Anda di halaman 1dari 8

Lampiran 1 Pertemuan 1

MATERI SISTEM KENDALI MEKANIK DAN ELEKTROMEKANIK


Secara umum di industri-industri banyak digunakan motor listrik sebagai mesin
penggerak untuk menggerakkan mesin produksi. Pengoperasian motor listrik ini dapat
dilakukan dari yang sangat sederhana sampai pada sistem pengontrolan yang cukup rumit.
Otomasi merupakan kunci utama bagi industri untuk dapat meningkatkan daya
saingnya, dimana otomasi memberikan jaminan bagi industri untuk mendapatkan
peningkatan efisiensi, penghasilan produk dengan kualitas yang konsisten dan pencapaian
level pencemaran lingkungan yang memenuhi standar. Tanpa otomasi pengoperasian
peralatan-peralatan di industri secara manual akan sangat sukar untuk mencapai hal-hal
tersebut di atas. Otomasi melibatkan penggunaan sensor, pengontrol dan aktuator untuk
mendapatkan suatu sistem yang dapat berjalan secara otomatik dengan intervensi tenaga
manusia sesedikit mungkin.Salah satu komponen aktuator yang paling sering digunakan di
industri adalah motor listrik. Menurut suatu survey, motor listrik mengkonsumsi hampir
65% dari pemakaian listrik di industri. Jika kita dapat mengefisienkan / mengoptimasi
penggunaan motor maka konsumsi listrik dapat dikurangi dan biaya – biaya akan turun
Pengoperasian adalah segala usaha atau cara yang dilakukan untuk membimbing
suatu proses dalam mencapai suatu tujuan. Jadi yang dimaksud dengan pengoperasian motor
listrik adalah meliputi pengaturan dan pengendalian motor listrik mulai dari saat starting
sampai motor listrik tersebut berhenti sesuai dengan ketentuan atau kebutuhan.
Pengoperasian dimulai saat motor listrik mulai bekerja ( starting ), motor listrik dalam
keadaan jalan ( running ), dan motor listrik berhenti ( pengereman ). Sedangkan cara
atau sistem pengontrolan motor listrik dengan kendali elektromagnetik terdiri dari dua bagian
yaitu : Pengontrolan secara semi otomasi (semi automatic control) dan Pengontrolan secara
otomasi (automatic control).
1. Pengoperasian Motor Elektromekanik
Tahap mengoperasikan motor listrik pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
a. Mulai Jalan (starting)
Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 kW, pengoperasian motornya dapat disambung secara
langsung (direct on line), sedangkan daya yang besar pengasutannya dengan pengendali awal
motor (motor stater) yang bertujuan untuk meredam aus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus
normal.
b. Berputar (running)
Beberapa saat setelah motor mulai jalan, arus yang mengalir secara bertahap segera menurun ke
posisi arus normal. Selanjutnya motor dapat dikendalikan sesuai keperluan, misalnya dengan
pengaturan kecepatan, pembalik arah utaran dan sebagainya.
c. Berhenti (stopping)
Tehapan ini merupakan tahapan akhir dari pengoperasian motor dengan cara memutuskan aliran
arus listrik dari sumber tegangan listrik, yang prosesnya bisa dikendalikan sedemikian rupa
(misalnya dengan pengereman/break), sehingga motor berhenti sesuai keperluan.

2. Jenis kendali motor listrik


Jenis kendali motor listrik ada 3 macam, diantaranya
a. Kendali manual (mekanik)
Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendali motor konvensional secara manual.
Untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manual mekanis,
diantaranya adalah saklar togel (toggle switch).
Saklar merupakan tipe saklar sangat sederhana yang banyak digunakan pada motor-motor
berdaya kecil. Operator yang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga otot yang kuat.
Gambar 1 Kendali Manual

b. Kendali Semi Otomatis


Pada kendali semi otomatis, kerja operator sedikit ringan (tidak mengeluarkan tenaga begitu
besar), cukup dengan jari menekan tombol tekan start saat awal menggerakan motor dan
menekan tombol stop saat menghentikan putaran motor.
Untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik menggunakan konduktor magnet
yang dilengkapi relay pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay) sebagai pemutar motor.

Gambar 2, Kendali semi otomatis

c. Kendali Otomatis
Dengan kendali otomatis, kerja operator semakin ringan, yaitu cukup memonitor kerja dari
sistem, sehingga dapat menghemat energi fisiknya. Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis
dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnetyang dikendalikan oleh
sensor-sensor, sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis.

Gambar 3, kendali Otomatis

Komponen Pengendali Mekanik


Saklar Manual
Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus listrik yang
dilakukan secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya. Dengan kata lain
pengoperasian saklar ini langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga dapat
juga disebut saklar mekanis. Pada saat saklar memutus dan menghubung, pada kontak saklar
akan terjadi percikan bunga api terutama pada beban yang besar dan voltase yang tinggi.
Karena itu gerakan memutus dan menghubung saklar harus dilakukan secara cepat sehingga
percikan bunga api yang terjadi kecil. Dengan saklar ini motor listrik dapat dihubungkan
langsung dengan jala-jala (direct on line), atau dapat pula saklar ini digunakan sebagai starter
(alat asut) pada motor-motor listrik 3 fase daya kecil
a. Sakelar SPST ( Single Pole Single Throw Switch)
Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu arah, Fungsinya
untuk memutus dan menghubung saja. Saklar jenis SPST ini hanya digunakan pada
motor dengan daya kurang dari 1 PK.
Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)

Saklar SPDT adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan dua arah hubungan. Saklar
ini dapat bekerja sebagai penukar. Pemutusan dan penghubungan hanya bagian kutub
positif atau fasenya saja.
Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)
Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya
dapat memutus dan menghubung saja.

d. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)


Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan dua arah. Sakelar jenis
ini dapat bekerja sebagai penukar. Pada instalasi motor dapat digunakan sebagai pembalik
putaran, motor arus searah dan motor satu fase. Juga dapat digunakan sebagai pelayanan
dua sumber voltase pada satu motor.

e. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)


Saklar TPST adalah sakelar dengan satu arah pelayanan. Digunakan untuk melayani motor
3 fase atau sistem 3 fase lainnya.

f. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch)


Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke dua arah. Saklar
ini digunakan pada instalasi motor 3 fase atau sistem 3 fase lainnya. Juga dapat digunakan
sebaga pembalik putaran motor 3 fase, layanan motor 3 fase dari dua sumber dan juga
sebagai starter bintang segitiga yang sangat sederhana.

Komponen pengendali Elektromekanik

Kontaktor

Kontaktor adalah suatu sakelar yang bekerja secara elektromagnetik, apabila


kumparannya dialiri arus maka akan menjadi elektromagnet dan semua kontak-
kontaknya akan berfungsi, setelah arus terputus maka semua kontaknya akan kembali
pada posisi semula. Pada umumnya kontaktor terdiri dari:
a. Kumparan atau koil kontaktor bertanda A1 dan A2.
b. Kontak utama kontaktor diberi tanda dengan angka saling berpasangan 1 & 2 , 3 &
4, 5 & 6. Kontak utama ini digunakan untuk terminasi rangkaian utama/daya. Secara
konstruksi plat koneksi yang berada didalamnya lebih tebal dan lebar.
c. Kontak bantu kontaktor ada 2 yaitu kontak NO (Normally Open) dan NC (Normally
Close) . Ciri dari NO, angka ke 2, berangka 3 & 4, contoh : 13 & 14, 53 & 54.
Sedangkan ciri NC, angka ke 2, berangka 1 & 2, contoh : 51 & 52, 71 & 72. Kontak
bantu ini digunakan untuk mengalirkan arus bantu rangkaian, lampu indikator dan
komponen bantu lain dalam rangkaian.

Gambar 3 kontaktor

https://www.listrik-praktis.com/2016/05/cara-memahami-instalasi-dasar-kontaktor-pemula.html diakses tanggal 14/9/2020


jam 12.45 WIB

Keterangan Gambar:
1. Kontak utama
2. Kontak bantu
3. Kumparan (koil)

Gambar 4 Simbol kontaktor

https://listrikpemakaian.wordpress.com/2011/07/11/kontaktor-magnetik-magnetic-contactor-mc/ diakses tanggal 14/9/2020 jam


12.50 WIB
MCB ( Miniatur Circuit Breaker)

MCB berfungsi sebagai pemutus sekaligus pengaman rangkaian listrik dari arus hubung
singkat dan arus beban lebih.
MCB bekerja dengan sederhana. Saat terjadi beban lebih maka arus cenderung tinggi
sehingga suhu bimetal akan panas, jika telah melebihi settingnya maka bimetal akan
melengkung dan memutuskan kontak MCB, sehingga aliran daya listrik akan terputus.
Untuk mengembalikan posisi MCB pada posisi ON cukup dengan menarik tuas MCB.
Sedangkan pada saat terjadi hubung singkat, koil dalam MCB akan menampun arus
jika arus telah penuh, maka koil akan menarik tuas MCB sehingga trip atau OFF.
Berikut ini adalah gambar dari MCB dan simbolnya.

Gambar 5 bagian-bagian MCB


https://www.plcdroid.com/2018/03/mcb-circuit-breaker.html, diakses tanggal 14/9/2020 pada jam 13.15 WIB

Keterangan gambar :
1. Actuator Lever, sebagai saklar On dan Off pada MCB
2. Saklar mekanik, sebagai mekanik pemutus arus.
3. Kontak arus sebagai penghubung dan pemutus arus.
4. Terminal, sebagai tempat penyambungan kabel listrik ke MCB.
5. Bimetal, sebagai thermal trip.
6. Baut kalibrasi arus, telah disetting oleh pabrik.
7. Solenoid Koil sebagai magnetic trip bila terjadi hubung singkat.
8. Pemadam busur api, jika terjadi percikan api saat pengaliran atau pemutusan arus.

Gambar 5 simbol MCB 1 Phasa dan 3 Phasa


https://dunialistrikblog.wordpress.com/2018/07/25/komponen-dan-simbol-pengontrolan-dengan-elektromekanik/ diakses tanggal
14/9/2020 jam 13.20
TOR (Thermal Overload Relay)
TOR berfungsi sebagai pengaman motor listrik dari arus beban listrik. Hal-hal yang
menyebabkan beban lebih pada motor antara lain sebagai berikut:
1. Arus starting motor yang terlalu tinggi
2. Terjadi hubung singkat
3. Terbukanya salah satu Phasa diantara 3 Phasa
4. Beban kopel motor terlalu besar.

TOR bekerja dengan prinsip bimetal apabila arus yang melewati TOR melebihi
settingnya maka bimetal akan melengkung sehingga kontak bantu TOR NO akan
terhubung dan NC akan terputus.

Gambar 6 Thermal overload relay


diakses tanggal 14/9/2020 jam 13.40 WIB
http://ngelistrik.com/2018/06/01/cara-kerja-thermal-overload-relay/
Keterangan gambar:

1. Kontak utama 1,3,5 yang dikoneksikan dengan kontaktor.


2. Resset Button digunakan untuk mengembalikan posisi TOR pada kondisi normal.

Gambar 7 simbol TOR


diakses tanggal 14/9/2020 jam 13.45
https://listrikpemakaian.wordpress.com/2011/07/11/thermal-overload-relay-tor/

Tombol Tekan/ PB (Push Button)


Tombol Tekan berfungsi sebagai saklar On atau Off. Ada 3 jenis PB yaitu :
1. NO ( Normally Open)
Normally Open artinya dalam keadaan normal terbuka
Saklar ini mempunyai 2 terminal, 1 untuk input, 1 untuk output
Gambar 8 PB NO
https://www.quisure.com/product-detail/pb1s-10-g (18/9/2020 : 9.35)

2. NC (Normally Close)
Normally Close artinya dalam keadaan normal tertutup, Saklar ini mempunyai 2
terminal, 1 untuk input, 1 untuk output

Gambar 9 PB NC
https://www.aliexpress.com/item/32698738260.html ( 18/9/2020 : 9.48)

3. NO/NC (Normally Open/ Normally Close)


Normally Open dan Normally Close artinya dalam keadaan normal untuk NO (
Terbuka) dan untuk NC (Tertutup), jadi apabila saklar tersebut ditekan NO akan
tertutup, NC akan terbuka. Saklar ini mempunyai 4 terminal yang masing-masing
berpasangan NO dan NC

Gambar 10 PB NO/NC
https://agengwlistrik.blogspot.com/2018/01/macam-macam-titik-kontak.html ( 18/9/2020 : 10.00)

Gambar 11 simbol PB
https://www.kajianpustaka.com/2012/10/tombol-tekan-push-botton.html ( 18/9/2020 : 10.00)
Lampu Indikator
Lampu indikator berfungsi sebagai indikator pada rangkaian kendali. Pada umumnya
lampu ini terdiri dari 3 warna yaitu merah, kuning dan hijau.

Gambar 12 lampu indikator


https://www.tokopedia.com/ecclesiakenari/lampu-indikator-panel-ewig-22mm-220v dikases 19/9/2020 08.50
WIB.

Time Delay Relay (TDR)


TDR lebih dikenal dengan Timer. Timer berfungsi sebagai relay penunda waktu pada
rangkaian kendali secara otomatis. Ada 2 macam cara kerja TDR yaitu secara induksi
motor dan menggunakan rangkaian elektronik. Bagian input timer merupakan koil
timer, dengan tanda nomor 2 dan 7, sedangkan untuk kontak NO nya masing-masing
1 dan 3, 8 dan 6. Kontak NC nya masing-masing 1 dan 4, 8 dan 5. Apabila koil dilewati
arus dan waktu telah habis sesuai settingnya maka NO akan terhubung dan NC akan
terbuka.

Gambar 13 simbol Time delay relay


https://www.samrasyid.com/2020/04/pengertian-timer-atau-relay-penunda.html diakses jam 08.56 WIB

Anda mungkin juga menyukai