Anda di halaman 1dari 19

MOTOR

DC
PRINSIP KERJA MOTOR DC

 Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang


mengalir pada penghantar yang berada dalam medan magnet.
 Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh megnet permanen.
Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet dari
kutub utara ke kutub selatan.
 Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada
penghantar yang terletak dalam medan magnet akan menimbulkan
gaya.
 Gaya (F), timbul tergantung pada arah arus (I), dan arah medan
magnet (B).
BESARNYA GAYA (F) YANG
DIBANGKITKAN :
F = B.I. L.Z NEWTON
DIMANA : F GAYA PADA KAWAT,
NEWTON
B KERAPATAN MEDAN
MAGNET, TESLA
I ARUS MENGALIR DI
KAWAT, AMPER
L PANJANG KAWAT
EFEKTIF, METER
Z JUMLAH BELITAN
KAWAT
UNTUK DI INGAT

Motor DC (Direct Current) bekerja dengan prinsip, ketika sejumlah arus yang mengalir di dalam sebuah 
penghantar  diletakkan  di  dalam  sebuah  medan  magnet, maka  terjadi  sebuah  torsi  dan mempunyai
kecenderungan untuk berputar (bergerak). Ini dikenal sebagai aksi mesin penggerak. Jika  arah  arus  listrik
dalam  penghantar  dibalik, maka  arah  putaran  juga  terbalik. Saat  medan magnet dan medan listrik
berinteraksi, keduanya menghasilkan energi mekanik. Atas dasar itulah motor DC bekerja. Arah dari putaran
motor ditentukan oleh kaidah tangan kiri Fleming. 
Komponen Motor DC
 Kutub Medan Magnet, Motor DC memiliki
kutub medan yang stationer

 Kumparan Motor DC, Arus yang masuk


menuju kumparan motor DC akan menjadi
electromagnet.

 Komutator, Fungsinya untuk membalikkan


arah arus listrik dalam kumparan motor
DC,
 Carbon brush/ sikat arang, Fungsinya
untuk penerus Tegangan dari bagian statis
ke bagian yang bergerak(rotor)
PERSAMAAN PADA MOTOR DC

 Pin = Vt.IL  Vra = Tegangan Armatur


Pin = Daya Input  Vra = Ira.Ra
Vt = Tegangan terminal  Pa = Ea.Ia
IL = Arus Jala Jala  Ea = Vt-Ia.Ra-Vs
 IL = Ia + Ish  = Vt – (IL – Ish).Ra-Vs
Ia = Arus Armature  Ptot = Ia²Ra+Ish²Rsh
Ish = Arus Shunt
 Vsh = Ish.Rsh
Vsh = tegangan kumparan shunt
Rsh = Hambatan kumparan shunt
i in ga t ! !!!!!!
t uk d
Perlu un

 Motor DC (Direct Current) bekerja dengan prinsip, ketika sejumlah arus yang mengalir di dalam
sebuah  penghantar  diletakkan  di  dalam  sebuah  medan  magnet, maka  terjadi  sebuah  torsi 
dan mempunyai kecenderungan untuk berputar (bergerak). Ini dikenal sebagai aksi mesin
penggerak. Jika  arah  arus  listrik dalam  penghantar  dibalik, maka  arah  putaran  juga  terbalik.
Saat  medan magnet dan medan listrik berinteraksi, keduanya menghasilkan energi mekanik. Atas
dasar itulah motor DC bekerja. Arah dari putaran motor ditentukan oleh kaidah tangan kiri
Fleming. 
 secara  struktur  dan  konstruksi,  motor  DC ialah  sama  dengan  generator  DC tapi  secara
kelistrikannya  berbeda.
 Maka  dari  hal  ini  motor  dan generator  DC lebih  sering  disebut  sebagai mesin  DC  saja.
Yang  membuat  berbeda  secara  kelistrikannya  maksudnya  ialah  jika kita  ingin menjadikan 
mesin  DC tersebut menjadi motor maka sumber listrik diberikan ke kumparan penguat  medan 
magnet  (eksitasi)  dan  kumparan  jangkar. Untuk mesin  DC yang  menggunakan magnet
permanen cukup memberikan sumber listrik ke kumparan jangkar saja. 
 Jika  kita  ingin  menjadikan  mesin  DC ini  menjadi  generator  maka   sumber  listrik diberikan 
ke kumparan penguat medan magnet saja dan  jangkar harus diputar. Dari kumparan jangkar inilah
keluar GGL. Untuk mesin DC magnet permanen maka cukup hanya jangkarnya diputar maka
MOTOR DC PENGUAT TERPISAH
V = Ea + Ia . Ra
Jika E = c n ϕ
Maka Vt = c n ϕ + Ia . Ra
n = Vt – Ia . Ra

n : Kecepatan
c : Konstanta
Ra : Tahanan Jangkar
 Sesuai dengan namanya, motor DC ini mempunyai penguat medan magnet yang Vt : Tegangan Terminal
Motor
disuplai terpisah dengan suplai untuk kumparan jangkar. Ia : Arus Jangkar
 : Fluks Magnet
 Dengan  terpisahnya  suplai  untuk penguat  medan  magnet, maka  motor 
jenis  ini  dapat  diatur kecepatan putarnya. Pada kenyataannya terdapat dua
hal yang berpengaruh untuk motor ini yaitu tegangan dan fluks medan magnet.
 Motor DC penguat terpisah dikenal pada terminal box dimana belitan
jangkarnya A1-A2 dan belitan penguat terpisah F1-F2 gambar 4.40. Aliran
listrik dari sumber DC positif (+) melewati tahanan geser untuk starting
awal, menuju terminal A1, ke belitan jangkar ke terminal A2 menuju negatif
(-). Penguat terpisah dari sumber DC positif (+), menuju F2 belitan
terpisah terminal F1 melewati tahanan geser pengatur arus eksitasi menuju
negatif (-).
 Tahanan depan digunakan saat starting agar arus jangkar terkendali dan
tidak merusak belitan jangkar atau merusak komutatornya. Tahanan geser
pengatur arus eksitasi penguat terpisah F1-F2 mengatur putaran dalam range
yang sempit, misalnya dari putaran maksimum 1500 rpm sampai 1400 rpm saja
MOTOR DC SERI

 Motor DC jenis ini mempunyai ciri kumparan penguat medan diseri terhadap Kumparan
armatur.
 Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu daya output yang dihasilkan besar
 Sedangkan kelemahannya yaitu arus beban yang diminta sangatlah besar, sesuai dengan
beban yang dipikulnya, jika tegangan inputnya tidak stabil maka flux magnet yang
dihasilkan oleh kumparan seri tidak stabil pula, sehingga daya output yang dihasilkan tidak
stabil.
 Dalam motor DC seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan
gulungan Rotor..
 Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus Rotor.
 Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang
tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist.
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt)
dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo
(A) seperti ditunjukkan dalam gambar 5. Oleh
karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.
Berikut tentang kecepatan motor seri :
 Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
 Harus dihindarkan menjalankan motor seri
tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.
 Motor-motor seri cocok untuk penggunaan
yang memerlukan torque penyalaan awal yang
tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist.
MOTOR DC SHUNT / PARALEL
(SELF EXCITED/ PENGUATAN SENDIRI)

 Pada motor shunt, gulungan medan (medan


shunt) disambungkan secara paralel dengan
gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan
dalam gambar disebelah. Oleh karena itu total
arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus
medan dan arus dinamo.
 Berikut tentang kecepatan motor DC Shunt :
1. Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque
tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh karena itu
cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti
peralatan mesin.
2. Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri
dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus
medan (kecepatan bertambah).

KECEPATAN MOTOR DC SHUNT


MOTOR DC COMPOUND / GABUNGAN
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt.
Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan
secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo (A) seperti yang
ditunjukkan dalam gambar 6. Sehingga, motor kompon memiliki
torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.
Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan
medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque
penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.
Contoh :
penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat
pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar
(12%) tidak cocok
 Torsi  dihasilkan  berdasarkan  energinya, bersinggungan dengan arah putaran 
jangkar  dikalikan dengan jarak.
 T = F . cos α . w . r
 T = B . I . L . w . r. cos α
 T = k . ϕ . Ia
 Dimana  ialah sudut antara posisi awal jangkar dengan posisi sesudah
berputar

TORSI MOTOR DC
 Saat  tegangan  sumber  yang  diberikan  pada  kumparan  penguat  medan  magnet  diatur  konstan pada harga

maksimum motor maka fluks motor ϕ yang dihasilkan  menjadi  besar  sehingga Vt konstan. Hubungan antara

torsi dan kecepatan dapat digambarkan dengan hubungan antara dua buah garis lurus dengan kemiringan garis

gradien negatif yang kecil dengan perpotongan yang terletak pada  sumbu  kecepatan. Jika  proses  dari  motor 

ini  dihubungkan  pada  suatu  sistem mekanik (diberi beban mekanik pada motor) maka sistem akan bekerja 

pada  poin  P1  dimana merupakan titik pertemuan antara dua buah garis.

 Jika  motor  tidak dihubungkan dengan  beban  mekanik maka  motor  akan  bekerja pada  poin P0. Untuk

kumparan jangkar yang disuplai oleh sumber yang terkendali tegangan DC maka kecepatannya dapat diatur

mulai dari nol sampai harga Vt pada nilai maksimum. 

KARAKTERISTIK MOTOR DC
CONTOH SOAL :
 Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan
mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal.
a. Hitunglah GGL lawan (Ea) dan daya yang timbul pada jangkar. ??
b. Jika tahanan jangkar 0.417 ohm, keadaan yang lain sama. Berapa GGL lawan
(Ea) dan daya yang timbul pada jangkar. Penurunan tegangan pada sikat-sikat
sebesar 2 volt untuk soal a dan b.??
c. V = Ea + Ia Ra b. Ea = V – Ia Ra
Ea = V – Ia Ra Ea = (230 – 2) – (48 x 0,417) = 208 Volt
Ea = (230 – 2) – (48 x 0,312) = 213 Volt P = V Ia = 208 x 48 = 9984 Watt
P = Ea Ia = 213 x 48 = 10224 Watt
SOAL LATIHAN

 Jangkar sebuah motor DC tegangan 224 volt dengan tahanan 0.624 ohm dan
mengambil arus 60 A ketika dioperasikan pada beban normal.
a. Hitunglah GGL lawan (Ea) dan daya yang timbul pada jangkar. ??
b. Jika tahanan jangkar 0.718 ohm, keadaan yang lain sama. Berapa GGL
lawan (Ea) dan daya yang timbul pada jangkar. Penurunan tegangan pada
sikat-sikat sebesar 4 volt untuk soal a dan b.??

Anda mungkin juga menyukai