Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

ARAH PUTAR MOTOR LISTRIK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Mesin Listrik 2


Yang dibimbing oleh Bapak Drs. Hari Putranto,M.Pd.

OLEH:
KELOMPOK 1
Aflah Muhammad Harits 180531530546
Ahmad Badrul Huda 180531530520
Muhammad Iqbal Ramadhan 180531530539
Nafiatul Maghfiro 180531530549

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRO
FEBRUARI 2020
A. TUJUAN
 Mahasiswa dapat memahami arah putar dan penempatan fasa
 Mahasiswa dapat menentukan arah putar pada Motor 3 fasa
B. DASAR TEORI
1. Motor Induksi

Motor Induksi adalah mesin yang digunakan untuk mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Motor listrik yang umum digunakan ialah motor induksi.
Motor induksi merupakan salah satu mesin asinkronous (asynchronous motor)
karena mesin ini beroperasi pada kecepatan di bawah kecepatan
sinkron.Berdasarkan suplai input yang digunakan terdapat 2 jenis motor induksi,
yaitu motor induksi 1 fasa dan motor induksi 3 fasa.
a. Konstruksi Motor Induksi

Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting sebagai berikut.

1. Stator : Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang


dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan
rotornya.

2. Celah : Merupakan celah udara: Tempat berpindahnya energi dari


startor ke rotor.
3. Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet
dari kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor.

b. Prinsip Kerja Motor Induksi

Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan


stator kepada kumparan rotornya. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari
kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl)
atau tegangan induksi dan karena penghantar (kumparan) rotor merupakan
rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan rotor.

c. Arah Putar Motor Induksi

Untuk membalik arah putaran motor induksi 3 fasa adalah dengan membalik
salah satu polaritas tegangan yang masuk ke motor. Perhatikan gambar dibawah
ini.

Pada gambar diatas terlihat jika motor akan berputar ke kanan (forward) jika
terminal belitan/winding motor menerima tegangan RST dengan R terhubung
dengan U, S terhubung dengan V dan T terhubung dengan W. Dan motor akan
berputar ke arah sebaliknya (reverse) jika terminal winding motor menerima
tegangan RST dengan R terhubung dengan U, S terhubung dengan W dan T
terhubung dengan V. Dengan kata lain tegangan RST dibalik menjadi RTS.
Membalik dengan polaritas yang lain juga bisa, seperti R dengan S, atau R
dengan T.
Pergantian posisi penempatan fasa pada motor akan mempengaruhi putaran
motor karena setiap fasa memiliki jarak 120 derajat dan jika melebihi tersebut
maka putaran akan menghasilka putaran revaerse. Jarak 120 derajat dapat dilihat
pada rangkaian star dan delta s

Jika R dipasang dengan U maka akan memliki jarak 120 derajat dan jika R
dipasang dengan V maka rangkaian tersbut akan melwati Rangkaian U yang
memiliki jarak 120 derajat yang artinya Jarak R ke V dua kali jarak dari R ke U.
Hal tersbut yang akan membuat putaran motor pun berputar berlawanan jarum
jam
2. MCB

MCB (Miniature Circuit Breaker) atau Miniatur Pemutus Sirkuit adalah


sebuah perangkat elektromekanikal yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian
listrik dari arus yang berlebihan.  Dengan kata lain, MCB dapat memutuskan arus
listrik secara otomatis ketika arus listrik yang melewati MCB tesebut melebihi
nilai yang ditentukan. Namun saat arus dalam kondisi normal, MCB dapat
berfungsi sebagai saklar yang bisa menghubungkan atau memutuskan arus listrik
secara manual.
Prinsip kerja MCB ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan
menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung
sehingga memutuskan kontak MCB (Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya
juga terdapat solenoid yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding
(ground fault) atau hubung singkat (short circuit).
MCB juga bisa trip dengan panas (over heating) yang diakibatkan karena
kesalahan desain/perencanaan instalasi, seperti ukuran kabel yang terlalu kecil
untuk digunakan dalam arus yang tinggi, sehingga menghasilkan panas, yang
lama-kelamaan akan melekungkan bimetal dan mengtripkan MCB. Oleh karena
itu penggunaan kabel instalasi juga harus memperhatikan standar maksimum arus
(A) kabel yang akan digunakan, dan arus kabel tersebut tidak boleh lebih kecil
dari arus maksimum rangkaian/circuit.

C. ALAT DAN BAHAN


 Motor 3 fasa
 MCB
 Obeng (+)
 Obeng (-)
 Kabel Penghantar

D. LANGKAH PERCOBAAN SESUAI K3


 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Berdoa sebelum melakukan praktikum
2. Menggunakan jas praktikum
3. Mempelajari jobsheet yang digunakan untuk praktikum
4. Memperhatikan dosen atau pembimbing praktikum
 Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Cek perlengkapan yang akan digunakan
3. Buatlah rangkaian sesuai dengan jobsheet
4. Ubah susunan kabel fasa sesuai tabel percobaan
5. Amati cara kerja dan catat hasil pada tabel
6. Setelah selesai, rapikan alat dan bahan dan letakkan sesuai tempatnya

E. PRAKTIKUM
1. Gambar Praktikum
2. Hipotesis
3. Hasil Data
4. Analisis

F. KESIMPULAN

G. SARAN
H. RUJUKAN
Kho, D. 2019. Pengertian MCB (Miniature Circuit Breaker) dan Prinsip kerjanya.
(https://teknikelektronika.com/pengertian-mcb-miniature-circuit-breaker-prinsip-
kerja-mcb/). diakses pada 21 Februari 2020
Dermanto, T . 2014. Pengertian Miniature Circuit Breaker. https://trikueni-desain-
sistem.blogspot.com/2014/04/Pengertian-MCB.html. diakses pada 21 Februari 2020
Dermanto, T. 2013. Motor Induksi 3 Fasa (Forward Reverse). https://trikueni-desain-
sistem.blogspot.com/2013/10/Membalik-Putaran-Motor-3-fasa.html. diakses pada 22
Februari 2020.
Robith, M. 2015. Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Fasa.
http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-motor-induksi-3-fasa/. diakses pada 23
Februari 2020.
2008. Motor Induksi. https://ujangaja.wordpress.com/2008/04/16/motor-induksi/.
diakses pada 23 Februari 2020.

I. LAMPIRAN
RST - UVW
RST - WVU

RST - UWV
RST - WUV
RST - VWU RST - VUW

MOTOR INDUKSI DAN


NAMEPLATENYA

Anda mungkin juga menyukai