Semester I
Oleh :
NIM. 2341150042
2023
RANGKAIAN DOL (DIRECT ON LINE)
STARTER MOTOR 3 PH
1. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah diharapkan mahasiswa dapat merancang,merakit,dan
mengoperasikan motor listrik 3 phase menggunakan kontaktor
2. TEORI DASAR
Dalam melakukan percobaan Rangkaian DOL (Direct On Line) Starter Motor 3 Phase
perlu dijelaskan hal-hal berikut:
A. KOMPONEN RANGKAIAN DOL (Direct On Line)
1. MCB (Miniatur Circuit Breaker)
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan
komponen thermis(bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga
dilengkapi relay elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat.
Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan
elektromagnetis,pengaman termis berfungsi untuk mengamankan arus
beban lebih sedang kanpengaman elektromagnetis berfungsi untuk
mengamankan jika terjadi hubung singkat.
Prinsip Kerja pada kondisi normal, MCB berfungsi sebagai sakelar
manual yang dapat menghubungkan (ON) dan memutuskan (OFF) arus
listrik. Pada saat terjadi kelebihan beban (Overload) ataupun hubung
singkat rangkaian (Short Circuit), MCB akan beroperasi secara
otomatis dengan memutuskan arus listrik yang melewatinya.
GAMBAR FISIK
GAMBAR SIMBOL
2. KONTAKTOR
Kontar adalah saklar yang system operasinya dengan cara kerja system
elektro magnetik dan merupakan suatu alat yang aman untuk
penyambungan dan pemutusan secara terus menerus / kontinyu.
Prinsip kerja kontaktor, bila coil (kumparan magnet) dialiri arus listrik,
maka inti magnet menjadi jangkar, sekaligus menarik kontak-kontak
yang bergerak, sehingga kontak NO (normally open) menjadi
tersambung dan kontak NC (normally close) menjadi lepas terbuka.
GAMBAR FISIK
GAMBAR SIMBOL
3. TOR (Thermal Overload Relay)
Thermal Overload Relay/TOR merupakan pengamanan motor akibat
adanya arus lebih/beban lebih.Beberapa penyebab terjadinya beban
lebih antara lain :
a. Arus start yang terlalu besar
b. Beban mekanik motor terlalu besar
c. Motor berhenti secara mendadak
d. Terbukanya salah satu fasa dari saluran motor 3 fasa
e. Terjadinya hubung singkat
Prinsip kerja Thermal Overload Relay (TOR) adalah dipasang secara
seri dengan kontak utama kontaktor magnit. Jika terjadi arus
lebih,maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan
mendorong kontak bantu NC 95-96. Oleh karena dalam prakteknya
kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor
magnit, maka jika NClepas, koil kontaktor tidak ada arus,
kontaktormagnit tidak aktif dan memutuskan kontakutama.
GAMBAR FISIK
GAMBAR SIMBOL
4. PUSH BUTTON
Push Button atau bisa disebut juga tombol
Push Button On (Start) bersifat NO (Normally Open)
Saat tombol On (Start) ditekan, maka rangkaian atau contact
point yang semula terputus akan terhubung, kemudian jika
tombol dilepas rangkaian atau contact point yang ada akan
terputus kembali.
Kontruksi Push Button NO (Normally Open)
Gambar Fisik
Gambar Simbol
5. PILOT LAMP
Pilot lamp pada rangkaian DOL (Direct On Line) motor Starter
berfungsi sebagai lampu tanda (Isyarat).
Jika lampu Hijau menyala menandakan bahwa electro motor dalam
keadaan beroperasi (RUN).
Jika lampu merah menyala menandakan bahwa electro motor berhenti
beroperasi (TRIP) yang disebabkan oleh beban lebih (Over load).
Gambar Fisik
Gambar Simbol
6. MOTOR INDUKSI 3 PH
B. ROTOR
Motor Induksi bila ditinjau dari rotornya terdiri atas dua tipe
yaitu rotor sangkar dan rotor lilit.
1. ROTOR SANGKAR
Lonjakan Arus pada saat Elektro motor dioperasikan atau biasa disebut
arus Starting bisa mencapai 4-7 kali dari Arus normal elektro motor
tersebut.
Sambungan kumparan motor terbagi menjadi dua yaiu sambungan bintang (star)
dan segitiga (delta). Sambungan kumparan motor harus sesuai antara spesifikasi
motor dengan tegangan sumber listrik yang tersedia. Jika tegangan PLN yang
diberikan 3 x 380 Volt dan nameplate pada motor tertulis ∆/Y, tegangan 400
V/690 V maka dataini disesuaikan dengan pasokan listriknya.
Catatan :
Jika beban motor kapasitas > 4 Kw, maka untuk menghindari arus awal yang
besar, maka motor tersebut harus dioperasikan dengan pengasutan bintang-
segitiga (Starting Star-Delta).
V1 W1 U1 V1 W1 U1
U2 V2 W2 W2 U2 V2
U1 V1 W1 U1 V1 W1
W2 U2 V2 W2 U2 V2
3. RANGKAIAN PERCOBAAN
Spesifkasi Motor:
Merk : ELIN
Tegangan : 220 / 380V
Arus : 6,6 A / 3,8 A (In= 3,8 A)
Daya P : 1,5kW
Frekuensi : 50 Hz
Cos φ : 0,79
Sambungan : ∆/Ү
B. Penentuan Komponen
a) MCB
Untuk menentukan besar MCB yang digunakan adalah dengan
menggunakan ketentuan ( Nameplate Gambar Motor Listrik ) :
Nilai Minimum = 125% x In ( motor )
= 1,25 x 3,8 A
= 4,75 A
Jadi, MCB yang digunakan berada pada range 4,75A sampai 9,5A
Maka, MCB yang digunakan adalah MCB 3 phase 6A
b) KHA Kabel
KHA = 125% × In (motor)
= 1,25 × 3,8 A
= 4,75 A
Jadi, luas penampang kabel yang digunakan untuk Rangkaian Kontrol
adalah 0,75mm2 dan luas penampang untuk Rangkaian Daya adalah
2,5mm2 (hasil yang didapat berdasarkan tabel 7.3-1 dari PUIL 2000).
C. Rangkaian Daya
Terlampir
D. Rangkaian Kontrol
Terlampir
A. MODUL PRATIKUM
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
B. HASIL PERCOBAAN
C. ANALISA HASIL
D. KESIMPULAN
E. DAFTAR PUSTAKA
MENENTUKAN PROTEKSI PADA MOTOR LISTRIK.pdf
02 Rangkaian DOL (Direct On Line) Starter.pptx
INSTALASI_MOTOR_LISTRIK-XI-3.pdf
PUIL 2000
CONTACTOR.pptx