Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

PERCOBAAN MOTOR KOMPON


Disusun Guna Memenuhi Tugas Praktikum
Mata Kuliah Mesin Listrik
Dosen Pengampu : Dr. Drs. Sukir M.T

Disusun Oleh :

Danis Fitrianingrum (21501241033)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2022
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

SEM 3 PERCOBAAN MOTOR KOMPON JOB 4

Nama : Danis Fitrianingrum NIM : 21501241033 Hal 2 dari 18

A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat:
1. Dapat mengidentifikasi peralatan yang digunakan untuk pengoperasian dan pengujian
mesin-mesin arus searah dan menyebutkan fungsi dari masing-masing peralatan.
2. Dapat mengatasi jika dalam mesin arus seraah terdapat trouble.
3. Dapat menghitung daya masuk generator dan motor.
4. Dapat menghitung daya keluar generator dan motor.
5. Dengan diberikan seperangkat peralatan Mesin Arus Searah beserta fasilitas pendukungnya,
Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin arus searah untuk generator dapat menggambarkan
karakteristik, E = F(Im), V = f(IL), dan ŋ = f(IL) dari berbagai jenis generator. Untuk motor
mahasiswa dapat menggambarkan karakteristik T = F(Ia), n = f(Ia) dan ŋ = f(I) dari berbagai
jenis sambungan motor.
B. DASAR TEORI MOTOR LISTRIK ARUS SEARAH
1. MOTOR PENGUAT TERPISAH
Disebut motor penguat terpisah karena sumber tegangan yang digunakan motor untuk
menyuplai lilitan penguat magnet adalah terpisah dari rangkaian kelistrikan motor.
2. MOTOR PENGUAT SENDIRI
Dikatakan motor penguat sendiri karena sumber tegangan yang menyuplai lilitan penguat
magnet menjadi satu dengan rangkaian kelistrikan motor. Ditinjau dari cara menyambung
lilitan penguat magnetnya, terdapat beberapa jenis motor yaitu :
a. Motor Shunt, adalah motor yang lilitan penguat magnetnya disambung paralel dengan
lilitan jangkar.
b. Motor Seri, adalah motor yang lilitan penguat magnetnya disambung seri dengan lilitan
jangkar.
3. DAYA, RUGI-RUGI DAYA DAN EFISIENSI
Pada motor terdapat dua macam kerugian, yaitu rugi inti-gesek, dan rugi tembaga. Secara
blok diagram, berbagai jenis daya yang terdapat pada motor arus searah adalah sebagai
berikut :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

SEM 3 PERCOBAAN MOTOR KOMPON JOB 4

Nama : Danis Fitrianingrum NIM : 21501241033 Hal 3 dari 18

Daya masukan Daya pada jangkar Daya keluaran


(P in) (Pa) (Pout )

Rugi tembaga (Pcu) Rugi inti dan gesek

Keterangan :
Pin = daya masukan motor = daya jangkar + rugi tembaga = V x I
Pa = daya pada jangkar = Ea Ia
Pout = daya keluaran = daya pada jangkar – rugi inti-gesek = Pa – P inti-gesek
Besarnya rugi inti gesek, dapat ditentukan pula dengan cara pengujian, yaitu dengan tes
beban kosong. Atas dasar blok aliran daya seperti gambar di atas, besarnya rugi inti-gesek
adalah : Ea saat beban kosong x Ia saat beban kosong.
Daya keluaran motor dapat juga ditentukan dengan menggunakan rumus :
Pout = T x 2πn/60
Efisiensi motor dapat ditentukan dengan rumus :
η m = Pout/Pin = (T x 2πn/60) / VI
4. BESARNYA GGL LAWAN
Besarnya ggl lawan pada lilitan jangkar dapat ditentukan berdasarkan rumus :
Ea = Pφ(n/60)(Z/A) volt
Fa = C1nφ
Keterangan :
Ea = ggl lawan yang dibangkitkan oleh lilitan jangkar (volt)
P = jumlah kutup
n = jumlah putaran rotor (rpm)
Z = jumlah penghantar total lilitan jangkar
Φ = jumlah garis- garis gaya magnet tiap kutub (Weber)
A = jumlah cabang pararel lilitan jangkar
5. TORSI MOTOR
Besarnya torsi motor adalah : T = P/(2πn/60)Nm
Besdasarkan rumus di atas : Ta = Pa/(2πn/60)Nm atau Ta = Ea x Ia /(2πn/60)Nm
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

SEM 3 PERCOBAAN MOTOR KOMPON JOB 4

Nama : Danis Fitrianingrum NIM : 21501241033 Hal 4 dari 18

Ta = P Φ(n/60)(Z/A) Ia /(2πn/60)Nm. Ta = C2 Φ Ia
6. KARAKTERISTIK MOTOR
Terdapat tiga karakteristik yang sering diungkap dalam motor arus searah, yaitu :
a. Karakteristik Ta = f(Ia), untuk V konstan
b. Karakteristik n = f(Ia), untuk V konstan
c. Karakteristik n = f(Ia), untuk V konstan
a. Karakteristik motor penguat terpisah
Karakteristik motor dengan penguat terpisah menyerupai karakteristik pada motor shunt.
Oleh karena itu tinjauan pada motor ini dapat dilihat pada motor shunt.
b. Karakteristik Ta = f(Ia) motor shunt, V = konstan
Arus jangkar Ia = I- Ish dan Ish = V/Rsh. Karena tegangan suplai motor tetap dan nilai
hambatan shunt juga tetap maka besarnya arus penguat magnet shunt juga tetap, yang
berarti jumlah garis gaya magnetnya juga tetap.
Karena Φ tetap, maka Ta = C2 Ia, sehingga secara matematis Ta = f(Ia) adalah merupakan
garis lurus
c. Karakteristik n = f(Ia) motor shunt, V = konstan
Terdapat suatu persamaan : Ea = C1n Φ atau n = Ea/(C1 Φ)
Ea = V = IaRa
Maka : n = (V- IaRa)/(C1 Φ). Karena jumlah garis gaya magnet shunt tetap maka :
n = (V-IaRa)/C1
Jika terjadi kenaikan beban maka arus jangkar ia juga akan naik sehingga nilai V-IaRa
semakin dan akhirnya putaran motor berkurang. Penurunan putaran ini tergantung oleh
hambatan pada rangkaian jangkar Ra. Untuk memperkecil kerugian daya, Ra dibuat
sekecil mungkin sehingga penurunan putaran akibat kenaikan beban juga kecil. Pada
motor shunt, karena tegangan suplainya konstan, maka putaran saat beban kosong
dengan saat beban nominal relatif konstan.
d. Karakteristik n = f(Ta) motor shunt, V = konstan
Terdapat persamaan : Ta = C2Ia. Karena Ta sebanding dengan Ia, maka karakteristik n =
f(Ia) sama dengan karakteristik n = f(Ia).
e. Karakteristik Ta = f(Ia) motor seri, V = konstan
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

SEM 3 PERCOBAAN MOTOR KOMPON JOB 4

Nama : Danis Fitrianingrum NIM : 21501241033 Hal 5 dari 18

Terdapat persamaan : Ia = Is = I. Jika terjadi kenaikan beban, maka arus motor I, arus
jangkar Ia, dan arus penguat magnet Is naik sehingga jumlah garis-garis gaya magnet juga
naik. Sebelum kutub magnet mengalami kejenuhan , jumlah garis gaya magnet seri
sebanding dengan besar arus motor, dengan arti semakin besar arus motor semakin besar
pula jumlah garis-garis gaya magnet serinya.
Bedasarkan persamaan :Ta = C2 Φia, sebelum kutub mengalami kejenuhan persamaan
tersebut dapat ditulis Ta = C2Ia. Secara matematis, sebelum kutub mengalami kejenuhan,
Ta = f(Ia) merupakan garis lengkung (fungsi kuadrat). Secara kutub magnet mengalami
kejenuhan, Ta = f(Ia) merupakan garis lurus.
f. Karakteristik n = f(Ia) motor seri, V = konstan
Terdapat persamaan : n = (V-IaRa)/(C Φ ). Dengan mengacu pada persamaan tersebut
jika motor seri dioperasikan dengan tanpa beban, maka arus motor kecil sekali, yang
berarti arus penguat magnet seri juga kecil. Jika hal ini terjadi, maka akan barakibat
putaran motor sangat tinggi. Untuk itu khusus motor seri tidak diijinkan beroperasi pada
keadaan tanpa beban. Jika terjadi kenaikan arus motor, maka arus jangkar dan arus
penguat magnet seri juga naik. Sebelum terjadi kejenuhan pada inti kutub magnet,
putaran motor akan turun dengan cepat sekali (penurunannya fungsi kuadrat)
g. Karakteristik n = f(Ta) motor seri, V = konstan
Seperti halnya pada motor shunt, karena torsi jangkar sebanding dengan arus jangkar,
maka karakteristik n = f(Ta) sangat menyerupai dengan karakteistik n = f(Ia).
h. Karakteristik Ta= f(la) motor kompon, V = konstan
Dikenal dua macam motor kompon yaitu motor kompon bantu dan kompon lawan.
Disebut motor kompon bantu karena garis-garis gaya medan magnet shunt dan seri saling
memperkuat. Sebaliknya disebut motor kompon lawan karena masing-masing garis garis
gaya magnet yang dihasilkan oleh lilitan penguat shunt dan seri saling memperlemah.
Garis-garis gaya magnet pada penguat shunt adalah konstan. Oleh karena itu karakteristik
motor shunt merupakan dasar untuk melukiskan karakteristik karakteristik yang ada pada
motor kompon bantu maupun motor kompon lawan. Jika terjadi perubahan beban, maka
arus yang mengalir melalui lilitan penguat medan magnet seri juga berubah. Demikian
pula arus yang mengalir ke jangkar motor juga berubah. Perubahan tersebut akan
mengakibatkan.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

SEM 3 PERCOBAAN MOTOR KOMPON JOB 4

Nama : Danis Fitrianingrum NIM : 21501241033 Hal 6 dari 18

1) Untuk motor kompon bantu Garis gaya magnet shunt akan diperkuat garis gaya
magnet seri.
Berdasarkan persamaan : Ta= C₂Φla, Ea C1nΦ, dan Ea= V-laRa' Maka: Jumlah putaran
motor akan turun, lebih kecil dari motor shunt dan torsi motor naik, berada di atas
karakteristik Ta- f(la) pada motor shunt.
2) Untuk motor kompan lawan
Garis-garis gaya pada penguat shunt diperlemah oleh garis-garis gaya magnet seri,
sehingga berdasarkan persamaan-persamaan : Ta = C1Φla, Ea C1nΦ, dan Ea = V-laRa
Ta = C2Φla, Ea = C1nΦ, dan Ea V-laRa, maka jumlah putaran motor akan naik, lebih
besar dari motor shunt dan torsi motor turun berada di bawah karakteristik Ta- f(la)
pada motor shunt.
i. Starting (menjalankan) motor
Pada saat saklar ditutup (di-on-kan), sebenarnya pada detik itu juga motor masih dalam
keadaan diam (n-0). Berdasarkan persamaan : Fa C1nΦ), jika n = 0 maka Ea = 0.
Berdasarkan persamaan: Ea = V + IaRa , maka : la = V/Ra'. Harga Ra' dalam motor arus
searah adalah sangat kecil. Oleh karena inu arus jangkar la akan sangat besar. Dengan
kata lain jika sebuah motor arus searah di dalam startingnya disambung langsung dengan
tegangan suplai, muaks arus jangkar la akan sangat tinggi yang kadang-kadang jauh
melampaui harga nominalnya. Untuk itu di dalam starting motor dilakukan dengan
berpedoman pada persamaan
In- V/Ra' yaitu dengan jalan:
1) Memperkecil harga teganga terminal V dengan nilai Ra' tetap
2) Memperbesar Ra' dengan tegangan terminal V tetap.

j. Mengatur jumlah putaran motor


Pengaturan jumlah putaran motor pada motor arus searah memegang peranan yang sangat
penting karena jumlah putaran motor dapat dilakukan dengan halus sesuai dengan yang
diharapkan. Namun pada dasarnya bahwa untuk mengatur jumlaah putaran motor
berpredoman pada suatu persamaan
n = (V+ laRa)/C1Φ
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

SEM 3 PERCOBAAN MOTOR KOMPON JOB 4

Nama : Danis Fitrianingrum NIM : 21501241033 Hal 7 dari 18

Berdasarkan persamaan tersebut, jumlah putaran n dapat diatur dengan beberapa cara
yaitu sebagai berikut:
1) Mengatur jumlah garis gaya magnet dengan cara mengatur arus penguat medan
magnet dengan tegangan suplai V tetap.
2) Mengatur besar hambatan pada rangkaian lilitan jangkar Ra' dengan tegangan suplai
tetap.
3) Mengatur tegangan suplai V dengan arus penguat medan magnet tetap dan hambatan
pada rangkaian lilitan jangkar Ra' tetap.
k. Membalik putaran motor
Untuk membalik putaran motor dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1) Membalik arah garis-garis gaya magnet dengan arah arus jangkar tetap. Hal ini
berarti membalik arah arus pada lilitan penguat medan magnet.
2) Membalik arah arus jangkar, dengan arah garis-garis gaya magnet tetap.
C. ALAT & BAHAN
1. Generator arus searah 1,2 KW 1400 rpm 1 buah
2. Unit Torsimeter 1 unit
3. Reostat 1 buah
4. Tachometer atau tachogenerator 1 buah
5. Ampere meter arus searah 2 buah
6. Volt meter arus searah atau multimeter 1 buah
7. Unit catu daya 1 unit
8. Saklar beban 1 buah
9. Beban (resistor 5 A) yang dapat diatur 1 unit
10. Kabel Penghubung Secukupnya

D. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


1. Hati-hati dalam bekerja karena saudara berhubungan langsung dengan tegangan 220 volt
2. Jangan dihubungkan dengan catu daya sebelum diperiksa oleh instruktur
3. Mengikuti langkah-langkah yang ada pada labsheet ini.
4. Menggunakan batas ukur alat-alat ukur sesuai petunjuk
5. Meminta petunjuk instruktur/dosen jika terdapat hal-hal yang meragukan.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

SEM 3 PERCOBAAN MOTOR KOMPON JOB 4

Nama : Danis Fitrianingrum NIM : 21501241033 Hal 8 dari 18

6. Pada saat mematikan motor yang diamati/diuji, jangan sekali-kali mematikan arus
penguat medan magnet dahulu.
7. Menggunakan langkah-langkah dalam starting motor dengan benar.
8. Arah putaran motor jangan sampai terbalik.
9. Arah arus penguat magnet shunt dan seri jangan sampai terbalik.
E. GAMBAR RANGKAIAN
1. Gambar Rangkaian Percobaan Motor Penguat Terpisah

Gambar 1. Rangkaian percobaan motor penguat terpisah


Keterangan : Rm : Rheostat pada unit motor yang diamati
Rst : Hambatan asut
RL : Hambatan beban resistor
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

SEM 3 PERCOBAAN MOTOR KOMPON JOB 4

Nama : Danis Fitrianingrum NIM : 21501241033 Hal 9 dari 18

2. Gambar Rangkaian percobaan motor seri

Gambar 2. Rangkaian percobaan motor seri


3. Gambar Rangkaian Praktek
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

SEM 3 PERCOBAAN MOTOR KOMPON JOB 4

Nama : Danis Fitrianingrum NIM : 21501241033 Hal 10 dari 18


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

SEM 3 PERCOBAAN MOTOR KOMPON JOB 4

Nama : Danis Fitrianingrum NIM : 21501241033 Hal 11 dari 18

F. LANGKAH KERJA
1. Percobaan untuk menggambarkan karakteristik T f(Ia) dan n = f(Ta) V=220 volt konstan,
motor kompon bantu, lilitan penguat seri penuh.
1) Merangkai seperti gambar 9, terminal penguat seri DI - D2, saklar beban (S) dalam
keadaan terbuka. Jangan sampai arah arus pada lilitan penguat shunt dan seri terbalik
2) Memperiksakan rangkaian kepada instruktur.
3) Jika telah disetujui, menutup saklar tegangan tetap pada unit catu daya, atur Rheostat pada
unit torsi meter hingga arus pada lilitan penguat magnet = 0,5 A
4) Tutup saklar tegangan variahel pada unit catu daya dan atur tegangannya hingga diperoleh
putaran motor puda beban kosong 1400 rpm
5) Tutup saklar beban S, dan atur RL sedemikian schingga diperoleh harga arus motor mulai
dari 1 A smpai 4 A dengan interval 1 A. Setiap perubahan arus motor, catat Torsi keluaran
motor dan putaran motor, serta masukkan data percobaan ke dalam tabel 9.
6) Setelah selesai, menurunkan arus beban hingga nol dengan mengatur RL, kemudian buka
saklar beban S, menurunkan tegangan variabel hingga nol, buka saklar tegangan variabel,
terakhir buka saklar tegangan tetap.
2. Percobaan untuk menggambarkan karakteristik T =f(Ia) dan n = f(Ta) V= 220 volt konstan,
motor kompon bantu, lilitan penguat seri tidak penuh. Konypon pendek
1) Merangkai seperti gambar 10, terminal penguat seri D1 – D3, saklar beban (S) dalam
keadaan terbuka. Jangan sampai arah arus pada lilitan penguat shunt dan seri terbalik.
2) Memperiksakan rangkaian kepada instruktur untuk mendapatkan persetujuan.
3) Jika télah disetujui, menutup saklar tegangan tetap pada unit catu daya, atur Rheostat pada
unit torsi meter hingga arus pada lilitan penguat magnet = 0,5 A
4) Tutup saklar tegangan variabel pada unit catu daya dan atur tegangannya hingga diperoleh
putaran motor pada beban kosong = 1400 pm (tegangan suplai harus selalu konstan
selama percobaan berlangsung).
5) Tutup saklar beban S, dan atur RL sedemikian sehingga diperoleh harga arus motor mulai
dari 1 A smpai 4 A dengan interval 1 A. Setiap perubahan arus motor, catat Torsi keluaran
motor dan putaran motor, serta masukkan data percobaan ke dalam tabel 10.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

SEM 3 PERCOBAAN MOTOR KOMPON JOB 4

Nama : Danis Fitrianingrum NIM : 21501241033 Hal 12 dari 18

6) Setelah selesai, menurunkan arus beban hingga nol dengan mengatur RL, kemudian buka
saklar beban S, menurunkan tegangan variabel hingga nol, buka saklar tegangan variabel
terakhir buka saklar tegangan tetap
G. DATA
1. Tabel 10. Data Ta =f(Ia), n = f(Ta) dan η = f(I), V = 220 volt konstan motor kompon bantu,
kompon panjang, lilitan seri penuh
Data Pengamatan Data Perhitungan
I motor (A) T (Nm) n (rpm) P in P out Nm
1 0 0 220,0 0,0 0,0
1,5 0 0 330,0 0,0 0,0
2 0 0 440,0 0,0 0,0
2,3 1,2 1400 506,0 175,8 0,3
2,5 1,4 1350 550,0 197,8 0,4
2,8 1,6 1325 616,0 221,9 0,4
3 2,2 1300 660,0 299,3 0,5
3,3 2,6 1280 726,0 348,3 0,5
3,5 3 1240 770,0 389,4 0,5
4 3,8 1160 880,0 461,4 0,5

Tabel 11. Data Ta =f(Ia), n = f(Ta) dan η = f(I), V = 220 volt konstan motor kompon bantu,
kompon pendek, lilitan seri penuh
Data Pengamatan Data Perhitungan
I motor (A) T (Nm) n (rpm) P in P out Nm
1 0 0 220,0 0,0 0,0
1,5 0 0 330,0 0,0 0,0
2 0 0 440,0 0,0 0,0
2,3 1,2 1325 506,0 166,4 0,3
2,5 1,4 1300 550,0 190,5 0,3
2,8 2 1250 616,0 261,7 0,4
3 2,4 1225 660,0 307,7 0,5
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

SEM 3 PERCOBAAN MOTOR KOMPON JOB 4

Nama : Danis Fitrianingrum NIM : 21501241033 Hal 13 dari 18

3,3 2,8 1200 726,0 351,7 0,5


3,5 3 1190 770,0 373,7 0,5
4 3,8 1125 880,0 447,5 0,5
2. Gambarkan karakteristik T = f(I), n = f(l), n = f(T) dan n = f(l) baik motor shunt, seri,
kompon dengan lilitan seri penuh, dan kompon dengan lilitan seri tidak penuh masing –
masing dalam satu salib sumbu.
a. Gambarkan karakteristik T = f(I) Kompon Panjang

Kompon Panjang
4
3.5
3
2.5
2
I

1.5
1
0.5
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
T

b. Gambarkan karakteristik T = f(I) Kompon Pendek

Kompon Pendek
4
3.5
3
2.5
2
I

1.5
1
0.5
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
T
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

SEM 3 PERCOBAAN MOTOR KOMPON JOB 4

Nama : Danis Fitrianingrum NIM : 21501241033 Hal 14 dari 18

c. Gambarkan karakteristik n = f(l) Kompon Panjang

Kompon Panjang
1600
1400
1200
1000
n(rpm)

800
600
400
200
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
I motor (A)

d. Gambarkan karakteristik n = f(l) Kompon Pendek

Kompon Pendek
1400

1200

1000
n(rpm)

800

600

400

200

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
I motor (A)

e. Gambarkan karakteristik n = f(T) Kompon Panjang


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

SEM 3 PERCOBAAN MOTOR KOMPON JOB 4

Nama : Danis Fitrianingrum NIM : 21501241033 Hal 15 dari 18

Kompon Panjang
1600
1400
1200
1000
n (rpm)

800
600
400
200
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
I motor (A)

f. Gambarkan karakteristik n = f(T) Kompon Pendek

Kompon Pendek
1400

1200

1000
n (rpm)

800

600

400

200

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
I motor (A)

g. Gambarkan karakteristik η = f(I) Kompon Panjang


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

SEM 3 PERCOBAAN MOTOR KOMPON JOB 4

Nama : Danis Fitrianingrum NIM : 21501241033 Hal 16 dari 18

Kompon Panjang
0.6

0.5

0.4

0.3
η

0.2

0.1

0.0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
I motor (A)

h. Gambarkan karakteristik η = f(I) Kompon Pendek

Kompon Pendek
0.6

0.5

0.4

0.3
η

0.2

0.1

0.0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
I motor (A)

2. Mengapa dalam mengoprasikan motor arus searah tidak diijinkan disambung langsung
Mengidentikasi tengangan suplay penuh
Karena jika motor arus searah langsung dioperasikan dengan langsung disambung dengan tegangan
penuh maka kecepatan motor akan langsung berputar cepat dan berpotensi terjadi swing
3. Mengapa motor seri tidak di ijinkan beroprasi pada beban kosong
Karena jika motor seri langsung dioperasikan dengan beban kosong maka motor akan berputar sangat
cepat, tanpa terkendali dan nantinya akan terjadi swing yang mengakibatkan kerusakan pada motor
jika tidak segera diatasi.
4. Buatlah kesimpulan atas percobaan yang telah dilakukan
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

SEM 3 PERCOBAAN MOTOR KOMPON JOB 4

Nama : Danis Fitrianingrum NIM : 21501241033 Hal 17 dari 18

Berdasarkan percobaan praktikum motor kompon yang dilakukan pada motor kompon panjang dan
motor kompon pendek didapatkan hasil yang tidak berbeda jauh. Prinsip kerja motor dc sendiri yaitu
ketika pada saat kumparan medan dihubungkan dengan sumber tegangan, mengalir arus medan pada
kumparan medan karena rangkaian tertutup sehingga menghasilkan fluksi magnet yang arahnya dari
kutup utara menuju kutup selatan. Selanjutnya ketika kumparan jangkar dihubungkan ke sumber
tegangan, pada kumparan jangkar mengalir arus jangkar . Arus yang mengalir pada konduktor-
konduktor kumparan jangkar menimbulkan fluksi magnet yang melingkar. Fluksi jangkar ini
memotong fluksi dari kutub medan, sehingga menyebabkan perubahan kerapatan fluksi dari medan
utama. Hal ini menyebabkan jangkar mengalami gaya sehingga menimbulkan torsi.
.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK MESIN LISTRIK

SEM 3 PERCOBAAN MOTOR KOMPON JOB 4

Nama : Danis Fitrianingrum NIM : 21501241033 Hal 18 dari 18

Anda mungkin juga menyukai