Motor arus searah penguatan shunt adalah suatu motor arus searah dimana belitan medannya dihubungkan paralel dengan jangkarnya sehingga arus yang melalui belitan medan shunt ini tidak sama dengan arus yang mengalir pada jangkar. Dimana belitan medan shunt ini di design untuk menghasilkan tahanan yang tinggi, sehingga arus medan shunt relatif lebih kecil dibandingkan dengan arus jangkar. Pengendali motor DC Shunt terdiri dua tahanan geser yang memiliki fungsi berbeda. Satu tahanan geser difungsikan untuk starting motor DC, disambungkan seri dengan jangkar A1- A2 tujuannya agar arus starting terkendali. Karakteristik Motor Arus Searah Shunt menunjukkan rangkaian listrik dari suatu motor DC shunt. Arus medan Ish besarnya konstan karena kumparan medan langsung terhubung dengan tegangan sumber Vt yang dianggap konstan. Oleh karena itu fluksi di dalam motor shunt hampir dapat dikatakan konstan. B. Motor Belitan Seri Motor seri identik dalam konstruksi untuk motor shunt kecuali untuk field. Field dihubungkan secara seri dengan armature, oleh karena itu, membawa arus armature seluruhnya. Field seri ini terdiri dari beberapa putaran kawat yang mempunyai penampang cukup besar untuk membawa arus. Meskipun kosntruksi serupa, properti dari motor seri benar-benar berbeda dari motor shunt. Dalam motor shunt, flux Φ per pole adalah konstan pada semua muatan karena field shunt dihubungkan ke rangkaian. Tetapi motor seri, flux per pole tergantung dari arus armature dan beban. Saat arusnya besar, fluxnya besar dan sebaliknya. Meskipun berbeda, prinsip dasarnya dan perhitungannya tetap sama. Pada motor yang mempunyai hubungan seri jumlah arus yang melewati angker dinamo sama besar dengan yang melewati kumparan. Lihat gambar 9. Jika beban naik motor berputar makin pelan. Jika kecepatan motor berkurang maka medan magnet yang terpotong juga makin kecil, sehingga terjadi penurunan EMF. kembali dan peningkatan arus catu daya pada kumparan dan angker dinamo selama ada beban. Arus lebih ini mengakibatkan peningkatan torsi yang sangat besar. Contoh keadaan adalah pada motor starter yang mengalami poling ( angker dinamo menyentuh kutub karena kurang lurus atau ring yang aus). Arus yang tinggi akan mengalir melalui kumparan dan anker dinamo karena kecepatan angker dinamo menurun dan menyebabkan turunnya EMF kembal. Motor seri banyak dipakai pada beban awal yang berat dengan momen gaya yang tinggi putaran motor akan rendah, contohnya pada pemakaian motor stater mobil. Pengaturan putaran motor DC seri dapat dilakukan dengan cara 1. Merubah tegangan masuk (Vin) 2. Merubah arus beban (Ia) Pengaturan putaran motor DC seri dengan Cara merubah tegangan sumber Dasar cara tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut berikut ini. Pada motor DC seri berlaku rumus berikut ini Ea = Vin – Ia (Ra+Rs) Dengan menganggap harga Ra dan Rs konstan dan dilakukan perubahn pada harga Vin maka akan didapat persamaan sebagai berikut Ea1 : Vin1 – Ia1 (Ra+Rs) Ea2 : Vin2 – Ia2 (Ra+Rs) Ea1 : Harga EMF kumparan jangkar motor pada tegangan sumber V1 Ea2 : Harga EMF kumparan jangkar motor pada tegangan sumber V2 Ia1 : Harga arus beban pada tegangan sumber V1 Ia2 : Harga arus beban pada tegangan sumber V2 Sedangkan n1 (putaran) = Ea1 / k φ1 n2 (putaran) = Ea2 / k φ2 Dari kedua persamaan diatas dapat disusun persamaan n1/n2 = ( Ea1 φ2) / (Ea2 φ1) Pada motor seri berlaku φ = Ia Maka n1/n2 = ( Ea1 I2) / (Ea2 I1) Atau n1/n2 = ( V1 I2) / (V2 I1) Pengaturan putaran motor DC seri dengan cara menambah tahanan seri pada kumparan jangkar Pada keadaan normal motor DC berkalu n0 = Vin – Ia (Ra + Rs)/k φ C. Motor DC Belitan Kompound Pada umumnya Motor DC Kompond dibuat untuk mengurangi kelemahan yang terjadi pada Motor DC Shunt maupun Seri. Jenisnya ada dua macam, yaitu Motor DC Kompond Panjang dan Motor DC Kompond Pendek, ciri khas yang membedakan keduanya yaitu tata letak kumparan penguat medan tambahan diletakkan seri dengan kumparan penguat medan pada Motor DC Shunt dan ini desebut Motor DC Kompond Pendek. Sedangkan pada Motor DC Kompond Panjang, kumparan penguat medan tambahan diletakkan secara seri antara Kumparan armatur dan kumparan penguat medan shunt pada Motor DC Shunt. Motor DC Belitan Kompound merupakan penggabungan dua karakteristik dari motor DC belitan seri dengan motor DC belitan Shunt. Pada terminal box memiliki enam terminal, terdiri rangkaian jangkar A1-A2, belitan Shunt E1-E2 dan belitan seri D1-D2. Memiliki dua tahanan geser, satu tahanan geser untuk mengatur starting motor diseri dengan rangkaian jangkar A1-A2. Tahanan geser satunya mengatur arus eksitasi menuju belitan Shunt E1- E2. Aliran sumber DC positif (+) melewati tahanan geser untuk starting, menuju terminal A1, ke rangkaian jangkar dan belitan kutub bantu, ke terminal A2, dikopel terminal D1, ke belitan seri, ke terminal D2 ke sumber DC negatif (-). Sumber DC positif (+) melewati tahanan geser mengatur arus eksitasi ke terminal E1, ke belitan Shunt, ke terminal E2, dikopel terminal D2 kembali ke sumber DC negatif (-). Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, Pengaturan putaran dilakukan dengan pengaturan medan Shunt, dengan range putaran relatif rendah dalam orde ratusan rpm, putaran maksimal 1.500 rpm dan putaran minimal 1.400 rpm. Persamaan - persamaan yang berlaku pada motor arus searah penguatan kompon panjang adalah: Vt = Ea + Ia Ra + Is Rs IL = Ia + Ish Is = Ia Maka, Vt = Ea + Ia( Ra + Rs ) Pada motor arus searah kompon komulatif, ada komponen fluks yang konstan dan komponen lainnya yang sebanding terhadap arus jangkarnya (dan juga bebannya). Karena itu, motor kompon komulatif memiliki kopel mula (starting torque) lebih besar dari pada motor arus searah pararel (yang fluksnya konstan), tetapi kopel mulanya lebih kecil daripada motor arus searah seri (yang seluruh fluksnya sebanding dengan arus jangkar) Motor arus searah kompon komulatif mengkombinasikan keistimewaan yang terbaik dari motor arus searah seri dan pararel. Seperti motor arus searah seri, kopel mula ekstra, seperti motor arus searah pararel, tidak akan berkecepatan lebih (overspeed) pada saat beban nol. Pada beban ringan, medan seri memiliki pengaruh yang sangat kecil, maka motor berkelakuan seperti motor arus searah pararel. Ketika beban semakin besar, fluks seri menjadi cukup penting dan kurva kopel-kecepatan mulai terlihat seperti karakteristik motor arus searah seri. Motor kompon komulatif mempunyai kepesatan tanpa-beban terbatas dan dapat dioperasikan dengan aman pada keadaan tanpa beban. Jika beban bertambah, kenaikan fluksi medan menyebabkan kepesatan berkurang lebih banyak dari yang di lakukan pada kepesatan motor shunt. Kopel motor kompon komulatif lebih besar daripada kopel motor shunt untuk besarnya arus jangkar tertentu akibat adanya fluksi medan seri. Kurva beban-kopel dan beban-kepesatan ditunjukkan dalam gambar berikutMotor kompon-kumulatif digunakan ketika diperlukan kecepatan konstan yang lumayan dengan beban yang tak beraturan atau tiba-tiba dikenakan beban berat.