Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengenalan Starting Motor

Beberapa hal perlu diperhatikan dalam starting suatu motor:

a. Kemungkinan adanya tegangan berlebih yang akan mempengaruhi supply ke


konsumen yang lain dalam sistem.
b. Arus lebih dapat merusak motor.
c. Kerusakan pada beban yang terhubung karena terlalu cepatnya akselerasi.

Untuk menghindari hal tersebut, beberapa proteksi harus ada dalam motor antara lain:

i. Proteksi arus lebih, alat yang akan meng’off’kan starter atau memutuskan
hubungan supply dengan alat lainnya. Alat ini dapat secara elektromagnetis
dengan cara menghubungkan sebuah kumparan secara seri ke motor atau
dengan plat bimetal yang dipanasi oleh motor.
ii. Pelepas tegangan, yang akan mematikan starter saat gangguan supply.
2. Starter Motor DC
A. Starter Motor DC Shunt
Dalam sebuah motor shunt dc, medan flux dapat diasumsikan konstan. Pada Starter
Motor DC Shunt , hubungan arus starting terhadap waktu pada beberapa tahap
starting.
B. Starter Motor Seri DC.
Pada Motor Seri Dc, flux tidak konstan sebagaimana pada Motor Shunt. Arus
medan, flux, dan juga e.m.f. berbeda-beda pada kecepatan yang berbeda sehingga
arus armatur bervariasi antara batas teratas dan terbawah.
C. Pengereman Motor DC Shunt
1) Pengereman dinamis atau rheostatis
Pengereman dilakukan dengan tidak dihubungkannya jangkar langsung ke power
suply tetapi melewati resistan Re. Motor berkerja sebagai generator yang
dikendalikan oleh energi kinetik yang tersimpan dan daya disipasi pada rangkaian
jangkar.
2) Plugging atau pengereman arus balik
Jika tegangan terminal jangkar motor dibalikkan , tegangan supplai dan tegangan
emf motor menjadi dijumlahkan. Untuk menghindarkan arus sisa, tahanan
rangkaian jangkar harus sekitar dua kali nilai tahanan starting. Torsi pengereman
dengan eksitasi konstan = Kf. Ia. Untuk beban inersia murni = Kf.ia = J.p.ωr.
Operasi plugging bias ditampilkan dengan membalik tegangan jangkar -Va
sebagai tegangan step pada kecepatan operasi. Arus pengereman plugging = -
(Va+er)/R Rangkaian jangkar harus terputus saat kecepatan turun menjadi nol;
jika tidak motor akan berputar dengan arah yang terbalik.
3) Pengereman Regeneratif
Pengereman Regeneratif bisa dilakukan pada motor eksitasi terpisah atau shunt.
Metode ini haya bisa jika rotasi emf melebihi tegangan jangkar. Hal ini bisa di
pengaruhi oleh kekuatan medan atau oleh perubahan tegangan jangkar.
Regeneratif tidak memerlukan perubahan pada peralatan atau peralatan
tambahan. Bagaimanapun pembatasan kecepatan pada mesin yang berputar
sebagai motor pada beban penuh. Perbandingan dengan metode pengereman
yang lain. Pada kasus plugging, dibutuhkan resistor dan saklar pembalik sekitar
dua kali rata-rata, dengan waktu kenaikan dibandingkan dengan tahanan
starting. Pengereman rheostatis mungkin memerlukan penambahan switgear
dan peningkatan pada rating waktu. Tahanan starting bisa dari beban terpasang.
Torsi pada semua kasus adalah terbatas tergangtung pada nilai arus permisiabel
maksimum dan eksitasi penuh.
D. Pengereman Motor DC Seri
1) Pengereman Dinamik atau Reostatis
Hal ini sangat memungkinkan untuk membangkitkan gulungan medn seri dengan
sumber terpisah. Pembalikan medan jangkar atau hubungan medan untuk
meyakinkan jangakar membangkitkan emf. Tahanan pengereman harus
memenuhi (Re + ra + rse) adalah kurang dari tahanan kritis untuk kecepatan pada
pengereman yang dilakukan. Torsi pengereman akan hilang setelah kecepatan
kritis terpenuhi.
2) Pengereman regeneratif
Pengereman regeneratif dari motor seri tidak terpenuhi; tapi pada motor dc
dengan system elektromagnetik dimana dimana pembangkitan listrik menarik
beban yang berat. Tuntutan energi listrik adalah dihasilkan dan dipengaruhi oleh
peralatan regeneratif; dan juga menghasilkan pelican pada pengereman mekanik.
Motor seri tidak memenuhi pengereman regeneratif. Pengereman ini harus
dipasang bersama. Medan seri utama dibangkitkan oleh pembangkit tambahan
kepada arus utama.
3. Kontrol Kecepatan pada Motor DC Shunt
A. Motor Shunt
Tipe-tipe berbeda pada torsi beban
i. Ketika torsi beban konstan
Sebelumnya tanpa tambahan tahanan o dan tegangan armatur silang Va,
dan arus Io. Kecepatan yang lebih rendah r diperoleh dengan
menambahkan tahanan pada armaturnya. Beroperasi pada kecepatan
rendah untuk periode panjang tidak cocok, hal itu merupakan pemborosan.
ii. Ketika torsi beban porposional
Untuk kecepatan;
Arus armatur Ia=Iao (r/o)2
Kerugian daya akibat tahanan = Ia(Va-Er)
Digabungkan menjadi VaIao(1-r/o)( r/o)2
Nilai minimum berlaku ketika r = (2/3) o
Dan kira-kira hanya 15%, seperti kasus tipe ini pada kontrol economical.
B. Penempatan Armatur Motor Shunt
Kadang-kadang kecepatan rendah yang stabil hanya diperlukan pada periode
pendek, Penempatan kontrol armatur digunakan untuk sebuah motor shunt. S
adalah tahanan yang seri dengan armatur. R adalah tahanan yang di paralel denagn
armatur. Untuk pemberian nilai arus medan dan nilai tahanan, torsi kecepatan
dapat di hitung dan dapat direncanakan. Kondisi di mana kecepatan pada torsi nol
dan torsi pada kecepatan nol dapat juga diselesaikan.
C. Kontrol Kecepatan pada Motor DC Seri
Cara penambahan yang biasa pada diverter, dan cara penambahan tahanan seri
yang digambarkan di atas, cara-cara berikut dipergunakan untuk aplikasi-aplikasi
khusus :
a) Motor Seri (Shunted Motor)
Tegangan terpasang pada motor dikurangi dengan tahanan seri motor dan
kemudian motor di pasang dengan tahanan lainnya.
b) Motsor Seri (Shunter Armatur)
Dalam cara ini hanya armatur motor seri ditempatkan dengan tahanan R.
Arus medan If adalah arus line.
c) Motor Seri : Aliran Lambat Potensiometer
Ini adalah rangkaian nyata dengan supply armatur dari sebuah alat potensial
yang sebagian bentuk dari putaran medannya rangkaian itu. Halitu salah
satu bagian pada isi rangkaian putaran medan dan tahanan R. Potensial
silang ini disuply untuk armatur melalui sebuah tahanan Q. Rangkaian ini
berarti untuk membalik roptasi yang rendah, hubungan armatur di balik.
Tipe atau rangkaian pada motor ini digunakan dengan seriap dan
pengangkat di mana perlu untuk penyediaan fasilitas pada kecepatan
rendah.

Anda mungkin juga menyukai