Anda di halaman 1dari 8

PENGGUNAAN KONTAKTOR MAGNET PADA SISTEM

KENDALI MOTOR LISTRIK

Mata Kuliah :
PRAKTEK PENGGUNAAN DAN PENGATURAN MOTOR LISTRIK

OLEH :
MIWA BERKAT NIAMAN ZEBUA
(5172131012)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat-Nya
hingga penulis dapat menyusun makalah ini sampai dengan selesai. Adapun judul makalah
yang penulis lakukan adalah dengan judul “Penggunaan Kontaktor Magnet Pada Sistem
Kendali Motor Listrik”. Makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata
kuliah Praktek Penggunaan dan Pengaturan Motor Listrik. Penulis mengucapkan banyak
terimakasih untuk dosen pengampu kami yang selalu mendidik kami dalam mata kuliah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan penulis terima. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik bagi penyusun maupun bagi para
pembaca.

Medan, April 2020

Penulis

1
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Didunia industri yang semakin berkembangkan ini, dibutuhkan sistem otomasi yang
dapat meningkatkan efesiensi dan efektifitas kerja terutama di industri yang memanfaatkan
motor listrik sebagai penggerak dalam melakukan kerjanya. Motor-motor listrik ini tentu
saja tidak mudah untuk mengoperasikannya dengan cepat dalam berbagai kondisi. Maka
dengan itu dibutuhkan sistem kontrol yang mumpuni untuk dapat mengontrol motor listrik
tersebut sesuai fungsi kerjanya.
Dalam sistem kontrol motor listrik dibutuhkan kontaktor magnet sebagai kontrol
utama. Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan
momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan loncatan bunga api pada alat
penghubungnya. Sehingga dengan memakai kontaktor magnet permasalah tersebut dapat
diatasi.
b. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dari kontaktor magnet.
2. Untuk memahami prinsip kerja dari kontaktor magnet.
3. Untuk memahami cara pengoperasian kontaktor magnet dalam mengontrol motor
listrik.

II. TEORI DASAR

Kontaktor merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menyambungkan atau


memutuskan arus listrik AC. Kontaktor atau sering juga disebut dengan istilah relay
contactor dapat kita temui pada panel kontrol listrik. Pada panel listrik contactor sering
digunakan sebagai selektor atau saklar transfer dan interlock pada sistem ATS. Pada
kontaktor magnet terdapat dua kontak yaitu: Kontak Utama (NO) yang diberi nomor
terminal 1-2, 3-4 dan 5-6. dan kontak bantu dengan nomor terminal 13-14 (NO) dan 21-22
(NC). Kontak utama pada terminal 1-3-5 dihubungkan ke sumber energi dan terminal 2-4-6
dihubungkan ke beban (load). Terminal A1-A2 merupakan kumparan penguat magnit (koil)
yang berfungsi untuk menghasilkan kemagnitan. Kontaktor magnit pabrikan terdiri dari
beberapa kontak diantaranya: 3NO+1NO; 3 NO+1NO 1NC; 3 NO+2NO 2NC. Untuk
kemampuan arusnya dapat memilih dengan kemampuan arus 10 A; 15 A; 25 A; 30A; 50 A;
dll.

2
Contactor yang beredar dipasaran pada umumnya dibedakan berdasarkan
kemapuanya dalam mengontrol tegangan listrik AC. Di pasaran contactor dibedakan
menjadi 2 tipe yaitu :

a. Contactor 1 Phase
b. Contactor 3 phase
Contactor 1 phase digunakan untuk mengontrol arus listrik AC 1 phase, sedangkan
contactor 3 phase digunakan untuk mengontrol aliran listrik AC 3 phase. Pada contactor 1
phase minimal terdapat 2 saklar utama, sedangkan pada contactor 3 phase minimal terdiri
dari 3 saklar utama.
Contactor dapat kita temui dalam beberapa aplikasi berikut.
a. Kontrol Lighting, pada sistem lighting daya besar seperti yang digunakan pada konser
music atau sistem penerangan stadion olah raga dengan lampu daya besar selalu
menggunakan contactor sebagai komponen penghubung atau pemutus arus listrik ke
lampu lighting tersebut.
b. Kontrol motor listrik, motor listrik 3 phase daya besar seperti yang digunakan dalam
dunia industri membutuhkan kontactor sebagai komponen penghubung atau pemutus
arus listrik ke motor tersebut. Fungsi contactor sebagai kontrol pada motor listrik ini
sering disebut dengan istilah magnetic starter.
c. Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu operator (satu lokasi)
dan di interlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi. 
d. Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang sangat
peka.  
e. Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya dari
operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan instalasi. 

3
f. Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada titik-titik
yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk
tombol tekan. 
g. Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan
peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti Programmable Logic
Controller (PLC). 

III. PRINSIP KERJA


Didalam magnetik kontaktor terdapat lilitan (coil) yang akan menjadi magnet bila di
aliri listrik, magnet tersebut akan menarik kontak yang berada di dekatnya sehingga kontak
yang semula terbuka (NO) akan menjadi tertutup sedangkan kontak yang awalnya tertutup
(NC) akan menjadi terbuka. Magnetik kontaktor terdiri dari kontak utama dan kotak bantu.
Kontak utama digunakan untuk sumber arus listrik sedangkan kontak bantu
digunakan untuk rangkaian pengendali. Penggunaan kontak bantu pada pengontrolan motor
listrik berfungsi sebagai kontak bantu dalam system Interlock agar motor dapat dikontrol
sesuai kebutuhan yang diinginkan. Sedangkan penggunaan kontak utama untuk
menghubungkan dan memutuskan daya pada terminal utama dari motor listrik.
Jika pemasangan terbalik dalam memasang kedua kontak ini, MC tetap akan masih
bisa bekerja namun akan ada masalah yang timbul karena kontak bantu hanya didesain
untuk dilewati arus yang kecil sedangkan kontak utama didesain untuk dilewati arus besar.
Apabila anda terbalik dalam pemasangan akan menyebabkan panas karena penghantar yang
tidak mampu menghantarkan arus listrik yang besar.

IV. PROSEDUR KERJA


Adapun prosedur kerja yang dapat ikuti dalam merangkaian system kendali motor listrik
dengan kontaktor magnet :
a. Membuat gambar Rangkaian Kontrol dan Rangkaian Daya kontaktor magnet dan
motor listrik.
b. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan (Motor 3 Fasa, Kontaktor,
Kabel,dll).
c. Membuat Rangkaian Kontrol dan Rangkaian Daya sesuai gambar rangkaian yang
telah dibuat.
d. Memeriksa kembali rangkaian yang telah dibuat dan melakukan pengecekan
hubungan kabel dengan menggunakan Multimeter.
4
e. Menghubungkan rangkaian kesumber listrik 3 fasa dengan hati-hati.
f. Mengamati dan mencatat hasil dari rangkaian percobaan.
g. Menganalisis hasil dari percobaan dan membuat laporan.

V. PEMBAHASAN DAN ANALISIS


Penggunaan kontaktor magnet pada control motor listrik memiliki banyak variasi
dalam pemanfaatannya. Kontaktor magnet digunakan sebagai control utama dalam
menghubungkan dan memutus daya listrik pada motor listrik. Salah satu contoh penggunaan
kontaktor magnet pada control motor listrik yang control motor system Direct On Line yang
dimana motor listrik mendapatkan daya listrik langsung dari sumber dan hanya
menggunakan kontaktor magnet sebagai saklar utama. Adapun rangkaian berikut ini yang
bisa diikuti sesuai prosedur kerja :

Sesuai rangkaian diatas, dimana kondisi awal rangkaian tidak ada perlakuan. Untuk
memulai operasi kontrol dengan menekan push button START. Ketika START ditekan
rangkaian control akan tertutup sejenak dan mengalirkan arus ke coil kontaktor dan
merubah kondisi kontak utama dan kontak bantu NO akan tertutup dan NC akan terbuka.
Dalam kondisi ini koil belum bisa menahan kontak terus-menerus. Untuk mengatasi hal
tersebut, kontak bantu NO digunakan dan diparalel dengan push button START, sehingga
pada saat button START dilepas NO akan tertutup dan arus berpindah melewatinya. Ketika
coil kontaktor dialiri arus akan menghasilkan medan magnet yang akan menarik kontak
utama dan kontak bantu. Kontak utama digunakan untuk menghubungkan langsung

5
terminal motor listrik pada sumber daya. Saat kontak utama tertutup arus mengalir
menghidupkan motor listrik. Untuk menghentikan atau mematikan motor listrik ditekan
push button STOP. Ketika push button STOP ditekan, rangkaian kontrol akan terbuka dan
menghentikan penyaluran arus kepada coil kontaktor, sehingga kontak utama terbuka dan
kontak bantu akan kembali ke kondisi awal dimana tidak ada perlakuan dan motor listrik
juga akan berhenti bekerja. Ketika kontak bantu NC berubah dari kondisi terbuka menjadi
tertutup kembali, lampu indicator merah akan menyala, begitu juga dengan indicator hijau
yang menandakan kondisi motor berjalan akan nyala ketikan kontak bantu NO berubah
kondisi dari terbuka menjadi tertutup.

VI. KESIMPULAN
Penggunaan kontaktor magnet pada sistem kendali motor listrik sangat berpengaruh
dalam menjamin efektifitas dan efesiensi kerja. Pemanfaat kontaktor dalam kontrol motor
listrik dilakukan dalam bermacam cara dan kondisi yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan. Untuk membuat kontaktor bekerja sesuai keinginan penggunanya, maka
dilakukan pemanfaat kontak-kontak bantu yang ada pada kontaktor. Kontak bantu tersebut
antara lain, kontak NO dan NC. Kontak tersebut akan berubah kondisinya ketika coil dialiri
arus. Kontak bantu ini juga akan sangat berfungsi pada pengontrol lebih dari satu motor
yaitu dengan memanfaatkan sistem interlock pada rangkaian kontrolnya.

VII. REFERENSI

Modul kontrol elektromagnetik 2020

https://dunialistrikblog.wordpress.com/2018/07/25/komponen-dan-simbol-pengontrolan-
dengan-elektromekanik/ (diakses : 29 April 2020)

https://suriptoinstalasi.wordpress.com/2012/07/27/kontaktor-magnet/ (diakses : 29 April


2020)

https://docplayer.info/71003155-Apa-itu-kontaktor-kontaktor-magnetik-magnetic-
contactor-mc-11jul-pengertian-kontaktor-magnetik-pengertian-magnetic-contactor.html
(diakses : 29 April 2020)

6
http://www.rokhmad.com/2014/08/mengenal-kontaktor-magnetik-pengantar.html (diakses :
29 April 2020)

Anda mungkin juga menyukai