus.
menjadi salah satu software simulasi
elektronik terbaik (Ulfa dkk., 2017).

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka


2. Mengklik ikon ISIS pada menu bar
perlu dilakukan praktikum software simulasi
rangkaian elektronika atau proteus agar
mahasiswa mampu menggunakan software
proteus untuk mensimulasikan rangkaian
OP-AMP jenis membalik (inverting), tidak
membalik (non-inverting), dan diferensial
(differential).

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum software
simulasi rangkaian elektronika atau proteus Gambar 2. Tampilan ISIS.
adalah agar mahasiswa mampu menggunakan 3. Mengklik component mode kemudian
software proteus untuk mensimulasikan mengklik P hingga muncul kotak pick
rangkaian OP-AMP jenis membalik device.
(inverting), tidak membalik (non-inverting),
dan diferensial (differential). Sedangkan
kegunaan dari praktikum ini adalah mampu
mengaplikasikan proteus sebagai perangkat
lunak untuk mensimulasikan rangkaian.

METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum Gambar 3. Kotak pick device.
software simulasi rangkaian elektronika atau
proteus adalah laptop. 4. Mencari LM741 pada keywords,
kemudian klik LM741 yang ditampilkan
Bahan lalu OK.
Bahan yang digunakan dalam praktikum
software simulasi rangkaian elektronika atau
proteus adalah software proteus.

Prosedur Praktikum
Adapun prosedur kerja dari praktikum
software simulasi rangkaian elektronika atau
proteus adalah sebagai berikut:
1. Membuka software proteus
Gambar 4. Pencarian LM741.
5. Meletakkan komponen LM741 pada
lembar kerja.
9. Mengklik ikon generator mode lalu
memilih DC kemudia meletakkannya
pada lembar kerja.

Gambar 5. Peletakan komponen LM741.


6. Mencari resistor dengan mengklik
kembali component mode lalu pilih P Gambar 9. Meletakkan DC.
kemudian mengketik res.
10. Mengklik ikon subcircuit mode lalu
memilih ground, kemudian
meletakkannya pada lembar kerja.

Gambar 6. Pencarian resistor.


7. Meletakkan resistor pada lembar kerja
Gambar 10. Meletakkan ground.
11. Menghubungkan masing-masing
komponen sehingga membentuk
rangkaian inverting.

Gambar 7. Peletakan resistor.


8. Memilih ikon instrument, kemudian
mengklik DC voltmeter dan
meletakkannya pada lembar kerja.
Gambar 11. Rangkaian inverting.
12. Mengklik run the simulation untuk
memulai simulasi.

Gambar 8. Meletakkan DC voltmeter.


Gambar 12. Proses simulasi. HASIL DAN PEMBAHASAN
13. Mengklik ikon ARES pada menu bar
hingga tampilan lembar kerja.

Gambar 13. Tampilan awal ARES.


14. Mengklik komponen mode kemudian Gambar 16. Rangkaian Inverting.
memilih masing-masing komponen yang
telah dibuat di program ISIS Proteus
sebelumnya, kemudian meletakkannya
pada lembar kerja.

Gambar 14. Meletakkan komponen pada


lembar kerja ARES.
Gambar 17. Rangkaian non-inverting.
15. Mengklik ikon 3D visualizer sehingga
tampilan komponen berubah ke bentuk
3D.

Gambar 15. Tampilan 3D rangkaian Gambar 18. Rangkaian differensial.


inverting.
Berdasarkan praktikum software simulasi
16. Mengulangi prosedur 1-15 untuk rangkaian elektronika yang tekah dilakukan
membuat simulasi rangkaian dengan menggunakan software penguat
non-inverting, differensial pada software operasinal (Op-Amp), telah diketahui
Proteus. masukan dan keluaran yang dihasilkan oleh
rangkaian atau output dan input dari
rangkaian elektronika tersebut. Hal ini sesuai mikrokontroler yang sudah ditanamkan
dengan pendapat Palendeng dkk (2015), program.
bahwa penguat operasinal (Op-Amp) adalah 2. Ada dua program yang terintegrasi
suatu blok penguat yang mempunyai dua dengan software Proteus yaitu ISIS
masukan dan dua keluaran, dimana tegangan (Intelegent Schematic Input System) dan
output-nya adalah proporsional terhadap
ARES (Advanced Routing and Editing
perbedaan tegangan antara kedua input-nya.
Dari hasil simulasi yang telah dilakukan Software).
dengan tiga jenis rangkaian yang berbeda 3. Pada software proteus dapat digunakan
menggunakan software proteus, didapatkan tiga rangkaian penguat sesuai dengan
nilai hasil rangkaian inverting yaitu nilai kebutuhannya, tiga rangkaian tersebut
tegangan dari input +5 volt menghasilkan yaitu inverting, non-inverting, dan
output yang meningkat dan muatannya differential.
menjadi muatan listrik negatif yaitu -9,99
volt. Sedangkan pada rangkaian non-inverting DAFTAR PUSTAKA
dengan nilai input +5 volt, menghasilkan nilai
output yaitu +11 volt. Dari hasil simulasi Mustofa, AZ. 2015. Proteus Profesional 8
yang didapatkan anatara rangkaian inverting Simulasi Rangkaian & Elektronika
dan non-inverting, sesuai dengan syaratnya Dasar. Jurnal Elektronika. Sekolah
bahwa rangkaian inverting mempunyai nilai Tinggi Teknologi Adisutjipto.
input positif dan output negatife, sedangkan
rangkaian non-inverting sebaliknya. Hal ini Ulfa, M., Andi, SI., dan Hadiyanto. 2017.
sesuai dengan pendapat Mustofa (2015), Peningkatan Kompetensi Guru dengan
bahwa rangkaian inverting merupakan Pemanfaatan ICT melalui Aplikasi
rangkaian elektronika yang berfungsi untuk Proteus di SMK Setia Budi
memperkuat dan membalik polaritas sinyal Blaikpapan. Jurnal Teknologi
masukan, sedangkan rangkaian non-inverting Informasi. Politeknik Negeri
merupakan kebalikan dari penguat inverting, Balikpapan: Balikpapan.
dimana input non-inverting sehingga polaritas
sama dengan polaritas input. Palendeng, IH., Janny., OW., dan Ellia, KA.
Pada rangkaian differensial didapatkan 2015. Rancang Bangun Sistem Audio
hasil output yaitu +0 volt, hal ini dikarenakan Nirkabel Menggunakan Gelombang
pada dasarnya output dari penguat yaitu Radio FM. Jurnal Teknik Elektro
perbedaan hasil pengurangan dua tegangan Universitas Sam Ratulangi: Manado.
inputnya dan pada simulasi yang dilakukan
nilai kedua tegangannya adalah
sama-sama +5 volt sehingga apabila LAMPIRAN
dikurangkan nilainya 0 volt. Hal ini sesuai Lampiran 1. Perhitungan
dengan pendapat Ulfa dkk (2017), bahwa
penguat differensial merupakan rangkaian a. Inverting
yang mencari selisih dari kedua rangkaian Rf
Vout = - V
tersebut. Rin in
R2
=- V
KESIMPULAN R1 in
Adapun kesimpulan dari praktikum ini 30
yaitu: =- ×5
15
1. Proteus merupakan software simulasi
elektronika analog dan digital. Software = -10
ini dapat digunakan untuk b. Non-inverting
mensimulasikan kinerja dari sebuah
R1
Vout = (1 + R2) ×Vin
30
=1 + ×5
15
=1+2×5
= 11
c. differensial
R1 + R2 R4 R2
Vout = ( ) V- V
R3 + R4 R1 2 R1 1
15 + 15 30 15
= ( ) (15)- (5)
30 + 30 15 15
30
= ( ) 2 (5) - 1 (5)
60
= (0,5) (10) – (5)
=0

Anda mungkin juga menyukai