Anda di halaman 1dari 9

I.

1 Percobaan 8 Dasar Simulasi Komputer Rangkaian Listrik


I.1.1 A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa diharapkan mampu melakukan simulasi rangkaian listrik
analog sederhana menggunakan perangkat lunak SPICE. Dalam praktikum ini, peserta kuliah akan
melakukan dua percobaan simulasi yaitu:
1. Simulasi rangkaian resistor dan membandingkan hasilnya dengan perhitungan berdasarkan Hukum
Ohm.
2. Simulasi rangkaian resistor dan kapasitor (RC) dan menghitung konstanta waktunya.

I.1.2 B. Dasar Teori


Simulation Program with Integrated Circuit Emphasis (SPICE)
Simulation Program with Integrated Circuit Emphasis (SPICE) adalah perangkat lunak yang digunakan
untuk melakukan simulasi rangkaian elektronik.

Saat ini perkembangan simulator SPICE sangatlah pesat dan telah tersedia di hampir semua platform
seperti desktop (Windows, iOS), web, dan Android. Contoh aplikasi berbasis desktop yang sering
digunakan adalah Proteus, NI Multisim, LTSpice, ORCAD PSpice, Electronics Workbench (EWB), dsb.
Kemudian untuk yang berbasis web dapat menggunakan CircuitLab (circuitlab.com), PartSim
(partsim.com), Multisim Live (multisim.com), dsb. Sedangkan untuk sistem operasi Android dapat
menggunakan PROTO, Electric Circuit Studio, Logic Circuit Simulator Pro (untuk simulasi rangkaian
digital), dan masih banyak lagi.

Penggunaan SPICE dianggap penting karena digunakan sebagai standar dunia industri yang digunakan
pada sebagian besar mata kuliah berbasis elektro dan mampu memperkirakan respon suatu sistem
mendekati respon sesungguhnya meskipun secara fisik belum terimplementasikan. Hanya saja dalam
penerapannya sangat bergantung pada kompleksitas, parameter simulasi dan pengaturan sirkuit, bisa
sangat rumit dan membutuhkan banyak waktu untuk diimplementasikan. Pada bagian ini akan
dijelaskan penggunaan salah satu simulator SPICE berbasis desktop yaitu Proteus ISIS dan online based
SPICE yaitu Multisim View.

Software SPICE berbasis Desktop: Proteus ISIS


Proteus Design Suite merupakan serangkaian perangkat lunak yang didesain oleh Labcenter Electronics,
Ltd. yang digunakan untuk membuat skematik rangkaian, simulasi elektronika dan sirkuit tertanam,
serta merancang tata letak sirkuit terpadu pada PCB. ISIS Proteus adalah software yang digunakan oleh
siswa/mahasiswa ataupun profesional untuk membuat skematik rangkaian dan melakukan berbagai
simulasi rangkaian listrik. Sedangkan Proteus ARES yang digunakan untuk merancang tata letak PCB
suatu rangkaian listrik. Proteus banyak digunakan karena ketersediaan komponennya yang cukup
lengkap dan kemampuannya untuk dapat melakukan simulasi mendekati kondisi yang sebenarnya ketika
disusun menggunakan komponen fisis secara langsung.
I. Memulai Proteus
Secara umum tampilan awal software ISIS Proteus disajikan pada Gambar 7.1.

Gambar 7.1 Tampilan awal ISIS Proteus


Pada halaman awal ini terdapat beberapa bagian yang perlu diketahui. Berdasarkan gambar di
atas, terdapat 4 area yang perlu diketahui fungsinya:
● Bagian 1, merupakan toolbar utama yang memiliki fungsi seperti membuat layout baru,
membuka layout yang sudah dibuat sebelumnya, menyimpan layout, memperbesar dan
memperkecil tampilan, dsb.
● Bagian 2, memiliki berbagai tools yang berbeda yang digunakan untuk mendesain
rangkaian seperti memilih komponen, instrumentasi, dsb.
● Bagian 3, merupakan pengaturan simulasi yang terdiri atas tombol start, step, pause,
II. Memilih Komponen Pada Proteus
III. Instrumen pada ISIS Proteus
Simulasi Hukum Ohm
Berdasarkan Hukum Ohm, arus listrik yang mengalir pada resistor sebanding dengan beda potensial di
antara kedua kaki resistor tersebut. Secara matematis, Hukum Ohm dinyatakan sebagai
v=iR (7.1)
Jika resistor merupakan kombinasi dari lebih dari satu resistor, maka arus total yang mengalir
dalam rangkaian tersebut sama dengan beda potensial dibagi dengan resistansi ekuivalen dari
seluruh resistor tersebut. Terdapat dua rangkaian resistor, yaitu rangkaian seri dan parallel.
Resistansi ekuivalen dari rangkaian resistor seri adalah
Rs=R 1+ R 2+ R 3+ …+ Rn (7.2)

Gambar 7.2 Rangkaianresistor seri.


Besarnya arus listrik yang mengalir pada rangkaian seri adalah sama. Sesuai dengan persamaan (7.1),
beda potensial pada setiap resistor adalah arus yang melewati resistor di kali dengan nilai resistansi
resistor itu sendiri.
Resistansi ekuivalen untuk rangkaian paralel ditentukan dengan persamaan berikut
1 1 1 1
= + +…+ (7.3)
R p R1 R2 Rn

Gambar 7.3. Rangkaian resistor parallel.


Pada rangkaian parallel, seluruh resistor terhubung pada titik yang sama. Sehingga, beda potensial
diantara kedua kaki seluruh resistor adalah sama. Konsekuensinya, sesuai dengan persamaan (7.1), arus
listrik yang mengalir pada setiap resistor adalah beda potensial pada kedua kaki resistor dibagi dengan
resistansi dari masing-masing resistor itu sendiri. Dengan kata lain, arus listrik yang mengalir pada
rangkaian resistor parallel akan berbeda-beda jika nilai resistornya berbeda.
Rangkaian RC
Sesuai dengan namanya, rangkaian RC merupakan suatu rangkaian listrik yang tersusun atas resistor (R)
dan kapasitor (C). Ketika suatu kapasitor yang tidak bermuatan diberikan tegangan DC (searah), maka
arus listrik akan mengalir masuk mengisi kapasitor tersebut (charging). Seiring dengan bertambahnya
jumah muatan di dalam kapasitor, tegangan pada kedua kaki kapasitor juga akan meningkat. Namun
peningkatkan tegangan ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan bertahap secara eksponensial
mengikuti persamaan berikut ini
−t / τ
V c =Vs (1−e ) (7.4)

dengan V s adalah tegangan sumber, t adalah waktu, dan τ adalah konstanta waktu yang ditentukan
dari nilai resistor dan kapasitor seperti berikut
τ =RC (7.5)
Konstanta waktu didefinisikan sebagai waktu dimana tegangan kapasitor V c mencapai 63.2% dari nilai
maksimumnya.

Gambar 7.4. Susunan rangkaian RC.


Dengan membuat simulasi atau percobaan nyata, kita dapat membandingkan antara konstanta waktu
berdasarkan persamaan (7.5) dengan konstanta waktu yang didapatkan melalui grafik tegangan
kapasitor.

I.1.3 C. Alat dan Bahan


1. PC/Laptop
2. Software ISIS Proteus

I.1.4 D. Langkah Percobaan


Percobaan 1. Simulasi resistor pembagi tegangan.
1. Buka perangkat lunak Proteus.
2. Buatlah rangkaian seperti Gambar 7.3
Gambar 7.3. Rangkaian percobaan 1.
3. Atur nilai komponen seperti yang ditunjukkan pada gambar.
4. Catat arus listrik dan tegangan pada setiap resistor.
5. Ulangi prosedur 4 dengan mengganti nilai R1, R2, R3 masing-masing 2k Ohm, 3.3 kOhm, dan 1
kOhm.
6. Ulangi sekali lagi prosedur 4 dengan mengganti nilai R1, R2, dan R3 masing-masing 1 kOhm, 2
kOhm, dan 3 kOhm
Percobaa 2. Menghitung konstanta waktu rangkaian RC (resistor dan kapasitor).
1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 7.4.

Gambar 7.4. Rangkaian percobaan 2.


2. Masukkan resistor dan kapasitor melalui Pick Parts seperti Gambar 7.5.
Gambar 7.5. Icon Pick Parts untuk mengambil komponen.
3. Masukkan signal generator dan osiloskop sebagai sumber sinyal dan instrument untuk
mengamati sinyal.

Gambar 7.6. Tab untuk mengambil signal generator (kiri) dan osiloskop (kanan).
4. Berikan tanda probe voltage seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 7.7. Hubungkan probe
tersebut seperti pada rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar 7.4.

Gambar 7.7. Tab untuk mengambil probe.


5. Untuk melihat plot hasil keluaran, pilih tab Graph Mode dan pilih Analogue.
Gambar 7.8. Graph Mode Analogue untuk membuat grafik.
Klik dan drag pada bagian kosong untuk membuat tampilan grafik. Sesuaikan ukurannya dengan
area kerja anda seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 7.9.

Gambar 7.9. Tampilan area grafik dengan ukuran yang telah disesuaikan.
6. Klik kanan pada layar grafik, kemudian pilih add traces.
Gambar 7.10. Menambahkan trace pada layar.
Pada dialog box yang muncul, pilih C1(1) pada menu drop down Probe 1, kemudian klik ok
(Gambar 7.11). Prosedur ini adalah untuk memilih sinyal di titik mana yang ingin diamati
grafiknya.

Gambar 7.11. Memilih titik keluaran yang ingin dibuat grafiknya.


7. Klik tanda play untuk menjalankan simulasi. Pada bagian signal generator, atur frekuensi sinyal
menjadi 1 Hz, 5 V, Unipolar, dan bentuk sinyalnya adalah kotak.
8. Klik kanan pada layar grafik, pilih simulate graph.
9. Simpan data grafik tersebut dengan cara klik kanan pada layar grafik, export graph data.
10. Tentukan direktori untuk menyimpan. Pada kotak dialog Save As Type, pilih all files. Berikan
nama file anda dengan format csv.
11. Anda dapat membuat ulang grafik dari data yang telah disimpan menggunakan software
apapun, misalnya Ms. Excel.
12. Ganti nilai kapasitor menjadi 4.7 uF kemudian klik kanan pada layar grafik. Selanjutnya simpang
grafik seperti prosedur sebelumnya.

I.1.5 E. Tabel Data Pengamatan


Percobaan 1.
R1 = 100 Ohm, R2 = 100 Ohm, R3 = 100 Ohm.
VR1 (V) VR2 (V) VR3 (V)

R1 = 2 kOhm, R2 = 3.3 kOhm, R3 = 1 kOhm.


VR1 (V) VR2 (V) VR3 (V)
R1 = 1 kOhm, R2 = 2 kOhm, R3 = 3 kOhm.
VR1 (V) VR2 (V) VR3 (V)

Percobaan 2.
Sertakan grafik pengamatan disini.

I.1.6 F. Pertanyaan
Percobaan 1
1. Dengan menggunakan Hukum Ohm, jelaskan mengapa anda mendapatkan nilai tegangan dan
arus seperti yang ditunjukkan Ketika simulasi! Jelaskan dari mana angka tersebut berasal!
Percobaan 2
1. Hitunglah konstanta waktu dari setiap rangkaian RC yang disimulasikan.

Anda mungkin juga menyukai