12 %
SIMILARIT Y INDEX
12%
INT ERNET SOURCES
2%
PUBLICAT IONS
4%
ST UDENT PAPERS
PRIMARY SOURCES
1
www.farmasi.unud.ac.id
Int ernet Source 5%
2
kemahasiswaan.unhas.ac.id
Int ernet Source 1%
3
Submitted to Universitas Diponegoro
St udent Paper 1%
4
Sah, Sadhana, Ranjita Shrestha, Sadikchya
Koirala, and Keshab Bhattarai.
1%
"Phytochemical and Antimicrobial
Assessment of Five Medicinal Plants Found
in Terai Region", Nepal Journal of Science
and Technology, 2013.
Publicat ion
5
journals.tubitak.gov.tr
Int ernet Source 1%
6
Submitted to iGroup
St udent Paper 1%
7
Nuryantini, Ade Yeti, Muhammad Miftahul
Munir, Annisa Rahma, Tri Suciati, and
1%
Khairurrijal. "Poly(Vinyl Alcohol)/Chitosan
Nanofibrous Membrane Containing Anredera
cordifolia (Ten.) Steenis", Advanced Materials
Research, 2015.
Publicat ion
8
etd.eprints.ums.ac.id
Int ernet Source <1%
9
stikes-yogyakarta.ac.id
Int ernet Source <1%
10
www.docstoc.com
Int ernet Source <1%
11
mot.farmasi.ugm.ac.id
Int ernet Source <1%
12
carahidup.um.ac.id
Int ernet Source <1%
VOLUME V
NOMOR 2
HALAMAN 1-62
EDISI DESEMBER 2016
• Deskripsi
• Pembaca
• Editor
• Petunjuk Penulisan
DESKRIPSI
Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan
Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian
dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif,
original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini
meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat.
Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi,
farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat,
teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman
serta evaluasi klinik obat.
PEMBACA
Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika,
farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia
dan statistika
EDITOR
Penanggung jawab : Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si
Pengarah : Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si
Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si
Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt
Editor :
Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt
Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt
Mitra Bestari:
Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt
Anggota:
a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)
b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi)
c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)
jurnalfarmasiudayana@gmail.com
PENDAHULUAN
Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)
topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2)
artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di
jurnal lain atau media publikasi yang lain.
Tipe artikel
Review article
Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata),
pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih,
daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai
kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan
1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus
diberi halaman 1.
Conflict of interest
Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi
pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun
sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan
Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja,
konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau
sumber dana yang lain.
Verifikasi Artikel
Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan
sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak
dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan
semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara
eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan
penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam
bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari
plagiarisme
Konstribusi
Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah,
sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.
Perubahan penulis
Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah
urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara
lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau
mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh
corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan
meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau
diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis
yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas
Bahasa
Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.
PERSIAPAN
Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli
menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu
kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.
Struktur Artikel
Sub pokok bahasan-penomoran
Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok
bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya.
Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.
Pendahuluan
Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci
atau kesimpulan dari hasil penelitian
Hasil
Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas
Pembahasan
Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan
mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan
dari penelitian sebelumnya
Appendik
Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya.
Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan
seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1;
Gambar. A.1
Alamat korespondensi
Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi
semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi.
Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci
harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis
Alamat penulis
Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka
alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat
dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat
utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap
menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic
Abstrak
Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus
menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan
umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak
menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama
penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak
umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu
sendiri
Gambar
Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat
menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan
Kata kunci
Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari
penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)
Singkatan
Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman
pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada
abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis.
Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.
Unit
Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang
berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI
Tabel
Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel
dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data
yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain
dari artikel
Daftar pustaka
Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum
dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan
di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan
bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan
sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan
jurnal ini.
Penulisan buku
Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul.
(Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit
Artikel jurnal
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal,
volume (issue), halaman
Skipsi/Tesis/Disertasi
Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi.
Universitas, kota
Submission checklist
Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir
sebelum artikel dikaji oleh editor.
Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:
• alamat email
• kode pos
• nomor telepon atau fax
Semua file yang dibutuhkan telah diupload
• Kata kunci
• Gambar
hal
Halaman Judul …………………………………………………………………………..... i
Petunjuk Penulisan ........................................................................................................... ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………….. viii
Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, 19-
Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) pada
Tikus Jantan Galur Wistar
ABSTRAK
Tanaman binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) merupakan salah satu tanaman obat yang
secara empiris memiliki aktivitas penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui aktivitas penyembuhan luka dari ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L.)
Moq.). Uji aktivitas penyembuhan luka ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L.)
Moq.) dilakukan pada tikus jantan galur Wistar yang diberikan luka eksisi. Aktivitas penyembuhan
luka diamati secara visual dengan pengukuran diameter luka dan perhitungan persentase
penyembuhan luka. Data persentase penyembuhan luka dianalisis dengan uji Anova satu arah dan
uji Bonferoni masing-masing dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) memiliki aktivitas penyembuhan luka
(p<0,05) namun belum mampu memberikan penyembuhan luka hingga ke keadaan normal.
Keyword : penyembuhan luka, daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.), diameter luka
1. PENDAHULUAN
Luka merupakan suatu kerusakan sintesis. Penggunaan salep antibiotika yang
integritas kulit yang terjadi ketika kulit berlebihan dapat menyebabkan resistensi pada
terpapar suhu atau pH, zat kimia, gesekan, bakteri tertentu (Semer, 2013). Maka dari itu,
trauma tekanan dan radiasi. Respon tubuh diperlukan upaya pengembangan obat
terhadap berbagai cedera dengan proses alternatif dalam penyembuhan luka. Salah
regenerasi yang kompleks menghasilkan satu sumber penting untuk pengembangan
pemulihan anatomi dan fungsi secara terus obat tersebut adalah eksplorasi tanaman
menerus disebut dengan penyembuhan luka berbasis etnomedicine.
(Black, 2006). Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.)
Tujuan utama penyembuhan luka adalah merupakan salah satu tanaman khas Indonesia
mempercepat penutupan luka dan yang secara empiris digunakan untuk
meminimalkan bekas luka fungsional. Selama mengobati berbagai macam penyakit, antara
dua dekade dilakukan penelitian mengenai sel lain untuk menyembuhkan luka luar akibat
dan molekul biologi yang berkaitan dengan goresan senjata tajam, luka setelah operasi,
proses biologis yang terlibat dalam perbaikan meningkatkan stamina tubuh, mengobati sakit
luka dan regenerasi jaringan. Penyembuhan maag, wasir, menyembuhkan memar, rematik
luka merupakan proses yang kompleks dan (Depkes RI, 2009). Berdasarkan hasil uji
dinamis untuk mengembalikan struktur sel aktivitas ekstrak daun binahong (A. scandens
dan lapisan jaringan (Morison, 2003). (L.) Moq.) memiliki aktivitas antitukak untuk
Pengembangan obat herbal sebagai penyembuhan luka dalam (Samirana et al.,
alternatif pengobatan terus dilakukan. Obat 2014; Purwanti, 2011). Untuk penyembuhan
herbal memiliki efek samping yang lebih luka luar, ekstrak etanol daun binahong (A.
rendah jika dibandingkan dengan obat scandens (L.) Moq.) memiliki aktivitas
19
Samirana dkk
Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, 19-
sebagai antiluka bakar (Karismawan, 2013).
Selain itu, ekstrak etanol daun binahong (A. 2.4.3 Uji Aktivitas Penyembuhan Luka
scandes (L.) Moq.) juga memiliki aktivitas Ekstrak Etanol Daun Binahong
antiinflamasi dan antibakteri gram positif Dilakukan aklimatisasi pada tikus
(Streptococcus pyogenes) serta antibakteri Wistar selama 1 minggu. Hewan uji secara
gram negatif (Escherichia coli) (Feybriyanti, acak dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-
2011; Fitria, 2009). Berdasarkan hal tersebut masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus.
maka perlu dilakukan penelitian mengenai Kelompok kontrol negatif diberikan perlukan
aktivitas ektrak etanol daun binahong dalam dan tidak diobati. Kelompok kontrol positif
proses penyembuhan luka. diberikan perlukaan dan diberikan povidone
iodine secara topikal. Kelompok uji ekstrak
2. BAHAN DAN METODE 10% diberikan perlukaan dan ekstrak daun
2.1 Bahan binahong dengan konsentrasi ekstrak 10%
Daun binahong (Hargobinangun, secara topikal. Kelompok uji ekstrak 40%
Yogyakarta); Etanol 70% (Bratacem); diberikan perlukaan dan salep ekstrak etanol
Povidone Iodine; Adeps lanae; Vaselin dengan konsentrasi ekstrak 40% secara
album. topikal. Kelompok normal tidak diberikan
perlukaan. Hewan uji dianastesi
2.2 Alat menggunakan ketamin hidroklorida secara
Rotary evaporator (Eyela®); Jangka intravena (120 mg/kgBB). Bulu pada
sorong. punggung dicukur menggunakan alat
pencukur dan ditandai area yang akan dibuat
2.3 Hewan Uji luka. Luka dibuat sedalam 2 mm bentuk
Hewan uji yang digunakan dalam persegi dengan luas 100 mm2. Pengamatan
penelitian ini adalah 25 ekor tikus putih jantan terhadap aktivitas penyembuhan luka secara
galur wistar berjenis kelamin jantan yang visual dilakukan dengan mengukur diameter
berumur 2-3 bulan dengan berat badan antara luka pada hari ke 3, 7, 10, 14, 17, 21 dimana
200 sampai 250 gram. hari pembuatan luka merupakan hari ke-0
(Miladiyah and Bayu, 2012). Persentase
2.4 Prosedur Kerja penyembuhan luka diperoleh dengan rumus:
2.4.1 Preparasi Ekstrak Etanol Daun
Binahong (A. scandens (L.) Moq.) dx0 - dx1
Preparasi ekstrak diawali dengan %Penyembuhan Luka = x100%
dx0
pembuatan serbuk kering daun binahong. 500
gram serbuk kering kemudian diektraksi
menggunakan metode maserasi dengan Keterangan:
pelarut etanol 70% sebanyak 5 L selama 24 dx0 : diameter luka pada hari ke-0
jam dan diremaserasi sebanyak 2 kali. dx1 : diameter luka pada hari ke-3, 7, 10, 14, 17,
Maserat kemudian dipekatkan dengan 21
menggunakan vacum rotary evaporator pada
2.4.4 Analisis Data
suhu 40o C hingga diperoleh ekstrak kental.
Persentase penyembuhan luka yang
diperoleh kemudian dianalisis seara statistik
2.4.2 Preparasi Pembawa dan Ekstrak Uji
menggunakan aplikasi SPSS 20. Persentase
Pembuatan pembawa ekstrak
penyembuhan luka diuji dengan one-way
menggunakan formula standar salep yaitu
analysis of variance (Anova) dan jika berbeda
adeps lanae 15% dan vaselin album 85%.
bermakna dilanjutkan dengan Bonferroni’s
Ekstrak uji dibuat dengan mencampur ekstrak
post hoc test for multiple comparisons.
etanol daun binahong (A. scandens (L.) Moq.)
Perbedaan masing-masing kelompok
masing-masing 10% dan 40% ke dalam basis
yang telah siap (Paju, dkk., 2013)
20
Samirana dkk
Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, 19-
perlakuan dinyatakan bermakna bila nilai lebih tingi dan berbeda bermakna
p<0,05. dibandingkan dengan kelompok negatif. Hal
ini menunjukkan bahwa povidon iodine,
3. HASIL ekstrak etanol daun binahong 10% dan
3.1 Preparasi Ekstrak ekstrak etanol daun binahong 40% memiliki
Ekstrak etanol daun binahong (Anredera potensi sebagai agen penyembuhan luka. Jika
scandens (L.) Moq.) yang diperoleh memiliki dibandingkan antara ekstrak etanol daun
rendemen sebesar 20,75% dengan kadar air binahong 10% dan ekstrak etanol daun
ekstrak sebesar 8,23 ± 0,025%. binahong 40%, ekstrak etanol daun binahong
3.2 Aktivitas Penyembuhan Luka Ekstrak 40% memiliki persentase penyembuhan luka
Etanol Daun Binahong (Anredera lebih tinggi dan berbeda bermakna
scandens (L.) Moq.) dibandingkan dengan ekstrak etanol daun
Persentase penyembuhan luka dari binahong 10%. Namun jika dibandingkan
ekstrak etanol daun binahong (Anredera dengan kelompok positif, persentase
scandens (L.) Moq.) diamati berdasarkan penyembuhan luka dari kelompok ekstra 40%
penurunan diameter luka yang diukur pada tidak berbeda secara signifikan.
hari ke-3, 7, 10, 14, 18 dan 21 setelah Pada penelitian ini diperoleh bahwa
perlukaan. Hasil persensatase penyembuhan ekstrak etanol daun binahong berpotensi
luka dari masing-masing kelompok perlakuan sebagai agen penyembuhan luka. Hal ini
ditunjukkan pada gambar 1 dan tabel 1. mungkin didukung oleh aktivitas-aktivitas
lain yang dimiliki oleh ekstrak etanol daun
binahong seperti aktivitas antibakteri
4. PEMBAHASAN antiinflamasi, antiluka bakar dan antiulkus
Uji aktivitas penyembuhan luka dari (Fitria, 2009; Feybriyanti, 2011; Karismawan,
ekstrak etanol daun binahong (A. scandens 2013; Samirana et al., 2014). Selain itu,
(L.) Moq.) diawali dengan pembuatan ekstrak aktivitas penyembuhan luka dari ekstrak
etanol daun binahong dengan metode etanol daun binahong mungkin disebabkan
maserasi yang memperoleh rendemen ekstrak oleh kontribusi golongan senyawa kimia yang
20,75% dengan kadar air ekstrak sebesar terkandung didalamnya seperti flavonoid,
8,23± 0,025%. Hasil ini merujuk pada pustaka tanin, saponin dan triterpenoid (Samirana et
Farmakope Herbal Indonesia Edisi I. al., 2014). Beberapa mekanisme dari
Penelusuran efek suatu obat pada aktivitas golongan senyawa tersebut sebagai agen
penyembuhan luka dapat dilakukan dengan penyembuhan luka telah banyak dilaporkan.
beberapa model. Salah satu model yang Golongan senyawa flavonoid memiliki
umum digunakan yaitu luka eksisi. Dengan aktivitas dalam menghambat proses
model ini dapat diperoleh informasi mengenai peroksidasi lipid dan menangkap radikal
kontraksi luka dan penutupan luka setelah bebas yang dapat mencegah adanya nekrosis
pemberian ekstrak yang dibandingkan dengan sel dan meningkatkan vaskularisasi ke daerah
kelompok kontrol (Subhasini and luka. Dengan menghambat peroksidasi lipid
Arunachalam, 2011). Kontrol positif yang dapat meningkatan keberadaan serabut
digunakan yaitu povidon iodine didasarkan kolagen, mencegah kerusakan seluler dan
dari penelitian sebelumnya (James and meningkatkan sintesis DNA (Nayak et al.,
Friday, 2010). Aktivitas povidon iodine dalam 2006). Golongan senyawa tanin memiliki
penyembuhan luka yaitu berasal dari aktivitas antibakteri dan adstringen yang
aktivitasnya sebagai antimikroba spektrum mampu meningkatkan kontraksi luka.
luas (Sibblad et al., 2011). Sedangkan untuk senyawa saponin biasanya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di terdapat di dalam bentuk gabungan antara
setiap hari pengamatan, kelompok positif, golongan senyawa saponin dan senyawa
kelompok ekstrak 10% dan kelompok ekstrak triterpenoid. Gabungan golongan senyawa ini
40% memiliki persentase penyembuhan yang mampu meningkatkan produksi kolagen tipe I
21
Samirana dkk
Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, 19-
(MacKay and Miller, 2003) dan dan triterpenoid di dalam ekstrak etanol daun
meningkatkan produksi IL-1 dan TNF yang binahong ini mungkin yang berkontribusi
dapat mempercepat migrasi dan proliferasi dalam aktivitas penyembuhan luka dari
dari sel keratinosit yang merupakan sel yang ekstrak etanol daun binahong, namun
bertanggung jawab dalam proses penutupan komponen yang paling berperan dalam
luka (Mahmood et al., 2016). Keberadaan penyembuhan luka ini tidak diketahui,
golongan senyawa flavonoid, saponin, tanin
22
Samirana dkk
Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, 19-
Black, joyce M, Hawks JH. 2006. Medikal Miladiyah, I. and R. P. Bayu. 2012. Ethanolic
Surgical Nursing.Edisi 8.Philadelpia: Extract of Anredera cordifolia
WB Saunders Company (Ten.) Steenis Leaves Improved Wound
Departemen Kesehatan RI. 2011. Farmakope Healing in Guinea Pigs. Universa
Herbal Indonesia. Edisi 1. Jakarta: Medicina. Vol. 31(1): 1-7.
Kementerian Kesehatan Republik Morison, Moya J. 2003. Manajemen Luka.
Indonesia. Jakarta : EGC. Hal 83-87
Depkes RI. 2009. Tanaman Obat Binahong. Nayak, B. S. and L. M. P. Pereira. 2006.
(serial online), (cited 2015, July 12). Catharanthus Roseus Flower Extract
Available from : has Wound-Healing Activity in Sprague
http://www.scribd.com/doc/19009447/k Dawley Rats. BMC
hasiat-binahong. Complementary and Alternative
Feybriyanti, Y. W. 2011. Uji Aktivitas Medicine. Vol. 6(41): 2.
Antiinflamasi Ekstrak N-Heksan, Paju N., V. Y. Paulian, dan N. Kojong. 2013.
Kloroform, dan Etanol Daun Binahong Uji efektivitas salep ekstrak daun
(Anredera scandens (L.) Moq.) pada binahong Anredera cordifolia (Ten.)
Tikus yang Diinduksi Karagenan 1% Steenis pada kelinci (Oryctolagus
(Skripsi). Denpasar: Universitas cuniculus) yang terinfeksi bakteri
Udayana. Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah
Fitria, A. 2009. Uji Aktivitas Antibakteri Farmasi UNSRAT. 2(1): 2302-2493.
Ekstrak Daun Anredera cordifolia Purwanti, D. H. 2011. Uji Aktivitas Antitukak
(Ten.) Steen, Anredera scandens (L.) Fraksi Kloroform Daun Binahong
Moq., Basella rubra L. pada Bakteri (Anredera scandens (L.) Moq.) pada
Gram Positif dan Bakteri Negatif Tikus Putih Jantan Galur Sprague
(Skripsi). Denpasar: Universitas Dawley (Skripsi). Denpasar: Universitas
Udayana. Udayana.
James, O., E. T. Friday. 2010. Phytochemical Samirana, P. O., N. P. E. Leliqia, and N. P.
composition, activity, and wound Ariantari. 2014. TLC-Densitometer
healing potential of Euphorbia Profile and Antiulcer Activity Assay of
heterophylla (Euphorbiaceae) leaf Ethanol Extract of Binahong Leaves
extract. Int J Pharm Biomed Res. Vol.1: (Anredera Scandens (L.) Moq.) in
54-63. Sprague Dawley Strain Male Rats.
Karismawan, P. N. 2013. Profil Kandungan Proceeding The International
Kimia dan Uji Aktivitas Antiluka Bakar Conference of Pharmaceutical Care.
Ekstrak Etanol Daun Binahong Pp. 63-71
(Anredera Scandens (L.) Moq.) Pada . Semer N. B. 2013. Dasar-dasar Perawatan
Tikus Jantan Galur Sprague Dawley Luka. Jakarta: Global-HELP
(Skripsi). Denpasar: Universitas Organization.
Udayana. Sibbald, R. G., D. J. Leaper, and D. Queen.
MacKay, D., Al. Miller. 2003. Nutritional 2011. Iodine made easy. Wound
support for wound healing. Alt Med International. Vol. 2(2): 1-6.
Rev. Vol. 8: 359-377. Subhasini S., K. D. Arunachalam. 2011.
Mahmood, A., A. K. Tiwari., O. Kucuk, and Investigation on the phytochemical
S. Ali. 2016. Triterpenoid saponin-rich activities and wound healing properties
fraction of Centella asiatica decreases of Adhatoda vasica leave in Swiss
IL-1β and NF-κB, and augments tissue albino mice. African J Plant Sci. Vol.5:
regeneration and excision wound repair. 133-145.
Turkish Journal of Biology. Vol. 40::
399-409.
23