Experiment N 8
Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Teknik Tenga Listrik
Dosen Pembimbing : Djodi Antono, B.Tech, M.Eng
Disusun oleh :
Sekar Ayu Tunjungsari
(LT 2D/ 21)
NIM. 3.39.13.3.21
I. JUDUL
Generator Sinkron dan Motor Sinkron
II. NOMOR PERCOBAAN
Eksperimen N.8.
III.
IV.PENDAHULUAN
Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yang digunakan
untuk mengubah daya mekanik menjadi daya listrik. Sedangkan Motor Sinkron adalah
mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada
rotor. Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan kumparan
medan mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah
udara sama rata (rotor silinder). Arus searah (DC) untuk menghasilkan fluks pada
kumparan medan dialirkan ke rotor melalui cincin dan sikat. Jadi kontruksi motor
sinkron ini adalah sama dengan generator sinkron, bedanya hanya bahwa generator
sinkron rotornya diputar untuk menghasilkan tegangan, sedangkan motor sinkron
statornya diberi tegangan agar rotornya berputar. Mesin sinkron bila difungsikan sebagai
motor berputar dalam kecepatan konstan. Apabila dikehendaki kecepatan yang bersifat
variabel, maka motor sinkron dilengkapi dengan pengubah frekuensi seperti Inverter atau
Cyclo-converter.
Pada praktikum kali ini kita akan belajar bagaimana mensinkronkan generator
sinkron untuk kemudian diubahfungsikan menjadi motor sinkron dengan sumber tiga
fasa. Pada saat awal mesin sinkron bertindak sebagai generator maka motor DC lah yang
akan memutar generator. Setelah mesin melalui tahap sinkronisasi menjadi generator,
kemudian motor dc dimatikan. Seketika itu pula generator sinkron berubah menjadi
motor sinkron dan motor dc berubah menjadi generator dc. Pada saat motor sinkron
diberi beban maka, maka motor akan membangkitkan torsi yang cukup untuk menjaga
motor dan bebannya berputar pada kecepatan sinkron.
Motor sinkron ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan
memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk
penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekwensi
dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim,
sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan banyak listrik.
V. DASAR TEORI
Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan
kumparan medan pada rotor. Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin
induksi, sedangkan kumparan medan mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu
(salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder). Arus searah (DC)
untuk menghasilkan fluks pada kumparan medan dialirkan ke rotor melalui cincin dan
sikat. Jadi kontruksi motor sinkron ini adalah sama dengan generator sinkron, bedanya
hanya bahwa generator sinkron rotornya diputar untuk menghasilkan tegangan,
sedangkan motor sinkron statornya diberi tegangan agar rotornya berputar.
Gambar Terjadinya torsi pada motor sinkron (a) tanpa beban (b) kondisi berbeban (c)
kurva karakteristik torsi
Gambar diatas memperlihatkan keadaan terjadinya torsi pada motor sinkron.
Keadaan ini dapat dijelaskan sebagai berikut: apabila kumparan jangkar (pada stator)
dihubungkan dengan sumber tegangan tiga fasa maka akan mengalir arus tiga fasa
pada kumparan. Arus tiga fasa pada kumparan jangkar ini menghasilkan medan putar
homogen (BS). Berbeda dengan motor induksi, motor sinkron mendapat eksitasi dari
sumber DC eksternal yang dihubungkan ke rangkaian rotor melalui slip ring dan sikat.
Arus DC pada rotor ini menghasilkan medan magnet rotor (BR) yang tetap. Kutub
medan rotor mendapat tarikan dari kutub medan putar stator hingga turut berputar
dengan kecepatan yang sama (sinkron). Torsi yang dihasilkan motor sinkron
merupakan fungsi sudut torsi (). Semakin besar sudut antara kedua medan magnet,
maka torsi yang dihasilkan akan semakin besar seperti persamaan di bawah ini.
T = k .BR .Bnet sin (2.1)
Pada beban nol, sumbu kutub medan putar berimpit dengan sumbu kumparan
medan ( = 0). Setiap penambahan beban membuat medan motor tertinggal dari
medan stator, berbentuk sudut kopel (); untuk kemudian berputar dengan kecepatan
yang sama lagi. Beban maksimum tercapai ketika = 90o. Penambahan beban lebih
lanjut mengakibatkan hilangnya kekuatan torsi dan motor disebut kehilangan
sinkronisasi. Oleh karena pada motor sinkron terdapat dua sumber pembangkit fluks
yaitu arus bolak-balik (AC) pada stator dan arus searah (DC) pada rotor, maka ketika
arus medan pada rotor cukup untuk membangkitkan fluks (ggm) yang diperlukan
motor, maka stator tidak perlu memberikan arus magnetisasi atau daya reaktif dan
motor bekerja pada faktor daya = 1,0. Ketika arus medan pada rotor kurang (penguat
bekurang), stator akan menarik arus magnetisasi dari jala-jala, sehingga motor bekerja
pada faktor daya terbelakang (lagging). Sebaliknya bila arus pada medan rotor belebih
(penguat berlebih), kelebihan fluks (ggm) ini harus diimbangi, dan stator akan
menarik arus yang bersifat kapasitif dari jala-jala, dan karenanya motor bekerja pada
faktor daya mendahului (leading). Dengan demikian, faktor daya motor sinkron dapat
diatur dengan mengubah-ubah harga arus medan (IF)
(lagging) dan menyerap Q. Oleh karena arus medan pada kondisi ini adalah kecil, dan
motor dikatakan under excitation. Untuk arus medan lebih besar dari nilai yang
menyebabkan Ia minimum, maka arus jangkar akan mendahului (leading) dan
menyuplai Q. Kondisi ini disebut over excitation.
DL 1013T2
DL 1023PS
DL 1026A
DL 2025DT
DL 2031
DL 2108TAL
DL 2108T01
DL 2108T02
DL 2109T1A
DL 2109T2A5
DL 2109T1PV
DL 2109T2T
DL 2109T16
DL 2109T17
DL 2109T32
DL 2109T26
DL 2109T27
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
20
1
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
VII.
Digital Multimeter
GAMBAR RANGKAIAN
LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Merangkai peralatan sesuai gambar rangkaian percobaan.
buah
3. Mengecek urutan fasa jaringan PLN dengan sequence. Jika urutan fasa sudah benar,
lampu pada sequence indikator akan menunjukkan arah anak panah ke kanan.
4. Mengecek urutan fasa generator dengan sequence. Jika urutan fasa sudah benar,
lampu pada sequence indikator akan menunjukkan arah anak panah ke kanan.
5. Menyalakan power supply.
6. Mengatur tegangan power supply yang masuk ke motor dc untuk menstart motorgenerator set setelah itu mengatur kecepatan putaran motor dc hingga mencapai
kecepatan nominalnya yaitu 3000 rpm kemudian catat nilai tegangan power supply.
7. Mengecek tegangan dan frekuensi pada jaringan PLN.
8. Mengatur tegangan generator agar sama dengan tegangan pada jaringan PLN dengan
cara mengatur arus eksitasi mesin sinkron kemudian catat nilai arus eksitasi sebelum
disinkronkan.
9. Mengatur frekuensi generator agar sama dengan frekuensi pada jaringan PLN dengan
cara mengatur kecepatan motor.
10. Memastikan sudut fasa rangkaian sama, kesamaan sudut fasa dapat diketahui dari
putaran nyala lampu. Jika lampu sudah menyala hijau yang menandakan sudut fasa
sudah sama, tekan saklar sinkron untuk mensinkronkan generator dengan jaringan
PLN.
11. Mengurangi tegangan power supply hingga 0 V dan mematikannya sehingga fungsi
motor dc akan berubah menjadi generator dc sedangkan generator sebagai motor
sinkron.
12. Menyambungkan rangkaian dengan beban resistif yang telah dirangkai kemudian
mengatur level daya output generator dc yang diserap oleh motor sinkron dengan
cara mengatur beban resistif yang terpasang.
13. Ketika level daya output generator dc telah diatur sesuai tabel, atur arus eksitasi
sesuai data tabel kemudian tuliskan nilai arus jangkarnya.
14. Lakukan juga perhitungan nilai arus jangkar untuk level daya output generator dc
yang lain yang ada pada tabel.
15. Ketika nilai arus eksitasi bernilai kecil sehingga mesin sinkron mulai kehilangan
kecepatan putarnya, maka nilai arus eksitasi tersebut adalah nilai kritis dari nilai arus
eksitasinya sehingga nilai arus eksitasi tidak boleh dikurangi lagi.
16. Setelah selesai mengisi data tabel, atur kembali arus eksitasi sesuai arus eksitasi
sebelum mesin sinkron disinkronkan dengan jaringan PLN.
17. Menyalakan power supply dan mengatur tegangan power supply sesuai data sebelum
mesin sinkron disinkronkan hingga generator dc diambil alih lagi oleh power supply
sehingga generator dc akan berfungsi kembali sebagai motor dc dan motor sinkron
kembali berfungsi sebagai generator.
18. Matikan saklar sinkron atau tombol merah pada alat sinkronisasi.
19. Mengurangi arus eksitasi hingga 0 Ampere.
20. Mengurangi kecepatan motor dc dengan mengurangi tegangan dari power supply
hingga 0 V.
21. Matikan power supply.
22. Mengembalikan alat seperti semula.
IX.
IS (A)
0.75
0.4
0.4
0.55
0.66
0.8
1
1.2
1.4
0
IS (A)
IS (A)
0.5
0.45
0.55
0.7
0.9
1.1
1.2
1.4
130
1.2
1.3
1.4
1.5
280
X. PEMBAHASAN
Pada percobaan, beban mengalami perubahan beban seiring dengan berubahnya
nilai arus. Pengaruh perubahan beban pada motor sinkron sendiri adalah jika beban
dihubungkan pada motor sinkron, maka motor akan membangkitkan torsi yang cukup
untuk menjaga motor dan bebannya berputar pada kecepatan sinkron. Misal mula-mula
motor sinkron beroperasi pada faktor daya mendahului (leading). Jika beban pada
motor dinaikkan, putaran rotor pada asalnya akan melambat. Ketika hal ini terjadi,
maka sudut torsi menjadi lebih besar dan torsi induksi akan naik. Kenaikan torsi
induksi akan menambah kecepatan rotor, dan motor akan kembali berputar pada
kecepatan sinkron tapi dengan sudut torsi yang lebih besar.
Ketika nilai IE naik, besar arus Is mula-mula turun dan kemudian naik lagi. Pada
nila Ea rendah, arus jangkar Is adalah lagging dan motor bersifat induktif. Is bertindak
seperti kombinasi resitor-induktor dan menyerap daya reaktif Q. Ketika arus medan
dinaikkan, arus jangkar menjadi kecil dan pada akhirnya menjadi segaris (sefasa)
dengan tegangan. Pada kondisi ini motor bersifat resistif murni. Ketika arus medan
dinaikkan lebih jauh, maka arus jangkar akan menjadi mendahului (leading) dan motor
menjadi beban kapasitif.
Dapat dilihat dari data hasil percobaan, bahwa semakin besar nilai arus eksitasi
yang diatur, maka akan semakin besar pula nilai arus yang mengalir. Namun, besarnya
nilai arus yang mengalir cenderung konstan dengan bertambahnya nilai daya yang
diatur. Meskipun nilai daya semakin besar, namun besarnya arus yang mengalir
cenderung konstan. Perbedaannya, pada daya yang besar nilai arus mulai bisa diukur
saat berada pada nilai arus eksitasi sebesar 200 dan 350, bila lebih kecil dari itu, arus
yang mengalir tidak terdeteksi atau terlalu kecil.
XI.
0.8
Is (A)2
Is (A)3
0.6
0.4
0.2
0
100
XII.
150
200
250
300
350
400
450
500
P (W)
KESIMPULAN
1. Mesin sinkron (alternator) dapat dioperasikan sebagai motor maupun generator.
2. Konstruksi Motor Sinkron sama dengan generator sinkron, bedanya hanya bahwa
pada generator sinkron rotornya diputar untuk menghasilkan tegangan, sedangkan
pada motor sinkron statornya diberi tegangan agar rotornya berputar.
3. Syarat sinkronisasi alternator yaitu tegangan, sudut fasa, frekuensi, dan urutan fasa
harus sama.
4. Pembebanan pada motor sinkron harus memperhatikan nilai beban dan arus eksitasi.
Apabila arus eksitasi terlalu berlebihan dapat menimbulkan lepas sinkron.
5. Semakin
besar
beban,
maka
semakin
besar
pula
arus
eksitasi
dibutuhkan.Semakin besar nilai beban maka semakin kecil arus yang mengalir.
yang
DAFTAR PUSTAKA
Delorenzo,Electrical Power Enginering ( Alternator and parallel operation DL GTU1011)
http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/12/motor-listrik.html
http://kk.mercubuana.ac.id/elearning/files_modul/13020-13-599349935825.pdf
http://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/ZurimanAnthony/Mesin%20Listrik%20AC/Bab
%20II.pdf
http://ujangaja.wordpress.com/2008/03/30/motor-sinkron/
http://rikza86.blogspot.com/2011/01/kerja-paralel-generator.html
http://affrins.blogspot.com/2012/05/motor-sinkron.html
http://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/ZurimanAnthony/Mesin%20Listrik%20AC/Bab
%20II.pdf
LAMPIRAN
DC filtered power supply
DL 1013T2 (1buah)
DL 1023PS (1buah)
Three-phase alternator
Speed indicator
DL 1026A (1buah)
DL 2025DT (1buah)
DL 2108T02 (1buah)
Moving-iron voltmeter
(2 buah)
DL 2109T2T (1buah)
Double frequencymeter
DL 2109T16 (1buah)
Synchronoscope
DL 2109T32 (1buah)