Oleh :
1. Addlah (20862011A001056) (BK)
2. Ach. Farisi (20862011A001130) (BK)
3. Ahmad Sayuti (20862011A001047) (BK)
4. Aqidatul Mufidah (20862011A001060) (BK)
5. Dewi Fathimah (20862011A001095) (BK)
6. Hendro Widiatmoko (20862011A001048) (BK)
7. Laila Ilya Kutun Nafis Maisarah (20862011A001093) (BK)
8. Nur Aqidah (20862011A001055) (BK)
9. Nur Arini Aris (20862011A001097) (BK)
10. Qurratul Uyun (20862011A001058) (BK)
11. Rizal Efendi (20862011A001078) (BK)
12. Roni Ardiyanto (20862011A001063) (BK)
13. Rusnayanti (20862011A001049) (BK)
14. Shabiburrahman (20862011A001051) (BK)
15. Trinita Widia Adisty (20862011A001081) (BK)
1
KATA PENGANTAR
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
SAMPUL LAPORAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
BAB II DATA DAN PEMBAHASAN....................................................3
A. Karakteristik Peserta Didik...........................................................3
B. Kultur Sekolah..............................................................................5
C. Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)................................7
D. Peraturan dan Tata Tertib Sekolah................................................7
E. Visi Misi Sekolah..........................................................................8
F. Kokurikuler dan Ekstrakurikuler..................................................9
G. Karakteristik BK...........................................................................9
BAB III HAMBATAN DAN PEMECAHANNYA..................................12
BAB IV PENUTUP.....................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................13
B. Saran ..........................................................................................13
LAMPIRAN
3
HALAMAN PENGESAHAN
4
5
BAB I
PENDAHULUAN
1
Mahasiswa tidak akan dapat dinyatakan lulus jika belum mengikuti Praktik
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), karena ini adalah bagian dari
kurikulum yang sudah ditetapkan oleh pihak kampus. Dalam pelaksanaan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) ini, mahasiswa harus berusaha
semaksimal mungkin memadupadankan ilmu-ilmu yang sudah didapatkan selama
perkuliahan dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan dengan bertujuan untuk
mengembangkan empat kompetensi dasar, diantaranya kompetensi kepribadian,
kompetensi pedagogik, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
2
BAB II
DATA DAN PEMBAHASAN
3
2. Aspek Perkembangan Kognitif
Peserta didik memiliki kemampuan untuk mengingat, memahami
materi pelajaran, memecahkan masalah, dan mampu mengambil
keputusan seperti dapat menentukan kegiatan ekstrakurikuler yang
diminatinya.
3. Aspek Perkembangan Sosial
Siswa-siswi MAN Sumenep mampu beradaptasi dengan
lingkungan sekolah dengan baik; mampu berinteraksi dengan teman
sebaya, Guru, maupun warga sekolah lainnya dengan baik;
menjunjung tinggi sikap toleransi; dan dapat menjaga lingkungan
sekolah dengan baik.
4. Aspek Perkembangan Emosi
Peserta didik mampu mengontrol emosinya dengan baik, dapat
memahami perasaan orang lain, dan menghargai perasaan orang lain.
5. Aspek Perkembangan Moral
Dengan adanya aturan tata tertib bagi siswa di MAN Sumenep,
siswa didorong untuk berperilaku baik dan sopan kepada siapa saja.
Siswa dibantu untuk mengembangkan akhlak dan budi pekertinya
sesuai dengan norma-norma yang ada.
6. Aspek Perkembangan Kepribadian
Siswa-siswi MAN Sumenep memiliki sikap dan watak yang baik,
dan diarahkan (diberikan motivasi) oleh pembimbing akademik (PA)-
nya agar mampu menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari.
7. Aspek Perkembangan Bahasa
Peserta didik mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan sopan,
serta dapat menerapkannya di lingkungan sekolah. Di MAN Sumenep,
terdapat program keagamaan (PK) dimana siswa PK diajarkan
beberapa bahasa asing yang dapat mengembangkan kemampuan
bahasanya. Siswa dapat mengikuti kegiatan ektrakurikuler bahasa arab
dan bahasa inggris untuk mengembangkan kemampuan berbahasa
mereka.
4
8. Aspek Perkembangan Spiritual
Sesuai visi MAN Sumenep, siswa diharapkan untuk beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT dan memiliki akhlaqul karimah dengan
membiasakan siswa untuk beristiqomah dalam beribadah seperti
sholat dhuha dan sholat dhuhur berjama’ah. Siswa dapat mengikuti
kegiatan ektrakurikuler keagamaan seperti tahfidz, tilawatil qur’an,
dan hadrah dan ruddat untuk mengembangkan ilmu agama mereka.
B. Kultur Sekolah
1. Aspek pengamatan tentang kegiatan 3S (senyum, sapa, salam)
Setiap sekolah memang seharusnya harus melaksanakan kegiatan
3S. Di MAN Sumenep lebih mengunggulkan salam, karena MAN
Sumenep itu berkarakter islam yang menekankan para siswanya untuk
memiliki akhlakul karimah yang baik, jadi para siswa wajib mengikuti
aturan-aturan yang ada di MAN Sumenep. Jadi langkah pertama yang
diterapkan kepada siswa itu yaitu memberi salam, meskipun pada
kenyataannya belum terlaksana secara sempurna. Tujuannya
diterapkan 3S di MAN Sumenep yaitu ketika siswa sudah masuk
kedalam lingkungan sekolah, siswa bisa merasa nyaman melihat warga
yang ada didalamnya, karena apabila ada salah satu tenaga pendidik
yang menampakkan raut wajah yang cemberut maka itu akan
berdampak pada selera belajar siswa.
2. Pengkondisian awal belajar
Selama pandemi ini MAN Sumenep sudah menerapkan protokol
kesehatan dengan baik dan saat ini sekolah sudah menerapkan
pembelajaran offline dikarenakan pandemi sudah mulai berkurang. Di
MAN Sumenep juga menerapkan aspek spiritual seperti melaksanakan
sholat dhuha berjama’ah sebelum pembelajaran dimulai, setelah sholat
dhuha dilanjutkan dengan pembacaan khotmil qur’an bersama, dan
setiap siswa diistiqomahkan untuk membaca do’a-do’a yang biasa
dilakukan seperti doa’ sebelum memulai pembelajaran, do’a agar
dimudahkan dalam belajar, dan doa’ mengakhiri pembelajaran.
5
Kemudian siswa juga dibiasakan membaca surat-surat Al-Qur’an di
juz 30.
3. Upacara Bendera
Di MAN Sumenep selalu menerapkan upacara bendera yang
dilakukan secara rutin setiap hari senin, akan tetapi saat kami
melaksanakan PLP tidak ada pelaksanaan upacara bendera dikarenakan
bertepatan dengan pelaksanaan ujian kelas XII.
4. Penggunaan seragam sekolah
Pada hari senin-selasa seragam yang dikenakan oleh para siswa-
siswi yaitu seragam putih abu-abu, rabu-kamis siswa-siswi
mengenakan seragam batik motif warna hijau dan rok/celana hijau tua,
dan yang teakhir hari jum’at-sabtu para siswa mengenakan seragam
pramuka.
5. Anjuran menjaga kebersihan
Di lingkungan MAN Sumenep terdapat tempat cuci tangan hampir
di depan semua ruang kelas. Terdapat juga beberapa teks di dinding
maupun kreasi pajangan di lingkungan MAN Sumenep yang
menganjurkan siswa-siswi untuk menjaga kebersihan. Siswa-siswi
juga mendapatkan jadwal piket sehari-hari agar tetap menjaga
kebersihan di dalam kelas.
6. Anjuran menjaga ketenangan
Pada saat kami melaksanakan kegiatan PLP di MAN Sumenep,
para siswa-siswi kelas XII sedang melaksanakan ujian madrasah,
dimana suasana pada saat itu sangat tenang dan nyaman.
7. Anjuran memanfaatkan waktu
Pada saat ujian berlangsung para siswa-siswi di MAN Sumenep
sangat memanfaatkan waktu dengan baik sehingga pelaksanaan ujian
madrasah pada saat itu dapat terlaksana sesuai jadwal yang sudah
ditentukan oleh pihak sekolah.
6
8. Tercipta suasana tenang dan nyaman saat belajar
Pastinya di MAN Sumenep akan menerapkan suasana
pembelajaran yang baik dan tenang agar siswa dapat menyesuaikan
diri dan mampu menuntut ilmu dengan nyaman di lingkungan MAN
Sumenep.
9. Suasana di lingkungan sekolah menyenangkan
MAN Sumenep merupakan sekolah adiwiyata dimana hampir di
setiap tempat terdapat tanaman dan pepohonan yang memberikan
suasana sejuk untuk lingkungan madrasah.
7
sedang dan berat. Untuk peraturan dan tata tertib bagi guru dan karyawan
memang ada, tetapi tidak tertulis. Artinya ada kebijakan yang dilakukan
oleh kepala madrasah, dimana kepala madrasah akan menilai guru dan
karyawannya, jika ada yang dirasa melakukan pelanggaran, maka kepala
madrasah akan memberikan pembinaan kepada guru/karyawan yang
bersangkutan.
8
h. Mengoptimalkan bimbingan khusus dalam rangka mempersiapkan
peserta didik masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
i. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
agar mampu bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi
j. Memfasilitasi dan memotivasi kreativitas siswa dalam rangka
mengembangkan minat dan bakat siswa
k. Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi
informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri
secara mandiri.
G. Karakteristik BK
Dalam ke BK-an di MAN Sumenep, terdapat struktur atau pembagian
tugas dari masing-masing komponen. Guru BK mempunyai peran penting
9
yakni untuk memaksimalkan tugas perkembangan siswa dalam
kemandiriannya. Syarat menjadi Guru BK tentunya harus berlatar
belakang S1 BK.
Sebelum menyusun program BK, guru BK menyebarkan angket
kebutuhan siswa/melakukan asesmen terlebih dahulu, kemudian
menganalisis hasil asesmen yang dilakukan. Dari hasil analisis tersebut,
guru BK membuat program bimbingan konseling, mulai dari program
tahunan, program semester, lalu RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan)
bimbingan dan konseling. Program BK di MAN Sumenep meliputi
pelaksanaan asesmen, program tahunan, program semester, dan layanan
yang harus diberikan pada siswa-siswi (layanan dasar, layanan responsif,
layanan konseling individu, dan lain-lain). Layanan tersebut mengacu pada
asesmen yang sudah dilakukan. Program BK juga diantaranya pelaksanaan
evaluasi dari hasil program yang sudah dilakukan. Ada juga program home
visit (kunjungan rumah). Program BK juga diletakkan di dinding di ruang
BK.
Dalam memberikan layanan pada siswa-siswi tentunya pasti ada
kesulitan atau hambatan yang dialami guru BK, guru BK dapat
berkolaborasi dengan teman-teman guru BK terkait permasalahan siswa
yang agak sulit untuk dibantu dipecahkan, sehingga kesulitan dan
hambatan tersebut bisa diatasi. Dan tentunya juga semua guru BK di MAN
Sumenep harus berlatar belakang S1 BK karena guru BK harus
profesional, serta guru BK juga harus mengikuti pelatihan guru profesional
bersertifikasi. Masalah pelanggaran pada siswa yang menangani adalah
tim tatib. Guru BK tidak memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi
karena peran BK yaitu untuk memberikan fungsi pemahaman, fungsi
preventif, dan fungsi persuasif. Tetapi ketika pelanggaran tersebut sudah
menjadi habit atau kebiasaan siswa misal sering telat, maka guru BK
berperan untuk memberikan pemahaman bukan punishment, melakukan
problem solving dalam menangani masalah anak, guru BK menggunakan
teknik-teknik konseling bagaimana agar hal itu tidak terjadi lagi pada anak
10
(menyembuhkan hal-hal yang mungkin perlu diperbaiki dari perilaku
siswa yang menyimpang).
Hampir semua layanan BK yang ada di MAN Sumenep merata
karena layanan tersebut penting bagi siswa, diantaranya layanan klasikal,
layanan lintas kelas yang setiap minggu diberikan kepada siswa yang
berhalangan mengikuti sholat dhuha di dalam aula (pemberian materi
pentingnya mengetahui darah kotor, kiat-kiat orang selama haid apa saja
dimana guru BK bekerja sama dengan guru Agama).
11
BAB III
HAMBATAN DAN PEMECAHANNYA
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan
bahwasannya kegiatan PLP merupakan salah satu program kegiatan
mahasiswa semester IV STKIP PGRI Sumenep, sebagai bagian dari
penyiapan calon guru profesional kepada para mahasiswa untuk terjun
langsung ke lapangan dan mengobservasi seluruh kegiatan persekolahan di
sekolah mitra yang sudah ditentukan dari STKIP PGRI Sumenep.
Program kegiatan PLP ini dilaksanakan kurang lebih selama
delapan hari di Madrasah Aliyah Negeri Sumenep secara luring/offline.
Kegiatan PLP ini memberikan gambaran kepada mahasiswa sebagai calon
pendidik untuk menjadi pendidik yang baik dan profesional, sehingga
tidak jauh kemungkinan mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman.
Dari semua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, MAN
Sumenep memiliki peserta didik yang secara garis besar memiliki akhlaq
yang baik, memiliki kondisi fisik yang cukup baik untuk mengenyam
pendidikan, peserta didik mampu mengikuti aturan dan tata tertib sekolah
dengan baik, kultur sekolah di MAN Sumenep juga terlaksana dengan baik
dan di MAN Sumenep memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk
proses belajar mengajar di sekolah.
B. Saran
Berdasarkan program pelaksanaan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP) yang telah dilakukan selama kurang lebih 7 hari
diperoleh saran dari pelaksanaan tersebut yaitu semoga program
pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan ini kedepannya dapat
dipertahankan dan ditingkatkan di program berikutnya.
13