LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

GENERATOR DC PENGUAT SHUNT DAN SERI

DISUSUN OLEH :

Ardelia Amanda Putri

21502241006

S1-Pendidikan Teknik Elektronika

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA DAN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2022
A. Tujuan Pembelajaran
1. Agar mahasiswa dapat merangkai rangkaian percobaan Generator DC penguat
terpisah dengan benar.
2. Agar mahasiswa dapat mengoperasikan percobaan Generator DC penguat
terpisah dengan benar.
3. Agar mahasiswa dapat mengukur besaran tegangan, arus, dan torsi pada
generator DC penguat terpisah dengan benar.
4. Agar mahasiswa dapat menghitung daya input, daya output dan efisiensi serta
karakteristik Generator DC penguat terpisah dengan benar.

B. Alat dan Bahan

a. Generator arus searah 1,2 KW. 1400 rpm 1 buah
b. Unit Torsimeter 1 unit
c. Rheostat 1 buah
d. Tachometer atau tachogenerator 1 buah
e. Ampere meter arus searah 2 buah
f. Volt meter arus searah atau multimeter 1 buah
g. Unit catu daya 1 unit
h. Saklar beban 1 buah
i. Beban (resistor 5 A) yang dapat diatur 1 unit
j. Kabel penghubung Secukupnya

C. Teori Singkat

1. Polaritas Tegangan pada Generator Arus Searah

Polaritas tegangan yang dihasilkan oleh lilitan jangkar dipengaruhi oleh arah garis-
garis gaya (ggm) dan arah putaran jangkar. Jika salah satu terbalik maka pada
generator penguat terpisah tidak mempengaruhi besar tegangan yang
dibangkitkan, hanya polaritas tegangan pada terminal generator terbalik. Ditinjau
dari cara menyambung lilitan penguat magnetnya, terdapat beberapa Jenis yaitu :

• Generator Shunt Generator shunt adalah generator yang lilitan penguat

magnetnya disambung paralel dengan lilitan jangkar. Pada generator ini,

2
 jumlah lilitan penguat magnet banyak, namun luas penampang kawatnya
kecil. Hal ini bertujuan agar hambatan lilitan penguatnya (Rsh) besar.
• Generator Seri Generator seri adalah generator yang lilitan penguat
magnetnya disambung seri dengan lilitan jangkar. Pada generator ini,
jumlah lilitan penguat magnet sedikit, namun luas penampang kawatnya
besar. Hal ini bertujuan agar hambatan lilitan penguatnya (Rs) kecil.

2. Daya, Rugi daya, dan Efisiensi Generator

Gambar 1. Blok Aliran Daya Generator Arus Searah

Keterangan :

• Pin = daya masukan generator

Pin = T x 2πn/60
• Pa = daya pada jangkar
Pa = Ea . Ia
• PL = Pout = daya keluaran
PL = V . IL
= Pa – Pcu
• ղg = Efisiensi generator
ng = PL/Pin
= V IL/HP x 736
= V IL/ T x 2πn/60

3. Karakteristik Generator
a. Karakteristik tanpa beban generator shunt Ea = f(Im) , n = konstan Ea =
C1nϕ. Karena sangat terpengaruh oleh sifat inti magnetnya, maka Ea =

3
 f(Im) bukan merupakan garis linier, melainkan merupakan garis lengkung
seperti halnya lengkung kemagnetan. Arus penguat magnet diambil dari
keluaran generator itu sendiri.
b. Karakteristik luar generator shunt V = f(IL) n = konstan Dibandingkan
dengan besarnya tegangan terminal pada generator penguat terpisah, pada
generator ini penurunan tegangannya lebih besar. Hal ini disebabkan
karena arus penguat magnet sangat tergantung oleh besarnya tegangan
terminal V. Pada hal tegangan terminal V turun akibat kerugian
tegangnan Ia.Ra.
c. Karakteristik tanpa beban generator seri Ea = f(Im) n = konstan Pada
generator seri, arus penguat seri Is= arus jangkar Ia = arus beban IL
Sehingga khusus pada generator penguat seri, pengujian generator untuk
membuat karakteristik tanpa beban Ea = f(Im) tidak dapat dilakukan Satu
satunya karakteristik yang dapat dibuat pada generator seri adalah
karaktertik luarnya.
d. Karakteristik luar generator seri V = f(IL), n = konstan Dengan mengatur
arus beban IL berarti mengatur arus penguat magnet serinya. Oleh karena
itu bentuk karakteristik luar generator penguat seri sama dengan
karaktenstik tanpa beban Ea = f(Im) generator shunt.
4. Unit Torsi Meter
• Unit Mesin Arus Searah (mesin arus searah penguat terpisah). Unit ini
digunakan sebagai tenaga penggerak jika melakukan percobaan generator dan
sebagai beban jika melakukan percobaan motor.
• Alat Pengukur Putaran. Alat pengukur ini memiliki kemampuan dapat
mengukur putaran mesin sampai dengan 3000 rpm.

4
D. Gambar Rangkaian

Gambar 2. Rangkaian Lengkap Percobaan Generator Penguat Shunt

Gambar 3. Rangkaian Lengkap Percobaan Generator Penguat Seri

5
E. Keselamatan Kerja
Syarat untuk bisa mengikuti praktek mesin listrik adalah mahasiswa harus sudah
menempuh mata kuliah teori mesin listrik dengan nilai minimum D.
1. Hati-hati dalam bekerja karena saudara bekerja pada tegangan PLN.
2. Jangan dihubungkan dengan satu daya sebelum diperiksa oleh instruktur.
3. Ikuti langkah-langkah yang ada pada modul ini.
4. Gunakan batas ukur yang tepat pada alat ukur yang digunakan.
5. Mintalah petunjuk instruktur atau dosen jika terdapat hal-hal yang diragukan.
6. Pada saat mematikan mesin penggerak jangan sekali-kali mematikan arus
penguat magnet terlebih dahulu.

F. Langkah Kerja
a. Percobaan untuk menggambarkan karakteristik V = f(IL) generator
penguat Shunt. Putaran (n) = 1400 rpm konstan
1) Rangkaian percobaan generator penguat terpisah jangan dibongkar.
2) Hanya dengan satu langkah, ubahlah rangkaian percobaan generator.
penguat terpisah tersebut menjadi rangkaian percobaan generator penguat
shunt. Untuk melakukannya, diskusikan bersama kelompok ! Rangkaian
lengkap percobaan ini adalah seperti gambar I-7.
3) Setelah instruktur menyatakan benar, lakukan proses pengambilan data
percobaan dengan langkah dan cara seperti yang telah dilakukan yaitu :
a) Lakukan starting,mesin penggerak dengan benar dengan putaran: 1400
rpm, konstan
b) Pada kondisi saklar beban "off' atur dulu tegangan beban (V) = 220 V
c) Setelah terpenuhi V beban kosong = 220 V, tutup (on-kan) saklar
beban.
d) Atur arus beban seperti yang diinginkan pada tabel I-3 Ambil data
percobaan seperti yang dikehendaki pada tabel 1-3. Data yang
diperoleh masukkan kedalam tabe! I-3
e) Kembalikan pada posisi semula (kondisi beban kosong).

6
 f) Kembalikan posisi F1 dan F2 seperti semula., Lakukan proses
mematikan mesin seperti yang telah dilakukan pada percobaan
sebelumnya.

b. Percobaan untuk menggambarkan karakteristik V = f(IL) generator

penguat seri. Putaran (n) = 1400 rpm konstan
1) Untuk melakukan percobaan generator seri, ilitan penguat magnet
yang mana yang digunakan ?
2) Untuk menggambarkan karakteristik V= (IL) generator penguat seri,
generator harus selalu dihubung dengan beban (saklar beban selalu 'on').
3) Terdapat terminal A1, A2, D1, D2 dan D3. D1,D2 dan D3 gunakan 2
terminal dari 3 terminal yang ada.
4) Untuk membuat rangkaian seri, rangkailah terminal A2 dengan D1 secara
seri.
5) Setelah instruktur menyatakan benar, lakukan proses pengambilan data
percobaan dengan langkah dan cara seperti yang telah dilakukan yaitu :
a) Lakukan starting mesin penggerak dengan benar dengan putaran : 1400
rpm, konstan
b) Atur arus beban seperti yang diinginkan pada tabel I-4 Ambil data
percobaan seperti yang dikehendaki pada tabel 1-4 Data yang diperoleh
masukkan kedalam tabel I-4
c) Kembalikan pada posisi semula
d) Kembalikan posisi Di dan D2 seperti semula. Lakukan proses mematikan
mesin seperti yang telah dilakukan pada percobaan sebelumnya.

7
G. Data Percobaan
1. Gambar Hasil Percobaan

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

8
2. Tabel Hasil Percobaan
Tabel 1. Data Ea = f(IL) Generator Penguat Shunt tegangan beban
kosong V = 220 V
Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out ղg
1,5 105 5,2 761,97 157,5 0,206
2 200 6 879,2 400 0,4549
2,5 194 6,6 967,12 485 0,501
3 188 7,2 1.055 564 0,534
3,5 180 7,8 1.142,96 630 0,55

Tabel 2. Data V = f(IL), n = 1400 rpm konstan Generator Penguat Seri

(Generator dihubung langsung dengan beban)
Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out ղg
1 90 1,1 161,186 90 0,558
1,5 114 2,0 293 171 0,58
2 128 3,1 454,25 256 0,563
2,5 136 3,8 556,8 340 0,61
3 142 4,8 703,36 426 0,605
3,5 144 5,8 849,89 504 0,593

9
H. Analisis Data

Perhitungan :
a. Menghitung Pinput
Pin = T x 2πn/60
= 5,2 x 2π1400/60
= 761,97 wat
b. Menghitung Poutput
Pout = V . IL
= 105 x 1,5
= 157,5 Watt
c. Menghitung Efisiensi
ղ = Pout/Pin
= 157,5/761,97
= 0,206

10
I. Jawaban Pertanyaan
1. Apa yang terjadi jika yang diseri adalah A2 dan D2 (psosisi D1 dan D2)
dibalik? (seri)
Jika yang diseri adalah A2 dan D2, maka prioritas tegangan akan terbalik.
2. Apa yang terjadi jika posisi F1 dan F2 dibalik? (Shunt)
Jika posisi dibalik, yang terjadi pada F1 dan F2 adalah tidak akan ada tegangan
atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.

11
J. Kesimpulan
1. Generator shunt adalah generator yang lilitan penguat magnetnya
disambung parallel dengan lilitan jangkar. Pada generator shunt,
jumlah lilitan penguat magnet terdapat banyak, namun luas
penampang kawatnya kecil, hal ini bertujuan agar hambatan lilitan
penguatnya besar.
2. Generator seri adalah generator yang liltian penguat magnetnya
disambung seri dengan lilitan jangkar. Pada generator seri, jumlah
lilitan penguat magnet terdapat sedikit, namun luas penampang
kawatnya besar, hal ini bertujuan agar hambatan lilitan penguatnya
kecil.
3. Rangkaian ini terdiri atas; Generator Arus Searah 1,2 KW. 1400 Rpm;
Unit Torsimeter; Rheostat; Tachometer Atau Tachogenerator; Ampere
Meter Arus Searah; Voltmeter Arus Searah Atau Multimeter; Unit Catu
Daya; Saklar Beban; Beban (Resistor 5A) Variabel; Kabel Penghubung.
Generator DC penguat Shunt dan seri dengan benar dioperasikan secara
tepat dengan langkah awal, menekan tombol hijau (on) kemudian
menyalakan switch sesuai urutan pada gambar.

12
4. Polaritas tegangan yang dihasilkan oleh lilitan jangkar dipengaruhi oleh
arah garis-garis gaya (ggm) dan arah putaran jangkar.
5. Mengenai cara kerjanya, Ketika arus penguat magnet masih nol generator
sudah dapat menghasilkan tegangan. Karena pada kumparan penguat
medan magnet masih terdapat medan magnet tinggal atau histerisis
sehingga meskipun rotor generator berputar tetap akan terjadi ggl induksi
pada rotor tersebut.
6. Berikut adalah rumus rumus perhitungan yang digunakan dalam praktek
secara matematis :
a. Menghitung nilai daya masukan generator
Pin = T x 2πn/60
b. Menghitung daya keluaran/Pout
PL = V . IL
c. Menghitung efisiensi generator
ղg = PL/Pin

13