ABSTRAK
Motor induksi tiga fasa banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri, karena memiliki
banyak keuntungan diantaranya hargnya yang relatif murah, perawatan mudah serta
penggunaannya yang sederhana. Dalam Penggunaannya, adakalanya motor induksi tiga fasa
memerlukan pengereman. Pengereman dilakukan agar motor berhenti sesuai dengan letak dan
posisi yang dinginkan. Ada banyak cara pengereman yang bisa dilakukan untuk memberhentikan
motor induksi, salah satunya pengereman dinamis. Pengereman dinamis ini terdiri dari capacitor
self-exitation braking, DC inject braking, zero sequence braking dan magnetic braking.
Berdasarkan hasil pengujian dari keempat pengereman, metoda yang paling cepat untuk
melakukan pengereman pada motor iduksi 3 fasa pada simulasi matlab, yaitu dengan
menggunakan metoda pengereman DC inject dengan tegangan 10 Volt yaitu dalam waktu 2,58
detik sedangkan yang paling lama yaitu dengan metoda Capacitor Self-Exitation yaitu
membutuhkan waktu 7,94 detik dengan kapasitor berkapasitas 330u. Analisis pengereman
dilakukan menggunakan software Matlab.
Kata kunci : motor induksi tiga fasa, pengereman dinamis,DC inject,capacitor self excitation,zero
sequence.
1
berdasarkan induksi medan magnet induksi berupa kerangka berbentuk silinder
stator ke statornya, dimana arus rotor yang tersusun atas lapisan-lapisan baja tipis,
motor ini bukan diperoleh dari sumber dengan kumparan stator terdistribusi pada
tertentu, tetapi merupakan arus yang alur-alur disekeliling kerangka, dan dicatu
tegangan tiga fasa.
terinduksi sebagai akibat adanya
perbedaan relatif antara putaran rotor b. Celah
dengan medan putar (rotating magnetic
field) yang dihasilkan oleh arus Celah udara pada motor induksi
stator.Motor induksi sangat banyak menyebabkan faktor daya motor induksi
digunakan di dalam kehidupan sehari- menjadi rendah karena adanya celah udara
hari baik di industri maupun di rumah memperbesar magnetisasi yang diperlukan
tangga. untuk menimbulkan fluks di celah udara,
dimana arus terbelakang (lagging) terhadap
2.2 Prinsip Kerja Motor Induksi tegangan yang diberikan. Untuk
Motor induksi bekerja berdasarkan memperbaikinya, celah udara dapat dibuat
induksi elektromagnetik dari kumparan kecil, tetapi tidak boleh terlalu kecil karena
stator kepada kumparan rotornya. Garis- dapat memperbesar kebisingan dan rugi-rugi
garis gaya fluks yang diinduksikan dari permukaan gigi-gigi dan dapat menghalangi
kumparan stator akan memotong kumparan motor untuk berputar dengan kecepatan
rotornya sehingga timbul emf (ggl) atau yang normal.
tegangan induksi dan karena penghantar
c. Rotor
(kumparan) rotor merupakan rangkaian yang
tertutup, maka akan mengalir arus pada
Merupakan bagian yang bergerak
kumparan rotor.Penghantar (kumparan)
akibat adanya induksi magnet dari kumparan
rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis
stator yang diinduksikan kepada kumparan
gaya fluks yang berasal dari kumparan stator
rotor. Berdasarkan bentuk konstruksi
sehingga kumparan rotor akan mengalami
rotornya, maka motor induksi dapat dibagi
gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang
menjadi dua jenis, yaitu:
cenderung menggerakkan rotor sesuai
dengan arah pergerakan medan induksi a) Motor induksi dengan rotor sangkar
stator. Pada rangka stator terdapat kumparan
stator yang ditempatkan pada slot-slotnya (squirrel cage).
yang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu.
Jumlah kutup ini menentukan kecepatan Bagian mesin yang berputar bebas dan
berputarnya medan stator yang terjadi yang letaknya bagian dalam. Terbuat dari besi
diinduksikan ke rotornya. Makin besar laminasi yang mempunayi slot dengan
jumlah kutup akan mengakibatkan makin batang alumunium / tembaga yang
kecilnya kecepatan putar medan stator dan dihubungkan singkat pada ujungnya.
sebaliknya. Kecepatan berputarnya medan Gambar 1 merupakan gambar dari rotor
putar ini disebut kecepatan sinkron. sangkar dan bagiannya.
2.3 Konstruksi Motor Induksi
Motor induksi pada dasarnya
mempunyai 3 bagian penting sebagai
berikut:
a. Stator
Gambar 1 Rotor sangkar tupai
Merupakan bagian yang diam dan
mempunyai kumparan yang dapat
menginduksikan medan elektromagnetik b) Motor induksi dengan rotor belitan
kepada kumparan rotornya. Stator motor
2
(wound rotor). cukup efektif untuk diterapkan pada motor
induksi tiga fasa. Pengereman yang
Kumparan rotor motor induksi rotor dilakukan dengan melepaskan jangkar yang
belitan mirip kumparan statornya, berputar dari sumber tegangan dan
terdistribusi pada alur-alur rotor, dan memasangkan tahanan pada terminal
tersusun atas lapisan-lapisan baja tipis untuk jangkar.
mengurangi rugi-rugi arus pusar. Rotor
belitan biasanya lebih mahal daripada rotor Pengereman dinamis adalah proses dimana
sangkar karena diperlukan perawatan ekstra energi kinetis dari motor didisipasikan ke
pada brush dan slip ring nya.Gambar 2 internal atau eksternal resistor menjadi panas
merupakan gambar dari rotor sangkar dan setelah motor diputus dari sumbernya.
belitan. Pengereman dinamis (pengereman secara
elektrik) banyak digunakan pada industri
dimana pengereman dilakukan tanpa
menggunakan rem mekanis dan tidak terjadi
rugi rugi mekanis. Pada pengereman
dinamis, stator tidak di catu daya ketika
dilakukan pengereman. Meskipun tidak
dilakukan catu daya, motor tetap berputar
karena terdapat inersia dan terdapat medan
sisa yang masih bekerja. Ketika stator tidak
memiliki catu daya terdapat medan sisa
dapat dimanfaatkan untuk membuat medan
Gambar 2 Konstruksi mesin induksi yang berlawanan arah, ataupun dapat diserap
dengan menggunakan kapasitor, selain itu
penegereman juga dapat dibuat dengan
2.4 Pengereman Dinamis menambahkan medan statis dengan masukan
DC, Teknik tersebut dinamakan teknik
Pengereman adalah suatu kondisi untuk pengereman dinamis. Pengereman dinamis
mengurangi kecepatan dari keadaan running memiliki berbagai macam metoda, yaitu
ke suatu keadaan steady state lainnya yang Capacitor Self Exitation, Magnetic Braking,
lebih rendah, dalam hal ini juga termasuk DC Injection Braking, dan Zero Sequence
kondisi berhenti. Pada pengereman motor Braking[4].
induksi tiga phasa harus dipilih cara
pengereman yang baik, yaitu pengereman Pengereman dengan Eksitasi Kapasitor
tidak mengakibatkan kerusakan - kerusakan (Capacitor Self Exitation)
pada mesin,rugi-rugi panas akibat Dalam Pengereman dinamis metoda
pengereman ditekan sekecil-kecilnya Capacitor selfexitation, Pengereman
sehingga tidak merusak mesin,serta dapat diperoleh ketika sumber yang mencatu
dijalankan dan dihentikan sesuai dengan motor dilepas dan rotor masih bergerak
jadwal operasi yang diinginkan. karena terdapat momen inersia dari motor
yang membuat motor tidak dapat berhenti
Tujuan pengereman tidak terbatas untuk seketika. Ketika rotor bergerak tanpa catu
menghentikan perputaran mesin secara cepat daya di stator, electrical magnetic force akan
tetapi juga untuk menjaga agar perputaran diinduksikan ke stator karena saat ini motor
mesin tidak melebihi putaran yang bekerja sebagai generator. Eksitasi diperoleh
diizinkan. Sehingga dapat disimpulkan, ketika saturasi magnetis membatasi
pengereman merupakan suatu kerja dari electrical magnetic force yang diinduksikan
gaya yang menghasilkan perlambatan atau ke stator, apabila kapasitor yang nilainya
penghentian. Ada beberapa sistem yang sesuai dihubungkan diantara dua terminal
digunakan untuk pengereman motor induksi, stator dan satu terminal stator dibiarkan
diantaranya pengereman dinamis. terbuka, maka capacitor selexitation
diperoleh dan akan membuat pengereman
Pengereman secara dinamis merupakan
lebih cepat karena kapasitor akan
salah satu metode pengereman elektrik yang
3
menyimpan energi yang terbentuk dari rotor. pengereman. Efektifitas magnetic braking
Pengereman hanya dapat terjadi ketika rotor dipengaruhi oleh saturasi magnetis dari
dalam keadaan bergerak, sedangkan ketika bahan konduktor stator. Gambar 4
diam, pada motor tidak terdapat torsi merupakan rangkaian dari pengereman
pengereman. Gambar 3 adalah gambar magnetis.
rangkaian dari braking Capacitor self-
exitation[2].
4
(√ )
2
2
3 I .x
T b maks= 3 dc m (3)
ω s .2 ( x m . x ' 2 )
dimana :
√
kinetik rotor menjadi energi listrik yang
I ac= 2 I dc (1) dapat dipakai kembali tidak seperti
3 pengereman DC Inject biasa. Gambar
rangkaian dari pengereman dinamis Zero-
Torsi pengereman dinamik pada motor
sequence dapat ditunjukkan pada Gambar 7.
induksi tiga fasa dapat dihitung dengan
persamaan berikut [11] :
3 ( I ac. x m )2
T b maks= (2)
ω s .2 ( x m . x ' 2 )
5
Gambar 7 Rangkaian Zero Sequence Pada rumus diatas tidak terdapat beban
sehingga torsi beban (TL) dianggap nol,
Braking sehingga torsi yang bekerja pada
pengereman adalah torsi mekanis pada
motor saja. Apabila ω 1−ω 0disingkat
menjadi ∆ n yang menunjukkan selisih
t
2.5 Perhitungan Torsi kecepatan ketika pengukuran dan
∆t
Ketika rotor bergerak setelah sumber menunjukkan waktu pengereman, serta
dilepas, terdapat energi kinetik yang masih 30
keceptan di kalikan atau 9,55 untuk
bekerja karena terdapat momen inersia dari π
motor yang nantinya akan didisipasikan mengkonversi dari radian ke rpm maka
sehingga rotor dapat berhenti, Dengan diperoleh rumus dengan persamaan 2.10.
menggunakan persamaan 2.5, energi kinetik
rotor yang didisipasikan ketika
menggunakan metoda pengereman dinamis
apapun dapat ditulis sebagai berikut : ∆n×J
T= (9)
9 ,55 × ∆ t
-3 2
Tetapi dalam keadaan berbeban pada
Ek=5,48 × 10 × J × n percobaan ini, nilai beban yang diberikan
(4) pada motor adalah 4 Nm sehingga dapat
dihitung nilai rata - rata torsi
pengeremannya dengan menggunakan
Sedangkan nilai rata - rata torsi persamaan 2.11.
pengeremannya dapat dihitung dengan
penurunan rumus dapat dilihat pada ∆ n× J
T m (t )−T L ( t ) + β= (10)
persamaan 5 hingga 8 : 9 , 55 ×∆ t
dω Dimana β merupakan koefisien gesek motor
J =T m ( t )−T L ( t ) (5)
dt induksi yang nilainya pada simulasi ini
sebesar 0,0015 Nms.
dω
dt=J (6)
T m ( t )−T L ( t )
ω1
dω
t=J ∫ (7) 3 Metode Penelitian
ω0 T m ( t ) −T L ( t )
Tahapan yang dilakukan untuk
tercapainya tujuan penelitian, dilakukan
J (ω1−ω 0 ) sesuai dengan diagram alur yang terdapat
t= (8)
T m ( t )−T L (t) pada Gambar 7.
Dimana :
6
Gambar 10 Rangkaian simulasi capacitor
excitation Braking(Berbeban)
7
Gambar 12 Rangkaian simulasi Magnetic
Braking(Berbeban)
8
14
5. Hasil Dan Analisa 12
Pengujian ini dilakukan dengan 10
9
Gambar 21 Hasil simulasi Capacitor Self
Exitation Braking(berbeban)
12
10
8
Waktu Berhenti (Detik)
6
4
2 Tanpa Beban
0 Berbeban
an n
tio
em ta
er E xi
ng f -
Pe el
np
a rS
ito
Ta c
pa
Ca
0
4.3 Pengujian Magnetic Braking Tanpa
Pengere-
Magnetic
Braking
Pengujian pengereman Magnetic man
10
Gambar 28 Hasil simulasi DC Inject
Braking(tanpa beban) 10V
11
Gambar 31 Hasil simulasi Zero Gambar 34 Hasil simulasi Zero
Sequence Braking(tanpa beban) 5V Sequence Braking(berbeban) 10V
3.5
3
2.5
2
12
2. Pada metoda pengereman magnetis,
tidak dibutuhkan peralatan tambahan Daftar Pustaka
ataupun masukan sumber dari luar,
hanya dilakukan hubung singkat [1] Zuhal. 2000. Dasar Teknik Tenaga
pada ketiga rangkaian stator untuk Listrik dan ELektronika Daya.
membentuk rangkaian tertutup, Jakarta:PT.Gramedia Pustaka
pengereman ini efektif pada Utama.
kecepatan tinggi [2] Rishabh Singh, Umashankar. S, D.
3. Pada metoda Pengereman DC inject Vijaykumar. “Dynamic braking of
dan Zero Sequence Braking, induction motor – Analysis of
dibutuhkan input Arus Searah utnuk conventional methods and an
melakukan pengereman, semakin efficient multistage braking
besar nilai arus searah, yang model”. VIT University. Vellore,
digunakan pada pengereman, India. 2005.
semakin cepat motor berhenti, [3] Theraja, B.L. & Theraja, A.K., A
metoda ini bekerja efektif pada Text Book of Electrical Technology
kecepatan rendah. Volume II, New Delhi : S.Chand
4. Dari keempat pengereman, metoda and Company Ltd., 2001
yang paling efektif untuk melakukan [4] P.L. Rongmei, Shimi S.L, Dr. S.
pengereman pada motor iduksi 3 Chatterji, Vinod K.Sharma. “A
fasa pada simulasi matlab, yaitu Novel Fast Braking System for
dengan menggunakan metoda Induction Motor”, International
pengereman DC inject dengan arus Journal of Engineering and
0,43 Ampere yaitu hanya Innovative Technology (IJEIT)
membutuhkan waktu 2,58 detik Volume 1, Issue 6, June 2012.
sedangkan yang paling lama yaitu [5] Wildi, Theodore. “Electrical
dengan metoda Capacitor Self- Machines, Drives, and Power
Exitation yaitu membutuhkan waktu System”, Prentice Hall Inc, New
7,94 detik dengan kapasitor Jersey. 2002..
berkapasitas 330uF [6] El-Sharkawi, Mohamed.
5. Ketika pengereman menggunakan “Fundamentals of Electric Drives”
beban, waktu pengereman University of washington. USA
seharusnya lebih lama karena [7] De, NK. Sen, PK. “Electrical
pengaruh momen inersia yang drives”, Eastern Economy edition.
semakin besar, namun pada saat [8] Grantham,C. “ Zero-sequence
simulasi dengan matlab waktu dynamic braking braking and
pengereman untuk semua metoda parameter determination” IEE
lebih cepat hal tersebut dikarenakan proceedings, vol. 130, pt. b, no. 6,
gaya gesek yang parameternya tidak november. 1983
dapat diketahui. [9] Say M G. “Alternating Current
Machines”. Great Britain. 1976
[10] Sreenivasa S. Murthy, Gunnar J.
5.2 Saran Berg, Chandra S. Jha, Ajay K.
Tandon “ A Novel Method of
Dari hasil analisa serta pembahasan pada
Multistage Dynamic Braking of
penelitian ini, maka penulis memberikan
Three-Phase Induction Motors”.
saran sebagai berikut:
ieee transactions on industry
1. Metode pengereman yang
applications, vol. ia-20. 1984.
disimulasikan dapat digunakan
secara bertingkat untuk
[11] Chilikin M. “Electric Drive” Mir
mempercepat proses pengereman.
Publisher. Moscow. 1970.
2. Pengereman dapat dikembangkan
[12] Fitzgerald, A, E. “Electrical
dimana menggabungkan dua atau 3
Machinery”, University of Aston.
metoda untuk melakukan sekali
Birmingham.
pengereman dengan menggunakan
bantuan PLC, atau dinamakan
multistage braking.
13