Dosen Pengampu :
Dr. Adi Sutopo, M.T.
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Cindy Pati Karlina
Eva Sri Simamora
Irdarmasnyah
Miwa Berkat N. Zebua (5172131012)
Raimah Lembong (5174531001)
Kelas B Reguler 2017
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Relai Proteksi ?
2. Apa yang dimaksud dengan Relai Mekanik ?
3. Bagaimana Konstruksi Relai Mekanik ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui Pengertian Relai Proteksi
2. Mengetahui Relai Mekanik
3. Mengetahui Konstruksi Relai Mekanik
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
1. Sensitif.
Suatu relay proteksi bertugas mengamankan suatu alat atau suatu bagian tertentu
dari suatu sisitem tenaga listrik, alat atau bagian sistem yang termasuk dalam jangkauan
pengamanannya.
2. Selektif.
Selektivitas dari relay proteksi adalah suatu kualitas kecermatan pemilihan dalam
mengadakan pengamanan. Bagian yang terbuka dari suatu sistem oleh karena terjadinya
gangguan harus sekecil mungkin, sehingga daerah yang terputus menjadi lebih kecil.
3. Cepat.
Makin cepat relay proteksi bekerja, tidak hanya dapat memperkecil kemungkinan
akibat gangguan, tetapi dapat memperkecil kemungkinan meluasnya akibat yang
ditimbulkan oleh gangguan.
4. Handal.
Dalam keadaan normal atau sistem yang tidak pernah terganggu relay proteksi
tidak bekerja selama berbulan-bulan mungkin bertahun-tahun, tetapi relay proteksi bila
diperlukan harus dan pasti dapat bekerja, sebab apabila relay gagal bekerja dapat
mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pada peralatan yang diamankan atau
mengakibatkan bekerjanya relay lain sehingga daerah itu mengalami pemadaman yang
lebih luas. Untuk tetap menjaga keandalannya, maka relay proteksi harus dilakukan
pengujian secara periodik.
5. Ekonomis.
Dengan biaya yang sekecilnya-kecilnya diharapkan relay proteksi mempunyai
kemampuan pengamanan yang sebesar-besarnya.
6. Sederhana.
Perangkat relay proteksi disyaratkan mempunyai bentuk yang sederhana dan
fleksibel.
5
yang diberikan ke induktor pembangkit magnet untuk menarik armatur tuas saklar atau
kontaktor relay. Relay yang ada dipasaran terdapat berbagai bentuk dan ukuran dengan
tegangan kerja dan jumlah saklar yang bervariasi, berikut adalah salah satu bentuk relay
yang ada dipasaran.
6
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :
Dari konstruksi relai elektro mekanik diatas dapat diuraikan sistem kerja atau
proses relay bekerja. Pada saat elektromagnet tidak diberikan sumber tegangan maka tidak
ada medan magnet yang menarik armature, sehingga skalar relay tetap terhubung ke
terminal NC (Normally Close) seperti terlihat pada gambar konstruksi diatas. Kemudian
pada saat elektromagnet diberikan sumber tegangan maka terdapat medan magnet yang
menarik armature, sehingga saklar relay terhubung ke terminal NO (Normally Open)
7
2. Konstruksi relai mekanik posisi NO (Normally Open)
Relay mekanik memiliki kondisi saklar atau kontaktor dalam 3 posisi. Ketiga posisi
saklar atau kontaktor relay ini akan berubah pada saat relay mendapat tegangan sumber
pada elektromagnetnya. Ketiga posisi saklar relay tersbut adalah :
Posisi Normally Open (NO), yaitu posisi saklar relay yang terhubung ke terminal
NO (Normally Open). Kondisi ini akan terjadi pada saat relay mendapat tegangan
sumber pada elektromagnetnya.
Posisi Normally Colse (NC), yaitu posisi saklaar relay yang terhubung ke terminal
NC (Normally Close). Kondisi ini terjadi pada saat relay tidak mendapat tegangan
sumber pada elektromagnetnya.
Posisi Change Over (CO), yaitu kondisi perubahan armatur sakalr relay yang
berubah dari posisi NC ke NO atau sebaliknya dari NO ke NC. Kondisi ini terjadi
saat sumber tegangan diberikan ke elektromagnet atau saat sumber tegangan
diputus dari elektromagnet relay.
Relay yang ada dipasaran terdapat bebarapa jenis sesuai dengan desain yang
ditentukan oleh produsen relay. Dilihat dari desain saklar relay maka relay dibedakan
menjadi :
Single Pole Single Throw (SPST), relay ini memiliki 4 terminal yaitu 2
terminal untuk input kumparan elektromagnet dan 2 terminal saklar. Relay
ini hanya memiliki posisi NO (Normally Open) saja.
Single Pole Double Throw (SPDT), relay ini memiliki 5 terminal yaitu
terdiri dari 2 terminal untuk input kumparan elektromagnetik dan 3 terminal
saklar. relay jenis ini memiliki 2 kondisi NO dan NC.
Double Pole Single Throw (DPST), relay jenis ini memiliki 6 terminal yaitu
terdiri dari 2 terminal untuk input kumparan elektromagnetik dan 4 terminal
8
saklar untuk 2 saklar yang masing-masing saklar hanya memilki kondisi NO
saja.
Double Pole Double Throw (DPDT), relay jenis ini memiliki 8 terminal
yang terdiri dari 2 terminal untuk kumparan elektromagnetik dan 6 terminal
untuk 2 saklar dengan 2 kondisi NC dan NO untuk masing-masing
saklarnya.
Relay dapat digunakan untuk mengontrol motor AC dengan rangkaian
kontrol DC atau beban lain dengan sumber tegangan yang berbeda antara tegangan
rangkaian kontrol dan tegangan beban. Diantara aplikasi relay yang dapat ditemui
diantaranya adalah :
Relay sebagai kontrol ON/OF beban dengan sumber tegangan berbeda.
Relay sebagai selektor atau pemilih hubungan.
Relay sebagai eksekutor rangkaian delay (tunda)
Relay sebagai protektor atau pemutus arus pada kondisi tertentu.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Relay adalah suatu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengatur /memasukan
suatu rangkaian listrik (rangkaian trip atau alarm) akibat adanya perubahan lain. Dalam
perencanaan sistem proteksi, maka untuk mendapatkan suatu sistem proteksi yang baik
diperlukan beberapa syarat seperti sensitive, selektif, cepat, handal, ekonomis.
2. Relay adalah saklar mekanik yang dikendalikan atau dikontrol secara elektronik
(elektro magnetik). Saklar pada relay akan terjadi perubahan posisi OFF ke ON pada
saat diberikan energi elektro magnetik pada armatur relay tersebut.
Relay pada dasarnya terdiri dari 2 bagian utama yaitu saklar mekanik dan sistem
pembangkit elektromagnetik (induktor inti besi). saklar atau kontaktor relay
dikendalikan menggunakan tegangan listrik yang diberikan ke induktor pembangkit
magnet untuk menarik armatur tuas saklar atau kontaktor relay.
3. Konstruksi relai mekanik ada dua yaitu konstruksi relai posisi Normally Close dan
konstruksi Normally Open.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, sehingga kami sangat
membutuhkan saran-saran terbaik dari para pembaca agar dalam penulisan makalah
kedepan bisa semakin baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
11