Anda di halaman 1dari 3

PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

Tugas Ke 1
Tanggal 16 Agustus 2021

Nama : Annisa Harahap


NIM : 5192431004
Kelas : PTE A 2019
Mata Kuliah : Proteksi Sistem Tenaga Listrik

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
SOAL
1. Jelaskan Apa Yang Dimaksud Dengan Proteksi Sistem Tenaga
Listrik?
2. Mengapa Perlu Peralatan Proteksi Dalam Sistem Tenaga Listrik?
3. Jelaskan kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah peralatan Proteksi
Dalam Sistem Tenaga Listrik?

JAWABAN
1. Sistem proteksi Tenaga Listrik adalah perlindungan atau isolasi pada bagian
yang memungkinkan akan terjadi gangguan atau bahaya. Tujuan utama
proteksi adalah untukmencegah terjadinya gangguan atau memadamkan
gangguan yang telah terjadi dan melokalisirnya, dan membatasi pengaruh-
pengaruhnya, biasanya dengan mengisolir bagian-bagian yang terganggu
tanpa mengganggu bagian-bagian yang lain.
2. Karena dapat Mengamankan peralatan-peralatan kita pada saat sistem tenaga
listrik terjadi gangguan atau kondisi operasi sistem yang tidak normal.
3. Berikut adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah peralatan Proteksi
Dalam Sistem Tenaga Listrik :

1 – Selektivitas (Selectivity)
Dalam mendeteksi sebuah gangguan dan mengisolasi bagian yang
terganggu, peralatan proteksi sudah seharusnya sangat selektif.
Maksudnya, pengaman harus mampu menentukan titik gangguan dengan
tepat, kemudian memutuskan rangkaian (dengan membuka Circuit Breaker)
dengan sempurna.
2 – Kecepatan Bekerja (Speed)
Semakin lama gangguan terjadi pada suatu sistem tenaga listrik, maka
semakin besar kerusakan yang terjadi, semakin besar pula kemungkinan
suatu sistem listrik tersebut kehilangan stabilitasnya. Kecepatan bekerja
sebuah proteksi sangat berguna di sini.
Perlu kita ketahui bahwa saat mulai gangguan muncul hingga pelepasan
pemutus (Circuit Breaker/CB), tidak berjalan begitu saja dengan instan.
Proses tersebut memerlukan waktu, yaitu :
top = tp + tcb
dimana :
top = waktu total
tp = waktu bereaksi dari unit
tcb = waktu pelepasan CB
Ada yang menarik. Speed (kecepatan bekerja) dan akurasi pada proteksi
adalah dua hal yang berkebalikan. Jika sebuah pengaman memiliki speed
yang sangat singkat, maka dapat dipastikan akurasi dari tersebut rendah.
Oleh karena itu, para insinyur perlu mencari titik tengah diantara keduanya.
proteksi yang digunakan harus yang sesuai dengan karakteristik sistem
kelistrikan atau peralatan yang akan diamankan.

3 – Sensitivitas, atau kepekaan operasi (Sensitivity)


Syarat pengaman yang pertamana adalah sensitivitas. Sensitivitas sebuah
pengaman didefinisikan sebagai kemampuan dari untuk merespon adanya
gangguan sekecil mungkin.
Semakin kecil arus gangguan yang mampu dideteksi oleh sebuah proteksi,
maka semakin bagus sensitivitas dari tersebut.

4 – Keandalan (Reliability)
Mudahnya, keandalan suatu pengaman adalah probabilitas untuk
menjalankan fungsinya dengan baik. Keandalan yang direkomendasikan
adalah antara 90% hingga 99%.
Salah satu upaya untuk meningkatkan keandalan pengaman sistem tenaga
listrik adalah dengan menggunakan proteksi back-up.

5 – Ekonomis (Optional)
Hal terakhir yang perlu dipikirkan adalah mengenai tingkat keekonomisan.
Apakah suatu pantas dihargai sekian, menimbang spesifikasi dan 4 syarat
yang telah saya sebutkan di atas.
Jadi, sebelum Anda memilih dan membeli pengaman sistem listrik, ada
baiknya Anda mempertimbangkan beberapa poin yang kami tuliskan di atas
demi keselamatan dan keamanan sistem Anda.

Anda mungkin juga menyukai