PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat
(1) menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah. Pada Pasal 8 menyatakan bahwa guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
B. TUJUAN
PLP I dimaksudkan untuk membangun landasan jati diri pendidik melalui
beberapa bentuk kegiatan di sekolah sebagai berikut.
1. Pengamatan langsung kultur sekolah.
2. Pengamatan struktur organisasi dan tata kerja di sekolah.
3. Pengamatan dan implementasi peraturan dan tata tertib sekolah.
4. Pengamatan kegiatan-kegiatan ceremonial-formal di sekolah (misalnya: upacara
bendera, rapat, briefing).
5. Pengamatan kegiatan-kegiatan rutin berupa intrakurikuler, kokurikuler,dan
ekstrakurikuluer.
6. Pengamatan praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di sekolah.
Nama- Nama Kepala sekolah SMK Negeri 1
Percut Sei Tuan
Struktur Organisasi dan Tata Kerja kepegawaian telah terlaksana dengan baik
dibuktikan dengan Adanya bagan struktur organisasi sekolah dan deskripsi tugas untuk
masing masing komponen Organisasi. Untuk stuktur organisasi Smk Negeri 1 Percut Sei
Tuan dan struktur organisasi pegawai dapat dilihat pada lampiran 3.
10. Memperdayakan limbah menjadi sumber kreativitas pembelajaran dan pendukung
lingkungan hijau.
11. Meningkatkan kecerdasan siswa siswi dalam penerapan teknologi berbasis
lingkungan.
12. Memaksimalkan pemanfaatan fasilitas praktek untuk kegiatan unit produksi dan
pelatihan siswa dan mahasiswa
13. Peningkatan pembinaan siswa dalam kegiatan lomba keterampilan siswa tingkat
kabupaten/kota provinsi nasional dan internasional
14. Meningkatkan pembinaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler paskibra palang
merah remaja PMR pramuka karate dan kelompok seni.
Peraturan dan tata tertib SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan mengacu pada 9 pasal dan 73
ayat (43 normatif tanpa sanksi dan 30 Normatif bersangsi) berdasarkan acuan ini dibuat
peraturan tertulis yang dikenai Score apabila dilanggar oleh peserta didik, sesuai dengan
jenis pelanggaran dan sanksi yang telah saya lampirkan di atas. Peraturan ini diatur
menurut keputusan unsur pimpinan atas Azaz kebijakan yang mendasar.
Score yang di berikan sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan di harapkan dapat
memberikan efek jera dan mengontrol perilaku siswa untuk berhati-hati dalam bersikap
dan bertindak. Apabila siswa sudah mencapai Score 100 maka siswa dikembalikan kepada
orang tua siswa. Peraturan ini telah disetujui Siswa dan orang tua siswa dengan adanya
penandatangan surat pernyataan siap mematuhi segala bentuk peraturan yang berlaku di
SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Surat pernyataan dapat dilihat di Lampiran 4.
Pelanggaran Tata Tertib Peserta Didik dan Sanksinya
NO JENIS PELANGGARAN SCORE
1 Keluar Lingkungan Sekolah Tanpa Izin Guru Piket/ Bk/ Kajur 5
2 Makan Dan Minum Di Dalam Ruang Kelas 5
3 Terlambat Masuk Sekolah Maupun Masuk Kelas 5
Memakai Pakaian Seragam Sekolah Tidak Sesuai Jadwal/Atribut Tidak
4
Lengkap/Tidak Sesuai Standar 5
5 Membuang Sampah Tidak Pada Tempatnya 5
6 Rambut Tidak Rapi Dan Panjang Melebihi 2 Sisir (Laki-Laki) 5
Bekerjasama Dengan Peserta Didik Lain Dalam Hal Penyelamatan Pelanggaran
7 Tata Tertib 5
8 Tidak Masuk Sekolah Tanpa Pemberitahuan 7
9 Memodifikasi Knalpot Kendaraan 10
10 Menggunakan Alat Elektronik/HP Yang Mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar 10
11 Tidak Mengikuti Upacara Bendera 10
12 Masuk Ke Sekolah Dengan Melompati Pagar 25
Berada Di Tempat (Pusat Belanja, Pusat Hiburan, Pusat Permainan Kan Di
13
Sekolah Lain) Pada Hari Dan Jam Sekolah 25
14 Membawa Senjata Tajam Ke Sekolah (Bukan Untuk Praktek) 25
Merokok Dan Membawa Rokok Ke Lingkungan Sekolah, Menindik Dan Tato
15 Bagian Tubuh 25
16 Tidak Masuk Sekolah Ah Tapi Berangkat Dari Rumah Dengan Seragam Sekolah 25
17 Mengotori Dan Merusak Fasilitas Sekolah 25
18 Keluar Pekarangan Sekolah Dengan Melompati Pagar 50
Berkelahi Atau Tawuran Antar Peserta Didik Satu Sekolah Atau Dengan Sekolah
19 Lain 50
Melakukan Tindakan Amoral Baik Di Lingkungan Sekolah Maupun Di Luar
20 Sekolah 50
21 Berjudi, Membawa Dan Meminum Minuman Keras 75
22 Melakukan Tindakan Pemalsuan Administrasi 75
23 Membawa Dan Memperjualbelikan Majalah/VCD/HP Yang Berisi Konten Porno 90
24 Memberi Keterangan Palsu/Membawa Orang Tua 90
25 Pencuri Dan Mengambil Barang Atau Peralatan Yang Bukan Haknya 90
26 Menggunakan Dan Atau Mengedarkan Narkoba 100
27 Melakukan Pergaulan Bebas Dengan Segala Resikonya 100
28 Peserta Didik Melakukan Nikah Resmi 100
Menghina, Melawan, Melecehkan, Merendahkan Dan Mencemarkan Nama Baik
29 Sekolah, Guru, Pegawai Dan Peserta Didik Lainnya Secara Verbal Maupun
Nonverbal 100
30 Membully Peserta Didik Lain, Guru Dan Pegawai Secara Individu/Kelompok 100
School lebih bermakna pada pembentukkan sikap anak didik dan warga
sekolah terhadap lingkungan, yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari di
sekolah. Hal ini diwujudkan dalam sikap dan perilaku sehari-hari, baik di
sekolah, rumah atau di lingkungan tempat tinggalnya.
3. Pengajian rutin 2 bulan sekali
Pengajian rutin ini berlaku baik untuk guru maupun siswa, tetapi siswa melalui
ekstrakulikuler rohis.
4. Donor darah (SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan juga mengadakan donor darah
tanpa paksaan).
5. Berbagi rejeki dengan Kaum Duafa dan satunan Anak Yatim
6. Pemotongam hewan qurban oleh guru dan staf pegawai
7. Program Bedah rumah (Sejauh ini sudah berhasil membedah 4 rumah)
G. REFLEKSI
Refleksi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar berupa
penilaian tertulis maupun lisan (umumnya tulisan) oleh anak didik kepada guru/dosen,
berisi ungkapan kesan, pesan, harapan serta kritik membangun atas pembelajaran yang
diterimanya. Bahasa yang paling sederhana dan mudah dipahami adalah refleksi ini sangat
mirip dengan curhatan anak didik atau mahasiswa terhadap guru/dosennya tentang hal-hal
yang dialami dalam kelas ataupun perkuliahan sejak dimulai hingga berakhirnya
pembelajaran dan ketika pelaksanaan PLP 1.
Refleksi sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar pada
prinsipnya merupakan kegiatan untuk nilai peserta didik atau mahasiswa kepada guru
ataupun dosen. Penilaian tersebut dapat dilakukan secara tertulis maupun secara lisan oleh
peserta didik kepada pendidiknya. Penilaian dari peserta didik atau mahasiswa dapat berisi
ungkapan curahan hatinya yang berupa kesan, pesan, harapan serta kritikan yang bersifat
membangun atas proses belajar mengajar yang diterimanya sejak awal hingga akhir proses
tersebut. Manusia adalah tempatnya salah, sehingga peserta didik atau mahasiswa dan
pendidik atau dosen yang sama-sama manusia juga dapat berbuat salah. Dari sebab itu,
maka kegiatan refleksi menjadi sangat penting, apalagi dalam perkembangan jaman saat ini
yang penuh dengan tantangan menghadapi pengaruh globalisasi yang membawa pada
perubahan sikap peserta didik maupun pendidik dalam memaknai proses belajar mengajar
yang ideal.
Dari setiap kegiatan PLP 1 yang saya lakukan pihak kampus bersama dosen senantiasa
melaksanakan kegiatan refleksi sebagaimana bentuk evaluasi dan pengambilan nilai dalam
kegiatan PLP1,Refleksi PLP1 dilakukan dengan berdiskusi terkait kegiatan serta aktifitas
PLP 1 yang dilakukan siswa dan pembahasan tentang kendala dalam pelaksanaan PLP 1.