A. TUJUAN
Setelah melaksanakan persiapan, praktikum, pelaporan hasil praktikum diharapkan mahasiswa mampu:
1. merangkai berbagai rangkaian osilator frekuensi audio dan radio,
2. menguji frekuensi osilator dari berbagai ragkaian osilator,
3. mampu menganalisis berbagai ragkaian osilator.
1
IC
Klas A
VCE
…………………………………. (2)
dengan syarat 𝛽 = 1/29 ……………………. (3)
dan pergeseran fasa adalah 180°.
2
Agar penguatan loop 𝛽A lebih besar dari satu, penguatan penguat harus lebih besar dari
1/𝛽 atau 29: A > 29 ………………………. (4)
3
Gambar 3. Osilator Wien Bridge
sehingga
1
𝑓𝑜 = ……………………………… (10)
𝐶1𝐶2
2𝜋√𝐿( )
𝐶1+𝐶2
4
Gambar 4. Osilator Colpits
2. Osilator Hartley
Osilator Hartley memiliki elemen rangkaian resonansi X1 dan X2 (induktor) dan X3
(kapasitor), seperti ditunjukkan pada Gambar 5.
5
𝟏
𝒇𝒐 = …………………….. (13)
𝟐𝝅√(𝑳𝟏+𝑳𝟐) 𝑪
3. Osilator Kristal
Osilator kristal pada dasarnya adalah rangkaian osilator yang disetel menggunakan kristal
piezoelektrik sebagai rangkaian tangki resonansi. Kristal (biasanya kuarsa) memiliki
stabilitas besar dalam menahan frekuensi konstan. Osilator kristal digunakan pada setiap
osilator yang memerlukan stabilitas tinggi, seperti dalam pemancar dan penerima
komunikasi. Pemasangan kristal menggantikan salah satu rangkaian tank circuit L atau
C. Pad contoh ini menggantikan komponen induktor.
6
R 4.7 KΩ 1 buah 100 µF 1 buah
R 5.6 KΩ 1 buah Transistor BC 108 2 buah
R 100 KΩ 1 buah
4. Jumper secukupnya.
E. LANGKAH KEAMANAN
1. Pilih multimeter yang mempunyai nilai sensitivitas tinggi supaya hasil pengukuran akurat.
2. Tempatkan semua peralatan secara aman, tidak mudah jatuh dan sesuai dengan sifat alat.
3. Lakukan penggantian komponen ataupun merangkai rangkaian dalam keadaan tanpa
sumber tegangan on.
4. Lakukan pengawatan secara rapih, jumper yang tidak digunakan jauhkan dari rangkaian.
5. Sebelum dirangkai lakukan pengecekan kondisi dan elektroda transistor secara benar
dengan menggunakan multimeter
6. Periksa dan yakinkan semua jumper dalam kondisi yang baik.
7. Lakukan pengaturan sumber tegangan pada besaran yang dikehendaki sebelum di rangkai
dalam rangkaian.
8. Konsultasikan pada dosen pembimbing sebelum mengaktifkan rangkaian.
9. Jangan mengganti komponen ataupun memodifikasi rangkaian percobaan dalam keadaan
rangkaian bertegangan.
F. LANGKAH KERJA
1. Osilator Penggeser Fasa dengan Transistor
a. Buatlah rangkaian percobaan seperti ditunjukkan Gambar 7.
7
(https://tinyurl.com/y4ukcu8m)
Gambar 7. Osilator Penggeser Fasa dengan Transistor
b. Amati bentuk gelombang keluaran!
8
Gambar 8. Pemilihan Osilator Penggeser Fasa dengan Op-Amp
(https://tinyurl.com/y4gslyea)
Gambar 9. Osilator Penggeser Fasa dengan Op-Amp
b. Ukurlah bentuk gelombang keluaran rangkaian!.
(https://tinyurl.com/yxcjuh3d)
Gambar 10. Osilator Wien Bridge
b. Amati dan catat keluarannya!.
10
395.6 𝐻𝑧
Persen penyimpangan = 3.1206 𝑘𝐻𝑧 x 100% = 12.677%
(https://tinyurl.com/y3mw9fdw)
Gambar 12. Osilator Colpit
c. Amati bentuk gelombang keluarannya.
11
Catat tegangan keluaran 4,5 Volt dan frekuensi 217,5 Hz.
d. Hitung besarnya frekuensi 225.079 Hz. Apakah terdapat perbedaan dengan hasil praktik,
bila ada berapa % penyimpangan jika teori yang dianggap benar?
1 1
𝑓𝑜 = = 10000µ𝑓
= 225.079 Hz
𝐶1𝐶2
2𝜋√𝐿( ) 2𝜋√10𝑚𝐻( )
𝐶1+𝐶2 200 µ𝑓
Selisih teori - praktik = 225.079 Hz – 217.452 Hz = 7.627 Hz
7.627 𝐻𝑧
Persen penyimpangan = 225.079 𝐻𝑧 x 100% = 3.38%
2. Osilator Harley
a. Kembali gunakan rangkaian osilator Hartley yang ada di Falstad.
(https://tinyurl.com/y28mfnxo)
Gambar 13. Percobaan Osilator Hartley
b. Amati bentuk gelombang keluarannya.
12
1 1
𝑓𝑜 =
2𝜋√(𝐿1+𝐿2) 𝐶
= = 141.45 Hz
2𝜋√(2𝐻)633𝑛𝐹
Selisih teori - praktik = 141.450 Hz – 126.832 Hz = 14.618 Hz
14.618 𝐻𝑧
Persen penyimpangan = 141.45 𝐻𝑧 x 100% = 10.33%
3. Osilator Kristal
Pemasangan kristal dengan menggantikan salah satu rangkaian tank circuitnya yaitu
kapasitor atau induktornya. Percobaan ini menggunakan osilator colpit, kristal
menggantikan induktornya,
a. Gunakan rangkaian osilator kristal yang ada di Falstad, rangkaian ditunjukkan Gambar
14.
(https://tinyurl.com/y29zg3gu)
Gambar 14. Osilator Kristal
b. Amati bentuk gelombang keluarannya.
Tugas
1. Lakukan analisis setiap rangkaian osilator bagaimana cara kerjanya!.
- Osilator Penggeser Fasa dengan Transistor
13
Transistor digunakan sebagai elemen aktif dari tahap penguat, keluaran dari
jaringan umpan balik dibebani cukup besar oleh resistansi masukan (hie) transistor
yang relatif rendah. Sinyal umpan balik digabungkan melalui resistor umpan balik R
secara seri dengan resistansi input tahap penguat (Ri).
- Osilator Penggeser Fasa dengan Op Amp
Penggunaan komponen aktif dengan IC diperoleh kestabilan yang lebih baik.
Osilator pergeseran fasa dengan menggunakan IC op amp. Output op-amp diumpankan
ke jaringan RC tiga tahap, yang menyediakan pergeseran fasa 180 ° dan op-amp
memberikan penguatan yang diatur oleh resistor Ri dan Rf.
- Osilator Wien Bridge
Rangkaian osilator praktis menggunakan rangkaian op-amp dan jembatan RC,
dengan frekuensi osilator diatur oleh komponen R dan C. Resistor R1 dan R2 dan
kapasitor C1 dan C2 membentuk elemen pengaturan frekuensi, dan resistor R3 dan
R4 membentuk bagian dari jalur umpan balik.
- Osilator Colpitt
Frekuensi osilator diatur oleh jaringan umpan balik LC dari konfigurasi Colpitts
- Osilator Hartley
Osilator Hartley memiliki elemen rangkaian resonansi X1 dan X2 (induktor) dan X3
(kapasitor), induktor L1 dan L2 memiliki kopling timbal balik M, yang harus
diperhitungkan dalam menentukan induktansi ekivalen untuk rangkaian tangki
resonansi.
- Osilator Crystal
Osilator kristal pada dasarnya adalah osilator sirkuit yang disetel menggunakan
kristal piezoelektrik sebagai sirkuit tangki resonansi. Kristal (biasanya kuarsa)
memiliki stabilitas yang lebih besar dalam menahan konstan pada frekuensi berapa pun
kristal awalnya dipotong untuk beroperasi. Osilator kristal digunakan setiap kali
stabilitas besar diperlukan. Pemasangan kristal menggantikan salah satu rangkaian tank
circuit L atau C.
2. Lakukan analisis berapa persen penyimpangan hasil praktik dari perhitungan teorinya!
- Osilator Penggeser Fasa dengan Transistor
1 1 1 1
fo = = = 554,45 Hz
2𝜋𝑅𝐶 𝑅 2𝜋.10𝑘.10𝑛𝐹 5,6𝑘
√6+4 ( 𝐶 ) √6+4 ( )
𝑅 10𝑘
Selisih praktik- teori = 697.674 Hz – 554.450 Hz = 143.224 Hz
143.224 Hz
Persen penyimpangan = 554.450 𝐻𝑧 x 100% = 25.83%
14
- Osilator Penggeser Fasa dengan Op Amp
1 1
fo = = = 649,74 Hz
2𝜋𝑅𝐶 √6 2𝜋.10𝑘.10𝑛𝐹√6
Selisih teori – praktik = 649.740 Hz – 333.584 Hz = 316.584 Hz
316.584 𝐻𝑧
Persen penyimpangan = x 100% = 48.72%
649.74 𝐻𝑧
- Osilator Colpitt
1 1
𝑓𝑜 = = 10000µ𝑓
= 225.079 Hz
𝐶1𝐶2
2𝜋√𝐿( ) 2𝜋√10𝑚𝐻( )
𝐶1+𝐶2 200 µ𝑓
Selisih teori - praktik = 225.079 Hz – 217.452 Hz = 7.627 Hz
7.627 𝐻𝑧
Persen penyimpangan = 225.079 𝐻𝑧 x 100% = 3.38%
- Osilator Hartley
1 1
𝑓𝑜 =
2𝜋√(𝐿1+𝐿2) 𝐶
= = 141.45 Hz
2𝜋√(2𝐻)633𝑛𝐹
Selisih teori - praktik = 141.450 Hz – 126.832 Hz = 14.618 Hz
14.618 𝐻𝑧
Persen penyimpangan = 141.45 𝐻𝑧 x 100% = 10.33%
15
pada prakteknya justru lebih banyak yang dibutuhkan osilator yang frekuensinya mudah
untuk diubah-ubah secara variabel.
16