Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK


RELAI PROTEKSI JENIS MEKANIK

Dosen Pengampu :
Dr. Adi Sutopo, M.T.

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Cindy Pati Karlina
Eva Sri Simamora
Irdarmasnyah
Miwa Berkat N. Zebua (5172131012)
Raimah Lembong (5174531001)
Kelas B Reguler 2017

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat
dan hidayah - Nya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
berjudul “ Relai Proteksi Jenis Mekanik”.
Penyusun menyadari makalah ini tidak luput dari segala kesalahan. Harapan penyusun,
semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya.
Penyusun ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yaitu bapak Dr. Adi
Sutopo, M.T. atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada penyusun
sehingga penyusun dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
dan insya Allah sesuai dengan yang penyusun harapkan. Dan tidak lupa penyusun ucapkan
terimakasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang turut membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Medan, 14 September 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................1


DAFTAR ISI ......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 3
B. Batasan masalah ......................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................4
A. Pengertian Relai Proteksi .......................................................................................4
B. Pengertian Relai Jenis Mekanik ..............................................................................5
C. Konstruksi Relai Mekanik .......................................................................................7
BAB III PENUTUP ...........................................................................................................10
A. Kesimpulan ..............................................................................................................10
B. Saran ........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sebuah relay dioperasikan ketika mengukur perubahan kualitas, baik dari nilai normal
maupun hubungannya dengan kuantitas lainnya. Kuatitas yang dioperasikan dalam
kebanyakan perlindungan relay adalah arus listrik yang memasuki sirkit yang dilindungi.
Relay dapat dioperasikan pada tingkat arus listrik menurut bias atau kendala standar, atau
ia dapat dibandingkan dengan kuantitas lain dari sirkit seperti tegangan bis atau arus listrik
yang meninggalkan sirkit yang dilindungi.
Relay elektromagnetis yang sederhana, dipakai sebagai detektor level, gravitas atau
pegas yang dapat menunjukkan bias tetap atau kuantitas referensi, yang melawan kekuatan
yang diproduksi oleh arus yang dioperasikan dalam sebuah elektromagnet. Pegas ini
merupakan alat kalibrasi dari relay pengmabil arus listrik. Bila terjadi kesalahan tingkat
arus listrik maka akan terjadi perubahan pada kondisi pembangkit, maka jarang sekali ada
kemungkinan untuk mendapatkan cara yang selektif berdasarkan pada besaran arus listrik
itu sendiri. Biasanya fungsi waktu ditambahkan sehingga relay yang mendekati kesalahan,
akan berjalan sebelum relay dalam sirkit yang tidak salah.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Relai Proteksi ?
2. Apa yang dimaksud dengan Relai Mekanik ?
3. Bagaimana Konstruksi Relai Mekanik ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui Pengertian Relai Proteksi
2. Mengetahui Relai Mekanik
3. Mengetahui Konstruksi Relai Mekanik

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Relai Proteksi


Relay adalah suatu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengatur /memasukan
suatu rangkaian listrik (rangkaian trip atau alarm) akibat adanya perubahan lain.
Secara garis besar bagian dari relay proteksi terdiri dari tiga bagian utama, seperti
pada blok diagram, dibawah ini :

Masing-masing elemen/bagian mempunyai fungsi sebagai berikut :


1. Elemen pengindera.
Elemen ini berfungsi untuk merasakan besaran - besaran listrik, seperti arus,
tegangan, frekuensi, dan sebagainya tergantung relay yang dipergunakan. Pada bagian ini
besaran yang masuk akan dirasakan keadaannya, apakah keadaan yang diproteksi itu
mendapatkan gangguan atau dalam keadaan normal, untuk selanjutnya besaran tersebut
dikirimkan ke elemen pembanding.
2. Elemen pembanding.
Elemen ini berfungsi menerima besaran setelah terlebih dahulu besaran itu diterima
oleh elemen pengindera untuk membandingkan besaran listrik pada saat keadaan normal
dengan besaran arus kerja relay.
3. Elemen pengukur/penentu.
Elemen ini berfungsi untuk mengadakan perubahan secara cepet pada besaran
ukurnya dan akan segera memberikan isyarat untuk membuka PMT atau memberikan
sinyal.
Dalam perencanaan sistem proteksi, maka untuk mendapatkan suatu sistem proteksi
yang baik diperlukan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

4
1. Sensitif.
Suatu relay proteksi bertugas mengamankan suatu alat atau suatu bagian tertentu
dari suatu sisitem tenaga listrik, alat atau bagian sistem yang termasuk dalam jangkauan
pengamanannya.
2. Selektif.
Selektivitas dari relay proteksi adalah suatu kualitas kecermatan pemilihan dalam
mengadakan pengamanan. Bagian yang terbuka dari suatu sistem oleh karena terjadinya
gangguan harus sekecil mungkin, sehingga daerah yang terputus menjadi lebih kecil.
3. Cepat.
Makin cepat relay proteksi bekerja, tidak hanya dapat memperkecil kemungkinan
akibat gangguan, tetapi dapat memperkecil kemungkinan meluasnya akibat yang
ditimbulkan oleh gangguan.
4. Handal.
Dalam keadaan normal atau sistem yang tidak pernah terganggu relay proteksi
tidak bekerja selama berbulan-bulan mungkin bertahun-tahun, tetapi relay proteksi bila
diperlukan harus dan pasti dapat bekerja, sebab apabila relay gagal bekerja dapat
mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pada peralatan yang diamankan atau
mengakibatkan bekerjanya relay lain sehingga daerah itu mengalami pemadaman yang
lebih luas. Untuk tetap menjaga keandalannya, maka relay proteksi harus dilakukan
pengujian secara periodik.
5. Ekonomis.
Dengan biaya yang sekecilnya-kecilnya diharapkan relay proteksi mempunyai
kemampuan pengamanan yang sebesar-besarnya.
6. Sederhana.
Perangkat relay proteksi disyaratkan mempunyai bentuk yang sederhana dan
fleksibel.

B. Pengertian Relai Jenis Mekanik


Relay adalah saklar mekanik yang dikendalikan atau dikontrol secara elektronik
(elektro magnetik). Saklar pada relay akan terjadi perubahan posisi OFF ke ON pada saat
diberikan energi elektro magnetik pada armatur relay tersebut. Relay pada dasarnya terdiri
dari 2 bagian utama yaitu saklar mekanik dan sistem pembangkit elektromagnetik
(induktor inti besi). saklar atau kontaktor relay dikendalikan menggunakan tegangan listrik

5
yang diberikan ke induktor pembangkit magnet untuk menarik armatur tuas saklar atau
kontaktor relay. Relay yang ada dipasaran terdapat berbagai bentuk dan ukuran dengan
tegangan kerja dan jumlah saklar yang bervariasi, berikut adalah salah satu bentuk relay
yang ada dipasaran.

Gambar relai proteksi mekanik


Relay dibutuhkan dalam rangkaian elektronika sebagai eksekutor sekaligus
interface antara beban dan sistem kendali elektronik yang berbeda sistem power supplynya.
Secara fisik antara saklar atau kontaktor dengan elektromagnet relay terpisah sehingga
antara beban dan sistem kontrol terpisah.
Bagian utama relay mekanik adalah sebagai berikut.
1. Kumparan elektromagnet
2. Saklar atau kontaktor
3. Swing Armatur
4. Spring (Pegas)
Mekanis penggerak PMT dengan menggunakan pegas (spring) terdiri dari 2
macam :
a. Pegas pilin ( helical spring )
b. Pegas gulung ( scroll spring )

6
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :

C. Konstruksi Relai Mekanik


1. Konstruksi relai mekanik posisi NC (Normally Close)

Dari konstruksi relai elektro mekanik diatas dapat diuraikan sistem kerja atau
proses relay bekerja. Pada saat elektromagnet tidak diberikan sumber tegangan maka tidak
ada medan magnet yang menarik armature, sehingga skalar relay tetap terhubung ke
terminal NC (Normally Close) seperti terlihat pada gambar konstruksi diatas. Kemudian
pada saat elektromagnet diberikan sumber tegangan maka terdapat medan magnet yang
menarik armature, sehingga saklar relay terhubung ke terminal NO (Normally Open)

7
2. Konstruksi relai mekanik posisi NO (Normally Open)

Relay mekanik memiliki kondisi saklar atau kontaktor dalam 3 posisi. Ketiga posisi
saklar atau kontaktor relay ini akan berubah pada saat relay mendapat tegangan sumber
pada elektromagnetnya. Ketiga posisi saklar relay tersbut adalah :
 Posisi Normally Open (NO), yaitu posisi saklar relay yang terhubung ke terminal
NO (Normally Open). Kondisi ini akan terjadi pada saat relay mendapat tegangan
sumber pada elektromagnetnya.
 Posisi Normally Colse (NC), yaitu posisi saklaar relay yang terhubung ke terminal
NC (Normally Close). Kondisi ini terjadi pada saat relay tidak mendapat tegangan
sumber pada elektromagnetnya.
 Posisi Change Over (CO), yaitu kondisi perubahan armatur sakalr relay yang
berubah dari posisi NC ke NO atau sebaliknya dari NO ke NC. Kondisi ini terjadi
saat sumber tegangan diberikan ke elektromagnet atau saat sumber tegangan
diputus dari elektromagnet relay.

Relay yang ada dipasaran terdapat bebarapa jenis sesuai dengan desain yang
ditentukan oleh produsen relay. Dilihat dari desain saklar relay maka relay dibedakan
menjadi :
 Single Pole Single Throw (SPST), relay ini memiliki 4 terminal yaitu 2
terminal untuk input kumparan elektromagnet dan 2 terminal saklar. Relay
ini hanya memiliki posisi NO (Normally Open) saja.
 Single Pole Double Throw (SPDT), relay ini memiliki 5 terminal yaitu
terdiri dari 2 terminal untuk input kumparan elektromagnetik dan 3 terminal
saklar. relay jenis ini memiliki 2 kondisi NO dan NC.
 Double Pole Single Throw (DPST), relay jenis ini memiliki 6 terminal yaitu
terdiri dari 2 terminal untuk input kumparan elektromagnetik dan 4 terminal

8
saklar untuk 2 saklar yang masing-masing saklar hanya memilki kondisi NO
saja.
 Double Pole Double Throw (DPDT), relay jenis ini memiliki 8 terminal
yang terdiri dari 2 terminal untuk kumparan elektromagnetik dan 6 terminal
untuk 2 saklar dengan 2 kondisi NC dan NO untuk masing-masing
saklarnya.
Relay dapat digunakan untuk mengontrol motor AC dengan rangkaian
kontrol DC atau beban lain dengan sumber tegangan yang berbeda antara tegangan
rangkaian kontrol dan tegangan beban. Diantara aplikasi relay yang dapat ditemui
diantaranya adalah :
 Relay sebagai kontrol ON/OF beban dengan sumber tegangan berbeda.
 Relay sebagai selektor atau pemilih hubungan.
 Relay sebagai eksekutor rangkaian delay (tunda)
 Relay sebagai protektor atau pemutus arus pada kondisi tertentu.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Relay adalah suatu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengatur /memasukan
suatu rangkaian listrik (rangkaian trip atau alarm) akibat adanya perubahan lain. Dalam
perencanaan sistem proteksi, maka untuk mendapatkan suatu sistem proteksi yang baik
diperlukan beberapa syarat seperti sensitive, selektif, cepat, handal, ekonomis.
2. Relay adalah saklar mekanik yang dikendalikan atau dikontrol secara elektronik
(elektro magnetik). Saklar pada relay akan terjadi perubahan posisi OFF ke ON pada
saat diberikan energi elektro magnetik pada armatur relay tersebut.
Relay pada dasarnya terdiri dari 2 bagian utama yaitu saklar mekanik dan sistem
pembangkit elektromagnetik (induktor inti besi). saklar atau kontaktor relay
dikendalikan menggunakan tegangan listrik yang diberikan ke induktor pembangkit
magnet untuk menarik armatur tuas saklar atau kontaktor relay.
3. Konstruksi relai mekanik ada dua yaitu konstruksi relai posisi Normally Close dan
konstruksi Normally Open.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, sehingga kami sangat
membutuhkan saran-saran terbaik dari para pembaca agar dalam penulisan makalah
kedepan bisa semakin baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aslimeri, Ganefri, Zaedel Hamdi.2008.


Teknik_Transmisi_Tenaga_Listrik_Jilid_2.Jakarta
https://elektronika-dasar.web.id/teori-relay-elektro-mekanik/ diakses pada tanggal 14
September 2019 pukul 13.43 Wib
https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/ diakses pada tanggal 14
September 2019 pukul 13.45 Wib

11

Anda mungkin juga menyukai