Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH STARTING AUTOTRANSFORMATOR

Nama Mahasiswa : Annisa Harahap (5192431004)

Chintia Agatha Siahaan (5193131002)

Muhammad Irsyad Awaludin (5193131003)

Dosen Pengampu : Prof. Dr. BAHARUDDIN, S.T, M.Pd.

YOAKIM SIMAMORA, S.T, M.T.

Mata Kuliah : PENGUNAAN DAN PENGATURAN MOTOR LISTRIK

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan YME atas semua rahmat-Nya yang
telah di limpahkan. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“STARTING AUTOTRANSFORMATOR” dalam bentuk dan isinya yang sangat
sederhana tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang bersangkutan
dalam pembuatan makalah ini.

Medan, 11 Oktober 2021

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AUTOTRANSFORMATOR

B. KOMPONEN-KOMPONEN YANG DIGUNAKAN PADA START AUTO TRAFO

C. SISTEM AUTOTRANSFORMATOR YANG DIGUNAKAN

D. STARTING DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

E. PRINSIP KERJA

F. GAMBAR RANGKAIAN

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring meningkatnya tuntutan manusia akan kemudahan dalam proses penyaluran


energi listrik, maka berbagai usaha akan ditempuh dengan penerapan ilmu dan teknologi.
Usaha tersebut semakin mudah dilakukan ketika manusia mampu mengembangkan ilmu
dan teknologi. Berbagai masalah yang dapat dijadikan implementasi adalah dari ilmu dan
teknologi, salah satunya yaitu trafo yang digunakan untuk mengubah daya AC dari taraf
ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti
menurunkan Tegangan AC dari 220V AC ke 12V AC ataupun menaikkan Tegangan dari
110VAC ke 220 VAC. Salah satu jenis trafo yang dipakai adalah autotrafo, jenis trafo ini
banyak digunakan untuk static balancer, booster dan peralatan motor starter.
Keuntungan penggunaan autotrafo ini yaitu hanya menggunakan 1 belitan dan 1 inti
dimana sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Pada autotrafo ini
mempunyai rugi rugi inti dan rugi tembaga yang lebih kecil sehingga mempunyai effisiensi
yang lebih tinggi, trafo ini juga jika ditinjau dari segi ekonomi autotrafo lebih murah
dibandingkan dengan trafo yang lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan autotransformator?
2. Apa saja jenis-jenis dari autotransformator?
3. Apa saja Bahan yang digunakan dari auotransfomator?
4. Bagaimana starting autotransformator?
5. Bagaimana prinsip kerja dari autotransformator?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Autotransformator
Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan (transfer) energi
listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lainnya melalui
suatu gandengan magnet dan beroprasi berdasarkan prinsip induksi
elektromagnet. Salah satu jenis yang dipakai dalam aplikasi adalah
autotafomator (autotrafo) trafo jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang
berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam traznsformator ini,
sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Seperti halnya
transformator biasa, auto trafo juga dapat digunakan untuk menaiikan atau
menurunkan tegangan. Auto trafo mempunyai keterbatasan yaitu tidak baik lagi
bila tegangan keluarannya jauh lebih tinggi atau lebih rendah dari tegangan
masukannya, atau dapat disebutkan bahwa perbandingan transformasinya
adalah mendekati satu. Transformator 2 kumparan biasa dapat difungsikan
sebagai auto trafo bila dirangkai sedemikian rupa dengan memperhatikan
polaritas lilitannya. Pada gambar dibawah ini memperlihatkan konstruksi auto
trafo yang dibuat dari transformator 2 kumparan dan konstruksi auto trafo.
Oleh karena itu dalam autotransformer gulungan primer dan sekunder
dihubungkan bersama secara elektrik dan magnetis. Keuntungan utama dari jenis
desain transformator ini adalah dapat dibuat jauh lebih murah untuk peringkat VA
yang sama, tetapi kelemahan terbesar dari autotransformer adalah tidak memiliki
isolasi belitan primer / sekunder dari transformator luka ganda konvensional.
autotransformer adalah tidak memiliki isolasi gulungan primer ke sekunder dari
transformator luka ganda konvensional. Kemudian autotransformer tidak dapat
digunakan dengan aman untuk menurunkan tegangan yang lebih tinggi ke
tegangan yang jauh lebih rendah yang cocok untuk beban yang lebih kecil.

Gambar onstruksi dasar auto trafo yang dibentuk dari transformator 2


kumparan
B. Komponen-Komponen yang digunakan pada Start Auto Trafo
1. MCCB
MCCB / Moulded Case Circuit Breaker merupakan salah satu komponen
elektrikal yang berfungsi sebagai pengaman dan pemurus arus ketika terjadi
arus pendek (korsleting) atau kelebihan beban (overload) yang dapat
menyebabkan kerusakan pada motor listrik dan kebakaran karena percikan
bunga api.

2. Auto Transformator 3 fasa


Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik,
dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga
merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan
dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa
dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa.

3. Kontaktor
Kontaktor (Contactor / Magnetic Contactor) adalah alat elektrikal yang bekerja
dengan induksi elektromagnetik pada sebuah kumparan tembaga (coil) yang
dialirkan tenaga listrik sehingga menimbulkan medan magnet yang
menyebabkan Kontak Bantu NO (Normally Open) akan tertutup dan Kontak
Bantu NC (Normally Close) akan terbuka.

4. TOR (Thermal Over-Load Relay)

Thermal Overload Relay (TOR) adalah salah satu komponen yang digunakan dalam
menyusun rangkaian suatu panel motor listrik. Komponen ini memiliki peran yang
sangat penting di dalam sebuah rangkaian listrik. Fungsinya yakni sebagai pelindung
apabila terjadi arus listrik berlebihan (over current) dalam elektro motor dengan prinsip
kerja bersistem panas (thermal).

5. Thermostat
Termostat adalah suatu perangkat yang dapat memutuskan dan
menyambungkan arus listrik pada saat mendeteksi perubahan suhu di
lingkungan sekitarnya sesuai dengan pengaturan suhu yang ditentukan.
6. MCB 1 Fasa
MCB merupakan salah satu jenis pengaman listrik untuk melindungi atau
mengamankan atau mencegah sistem instalasi listrik dari beban arus yang
melebihi kemampuannya. Arus yang mengalir pada suatu penghantar akan
menimbulkan bahaya listrik seperti bahaya kebakaran akibat dari korselting.

7. Push Button On&Off


Push Button adalah perangkat / saklar sederhana yang berfungsi untuk
menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan
unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja
sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan,
dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi
normal.
8. Pilot Lamp
Pilot lamp adalah sebuah lampu indikator yang menandakan jika pilot lamp ini
menyala, maka terdapat sebuah aliran listrik masuk pada panel listrik tersebut.

C. Sistem Autotransformator Yang digunakan

Autotransformer dengan Multiple Tapping Points

Metode standar untuk menandai belitan transformator-otomatis adalah


melabelinya dengan huruf kapital (huruf besar). Jadi misalnya, A, B, Z dll untuk
mengidentifikasi akhir persediaan. Secara umum koneksi netral umum ditandai
sebagai N atau n. Untuk ketukan sekunder, angka sufiks digunakan untuk semua
titik ketuk di sepanjang belitan primer transformator otomatis. Angka-angka ini
umumnya dimulai pada angka "1" dan terus dalam urutan naik untuk semua titik-
titik ketukan seperti yang ditunjukkan.

D. STARTING DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

Starting dengan cara ini adalah dengan menghubungkan motor pada tap tegangan
sekunder autotransformer terendah. Setelah beberapa saat motor dipercepat tap
autotransformer diputuskan dari rangkaian dan motor terhubung langsung pada
tegangan penuh.
Autotransformator adalah suatu transformator dimana lilitan primer dan sekundernya
dihubungkan secara listrik. Jika transformator ini digunakan sebagai penurun tegangan,
seluruh lilitan BC membentuk lilitan primer dan bagian EC membentuk lilitan sekunder.
Dengan kata lain, bagian AC merupakan bagian bersama antara primer dan sekunder.
Autotranformator Untuk beberapa aplikasi yang memerlukan banyak catu tegangan,
digunakan autotransformator yang lilitannya ditap pada beberapa titik. Hubungan dari
beberapa tap dikeluarkan keterminal atau ke alat saklar yang sesuai sehingga dapat
dipilih beberapa tegangan.

E. PRINSIP KERJA
Autotransformator adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengurangi
tegangan pada stator saat start, yang akan membatasi arus start . Metode starting
dengan autotransformator dapat dijalankan dengan cara open- atau close- transition.
Starting dengan Autotransformator disebut demikian karena autotransformator
digunakan dalam rangkaian tenaga untuk mengurangi tegangan pada saat start.
Dengan mengurangi tegangan pada saat start , arus start akan lebih rendah dari arus
beban penuh jika motor distart pada tegangan penuh. Setelah waktu tunda (time delay)
ditetapkan, autotransformator akan dilepas dari rangkaian, dan motor rotor sangkar
sangkar akan dijalankan pada tegangan penuh.
Autotransformator dilengkapi dengan tap agar dapat dilakukan pemilihan 50%, 65%,
atau 80% dari tegangan saluran sebagai tegangan start dengan pengurangan arus
saluran pencatu yang sesuai. Karena kopel start bervariasi menurut kuadrat tegangan
yang di kenakan, maka kopel yang dihasilkan bila menggunakan tap-tap ini berturut-
turut menjadi 25%, 42%, dan 64% dari harga tegangan penuhnya. Oleh sebab itu tap
dapat dipilih agar sesuai dengan kopel start yang diperlukan oleh motor yang diberikan
dan beban yang dikemudikan.
Pada gambar 2.4. Dia memiliki dua kontaktor A dan B. Kontaktor A memiliki lima NO
(Normally Open) kontak A dan satu No kecil ontak Ax. Kontaktor ini hanya beroperasi
selama perode yang jelas ketika motor di mulai (strating up). Gambar 2.4 Diagram
sederhana autotranformator starter Kontaktor B memiliki 3 kontak NO (Normally Open).
Kontaktor B melayani ketika motor sedang bekerja. Autotransformer ditetapkan pada
tap 65 persen. Relay time-delay RT memiliki tiga kontak RT1,RT2,RT3. Kontak RT1
dihubung paralel dengan start button yang menutup segera setelah koil RT dienergized.
Dua kontak lainnya RT2, RT3 beroperasi setelah delay yang tergantung pada
pengaturan relay RT. Kontaktor A dan B secara mekanik di interlocked untuk mencegah
dari penutupan secara serentak. Kontaktor A menutup segera setelah start button
ditekan kembali. Hal ini mengeksitasi autotransformer dan mengurangi tegangan yang
timbul diterminal motor.
Beberapa detik kemudian, kontak RT2 yang dihubung seri dengan kumparan A
terbuka, menyebabkan 7. 7 kontaktor A untuk membuka. Pada waktu yang sama,
kontak RT3 menyebabkan kontaktor B menutup. Sehingga, kontaktor A keluar, diikuti
hampir seketika dengan penutupan kontaktor B. Aksi ini menerapkan tegangan penuh
pada motor dan memutuskan secara serentak autotransformer dari saluran. Dalam
pemindahan dari kontaktor A ke kontaktor B, motor diputuskan dari saluran untuk
sedikit waktu. Ini menghasilkan permasalahan karena ketika kontaktor B menutup, arus
transien yang besar ditarik dari saluran. Surja transien ini berpengaruh besar pada
kontak dan juga menghasilkan kejut mekanik. Untuk alasan ini, terkadang menerapkan
rangkaian yang terperinci dimana motor tidak pernah terputus sama sekali dari saluran.
Gambar 10 dan 11 membandingkan torsi dan arus saluran ketika autotransformer
starting (3) dan resistansi strating (2) digunakan. Tegangan locked-rotor pada tiap
kasus ialah 0.65 pu. Perlu dicatat bahwa torsi locked-rotor ialah identik, tapi arus
saluran locked-rotor ialah jauh lebih rendah menggunakan autotransformer (2.7
terhadap 4.2 pu). Namun, ketika rotor mencapai sekitar 90 persen dari kecepatan
sinkron, starting resistansi menghasilkan torsi yang lebih tinggi karena tegangan
terminal ialah sedikit lebih tinggi daripada nilai 65 persen yang terdapat pada saat start
up. Disisi lain, arus saluran pada semua kecepatan ialah lebih kecil ketika
menggunakan autotransformer. Karena autotransformer beroperasi untuk tiap periode
singkat, mereka dapat di belitkan dengan kawat yang jauh lebih sedikit.

F. Gambar Rangkaian

Gambar 2.4
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan (transfer) energi
listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lainnya melalui
suatu gandengan magnet dan beroprasi berdasarkan prinsip induksi
elektromagnet. Salah satu jenis yang dipakai dalam aplikasi adalah
autotafomator (autotrafo) trafo jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang
berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam traznsformator ini,
sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Seperti halnya
transformator biasa, auto trafo juga dapat digunakan untuk menaiikan atau
menurunkan tegangan. Auto trafo mempunyai keterbatasan yaitu tidak baik lagi
bila tegangan keluarannya jauh lebih tinggi atau lebih rendah dari tegangan
masukannya, atau dapat disebutkan bahwa perbandingan transformasinya
adalah mendekati satu. Transformator 2 kumparan biasa dapat difungsikan
sebagai auto trafo bila dirangkai sedemikian rupa dengan memperhatikan
polaritas lilitannya. Pada gambar dibawah ini memperlihatkan konstruksi auto
trafo yang dibuat dari transformator 2 kumparan dan konstruksi auto trafo.

Anda mungkin juga menyukai