Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN

MESIN-MESIN LISTRIK

Oleh:

AFDAL LUTHFI

18063047

Pendidikan Teknik Elektro

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Padang

2019
Generator DC Berbeban

Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah


energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah.
Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan
magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
Energi Mekanis            GENERATOR              Energi Listrik
 
 Tenaga mekanis : memutar kumparan kawat penghantar dalam medan
magnet ataupun sebaliknya memutar magnet diantara kumparan kawat penghantar.
 Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut adalah arus searah
(DC) atau arus bolak-balik (AC), hal ini tergantung dari susunan atau konstruksi dari
generator, serta tergantung dari system pengambilan arusnya

DC Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-


kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi,
penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor.
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian
rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan
stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator,
belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor. Bagian yang harus menjadi perhatian untuk
perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara
periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel
dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk
membersihkan noda bekas sikat arang
Generator DC berpenguatan bebas merupakan generator yang mana arus medannya di
suplai dari sumber DC eksternal. Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan
yang mempunyai tahanan Rf  akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua
kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator.
Pada karakteristik berbeban sebuah generator DC menunjukkan bagaimana hubungan antara
tegangan terminal Vt  dan arus medan If  ketika generator dibebani. Bila generator dibebani
maka akan mengalir arus beban sebesar IL. Pada generator DC penguatan shunt penurunan
tegangan terminal akan semakin besar bila terus-menerus dibebani, dan arus medan If pada
mesin ikut turun. Ini menyebabkan fluks pada mesin turun sehingga nilai Ea turun yang
menyebabkan penurunan tegangan terminal lebih besar. Sedangkan pada generator DC
penguatan bebas Tegangan terminal Vt akan berkurang akibat efek demagnetisasi dari reaksi
jangkar. Pengurangan ini dapat di atasi dengan peningkatan arus medan yang sesuai.
Tegangan terminal Vt  akan lebih kecil daripada ggl E yang dibangkitkan, sebesar Ia.Ra,
dimana Ra adalah resistansi rangkaian jangkar. Penurunan tegangan ini dapat dengan suatu
segitiga yang disebut segitiga portier, yang sisinya sebanding Ia. karena Ia konstan maka
segitiga ini konstan dalam batas-batas belum jenuh. Menurunnya tegangan terminal Vt ini
akan menyebabkan arus medan If turun, dan Ea juga akan mengalami penurunan.
Dengan demikian, perlu dilakukan pengujian generator DC penguatan bebas dengan
generator DC shunt berupa analisa data-data yang diambil dari laboratorium. Pengujian ini
dilakukan untuk membandingkan karakteristik berbeban dari kedua jenis generator DC
tersebut.
Jenis-jenis penguatan pada generator DC

JENIS – JENIS GENERATOR DC


Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator DC berdasarkan dari rangkaian
belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu:
1. Generator penguat terpisah
      2. Generator shunt
      3. Generator kompon

Generator Penguat Terpisah


Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung menjadi
satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:
1. Penguat elektromagnetik (Gambar 8.a)
2. Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 8.b)

generator penguat terpisah


Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui pengaturan
tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau magnetik. Generator ini
bekerja dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan melalui belitan F1-F2.
Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator yang konstan dari
terminal rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan akan menurun
sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya.

Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Gambar. karakteristik generator penguat terpisah


 karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat
eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus
beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin besar.
 Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
 Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya
 mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga tegangan
induksi menjadi kecil.

Generator Shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor (A1-A2).
Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet stator.
Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat
medan magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang
melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt,
makin besar medan penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai
mencapai tegangan nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat dilihat pada
Gambar dibawah ini.

Diagram rangkaian generator shunt

Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak akan ada,
atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor terhubung-
singkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh
generator tersebut.

Karakteristik Generator Shunt

Gambar. karakteristik generator shunt


Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar diatas. Tegangan
output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama, dibandingkan dengan
tegangan output pada generator penguat terpisah. Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari
generator penguat terpisah dan generator shunt tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah
generator mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada
generator kompon.

Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama yang sama.
Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan penguat seri.
Diagram rangkaian generator kompon ditunjukkan pada Gambar dibawah ini. Pengatur
medan magnet (D1-D2) terletak di depan belitan shunt.

Diagram rangkaian generator kompon

Karakteristik Generator Kompon

gambar karakteristik generator kompon


Gambar diatas menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output generator
terlihat konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi penuh maupun
eksitasi 50%. Hal ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang cenderung naik
tegangannya jika arus beban bertambah besar. Jadi ini merupakan kompensasi dari generator
shunt, yang cenderung tegangannya akan turun jika arus bebannya naik.
SOAL

1). Suatu generator arus searah berpenguatan bebas melayani beban 450 Amperpada tegangan
terminal 230volt. Resistans jangkar 0.03 Ohm, rugi teganganpada sikat seluruhnya 2 volt,
hitung tegangan yang dibangkitkan. Jika arus
 
medan untuk membangkitkan fluks dipertahankan sebesar 4 Amper,tegangan sumber arus
searah untuk penguatan sebesar 220 volt serta resistanskumparan medan 50 ohm, berapa
besarnya resistans pengatur arus masukkumparan medan?.
Penyelesaian :
 Lihat rangkaian ekivalen generator arus searah berpenguatan bebas, gambar 2-12, datanya :
Ia = I = 450 Amper ; Ra  = 0.03 Ohm
Vt = 230 Volt ; Vf  =220Volt
Rf = 50 Ohm ; If  = 4 Amper

Tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar (Eg) :


Eg = Vt + I Ra + Δvsi
 = 230 + (450 x 0.03) + 2 = 245.5 volt
Resistans yang dibutuhkan untuk mengatur arus medan :
Vf = If  + (Rf + R)
230 = 4(50 + R)
R = 75 Ohm

2). Generator DC seri mempunyai besar hambatan armatur 25 Ω, hambatan kumparan seri
100 Ω, serta rugi inti dan rugi gesek 200 watt dengan tegangan beban 250 V. Hitunglah :
a. GGL armatur
b. PO (daya output)
c. rugitotal
d. PIN (daya input)
e. ηekonomis

Diketahui:
Ra = 25 Ω
Rs = 100 Ω
Vt = 250 V
Rugi-rugi = 200 watt
Jawab :
Rtotal = Ra + Rs
= 25 + 100
= 125 Ω
I = Ia = Is = IL = Vt / Rtotal = 250 / 125 = 2 A
a.) Ea = Ia . Ra + Is . Rs + Vt
= I . Ra + I . Rs + Vt
= I (Ra + Rs) + Vt
= 2 (125) + 250
= 500 V
b.) Po = Vt . IL
= 250 . 2
= 500 watt
c.) rugitotal = rugiarmatur + rugikumparan seri + rugi-rugi
= (Ia)2 . Ra + (Is)2 . Rs + rugi-rugi
= 22 . 25 + 22 . 100 + 200
= 100 + 400 + 200
= 700 watt
d.) PIN = Po + rugitotal
= 500 + 700
= 1200 watt
e.) ηekonomis = Po / Pin x 100 %
= 500 / 1200 x 100 %
= 41,67 %

Anda mungkin juga menyukai