Anda di halaman 1dari 18

MODUL AJAR

INSTALASI MOTOR LISTRIK

Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran
Vokasional

Dosen pengampu: Dr. Dra. Zamtinah, M.Pd.

Oleh:
Dwi Nanda Elza Hadi ( 21501241030)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN DIREKTORAT JENDRAL
PENDIDIKAN VOKASI KEMENTRIAN
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI
2023

MODUL AJAR
INSTALASI MOTOR LISTRIK

Rangkaian Pengendali Motor Listrik 3 fasa Secara


Berurutan Otomatis dengan Kontaktor Magnit dan TDR

SMK
FASE F

(KELAS XI)
I. IDENTITAS MODUL

II. TAHUN DISUSUN : 2023


JENJANG SEKOLAH : SMK
KELAS : XI (SEBELAS) Teknik Ketenagalistrikan
JUDUL ELEMEN : Instalasi Motor Listrik

ALOKASI WAKTU : 45 Menit


JUMLAH PERTEMUAN : 1 JP ( 4 X 45 Menit )
KATA KUNCI : Motor Listrik 3 fasa
JUMLAH PESETA DIDIK : 32 Siswa/Kelas
METODE : Demonstrasi dan Praktik Langsung
PEMBELAJARAN
MODA PEMBELAJARAN : Luring
FASE : F
KARAKTERISTIK : Reguler/ tipikal
PESERTA DIDIK

KARAKTERISTIK ● Siswa mengetahui tentang sistem pengendali motor


PESERTA DIDIK listrik 3 fasa secara berurutan otomatis dengan
kontaktor magnit dan TDR
● Siswa cenderung memiliki energi yang besar, emosi
berkobar-kobar, sedangkan pengendalian diri belum
sempurna (pada aspek emosional).
● Penghayatan dan pelaksanaan kehidupan keagamaan
sehari- hari mulai dilakukan atas dasar kesadaran dan
pertimbangan hati nuraninya serta mulai menemukan
pegangan hidup dan jati diri yang definitive (aspek
spiritual).
PROFIL PELAJAR PANCASILA
A. Beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak Mulia
B. Mandiri
C. Bernalar Kritis
D. Kreatif
E. Gotong royong

III. TUJUAN PEMBELAJARAN


A. Peserta didik dapat mengetahui dan memahami rangkaian pengendali motor listrik
3 fasa secara berurutan otomatis dengan kontaktor magnit dan TDR dengan benar.
B. Peserta didik dapat mengambar rangkaian sistem pengendali motor listrik 3 fasa
secara berurutan otomatis dengan kontaktor magnit dan TDR pengendali elektro-
magnetik dengan percaya diri jujur dan santun.
C. Peserta didik dapat mempraktikan rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa secara
berurutan otomatis dengan kontaktor magnit dan TDR.
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN
A. Moda Pembelajaran: Luring
B. Metode Pembelajaran: Demonstrasi dan Praktik Langsung
C. Sarana Prasarana:
1. LCD
2. Laptop
3. Ruang Kelas
4. Ruang Praktik
5. Media Pembelajaran berupa PPT
6. LKPD Lab sheet
7. Papan Tulis, Spidol, dan Alat tulis
8. Hand Tools Kelistrikan
9. Bahan praktikum sesuai judul praktikum instalasi motor listrik
D. Kegiatan:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Praktik

V. MATERI AJAR

A. Pengenalan Motor 3 Fasa

1. Motor Induksi 3 Fasa

Gambar. Motor Induksi 3 Fasa


Mesin-mesin listrik digunakan untuk mengubah suatu bentuk energi ke energi
yang lain, misalnya mesin yang mengubah energi mekanis ke energi listrik disebut
generator, dan sebaliknya energi listrik menjadi energi mekanis disebut motor.
Masing-masing mesin mempunyai bagian yang diam dan bagian yang bergerak.
Motor induksi 3 fasa merupakan motor listrik arus bolak-balik yang paling
banyak digunakan dalam dunia industri. Dinamakan motor induksi karena arus rotor
motor 3fasa bukan diperoleh dari suatu sumber listrik, tetapi merupakan arus yang
terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan
putar. Dalam kenyataannya, motor induksi dapat diperlakukan sebagai sebuah
transformator, yaitu dengan kumparan stator sebagai kumparan primer yang diam,
sedangkan kumparan rotor sebagai kumparan sekunder yang berputar. Motor induksi
tiga fasa berputar pada kecepatan yang pada dasarnya adalah konstan, mulai dari tidak
berbeban sampai mencapai keadaan beban penuh. Kecepatan putaran motor ini
dipengaruhi oleh frekuensi, dengan demikian pengaturan kecepatan tidak dapat
dengan mudah dilakukan terhadap motor ini. Walaupun demikian, motor induksi tiga
fasa memiliki beberapa keuntungan, yaitu sederhana, konstruksinya kokoh, harganya
relatif murah, mudah dalam melakukan perawatan, dan dapat diproduksi dengan
karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Motor induksi (Asynchronous motor) secara luas banyak digunakan di fasilitas
industri dan bangunan besar. Rancangan dan perawatannya sederhana, dapat
disesuaikan pada berbagai aplikasi di lapangan dan pengoperasiannya ekonomis. Ini
sangat menguntungkan sebagai solusi pengendali motor induksi pada sisi harga dan
kualitas.
Karakteristik motor induksi tiga-phasa adalah arus bebannya tinggi pada
sumber tegangan dengan direct-on-line starting. Menghasilkan arus start dan lonjakan
yang tinggi jika diaplikasikan pada tegangan penuh, akan mengakibatkan penurunan
tegangan sumber dan pengaruh transien torsi pada sistem mekanik. Seperti motor
listrik 3 fasa secara berurutan otomatis dengan kontaktor magnit dan tdr, merupakan
salah satu motor induksi 3 fasa.

2. Motor 3 fasa dilayani dengan kontaktor


Gambar. Kontaktor//MC

Sebagai awal belajar, di bawah ini dijelaskan langkah-langkah pengawatan


dari motor 3 fasa yang dilayani oleh sebuah kontaktor sebagai berikut:
a. Pemeriksaan dan koneksikan Belitan Motor Dalam hal ini motor bekerja
untuk satu arah putar. Langkah awal yang perlu dicermati adalah memeriksa tegangan
kerja belitan motor. Periksalah pada pelat nama motor, bila tegangan jala-jala 220/380
volt, sedang pada pelat nama motor tertulis 220/380 V, maka buatlah hubungan
belitan motor secara bintang, caranya dengan menghubung singkat ujung belitan
XYZ, sedangkan ujung-ujung belitan U, V, dan W masing-masing dihubungkan ke
fasa R, S, dan T. Dalam hal ini saudara telah melaksanakan koneksi belitan motor
pada terminal box motor.
b. Pengawatan Rangkaian Utama Rangkaian utama instalasi motor 3 fasa
adalah hantaran/kabel yang disambung mulai dari MCB 3 fasa yang berada di panel
sampai ke motor. Sambunglah menggunakan kabel tenaga, biasanya NYM, atau NYY.
Kabel warna merah untuk Line 1/R, warna kuning ke line 2/S, warna hitam ke line
3/T, sedangkan kabel warna biru untuk hantaran netral. Pada lokasi motor mulamula
kabel utama dimasukkan ke kontak utama kontaktor magnit, yaitu kabel warna merah
dihubungkan ke kontak L1, warna kuning ke L2, dan warna hitam ke L3. Dari kontak
output utama kontaktor yaitu berkoda T1-T2-T3. Hubungkan kabel utama ke terminal
motor. Bila di bawah kontaktor dilengkapi dengan over-load, maka penyambungan
kabel utama menuju motor dilaksanakan pada terminal OL, yang berkoda T1,T2, dan
T3. Dengan demikian Pengawatan rangkaian utama telah selesai. Dalam hal ini
saudara bisa menguji-coba operasi motor dengan menekan tombol kontaktor. Hal ini
dilakukan untuk meyakinkan bahwa rangkaian utama telah tersambung dengan baik
dan benar.
c. Pengawatan Rangkaian Kendali
Pengawatan rangkaian pengendali dilaksanakan di dalam baki panel kendali
yang berada di dekat motor beroperasi. Biasanya digunakan kabel serabut warna
coklat atau warna yang lain, karena tidak ada ketentuan warna yang mengikat. Di
dalam panel kendali biasanya ditempati kontaktor magnit, MCB, timer, dan
perlengkapan lain yang diperlukan untuk pengendalian motor: kabel dari T ke MCB
kendali ,keluaran dari MCB ke OL pada terminal kontak NC (nomor 95), keluaran
dari OL (nomor 96) dihubungkan ke input stop, keluaran dari Stop sambunglah ke
input start, keluaran dari start masuk coil kontaktor (A1), dan keluaran dari coil
kontaktor (A2) dihubungkan ke fasa S. Pada kondisi ini bila tombol ON (start) ditekan
motor berputar dan bila dilepas motor akan berhenti. Hal ini disebabkan karena
dengan lepasnya tombol ON berarti arus yang mengalir menuju coil kontaktor
menjadi putus. Agar setelah menekan tombol ON motor bisa bekerja terus, caranya
adalah dengan memasang kontak pengunci (latch), sebagai pengganti aliran listrik
setelah tombol ON dilepas, yaitu dengan memanfaatkan kontak NO milik kontaktor
yang disambung paralel dengan tombol start (tombol ON).

B. Gambar Rangkaian dan Cara Kerja

Ketika MCB dihidupkan, maka arus akan mengalir melalui TOR (Thermal
Overload Relay; kontak 95-96) dan tombol tekan (push button) Off, kemudian arus
berhenti di-masukan tombol tekan (push button) On F dan On R. - Ketika push button
On F ditekan maka arus mengalir melalui NC K2 menuju coil kontaktor 1, kontak NO
13-14 mengunci push button On F, motor kerja putaran kekanan. - Ketika push button
Off ditekan, maka arus yang mengalir ke kontaktor 1 terputus, kontaktor 1 tidak
bekerja dan motor tidak berputar. - Ketika push button On R ditekan maka arus
mengalir melalui NC K1 menuju coil kontaktor 2, kontak NO 13-14 mengunci push
button On R, motor kerja putaran kekiri. - Ketika push button Off ditekan, maka arus
yang mengalir ke kontaktor 2 terputus, kontaktor 2 tidak bekerja dan motor tidak
berputar. - Jika terjadi error pada saat mengoperasikan motor 3 phase, maka TOR
bekerja (kontak 95-96 terbuka; kontak 97-98 terhubung) dan lampu indikator
gangguan menyala.
Gambar. Rangkaian Pengendali Motor Bekerja Berurutan Otomatis dengan
kontaktor magnit dan TDR

Gambar. Rangkaian Utama Motor Bekerja Berurutan Otomatis dengan


kontaktor magnit dan TDR
C. TDR (Time Delay Relay)

Gambar. TDR

TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay penunda
batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama instalasi yang
membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.
Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain,
contohnya dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Overload Relay, dan lain-lain.
Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan
yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati
dari kontaktor atau untuk merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu
tertentu.
Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja
menggunakan induksi motor dan menggunakan rangkaian elektronik. Timer yang
bekerja dengan prinsip induksi motor akan bekerja bila motor mendapat tegangan AC
sehingga memutar gigi mekanis dan memarik serta menutup kontak secara mekanis
dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian
R dan C yang dihubungkan seri atau paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh
kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan
besarnya pengisisan kapasitor.
Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan (Coil) dan bagian
outputnya sebagai kontak NO atau NC. Kumparan pada timer akan bekerja selama
mendapat sumber arus. Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka
secara otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC
menjadi NO.
Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya merupakan
kaki coil sebagai contoh pada gambar di atas adalah TDR type H3BA dengan 8 kaki
yaitu kaki 2 dan 7 adalah kaki coil, sedangkan kaki yang lain akan berpasangan NO
dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8
akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda
tergantung dari jenis relay timernya.

VI. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Pertemuan ke-16

No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
1. Kegiatan Awal 1. Guru membuka pembelajaran diawali dengan 30 menit
berdoa bersama.
2. Guru menyampaikan motivasi pembelajaran dan
apersepsi pembelajaran
3. Guru melakukkan pemeriksaan kehadiran siswa.
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui
pertanyaan pemantik:
a. Apa yang kalian ketahui mengenai motor listrik 3
fasa secara berurutan otomatis dengan kontaktor
magnit dan TDR?
b. Apakah terdapat perbedaan antara rangkaian
manual dan otomatis?
2. Kegiatan Inti 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara 210
umum tentang motor listrik 3 fasa secara berurutan menit
otomatis dengan kontaktor magnit dan TDR
2. Guru mendemonstrasikan cara memasang
rangkaian motor listrik 3 fasa secara berurutan
otomatis dengan kontaktor magnit dan TDR.
3. Dengan metode tanya jawab guru memberikan
pertanyaan mengenai:
a. Menurut pendapatmu apa itu motor listrik 3 fasa
secara berurutan otomatis dengan kontaktor magnit
dan TDR.
b. Sebutkan komponen – komponen apa saja yang
digunakkan dalam rangkaian motor listrik 3 fasa
secara berurutan otomatis dengan kontaktor magnit
dan TDR.
c. Menurut pendapat dan analisis sederhanamu,
rangkaian dari motor listrik 3 fasa secara berurutan
otomatis dengan kontaktor magnit dan TDR dapat
digunakkan dalam kehidupan sehari-hari?
4. Peserta didik secara berkelompok mempraktikkan
motor listrik 3 fasa secara berurutan otomatis dengan
kontaktor magnit dan TDR di bengkel dengan
menggunakkan jobsheet.
3. Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak 30 menit
dipahami pada guru.
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang
dihadapi selama mengerjakan.
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari
guru.
Referensi Arianto, Eko. 2021. Dasar-dasar teknik ketenagalistrikan.
Indonesia: Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Direktorat Jenderal Vokasi Direktorat Sekolah
Menegah Kejuruan. Agus Setyawan, Didih dan Djatmiko, Santo
dan Eko Saputro, Kurniawan. 2019. Kerja Bengkel dan Gambar
Teknik. Indonesia: Direktorat Pembinaan SMK Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Drs. M. Mustaghfirin Amin, M. (2014). INSTALASI MOTOR


LISTRIK. JAKARTA: Kemendikbudristek RI

Jesika. 2016. “Safety Poster K3”.


https://k3lh.com/2016/08/26/safetyposter-k3/. Diakses pada
tanggal 27 September 2022 pukul 09.15 WIB.
Shitami, Monique. 2017. “Alat Pelindung Diri Kesehatan dan
Keselamatan Kerja ( K3)”. https://www.ruparupa.com/blog/alat -
pelindung-diri-kesehatan-dan keselamatan-kerja-k3/. Diakses
pada tanggal 27 September 2022 pukul 09.15 WIB.

Widiastuti, Enny. 2021. “Budayakan 5R”.


Https://dinkesjatengprov.go.id/v201 8/storage/2020/5R-ye.jpg.
Diakses pada tanggal 27 September 2021 pukul 09.40 WIB.

REFLEKSI SISWA
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apa yang sudah dipelajari?
3. Dari apa yang sudah dipelajari apa yang sudah dikuasai?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
6. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

REFLEKSI GURU
1. Apakah pembelajaran hari in menyenangkan?
2. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
3. Apa yang bisa kamu dapatkan dari pembelajaran hari ini?
4.Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas
pembelajaran?
5. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas
pembelajaran?
6. Apa yang akan kamu lakukan untuk melakukan perbaikan pembelajaran?

LEMBAR KEGIATAN
1. Praktik kolaboratif
2. Lembar Aktivitas praktik
VII. ASSEMEN

A. Tertulis
B. Praktik

VIII. REMIDIAL DAN PENGAYAAN

A. Pengayaan
- Siswa ditugaskan mengerjakan soal- soal latihan tambahan yang bersifat
pengayaan.
- Siswa ditugaskan membantu guru dalam membimbing teman-temannya yang
belum mencapai ketuntasan.
B. Remidial
Siswa ditugaskan mengerjakan ulang tugas-tugas yang belum kompeten dengan
model tutor sebaya.

IX. GLOSSARIUM

IML : Instalasi Motor Listrik


MC : Mangnetic Contactor
TDR : Time Delay Relay
NO : Norlamy Open
NC : Normaly Close

LAMPIRAN
SOAL PENUGASAN

MATERI:
Instalasi Motor Listrik

PETUNJUK:
Buatlah gambar rangkaian sistem pengendali motor listrik 3 fasa secara berurutan
otomatis dengan kontaktor magnit dan TDR, menggunakan kertas gambar A4 dengan
rapih dan benar.

LEMBAR AKTIVITAS PRAKTIK


Intruksi:
Kerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 3 orang
1. Masing-masing anggota kelompok melakukan praktik sistem pengendali motor
listrik 3 fasa secara berurutan otomatis dengan kontaktor magnit dan TDR.
2. Buatlah laporan praktik, kumpulkan!

SISTEMATIKA LAPORAN
I. Identitas
A. Nama
B. Kelas
C. Judul Praktik
D. Tanggal

II. Tujuan Praktik


Setelah melakukan praktik/pengamatan siswa diharapkan bisa:
A. Mengetahui……
B. Membedakan……

III. Alat dan Bahan


Berisi komponen- komponen yang digunakkkan saat melakukkan praktik …….

IV. K3
Berisikan Keselamatan dan kesehatan kerja…...

V. Langkah Kerja
Berisikan langkah – langkah yang dilakukkan saat merangkai instalasi…...

VI. Gambar Rangkaian


Berisi gambar rangkaian pengendali dan rangkaian utama….

VII. Hasil Praktik


Berisi table hasil pegamatan yang dilakukan oleh siswa

VIII. Kesimpulan
RUBIK ASSEMEN
Aspek Belum Cukup Kompeten (8-9) Sangat
Kompeten (0-5 Kompeten (6-7) Kompeten (10
Proses praktik Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pemantauan terlibat dalam terlibat dalam terlibat dalam terlibat dalam
secara pemantauan pemantauan penyusunan hasil penyusunan
berkelompok pemantauan hasil
secara aktif pemantauan
namun menutup secara aktif dan
diri untuk diskusi terbuka untuk
diskusi.
Proses Presentasi Proses Presentasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik
hasil hasil mampu mampu mampu
mempresentasikan mempresentasikan mempresentasi
hasil penyusunan hasil penyusunan kan hasil
namun dengan dengan sikap yang penyusunan
sikap yang kurang baik namun tidak dengan sikap
baik mampu berdiskusi yang baik
namun tidak
mampu
berdiskusi
Peserta didik Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mampu menyusun laporan kurang mampu mampu mampu
mempresentasikan mengidentifikasi mengidentifikasi mengidenifikasi
hasil penyusunan permasalahan dan permasalahan permasalahan
dengan sikap yang kurang mampu tetapi tidak dan menyusun
baik namun tidak menyusun laporan mampu menyusun lapaoran
mampu berdiskusi praktik hasil lapoaran praktik dengan
praktik baiK
Keterangan:

⮚ Siswa yang BELUM KOMPETEN maka harus mengikuti pembelajaran REMEDIAL.

⮚Siswa yang CUKUP KOMPETEN diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya


sehingga mencapai level yang kompeten PENGAYAAN.
PENILAIAN

No Urut Nama Siswa Nilai Proses Nilai Hasil Nilai Hasil Keter
praktik penyusunan penyusunan angan
pemantauan laporan laporan praktik
secara praktik
berkelompok

Keterangan:

1. Siswa yang mempunyai nilai < 8 = Belum Lulus

2. Siswa yang mempunyai nilai > 8 = Lulus

Anda mungkin juga menyukai