MK.TRANSFORMATOR
PRODI S1 PTE - FT
SKOR
NILAI :
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Cirtical Jurnal Review ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
Saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat menjadi rujukan dan penuntun dalam
pembuatan tugas yang serupa khusunya mahsiswa yang mengambil mata kuliah ini dan
saya berharap laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi Saya sendiri maupun
orang yang membacanya.
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. latar belakang............................................................................................................1
1.2. rumusan masalah.....................................................................................................1
1.3. tujuan..........................................................................................................................1
1.4. Identitas Journal yang Direview............................................................................2
BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL...............................................................................4
2.1. Konfigurasi Hubungan Belitan Transformator 3 Fasa...............................................4
BAB IIIPEMBAHASAN/ANALISIS.............................................................................10
3.1. Pembahasan Isi Journal kelebihan dan kekurangan jurnal..............................10
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................11
4.1. Kesimpulan dan saran...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat
mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Transformator bekerja
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi
primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan
sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi
sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.
Transformator 3 fasa pada dasarnya merupakan Transformator 1 fasa yang disusun
menjadi 3 buah dan mempunyai 2 belitan, yaitu belitan primer dan belitan sekunder. Ada dua
metode utama untuk menghubungkan belitan primer yaitu hubungan segitiga dan bintang (delta
dan wye). Sedangkan pada belitan sekundernya dapat dihubungkan secara segitiga, bintang dan
zig-zag (Delta, Wye dan Zig-zag). Ada juga hubungan dalam bentuk khusus yaitu hubungan
open-delta (VV connection)
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini masalah yang akan dibahas adalah mengenai:
- Konfigurasi Hubungan Belitan Transformator 3 Fasa.
1.3 Tujuan
Mengetahui konfigurasi hubungan belitan transformator 3 fasa.
1
1.4. Identitas jurnal
a. jurnal utama
“Analisa Konfigurasi Hubungan Primer dan Sekunder Transformator 3 Fasa 380/24 V
Terhadap Beban Non Linier”
ABSTRACT
The use of non-linear loads are increasingly widespread. The non-linear load can cause
distortion of the voltage wave and current wave. This waveform distortion commonly called
harmonics. The problems that can be caused by harmonics include increased energy losses,
overheating and low work factor. In practice the presence of harmonics is carrying losses on a
variety of tools, one of which is the distribution transformer. In this research designed to
determine the harmonic simulation in every winding connection. Software used in this
research was ETAP 11.0. Results from this research indicate a winding connection most good
to be used in transformer based on the value of THD.
b. jurnal pembanding
Oleh :
Yusnita, 1) Hendro Tjahjono2)
1) Teknik Elektro UMSB - Bukittinggi
2) Teknik Elektro ISTN Jakarta
Intisari
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan suata cara sederhana dalam
mengendalikan arus start motor induksi 3-fasa. Penelitian ini dibantu oleh program komputer
Matlab untuk menganalisa kinerja motor selama proses start dan operasi. Motor yang
digunakan pada penelitian ini adalah motoro induksi 3-fasa, 1500 W, 380 V, 4 kutup, 50 Hz
and 1400 rpm.
2
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa untuk mengendalikan
arus start sebaiknya pada awal start motor diberi tegangan 26.32% dari tegangan nominalnya,
kemudian dinaikan secara bertahap menjadi 69% and 100% dari tegangan nominalnya.
ABSTRACT
This research is proposed to give a simple method in controlling inrust current of the
three-phase induction motor. This research also use computer program of MATLAB to
indicate the motor performance during starting and operating. The motor used in this
research is three-phase induction motor by rated 1500 W, 380 V, 4 poles, 50 Hz and 1400
rpm. The results of this research showed that a good strategy to control in rust current by
applying 26.32% of the nominal voltage for the first step starting, then increase to 69% and
100% for the second and the third step respectively.
Keywords: inrust current, mechanic torque, starting voltage
3
BAB II
Pada gambar 1 baik belitan primer dan sekunder dihubungkan secara delta.
Belitan primer terminal 1U, 1V dan 1W dihubungkan dengan suplai tegangan 3 fasa.
Sedangkan belitan sekunder terminal 2U, 2V dan 2W disambungkan dengan sisi beban.
Pada hubungan Delta (segitiga) tidak ada titik netral, yang diperoleh ketiganya
merupakan tegangan line ke line, yaitu L1, L2 dan L3.
Dalam hubungan delta-delta (lihat gambar 1), tegangan pada sisi primer (sisi
masukan) dan sisi sekunder (sisi keluaran) adalah dalam satu fasa. Dan pada aplikasinya
(lihat gambar 2), jika beban imbang dihubungkan ke saluran 1-2-3, maka hasil arus
keluaran adalah sama besarnya. Hal ini menghasilkan arus line imbang dalam saluran
masukan A-B-C. Seperti dalam beberapa hubungan delta, bahwa arus line adalah 1,73
kali lebih besar dari masing-masing arus Ip (arus primer) dan Is (arus sekunder) yang
mengalir dalam lilitan primer dan sekunder. Power rating untuk transformator 3 fasa
adalah 3 kali rating transformator tunggal.
4
Gambar 2. Diagram Hubungan Delta-Delta Transformator 3 Fasa Dihubungkan
Pembangkit Listrik dan Beban (Load)
5
transformator dengan lilitan ke tiga, yang disebut lilitan ” tertiary”. Lilitan
tertiary untuk tiga transformator dihubungkan secara delta seperti ditunjukkan pada
Gambar 5, yang sering menyediakan
cabang yang melalui tegangan dimana transformator dipasang. Tidak ada beda
fasa antara tegangan line transmisi masukan dan keluaran (primer & sekunder) untuk
transformator yang dihubungkan bintang-bintang.
6
Gambar 6. Hubungan Segitiga-Bintang (Delta-wye)
7
2.1.4 Transformator hubungan segitiga terbuka (open-delta)
Hubungan open-delta ini untuk merubah tegangan sistem 3 fasa dengan
menggunakan hanya 2 transformator yang dihubungkan secara open–delta. Rangkaian
open–delta adalah identik dengan rangkaian delta–delta, kecuali bahwa satu transformer
tidak ada. Bagaimanapun, hubungan open-delta jarang digunakan sebab hanya mampu
dibebani sebesar 86.6% (0,577 x 3 x rating trafo) dari kapasitas transformator yang
terpasang.
8
2.1.5 Transformator hubungan Zig-zag
Transformator dengan hubungan Zig-zag memiliki ciri khusus, yaitu belitan
primer memiliki tiga belitan, belitan sekunder memiliki enam belitan dan biasa digunakan
untuk beban yang tidak seimbang (asimetris) - artinya beban antar fasa tidak sama, ada
yang lebih besar atau lebih kecil
9
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS
pemakaian pun perlu diperbaharui atau ditambahkan. Jadi dari latar belakang
permasalahan ini kita sudah dapat menebak apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Kemudian jika dilihat dari segi metode dan instrumen penelitian yang dilakukan
dengan latar belakang masalah/tujuan penelitian dalam jurnal ini menurut saya sudah
Kesesuaian hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dalam jurnal dengan
hasil penelitian secara singkat dan jelas sehingga mudah dipahami oleh mahasiswa.
dipahami. Namun tetap masih ada bahasa-bahasa yang jarang terdengar oleh orang
awam. Jadi sebagai orang yang berkutat di lingkup engineering perlu pemahaman
yang lebih.
10
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan ini, maka disimpulkan bahwa konfigurasi hubungan motor
listrik 3 fasa antara lain:
Transformator hubungan segitiga-segitiga (delta-delta)
Transformator hubungan bintang-bintang (star-star)
Transformator hubungan segitiga-bintang (delta-star)
Transformator hubungan segitiga terbuka (open star)
Transformator hubungan zig-zag
3.2 Saran
Sebagai manusia biasa kita tidak perlah luput dari salah dan dosa maka dari itu
segala keputusan bisa kita ikuti asalkan ada sebab yang jelas dan dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya.
Penulis sangat sadar bahwa makalah yang penulis susun ini sangatlah jauh dari
sempurna dan perlu perbaikan yang sangat banyak, maka dari itu penulis sangat
mengharapkan berbagai kritik dan saran yang membangun baik dari bapak dosen, teman
–teman maupun semua pembaca untuk membuat laporan ini semakin bagus kedepannya.
11
Daftar Pustaka
1. Cowern, Ed, 2000, ” Keep Up to Speed with Motor Terms “, EC&M, January, pp. 52-56.
2. Ghai, N. K., 1999 “ IEC and NEMA Standards for Large Squarrel-cage Induction Motors-A
comparison ‘, IEEE Trans. On Energy Conversion, 14 (3), pp. 545-552.
3. Kumar R. Srecrama, R Ramanujam and Jenkins L. HP Khincha, 1998,” Induction motor
modelling and interfacing technique for fast transient stability simulation, IEEE Trans. on
Energy Conversion, (0-7803- 4962-8/98), pp. 548 – 551.
4. Richardson, D. V. and Caisse, A. J. Jr., 1997, “Rotating Electric Machinery and Transfomer
Technology “, Prentice-Hall, Inc., New Jersey.
12