Anda di halaman 1dari 74

RANCANGAN PENGISIAN BAHAN BAKAR GENSET

OTOMATIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA TEKNISI DI BANDAR UDARA GUSTI


SJAMSIR ALAM

TUGAS AKHIR
Oleh :

SYIFA AWALIA

NIT : C1021908303

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNOLOGI BANDAR UDARA

POLITEKNIK PENERBANGAN MAKASSAR

2022
RANCANGAN PENGISIAN BAHAN BAKAR GENSET

OTOMATIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA TEKNISI DI BANDAR


UDARA GUSTI SJAMSIR ALAM

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Syarat Menempuh Mata Kuliah Tugas Akhir pada

Program Studi Diploma 3 Teknologi Bandar Udara


Oleh :

SYIFA AWALIA

NIT : C1021908303

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNOLOGI BANDAR UDARA

POLITEKNIK PENERBANGAN MAKASSAR

2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN PENGISIAN BAHAN BAKAR GENSET

OTOMATIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA TEKNISI DI BANDAR UDARA GUSTI


SYAMSIR ALAM

Oleh :

Syifa Awalia

NIT : C1021908303

Disetujui untuk diujikan pada :

Makassar, 6 Juli 2022

Pembimbing 1 : I r . FATMAWATI SABUR, S.SiT., M.T ………………

NIP. 19810326 200502 2 001

ii
Pembimbing 2 : RUSMAN, S.SiT, MT. ………………

NIP. 19691118 199103 1 000

iii
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN PENGISIAN BAHAN BAKAR GENSET

OTOMATIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA TEKNISI DI BANDAR UDARA GUSTI


SJAMSIR ALAM

Oleh :

Syifa Awalia

NIT. C1021908303

Telah dipertahankan dan dinyatakan lulus pada Ujian Tugas Akhir

Program Pendidikan Diploma 3 Teknologi Bandar Udara

Politeknik Penerbangan Makassar

Pada tanggal : 6 Juli 2022

Panitia Penguji :

1. Ketua : Ir. MUSRIKONA, S.T.,MM.Tr ……………….

NIP. 19691118 199103 1 000

2. Sekretaris : NINING IDYANINGSIH, S.AP.,M.Adm.Kp. ……………….

iv
NIP. 19771121 200312 2 017

3. Anggota : Ir. FATMAWATI SABUR, S.SiT., M.T ……………….

NIP. 19810326 200502 2 001

Ketua Program Studi

D3 Teknologi Bandar Udara

BAMBANG DRIYONO, S.SiT., S.T., M.M.Tr.

NIP. 19710305 199301 1 001

v
PERNYATAAN KEASLIAN DAN HAK CIPTA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Syifa Awalia

NIT : C1021908303

Program Studi : Diploma III Teknologi Bandar Udara

Judul Tugas Akhir: Rancangan Pengisian Bahan Bakar Genset Otomatis dalam
Meningkatkan Kinerja Teknisi di Bandar Udara Gusti
Sjamsir Alam

Dengan ini menyataan bahwa:

1. Tugas akhir merupakan karya asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik, baik di Politeknik Penerbangan Makassar
maupun diperguruan tinggi lain, serta dipublikasikan, kecuali secara
tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan
disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
2. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non-Exclusive Royalty-Free Right)
kepada Politeknik Penerbangan Makassar berseta perangkat yang ada (jika
diperlukan). Dengan hak ini, Politeknik Penerbangan Makassar berhak
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir
saya dengan tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidak benaran, maka saya bersedia menerima
sanksi sesuai dengan norma yang berlaku di Politeknik Penerbangan Makassar.

vi
Makassar, Juli 2022

Yang membuat pernyataan

Syifa Awalia

C1021908303

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa, Karena
berkat rahmat, serta penyertaan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir yang berjudul “ RANCANGAN PENGISIAN BAHAN BAKAR GENSET
OTOMATIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA TEKNISI DI BANDAR UDARA GUSTI
SJAMSIR ALAM ” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya dan sesuai
dengan ketentuan. Tugas Akhir ini merupakan salah satu bentuk penilaian yang
dilakukan oleh dosen pembimbing.

Melalui Penulisan Tugas Akhir ini, penulis ingin membantu meringankan


tugas teknisi yang menyediakan air di kampus Poltekbang Makassar, dan juga
merupakan salah satu perwujudan penulis dalam menuangkan buah pikiran
dalam bentuk tulisan.

Keberhasilan penulisan Tugas Akhir ini tak lepas dari sumbangsih


pemikiran dari dosen pembimbing dan teman - teman untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada:

1. Kedua Orang tua serta keluarga tercinta yang ikhlas dan terus menerus
memberikan semangat dan motivasi serta doa yang tak henti-hentinya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat pada waktu yang
telah ditentukan.
2. Bapak Ahmad Bahrawi, S.E., M.T., selaku Direktur Politeknik Penerbangan
Makassar.
3. Ibu Dhian Supardam, S.E., M.M., selaku Kabag AKTAR Politeknik
Penerbangan Makassar.
4. Bapak Bambang Driyono, S.SiT., ST., MM.Tr., selaku ketua Program
Studi Diploma III Teknologi Bandar Udara Politeknik Penerbangan Makassar.
5. Ibu Ir. Fatmawati Sabur, S.SiT., M.T., selaku pembimbing I (Satu) yang
senantiasa membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

viii
6. Bapak Rusman, S.SiT., MT., selaku pembimbing II (dua) yang senantiasa
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.
7. Seluruh pegawai di Politeknik Penerbangan Makassar yang selalu membantu
penulis dalam segala hal, hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.
8. Teman-teman Program Diploma III Program Studi Teknnologi Bandar Udara
VIII Politeknik Penerbangan Makassar atas bantuan, semangat dan kerja
samanya sehingga penulis mampu mengerjakan Tugas Akhir ini dengan baik
dan lancar.
9. Para dosen serta instruktur pada Program Diploma III P r o g r a m S t u d i
Teknologi Bandar Udara Angkatan VIII yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuan.
10. Teman teman Taruna/I angkatan 2019 yang selalu menyemangati, dan
memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan Tugas
Akhir ini.
11. Seluruh pihak terkait yang telah membantu penulisan Tugas Akhir ini
sehingga dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penulisan, maupun dari segi penjelasan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna menyempurnakan penulisan. Semoga Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca terkhusus lagi kepada penulis sendiri.

Makassar, Juli 2022

ix
SYIFA AWALIA

NIT : C1021908303

x
ABSTRAK

RANCANGAN PENGISIAN BAHAN BAKAR GENSET

OTOMATIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA TEKNISI DI BANDAR UDARA


GUSTI SJAMSIR ALAM

Oleh

Syifa Awalia

C1021908303

Salah satu prosedur yang harus dilaksanakan oleh teknisi sebelum


mengoperasikan mesin diesel adalah memeriksa jumlah bahan bakar.
Pemeriksaan jumlah bahan bakar yang dilanjutkan dengan pengisian adalah untuk
menjaga kondisi bahan bakar dalam tangki harian sealu siap operasional, agar
disaat mesin diesel dijalankan tidak kehabisan bahan bakar. Tujuan dari
rancangan yang dibuat agar kondisi bahan bakar di dalam tangki harian selalu siap
operasional.Rancangan pengisian bahan bakar pada daily tank genset secara
otomatis menggunakan sensor ultrasonik sebagai indikator volume bahan bakar
pada daily tank. Sehingga kedepannya dalam proses pengisian bahan bakar dalam
daily tank akan di ambil alih sensor ultrasonik dan disalurkan ke Arduino Uno
dalam bentuk prototype. Kemudian mikrokontroler akan memberi sinyal ke relay
untuk mengoperasikan pompa.
Dalam rencana penelitian ini menggunakan metode SDLC
(System Development Life Cycle). Rancangan pengisian bahan bakar pada genset
secara otomatis dari ground tank ke daily tank di Bandar Udara Gusti Sjamsir
Alam, merupakan rancangan yang menggabungkan antara pemeriksaan dan
pengisian bahan bakar secara manual dan membutuhkan waktu yang relatif lama
menjadi satu sistim yang terpadu dan otomatis. Hasil penelitian dirancangnya alat,
maka akan meningkatkan kinerja teknisi. Daily tank akan terisi secara otomatis
tanpa harus memutar tuas secara manual.

Kata kunci : Genset, Pengisian Bahan Bakar, Sensor Ultrasonik

xi
ABSTRAC

GENERATOR REFUELING DESIGN

AUTOMATIC IN IMPROVING THE PERFORMANCE OF TECHNICIANS AT GUSTI


SJAMSIR ALAM AIRPORT

By:

Syifa Awalia

C1021908303

One of the procedures that a technician must carry out before operating a
diesel engine is to check the amount of fuel. Inspection of the amount of fuel
followed by filling is to maintain the condition of the fuel in the daily tank that is
always ready for operation, so that when the diesel engine is running it does not
run out of fuel. The purpose of the design made is that the condition of the fuel in
the daily tank is always ready for operation. The design of refueling the daily tank
generator automatically uses an ultrasonic sensor as an indicator of the volume
of fuel on the daily tank. So that in the future, in the process of refueling in the
daily tank, ultrasonic sensors will be taken over and distributed to Arduino Uno in
prototype form. Then the microcontroller will give a signal to the relay to operate
the pump.

In this research plan, the SDLC (System Development Life Cycle) method is
used. The design of refueling the generator automatically from the ground tank
to the daily tank at Gusti Sjamsir Alam Airport, is a design that combines
inspection and refueling manually and requires a relatively long time into one
integrated and automatic system. The results of the research are the design of
the tool, it will improve the performance of technicians. Daily tanks will be filled
automatically without having to turn the lever manually.

xii
Keywords : Generator Set, Refueling, Ultrasonic Sensor

xiii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN DAN HAK CIPTA.................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vii
ABSTRAC............................................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
DAFTAR TABEL..................................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................2
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Batasan Masalah........................................................................................3
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian.....................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan................................................................................4

BAB II TINJAUAN TEORI.....................................................................................5


2.1. Dasar Teori................................................................................................5
2.1.1 Pengertian..............................................................................................5
2.1.2 Arduino Uno..........................................................................................7
2.1.3 Catu Daya DC (DC Power Supply).....................................................11
2.1.4 Sensor Ultrasonik.................................................................................16
2.1.5 Relay....................................................................................................17
2.1.6 Mini Submersible Water Pump...........................................................18
2.1.7 Buzzer..................................................................................................19
2.2. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan.............................................20

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................22

xiv
3.1 Desain Penelitian.....................................................................................22
3.2 Perancangan Alat.....................................................................................22
3.2.1 Desain Alat..........................................................................................22
3.2.2 Cara Kerja Alat Otomasi......................................................................23
3.2.3 Komponen Alat....................................................................................24
3.3 Teknik Pengujian.....................................................................................25
3.4 Teknik Analisis Data...............................................................................25
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................25
3.5.1 Tempat Penelitian................................................................................25
3.5.2 Waktu Penelitian..................................................................................25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................26


4.1 Hasil Penelitian........................................................................................26
4.1.1 Intalasi Perangkat Keras......................................................................26
4.1.2 Instalasi Perangkat Lunak....................................................................31
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian...................................................................32
4.2.1 Tujuan Pengujian Alat.........................................................................32
4.2.2 Hasil Pengujian Alat............................................................................32

BAB V PENUTUP.................................................................................................37
5.1 Kesimpulan..............................................................................................37
5.2 Saran........................................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Sistem Kontrol Arduino UNO.............................................................7


Gambar 2. 2 Arduino Uno........................................................................................9
Gambar 2. 3 Blok Diagram Catu Daya ( Power Supply )......................................12
Gambar 2. 4 Skema Rangkaian Power Supply Sederhana.....................................12
Gambar 2. 5 Skema Transformator Step Down.....................................................13
Gambar 2. 6 Gelombang Output Rectifier.............................................................14
Gambar 2. 7 Gelombang Output Filter...................................................................14
Gambar 2. 8 Rangkaian Dasar IC Voltage Regulator............................................15
Gambar 2. 9 Susunan Kaki IC Voltage Regulator.................................................15
Gambar 2. 10 Gelombang Output IC Voltage Regulator.......................................16
Gambar 2. 11 Sensor Ultrasonik............................................................................17
Gambar 2. 12 Relay................................................................................................18
Gambar 2. 13 MIni Water Pump Submersible......................................................18
Gambar 2. 14 Buzzer..............................................................................................19
Gambar 3. 1 Bl o k T ah a pa n Pe ne l it ia n......................................................22
Gambar 3. 2 Blok Diagram..................................................................................22
Gambar 3. 3 Flowchart...........................................................................................23

Gambar 4. 1 Blok Diagram Rancangan Alat 26

Gambar 4. 2 Pemasangan Arduino Uno.................................................................27


Gambar 4. 3 Pemasangan Step Down Regulator...................................................28
Gambar 4. 4 Pemasangan Sensor Ultrasonik.........................................................28
Gambar 4. 5 Pemasangan Relay.............................................................................29
Gambar 4. 6 Pemasangan Mini Water Pump Submersible.....................................29
Gambar 4. 7 Pemasangan Buzzer...........................................................................30
Gambar 4. 8 Hasil Akhir Rangkaian......................................................................30
Gambar 4. 9 Logo Arduino IDE.............................................................................31
Gambar 4. 10 Program Alat...................................................................................32
Gambar 4. 11 Alat Hasil Penggujian......................................................................33

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Index Board Arduino..............................................................................8


Tabel 4. 1 Hasil Pengamatan..................................................................................33
Tabel 4. 2 Pengujian Kuisioner..............................................................................34

xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bandar Udara merupakan kawasan di daratan dan/atau perairan
dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat
udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar
muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi,
yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan,
serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya. (PM 69 Tahun 2013)

Wilayah Bandar udara dibagi menjadi sisi darat (land side) dan sisi
udara (air side). Agar peralatan di sisi darat dan sisi udara dapat beroperasi
secara optimal maka dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) untuk
melakukan pengecekan dan perawatan secara berkala. SDM tersebut
dicetak oleh lembaga pendidikan yakni salah satunya Politeknik
Penerbangan Makassar.

Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Makassar adalah salah satu


pendidikan tinggi dibawah naungan Kementerian Perhubungan.
Politeknik Penerbangan Makassar dalam memenuhi kebutuhan SDM
menyelenggarakan empat Program Studi dengan jenjang pendidikan
Diploma III yakni Program Studi Teknologi Bandar Udara (TBU), Teknologi
Navigasi Udara (TNU), Teknologi Pemeliharaan Pesawat Udara (TPPU) dan
Menejemen Lalu Lintas Udara (MLLU).

Program studi.Teknologi Bandar Udara memiliki kurikulum dengan


capaian pembelajaran yaitu lulusan mampu melaksanakan pemeliharan
dan perawatan terhadap fasilitas dibandar udara seperti genset, solar cell,
uninterupitble power supply (UPS), Airfield lighting system (ALS), Constant
current regulator (CCR) dan Automatic docking guidance system (ADGS).

1
Untuk mencapai kompetensi tersebut, dalam kurikulum telah
mencakup kegiatan On The Job Training (OJT) yang dilaksanakan pada dua
semester yakni semester IV dan semester VI dengan masing-masing
semester memiliki beban SKS sebanyak lima belas SKS, dan ditempuh

1
2
selama enam bulan.

Pelaksanaan OJT II pada semester VI dilaksanakan di Bandar Udara


Gusti Sjamsir Alam Kotabaru, peralatan teknis yang ditangani selama
melaksanakan kegiatan OJT tersebut yaitu unit electrical dan mechanical
adalah menangani peralatan ALS, CCR dan ADGS. Dalam pelaksanaan OJT,
pemberian materi teori serta praktek dilakukan secara bersamaan oleh
teknisi selaku pembimbing lapangan atau supervisor yang telah dianggap
mampu sebagai OJT II dan telah memiliki sertifikat kecakapan teknis yaitu
rating dan lisence.

Di lokasi OJT penulis menjumpai permasalahan yakni volume


bahan bakar di daily tank feul Bandara tersisa sedikit akibat genset yang
terus beroperasi saat pemadaman listrik berlangsung lama. Kondisi volume
bahan bakar tersebut disebabkan oleh pengisian daily tank yang masih
dilakukan secara manual oleh teknisi. Oleh karena itu, dibuatnya sebuah
rancangan sistem pengisian bahan bakar di daily tank genset deutz
secara otomatis dengan menggunakan sensor ultrasonik sebagai indikator
volume bahan bakar di daily tank dan relay sebagai kontrol pengisian
bahan bakar melalui perintah mikrokontroller.

Sehingga kedepannya dalam proses pengisian bahan bakar dalam


daily tank akan di ambil alih oleh sensor ultrasonik dan disalurkan ke
Arduino Uno. kemudian mikrokontroler akan memberi sinyal ke relay untuk
mengoperasikan pompa. Dari uraian yang dikemukakan diatas, maka judul
penelitian di atas berjudul “RANCANGAN PENGISIAN BAHAN BAKAR GENSET
OTOMATIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA TEKNISI DI BANDAR UDARA
GUSTI SJAMSIR ALAM ”.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana merancang sistim otomasi pengisian bahan bakar genset?
2. Bagaimana proses pengujian rancangan sistim otomatis pengisian bahan
bakar genset ?
3

3. Seberapa besar pengaruh rancangan sistim otomatis pengisian bahan


bakar genset terhadap kinerja teknisi?

1.3 Batasan Masalah

Agar perancangan pembahasan dalam tugas akhir ini tidak terlalu luas
dan jauh dari topik yang telah ditentukan maka permasalahan yang
dibatasi adalah sebagai berikut :

1. pemrograman menggunakan bahasa C pada Arduino Uno.


2. Pembahasan mengenai komponen atau sensor-sensor pendukung yang
meliputi : Arduino Uno, Sensor ultrasonik, dan beberapa komponen
lainnya yang berkaitan dengan perencanaan pembuatan rancangan
otomasi pengisian bahan bakar di daily tank.
3. Sistem dibuat dalam bentuk prototipe.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui tahapan dalam merancang sistem otomasi pengisian bahan


bakar genset.
2. Mengetahui proses pengujian rancangan sistim otomatis pengisian bahan
bakar genset.
3. Mengetahui persentase pengaruh rancangan sistim otomatis pengisian
bahan bakar genset terhadap kinerja teknisi.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Meningkatkan efisiensi kerja teknisi dalam melakukan pengisian ulang


bahan bakar pada daily tank.
2. Dapat digunakan pada peralatan yang memiliki sistem pengisian ulang
yang sama.
3. sebagai wujud penerapan ilmu pengetahuan.
4

1.6 Sistematika Penulisan


Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini di uraikan latar belakang pemilihan judul,


identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan perancangan,
manfaat perancangan, metode perancangan, ruang lingkup
perancangan, dan sistematika penulisan, sehingga dapat
memberikan gambaran secara garis besar tentang isi tugas
akhir ini.

Bab II : Tinjauan Pustaka

Pada bab ini menjelaskan mengenai pengertian rancangan,


teori - teori komponen yang di gunakan seperti Arduino
Uno, sensor ultrasonik, relay dan Mini Pump untuk
menunjang pengerjaan Tugas Akhir ini.

Bab III : Metodologi Penelitian

Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum mengenai


rancangan otomasi pengisian ulang bahan bakar pada daily
tank.

Bab IV : Hasil Dan Pembahasan

Pada bab ini menjelaskan tentang hasil dan pembahasan


mengenai rancangan otomasi pengisian bahan bakar
pada daily tank berbasis microcontroller.

Bab V : Penutup

Bab ini merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan


dan saran dari keseluruhan isi Tugas Akhir.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Dasar Teori

2.1.1 Pengertian
2.1.1.1 Rancangan
Menurut (Hatta 2019) perancangan merupakan
penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem
baru. Manfaat tahap perancangan sistem ini memberikan
gambaran rancangan bangun yang lengkap sebagai
pedoman bagi programmer dalam mengembangkan
aplikasi. Sesuai dengan komponen sistem yang
dikomputerisasikan, maka yang harus didesain dalam
tahap ini mencakup hardware atau software, database dan
aplikasi.

Menurut (Agus Mulyanto 2009) proses perancangan


bisa melibatkan pengembangan beberapa model sistem
pada tingkat abstraksi yang berbeda-beda.

Menurut (Soetam Rizky 2011) perancangan adalah


sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan
dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi
serta didalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur
serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan
dialami dalam proses pengerjaannya.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat


disimpulkan bahwa perancangan adalah tahapan setelah
analisis sistem yang tujuannya untuk menghasilkan
7

rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan


selama tahap analisis.

2.1.1.2 Otomasi
Menurut (Grrover 2015) sistem otomasi adalah
sisem yang operasinya dilakuka oleh mesin tanpa
keterlibatan langsung manusia yang diimplementasikan
menggunakan gabungan antara program intruksi, sistem
kontrol dan power. Otomasi mengacu pada pergantian
penuh atau sebagian dari suatu fungsi yang sebelumnya
dilakukan oleh manusia. Ottomasi dapat bervariasi mulai
dari tingkat terendah (manual) hingga tertinggi
(otomatisasi penuh).
Secara umum, sistem otomasi dapat didefinisikan
sebagai suatu teknologi yang berkaitan dengan aplikasi
mekanik, elektronik dan sistem yang berbasis komputer
(PLC atau mikrokontroler) yang semuanya bergabung
menjadi satu utuk memberikan fungsi terhadap manipulator
mekanik sehingga akan memiliki fungsi tertentu.
Otomasi memiliki tujuan memberikan kemudahan,
meningkatkan efektifitas kerja sistem dan meningkatkan
jaminan keselamatan kepada para operator. Cara kerja
pada sistem pengendalian otomatis sama dengan kerja
sistem pengendalian manual. Sistem yang dirancang
melakukan empat fungsi pengendalian yaitu mengatur,
membandingkan, menghitung dan mengkoreksi.
Perbedaan yang ada yaitu pada pengoperasian sistem,
dimana sistem pengendalian otomatis tidak lagi dikerjakan
8

oleh operator, tetapi sepenuhnya dikerjakan oleh sebuah


controller yang merupakan bagian dari DCS (Distributed
Control System).

2.1.1.3 Sistem Kontrol


Menurut (Oliver 2013) sistem kontrol merupakan
bagian penting dalam sistem otomasi. Apabila suatu sistem
otomasi dikatakan layaknya semua organ tubuh manusia
seutuhnya maka sistem kontrol merupakan bagian
otak/pikiran, yang mengatur dari keseluruhan gerak tubuh.
Sistem kontrol dapat tersusun dari komputer, rangkaian
elektronik sederhana, peralatan mekanik. Hanya saja
penggunaan rangkaian elektronik, peralatan mekanik mulai
ditinggalkan dan lebih mengedepankan sistem kontrol
dengan penggunaan komputer dan sejenisnya (PLC,
mikrokontroler).

INPUT
OUTPUT

Gambar 2. 1 Sistem Kontrol Arduino UNO


(Sumber : Teknik Elektronika)

Diagram di atas menunjukan diagram model matematis


suatu sistem, dimana :

R(s) = sebagai input

C(s) = sebagai output

G(s) = hubungan input dan output dari sistem


9

Diagram diatas menunjukan diagram model matematis


suatu sistem. R(s) = transformasi Laplace dari input C(s) =
transformasi Laplace dari output G(s) = transformasi Laplace
dari hubungan input dan output dari sistem.

2.1.2 Arduino Uno


Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat
open-source, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik
dalam berbagai bidang. Hardware dalam arduino memiliki prosesor
Atmel AVR dan menggunakan software dan bahasa pemrograman.

Menurut Abdul Kadir (2013 : 16), Arduino Uno adalah salah


satu produk berlabel arduino yang sebenarnya adalah suatu
papan elektronik yang mengandung mikrokontroler ATMega328
(sebuah keping yang secara fungsional bertindak seperti sebuah
komputer). Piranti ini dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan
rangkaian elektronik dari yang sederhana hingga yang kompleks.
Pengendalian LED hingga pengontrolan robot dapat
diimplementasikan dengan menggunakan papan berukuran relatif
kecil ini. Bahkan dengan penambahan komponen tertentu, piranti ini
bisa dipakai untuk pemantauan kondisi pasien di rumah sakit dan
pengendalian alat-alat di rumah.

2.1.2.1 Hardware
Hardware dalam arduino memiliki beberapa jenis,
yang mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam setiap
papannya. Penggunaan jenis arduino disesuaikan dengan
kebutuhan, hal ini yang akan mempengaruhi dari jenis
prosessor yang digunakan. Jika semakin kompleks
10

perancangan dan program yang dibuat, maka harus


sesuai pula jenis kontroler yang digunakan.

Tabel 2. 1 Index Board Arduino


Mikrokontroler ATMega 328
Tegangan Pegoperasian 5V
Tegangan Input yang 7 – 12 V
Disarankan
6 – 20 V
Jumlah Pin I/O digital 14 pin digital (6
diantaranya menyediakan
keluaran PWM)
Jumlah Pin Input Analog 6 pin
Arus DC tiap pin I/O 40mA
Arus DC untuk pin 3,3 V 50mA
Memory flash 32KB(ATMega328)
sekitar 0,5 KB digunakan
oleh bootloader
SRAM 2KB (ATMega 328)
EPROM 1KB (ATMega328)
Clock Speed 16 MHz
(Sumber :Francisco, 2013)

Yang membedakan antara arduino yang satu dengan


yang lainnya adalah penambahan fungsi dalam setiap
boardnya dan jenis mikrokontroler yang digunakan. Dalam
tugas akhir ini, jenis arduino yang digunakan adalah arduino
uno.
11

Gambar 2. 2 Arduino Uno


(Sumber : Francisco, 2013)

Hardware arduino uno memilki spesifikasi sebagai berikut:

a. 14 pin IO Digital (pin 0–13) Sejumlah pin digital dengan


nomor 0–13 yang dapat dijadikan input atau output yang
diatur dengan cara membuat program IDE.
b. 6 pin Input Analog (pin 0–5) Sejumlah pin analog
bernomor 0–5 yang dapat digunakan untuk membaca nilai
input yang memiliki nilai analog dan mengubahnya ke
dalam angka antara 0 dan 1023.
c. 6 pin Output Analog (pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11) Sejumlah
pin yang sebenarnya merupakan pin digital tetapi
sejumlah pin tersebut dapat diprogram kembali menjadi
pin output analog dengan cara membuat programnya pada
IDE.
Papan Arduino Uno dapat mengambil daya dari USB
port pada komputer dengan menggunakan USB charger atau
dapat pula mengambil daya dengan menggunakan suatu AC
adapter dengan tegangan 9 volt. Jika tidak terdapat power
supply yang melalui AC adapter, maka papan Arduino akan
12

dialiri daya dari USB port. Tetapi apabila diberikan daya


melalui AC adapter secara bersamaan dengan USB port maka
papan Arduino akan dialiri daya melalui AC adapter secara
otomatis.

2.1.2.2 Software
Software arduino yang digunakan adalah driver dan IDE,
walaupun masih ada beberapa software lain yang sangat
berguna selama pengembangan arduino. Integrated
Development Environment (IDE), suatu program khusus untuk
suatu komputer agar dapat membuat suatu rancangan atau
sketsa program untuk papan Arduino. IDE arduino
merupakan software yang sangat canggih ditulis dengan
menggunakan java. IDE arduino terdiri dari :

1. Editor

Program Sebuah window yang memungkinkan


pengguna menulis dan mengedit program dalam bahasa
processing.

2. Compiler

Berfungsi untuk kompilasi sketch tanpa unggah ke


board bisa dipakai untuk pengecekan kesalahan kode
sintaks sketch. Sebuah modul yang mengubah kode
program menjadi kode biner bagaimanapun sebuah
mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa
processing.

3. Uploader
13

Berfungsi untuk mengunggah hasil kompilasi sketch


ke board target. Pesan error akan terlihat jika board
belum terpasang atau alamat port COM belum
terkonfigurasi dengan benar. Sebuah modul yang
memuat kode biner dari komputer ke dalam memory
didalam papan arduino. (Sabur & Atmia, 2019)

2.1.2.3 Arduino IDE


IDE merupakan singkatan dari Integrated
Developtment Enviroenment, atau secara bahasa Indonesia
merupakan lingkungan terintegrasi yang digunakan untuk
melakukan pengembangan. Disebut sebagai lingkungan
karena melalui software inilah Arduino dilakukan
pemrograman untuk melakukan fungsi-fungsi yang
dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino
menggunakan bahasa pemrograman sendiri yang
menyerupai bahasa C. Bahasa pemrograman Arduino
(Sketch) sudah dilakukan perubahan untuk
memudahkan pemula dalam melakukan pemrograman
dari bahasa aslinya. Sebelum dijual ke pasaran, IC
mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program
bernama Boot lader yang berfungsi sebagai penengah antara
compiler Arduino dengan mikrokontroler.

2.1.3 Catu Daya DC (DC Power Supply)


Catu daya DC adalah sebuah piranti elektronika yang berguna
sebagai sumber daya supaya piranti lain dapat bekerja. Catu
daya memiliki rangkaian yang mengubah arus listrik AC menjadi
DC. DC Power Supply atau Catu Daya ini juga sering dikenal dengan
nama “Adaptor”. Catu daya 11 memilki 4 bagian utama agar dapat
14

menghasilkan arus DC yang stabil. Keempat bagian tersebut di


antaranya :

a. Transformator
b. Penyearah (Rectifier)
c. Penyaring (Filter)
d. Regulator yang berfungsi sebagai penstabil tegangan.

Gambar 2. 3 Blok Diagram Catu Daya ( Power Supply )


(Sumber : Buku Informasi Memasang Catu Daya Arus Searah /DC
Power)

Dalam diagram blok cau daya, terdapat transformator yang


merupakan komponen utama dalam membuat rangkaian catu daya
yang berfungsi untuk mengubah tegangan listrik, yakni menaikkan dan
menurunkan tegangan. Selanjutnya rectifier untuk mengubah
tegangan listrik AC menjadi tegangan listrik DC. Filter berfungsi untuk
meratakan sinyal arus DC yang berasal dari rectifier. Dilanjutkan ke
Voltage Regulator yang berfungsi sebagai penstabil dan pengatur
tegangan DC sebelum mengeluarkan output.

2.1.3.1 Prinsip Kerja Catu Daya


Prinsip kerja catu daya (power supply) dapat dipelajari
sesuai bagianbagiannya masing-masing seperti skema
rangkaian sederhana berikut ini :
15

Gambar 2. 4 Skema Rangkaian Power Supply Sederhana


(Sumber : Buku Informasi Memasang Catu Daya Arus
Searah /DC Power)

1. Transofmator
Transformator merupakan komponen utama
dalam membuat rangkaian catu daya yang berfungsi
untuk mengubah tegangan listrik, yakni menaikkan dan
menurunkan tegangan. Berdasarkan tegangan yang
dikeluarkan dibagi menjadi 2 yaitu: Trafo Step Up dan
Trafo Step Down. Pada pembuatan catu daya, trafo yang
digunakan adalah trafo step down yang berfungsi
menurunkan tegangan 220 VAC menjadi tegangan yang
lebih kecil (5V, 9V, 12V) atau sesuai kebutuhan.
Transformator berkerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik yang terdiri lilitan primer dan
lilitan sekunder. Skema transformator step down
terdapat pada gambar 2.5.
16

Gambar 2. 5 Skema Transformator Step Down


(Sumber : Teknik Elektronika)

Lilitan primer merupakan input dari trafo dan


lilitan sekunder sebagai outputnya. Setelah diturunkan
oleh trafo Step-down, tegangan yang dihasilkan masih
berbentuk arus bolak-balik (AC) yang kemudian akan di
masukkan ke dalam rangkaian penyearah (Rectifier).

2. Rectifier (Penyearah Gelombang)


Peranan rectifier dalam rangkaian catu daya
adalah untuk mengubah tegangan listrik AC menjadi
tegangan listrik DC. Rectifier biasanya terdiri dari dioda-
dioda. Bentuk gelombang pada tahap penyearah seperti
pada gambar 2.6.

Gambar 2. 6 Gelombang Output Rectifier


(Sumber : Teknik Otomotif)
Pada rangkaian penyearah terdapat 2 jenis yaitu
“Half Wave Rectifier” yang terdiri dari 1 komponen dioda
17

dan “Full Wave Rectifier” yang terdiri 2 atau 4 komponen


diode.
3. Filter (Penyaring)
Filter merupakan bagian yang terdiri dari
kapasitor yang berfungsi untuk meratakan sinyal arus DC
yang berasal dari rectifier. Akibat dari pemasangan
kapasitor sebagai filter, tegangan DC akan menjadi lebih
halus dan bersih, Sehingga gelombang yang keluar
merupakan gelombang output VD. Bentuk gelombang
pada tahap penyaring seperti pada gambar dibawah ini.

(a)

(b)

Gambar 2. 7 Gelombang Output Filter

(a) Rangkaian gelombang output filter

(b) Gelombang Keluaan Tegangan

(Sumber : Medukasi Kemdikbud)

4. Voltage Regulator
18

Voltage regulator adalah bagian yang terdiri dari


diode Zener, transistor, IC atau kombinasi dari ketiga
komponen tersebut. Komponen ini berfungsi sebagai
penstabil dan pengatur tegangan DC yang berasal dari
rangkaian penyaring, agar tidak terpengaruh oleh
tegangan beban. Terdapat beberapa seri IC yaitu
komponen seri 78XX sebagai regulator tegangan tetap
positif dan seri 79XX yang merupakan regulator untuk
tegangan tetap negatif. Bentuk gelombang pada voltage
regulator seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. 8 Rangkaian Dasar IC Voltage Regulator

Sumber : (Teknik Elektronika)

Tanda XX dibelakangnya adalah Kode Angka yang


menunjukan Tegangan Output DC pada IC Voltage
Regulator tersebut. Contohnya 7805, 7809, 7812 dan lain
sebagainya. IC 78XX merupakan IC jenis Positive Voltage
Regulator.
19

Gambar 2. 9 Susunan Kaki IC Voltage Regulator

(Sumber : Teknik Elektronika)

7805 adalah regulator untuk mendapat tegangan +5


volt, 7812 regulatortegangan +12 volt dan seterusnya.
Sedangkan seri 79XX misalnya adalah 7905 dan 7912yang
berturut-turut adalah regulator tegangan -5 dan -12 volt.

Gambar 2. 10 Gelombang Output IC Voltage Regulator

(Sumber :Teknik Elektronika)

Dari gambar gelombang output IC voltage regulator di atas,


dapat disimpulkan grafik tegangan ideal dari waktu ke waktu.

2.1.4 Sensor Ultrasonik


Menurut (Sukarjadi, 2017) “Sensor ultrasonik adalah sebuah
sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi)
20

menjadi besaran listrik dan sebaliknya. cara kerja sensor ini


didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara
sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak)
suatu benda dengan frekuensi tertentu.”

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk


mengubah besaran fisis berupa bunyi menjadi besaran listrik dan
sebaliknya. Sensor ini bekerja berdasarkan prinsip dari pantulan
suatu gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang
suara yang kemudian menangkap kembali dengan perbedaan waktu
sebagai dasar pengindra. Perbedaan waktu yang dipancarkan dan
diterima kembali adalah berbanding lurus dengan jarak objek yang
memantulkannya.

Gambar 2. 11 Sensor Ultrasonik

(Sumber : Panduan Praktis Arduino Untuk Pemula, 2015)

Pada perancangan alat ini digunakan sebuah sensor untuk


membantu proses deteksi ketinggian atau volume air dalam ground
tank. Adapun jenis sensor ultrasonik yang digunakan pada rancangan
alat ini adalah sensor ultrasonik HC- SR04.Tabel 2.4 Tiap-Tiap Sensor
Probe Water Level.
21

2.1.5 Relay
Menurut (Muhammad Naim, 2019) Relay adalah komponen
elektronika yang berupa saklar atau switch electric yang beroperasi
menggunaan listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar
dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya,
ketika solenoid dialiri ar us listrik, tuas akan tertarik karena adanya
gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar
akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan
hilang, tuas akan kembali keposisi semula dan kontak saklar
kembali terbuka. Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan
arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 A/AC 220V)
dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 A/12 volt
DC).

Gambar 2. 12 Relay

(Sumber : Panduan Praktis Arduino Untuk Pemula, 2015)

Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan


prinsip induksi medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar
dialiri oleh arus listrik, maka disekitar penghantar tersebut timbul
medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik
tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis. Penemu
relay pertama kali adalah Joseph Henry pada tahun 1835.
22

2.1.6 Mini Submersible Water Pump


Menurut (Astuti, Arso, and Wigati 2015) mini Submersible
Water pump adalah motor pompa air celup yang berukuran kecil.
Pompa air mini ini biasa digunakan untuk akuarium,kolam
ikan,hidroponik, robotika atau proyek dalam pembuatan aplikasi
yang berbasis mikrokontroler. Dibawah ini merupakan gambaran
relay yang terdapat pada gambar 2.14.

Gambar 2. 13 MIni Water Pump Submersible


(Sumber : Astuti, Arso, and Wigati 2015)

Mini submersible water pump menggunakan motor DC


Brushless dan bekerja dengan tegangan DC 12V 240L/H, Kelebihan
mini water pump ini adalah tidak berisik dalam pengunaanya ketika
bekerja di dalam air.

2.1.7 Buzzer
Buzzer adalah komponen elektronika yang fungsinya untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Prinsip kerja buzzer
sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut
dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan
tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan
polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma
maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma
secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
23

menghasilkan suara. Buzzer digunakan sebagai indikator bahwa


proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat
atau biasa disebut sebagai alarm.(Sabur & Atmia, 2019)

Gambar 2. 14 Buzzer
(Sumber : Astuti, Arso, and Wigati 2015)

Setiap buzzer elektronika memerlukan input berupa tegangan


listrik yang kemudian diubah menjadi getaran suara atau gelombang
bunyi yang memiliki frekuensi berkisar antara 1 - 5 KHz. Jenis buzzer
elektronika yang sering digunakan dalam rangkaian adalah buzzer
yang berjenis Piezoelectric (Piezoelectric Buzzer). 

2.2. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan


1. Puji Haryanto. Dalam penelitian berjudul : “ Sistem Pengisian Bahan
Bakar Kendaraan Bermotor menggunakan Kartu Radio Frequency
Identification (RFID) Berbasis Arduino dan Komputer”. Terbit pada
jurnal Onesearch edisi tahun 2015. Hasil penelitian yaitu mengganti
sistem pembayaran uang tunai dengan uang elektronik atau kartu RFID.
2. Saiful Anwar. Dalam penelitian berjudul “Sistem Pengisian Bahan
Bakar Umum (SPBU) khususnya BBM bersubsidi yang memanfaatkan
teknologi RFID (Radio Frequency Identification)”. Terbit pada Jurnal
Garuda Ristekdikti edisi tahun 2015. Hasil penelitian yaitu selain
24

kendaraan dengan kartu tag RFID yang sudah terdaftar tidak


diperbolehkan membeli BBM bersubsidi.
3. Sonny Rumalutur. Dalam penelitian berjudul : “Pengisian Tangki BBM
serta Monitoring Suhu dengan Menggunakan PLC Omron tipe CP1E
N20DR-D 20 I/O”. Terbit pada jurnal Pengabdian Aedificate edisi tahun
2020. Hasil penelitian dengan program ladder diagram yang dirancang
dengan aplikasi komputer CX-Programmer.
4. Frendy Yudha Atmaja. Dalam penelitian berjudul “Otomatisasi Kran dan
Penampungan Air Wudhu Berbasis Mikrokontroler”. Terbit pada jurnal
Eprints Uns edisi tahun 2010. Hasil penelitian adalah alat ini
memberikan kemudahan bagi masyarakat khususnya umat muslim
didalam melakukan kegiatan wudhu sehingga bermanfaat dan dapat
meningkatkan efektifitas maupun efisiensi serta kenyamanan di dalam
melakukan ibadah.
Kesimpulan dari keempat kajian diatas yakni memiliki persamaan dan
perbedaan terhadap rancangan yang akan dibuat. Persamaannya terletak
pada pengisian tangki bahan bakar. Pada kajian pertama dan keempat
terdapat persamaan pengontrolan yakni menggunakan mikrokontroler
arduino. Sedangkan perbedaan dari seluruh empat kajian terletak pada
aplikasi yang digunakan. Rancangan yang dibuat pada kajian pertama dan
kajian kedua menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency Identification),
kajian ketiga dirancang dengan aplikasi komputer CX-Programmer.
Sedangkan rancangan yang dibuat pada tugas akhir ini menggunakan sensor
ultrasonik dan aplikasi arduino IDE.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Dalam rencana penelitian ini menggunakan metode SDLC
(System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

Gambar 3. 1 Bl o k T ah a pa n Pe ne l it ia n
1. Rencana merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian
dengan mengumpulkan data dan mengamati Teknisi dalam melakukan
pengisian bahan bakar dalam daily tank feul. Rencananya akan dibuat
sebuah rancangan sistem pengisian ulang bahan bakar pada daily tank
Bandara Gusti Syamsir Alam secara otomatis berbasis
microcontroller. Sistem dapat mengisi ulang bahan bakar secara
otomatis melalui hasil pembacaan sensor ultrasonic dan control dari
mikrokontroller.
2. Analisis berisi langkah-langkah awal mengumpulkan data,
penyusunan dan penganalisaan hingga dibutuhkan untuk menghasilkan
produk. Melakukan analisa permasalahan yang dialami teknisi dalam
proses pengisian ulang bahan bakar serta dampak ketika tidak
26

dilakukan pengisian secara otomatis. Adapun data yang digunakan


dalam rancangan sistem pengisian ulang bahan bakar pada daily tank di
21
Bandara Gusti Syamsir Alam berbasis microcontroller adalah data
primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh peneliti
secara langsung dari sumber aslinya dengan cara observasi, wawancara
maupun studi pustaka guna untuk menyelesaikan permasalahan yang
sedang ditangani. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari
sumber yang sudah ada.
3. Rancangan atau desain merupakan tahap pengembangan setelah
analisis dilakukan. Rancangan sistem otomasi pengisian ulang daily tank
feul di Bandara Gusti Syamsir Alam berbasis microcontroller
menggunakan flowchart untuk alur kerja alat serta desain alat sebagai
ilustrasi rancangan.
4. Implementasi. Hasil dari penelitian ini akan diuji coba secara real
dalam bentuk prototype untuk menilai seberapa baik sistem otomatis
perpindahan bahan bakar dari ground tank ke daily tank berbasis
microcontroller, kemudian hasil dari uji coba tersebut akan
diimplementasikan sebagai pemodelan rancang bangun sistem otomatis
perpindahan bahan bakar dari ground tank ke daily tank di Bandara
Gusti Sjamsir Alam berbasis microcontroller sebagai studi kasus.
3.2 Perancangan Alat
3.2.1 Desain Alat

Gambar 3. 2 Blok Diagram


22

3.2.2 Cara Kerja Alat Otomasi

Gambar 3. 3 Flowchart

Ketika sistem dihubungkan dengan power, maka mikrokontroler


akan menginisialisasi semua hardwere. Jika semua hardware
berhasil terinisialisasi maka sensor ultrasonic akan mendeteksi
volume bahan bakar dalam daily tank. Volume yang terdapat pada
daily tank di Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam yaitu 10.000 liter.
Maka ketika volume BBM berada di 3000 liter, pompa akan
23

menyala hingga mencapai 7000 liter. Jika volume BBM telah terisi
9000 liter, maka pompa akan mati. Namun pada prototype yang
dibuat memiliki batas minimum 300 ml dan batas maksimum 700 ml.
3.2.3 Komponen Alat
Rancangan otomasi pengisian bahan bakar pada daily tank
berbasis microcontroller diharapkan dapat mengefisiensikan kerja
teknisi dan menunjang ketersediaan bahan bakar dalam daily tank.
Adapun beberapa kebutuhan hadware dan software pada
rancangan ini diantaranya:

3.2.3.1 Perangkat Keras


1. Mikrokontroler Arduino, komponen utama sebagai pusat
kendali dari seluruh sistem.
2. Relay Sebagai saklar ON/OFF pompa .
3. Sensor ultrasonic, sebagai pendeteksi ketinggian bahan
bakar melalui media tegangan 5 V DC yang dikonversi
dalam bentuk gelombang suara.
4. Mini pump, sebagai komponen pengisi ulang daily tank.
5. Buzzer sebagai monitoring.
3.2.3.2 Perangkat Lunak
Penulisan pemrograman yang digunakan yaitu Arduino IDE
(Integrated Development Environment). Lingkungan
Pengembangan Terpadu Arduino (IDE), juga dikenal sebagai
Lingkungan Pengembangan Arduino, adalah program yang
dirancang untuk memudahkan penulisan perangkat lunak
untuk platform sumber terbuka ini. Platform Arduino adalah
platform elektronik populer yang dirancang untuk
menyederhanakan proses perancangan perangkat elektronik.
Penggunaan umum untuk itu termasuk robotika, teknologi
perbaikan rumah, komputer yang dapat dipakai, dan aplikasi
24

elektronik baru. Sebagian besar penemuan Arduino


dikembangkan menggunakan Arduino IDE.
3.3 Teknik Pengujian
Pengujian ini dilakukan ketika semua komponen telah terpasang
pada mikrokontroler arduino uno. Dimana Sensor ultrasonik sebagai sensor
pendeteksi ketinggian air dan modul GSM 900a sebagai pengirim
keterangan ketinggian air. Kemudian jika volume air kurang maka teknisi
akan request agar pompa nyala. Pengujian dilakukan dalam dua tahap yaitu
:

a. Pengujian perangkat hardware dan software


b. Pengujian sistem secara keseluruhan
3.4 Teknik Analisis Data
Berdasarkan data yang terkumpul dilakukan analisis. Dari analisis
data tersebut kemudian peneliti melakukan refleksi terhadap rencana
berikutnya. Analisis data biasanya dilakukan pada tahap akhir penelitian
tindakan untuk menjawab pertanyaan penelitian, namun demikian
untuk kepentingan tertentu analisis data pun dapat dilaksanakan
beriringan dengan pengolahan data di setiap selesainya satu tahap
tindakan pembelajaran. Secara umum kegiatan analisis data dalam proses
penelitian ini adalah :

1. Mengumpulkan data teknisi yang sudah dan belum bisa melakukan


maintenance pada sistem otomasi tersebut.
2. Membandingkan sistem pengisian ulang bahan bakar secara
langsung/manual dan otomatis dengan menggunakan sistem tersebut
3. Membandingkan dampak efektifitas penggunaan microcontroler bagi
teknisi.
25

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian


3.5.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini berlokasi di daily tank feul ruang genset Bandar
Udara Gusti Syamsir Alam Kota baru.

3.5.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan oleh penulis sejak November saat
penulis sedang melaksanakan On the Job Training (OJT).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Perencanaan merupakan proses yang dilakukan terhadap alat, mulai
dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan.
Perencanaan dan pembuatan alat merupakan bagian terpenting dari seluruh
pembuatan Tugas Akhir ini.
Pada Rancangan Pengisian Bahan Bakar Genset Otomatis dalam
Meningkatkan Kinerja Teknisi ini menggunakan 1 buah relay yang
berfungsi sebagai saklar yang nantinya menghidupkan mini pump, tahap
pembuatan produk ini mulai dari desain layout menggunakan aplikasi
diptrace, dilanjutkan pelarutan tembaga sampai penyolderan komponen dan
pembuatan coding program pada Arduino uno.
Dengan teori dasar yang telah dijelaskan dalam bab II dan
perencanaan pada bab III maka pada bab IV ini akan dijadikan acuan dalam
penjelasan cara kerja Rancangan Pengisian Bahan Bakar Genset Otomatis
dalam Meningkatkan Kinerja Teknisi di Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam.
4.1.1 Intalasi Perangkat Keras
Adapun tahapan – tahapan yang dilakukan dalam proses
perancangan alat meliputi:
1. Adapun tahapan awal yang dilakukan dalam pembuatan
hardware/perangkat keras di antaranya proses pembuatan
Rancangan Pengisian Bahan Bakar Genset Otomatis. Melakukan
desain rancangan pemasangan sensor pada mikrokontroler.

5 1 2

Gambar 4. 1 Blok Diagram Rancangan Alat

26
27

(Sumber : Data Hasil Penelitian)

Blok diagram di atas menunjukan rancangan pemasangan


sensor pada mikrokontroler, dimana :

1. Arduino Uno

2. Step Down Regulator

3. Sensor Ultrasonik

4. Relay

5. Mini Water Pump Submersible

2. Arduino uno dipasang pada sebelum komponen lain terpasang.

Gambar 4. 2 Pemasangan Arduino Uno


(Sumber : Data Hasil Penelitian)

Arduino uno berperan penting pada rancangan alat karena


Arduino uno adalah mikrokontroler yang dapat mengatur operasi
komponen selanjutnya.
28

3. Tahapan selanjutnya adalah melakukan pemasangan Step Down


Regulator pada mikrokontroler Arduino UNO. Modul ini
dipasang sebagai converter tegangan yang diterima 12 Volt Dc
menjadi mengeluarkan inputan yang dibutuhkan dengan cara
memutar potensio pada modul. Pemasangan step down regulator
dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4. 3 Pemasangan Step Down Regulator


(Sumber : Data Hasil Penelitian)

Output VCC dan GND pada mikrokontroler Arduino akan


langsung dihubungkan ke Modul Step Down Regulator ini dan
mengubah tegangan menjadi 5 Volt Dc untuk diteruskan menuju
Relay dan Sensor Ultrasonic. Agar dapat mengetahui nilai output
bisa dilihat langsung pada LED display yang ada pada modul.
Perubahan tegangan yang dihasilkan di hubungkan pada
Ultrasonic dan rangkaian mikrokontroler.
4. Setelah itu pemasangan sensor ultrasonik, sebagai perangkat
untuk mendeteksi ketinggian level bahan bakar solar.
29

Gambar 4. 4 Pemasangan Sensor Ultrasonik


(Sumber : Data Hasil Penelitian)

5. Selanjutnya pemasangan relay.

Gambar 4. 5 Pemasangan Relay


(Sumber : Data Hasil Penelitian)

Dipasang pada modul sebagai automatic switch yang


terhubung pada mini submersible water pump, berfungsi untuk
menggerakan kontaktor guna memindahkan posisi ON atau OFF
ataupun sebaliknya dengan memanfaatkan tenaga listrik.
6. Memasang Mini Submersible Water Pump. Mini Submersible
Water pump menggunakan motor DC Brushless dan bekerja
dengan tegangan DC 12V 240L/H yang berguna sebagai
30

penghisap dan penekan air untuk perpindahan dari satu tempat ke


tempat lainnya. Pemasangan mini water pump submersible terdapat
pada gambar 4.6.

Gambar 4. 6 Pemasangan Mini Water Pump Submersible


(Sumber : Data Hasil Penelitian)

Sistem kerja pengendali Prototype miniature pompa ini, ketika


sensor ultrasonik mendeteksi air mencapai level rendah pada daily
tank, sensor akan meneruskan sinyal ke arduino untuk
memerintahkan menyalakan relay.
7. Selanjutnya pemasangan buzzer. Buzzer meenghasilkan output
berupa bunyi yang berfungsi sebagai alarm.

Gambar 4. 7 Pemasangan Buzzer


(Sumber : Data Hasil Penelitian)
31

Pada rancangan ini buzzer akan bunyi ketika level air melampaui
batas yang telah ditentukan, yaitu ketika melebihi batas penuh dan
batas kekurangan dari solar.
8. Setelah semua rangkaian telah dirakit dan dipasang selanjutnya
rangkaian diberi catu daya dan dihubungkan dengan laptop
menggunakan USB. Agar rangkaian yang telah dipasang akan
diprogram melalui Arduino IDE.

Gambar 4. 8 Hasil Akhir Rangkaian


(Sumber : Data Hasil Penelitian)

4.1.2 Instalasi Perangkat Lunak


Pada Instalasi perangkat Mikrokontroler Arduino Uno dan
sensor ultrasonik diperlukan Perangkat lunak Arduino IDE. Aplikasi
tersebut mengkonfigurasi Mikrokontroler Arduino Uno yang akan
digunakan.
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pembuatan
coding software pada Arduino yaitu memasukkan coding terhadap
sensor Ultrasonic dan relay agar sesuai dengan fungsinya:
1. Sebagai tahapan awal membuka aplikasi Arduino IDE pada menu
desktop komputer.
32

Gambar 4. 9 Logo Arduino IDE


(Sumber : Data Hasil Penelitian)
Aplikasi Arduino IDE ini digunakan untuk membuat
sketchpemrogaman atau dengan kata lain arduino IDE sebagai
media untuk pemrogaman pada board yang ingin diprogram.

2. Setelah itu melakukan kodingan program untuk keseluruhan


komponen

(a)
33

(b)

Gambar 4. 10 Program Alat


(Sumber : Data Hasil Penelitian)

Pada Gambar 4.10 di atas adalah tampilan bahasa pemrograman


arduino yang telah diinput pada aplikasi Arduino IDE untuk
memprogram rancangan sistem pengisian bahan bakar di daily
tank secara otomatis dengan menggunakan sensor ultrasonik
sebagai indikator volume bahan bakar dan relay sebagai kontrol
pengisian bahan bakar melalui perintah mikrokontroller.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1 Tujuan Pengujian Alat
Tujuan dilakukan pengujian adalah dapat melakukan pengujian
pada kinerja dari peralatan dan juga hubungan antara hardware dan
software sebagai program dari system. Pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah alat dan aplikasi sudah sesuai dengan yang
diinginkan atau sebaliknya.
34

4.2.2 Hasil Pengujian Alat


Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui kerja dari
Sensor Ultrasonik berdasarkan dengan jarak dari pembacaan sensor
jarak (ultrasonic). Seluruh rangkaian telah dilakukan pengujian dan
33

hasilnya berjalan dengan normal, baik dari program maupun alat.


Berikut merupakan hasil pengujian :

Gambar 4. 11 Alat Hasil Penggujian


(Sumber : Data Hasil Penelitian)
Ketika Sensor ultrasonik mendeteksi air mencapai level rendah
pada daily tank, maka sensor akan meneruskan sinyal ke arduino
untuk memerintahkan relay on. Relay on akan mengaktifkan mini
pump dan menghisap air dari ground tank ke daily tank. Jika daily
tank sudah mencapai level tinggi, pompa akan berhenti. Sensor
ultrasonik kembali akan mendeteksi jika terjadi kelebihan air buzzer
akan berbunyi.
Tabel 4. 1 Hasil Pengamatan

Kondisi Level Ukuran Air Hasil


No. Ketinggian pada Pembacaan Penggaris

wadah (Ml) Ultrasonik

1. Minimun 300 Ml 4 cm 4 cm

2. Maksimum 700 Ml 6 cm 6 cm

3. Overload 800 Ml 11 cm 11 cm
34

Hasil pengamatan yang didapat ialah, terdapat tiga ukuran yang


terdiri dari nilai minimum pada wadah, nilai maximum dan nilai
overload.
Data hasil penelitian yang dikumpulkan melalui kuesioner,
menunjukan dari 3 responden yang diambil secara acak, mereka
menyatakan bahwa sangat setuju dengan keberhasilan yang diperoleh
setelah melakukan pengujian alat. Hasil pengujian kuesioner tersaji
pada tabel 4.2.
Tabel 4. 2 Pengujian Kuisioner
Jumla
Respo Respo Respo Rata
n1 n2 n3 h -rata

A. Indikator Keberhasilan Produk

Produk dapat mengukur level minimum dan maksimum

1. Level minimum pada


5 5 5 15 5
daily tank 200ml

2. Pompa bekerja sat air


mencapai level 5 5 5 15 5
minimum

3. Pompa berhenti saat


air mencapai level 5 5 5 15 5
maksimum

4. Level maksimum pada


5 5 5 15 5
daily tank 700ml

5. Buzzer tidak berbunyi


saat air pada level
5 5 5 15 5
minimum dan
maksimum

Kondisi Produk saat Level Maksimal

1. Pompa berhenti saat 5 5 5 15 5


air mencapai level
35

maksimal (700ml)

2. Relay memerintahkan
pompa untuk berhenti
5 5 5 15 5
saat air mencapai level
maksimal

3. Buzzer tidak berbunyi


pada saat level 5 5 5 15 5
maksimal

4. Sensor Ultrasonik
dapat membaca level 5 5 5 15 5
maksimal

5. Ketika level air


berkurang sampai
batas minimum,
5 5 5 15 5
pompa akan menayala
untuk mengisi air
sampai level maksimal

Kemampuan Sensor Ultrasonik

1. Sensor Ultrasonik
dapat mendeteksi level 5 5 5 15 5
minimum

2. Sensor ultrasonik dapat


mendeteksi level 5 5 5 15 5
maksimum

3. Sensor ultrasonik
mendeteksi level 5 5 5 15 5
minimum pada 200ml

4. sensor ultrasonik
mendeteksi level 5 5 5 15 5
maksimum pada 700ml

5. Sensor ultrasonik dapat


mendeteksi ketika 5 5 5 15 5
level air melebihi batas
minimum dan
36

maksimum

Kondisi Buzzer

1. Buzzer berbunyi ketika


air melewati batas 5 5 5 15 5
maksimum

2. Buzzer berbunyi ketika


air melewati batas 5 5 5 15 5
minimum

3. Buzzer berbunyi ketika


level air melebihi 5 5 5 15 5
700ml

4. Buzzer berbunyi ketika


level air kurang dari 5 5 5 15 5
200ml

5. Buzzer tidak berbunyi


5 5 5 15 5
ketika pengisian air

B. Dampak Rancangan Terhadap Kinerja Teknisi

1. Rancangan pengisian
bahan bakar secara
otomatis dapat 5 5 5 15 5
meningkatkan kinerja
teknisi

2. Dengan adanya
rancangan pengisian
bahan bakar secara
otomatis, teknisi tidak 5 5 5 15 5
perlu mengisi tangki
bahan bakar secara
manual

3. Dengan adanya 5 5 5 15 5
rancangan pengisian
bahan bakar secara
otomatis, teknisi tidak
perlu melakukan
37

pengecekan tangki
bahan bakar setiap
saat

4. Dengan dirancangnya
alat, kerja teknisi akan 5 5 5 15 5
menjadi efisien

5. Dengan dirancangnya
alat, memonitoring
5 5 5 15 5
bahan bakan akan
lebih mudah

Jumlah 125 125 125 375 125

Rata-rata 5 5 5 15 5

Berdasarkan hasil survei kuesioner tersebut, dapat


disimpulkan bahwa menyatakan “Sangat Setuju” dengan
keberhasilan yang diperoleh setelah melakukan pengujian alat
dengan nilai rata-rata 5.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil perancangan pengisian bahan bakar genset
otomatis dengan menggunakan sensor ultrasonik adalah sebagai berikut;
1. Desain Prototype miniature Pengisian bahan bakan tanki otomatis
menggunakan Arduino uno, mini pump , Buzer, Step down regulator.
Software yang digunakan dalam perancangan ini adalah Arduino ide
untuk membuat coding program. Driver Relay untuk mengaktifan Mini
Pump, sensor utrasonik untuk membaca ketinggian air.
2. Desain Pengendali Prototype miniature Pengisian bahan bakan tangki
otomatis menggunakan Arduino uno dan mini pump bertujuan untuk
mempelajari cara kerja daily tank feul ruang genset.
3. Rancangan sistim otomatis pengisian bahan bakar genset sangat
berpengaruh besar terhadap kinerja teknisi, dikarenakan bahan bakar
genset akan berpindah secara otomatis dari ground tank ke daily tank
tanpa harus memutar tuas dengan manual.
5.2 Saran
Saran berdasarkan analisis dan kesimpulan diatas, dan juga sebagai
bahan pertimbangan bagi pihak kampus nantinya dalam usaha meningkatkan
mutu dan kualitas produk yang telah dirancang, saran yang ingin
disampaikan sebagai berikut.
1. Prototype miniature Pengisian bahan bakan tanki otomatis diusulkan ini
diharapkan dapat menjadi referensi untuk membuat proyek tugas akhir
sejenis di masa yang akan datang.
2. Project ini hanya sebatas protytipe ,sensor yang digunakan adalah
Utrasonik Hc 04 yang dinilai kurang maksimal karena terdapat eror
pembacaan saat air menimbulkan gelombang.

37
38

3. Penulis menyadari alat yang telah dirancang terlampau sederhana


sebagai proyek tugas akhir, maka dari itu diharapakan pengembangan
alat yang telah dirancang baik oleh dosen
4. maupun taruna.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, 2013. “ Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan


Pemrogramannya Menggunakan Arduino”. Yogjakarta 2013 : 16

Astuti, Sinta Indi, Septo Pawelas Arso, and Putri Asmita Wigati. 2015. “ 済無 No
Title No Title No Title.” Analisis Standar Pelayanan Minimal Pada Instalasi
Rawat Jalan Di RSUD Kota Semarang 3: 103–11.

Diagram, Blok, Catu Daya, Blok Diagram, Catu Daya, Blok Diagram, and Catu
Daya. n.d. “Blok Diagram Catu Daya Power Supply Skema Switching Power
Supply 0 – 25V 10 Ampere.”

Francisco, Alecsandro Roberto Lemos. 2013. “IDE Arduino.” Journal of

Chemical Information and Modeling 53 (9): 1689–99.

Frendy Yudha Atmaja, 2010. “Otomatisasi Kran dan Penampungan Air Wudhu
Berbasis Mikrokontroler”. jurnal Eprints Uns.

Groover, 2015. “Automation, Product System, and Computer-Integrated


Manufacturing”. New Jersey: Pearson Education, 2015.

Hatta, Heliza Rahmania. 2019. “Perancangan.” Perancangan Sistem Informasi

Terpadu Pemerintah Daerah Kabupaten Paser 53 (9): 1689–99.

Kementrian Keteneagakerjaan RI. 2018. Memasang Catu Daya Arus Searah (DC
Power). Jakarta Selatan.
Muhammad Naim, 2019. “ Buku Ajar Sistem Kontrol dan Kelistrikan Mesin”.

NEM. 2022

Oliver, J. 2013. “Three Structurally Conserved Sites of Hemagglutinin“. Journal of


Chemical Information and Modeling 53 (9) : 1689-99.

Puji Haryanto, 2015. “ Sistem Pengisian Bahan Bakar Kendaraan Bermotor


menggunakan Kartu Radio Frequency Identification (RFID) Berbasis
Arduino dan Komputer”. Onesearch.

Sabur, F., & Atmia, K. (2019). Perancangan Pendeteksi Asap Rokok di Ruangan
Not Smoking Area pada Bandara Menggunakan Mikrokontroller Berbasis
Android. AIRMAN: Jurnal Teknik Dan Keselamatan Transportasi, 2(2), 63–78.
https://doi.org/10.46509/ajtk.v2i2.125

Saiful Anwar, 2015. “Sistem Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khususnya
BBM bersubsidi yang memanfaatkan teknologi RFID (Radio Frequency
Identification)”. Jurnal Garuda Ristekdikti.

Soetam Rizky, 2011. “Soetam-BUKU AJAR : Konsep Dasar RPL”. PT. Prestasi
Pustakaraya : 2011-140. Malang.

Sonny Rumalutur, 2020. “Pengisian Tangki BBM serta Monitoring Suhu dengan
Menggunakan PLC Omron tipe CP1E N20DR-D 20 I/O”. Aedificate .
Sukarjadi, 2017 “Perancangan Dan Pembuatan Smart Trash Bin Di Universitas
Maarif Hasyim Latif‟, Teknika : Engineering and Sains Journal, Politeknik
Sakti Surabaya. pp. 101–110.

Teknik, Jurnal, Keselamatan Transportasi, Politeknik Penerbangan Makassar,


Muhammad Agung Raharjo, Fatmawati Sabur, Politeknik Penerbangan, and
Makassar Abstrak. n.d. “Aviation Polytechnic of Makassar.”

Барышников, Г.Я. 2013. “РАЗВИТИЕ РЕЛЬЕФА ПЕРЕХОДНЫХ ЗОН ГОРНЫХ


СТРАН В КАЙНОЗОЕ No Title.” Journal of Chemical Information and
Modeling 53 (9): 1689–99
LAMPIRAN

Bahasa Program Keseluruhan

#define trig 11

#define echo 12

#define buzer 10

#define relay 9

long waktu,jarak,T;

int tinggi=15 ;

void buz()

{ tone (buzer, 1000); delay(100); noTone (buzer);delay(100); tone (buzer,


2000);delay(100); noTone (buzer);

void setup() {

Serial.begin(9600);

pinMode(trig, OUTPUT);

pinMode(echo, INPUT);

pinMode (buzer, OUTPUT );


pinMode (relay, OUTPUT );

digitalWrite(relay,HIGH);

void loop() {

digitalWrite(trig, LOW);

delayMicroseconds(2);

digitalWrite(trig, HIGH);

delayMicroseconds(2);

digitalWrite(trig, LOW);

waktu = pulseIn(echo, HIGH);

T= (waktu/2)/29.1;

jarak= tinggi-T;

Serial.print(jarak);

if (jarak <=4){digitalWrite(relay,LOW);delay(12000);digitalWrite(relay,HIGH);}

else if ((jarak >6 )&&(jarak <=9) ){digitalWrite(relay,HIGH);}

else if ((jarak >9 )&&(jarak >=11) ){buz();digitalWrite(relay,HIGH);}

}
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Syifa Awalia, lahir di Tangerang pada tanggal 14


September 2001. Anak Pertama dari dua bersaudara
dari pasangan Bapak Ikhwanu Yualiansyah dan Ibu
Lilianti Wijaya. Bertempat tinggal di jalan Madarsah
Assalam No.30 RT002/005 Kelurahan Gerendeng,
Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, 15113.
Memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri
Gerendeng 5, lulus tahun 2013. Melanjutkan Sekolah
Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Tangerang, lulus
tahun 2016. Melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 6 Tangerang,
lulus tahun 2019. Pada bulan September 2019 diterima sebagai Taruna Politeknik
Penerbangan Makassar pada Program Studi Teknologi Bandar Udara Angkatan
VIII sampai dengan saat ini. Selama mengikuti On The Job Training (OJT) di Unit
Penyelenggara Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam Kotabaru, pada bulan Maret
2021 – Februari 2022.

Anda mungkin juga menyukai