Untuk menentukan jenis komponen dan rating current sesuai dengan beban yang terpasang maka kita harus
mengacu PUIL 2000, Tabel 5-5-2 halaman 183. Sehingga kita dapat menghitung nilai proteksi yang akan kita
pasang berdasarkan data motor, maka kita dapat tentukan:
a. Pengaman jaringan, kita memilih pengaman jaringan dengan MCB atau NFB. Nilai
pengaman dapat diperoleh dengan hitungan:
Nilai minimum
Nilai
maksimum
= 1,25 x IN motor, dimana IN = 29 A.
= 2,5 x 29 A = 36,25 A (minimal 40 A)
= 2,5 x 29 A
= 72,5 A (maksimal 63 A)
Dari katalog produk (MG) kita baca data MCB 3 fase antara 40A; 50A dan 63A. Kita (dalam kasus
ini) dapat menentukan nilai maksimal MCB 63 A, jika diyakini beban yang akan diberikan memang
besar. Jadi pengaman jaringan kita pasang MCB, IN = 63 A
Push button merupakan suatu jenis saklar yang banyak dipergunakan dalam rangkaian pengendali
dan pengaturan.Saklar ini bekerja dengan prinsip titik kontak NC atau No. saja, kontak ini memiliki
2 buah terminal baut sebagai kontak sambungan.Sedangkan yang memiliki kontak NC dan NO
kontaknya memiliki 4 buah terminal baut. Push button akan bekerja bila ada tekanan pada tombol
dan saklar ini akan memutus atau menghubung sesuai dengan jenisnya. Bila tekanan dilepas maka
kontak akan kembali ke posisi semula karena ada tekanan pegas. Push button pada umumnya
memiliki konstruksi yang terdiri dari kontak bergerak dan kontak tetap. Dari konstruksinya, maka
push button dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu:
• Tipe Normally Open (NO)
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup bila ditekan dan
kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka kontak bergerak akan menyentuh
kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir.
c. Kontaktor Magnet (Magnetic Contactor), Kontaktor magnet
atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan, artinya
saklar ini dapat bekerja apabila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai
penarik dan pelepas kontak- kontak.
Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus listrik dalam
keadaan normal. Arus listrik yang mengalir secara normal adalah arus listrik yang
mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Pada kontaktor AC pada inti magnetnya
dipasang cincin hubung singkat untuk menjaga arus kemagnetan tetap stabil,
sehingga kontaktor tersebut bekerja normal. Pada tegangan AC, voltase minimal
adalah 85% voltase kerja, apabila kurang maka kontaktor akan bergetar
d. Jenis dan penampang kabel, untuk menentukan jenis kabel kita harus
mempertimbangkan kabel tersebut akan dipasang dilingkungan seperti apa, ditanam,
diudara atau didalam pipa. Selain itu kabel yang kita pakai harus mempunyai kemampuan hantara
arua (KHA)
minimal sama dengan kapasitas pengamannya. Dalah hal ini KHA kabel minimal dipilih
yang mempunyai kapasitas > 63 A.Kita tentukan, kabel menggunakan NYA dipasang
didalam pipa,
maka kita lihat PUIL 2000, Tabel 7-3-1 diperoleh penampang 25 mm2
dengan KHA =
83 A. Jadi kabel yang dipasang adalah NYA 25 mm2
e. Pengaman motor (Thermal Overload Relay / TOR),
Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman terhadap beban lebih dengan tujuan
untuk menjaga dan melindungi motor listrik dari kerusakan yang fatal akibat gangguan
beban lebih. Thermal Overload Relay (TOR) adalah salah satu pengaman motor listrik dari arus yang
berlebihan.
Bila arus yang melewati motor listrik terlalu besar maka akan
merusak beban, oleh sebab itu TOR akan memutuskan rangkaian apabila ada arus listrik
yang melebihi batas beban.
Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama 2,4,6 sebelum ke beban
(motor listrik). Gunanya untuk mengamankan motor listrik atau memberi perlindungan
kepada motor listrik dari kerusakan akibat beban lebih. Beberapa penyebab terjadinya
beban lebih antara lain:
a. Terlalu besarnya beban mekanik dari motor listrik.
b. Arus start yang tertalu besar atau motor listrik berhenti secara mendadak.
c. Terjadinya hubung singkat.
d. Terbukanya salah satu phase dari motor listrik 3 phase.
TOR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dan benda bimetal. Apabila
benda terkena arus yang tinggi, maka benda akan memuai sehingga akan melengkung
dan memutuskan arus.
f. Time Delay Relay (TDR)
Timer merupakan salah satu peralatan kontrol pada sistem tenagalistrik. Peralatan
kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan control lain, contohnya dengan
MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay,dan lain-lain. Fungsi dari
peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktubagi peralatan yang
dikendalikannya. Timer yang umum digunakan pada