Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN


DI MAN SUMENEP

Oleh :
1. Addlah (20862011A001056) (BK)
2. Ach. Farisi (20862011A001130) (BK)
3. Ahmad Sayuti (20862011A001047) (BK)
4. Aqidatul Mufidah (20862011A001060) (BK)
5. Dewi Fathimah (20862011A001095) (BK)
6. Hendro Widiatmoko (20862011A001048) (BK)
7. Laila Ilya Kutun Nafis Maisarah (20862011A001093) (BK)
8. Nur Aqidah (20862011A001055) (BK)
9. Nur Arini Aris (20862011A001097) (BK)
10. Qurratul Uyun (20862011A001058) (BK)
11. Rizal Efendi (20862011A001078) (BK)
12. Roni Ardiyanto (20862011A001063) (BK)
13. Rusnayanti (20862011A001049) (BK)
14. Shabiburrahman (20862011A001051) (BK)
15. Trinita Widia Adisty (20862011A001081) (BK)

STKIP PGRI SUMENEP


Tahun Akademik 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, akhirnya Laporan Pengenalan


Lapangan Persekolahan (PLP) ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun untuk
memenuhi program dari Permenristekdikti No. 55 tahun 2017. Peran laporan ini
adalah untuk mengetahui implementasi hasil belajar melalui pengamatan proses
pembelajaran di sekolah yang dilakukan oleh mahasiswa.
Keberhasilan penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, sehingga melalui kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan
terimakasih yang tak terhingga kepada Ibu Anis Tri Yuliana, M.Pd selaku Dosen
Pembimbing Lapangan; Kepala MAN Sumenep H. Hairuddin, S.Pd., M.M.Pd,
beserta seluruh Guru dan staff sekolah dan teman-teman mahasiswa program studi
Bimbingan Konseling kelompok 2.
Laporan ini disusun berdasarkan data wawancara dan hasil observasi yang
telah kami kumpulkan sejak tanggal 23-29 Maret 2022. Penyusun sadar bahwa
penyusunan laporan ini memiliki banyak kekurangan dan masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
diharapkan untuk memperbaiki laporan yang akan disusun selanjutnya. Semoga
laporan PLP ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Sumenep, 29 Maret 2022

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

SAMPUL LAPORAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
BAB II DATA DAN PEMBAHASAN....................................................3
A. Karakteristik Peserta Didik...........................................................3
B. Kultur Sekolah..............................................................................5
C. Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)................................7
D. Peraturan dan Tata Tertib Sekolah................................................7
E. Visi Misi Sekolah..........................................................................8
F. Kokurikuler dan Ekstrakurikuler..................................................9
G. Karakteristik BK...........................................................................9
BAB III HAMBATAN DAN PEMECAHANNYA..................................12
BAB IV PENUTUP.....................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................13
B. Saran ..........................................................................................13
LAMPIRAN

3
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan ini dipandang telah


memenuhi syarat dan disahkan pada tanggal 30 Maret 2022.

Kepala MAN Sumenep Dosen Pembimbingan Lapangan,

H. Hairuddin, S.Pd., M.M.Pd Anis Tri Yuliana, M.Pd


NIP. 19700704 199703 1 001 NIDN. 0725079202

4
5
BAB I
PENDAHULUAN

Program Pengenalan Kampus Persekolahan merupakan salah satu program


kegiatan mahasiswa STKIP PGRI Sumenep dan merupakan turunan dari program
pemerintah melalui Permenristekdikti No. 55 tahun 2017, sebagai bagian dari
penugasan yang dilakukan mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan sekolah
mitra dari STKIP PGRI Sumenep. Kegiatan PLP ini wajib diikuti oleh semua
mahasiswa STKIP PGRI Sumenep. Proses pelaksanaan PLP dilaksanakan kurang
lebih 7 hari yaitu dimulai dari tanggal 23 Maret 2022 hingga 30 Maret 2022.
Pengenalan Lapangan Persekolahan ini dilaksanakan secara tatap muka dengan
tetap mematuhi protokol kesehatan. Proses pelaksanaan PLP ini menjadi sebuah
hal yang setiap tahun dilakukan bagi mahasiswa semester 4 STKIP PGRI
Sumenep.
Dalam kegiatan PLP mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolan
pendidikan di satuan pendidikan yang meliputi kultur sekolah, struktur organisasi
dan tata kerja (SOTK), peraturan dan tata tertib sekolah, visi misi sekolah,
kokurikuler dan ekstrakurikuler sekolah, serta karakteristik BK (Bimbingan
Konseling). Dengan hal tersebut peserta mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman untuk menjadi pendidik yang profesional untuk masa depan
pendidikan di Indonesia.
Perguruan tinggi sebagai salah satu tempat pendidikan yang menyediakan
dan membentuk calon-calon penerus bangsa, turut andil dalam mewujudkan
tercapainya tujuan pendidikan nasional. Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Dan
Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep,
Program Studi Bimbingan dan Konseling yang mana bertujuan mempersiapkan
calon tenaga pendidik atau pengajar secara terarah, sistematis, dalam suatu jangka
waktu tertentu agar di kemudian hari bisa menggunakan semua ilmu yang sudah
didapat untuk menjadi tenaga pengajar pendidikan yang profesional dan bermutu
dalam bersaing di dunia pendidikan. Oleh sebab itu, setiap Mahasiswa Prodi
Bimbingan dan Konseling wajib melaksanakan kegiatan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP) di sekolah mitra STKIP PGRI Sumenep.

1
Mahasiswa tidak akan dapat dinyatakan lulus jika belum mengikuti Praktik
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), karena ini adalah bagian dari
kurikulum yang sudah ditetapkan oleh pihak kampus. Dalam pelaksanaan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) ini, mahasiswa harus berusaha
semaksimal mungkin memadupadankan ilmu-ilmu yang sudah didapatkan selama
perkuliahan dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan dengan bertujuan untuk
mengembangkan empat kompetensi dasar, diantaranya kompetensi kepribadian,
kompetensi pedagogik, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.

2
BAB II
DATA DAN PEMBAHASAN

MAN Sumenep merupakan lembaga pendidikan menengah tingkat atas


Negeri satu-satunya di Kabupaten Sumenep yang berada di bawah lingkungan
Kementerian Agama. MAN Sumenep didirikan tahun 1992 yang beralamat di Jl.
KH. Agussalim No. 19 Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep Kabupaten
Sumenep.
Dalam hal sarana dan prasarana yang dimiliki sampai dengan saat ini MA
Negeri Sumenep memiliki 37 ruang kelas, 1 ruang kepala madrasah, 1 ruang
wakil kepala madrasah, 1 ruang TU, 1 ruang OSIM, Laboratorium Fisika dan
Laboratorium Biologi, ruang perpustakaan, ruang UKS, ruang BK (Bimbingan
Konseling), ruang Guru, ruang tata tertib, ruang 18 (delapan belas) KM/WC untuk
siswa, Green house MAN Sumenep, tempat cuci tangan, koperasi dan kantin
bersama, kolam lele, sangkar burung, beberapa ruang untuk kegiatan
ekstrakurikuler, Masjid Ar-Rosyidi, Aula kegiatan, Ma’had Al-‘Ulya, dan Gedung
Workshop Keterampilan MAN Sumenep.
MAN Sumenep memiliki 5 peminatan/jurusan, yaitu MIPA, IPS, Agama,
Bahasa, dan Program Keagamaan. MAN Sumenep menerapkan sistem SKS
dimana wajib belajar di SMA/MA yang biasanya dilakukan selama 3 tahun, dapat
ditempuh selama 2 tahun oleh peserta didik. Jenis keterampilan di MAN Sumenep
diantaranya operator computer, desain grafis, multimedia, tata boga, tata busana,
kriya batik dan tekstil, dan tata kecantikan kulit dan tekstil.
A. Karakteristik Peserta Didik
1. Aspek Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik siswa MAN Sumenep dapat dilihat dari
fisiknya yang ditandai dengan perubahan pada tubuh seperti
penambahan tinggi badan dan berat badan. Siswa dapat menjaga
kesehatan fisiknya dengan melaksanakan mapel wajib yaitu PJOK,
maupun kegiatan ekstrakurikuler berupa karate, pencak silat, sepak
bola, dan lainnya.

3
2. Aspek Perkembangan Kognitif
Peserta didik memiliki kemampuan untuk mengingat, memahami
materi pelajaran, memecahkan masalah, dan mampu mengambil
keputusan seperti dapat menentukan kegiatan ekstrakurikuler yang
diminatinya.
3. Aspek Perkembangan Sosial
Siswa-siswi MAN Sumenep mampu beradaptasi dengan
lingkungan sekolah dengan baik; mampu berinteraksi dengan teman
sebaya, Guru, maupun warga sekolah lainnya dengan baik;
menjunjung tinggi sikap toleransi; dan dapat menjaga lingkungan
sekolah dengan baik.
4. Aspek Perkembangan Emosi
Peserta didik mampu mengontrol emosinya dengan baik, dapat
memahami perasaan orang lain, dan menghargai perasaan orang lain.
5. Aspek Perkembangan Moral
Dengan adanya aturan tata tertib bagi siswa di MAN Sumenep,
siswa didorong untuk berperilaku baik dan sopan kepada siapa saja.
Siswa dibantu untuk mengembangkan akhlak dan budi pekertinya
sesuai dengan norma-norma yang ada.
6. Aspek Perkembangan Kepribadian
Siswa-siswi MAN Sumenep memiliki sikap dan watak yang baik,
dan diarahkan (diberikan motivasi) oleh pembimbing akademik (PA)-
nya agar mampu menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari.
7. Aspek Perkembangan Bahasa
Peserta didik mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan sopan,
serta dapat menerapkannya di lingkungan sekolah. Di MAN Sumenep,
terdapat program keagamaan (PK) dimana siswa PK diajarkan
beberapa bahasa asing yang dapat mengembangkan kemampuan
bahasanya. Siswa dapat mengikuti kegiatan ektrakurikuler bahasa arab
dan bahasa inggris untuk mengembangkan kemampuan berbahasa
mereka.

4
8. Aspek Perkembangan Spiritual
Sesuai visi MAN Sumenep, siswa diharapkan untuk beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT dan memiliki akhlaqul karimah dengan
membiasakan siswa untuk beristiqomah dalam beribadah seperti
sholat dhuha dan sholat dhuhur berjama’ah. Siswa dapat mengikuti
kegiatan ektrakurikuler keagamaan seperti tahfidz, tilawatil qur’an,
dan hadrah dan ruddat untuk mengembangkan ilmu agama mereka.

B. Kultur Sekolah
1. Aspek pengamatan tentang kegiatan 3S (senyum, sapa, salam)
Setiap sekolah memang seharusnya harus melaksanakan kegiatan
3S. Di MAN Sumenep lebih mengunggulkan salam, karena MAN
Sumenep itu berkarakter islam yang menekankan para siswanya untuk
memiliki akhlakul karimah yang baik, jadi para siswa wajib mengikuti
aturan-aturan yang ada di MAN Sumenep. Jadi langkah pertama yang
diterapkan kepada siswa itu yaitu memberi salam, meskipun pada
kenyataannya belum terlaksana secara sempurna. Tujuannya
diterapkan 3S di MAN Sumenep yaitu ketika siswa sudah masuk
kedalam lingkungan sekolah, siswa bisa merasa nyaman melihat warga
yang ada didalamnya, karena apabila ada salah satu tenaga pendidik
yang menampakkan raut wajah yang cemberut maka itu akan
berdampak pada selera belajar siswa.
2. Pengkondisian awal belajar
Selama pandemi ini MAN Sumenep sudah menerapkan protokol
kesehatan dengan baik dan saat ini sekolah sudah menerapkan
pembelajaran offline dikarenakan pandemi sudah mulai berkurang. Di
MAN Sumenep juga menerapkan aspek spiritual seperti melaksanakan
sholat dhuha berjama’ah sebelum pembelajaran dimulai, setelah sholat
dhuha dilanjutkan dengan pembacaan khotmil qur’an bersama, dan
setiap siswa diistiqomahkan untuk membaca do’a-do’a yang biasa
dilakukan seperti doa’ sebelum memulai pembelajaran, do’a agar
dimudahkan dalam belajar, dan doa’ mengakhiri pembelajaran.

5
Kemudian siswa juga dibiasakan membaca surat-surat Al-Qur’an di
juz 30.
3. Upacara Bendera
Di MAN Sumenep selalu menerapkan upacara bendera yang
dilakukan secara rutin setiap hari senin, akan tetapi saat kami
melaksanakan PLP tidak ada pelaksanaan upacara bendera dikarenakan
bertepatan dengan pelaksanaan ujian kelas XII.
4. Penggunaan seragam sekolah
Pada hari senin-selasa seragam yang dikenakan oleh para siswa-
siswi yaitu seragam putih abu-abu, rabu-kamis siswa-siswi
mengenakan seragam batik motif warna hijau dan rok/celana hijau tua,
dan yang teakhir hari jum’at-sabtu para siswa mengenakan seragam
pramuka.
5. Anjuran menjaga kebersihan
Di lingkungan MAN Sumenep terdapat tempat cuci tangan hampir
di depan semua ruang kelas. Terdapat juga beberapa teks di dinding
maupun kreasi pajangan di lingkungan MAN Sumenep yang
menganjurkan siswa-siswi untuk menjaga kebersihan. Siswa-siswi
juga mendapatkan jadwal piket sehari-hari agar tetap menjaga
kebersihan di dalam kelas.
6. Anjuran menjaga ketenangan
Pada saat kami melaksanakan kegiatan PLP di MAN Sumenep,
para siswa-siswi kelas XII sedang melaksanakan ujian madrasah,
dimana suasana pada saat itu sangat tenang dan nyaman.
7. Anjuran memanfaatkan waktu
Pada saat ujian berlangsung para siswa-siswi di MAN Sumenep
sangat memanfaatkan waktu dengan baik sehingga pelaksanaan ujian
madrasah pada saat itu dapat terlaksana sesuai jadwal yang sudah
ditentukan oleh pihak sekolah.

6
8. Tercipta suasana tenang dan nyaman saat belajar
Pastinya di MAN Sumenep akan menerapkan suasana
pembelajaran yang baik dan tenang agar siswa dapat menyesuaikan
diri dan mampu menuntut ilmu dengan nyaman di lingkungan MAN
Sumenep.
9. Suasana di lingkungan sekolah menyenangkan
MAN Sumenep merupakan sekolah adiwiyata dimana hampir di
setiap tempat terdapat tanaman dan pepohonan yang memberikan
suasana sejuk untuk lingkungan madrasah.

C. Struktur Organisasi dan Tata Kelola


Setiap sekolah/madrasah pada dasarnya memiliki struktur organisasi
dan tata kelola yang disajikan seperti bagan. MAN Sumenep memiliki
struktur organisasi yang lengkap yang ditulis di papan besar berbentuk
bagan. Dimana struktur organisasi yang paling tinggi dimulai dari kepala
madrasah, komite madrasah, kepala tata usaha, wakamad kesiswaan,
wakamad kurikulum, wakamad sarana dan prasarana, wakamad humas
(hubungan masyarakat), urusan keagamaan, koordinator BP, wali
kelas/Guru PA (Pembimbing Akademik), Guru pengajar, dan siswa.
Masing-masing komponen struktur memiliki tugas dan fungsinya masing-
masing yang telah dicantumkan pada lampiran ke-3.

D. Peraturan dan Tata Tertib Sekolah


Di MAN Sumenep terdapat peraturan dan tata tertib bagi siswa-siswi,
Guru, dan karyawan dimana peraturan dan tata tertib tersebut dibuat agar
warga sekolah dapat mengikuti aturan dan tata tertib yang ada sehingga
dapat menghilangkan/meminimalisir terjadinya pelanggaran di MAN
Sumenep. Secara umum, tata tertib bagi siswa yaitu tentang performance
atau penampilan diri siswa, kemudian istiqomah dalam beribadah.
Pelanggaran yang paling sering terjadi adalah performance atau
penampilan diri dan keterlambatan siswa dating ke sekolah. Sanksi
terhadap pelanggaran yang dilakukan siswa ada 3 kategori yaitu ringan,

7
sedang dan berat. Untuk peraturan dan tata tertib bagi guru dan karyawan
memang ada, tetapi tidak tertulis. Artinya ada kebijakan yang dilakukan
oleh kepala madrasah, dimana kepala madrasah akan menilai guru dan
karyawannya, jika ada yang dirasa melakukan pelanggaran, maka kepala
madrasah akan memberikan pembinaan kepada guru/karyawan yang
bersangkutan.

E. Visi Misi Sekolah


1. Visi
Visi dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sumenep adalah :
Terwujudnya peserta didik yang BERAKHLAKUL KARIMAH,
BERPRESTASI, BERKREASI dan BERWAWASAN
LINGKUNGAN. Adapun Indikator dari Visi tersebut adalah :
a. Memiliki lingkungan dan kebiasaan yang islami
b. Memiliki sarana pendidikan Keagamaan yang memadai
c. Memiliki kedisiplinan yang tinggi
d. Berprestasi dalam bidang akademik, olah raga, seni dan budaya
2. MISI
a. Mepersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Allah Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
b. Menciptakan lingkungan yang asri dan islami
c. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dalam upaya
meningkatkan mutu pembelajaran
d. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang
berkepribadian, cerdas, berkualitas dan berprestasi dalam bidang
akademik, olahraga, seni dan budaya.
e. Menanamkan sikap ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi
dengan lingkungan dan mengembangkan sikap sportifitas.
f. Melengkapi dan mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan pra
sarana pendidikan untuk meningkatkan prestasi peserta didik.
g. Mengoptimalkan pemanfaatan IT/Internet dalam proses
pembelajaran

8
h. Mengoptimalkan bimbingan khusus dalam rangka mempersiapkan
peserta didik masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
i. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
agar mampu bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi
j. Memfasilitasi dan memotivasi kreativitas siswa dalam rangka
mengembangkan minat dan bakat siswa
k. Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi
informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri
secara mandiri.

F. Kokurikuler dan Ekstrakurikuler


Di MAN Sumenep terdapat kegiatan ekstrakurikuler yang bermacam-
macam (sebanyak 32 pilihan) sehingga mampu menjadi tempat bagi siswa
untuk menuangkan kemampuan dan kesukaannya, misalnya tahfidzul
qur’an, nasyid dan paduan suara, kegiatan pramuka, teater, drumband,
musik, seni membatik, pencak silat. Ada jadwal khusus dalam pelaksanaan
kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, yakni untuk kegiatan
ekstrakurikuler biasanya dilakukan di sore hari, sedangkan untuk
intrakurikuer seperti pembinaan akademik dan non akademik bagi siswa
biasanya dilaksanakan di waktu luang atau di jam normal siswa yang
bersangkutan. Siswa diwajibkan untuk mengikuti satu kegiatan
ekstrakurikuler yaitu Pramuka, untuk ekstrakurikuler lainnya merupakan
pilihan bagi siswa-siswi MAN Sumenep. Guru pembina ekstrakurikuler
dan intrakurikuler mayoritas adalah Guru MAN Sumenep, dan sebagian
Guru Pembina dari luar Madrasah. Terdapat honor khusus dan kontrak
yang disepakati antara pihak sekolah dengan Guru Pembina yang
bersangkutan.

G. Karakteristik BK
Dalam ke BK-an di MAN Sumenep, terdapat struktur atau pembagian
tugas dari masing-masing komponen. Guru BK mempunyai peran penting

9
yakni untuk memaksimalkan tugas perkembangan siswa dalam
kemandiriannya. Syarat menjadi Guru BK tentunya harus berlatar
belakang S1 BK.
Sebelum menyusun program BK, guru BK menyebarkan angket
kebutuhan siswa/melakukan asesmen terlebih dahulu, kemudian
menganalisis hasil asesmen yang dilakukan. Dari hasil analisis tersebut,
guru BK membuat program bimbingan konseling, mulai dari program
tahunan, program semester, lalu RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan)
bimbingan dan konseling. Program BK di MAN Sumenep meliputi
pelaksanaan asesmen, program tahunan, program semester, dan layanan
yang harus diberikan pada siswa-siswi (layanan dasar, layanan responsif,
layanan konseling individu, dan lain-lain). Layanan tersebut mengacu pada
asesmen yang sudah dilakukan. Program BK juga diantaranya pelaksanaan
evaluasi dari hasil program yang sudah dilakukan. Ada juga program home
visit (kunjungan rumah). Program BK juga diletakkan di dinding di ruang
BK.
Dalam memberikan layanan pada siswa-siswi tentunya pasti ada
kesulitan atau hambatan yang dialami guru BK, guru BK dapat
berkolaborasi dengan teman-teman guru BK terkait permasalahan siswa
yang agak sulit untuk dibantu dipecahkan, sehingga kesulitan dan
hambatan tersebut bisa diatasi. Dan tentunya juga semua guru BK di MAN
Sumenep harus berlatar belakang S1 BK karena guru BK harus
profesional, serta guru BK juga harus mengikuti pelatihan guru profesional
bersertifikasi. Masalah pelanggaran pada siswa yang menangani adalah
tim tatib. Guru BK tidak memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi
karena peran BK yaitu untuk memberikan fungsi pemahaman, fungsi
preventif, dan fungsi persuasif. Tetapi ketika pelanggaran tersebut sudah
menjadi habit atau kebiasaan siswa misal sering telat, maka guru BK
berperan untuk memberikan pemahaman bukan punishment, melakukan
problem solving dalam menangani masalah anak, guru BK menggunakan
teknik-teknik konseling bagaimana agar hal itu tidak terjadi lagi pada anak

10
(menyembuhkan hal-hal yang mungkin perlu diperbaiki dari perilaku
siswa yang menyimpang).
Hampir semua layanan BK yang ada di MAN Sumenep merata
karena layanan tersebut penting bagi siswa, diantaranya layanan klasikal,
layanan lintas kelas yang setiap minggu diberikan kepada siswa yang
berhalangan mengikuti sholat dhuha di dalam aula (pemberian materi
pentingnya mengetahui darah kotor, kiat-kiat orang selama haid apa saja
dimana guru BK bekerja sama dengan guru Agama).

11
BAB III
HAMBATAN DAN PEMECAHANNYA

Hambatan yang kami jumpai selama pelaksanaan Pengenalan Lapangan


Persekolahan (PLP) ini adalah jumlah pembagian kelompok yang terlalu banyak
dan mitra sekolah yang dituju memiliki kapasitas ruangan yang terbatas sehingga
untuk mengantisipasi hal ini akhirnya kelompok kami yang awalnya berjumlah 15
mahasiswa kemudian dibagi menjadi tiga tim kecil yang setiap harinya melakukan
observasi secara bergantian. Solusi tersebut dilaksanakan agar tidak mengganggu
konsentrasi dan kenyamanan peserta didik kelas XII dalam melaksanakan Ujian
Madrasah.
Hambatan lainnya yaitu kegiatan PLP yang kami laksanakan bertepatan
dengan pelaksanaan ujian madrasah kelas XII sehingga kami kesulitan untuk
melakukan wawancara kepada guru-guru atau pihak sekolah untuk mendapatkan
data yang kami butuhkan, karena para guru sedang sibuk menjaga siswa dalam
pelaksanaan ujian madrasah di MAN Sumenep. Untuk instrumen pengamatan
karakteristik peserta didik, kami hanya melakukan wawancara kepada sebagian
kecil siswa-siswi kelas XII di waktu istirahat dan tidak dapat menyebarkan angket
kepada siswa kelas X dan XI dikarenakan sedang libur.
Dari pihak sekolah, kami kesulitan untuk mewawancarai Kepala Madrasah
Aliyah Negeri Sumenep karena Beliau sedang pergi ke luar kota (Jombang dan
Jakarta) untuk mendampingi kegiatan porseni yang diikuti oleh siswa MAN
Sumenep. Sehingga kami menyiasatinya dengan melakukan wawancara kepada
Wakil Kepala Madrasah bagian Kurikulum untuk mendapatkan data yang kami
perlukan.

12
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan
bahwasannya kegiatan PLP merupakan salah satu program kegiatan
mahasiswa semester IV STKIP PGRI Sumenep, sebagai bagian dari
penyiapan calon guru profesional kepada para mahasiswa untuk terjun
langsung ke lapangan dan mengobservasi seluruh kegiatan persekolahan di
sekolah mitra yang sudah ditentukan dari STKIP PGRI Sumenep.
Program kegiatan PLP ini dilaksanakan kurang lebih selama
delapan hari di Madrasah Aliyah Negeri Sumenep secara luring/offline.
Kegiatan PLP ini memberikan gambaran kepada mahasiswa sebagai calon
pendidik untuk menjadi pendidik yang baik dan profesional, sehingga
tidak jauh kemungkinan mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman.
Dari semua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, MAN
Sumenep memiliki peserta didik yang secara garis besar memiliki akhlaq
yang baik, memiliki kondisi fisik yang cukup baik untuk mengenyam
pendidikan, peserta didik mampu mengikuti aturan dan tata tertib sekolah
dengan baik, kultur sekolah di MAN Sumenep juga terlaksana dengan baik
dan di MAN Sumenep memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk
proses belajar mengajar di sekolah.

B. Saran
Berdasarkan program pelaksanaan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP) yang telah dilakukan selama kurang lebih 7 hari
diperoleh saran dari pelaksanaan tersebut yaitu semoga program
pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan ini kedepannya dapat
dipertahankan dan ditingkatkan di program berikutnya.

13

Anda mungkin juga menyukai