Anda di halaman 1dari 8

JOBSHEET 6

Rangkaian Transistor Sebagai Penguat

A. Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian transistor sebagai sebagai penguat berdasarkan


pemasangan ground.

2. Mahasiswa dapat menganalisis rangkaian transistor sebagai penguat berdasarkan


pemasangn ground.

B. Dasar Teori

Salah satu komponen dasar dalam rangkaian penguat adalah transistor. Transistor harus
berada dalam kondisi aktif agar berfungsi sebagai penguat Kondisi aktif dihasilkan dengan
memberikan bias pada transistor. Bias dapat dilakukan dengan memberikan arus yang
konstam pada basis atau pada kolektor. Terdapat 3 jenis konfigurasi dari rangkaian penguat
transistor secara pemasangan ground dan pengambilan output yaitu: Common- Emitter (CE),
Common-Base (CB), dan Common-Collector (CC) Perbandingan dari ketiga rangkaian
tersebut terdapat pada pemasangan ground pada transistor. Rangkaian power supply
merupakan salah satu penerapan rangkaian transistor sebagai penguat

1. Konfigurasi Common Base

Rangkaian common have merupakan rangkaian penguat yang menghubungkan


ground dengan kaki base transistor. Input pada kaki emiter dan output pada kaki
collector. Konfigurasi ini memiliki penguatan tegangan (Av) yang tinggi sama dengan
CE. Penguatan arus < 1 dan tidak mengalami perubahan fasa pada sinyal keluarannya
Konfigurasi ini biasanya digunakan sebagai buffer. Konfigurasi common base
ditunjukkan dalam Gambar 6.1.

Gambar 6. 1 Rangkaian Common Base


Secara teori untuk menemukan penguatan arus dan tegangan pada rangkaian
common base harus melakukan analisis de dan analisis ac. Analisis de untuk mencari le
dan r'e. Nilai r'e dapat diketahui dari persamaan 1 setelah nilai le ditemukan. Nilai r'e
digunakan dalam analisi ac. Analisis ac mencari Zin dan Zaur untuk menemukan nilai A,
dan A, Mahasiswa diharapkan lebih teliti dalam menuliskan notasi untuk analisis de dan
ac.

 Analisis DC (mencari nilai Ie dan r'e)

VB = RB2 / ( RB1+RB2 ) x VCC

VE = VB – VBE

IC = IE = VE / RE

r’e = 25 mV / IE ....... (1)

 Analisis AC (mencari Av, dan Ai)

Zin = re // r’e

Zout = rc // rl

Av = Vout / Vin = ic (rc // rl) / ie x r’e = (rc // rl) / r’e

Ai = ic / ie = (Vout / Zout) / (Vin / Zin)

2. Konfigurasi Common Collector


Rangkaian common collector merupakan rangkaian penguat yang
menghubungkan ground dengan kaki collector transistor. Inpur pada kaki base dan output
pada kaki emitter. Konfigurasi ini memiliki penguatan arus (A) yang tinggi sama dengan
CE, Penguatan tegangan <1 dan tidak mengalami perubahan fasa pada sinyal
keluarannya. Konfigurasi common collector ditunjukan dalam Gambar 6.2.

Gambar 6. 2 Rangkaian Common Collector


Secara teori untuk menemukan penguatan arus dan tegangan pada rangkaian
common emitter harus melakukan analisis de dan analisis ac. Analisis de untuk mencari
Is. I, I dan r'e. Dari persamaan 1 akan terlihat nilai In Setelah nilai In diketahui dengan
menggunakan hukum kirchoff II maka nilai le dan la akan diketahui. Nilai r'e dapat
diketahui dari persamaan 2. Nilai r'e digunakan dalam analisi ac. Analisis ac mencari Z
dan Zout untuk menemukan nilai A, dan A, Mahasiswa diharapkan lebih teliti dalam
menuliskan notasi de dan ac. Analisis ac common emitter sebagai berikut:

 Analisis DC (mencari nilai IE dan r'e)

VB = RB2 / ( RB1+RB2 ) x VCC

VE = VB – VBE

IC = IE = VE / RE

r’e = 25 mV / IE ....... (1)

 Analisis AC (mencari nilai Av dan Ai)

Zout = re // rl

Zbase = β (Zout + r’e)

Zin = r1 // r2 // Zbase

Av = Zout / (r’e + Zout)

Ai = (ie / ie) ((Vout/Zout) / (Vin/Zin))

3. Konfigurasi Common Emitter

Rangkaian common emitter merupakan rangkaian penguat yang menghubungkan


ground dengan kaki emitter transistor. Input pada kaki base dan output pada kaki
collector. Konfigurasi ini penguatan arus (A) dan penguatan tegangan (Av) yang tinggi
serta mengalami perubahan fasa pada sinyal keluarannya sebesar 180". Gambar 6.3
merupakan konfigurasi common emitter secara umum.
Gambar 6. 3 Rangkaian Common Emitter

Secara teori untuk menemukan penguatan arus dan tegangan pada rangkaian
common emitter harus melakukan analisis de dan analisis ac. Analisis de untuk mencari
In. Ic, I dan r'e. Dari persamaan 2 akan terlihat nilai In Setelah nilai In diketahui dengan
menggunakan hukum kirchoff II maka nilai le dan In akan diketahui. Nilai r'e dapat
diketahui dari persamaan 1. Nilai r'e digunakan dalam analisi ac. Analisis ac mencari Z
dan Zeut untuk menemukan nilai A, dan A, Mahasiswa diharapkan lebih teliti dalam
menuliskan notasi de dan ac.

 Analisis DC

Vth = R2 / (R1 + R2) x VCC

Rth = (R1 x R2) / (R1 + R2)

Vth – Rth x IB – VBE – (β+1) RE x IB = 0 ...... (2)

IC = β x IB

IE = (β+1) IB

 Analisis AC

Zbase = β x r’e

Zin = rth // Zbase

Zout = rc // rl

Av = - (rc // rl) / r’e

Ai = (ie / ie) ((Vout/Zout) / (Vin/Zin))


C. Lembar Kerja

1. Alat dan Bahan

a. Alat

1) Laptop/PC

2) Akses Internet

3) Browser

4) Akun Tinkercad

5) Screen Ruler

b. Bahan

1) Beardboard small 3 Buah

2) Polarized Capacitor 0.1uF 1 Buah

3) Polarized Capacitor 1uF dan 10uF @ 2 Buah

4) Polarized Capacitor 47uF dan 100µF @ 2 Buah

5) Resistor 220Ω, 680Ω, 27 kΩ @ 2 Buah

6) Resistor 1 kΩ dan 10 kΩ @ 1 Buah

7) Resistor 2,2 kΩ dan 4,7 kΩ @ 3 Buah

8) NPN Transistor (B-293) 3 Buah

9) Function Generator 3 Buah

10) Power Supply 3 Buah

11) Oscilloscope 6 Buah


2. Langkah Kerja

(a) Common Base (b) common Collector

(c) Common Emitter

Gambar 6.4 Rangkaian Transistor Sebagai Penguat

a. Percobaan 1

1) Masuk pada alcun Tinkercad

2) Masuk kelas dengan mengeklik "your classes".

3) Memilih class activities, sesuai arahan instruktur

4) Membuat lembar kerja baru dengan mengeklik create new design, kemudian
memilih circuit.

5) Mengubah nama lembar kerja menjadi "Common Base".

6) Menyiapkan komponen yang dibutuhkan dalam Gambar 6.4 (a) common base.
7) Rangkailah komponen seperti dalam Gambar 6.4 (a) common base pada
beardboard small.

8) Mengatur frekuensi function generator menjadi 1 kHz,dengan amplitudo 5 mop,


de offset 0 V dan power supply menjadi 12 V.

9) Mengatur time per division 05 ms.

10) Menjalankan proses simulasi dan tunggu hingga nilai pada power supply
mencapai 12 V.

11) Menunggu hingga sinyal berhenti secara vertikal.

12) Mengamati dan mencatat Vour.

13) Naikkan tegangan function generator seperti pada tabel 6.1 kemudian catat Vour

14) Matikan simulasi.

b. Percobaan 2

1) Melakukan langkah 1-4 pada percobaan 1.

2) Mengubah nama lembar kerja menjadi "Common Collector"

3) Menyiapkan komponen yang dibutuhkan dalam Gambar 6.4 (b) comman


collector.

4) Merangkai komponen seperti dalam Gambar 6.4 (b) common collector pada
beardboard small.

5) Mengatur frekuensi function generator menjadi 100 Hz dengan amplitudo 5 merp.


de offset 0 V dan power supply menjadi 12 V

6) Mengatur time per division 0.3 ms.

7) Melakukan langkah 10-14 pada percobaan 1.

c. Percobaan 3

1) Melakukan langkah 1-4 pada percobaan 1.

2) Mengubah nama lembar kerja menjadi "Common Emitor"

3) Menyiapkan komponen yang dibutuhkan dalam Gambar 6.4 (c) common emitter

4) Merangkai komponen seperti dalam Gambar 6.4 (c) common emitter pada
beardboard small
5) Mengatur frekuensi function generator menjadi 1 kHz,dengan amplitudo 5 mep,
de offset 0 V dan power supply menjadi 12 V

6) Mengatur time per division 0,3 ms.

7) Melakukan langkah 10-14 pada percobaan 1.

3. Diskusi

Mengundang teman satu kelompok untuk melakukan diskusi tentang praktikum


yang sedang dilaksanakan melalui fitur share pada Tinkercad Gunakan notes tool untuk
mengungkapkan pendapat sehingga istruktur dapat mengetahui kinerja secara kelompok.
Gambar 6.5 merupakan tampilan diskusi kelompok.

Anda mungkin juga menyukai