Anda di halaman 1dari 8

PERBANDINGAN SISTEM KONTROL ELEKTROMEKANIK DAN

ELEKTRONIK PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA


Oleh: Bernica Rahmaida Putri
Dosen Pembimbing : Yusnan B,ST,M.Eng

bernicarahmaidap@gmail.com
Jurusan Teknik Elektro Polines
Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang, Semarang
INDONESIA

Intisari-- Suatu sistem tenaga listrik dikatakan memiliki Pada motor induksi diperlukan suatu metode
tingkat keandalan yang tinggi apabila sistem tersebut starting, yang bertujuan untuk mengurangi arus
mampu menyediakan pasokan energi listrik yang dibutuhkan starting yang besar. Yang masing-masing metode
oleh konsumen secara kontinyu/terus-menerus. Salah satu starting tersebut memiliki fungsi dan kegunaan
gangguan yang sering terjadi pada sistem tenaga listrik
masing-masing.
adalah starting motor induksi. Motor induksi adalah alat
listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Motor induksi mempunyai banyak keunggulan dari segi 1.2 Rumusan Masalah
teknis maupun ekonomis, karena itu motor induksi terutama
jenis motor induksi tiga phasa banyak digunakan pada dunia 1. Apa yang dimaksud dengan motor induksi 3
industri. Akan tetapi motor induksi juga mempunyai phasa ?
kekurangan, antara lain arus starting besar yang dapat 2. Bagaimana prinsip kerja dari motor induksi 3
mengakibatkan penurunan tegangan sistem dan phasa?
mengganggu kerja sistem peralatan lain dalam satu saluran. 3. Apa saja yang termasuk ke dalam metode
Pada motor induksi diperlukan suatu metode starting, yang starting motor induksi 3 phasa?
bertujuan untuk mengurangi arus starting yang besar. 4. Bagaiamana perbandingan pemakaian daya
Metode dibedakan menjadi dua jenis yaitu metode starting
pada starting motor induksi 3 phasa
elektromekanik dan elektronik. Metpde starting
elektromekanik diantara lain yaitu starting direct on line
5. Bagaimana arus dan torsi dengan berbagai
(DOL), Star-Delta, dan Autotransformer. Dan untuk metode jenis starting ?
starting elektronik diantara lain yaitu, VSD dan Soft Starter. 6. Bagaimana nilai slip pada starting motor
Kata Kunci : Starting Motor Induksi, Motor induksi 3 phasa, induksi tiga phasa?
metode starting

I. PENDAHULUAN 1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian motor induksi 3 phasa


1.1 Latar Belakang
2. Mengetahui cara kerja dari motor induksi 3
Motor induksi banyak digunakan di industri fasa.
dan rumah tangga karena motor industri tersebut 3. Mengetahui jenis starting motor induksi 3 fasa.
mempunyai konstruksi yang sederhana, mudah 4. Mengetahui perbandingan pemakaian daya
dioperasikan, relatif lebih murah dalam pada starting motor induksi tiga phasa.
perawatannya. Sarhan (2011) menyatakan bahwa 5. Mengetahui arus dan torsi dengan berbagai
diperkirakan lebih dari 50% energi listrik dunia yang jenis starting.
dihasilkan dikonsumsi oleh mesin listrik. Adapun 6. Untuk mengetahui nilai slip pada starting
jenis motor induksi saat pengoperasiannya dengan motor induksi tiga phasa.
sumber tegangan yang diberikan salah satunya
adalah jenis motor induksi tiga phasa. Motor induksi II. PEMBAHASAN
tiga phasa sering digunakan sebagai penggerak pada
peralatan dengan kecepatan penuh atau kecepatan 2.1 Pengertian Motor Induksi 3 Fasa
yang relatif konstan.
Motor induksi merupakan motor arus bolak- ini kemudian akan menghasilkan medan magnet
balik yang paling luas diaplikasikan dalam dunia yang berputar dengan kecepatan sinkron.
industri dan juga dalam rumah tangga. Motor ini Medan putar akan terinduksi melalui celah udara
mempunyai banyak keuntungan yaitu konstruksi menghasilkan ggl induksi (ggl lawan) pada belitan
yang kuat, sederhana serta membutuhkan perawatan fasa stator. Medan putar tersebut juga akan
yang tidak banyak.. Motor induksi, merupakan memotong konduktor-konduktor belitan rotor yang
motor yang memiliki konstruksi yang baik, harganya diam. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan relatif
lebih murah dan mudah dalam pengaturan antara kecepatan fluksi yang berputar dengan
kecepatannya, stabil ketika berbeban dan konduktor rotor yang diam yang disebut juga dengan
mempunyai efisiensi tinggi. Mesin induksi adalah slip (s). Akibatnya adanya slip maka ggl (gaya gerak
mesin ac yang paling banyak digunakan dalam listrik) akan terinduksi pada konduktor-konduktor
industri dengan skala besar maupun kecil, dan dalam rotor.
rumah tangga. Alasannya adalah bahwa
karakteristiknya hampir sesusai dengan kebutuhan
dunia industri, pada umumnya dalam kaitannya
dengan harga, kesempurnaan, pemeliharaan, dan
kestabilan kecepatan.
Mesin induksi (asinkron) ini pada umumnya
hanya memiliki satu suplai tenaga yang
mengeksitasi belitan stator. Belitan rotornya tidak
terhubung langsung dengan sumber tenaga listrik,
melainkan belitan ini dieksitasi oleh induksi dari
perubahan medan magnetik yang disebabkan oleh
arus pada belitan stator. Hampir semua motor ac
Proses Induksi Medan Putar Stator pada Rotor
yang digunakan adalah motor induksi, terutama
motor induksi tiga fasa yang paling banyak dipakai
Karena belitan rotor merupakan rangkaian
di perindustrian. Motor induksi tiga fasa sangat
tertutup, baik melalui cincin ujung (end ring)
banyak dipakai sebagai penggerak di perindustrian
ataupun tahanan luar, maka arus akan mengalir pada
karena banyak memiliki keuntungan, tetapi ada juga
konduktor – konduktor rotor. Karena konduktor –
kelemahannya.
konduktor rotor yang mengalirkan arus ditempatkan
di dalam daerah medan magnet yang dihasilkan
stator maka akan terbentuklah gaya mekanik (gaya
lorentz) pada konduktor – konduktor rotor.
Hal ini sesuai dengan hukum gaya lorentz yaitu
bila suatu konduktor yang dialiri arus berada dalam
suatu kawasan medan magnet, maka konduktor
tersebut akan mendapat gaya elektromagnetik (gaya
lorentz) sebesar
F= B.i.l.sin θ
Arah dari gaya elektromagnetik tersebut dapat
dijelaskan oleh kaidah tangan kanan (right-hand
rule). Kaidah tangan kanan menyatakan, jika jari
telunjuk menyatakan arah dari vektor arus i dan jari
tengah menyatakan arah dari vektor kerapatan fluks
Gambar Motor Induksi 3 fasa B, maka ibu jari akan menyatakan arah gaya F yang
bekerja pada konduktor tersebut.
2.2 Prinsip kerja Motor Induksi 3 Phasa Gaya F yang dihasilkan pada konduktor –
konduktor rotor tersebut akan menghasilkan torsi (τ).
Pada saat belitan stator diberi tegangan tiga fasa, Bila torsi mula yang dihasilkan pada rotor lebih
maka pada stator akan dihasilkan arus tiga fasa, arus besar daripada torsi beban (τ0 > τb), maka rotor akan
berputar searah dengan putaran medan putar stator.
Konduktor Berarus Dalam Ruang Medan Magnet

2.3.1.2 Star-Delta
Jenis starter ini mengurangi
lonjakan arus dan torsi pada saat start.
Tersusun atas 3 buah kontaktor yaitu Main
Kontaktor, Star Kontaktor dan Delta
Kontaktor, Timer untuk pengalihan dari
Star ke Delta serta sebuah overload relay.
Pada saat start, starter terhubung secara
Star. Gulungan stator hanya menerima
tegangan sekitar 0,578 (seper akar tiga)
dari tegangan line. Jadi arus dan torsi yang
dihasilkan akan lebih kecil dari pada DOL
Gambar Rangkaian Ekivalen Motor Induksi 3 Fasa Starter (Schneider, 2006).
2.3 Metode Starting Motor Induksi Tiga Phasa
2.3.1 Metode Starting Elektromekanik
2.3.1.1 DOL
Direct On Line starter merupakan
starting langsung. motor yang akan
dijalankan langsung di swicth On ke
sumber tegangan jala-jala sesuai dengan
besar tegangan nominal motor. Artinya
tidak perlu mengatur atau menurunkan
tegangan pada saat starting. Besar arus
starting berkisar antara 5-7 kali arus
nominal. Biasanya digunakan untuk proses
yang cuma membutuhkan motor bisa
dihidupkan kapanpun dimanapun semua
suka dengan arah putaran tertentu, jika
ingin bisa dua arah ada kontrol maju- Gambar Star-Delta starter
mundur atau yang dinamakan “forward-
reverse”.
2.3.1.3 Autotransformator
Auto trafo adalah salah satu
metode starting yang ekonomis dan
sederhana untuk menjalankan motor-
motor listrik dengan sistem penurunan
tegangan yaitu mengurangi arus dan
tegangan saat start. Auto trafo mempunyai
gulungan primer dan sekunder yang
digabung dalam satu rangkaian dan dibuat bangunan besar. Selain itu VSD juga
beberapa tapping untuk menurunkan digunakan pada pompa, konveyor dan alat
tegangan lain sehingga mengurangi pengendali mesin. Penggunaan variabel
lonjakan arus dan tegangan pada saat start. frekuensi drive pada motor dapat
Starting jenis ini dilakukan dengan menghemat energi sehingga mengurangi
menggunakan dua buah trafo dengan cara biaya listrik. Bentuk rangkaian dari
menggunakan dua buah trafo yang Variabel speed drive (VSD) terdiri dari
terhubung open delta atau dapat dilakukan beberapa bagian seperti rectifier, DC link,
dengan tiga buah auto trafo yang terhubung dan Inverter.
bintang.

2.3.2.2 Soft Starter


Soft Starter ialah metode yang
digunakan untuk mengatur nominal arus
start dari motor listrik. Prinsip kerjanya
2.3.2 Metode Starting Elektronik adalah dengan mengatur tegangan yang
2.3.2.1 VSD masuk ke motor. Pertama motor hanya
Variabel speed drive atau variabel diberikan tegangan yang rendah, sehingga
frekuensi drive adalah suatu alat yang arus dan torsi pun juga rendah. Pada level
digunakan untuk mengendalikan ini motor hanya sekedar bergerak perlahan
kecepatan motor listrik (AC) dengan dan tidak menimbulkan kejutan.
mengontrol frekuensi daya listrik yang Selanjutnya, tegangan akan dinaikkan
dipasok ke motor. Variabel frekuensi drive secara bertahap sampai pada nominal
semakin popular karena kemampuannya tegangan nya dan motor akan berputar
untuk mengontrol kecepatan motor dengan kondisi RPM yang nominal.
induksi. Komponen utama Soft Starter adalah
VSD mengontrol kecepatan motor thyristor dan rangkaian yang mengatur
induksi dengan mengubah frekuensi dari trigger thyristor. Seperti diketahui, output
grid untuk nilai disesuaikan pada sisi thyristor dapat diatur via pin gate nya.
mesin sehingga memungkinkan motor Rangkaian tersebut akan mengontrol level
listrik dengan cepat dan mudah tegangan yang akan dikeluarkan oleh
menyesuaikan kecepatan dengan nilai thyristor. Metode Soft Starting
yang diinginkan. Dua fungsi utama dari memilikislip dan torsi paling rendah
variabel frekuensi drive adalah untuk diantara metode yang lain pada keadaan
melakukan konversi listrik dari satu tanpa beban maupun berbeban.
frekuensi ke yang lain, dan untuk
mengontrol frekuensi keluaran.
Aplikasi VSD digunakan dari
mulai peralatan kecil sampai peralatan
besar, yaitu pengaturan pabrik tambang,
kompresor dan sistem ventilasi untuk
phasa adalah menggunakan Variable Speed Drive
(VSD). Sebgai contoh dalam suatu penelitian
atau percobaan diperoleh daya motor induksi tiga
phasa bila dioperasikan tanpa menggunakan VSD
sebesar 0,479 kW dengan energi listrik sebesar
0,479 kWH dan motor induksi menggunakan
VSD sebesar 0,330 kW dengan energi listrik
sebesar 0,330 kWh. Perbandingan penggunaan
energi listrik motor induksi tiga phasa
menggunakan VSD lebih rendah sebesar 0,149
kWh dibandingkan tanpa VSD.

2.4.5 Soft Starter


2.4 Perbandingan Penggunaan Daya Motor
Starting
2.4.1 DOL
Pemakaian daya pada DOL digunakan
pada mesin dengan kapasitas motornya dibawah
5 kW. Sedangkan, starting metode ini memiliki
arus starting sebesar 4-8x arus nominalnya, torsi
staring sebesar 0,5-1,5x torsi nominalnya, dan
terjadi adanya drop tegangan. Dari grafik diatas terlihat nilai daya yang
masuk pada awal penyalaan motor hanya sebesar
2.4.2 Star-Delta 38 kW, kemudian naik secara bertahap mencapai
nilai puncaknya sebesar 270 kW dalam selang
waktu 5 detik dari waktu awal penyalaan motor,
dan stabil pada posisi 210 kW dalam selang
waktu 35 detik dari posisi terakhir.

2.5 Perhitungan torsi dan arus dengan


berbagai jenis Starting
Dari grafik diatas terlihat nilai daya yang
masuk pada awal penyalaan motor hanya sebesar 2.5.1 Elektromekanik starter :
38 kW, kemudian naik secara bertahap mencapai
nilai puncaknya sebesar 270 kW dalam selang Untuk mengetahui arus starting motor induksi 3
waktu 5 detik dari waktu awal penyalaan motor, phasa maka dapat digunakan persamaan berikut :
dan stabil pada posisi 210 kW dalam selang
waktu 35 detik dari posisi terakhir. 𝑉𝑇𝐻
2.4.3 Autotransformer I start =
Salah satu sistem rangkaian starting motor √(𝑅𝑇𝐻+𝑅2 )2 +(𝑋𝑇𝐻+𝑋2 )2
listrik 3 phasa yang banyak digunakan adalah
dengan menggunakan sistem auto transformer Untuk mengetahui torsi starting motor induksi
(auto trafo).Umumnya menggunakan motor tiga phasa dapat ditentukan dalam persamaan
dengan daya sekitar 22Kw s/d 150Kw. berikut ini :
2.4.4 VSD 3.(𝑉𝑇𝐻 )2 .(𝑅2 /𝑆)
Konsumsi daya pada motor induksi dengan T start =𝑊 2 2
𝑆 .(𝑅𝑇𝐻 +𝑅2 /𝑆) +(𝑋𝑇𝐻 +𝑋2 )
kecepatan konstan lebih besar, hal tersebut
menyebabkan pemborosan energi listrik. Untuk Keterangan :
mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan
suatu cara untuk menghemat energi listrik. Salah Vth = Tegangan per fasa
satu cara untuk menghemat pemakaian energi R1 = Tahanan stator
listrik pada pengoperasian motor induksi tiga
R2 = Tahanan rotor hubungan
X1 = Impedansi stator star
X2 = Impedansi rotor Autotrafo 21,618 21,435 11,6 18
Xm = Reaktansi magnetisasi 65 %
S =Slip hubungan
star
Arus dan torsi starting DOL hubungan kumparan Autotrafo 32,747 32,471 7,7 12
motor star 80 %
hubungan
377,821
I start = star
√(1,61+1,711)2 +(3,349+3,349)2
Autotrafo 22,179 38,129 21,3 34
= 50,531 Ampere
50 %
3.(3,77,821)2 .(1,711/0,033)
hubungan
T start = delta
157.(1,61+1,711/0,033) 2 +(3,349+3,349)2
=49,479 N.m Autotrafo 37,483 64,439 2,7 12
Arus dan torsi starting Star-Delta 65 %
hubungan
219,083 delta
I start =
√(1,61+1,711)2 +(3,349+3,349)2 Autotrafo 56,778 97,613 3,4 11
= 29,301 Amper 80 %
hubungan
3.(2,19,083)2 .(1,711/0,033) star
T start =
157.(1,61+1,711/0,033) 2 +(3,349+3,349)2
= 16,637N.m
2.6 Nilai Slip dengan berbagai jenis starting
Arus dan torsi starting autotransformator
hubungan kumparan motor star Slip merupakan perbedaan antara
382,589
kecepatan rotor dan medan putar stator. Semakin
I start =(50%)2 𝑥 besar beban motor, semakin besar pula nilai slip
√(1,61+1,711)2 +(3,349+3,349)2
= 12,79 Amper dan ditunjukkan dengan rumus berikut :
S =( 𝑛𝑠-𝑛𝑟)/𝑛𝑠
3.(382,589)2 .(51,848) Untuk mengetahui lebih dalam nilai slip
T start =(50%)2 𝑥 157.(1,61+51,848) 2 +(3,349+3,349)2 dengan berbagai starting, saya telah mengutip
= 12,684 N.m dari beberapa jurnal, laporan, hingga tugas akhir
dari internet. Berikut penjelasannya :
Hasil perhitungan dan pengukuran arus starting dan
torsi starting motor induksi 3 phasa Pengujian motor induksi 3 fasa dengan
autotranformator :
Hasil
Hasil perhitungan Presentase V
Metode pengukuran
I ukur Rpm
Starting I start T start Istart Istart Tegangan ukur
(A) (N.m) (Inrush) (peak)
Dol 50,531 49,479 34,31 61 10% 45 V 0,20 A 1416
hubungan 30% 115 V 0,47 A 1483
Star
Dol 86,918 146,398 50,9 79 50% 183 V 0,9 A 1496
hubungan
delta
Star delta 29,301 16,637 11,1 47 Dari data diatas, dapat dicari nilai slip nya
Autotrafo 12,792 12,684 14,8 23 dengan menggunakan rumus di atas
50 %
Nilai slip dari presentase tegangan 10%
ns −nr 3000−1416
s= = x100% = 52,8%
ns 3000

Nilai slip dari presentase tegangan 30%

ns − nr 3000 − 1483
s= = x100%
ns 3000
= 50,6%
Nilai slip dari presentase tegangan 50%

ns − nr 3000 − 1496
s= = x100%
ns 3000
= 50,1%
Elektronik Starter :
Grafik 1. Grafik nilai slip berdasarkan
Pengujian Motor Induksi 3 Fasa Dengan Soft autotranformator starting
Starting
Periode Periode
Waktu Vst Ist Rpm Waktu
(s) (s)
5 63 V 0,43 A 1115 5
10 146 V 0,55 A 1519 10
13 180 V 0,6 A 2289 13

Dari data diatas, dapat dicari nilai slip nya dengan


menggunakan rumus yang sudah tertera di atas
 Nilai slip dengan periode waktu 5s
ns −nr 3000−1115
s= ns
= 3000
x100% = 62,8%

 Nilai slip dengan periode waktu 10s Grafik 2. Grafik nilai slip berdasarkan soft starting

ns −nr 3000−1519 Berdasrkan kedua grafik diatas, dapat


s= ns
= 3000
x100% = 49,3% dianalisis bahwa perbandingan metode
autotranformator dengan softstarting memiki
 Nilai slip dengan periode waktu 10s perbandingan nilai slip. Hal ini dilihat pada grafik
nilai slip terhadap tegangan dan arus. Sesuai grafik,
ns − nr 3000 − 2289 metode autotranformator starter (elektromekanik
s= = x100% = 23,7%
ns 3000 starter) terlihat lebih besar nilai slipnya dibandingkan
dengan percobaan dengan menggunakan soft starting
Pembahasan : (Elektronik Starter).
Hal ini dapat dilihat dari Rpm yang dihasilkan
dari masing-masing percobaan, dalam percobaan
menggunakan auto transformator starter
(Elektromekanik Starter) nilai slip yang dihasilkan
paling kecil 50,1% ,sedangkan pada percobaan
menggunakan soft starting (Elektronik Starter) nilai [5] file:///C:/Users/ASUS/Downloads/RAMA_20201_
slip yang dihasilkan bisa menyentuh angka 23,7%. 03041181520036_0007075802_01_front_ref.pdf
[6] file:///C:/Users/ASUS/Downloads/1218-
Oleh karena itu, penggunaan metode soft starting Article%20Text-3691-1-10-20181102.pdf
(Elektronik Starter) lebih baik pada saat starting motor [7] file:///C:/Users/ASUS/Downloads/3617-7947-1-
induksi dikarenakan start awal yang lebih terkendali PB.pdf
dibandingkan dengan metode auto transfromator [8] file:///C:/Users/ASUS/Downloads/26804-
starter (Elektromekanik Starter) Article%20Text-31304-1-10-20190122.pdf
III. KESIMPULAN

1. Motor induksi adalah alat listrik yang mengubah


energi listrik menjadi energi mekanik. Motor
induksi mempunyai banyak keunggulan dari segi
teknis maupun ekonomis.
2. Motor induksi tiga phasa memiliki prinsip kerja
yaitu Pada saat belitan stator diberi tegangan tiga
fasa, maka pada stator akan dihasilkan arus tiga
fasa, arus ini kemudian akan menghasilkan
medan magnet yang berputar dengan kecepatan
sinkron.
3. Motor induksi 3 fasa memiliki dua metode
starting yaitu:
a. Elektromekanik Starter
1. DOL (Direct On line) Starter
2. Star Delta Starter
3. Auto Transformator Starter
b. Elektronik Starter
1. Variable Speed Drive (Inverter)
Starter
2. Soft Starter
4. Direct On Line (DOL) menghasilkan arus dan
torsi paling besar disbanding arus dan torsi
starting Star Delta, dan Starting
Autotransformator
5. Metode autotransformator memiliki nilai slip
yang lebih besar dibandingkan dengan nilai slip
pada metode soft starting
6. Penghematan energi yang akan diperoleh dapat
dilakukan dengan cara mengoptimalkan slip.

REFERENSI
[1] https://pdfs.semanticscholar.org/017e/42683a4b44f
23f92d7c6c4f3ae073fb2e914.pdf
[2] file:///C:/Users/ASUS/Downloads/8671-16597-1-
SM.pdf
[3] file:///C:/Users/ASUS/Downloads/editorje-journal-
editor-91-.-100.pdf
[4] file:///C:/Users/ASUS/Downloads/4304-8079-1-
PB.pdf

Anda mungkin juga menyukai