DI PD PUTRA MANDIRI
TEKNIK 2
Jl. Satu Maret No.61, RT.2/RW.4, Pegadungan,
Kec. Kalideres, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 11830
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti
Uji Kompetensi Keahlian (UKK)
DISUSUN OLEH :
NAMA : NEW YOSEF ARAHON PURBA
NIS : 16635
KELAS : XII TP 2
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK PEMESINAN
Mengetahui, Menyetujui,
Kepala Sekolah Waka Hubinmas
i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN OLEH PIHAK
DUNIA INDUSTRI
Jakarta,……………………………
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat melaksanakan laporan Praktik Kerja Lapangan sekaligus
penyusunan laporan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan Laporan Praktik
Kerja Lapangan ini untuk melengkapi persyaratan kelulusan sekolah.
Laporan ini tersusun berdasarkan data yang diperoleh dari observasi/peninjauan dan
juga melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dari tanggal 21 Februari 2022 sampai dengan
tanggal 20 Mei 2022 di PD Putra Mandiri Teknik 2. Saya selaku penyusun berusaha
menyusun laporan Praktik Kerja Lapangan berdasarkan petunjuk dan bantuan bapak pembina
atau pembimbing dari PD Putra Mandiri Teknik 2.Maka dari itu saya mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat:
1. Drs. H. Sopandi selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 35 Jakarta.
2. Drs. Dewanto Gatot Chrisnanto M. T selaku Waka. Hubinmas.
3. Drs. Jakariawan selaku Kepala Jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 35
Jakarta.
4. Bapak Dewa Dwi Laksana S. Pd selaku pembimbing prakerin sekolah.
5. Ibu Eka Putri selaku HRD PD Putra Mandiri Teknik 2
6. Bapak Deddy Hendrawan selaku pembimbing praktik kerja lapangan.
7. Para staf dan karyawan PD Putra Mandiri Teknik 2.
8. Bapak/Ibu Guru yang telah membantu serta memberikan saran-saran dalam
pembuatan laporan ini.
9. Teman-teman yang secara langsung atau tidak telah memberi semangat.
iii
Laporan ini menjelaskan segala aktivitas praktik kerja lapangan yang telah saya
laksanakan selama berada di PD Putra Mandiri Teknik 2. Saya menyadari bahwa laporan
praktik yang saya buat ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik serta saran sangat
saya harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi pembaca.
Kepada semua pihak, saya mengucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan dalam
penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikannya.
Jakarta, ………………….
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
1
DAFTAR TABEL
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu Sub Sistem
Pendidikan Nasional, memiliki kedudukan sangat penting dalam fungsi
menyiapkan tenaga kerja terampil untuk menunjang system pendidikan
nasional. Upaya penyiapan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan
kebutuhan dunia usaha dan industri, didekati melalui kebijakan “link dan
match” adalah penyelenggaraan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
3
3. PP No. 39 Bab III Pasal 4 Butir (3). Peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan Pendidikan Nasional dapat berbentuk pemberian
kesempatan magang dan/atau latihan kerja
4
D. PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKERIN
5
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
A. PROFIL PERUSAHAAN
PD Putra Mandiri Teknik adalah perusahaan industri yang bergerak di bidang jasa.
Perusahaan ini melayani permintaan customer dalam perbaikan atau pembuatan cetakan
atau moulding maupun blowing selain itu perusahaan ini juga melayani jasa CNC dan
EDM. Pekerjaan yang dilakukan meliputi pembubutan, pengfraisan, pemolesan,
pengeboran, CNC dan EDM. Perusahaan ini memiliki jenis mesin bubut konvensional dan
mesin milling manual dan mesin CNC milling. Selain itu, juga memiliki mesin EDM dan
bor radial yang berskala pengeboran yang lebih dalam.
Nama Perusahaan/Industry : PD Putra Mandiri Teknik 2
Alamat Perusahaan : Jalan 1 Maret No.61 RT.2/RW.4
Jenis Perusahaan : Jasa pembuatan dan service moulding
Jumlah Karyawan : 6 Karyawan
Produk : Moulding dan Blowing
B. LOKASI PERUSAHAAN
6
C. DISIPLIN KERJA
Setiap perusahaan memiliki aturan kedisiplinan kerja yang dapat
menciptakan kegiatan kerja yang aman dan nyaman. Begitu juga dengan
PD Putra Mandiri Teknik 2 yang memiliki aturan kedisiplinan kerja untuk
karyawannya sebagai berikut.
2. Karyawan masuk dari hari senin s/d sabtu sedangkan siswa PKL dari
hari senin sampai jumat
5. Jam istirahat karyawan dari pukul 12.00 s/d 13.00 sedangkan saat hari
Jumat istirahat dimulai pukul 11.45 s/d 13.00
6. Jika ingin tidak masuk kerja dengan alasan tertentu harus izin kepada
pimpinan perusahaan atau bos.
7
menggunakan alat kerja diharapkan supaya mengembalikan alat sesuai
pada tempat awal namun sebelum di kembalikan harus di bersihkan
terlebih dahulu demi menghindari kerusakan alat seperti karat dan lain
lain. Begitu juga dengan pemakaian mesin, setelah selesai menggunakan
mesin, karyawan di harapkan membersihkan dan memberi oli kepada
bagian bagian penting dalam mesin untuk menghindari karat dan
membersihkan geram atau sisa sisa penyayatan pada benda kerja sebelum
karyawan pulang.
8
BAB III
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
9
milling dan juga sebagai tempat pembuangan coolant yang telah
digunakan. Semua beban berada pada alas mesin sehingga harus tahan
terhadap tekanan tinggi. Terbuat dari besi cor.
2. Kolom mesin (badan mesin)
Kolom mesin berfungsi sebagai penopang atau tempat kedudukan bagian-
bagian mesin seperti spindel, tuas-tuas, motor penggerak beserta puli-
pulinya.Bagian yang berbentuk ekor burung dengan posisi tegak
berfungsi untuk geran naik turunnya lutut yang membawa sadel dan
meja. Posisi badan mesin berdiri tegak dan kokoh, dipakai sebagai patokan
dan merupakan dudukan dan rumah dari roda gigi.Selain itu badan mesin
jadi dudukan dari sumbu utama, bahkan untuk tempat atau dudukan motor
dan puli-pulinya. Bagian depan yang dikerjakan secara khusus, adalah
berbentuk ekor burung dengan posisi tegak untuk gerak turun naiknya lutut
yang membawa sadel dan meja.
3. Lutut (Knee)
Bagian ini memiliki dua alur ekor burung yang saling tegak lurus. Satu
berpasangan dengan kolom mesin dan satu lagi berpasangan dengan sadel.
Lutut pada mesin frais terbuat dari besi cor dan hanya bisa digerakkan
secara vertikal.Di dalam lutut terdapat berbagai roda gigi yang mengatur
gerakan otomatis. Baik itu gerak otomatis ke kanan, kiri, maju atau
mundur. Bagian ini juga dapat dikunci dengan kolom agar kokoh saat
proses pengefraisan.
Sadel ini berada diantara lutut dan meja mesin frais. Berbentuk persegi,
terbuat dari besi cor dan memiliki alur ekor burung yang berpasangan
dengan lutut.Sadel dapat digerakkan secara melintang mendekati kolom
(gerakan maju mundur). Dapat juga dikunci ke lutut apa bila dibutuhkan.
Di bagian atas sadel dibuat alur T yang melingkar 360° yang berhubungan
dengan meja.Sehingga memungkinkan meja diputar atau digeser untuk
keperluan tertentu. Besar derajat perputaran meja dapat dilihat pada sadel.
10
Sadel juga dilengkapi handle yang digunakan untuk membalik arah gerakan
otomatis.
6. Lengan (Arm)
11
7. Arbor
8. Pisau Frais
Berada di bagian paling atas mesin frais vertikal. Bagian ini terdiri
dari spindle, motor penggerak dan mekanisme pengendali lainnya.
11. Ram
12
12. Motor Penggerak
13. Handle
13
pompa air, selang, dan sistem pembuangan cairan coolant yang
berada di alas mesin frais.
FRAIS
14
Keterangan :
Benda kerja :
w = lebar pemotongan; mm
lw = panjang pemotongan ; mm
lt = lv+lw+ln ; mm
a = kedalaman potong, mm
Pahat Frais :
d = diameter luar ; mm
Mesin frais :
15
kedalaman pemotongan yang ditentukan
Rigiditas benda kerja dan mesin.
v = (π.d.n)/1000 m/min,
Keterangan:
v = cutting speed (m/menit)
d = diameter pisau frais (mm)
n = putaran spindel utama (rpm)
16
2. Penentuan putaran Pisau
Feed dapat dinyatakan sebagai rasio gerak benda kerja terhadap gerak
putar pisaufrais. Dalam menentukan feed, faktor yang harus diperhatikan
adalah:
Kedalaman pemakanan
Tipe pisau frais
Bentuk pisau frais
Material benda kerja
Kekuatan dan keseragaman benda kerja
Tipe permukaan finishing yang diharapkan
Power dan rigiditas mesin
Face 0.55 0.55 0.45 0.28 0.23 0.20 0.18 0.45 0.38 0.33
Slab 0.43 0.43 0.35 0.23 0.18 0.15 0.13 0.35 0.30 0.25
Slot 0.33 0.33 0.28 0.18 0.15 0.13 0.10 0.28 0.23 0.20
S&F
End 0.28 0.28 0.23 0.13 0.13 0.10 0.10 0.23 0.20 0.15
Form 0.15 0.15 0.13 0.10 0.07 0.07 0.05 0.13 0.13 0.10
Saw 0.15 0.13 0.10 0.07 0.07 0.05 0.05 0.10 0.10 0.07
17
4. Kedalaman pemotongan
Fz = vf /z.n. mm/gigi
6. Waktu pemotongan
tc = lt/vf min
keterangan:
lt = lv + lw + ln (mm)
lv = 1 , untuk mengefrais datar lv ≥ 0, untuk mengefrais tegak ln ≈ d/2, untuk
mengefrais tegak
18
7. Kecepatan penghasilan geram
Z = (vf.a.w) /1000
cm3/min
digunakan dan bentuk benda kerjanya. Selain itu jenis mesin frais yang
bervariasi menyebabkan analisa proses frais menjadi rumit. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan bukan hanya kecepatan potong dan gerak
makan saja, tetapi juga cara pencekaman, gaya potong, kehalusan produk,
getaran mesin dan getaran benda kerja.
Dalam mengoperasikan mesin Frais ini ada beberapa langkah yang harus
diperhatikan dan dijalankan. Bila tidak, akan mengakibatkan pengerjaan
tidak berjalan dengan baik. Mesin tidak berfungsi dengan baik dan lebih
parahnya lagi adalah kerusakan dari mesin frais itu sendiri.
19
Sebelum melakukan pengoperasian mesin frais, ada beberapa hal yang
harus dilakukan antara lain :
20
Pasang pararel pada mulut ragum kemudia
Gerakkan meja mesin berulang kali. Jika jarum pada dial indicator
menunjukkan angka yang sama, keraskan kedua baut yang mengikat
ragum
21
2. Memasang Benda Kerja
Letakkan benda kerja pada mulut ragum dan batasi dengan karton
22
Pasang pisau frais pada arbor, sesuaikan dengan pasak arbor
Sentuhkan benda kerja pada ujung pisau frais yang sedang berputar
23
5. Saat Melakukan Pengefraisan Mengefrais rata
Atur kecepatan putaran mesin sesuai besarnya pisau dan jenis bahan
yang difrais
Berikut adalah beberapa jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh mesin
frais:
1. End Milling
Pada proses pengerjaan End milling membuat pemotongan pada tepi atau
slot, yang ditentukan oleh jarak step-over, sepanjang benda kerja untuk
melakukan pengerjaan yang ditentukan, seperti profil, slot, saku, atau
bahkan kontur permukaan yang kompleks.
24
2. Chamfer Milling
25
3. Face Milling
Pada proses pengerjaan Face mill membuat permukaan benda kerja rata
untuk memberikan hasil yang lebih halus. Kedalaman permukaan,
biasanya sangat kecil, dan dapat dikerjakan dalam satu lintasan tunggal
atau dapat dilakukan dengan pemesinan pada kedalaman aksial yang
lebih kecil dari pemotongan.
26
4. Drilling
27
5. Boring
28
6. Counterboring
29
7. Countersinking
30
8. Reaming
31
9. Tapping
Mata pahat Tapping akan memasuki benda kerja secara aksial kemudian
akan memotong ulir bagian dalam lubang yang sudah ada sebelumnya.
Lubang yang ada biasanya dibor oleh ukuran bor tap yang diperlukan.
32
D. ALAT BANTU MESIN FRAIS
Arbor pada mesin frais digunakan sebagai dudukan atau pengikat alat
potong (Pisau Frais). Contohnya pisau mantel, side and face, slitting saw,
roda gigi, dan lain-lain.
Arbor ini dipasang pada spindle utama dengan posisi mendatar atau
horizontal. Arbor membutuhkan pendukung arbor (support arbor) pada
saat digunakan.
2. Support arbor
Support arbor digunakan untuk menopang salah satu ujung arbor yang
panjang. Sehingga pergerakan arbor bisa stabil dan tidak bergetar.
33
3. Arbor pendek (stub arbor)
Stub arbor juga digunakan sebagai dudukan atau pengikat alat potong
(pisau frais). Contohnya pisau face mill, shell endmill, side and face mill,
dan lain-lain.
kolet juga digunakan sebagai pengikat alat potong atau pisau frais.
Contohnya end mill, slot drill, center drill, mata bor, dan lain-lain. Dapat
dipasang pada spindle dengan posisi vertikal atau horizontal.
34
Umumnya kolet tersedia dalam satu set yang terdiri dari kolet, rumah
kolet, dan kunci C sebagai pengencang dan pembuka alat potong.
Perbedaan dengan stub arbor adalah ukuran alat potong yang dipasang
lebih kecil dibanding pada stub arbor.
Adaptor sendiri memiliki dua jenis yaitu adaptor lubang lurus untuk alat
potong bertangkai lurus. Dan adaptor lubang tirus untuk alat potong
bertangkai tirus.
35
6. Pembesar lubang (boring head)
7. Ragum mesin
36
8. Meja putar (rotary table)
37
Yaitu perlengkapan yang fungsinya sama dengan rotary table. Namun
pembagian sisi yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan rotary
table. Jenis kepala pembagi antara lain :
3. Kepala pembagi dengan penggerak roda gigi cacing dan ulir cacing
38
11. Penjepit atau klem mesin (clamp)
39
BAB IV
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan PKL yang sudah saya lakukan selama 3 bulan
di PD Putra Mandiri Teknik 2, saya menyimpulkan beberapa hal
yaitu:
B. SARAN – SARAN
40
B.2. UNTUK SISWA
41
DAFTAR PUSTAKA
42