Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PRESENTASI

TRANSFORMATOR

DISUSUN
OLEH KELOMPOK 1 :

RIDHO WAHYUDI ( 5173230013 )


MANSYUR SAFRIL HARAHAP ( 5173230008 )
SYAHID THAHIR HARAHAP ( 5173230014 )

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami rahmat
kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun atau menyelesaikan penyusunan makalah
Presentasi yang berjudul Prinsip Kerja Transformator Dan Konstruksi Transformator.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen . yang telah membimbing penulis
dan pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini penulis yakini bahwa jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangannya seperti pepatah yang mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, baik isi
maupun penyusunnya.Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 5 September 2019

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………

Daftar Isi …………………………………………………………………………………………..

BAB I Pendahuluan
A. LatarBelakang……………………………………………………………………….1.1
B. Rumusan Masalah…...………………………………………………………………1.2
C. Tujuan……….……………………………………………………………….……...1.3

BAB II PEMBAHASAN
A. Prinsip Kerja Transformator….……………………………………………..………2.1
B. Konstruksi Transformator………...…………………………………….………...…2.2

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…………………………… ………………………………………………..3.1

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Transformator atau sering disebut dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat
mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari perubahan taraf tersebut
diantaranya seperti untuk menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun
menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.
Transformator atau Trafo ini bekerja mengikuti prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya
dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).Trafo memegang peranan yang
sangat penting untuk pendistribusian tenaga listrik

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas pada makalah ini yaitu:

1 Jelaskan apa itu Transformator ?

2 Prisip Kerja dan Jenis – Jenis Transformator?

3. Jelaskan apa itu Konstruksi Transformator ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat di simpulkan tujuan dari makalah ini adalah
dapat memeberikan wawasan terhadap pembaca mengenai Transformator Dan dapat mengetaui
pembagiannya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Transformator
Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang
dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf
tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun
menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.
Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan
hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).Transformator (Trafo)
memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Transformator
menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik PLN hingga ratusan kilo Volt untuk di
distribusikan, dan kemudian Transformator lainnya menurunkan tegangan listrik tersebut ke
tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun perkantoran yang pada umumnya
menggunakan Tegangan AC 220Volt

B. Prinsip Kerja Dan Jenis Transformator


1. Prinsip Kerja
Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau kumparan
kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada kebanyakan
Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan dengan
Inti Besi (Core). Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan
medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks
Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus
listriknya semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar
kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan
kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan
sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan
rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang
rendah.
Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah kumpulan
lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan kegunaanya
untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta
untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan. Dibawah ini agar lebih mudah memahami ;
Rasio lilitan yang berada pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer
menentukan rasio tegangan pada kedua kumparan tersebut. Contoh, 1 lilitan pada kumparan
primer dan 10 lilitan pada kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan 10 kali lipat dari
tegangan input pada kumparan primer. Jenis Transformator ini biasanya disebut Transformator
Step Up.
Sebaliknya, jika terdapat 10 lilitan pada kumparan primer dan 1 lilitan pada kumparan
sekunder, maka tegangan yang dihasilkan Kumparan Sekunder adalah 1/10 dari tegangan input
pada Kumparan Primer. Transformator jenis ini sering disebut dengan Transformator Step
Down.

2. Jenis Transformator
2.1 Jenis-Jenis Transformator berdasarkan Level Tegangan.
a. Transformator Step UP
Trafo Step Up ialah Trafo yang berfungsi untuk menaikan level teganan AC atau taraf
dari rendah ke taraf yang lebih tinggi. Komponen tegangan sekunder dijadikan tegangan Output
yang lebih tinggi yakni dapat ditingkatkan dengan cara memperbanyak lilitan di kumparan
sekundernya sehingga jumlah lilitan kumparan primer lebih sedikit. Trafo step up ini digunakan
sebagai penghubung trafo generator ke grid di dalam tegangan listrik

b. Transformator Step Down


Trafo Step Down ialah Trafo yang berfungsi menurunkan taraf level tegangan AC dari
taraf yang tinggi ke rendah. Pada Trafo jenis ini, Rasio untuk jumlah lilitan pada kumparan
primer lebih banyak daripada jumlah lilitan pada kumparan yang sekunder.
Trafo step down digunakan untuk mengubah tegangan grid yang tinggi menjadi yang
lebih rendah dimana dapat digunakan untuk peralatan rumah tangga. Contohnya, untuk
menurunkan taraf tegangan listrik dari PLN (220V) menjadi taraf tegangan yang dapat
disesuaikan dengan peralatan elektronik dirumah.
2.2 Jenis-jenis Transformator berdasarkan bahan Inti (core)
a. Trafo berinti Udara (Air Core Transformer)
Pada Trafo yang berinti Udara (air core Transformer), antara Gulungan Primer dan Gulungan
Sekunder dililitkan pada inti berbahan non-magnetik. Bahan non-magnetik yang dimaksud tersebut dapat
berupa bahan kertas ataupun karton. Ini artinya, hubungan hubungan fluks antara gulungan primer dan
gulungan sekunder adalah melalui udara. Tingkat kopling atau induktansi mutual diantara lilitan-lilitan
tersebut lebih kecil dibandingkan dengan Trafo yang berinti besi. Kerugian Histerisis dan kerugian arus
eddy yang biasanya terjadi pada trafo inti besi dapat dikurangi dan dihilangkan pada trafo yang yang
berinti udara ini. Trafo inti udara banyak digunakan pada frekuensi tinggi.

Gambar 2.1 Trafo Berinti udara

b. Trafo berinti Besi (Iron Core Transformer)


Pada Trafo berinti Besi (iron core Transformer), antara gulungan primer dan gulungan sekunder
dililitkan pada inti besi yang berlapis-lapis tipis yang dilaminasi. Trafo inti besi memiliki efisiensi yang
lebih bagus jika dibandingkan dengan trafo yang berinti udara. Hal ini dikarenakan bahan besi memiliki
sifat 7agnetic dan juga konduktif sehingga memudahkan jalannya fluks magnet yang ditimbulkan oleh
arus listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan. Trafo yang berinti besi
banyak digunakan pada frekuensi rendah.

Gambar 2.2 Trafo Berinti Besi

2.3 Jenis-jenis Transformator berdasarkan Pengaturan Lilitannya.


a. Trafo Otomatis (Auto Transformer)
Auto Transformer atau sering disebut Trafo Otomatis merupakan Trafo listrik yang hanya memiliki satu
kumparan dimana antara kumparan primer dan kumparan sekundernya terhubung secara fisik dan
magnetis dalam satu rangkaian. Pengaturan lilitan juga berbeda dengan Trafo standar pada umumnya
yang terdiri dari dua kumparan atau lilitannya yang ditempatkan pada dua sisi berbeda yaitu kumparan
Primer dan kumparan sekunder.
Trafo Otomatis banyak digunakan sebagai trafo step up dan step down yang memiliki fungsi
untuk menaikan tegangan maupun menurun tegangan pada tegangan 100V-110V-120V dan tegangan
220V-230V-240V bahkan pada tegangan 110V hingga 220V.

2.4 Jenis-jenis transformator berdasarkan Penggunaannya.


a. Trafo Daya (Power Transformer)
Transformator Daya merupakan jenis trafo yang berukuran besar yang digunakan untuk
transfer daya tinggi yang mencapai hingga 33 KV. Trafo daya banyak digunakan pada
pembangkit listrik dan gardu transmisi. Trafo Daya biasanya memiliki tingkat insulasi yang
tinggi.

Gambar 2.3 Trafo Daya

b. Trafo Distribusi (Distribution Transformer)


Trafo Distribusi (Distribution Transformer) diaplikasikan untuk mendistribusikan energi
listrik dari pembangkit listrik ke konsemen listrik ataupun industri. Trafo Distribusi
mendistribusikan energi listrik pada tegangan rendah yang kurang dari 33 KV untuk keperluan
rumah tangga ataupun industri tegagannya berkisar antara 220V hingga 440V.

Gambar 2.4 Trafo Distribusi


c. Trafo Pengukuran (Measurement Transformer)

Trafo Pengukuran (Measurement Transformer) atau Instrument Transformer ini


digunakan untuk mengukur kuantitas arus, tegangan listrik dan daya yang biasanya
diklasifikasikan menjadi trafo arus dan trafo tegangan listrik.

Gambar 2.5 Trafo Penggukuran

2.5 Jenis-jenis Transformator berdasarkan Tempat Penggunaanya.

Trafo berdasarkan tempat penggunaannya ini terdiri dari trafo outdoor (luar ruangan) dan
trafo indoor (dalam ruangan). Trafo outdoor adalah trafo yang dapat ditempatkan diluar ruangan
seperti trafo distribusi yang ditempatkan di gardu induk sedangkan Trafo Indoor adalah trafo
yang harus diletakan di dalam ruangan yang ditutupi dengan atap seperti trafo-trafo yang
digunakan pada industri-industri.

C. Konstruksi Transformator
1. Inti Besi (Electromagnetic Circuit)
Inti besi (Electromagnetic Circuit) pada transformer merupakan bagian sebagai perantara
mengalirkan flux medan magnet yang terjadi akibat adanya arus bolak-balik pada lilitan Primer
di inti besi sehingga flux magnet yang berada di inti besi menginduksi lilitan laiinya. Inti besi
terbuat dari besi yang tipis dan disusun berlapis yang memiliki tujuan mengurangi arus eddy
(eddy current).

Gambar 2.6 Inti Besi


2. Belitan Transformator ( Current Carrying Circuit )
Belitan/lilitan dari Trafo terbuat dari tembaga yang sudah diberi isolasi yang membentuk
gulugan/kumparan pada inti besi. inti besi akan terinduksi dan menimbulkan fluks magnetik pada
saat pada ujung lilitan tembaga/ gulugan tembaga pada inti besi dari trafo dialiri arus bolak-balik.

Gambar 2.7 Belitan Transformator

3. Bushing
Bushing merupakan konduktor yang dilapisi isolator digunakakan sebagai penghubung
lilitan dalam transformator ke saluran transmisi/ distribusi jaringan listrik. Bushing juga memiliki
fungsi untuk penyekat bodytank transformator dengan konduktor.

Gambar 2.8 Bushing

4. Pendingin (Radiator)
Transformator yang beroperasi maka pada inti besi terjadi induksi karena adannya
tegagan dan arus yang besar mengalir pada inti besi, lama kelamaan akan timbul panas yang
menyebabkan rugi-rugi pada trafo dan bisa membuat isloasi pada lilitan trafo rusak. Untuk
meminimalisir rugi-rugi daya trafo dan rusaknya isolasi lilitan maka diperlukan pendigin trafo.
Pendiginan dilakukan dengan mensirkulasikan minyak didalam trafo melalui sirip-sirip radiator
yang ada di luar trafo. Agar pendiginan lebih efektif maka diperlukan kipas radiator untuk
membantu proses pendiginan.

Gambar 2.9 Pendingin


5. Minyak Isolasi Transformator
Minyak isolasi digunakan sebagai media isolasi dadalam trafo, sebagai pendigin, dan
pelindung lilitan dari oksidasi. Minyak yang digunakan untuk isolasi termasuk minyak mineral
ada tiga macam yaitu, aromatik, napthanik, dan parafinik. Ketiga jenis minyak dasar tersebut
memiliki sifat fisik maupun kimia yang berbedabeda maka tidak boleh dilakukan pencampuran.
Dan juga kertas isolasi Trafo sebagai pemberi jarak, isolasi, yang memiliki kemampuan teknis.

Gambar 2.10 Minyak Transformator


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang
dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf
tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun
menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.
Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan
hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).Transformator (Trafo)
memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Transformator
menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik PLN hingga ratusan kilo Volt untuk di
distribusikan, dan kemudian Transformator lainnya menurunkan tegangan listrik tersebut ke
tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun perkantoran yang pada umumnya
menggunakan Tegangan AC 220Volt
Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau kumparan
kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada kebanyakan
Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan dengan
Inti Besi (Core).
Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan
magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet)
tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya
semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan
pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua
(sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder.
Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah
menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/20942/6.%20BAB%202.pdf?sequence=6&isAll
owed=y
https://rumus.co.id/transformator/
https://dokumen.tips/documents/bagian-konstruksi-trafo.html

Anda mungkin juga menyukai