Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

Nama : Ardelia Amanda Putri


NIM : 21502241006
Mata Kuliah : Praktik Elektronika Dasar
Dosen : Dr. Sri Waluyanti, M.Pd
Tanggal praktik : 29/09/2021
Judul Job : Bias Transistor

A. Tujuan Praktikum
Setelah praktek mahasiswa mampu:
1. Menentukan tansistor baik tidaknya dengan menggunakan ohmmeter
2. Menjelaskan daerah kerja transistor berdasarkan pengukuran titik kerja
3. Menjelaskan pengaruh perubahan R2, RE pada self bias terhadap titik kerja transistor.
B. Alat dan Bahan
1. Laptop / PC
2. Internet
3. Browser (Firefox, Chrome, Opera)
4. Mouse
5. Simulator online Falstad https://www.falstad.com/circuit/circuitjs.html
C. Gambar Kerja dan Hasil Praktikum
1. Fixed Bias

Gambar 1. Rangkaian fixed bias


a. Gambar menunjukkan besar Ib = 47.351 µA, IC = 4.735 mA dan IE = 4.782 mA.
Harga VCE adalah:

VCE = Vcc – Ic Rc = 12V – (4.735mA.1kΩ)


VCE =12V – 4.735
VCE = 7.265V

Transistor pada rangkaian fixed bias bekerja di daerah aktif, ditunjukkan


oleh hasil pengukuran IB, IC dan VCE. Bila RB diperbesar berpengaruh pada titik
kerja daerah jenuh. Transistor dikatakan bekerja pada daerah aktif karena
transistor selalu mengalirkan arus dari collector ke emitor walaupun tidak dalam
proses penguatan sinyal. Daerah aktif terletak antara daerah saturasi/jenuh dan
daerah cut off.

b. Bila RC diperbesar menjadi 2k2

IB = 47.351 µA
IC = 4.735 mA
IE = 4.782 mA
VRE = VCE = Vcc - IcRc = 12V - (4.735mA.2.2K) =
12V – 10.417 = 1.583V

c. Jika RE dipasangkan nilai 1k kembali, maka nilai IB tetap 47.351 µA; nilai IC =
4.735 mA; dan nilai IE = 4.782 mA.
2. Rangkaian Penguat Transistor Common Emitor Self Bias

Gambar 2. Rangkaian Penguat Transistor Common Emitor Self Bias

a. Nilai β
β = IC / IB
= 2.195 𝑚𝐴 / 388.323 µ𝐴
maka nilai IB = 388.323 µA; IC = 2.195 mA; IE = 2.583 mA

b. Bila nilai R2 diperbesar menjadi 4K7

Maka, nilai IB = 415.411 µA, IC = 2.195 Ma, IE = 2.61 mA,


Karena arus base transistor (IB) tetap / konstan untuk niai Vcc yang diberikan, dan
oleh karena itu titik operasi transistor juga harus tetap terjaga. Besarnya arus yang
mengalir pada IC dipengaruhi oleh adanya beta transistor. Beta pada setiap transistor
tidak akan sama persis walaupun untuk transistor yang sejenis. Ic didefinisikan
sebagai hasil kali beta dengan IB. Dengan persamaan tersebut, beta dapat dikatakan
sebagai besarnya, penguatan arus pada transistor.

c. Bila nilai RE diubah menjadi 470Ω


Maka, nilai IB = 399.379 µA, IC = 39.938 mA, IE = 40.337 mA.
Dalam metode ini, resistor RB dengan resistansi tinggi dihubungkan ke basis, sesuai
dengan namanya. Arus basis yang dibutuhkan disediakan oleh VCC yang mengalir
melalui RB. Sambungan base emitor bias maju, karena basis positif terhadap emitor.

3. Bias Transistor Colector to Base Bias

Gambar 3. Bias Transistor Colector to Base Bias


RB RC RE VS IB IC IE β VCE
1k 1k 470 22V 142.742 14.417 14.417 101.5 0.801V
µA mA mA

a. Harga β
Nilai IB = 142.742 µA; IC = 14.274 mA; IE = 14.417 mA.
VCE = VCC – IC (RC + RE)
VCE = 22V – 14.417 mA (1k + 470)
VCE = 12V – 0.014417 A (1470)
VCE = 0.801V
Daerah transistor bekerja adalah di daerah saturasi. karena keadaan dimana
transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga
transistor tersebut seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor

b. Bila RC digantikan menjadi 10k

Harga IB mengalami perubahan menjadi; 20.205 µA jika dibandingkan dengan teori


harga β diatas yang semula bernilai; 142.742 µA.

c. Bila nilai RB diubah menjadi 4K7

Maka, nilai IB yang diperoleh adalah; 139,298 µA,


Terjadi perubahan nilai karena dalam rangkaian penguat transistor dengan bias
umpan balik (feedback bias) arus yang mengalir pada RC bukanlah IC melainkan IC’,
dimana IC’ = IC+IB. Karena nilai dari IB adalah sangat kecil dibandingkan IC, maka
secara pendekatan
nilai IC’ sama dengan nilai IC.
VCC − VBE 22 𝑉 − 663.693𝑚𝑉
𝐼𝐵 = = = 137,321 µA
RB + β(RC + RE) 4.7𝑘 + 101.5(1𝑘 + 470)

D. Analisis Data
• Jawaban Kuis
1. Apa arti transistor tipe AC 176, 2 SD 105. BC 107.
o AC 176 (terbuat dari bahan Germanium, untuk penguat frekuensi rendah
dengan nomor seri 176)
Material of Transistor: Ge
Polarity: NPN
Maximum Collector Power Dissipation (Pc): 0.22 W
Maximum Collector-Base Voltage |Vcb|: 32 V
Maximum Collector-Emitter Voltage |Vce|: 20 V
Maximum Emitter-Base Voltage |Veb|: 10 V
Maximum Collector Current |Ic max|: 1 A
Max. Operating Junction Temperature (Tj): 90 °C
Transition Frequency (ft): 1 MHz
Collector Capacitance (Cc): 200 pF
Forward Current Transfer Ratio (hFE), MIN: 52
Noise Figure, dB: -
Package: TO1

o 2 SD 105 (transistor germanium jenis NPN-AF dengan nomor seri 105)


Material of Transistor: Ge
Polarity: NPN
Maximum Collector Power Dissipation (Pc): 0.15 W
Maximum Collector-Base Voltage |Vcb|: 20 V
Maximum Collector-Emitter Voltage |Vce|: 20 V
Maximum Emitter-Base Voltage |Veb|: 6 V
Maximum Collector Current |Ic max|: 0.4 A
Max. Operating Junction Temperature (Tj): 125 °C
Forward Current Transfer Ratio (hFE), MIN: 35
Noise Figure, dB: -
Package: TO1

o BC 107 (jenis transistor PNP, terbuat dari bahan silikon, dipakai untuk audio
frekuensi dengan nomer seri 108)
Material of Transistor: Si
Maximum Collector Power Dissipation (Pc): 0.3 W
Maximum Collector-Base Voltage |Vcb|: 50 V
Maximum Collector-Emitter Voltage |Vce|: 45 V
Maximum Emitter-Base Voltage |Veb|: 6 V
Maximum Collector Current |Ic max|: 0.1 A
Max. Operating Junction Temperature (Tj): 175 °C
Transition Frequency (ft): 150 MHz
Collector Capacitance (Cc): 5 pF
Forward Current Transfer Ratio (hFE), MIN: 110
Noise Figure, dB: -
Package: TO18

2. Berdasarkan hasil pengukuran antar elektroda pada transistor berikut ini, simpulkan
nama-nama pin transistor tersebut.
Jenis Tuas merah (+) Tuas hitam (-) Jarum meter Kesimpulan

NPN Pin 3 Pin 1 bergerak Pin 3 emitor

Pin 3 Pin 2 bergerak Pin 2 collector

Pin 1 Pin 2 Bergerak Pin 1 base

Pin 2 Pin 1 Bergerak


sedikit lebih -
besar

• Jawaban Pertanyaan
1. Transistor bekerja di daerah aktif Pada Fixed Bias, hal ini dibuktikan oleh hasil
pengukuran IB, IC dan VCE. Bila RB diperbesar berpengaruh pada titik kerja daerah
jenuh.
2. Transistor bekerja di daerah saturasi Pada Self Bias, dengan ditandai oleh
pengukuran dari RE dan VCE. Jika ditambah RE akan berpengaruh paling efektif
pada arus IC menggeser kerja transistor ke araah jenuh. Bila R2 diperbesar
pengaruhnya terhadap IB, Ic dan IE akan bertambah karena keadaan dimana
transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga
transistor tersebut seolah-olah short pada hubungan kolektoremitor
3. Pada collector to base bias, pengaruhnya terhadap titik kerja transistor jika RC
diperbesar adalah Terjadi perubahan nilai Harga IB mengalami perubahan (menjadi
mengecil) seperti praktik yang telah dilakukan yang menjadi; 20.205 µA jika
dibandingkan dengan teori harga sebelumnya yang semula bernilai; 142.742 µA.
Jika RB diperbesar, pengaruhnya terhadap titik kerja adalah akan mempunyai nilai
saturasi/jenuh.

E. Kesimpulan
Pemberian bias pada transistor berfungsi untuk menstabilkan analisis arus atau tegangan
DC. Kemudian, Terdapat 3 rangkaian yang dapat digunakan yaitu fixed bias, self bias, dan
collector to base dan yang paling stabil adalah self bias. Sebuah transistor membutuhkan
tegangan bias pada basisnya untuk dapat bekerja. Jadi bias pemberiaan tegangan DC untuk
membentuk tegangan dan arus yang tetap.Tegangan dan arus yang dihasilkan menyatakan titik
operasi atau titik Q yang menentukan daerah kerja transistor. Dalam rangkaian elektronika
terdapat berbagai variasi dari pembiasan transistor yang tentunya disesuaikan pada kebutuhan
umum, namun krakteristik arus dan tegangannya dapat diketahui dengan cara yang sama.

Anda mungkin juga menyukai