Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK

Judul Percobaan : Motor Induksi 3 Phasa Berbeban


Percobaan :5
Nama : Moh. Setia Arifin
Kelas : 2 D3 LA
NRP : 1303191006
Dosen : Lucky Pradigta Setiya Raharja
Tanggal : 09 Desember 2020

PROGRAM STUDY TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA


MOTOR INDUKSI 3 PHASA BERBEBAN
I. TUJUAN
- Mengukur torsi arus dan efisiensi fungsi daya output motor.
- Mengerti prinsip dan penanganan dari dynamometer type pemutus arus eddy yang akan di
gunakan sebagai beban motor.
II. PRINSIP DASAR
A. Arus eddy dalam bentuk panas
Apabila ada sebuah bahan feromagnetik berada dalam medan magnit maka akan timbul arus
eddy, hal ini berasal dari hasil penginduksian ke bahan magnetic yang akan timbul aliran arus,
magnitude gaya induksi electromotive sebanding dengan kerapatan fluks maksimum (B m) dan
frekuensi.
Arus eddy dalam bentuk panas.
.𝑑.𝑓2.𝐵𝑚
= 𝑘
………………………………………..…………………………. 5.1
𝜌

Dimana : k= Parameter

Bahan 𝜌=
Resistivitas Bahan d=
Tebal Bahan Bm =
Kerapatan Fluks f=
Frekuensi

Hubungan resistivitas bahan dengan tahanan (R) dapat di rumuskan


𝐿 .𝜌
R= = 𝑎𝑅 …………………………………………….…………………………. 5.2 𝑎
𝐿

Dimana :
R = Tahanan
L = Panjang Konduktor
a = Luas Permukaan
Jika kita menambah atau mengurangi tebal bahan atau parameter yang lain akan mempengaruhi
besar arus eddy. Dalam percobaan sebagai beban motor induksi kita merubah harga dari
kerapatan fluks (Bm) dengan cara merubah inputnya ( Sumber DC)

B
B

a. Bahan Tebal b. Bahan Tipis


Gambar 5.1 Arus eddy didalam bahan ferromagnetik
B. MOTOR INDUKSI BERBEBAN
Dengan banyaknya penggunaan motor induksi, kita perlu mengetahui bentuk
karakteristik dari suatu motor. Gambar 5.2 di tunjukkan kurva karakteristik input.
𝑃𝑜𝑢𝑡
T2= 𝑛𝑟

N= speed

T=torque

I1=current

S=slip

U=efficiency

p.f=power factor
Gambar 5.2

Gambar 5.2 Karakteristik dari suatu motor


Bermacam – macam metode tersedia untuk pengukuran pada output motor. Dynamometer type
pemutus arus eddy adalah sesuai, khususnya untuk motor motor kecil yang tidak memerlukan
beban kontinyu untuk waktu yang lama.
Di dalam praktikum disini, stator memiliki lengan untuk pengukuran torsi pada kedua arah.
Torsi tersebut dapat diukur dengan menambahkan spring balance.
Gambar umum dari dynamometer diperlihatkan pada gambar 5.3

Shaft

Gambar 5.3 dynamometer

Dengan menggunakan dynamometer, daya output mtor dapat diukur sebagai berikut. Panjang
lengan (dari pusat poros ke spring balance) adalah L (m) dan pembacaan spring balance adalah
w(Kg), maka torsi motor diberikan dengan persamaan : T = 9,8 . w . L (Nm).
Pada saat kecepatan motor atau dynamometer n (rpm), daya output motor adalah :
𝑛
Pout = 2π T
60

= 2π 𝑛
9,8 w L
60

= n w L (KW) …………………………………………………………………….. 5.6


III. ALAT YANG DIPAKAI
- Satu set motor induksi 3 phasa :1
- Regulator tegangan 3 phasa :1
- Wattmeter 3 phasa :1
- Voltmeter :1
- Amperemeter :1
- Power faktor meter :1

IV. GAMBAR RANGKAIAN


Induction Motor with the Custom Load Model
(using the mechanical-electrical interface block)

V
V
W kWh
IM
A V Wm
VA M E
A W/kWh PF

A Jload Tload
V V
0.1 50
nm T_load

Load Model
nm in rpm
Mechanical Speed:
Wm in rad./sec.

Gambar 5.5 Diagram Rangkaian Motor Induksi 3 Phasa Berbeban

V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Rangkaian percobaan seperti gambar 5.5

2. Lakukan langkah pada percobaan 5 dengan betul.

3. Naikkan tegangan secara bertahap sampai nilai rating motor tercapai.

4. Jika arah putaran motor yang ditentukan oleh lokasi spring balance, adalah kebalikannya,

tukarlah dua hubungan pada supplay utama yang ke motor.

5.Pada saat motor di jalankan, spring balance akan menunjukkan gaya putar lawan. Hal ini

menunjukkan beban motor yang identic dengan rugi mekanik dari dynamometer, Karena itu

hal ini bukanlah merupakan suatu kesalahan.

6. Pada saat tegangan S2 untuk arus penguatan tertutup dan tegangan input penguat dinaikkan,

nilai yang ditunjukkan oleh spring balance akan bertambah, menunjukkan kenaikan beban

motor. Dalam hal ini pegas dari spring terulur bergantung kepada tiap – tiap gaya putar lawan.

Karena itu, aturlah baut untuk mengangkat spring balance sehingga jarum penunjuk sudut

putaran pada posisi mendatar.


7.Sambil menjaga tegangan motor konstan, pada saat daya output motor diubah dengan

regulator arus penguat.

8. Ingat, merubahnya besar arus penguat tidak melebihi arus nominal motor.

9. Catatlah pembacaan tiap-tiap meter, dan buatlah table sebagai berikut : Tabel 5.1
Pin Pout
I (A) p.f (%) N(rpm) W(kg) S (%) T (Nm) ɱ (%)
(KW) (KW)

PERTIMBANGAN HASIL
1. Hitunglah daya output, torsi, slip dan efisiensi dari motor dan di masukkan ke table 5.1.
2. Buatlah grafik seperti gambar 5.2 dari table 5.1.
VI. HASIL PERCOBAAN
Berikut hasil percobaan ketika torsi diberi nilai 15
Saat kondisi steady

Berikut hasil percobaan ketika torsi diberi nilai 45


Saat kondisi steady

Berikut hasil percobaan ketika torsi diberi nilai 65


Saat kondisi steady

VII. TABEL HASIL SIMULASI


Beban I(A) Pin(W) Pf N(rpm) Torsi Pout S(%) 𝜼(%)
15 16.64 1814.31 0.16 998.25 15 1752.33 0.175 96.5
45 17.97 4998.68 0.42 994.52 45 4967.54 0.548 99.3
65 19.65 7147.52 0.55 991.98 65 7113.27 0.802 99.5

VIII. ANALISA
Pada praktikum kali ini berjudul ‘Motor Induksi 3 Phasa Berbeban’. Percobaan ini
menggunakan software PSIM untuk mensimulasikan rangkaiannya. Dilakukan
dengan membuat rangkaian motor induksi 3 phasa dengan menggunakan beban,
dengan melakukan 3 kali simulasi dengan mengubah-ubah beban pada simulasi
sebesar 15, 45,dan 65. Data yang diambil melalui hasil simulasi yaitu data arus, daya
input, power factor, dan putaran motor. Sedangkan data slip, daya output, dan
efisiensi didapatkan melalui perhitungan data.
Dilihat dari tabel hasil simulasi, semakin besar beban yang diberikan ke motor
induksi 3 phasa akan menyebabkan nilai power factor dan arusnya juga semakin
besar, sehingga menyebabkan nilai daya input dan outputnya juga semakin besar.
Dapat dikatakan bahwa nilai beban berbanding lurus dengan nilai arus dan power
faktornya. Hal ini sesuai rumus daya pada motor induksi 3 phasa : 𝑃 = √3 × 𝑉 × 𝐼 ×
𝑐𝑜𝑠𝜃.
Dari tabel hasil simulasi juga terlihat bahwa semakin besar nilai beban maka
putaran motor akan semakin kecil, namun slip dari motor induksi tersebut akan
semakin besar. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai beban berbanding terbalik
dengan putaran motor, namun berbanding lurus dengan slip motor. Hal ini sesuai
perhitungan teori %slip motor, yaitu : % 𝑠𝑙𝑖𝑝 = 𝑛𝑠−𝑛 𝑛𝑠 × 100
Pertimbangan Hasil
1. Hitunglah daya output, torsi, slip dan efisiensi dari motor dan di masukkan ke table 5.1.
Jawaban :
Rumus daya output : 𝑃𝑜𝑢𝑡 = √3 × 𝑉 × 𝐼 × 𝑐𝑜𝑠𝜃
a. Beban 15
𝑃𝑜𝑢𝑡 = √3 × 𝑉 × 𝐼 × 𝑐𝑜𝑠𝜃
𝑃𝑜𝑢𝑡 = √3 × 380 × 16.64 × 0.16
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 1752.33 𝑊𝑎𝑡𝑡
b. Beban 45
𝑃𝑜𝑢𝑡 = √3 × 𝑉 × 𝐼 × 𝑐𝑜𝑠𝜃
𝑃𝑜𝑢𝑡 = √3 × 380 × 17.97 × 0.42
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 4967.54 𝑊𝑎𝑡𝑡
c. Beban 65
𝑃𝑜𝑢𝑡 = √3 × 𝑉 × 𝐼 × 𝑐𝑜𝑠𝜃
𝑃𝑜𝑢𝑡 = √3 × 380 × 19.65 × 0.55
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 7113.27 𝑊𝑎𝑡𝑡
Rumus slip :
ns−n
% 𝑠𝑙𝑖𝑝 = x 100
ns
120 x f
𝑛𝑠 =
p
Perhitungan ns :
120 x 50
𝑛𝑠 =
6
Ns = 1000
a. Beban 15
1000−998.25
% 𝑠𝑙𝑖𝑝 = x 100
1000
% 𝑠𝑙𝑖𝑝 = 0.175
b. Beban 45
1000−994.52
% 𝑠𝑙𝑖𝑝 = x 100
1000
% 𝑠𝑙𝑖𝑝 = 0,548
c. Beban 65
1000−9 91.98
% 𝑠𝑙𝑖𝑝 = x 100
1000
% 𝑠𝑙𝑖𝑝 = 0,802
Rumus efisiensi :
Pout
𝜼= x 100%
Pin
a. Beban 15
1752.33
𝜼= x 100%
1814.31
𝜼 = 96.5 %

b. Beban 45
4967.54
𝜼= x 100%
4998.68
𝜼 = 99.3 %
c. Beban 65
7113.27
𝜼= x 100%
7147.52
𝜼 = 99.5 %
2. Buatlah grafik seperti gambar 5.2 dari table 5.1.
Grafik efisiensi terhadap beban :

Grafik Pf terhadap beban :


Grafik % slip terhadap beban

IX. KESIMPULAN
Dari hasil simulasi pada praktikum kali ini didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Nilai beban berbanding lurus dengan nilai arus dan power faktornya.
2. Semakin besar beban yang diberikan semakin besar juga nilai dayanya.
3. Semakin besar beban yang diberikan ke motor induksi 3 phasa menyebabkan nilai power
factor dan arusnya juga semakin besar pula.
4. Nilai beban berbanding terbalik dengan putaran motor, namun berbanding lurus dengan slip
motor

Anda mungkin juga menyukai