Menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir yang saya tulis dengan judul:
Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam Tugas Akhir tersebut,
kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide
saya sendiri.
Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya sendiri
menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Pelayaran Malahayati
Aceh.
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Diajukan Oleh:
RAHMAT SATRIA JUSIANDA
NIPD: 21.09.02.063
Diploma III Pelayaran
Menyetujui:
Penguji I Penguji II Penguji III
_________________
Mengetahui:
Direktur
Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh
A. Latar Belakang
Kapal laut merupakan sarana angkutan yang ekonomis, karena volume muat barang
yang diangkut lebih besar dan mesin penggerak yang digunakan bermacam-macam,
diantaranya menggunakan mesin diesel seperti yang telah dipergunakan kapal pada saat
ini. Pelumasan adalah sebagai sistem yang penting untuk kelancaran operasional mesin
diesel karena sistem pelumasan yang kurang baik akan berdampak pada pengoperasian
kapal.
Pelumasan yang kurang baik bisa terjadi pada mesin diesel putaran tinggi dan putaran
rendah dengan langkah 2 tak maupun 4 tak. Pelumasan ini sangat berpengaruh terhadap
kelancaran kapal. Peneliti sangat tertarik pada masalah ini terutama tentang viskositas,
serta akibat yang ditimbulkan karena tekanan minyak pelumas.
Awalnya pelumas digunakan sejak 4000 SM di daerah Mesopotamia, di tahan Arab
kawasan sekitar Irak, dimana daerah tersebut adalah merupakan salah satu pusat
peradaban dunia mula-mula sebelum masehi, digunakan untuk bantalan sederhana. Pada
eranya, bangsa Mesopotamia menggunakan pelumas yang dibuat dari zat bitumina.
Terdiri dari lilin mineral, yakni ozokerit, lilin montan, hatcherit dan scheererit serta
golongan aspal bermudez pitch, tabbyit, gilsonit cair, dan argulit. Pengetahuan yang
mengagumkan pada masa beradaban manusia di kala itu.
Adapun sejarah Terjadinya Minyak Lumas sebagai berikut:
1911 Badan SAE mengembangkan klasifikasi berdasarkan kekentalan oli Mesin.
1919 Badan API dibentuk untuk membuat standar spesifikasi produk minyak bumi.
1921 Hasil produk sintesis petrokimia pertama –isopropil alkohol.
1920 – 1930, riset hidrokarbon sintetik di jerman dan USA.
1930 1930-an, bahan dasar pelumas parafin yang lebih stabil, memakai larutan.
1931 Perusahaan Standard Oil di U.S.A danI.G. Farben di Jerman membuat olefin dari
cairan minyak dengan proses polimerisasi.
1936 Proses katalitik Cracking pertama di Paulsboro, NJ, USA.
1940 Pembuatan bahan dasar sintetik diester.
1942 Penemuan “ fluid catalytic cracking ” untuk meningkatkan mutu bahan
dasar oli mesin grup II dan III.
1946 National Carbide Company Inc. memasarkan pertama kali bahan dasar
sintetis , Poli alkil Glikol (PAG ).
1947 API memperkenalkan 3 spesifikasi baru oli mesin berbahan dasar
mineral grup I : Regular ( hanya oli mineral), Premium (penambahan aditif
anti oksidasi), dan oli beban berat -Heavy Duty (penambahan aditif anti
oksidasi dan deterjen/dispersan).
1952 API & ASTM mengembangkan ESCS (Engine Service Classification
System). API and ASTM merevisi ESCS tahun 1955 dan 1960.ESCS
membuat kategori kinerja oli mesin bensin dengan kode ML, MM, and MS.
1959 Konsep Nano Technology pertama kali diperkenalkan oleh Richard
Feynman dr USA pada sebuah pidato ilmiah yg di selenggarakan oleh America
Physical Socie.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
1.Faktor apa saja yang mempengaruhi penurunan tekanan minyak lumas p a d a mesin
induk ?
2.Dampak apa yang ditimbulkan dari tekanan minyak lumas mesin induk menurun ?
3.Upaya apa yang di lakukan untuk mencegah tekanan minyak lumas mesin induk menurun?
C. Batasan masalah
Batasan masalah pada tugas akhir ini adalah:
1. Cara mengatasi penurunan tekanan LO pada mesin induk MT Tender Harmony;
2. Langkah yang dilakukan dalam melaksanakan perawatan pada LO P/P dikapal MT.
Tender Harmony.
D.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian yang hendak
dicapai adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan tekanan minyak lumas mesin induk
menurun di MT. Tender Harmony;
2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari tekanan minyak lumas mesin
induk menurun di MT. Tender Harmony;
3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam mencegah tekanan minyak lumas
mesin induk menurun di MT. Tender Harmony.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telahdilakukan, ada beberapa manfaat penelitian yang
didapatkan, antara lain adalah sebagai berikut:
1.Manfaat teoritis
a.Bagi penulis
1). Penulis dapat mengetahui tindakan yang dilakukan ketika terjadi penurunan
tekanan minyak lumas mesin induk.
2).Penulis dapat mengetahui seberapa besar hubungan dalam mengkoordinasi
perawatan pelumasan.
2.Manfaat praktis
a. Bagi Masinis
Bagi para masinis diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan
mengenai perawatan terhadap sistem pelumasan mesin induk.
b. Bagi Taruna Taruni Pelayaran Jurusan Teknika
Bagi taruna taruni pelayaran jurusan teknika, hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai materi belajar tentang penanganan turunya tekanan minyak lumas mesin induk.
c. Bagi Perusahaan Pelayaran.
Bagi perusahaan pelayaran hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi
perusahaan pelayaran untuk menentukan kebijakan-kebijakan baru tentang
manajemen perawatan yang akan dilakukan terhadapsistem pelumasan mesin induk.
d. Bagi POLTEKPEL MALAHAYATI ACEH.
Bagi Poltekpel Malahayati Aceh, penulisan skripsi ini dapat menjadi perhatian agar
pemahaman terhadap pelumasan mesin induk semakin baik dan dapat dijadikan bekal
ilmu pengetahuan tambahan bagi calon perwira yang akan bekerja di atas kapal.
F.Hipotesis
Pada kejadian ini yang menyebabkan menurunnya sistem pelumasan terhadap mesin
induk. Maka dari itu mesin induk mengalami panas pada bagian Liner Piston.
BAB II
KONDISI FAKTUAL
A.Jenis Kejadian
Kapal MT. Tender Harmony merupakan kapal dengan tipe tanker ship yang ber
Management PT. Global Maritime Industri. Kapal tersebut dibuat tahun 2004 di Korea pada
galangan Ulsan Dockyard Co. Ltd. Kapal ini berbendera Indonesia dan didaftarkan di
Belawan dengan IMO Number 9302669 dan Call Sign YCUX2 serta MMSI 525121003
diklasifikasi oleh BKI (Biro Klasifikasi Indonesia).
Kapal MT.Tender Harmony memiliki L.O.A 182.55 meter, L.W.L 175.00 meter,
L.B.P 171.00 meter, Breadht Moulded 27.35 meter dan Depth Moulded 16.70 meter
dengan berat kapal GRT 23519 ton, NRT 10126 ton, DWT 33638 ton dan Light
Weight 27681 ton. Kapal ini juga memiliki Displacement 45974 dan Summer Draft
11.217 meter, Kecepatan 14 knots serta maksimal muatan oil tank sebanyak
42266.38 meter kubik. Kejadian diatas kapal MT. Tender Harmony menjadi Objek
penelitian penulisan adalah matinya mesin yang diakibatkan oleh menurunnya sistem
pelumasan.
B.Lokasi Kejadian
Penelitian ini dilaksanakan dikapal MT. Tender Harmony merupakan kapal dengan tipe
tanker ship yang dimiliki oleh PT. Global Maritime Indonestri. Data penelitian ini
dikumpulkan sejak bulan januari 2022 sampai dengan januari 2023. Pelumasan mesin induk
dikapal MT. Tender Harmony tidak optimal karena pemilihan oli cylinder yang tidak tepat
sehingga mengakibatkan sistem pelumasan menurun.
A.Kesimpulan