Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK.TRANSFORMATOR

PRODI S1 PTE - FT

SKOR

NILAI :

SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA


DENGAN VARIASI BEBAN

NAMA MAHASISWA : BAYU ANDICA PERANGIN ANGIN (5182131011)

DOSEN PENGAMPU : DADANG MULYANA

MATA KULIAH : TRANSFORMATOR

PROGRAM STUDI S1PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 4, April 2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Cirtical Jurnal Review ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
Saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat menjadi rujukan dan penuntun dalam
pembuatan tugas yang serupa khusunya mahsiswa yang mengambil mata kuliah ini dan
saya berharap laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi Saya sendiri maupun
orang yang membacanya.

DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. latar belakang............................................................................................................1
1.2. rumusan masalah.....................................................................................................1
1.3. tujuan..........................................................................................................................1
1.4. Identitas Journal yang Direview............................................................................2
BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL...............................................................................4
2.1. Konfigurasi  Hubungan Belitan Transformator 3 Fasa...............................................4

2.1.1. Transformator Hubungan Segitiga-Segitiga (Delta-Delta)………………..….4


2.1.2. Transformator hubungan bintang-bintang……………………………………5
2.1.3.  Transformator hubungan segitiga-bintang…………………………………..6

2.1.4.  Transformator hubungan segitiga terbuka (open-delta)……………………..8

2.1.5.  Transformator hubungan Zig-zag……………………………………………9

BAB IIIPEMBAHASAN/ANALISIS.............................................................................10
3.1. Pembahasan Isi Journal kelebihan dan kekurangan jurnal..............................10
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................11
4.1. Kesimpulan dan saran...........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat
mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Transformator bekerja
berdasarkan  prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi
primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan
sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi
sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.
Transformator 3 fasa pada dasarnya merupakan Transformator 1 fasa yang disusun
menjadi 3 buah dan mempunyai 2 belitan, yaitu belitan primer dan belitan sekunder. Ada dua
metode utama untuk menghubungkan belitan primer yaitu hubungan segitiga dan bintang (delta
dan wye). Sedangkan pada belitan sekundernya dapat dihubungkan secara segitiga, bintang dan
zig-zag (Delta, Wye dan Zig-zag). Ada juga hubungan dalam bentuk khusus yaitu hubungan
open-delta (VV connection)

1.2              Rumusan Masalah
Dalam makalah ini masalah yang akan dibahas adalah mengenai:
-          Konfigurasi  Hubungan Belitan Transformator 3 Fasa.

1.3              Tujuan
Mengetahui konfigurasi hubungan belitan transformator 3 fasa.

1
1.4. Identitas jurnal
a. jurnal utama
“Analisa Konfigurasi Hubungan Primer dan Sekunder Transformator 3 Fasa 380/24 V
Terhadap Beban Non Linier”

*Mohd Yogi Yusuf, Firdaus**, Feranita**


*Alumni Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau
Kampus Binawidya Km 12,5Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293
Jurusan Teknik Elektro Universitas
Riau Email: yogi.te.ur@gmail.com

ABSTRACT

The use of non-linear loads are increasingly widespread. The non-linear load can cause
distortion of the voltage wave and current wave. This waveform distortion commonly called
harmonics. The problems that can be caused by harmonics include increased energy losses,
overheating and low work factor. In practice the presence of harmonics is carrying losses on a
variety of tools, one of which is the distribution transformer. In this research designed to
determine the harmonic simulation in every winding connection. Software used in this
research was ETAP 11.0. Results from this research indicate a winding connection most good
to be used in transformer based on the value of THD.

Keywords: Harmonic current, Transformer, THD, ETAP, Winding Connection

b. jurnal pembanding

SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA


DENGAN VARIASI BEBAN

Oleh :
Yusnita, 1) Hendro Tjahjono2)
1) Teknik Elektro UMSB - Bukittinggi
2) Teknik Elektro ISTN Jakarta

Intisari
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan suata cara sederhana dalam
mengendalikan arus start motor induksi 3-fasa. Penelitian ini dibantu oleh program komputer
Matlab untuk menganalisa kinerja motor selama proses start dan operasi. Motor yang
digunakan pada penelitian ini adalah motoro induksi 3-fasa, 1500 W, 380 V, 4 kutup, 50 Hz
and 1400 rpm.

2
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa untuk mengendalikan
arus start sebaiknya pada awal start motor diberi tegangan 26.32% dari tegangan nominalnya,
kemudian dinaikan secara bertahap menjadi 69% and 100% dari tegangan nominalnya.

Kata kunci : arus start, torsi mekanik, tegangan awal start

ABSTRACT
This research is proposed to give a simple method in controlling inrust current of the
three-phase induction motor. This research also use computer program of MATLAB to
indicate the motor performance during starting and operating. The motor used in this
research is three-phase induction motor by rated 1500 W, 380 V, 4 poles, 50 Hz and 1400
rpm. The results of this research showed that a good strategy to control in rust current by
applying 26.32% of the nominal voltage for the first step starting, then increase to 69% and
100% for the second and the third step respectively.
Keywords: inrust current, mechanic torque, starting voltage

3
BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEl

2.1      Konfigurasi  Hubungan Belitan Transformator 3 Fasa


2.1.1  Transformator hubungan segitiga-segitiga (delta-delta)

Gambar 1. Hubungan delta-delta (segitiga-segitiga).

Pada gambar 1 baik belitan primer dan sekunder dihubungkan secara delta.
Belitan primer terminal 1U, 1V dan 1W dihubungkan dengan suplai tegangan 3 fasa.
Sedangkan belitan sekunder terminal 2U, 2V dan 2W disambungkan dengan sisi beban.
Pada hubungan Delta (segitiga) tidak ada titik netral, yang diperoleh ketiganya
merupakan tegangan line ke line, yaitu L1, L2 dan L3.
Dalam hubungan delta-delta (lihat gambar 1), tegangan pada sisi primer (sisi
masukan) dan sisi sekunder (sisi keluaran) adalah dalam satu fasa. Dan pada aplikasinya
(lihat gambar 2), jika beban imbang dihubungkan ke saluran 1-2-3, maka hasil arus
keluaran adalah sama besarnya. Hal ini menghasilkan arus line imbang dalam saluran
masukan A-B-C. Seperti dalam beberapa hubungan delta, bahwa arus line adalah 1,73
kali lebih besar dari masing-masing arus Ip (arus primer) dan Is (arus sekunder) yang
mengalir dalam lilitan primer dan sekunder. Power rating untuk transformator 3 fasa
adalah 3 kali rating transformator tunggal.
4
Gambar 2. Diagram Hubungan Delta-Delta Transformator 3 Fasa Dihubungkan
Pembangkit Listrik dan Beban (Load)

2.1.2  Transformator hubungan bintang-bintang

Gambar 3. Hubungan Belitan Bintang-bintang

Ketika transformator dihubungkan secara bintang-bintang, yang perlu


diperhatikan adalah mencegah penyimpangan dari tegangan line ke netral (fase ke netral).
Cara untuk mencegah menyimpangan adalah menghubungkan netral untuk primer ke
netral sumber yang biasanya dengan cara ditanahkan (ground), seperti ditunjukkan
pada  Gambar 4. Cara lain adalah dengan menyediakan setiap

5
transformator dengan lilitan ke tiga, yang disebut lilitan ” tertiary”. Lilitan
tertiary untuk tiga transformator dihubungkan secara delta seperti ditunjukkan pada
Gambar 5, yang sering menyediakan
cabang yang melalui tegangan dimana transformator dipasang. Tidak ada beda
fasa antara tegangan line transmisi masukan dan keluaran (primer & sekunder) untuk
transformator yang dihubungkan bintang-bintang.

2.1.3   Transformator hubungan segitiga-bintang


Pada hubungan segitiga-bintang (delta-wye), tegangan yang melalui setiap lilitan
primer adalah sama dengan tegangan line masukan. Tegangan saluran keluaran adalah
sama dengan 1,73 kali tegangan sekunder yang melalui setiap transformator. Arus line
pada phasa A, B dan C adalah 1,73 kali arus pada lilitan sekunder. Arus line pada fasa 1,
2 dan 3 adalah sama dengan arus pada lilitan sekunder

6
Gambar 6. Hubungan Segitiga-Bintang (Delta-wye)

Hubungan delta-bintang menghasilkan beda fasa 30° antara tegangan saluran


masukan dan saluran transmisi keluaran. Maka dari itu, tegangan line keluaran E12
adalah 30° mendahului tegangan line masukan EAB, seperti dapat dilihat dari diagram
phasor. Jika saluran keluaran memasuki kelompok beban terisolasi, beda fasanya tidak
masalah. Tetapi jika saluran dihubungkan paralel dengan saluran masukan dengan
sumber lain, beda phasa 30° mungkin akan membuat hubungan paralel tidak
memungkinkan, sekalipun jika saluran tegangannya sebaliknya identik.
Keuntungan penting dari hubungan bintang adalah bahwa akan menghasilkan
banyak isolasi/penyekatan yang dihasilkan di dalam transformator.  Lilitan HV (high
Voltage/tegangan tinggi) telah diisolasi/dipisahkan hanya 1/1,73 atau 58% dari tegangan
saluran.

Gambar 8. Skema Diagram Hubungan Delta-Bintang dan Diagram Phasor

7
2.1.4     Transformator hubungan segitiga terbuka (open-delta)
Hubungan open-delta ini untuk merubah tegangan sistem 3 fasa dengan
menggunakan hanya 2 transformator yang dihubungkan secara open–delta. Rangkaian
open–delta adalah identik dengan rangkaian delta–delta, kecuali bahwa satu transformer
tidak ada. Bagaimanapun, hubungan open-delta jarang digunakan sebab hanya mampu
dibebani sebesar 86.6% (0,577 x 3 x rating trafo) dari kapasitas transformator yang
terpasang.

Gambar 7. Hubungan Open Delta.

Sebagai contoh, jika 2 transformator 50 kVA dihubungkan secara open–delta,


kapasitas transformator bank yang terpasang adalah jelas 2x50 = 100kVA. karen
terhubung open-delta, maka transformator hanya dapat dibebani 86.6 kVA sebelum
transformator mulai menjadi overheat (panas berlebih). Hubungan open–delta utamanya
digunakan dalam situasi darurat. Maka, jika 3 transformator dihubungkan secara delta–
delta dan salah satunya rusak dan harus diperbaiki/dipindahkan, maka hal ini
memungkinkan

8
2.1.5    Transformator hubungan Zig-zag
Transformator dengan hubungan Zig-zag memiliki ciri khusus, yaitu belitan
primer memiliki tiga belitan, belitan sekunder memiliki enam belitan dan biasa digunakan
untuk beban yang tidak seimbang (asimetris) - artinya beban antar fasa tidak sama, ada
yang lebih besar atau lebih kecil

Gambar 9. Hubungan Bintang-zigzag (Yzn5)

Gambar 9 menunjukkan belitan primer 20 KV terhubung dalam bintang L1, L2


dan L3 tanpa netral N dan belitan sekunder 400 V merupakan hubungan Zig-zag dimana
hubungan dari enam belitan sekunder saling menyilang satu dengan lainnya. Saat beban
terhubung dgn phasa U dan N arus sekunder I2 mengalir melalui belitan phasa phasa U
dan phasa S. Bentuk vektor tegangan Zig-zag garis tegangan bukan garis lurus,tetapi
bergeser dengan sudut 60°.

9
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS

3.1 . Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Journal


3.1.1 Dilihat Dari Aspek Ruang Lingkup Isi Artikel

Adanya satu permasalahan, kemudian membuat satu penelitian tentang

permasalahan tersebut menurut saya merupakan pemikiran yang sangat briliant.

Penulis melihat kebutuhan konsumen yang semakin tinggi, sehingga tingkat

pemakaian pun perlu diperbaharui atau ditambahkan. Jadi dari latar belakang

permasalahan ini kita sudah dapat menebak apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Kemudian jika dilihat dari segi metode dan instrumen penelitian yang dilakukan

dengan latar belakang masalah/tujuan penelitian dalam jurnal ini menurut saya sudah

Kesesuaian hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dalam jurnal dengan

masalah/tujuan penelitian menurut saya sudah cocok,karena jurnal ini menyajikan

hasil penelitian secara singkat dan jelas sehingga mudah dipahami oleh mahasiswa.

3.1.2. Dilihat Dari Aspek Tata Bahasa


Penggunaan bahasa yang digunakan dalam jurnal ini menurut saya masih bisa

dipahami. Namun tetap masih ada bahasa-bahasa yang jarang terdengar oleh orang

awam. Jadi sebagai orang yang berkutat di lingkup engineering perlu pemahaman

yang lebih.

10
BAB IV
PENUTUP
3.1               Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan ini, maka disimpulkan bahwa konfigurasi hubungan motor
listrik 3 fasa antara lain:
         Transformator hubungan segitiga-segitiga (delta-delta)
         Transformator hubungan bintang-bintang (star-star)
         Transformator hubungan segitiga-bintang (delta-star)
         Transformator hubungan segitiga terbuka (open star)
         Transformator hubungan zig-zag

3.2               Saran

Sebagai manusia biasa kita tidak perlah luput dari salah dan dosa maka dari itu
segala keputusan bisa kita ikuti asalkan ada sebab yang jelas dan dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya.
Penulis sangat sadar bahwa makalah yang penulis susun ini sangatlah jauh dari
sempurna dan perlu perbaikan yang sangat banyak, maka dari itu penulis sangat
mengharapkan berbagai kritik dan saran yang membangun baik dari bapak dosen, teman
–teman maupun semua pembaca untuk membuat laporan ini semakin bagus kedepannya.

11

Daftar Pustaka
1.      Cowern, Ed, 2000, ” Keep Up to Speed with Motor Terms “, EC&M, January, pp. 52-56.
2.      Ghai, N. K., 1999 “ IEC and NEMA Standards for Large Squarrel-cage Induction Motors-A
comparison ‘, IEEE Trans. On Energy Conversion, 14 (3), pp. 545-552.
3.      Kumar R. Srecrama, R Ramanujam and Jenkins L. HP Khincha, 1998,” Induction motor
modelling and interfacing technique for fast transient stability simulation, IEEE Trans. on
Energy Conversion, (0-7803- 4962-8/98), pp. 548 – 551.
4.      Richardson, D. V. and Caisse, A. J. Jr., 1997, “Rotating Electric Machinery and Transfomer
Technology “, Prentice-Hall, Inc., New Jersey.

12

Anda mungkin juga menyukai