Anda di halaman 1dari 23

PENTINGNYA SISTEM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN INDUK

YANG BAIK DAN SESUAI DENGAN MANUAL BOOK DAN JAM


KERJANYA

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Program Pendidikan Diploma III Pelayaran

RAHMAT SATRIA JUSIANDA


NIPD. 21.09.02.063

PROGRAM STUDI PERMESINAN KAPAL


POLITEKNIK PELAYARAN MALAHAYATI ACEH
TAHUN 2023
PENTINGNYA SISTEM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN INDUK
YANG BAIK DAN SESUAI DENGAN MANUAL BOOK DAN JAM
KERJANYA

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Program Pendidikan Diploma III Pelayaran

RAHMAT SATRIA JUSIANDA


NIPD. 21.09.02.063

PROGRAM STUDI STUDI PERMESINAN KAPAL


POLITEKNIK PELAYARAN MALAHAYATI ACEH
TAHUN 2023
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : RAHMAT SATRIA JUSIANDA


NIPD : 21.09.02.063
Program Studi : Teknika

Menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir yang saya tulis dengan judul:

PENTINGNYA SISTEM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN INDUK


YANG BAIK DAN SESUAI DENGAN MANUAL BOOK DAN JAM KERJANYA

Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam Tugas Akhir tersebut,
kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide
saya sendiri.
Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya sendiri
menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Pelayaran Malahayati
Aceh.

Aceh Besar, Juni 2023.

RAHMAT SATRIA JUSIANDA


PERSETUJUAN SEMINAR
LAPORAN TUGAS AKHIR

Judul : PENTINGNYA SISTEM PERENCANAAN PERAWATAN


MESIN INDUK YANG BAIK DAN SESUAI DENGAN
MANUAL BOOK DAN JAM KERJANYA
Nama : RAHMAT SATRIA JUSIANDA
NIPD : 21.09.02.063
Program Studi : Permesinan kapal

Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk disidangkan


Aceh Besar, Juni 2023

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

R. Bagus Wicaksono, M.Pd Muhammad David,M.Pd


NIP.198903012014021002 NIP.199503152020121012

Ketua Program Studi Permesinan Kapal


R. Bagus Wicaksono, M.Pd
NIP.198903012014021002

PENTINGNYA SISTEM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN INDUK


YANG BAIK DAN SESUAI DENGAN MANUAL BOOK DAN JAM KERJANYA

Diajukan Oleh:
RAHMAT SATRIA JUSIANDA
NIPD: 21.09.02.063
Diploma III Pelayaran

Telah dipertahankan di depan panitia Ujian Laporan Tugas Akhir


Pada tanggal 26 Desember

Menyetujui:
Penguji I Penguji II Penguji III

_________________

Mengetahui:
Direktur
Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh

Capt. Dedy Kurniadi, M.M.


Pembina Tk. I (IV/B)
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,


atas segala berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul PENTINGNYA
SISTEM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN INDUK YANG BAIK
DAN SESUAI DENGAN MANUAL BOOK DAN JAM KERJANYA dengan
tepat waktu tanpa adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu serta memberikan arahan, bimbingan, petunjuk dalam
segala hal yang sangat berarti dan menunjang dalam penyelesaian
proposal penelitian ini. Perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Direktur Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh Bapak Capt. Dedy
Kurniadi, M.M.;
2. Ketua Program Studi Permesinan Kapal R. Bagus Wicaksono, M.Pd;
3. Pembimbing I Bapak R. Bagus wicaksono, M.Pd;
4. Pembimbing II Bapak Muhammad David,M.Pd
5. Bapak/Ibu dosen Politeknik Pelayaran Malahayati, khususnya
lingkungan program studi Permesinan Kapal Politeknik Pelayaran
Malahayati Aceh;
6. Kedua orang tua saya atas segala dukungannya dan doanya;
7. Serta rekan-rekan Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh yang telah
membantu dalam proses penulisan Laporan Tugas ini.
Semoga kelak penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak,
khususnya bagi pengembangan pengetahuan taruna–taruni Politeknik
Pelayaran Malahayati Aceh serta bermanfaat bagi dunia pelayaran pada
umumnya.
Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini
masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan dari segi isi
maupun teknik penulisan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan ini. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf atas segala
kekurangan.
Aceh Besar, Juni 2023

RAHMAT SATRIA JUSIANDA


ABSTRAK
RAHMAT SATRIA JUSIANDA, 2023. Analisis Menurunnya Kinerja Sistem
Pelumasan Terhadap Mesin Induk Dikapal MT. Tender Harmony. Dibimbing
oleh Bapak R. Bagus Wicaksono, M.Pd dan Muhammad David,M.Pd
Fungsi pelumasan pada mesin induk adalah untuk memperkecil koefesien
gesek yang terjadi sehingga bagian-bagian yang bergesekan tidak menjadi aus.
Faktor ini sangat tergantung pada kondisi suhu serta jenis dari minyak lumas tersebut.
Kekentalan minyak lumas sedapat mungkin untuk tidak terpengaruh oleh perubahan
suhu. Namun kekentalannya harus tetap tinggi supaya masih dapat memberikan
lapisan minyak lumas pada permukaan bagian yang bergerak khususnya pada keadaan
beban yang berat atau pada waktu mesin harus menghasilkan daya yang tinggi.
Disamping kekentalan, isi dari minyak lumas yang berada dikotak engkol mesin sangat
berpengaruh terhadap kelancaran mesin. Jumlah dari minyak lumas disesuaikan
dengan tipe mesin. Karena cepat atau lambatnya kerusakan minyak pelumas sangat
dipengaruhi oleh kondisi pengoperasinya, maka sebaiknya diadakan pemeriksaan
secara berkala untuk mengetahui kapan minyak lumas harus diganti. Dari keadaan
diatas dapat diketahui pengaruh minyak lumas terhadap kelancaran operasional
kapal.Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode fishbone
analysis dan fault tree analysis sebagai metode untuk menentukan faktor
permasalahan dan event- event yang ada pada permasalahan. Dampak yang
terjadi menurut metode fishbone adalah mesin induk akan panas, berdasarkan
metode FTA adalah rpm pompa rendah dan filter minnyak lumas kotor atau
tersumbat, dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi terjadinya tekanan
minyak lumas menurun adalah melakukan pengecekan, pengecekan serta
pergantian spare part pompa, serta melakukan pembersihan pada filter minyak
lumas.
Kata Kunci : Analisa, Tekanan Minyak lumas, Mesin induk, Menurun.
ABSTRACT

Andrevis AL-Qadry, 2023. Analysis decreased performance of the lubrication


system on the main engine on the ship MT. Tender Harmony. Supervised by Mr.
R. Bagus wicaksono, M.Pd and Muhammad David,M.Pd
Lubrication is a process that occurs in a system in this case that occurs in the
parent machine. The lubrication process is very important, because there are
moving parts in the machine that must be lubricated. Lubrication on the engine
installation, especially the main engine is very vital, so that if there is imperfect
lubrication will lead to fatal damage. The lubrication function on the main
engine is to minimize the friction coefficient that occurs so that the rubbing parts
do not wear out. The method used in this thesis is a method of fishbone analysis
and fault tree analysis as a method to determine the problem factors and events
that exist in the problem. The formulation of the problem of this research is what
factors cause the oil pressure to decrease, what impact will be caused, and what
efforts will be made on the existing problem. Based on the results of this study it
was concluded that the cause of oil pressure decreases based on the fishbone
method is charter or sumptank lack of lubricating oil, dirty or clogged oil filter,
air that is absorbed by the pump so that pump does not work optimally. The
impact that occurs according to the fishbone method is that the main engine will
heat, based on the FTA method, the pump rpm is low and the oil filter is dirty or
clogged, and the efforts made to overcome the oil pressure decrease are
checking, checking and changing the pump spare parts, and do cleaning on the
oil filter.
Keywords: Analysis, Pressure Lubricating Oil, Main Engine, Decrease.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................


PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................
PERSETUJUAN SEMINAR LAPORAN TUGAS AKHIR...................
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR........................................
KATA PENGANTAR ...............................................................................
ABSTRAK .................................................................................................
ABSTRACT ................................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................
DAFTAR
GAMBAR................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
A. Latar Belakang ....................................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................................
C. Batasan Masalah ..................................................................
D. Tujuan Penelitian .................................................................
E. Manfaat Penelitian ...............................................................
F. Hipotesis...............................................................................
BAB II KONDISI FAKTUAL...............................................................
A. Jenis kejadian.......................................................................
B. Lokasi kejadian
C. Urutan kejadian....................................................................
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN...........................................
A. Situasi kejadian.....................................................................
B. Temuan.................................................................................
C. Urutan Kejadian...................................................................
BAB IV PENUTUP..................................................................................
A. Simpulan ..............................................................................
B. Saran.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kapal laut merupakan sarana angkutan yang ekonomis, karena volume muat barang
yang diangkut lebih besar dan mesin penggerak yang digunakan bermacam-macam,
diantaranya menggunakan mesin diesel seperti yang telah dipergunakan kapal pada saat
ini. Pelumasan adalah sebagai sistem yang penting untuk kelancaran operasional mesin
diesel karena sistem pelumasan yang kurang baik akan berdampak pada pengoperasian
kapal.
Pelumasan yang kurang baik bisa terjadi pada mesin diesel putaran tinggi dan putaran
rendah dengan langkah 2 tak maupun 4 tak. Pelumasan ini sangat berpengaruh terhadap
kelancaran kapal. Peneliti sangat tertarik pada masalah ini terutama tentang viskositas,
serta akibat yang ditimbulkan karena tekanan minyak pelumas.
Awalnya pelumas digunakan sejak 4000 SM di daerah Mesopotamia, di tahan Arab
kawasan sekitar Irak, dimana daerah tersebut adalah merupakan salah satu pusat
peradaban dunia mula-mula sebelum masehi, digunakan untuk bantalan sederhana. Pada
eranya, bangsa Mesopotamia menggunakan pelumas yang dibuat dari zat bitumina.
Terdiri dari lilin mineral, yakni ozokerit, lilin montan, hatcherit dan scheererit serta
golongan aspal bermudez pitch, tabbyit, gilsonit cair, dan argulit. Pengetahuan yang
mengagumkan pada masa beradaban manusia di kala itu.
Adapun sejarah Terjadinya Minyak Lumas sebagai berikut:
1911  Badan SAE mengembangkan klasifikasi berdasarkan kekentalan oli Mesin.
1919  Badan API dibentuk untuk membuat standar spesifikasi produk minyak bumi.
1921  Hasil produk sintesis petrokimia pertama –isopropil alkohol.
1920 – 1930, riset hidrokarbon sintetik di jerman dan USA.
1930 1930-an, bahan dasar pelumas parafin yang lebih stabil, memakai larutan.
1931  Perusahaan Standard Oil di U.S.A danI.G. Farben di Jerman membuat olefin dari
cairan minyak dengan proses polimerisasi.
1936  Proses katalitik Cracking pertama di Paulsboro, NJ, USA.
1940  Pembuatan bahan dasar sintetik diester.
1942  Penemuan “ fluid catalytic cracking ” untuk meningkatkan mutu bahan
dasar oli mesin grup II dan III.
1946  National Carbide Company Inc. memasarkan pertama kali bahan dasar
sintetis , Poli alkil Glikol  (PAG ).
1947  API memperkenalkan 3 spesifikasi baru oli mesin berbahan dasar
mineral grup I  : Regular ( hanya oli mineral), Premium (penambahan aditif
anti oksidasi), dan oli beban berat -Heavy Duty (penambahan aditif  anti
oksidasi dan deterjen/dispersan).
1952  API & ASTM mengembangkan ESCS (Engine Service Classification
System). API and ASTM merevisi ESCS  tahun  1955  dan  1960.ESCS
membuat kategori kinerja oli mesin bensin dengan kode ML, MM, and MS.
1959 Konsep Nano Technology pertama kali diperkenalkan oleh Richard
Feynman dr USA pada sebuah pidato ilmiah yg di selenggarakan oleh America
Physical Socie.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
1.Faktor apa saja yang mempengaruhi penurunan tekanan minyak lumas p a d a mesin
induk ?
2.Dampak apa yang ditimbulkan dari tekanan minyak lumas mesin induk menurun ?
3.Upaya apa yang di lakukan untuk mencegah tekanan minyak lumas mesin induk menurun?

C. Batasan masalah
Batasan masalah pada tugas akhir ini adalah:
1. Cara mengatasi penurunan tekanan LO pada mesin induk MT Tender Harmony;
2. Langkah yang dilakukan dalam melaksanakan perawatan pada LO P/P dikapal MT.
Tender Harmony.
D.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian yang hendak
dicapai adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan tekanan minyak lumas mesin induk
menurun di MT. Tender Harmony;
2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari tekanan minyak lumas mesin
induk menurun di MT. Tender Harmony;
3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam mencegah tekanan minyak lumas
mesin induk menurun di MT. Tender Harmony.

E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telahdilakukan, ada beberapa manfaat penelitian yang
didapatkan, antara lain adalah sebagai berikut:
1.Manfaat teoritis
a.Bagi penulis
1). Penulis dapat mengetahui tindakan yang dilakukan ketika terjadi penurunan
tekanan minyak lumas mesin induk.
2).Penulis dapat mengetahui seberapa besar hubungan dalam mengkoordinasi
perawatan pelumasan.

2.Manfaat praktis
a. Bagi Masinis
Bagi para masinis diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan
mengenai perawatan terhadap sistem pelumasan mesin induk.
b. Bagi Taruna Taruni Pelayaran Jurusan Teknika
Bagi taruna taruni pelayaran jurusan teknika, hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai materi belajar tentang penanganan turunya tekanan minyak lumas mesin induk.
c. Bagi Perusahaan Pelayaran.
Bagi perusahaan pelayaran hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi
perusahaan pelayaran untuk menentukan kebijakan-kebijakan baru tentang
manajemen perawatan yang akan dilakukan terhadapsistem pelumasan mesin induk.
d. Bagi POLTEKPEL MALAHAYATI ACEH.
Bagi Poltekpel Malahayati Aceh, penulisan skripsi ini dapat menjadi perhatian agar
pemahaman terhadap pelumasan mesin induk semakin baik dan dapat dijadikan bekal
ilmu pengetahuan tambahan bagi calon perwira yang akan bekerja di atas kapal.
F.Hipotesis
Pada kejadian ini yang menyebabkan menurunnya sistem pelumasan terhadap mesin
induk. Maka dari itu mesin induk mengalami panas pada bagian Liner Piston.
BAB II
KONDISI FAKTUAL

A.Jenis Kejadian

Kapal MT. Tender Harmony merupakan kapal dengan tipe tanker ship yang ber
Management PT. Global Maritime Industri. Kapal tersebut dibuat tahun 2004 di Korea pada
galangan Ulsan Dockyard Co. Ltd. Kapal ini berbendera Indonesia dan didaftarkan di
Belawan dengan IMO Number 9302669 dan Call Sign YCUX2 serta MMSI 525121003
diklasifikasi oleh BKI (Biro Klasifikasi Indonesia).

Kapal MT.Tender Harmony memiliki L.O.A 182.55 meter, L.W.L 175.00 meter,
L.B.P 171.00 meter, Breadht Moulded 27.35 meter dan Depth Moulded 16.70 meter
dengan berat kapal GRT 23519 ton, NRT 10126 ton, DWT 33638 ton dan Light
Weight 27681 ton. Kapal ini juga memiliki Displacement 45974 dan Summer Draft
11.217 meter, Kecepatan 14 knots serta maksimal muatan oil tank sebanyak
42266.38 meter kubik. Kejadian diatas kapal MT. Tender Harmony menjadi Objek
penelitian penulisan adalah matinya mesin yang diakibatkan oleh menurunnya sistem
pelumasan.
B.Lokasi Kejadian
Penelitian ini dilaksanakan dikapal MT. Tender Harmony merupakan kapal dengan tipe
tanker ship yang dimiliki oleh PT. Global Maritime Indonestri. Data penelitian ini
dikumpulkan sejak bulan januari 2022 sampai dengan januari 2023. Pelumasan mesin induk
dikapal MT. Tender Harmony tidak optimal karena pemilihan oli cylinder yang tidak tepat
sehingga mengakibatkan sistem pelumasan menurun.

Gambar 2.1 : Mesin induk


(Sumber: MT. Tender Harmony)
C.Urutan Kejadian
Adapun pengalaman atas kapal yaitu terjadinya kegagalan pada saat sedang melakukan
manuoverkapal. Kejadian ini terjadi pada tanggal 1 maret 2022 ketika kapal hendak pindah
(Shifting) ke pelabuhan bongkar muat yaitu pelabuhan Balikpapan.
Disini penulis sedang memantau jacket cooling thermometer, ketika penulis lagi dibawah
mengikuti oiler jaga dan tiba tiba mesin mengalami perubahan suara. Penulis segera
melaporkan kepada masinis yang sedang melakukan manuover. Pada saat kejadian tersebut
penulis tidak melaporkan ke Chief Engineer terlebih dahulu. Akibatnya, mesin mengalami
Slow Down atau mesin mati. Sehingga kapal pun tidak bisa bergerak dan terpaksa let go
(turun) jangkar dan melakukkan perbaikan sejenak.

Organisasi di atas kapal


1. Tim yang bertugas dan bertanggun jawab
Tim ini biasa terdiri dari satu juru minyak dan memiliki beberapa orang cadet untuk
melakukan suatu pekerjaan, yang bertanggun jawab ialah masinis yang berhubungan
dengan jabatan masing-masing.
2. Susunan jabatan awak kapal
Captain KKM
C/O C/E
2/O 2/O
3/O 3/E
Bosun 4/E
Juru Mudi Mandor
Kelasi Juru Minyak
3. Tugas dan Tanggung Jawab
Organisasi di atas kapal berawal dari Pemimpin yaitu Captain yang mengatur proses
lancarnya kegiatan, dan di bantu oleh perwira-perwira di atas kapal serta di bantu oleh
ABK. Dalam proses kegiatan ini biasa adanya kerja harian, setiap masing perwira
berkonsultasi akan kegiatan yang akan di lakukan, adanya kelompok-kelompok atau
bagian yang sudah di bagi guna untuk menyelesaikan pekerjaan, adapun perwira yang
bertanggung jawab di setiap kegiatan yang sedang berlangsung yang memantau akan
pekerjaan tersebut, karena jika terjadi kesalahan maka perwira yang bertanggung jawab
atas kejadian tersebut lah yang akan bertanggung jawab.
Adapun seperti halnya melakukan suatu pengoperasian yaitu perlunya pemantauan
langsung akan kegiatan tersebut guna menghindari terjadi suatu kegagalan seperti yang
penulis alami tentang gagalnya pengoperasian main generator di atas kapal MT. Tender
Harmony. Biasanya dalam melakukan kegiatan sudah tercipta kelompok-kelompok yang
berdinas jaga dan di dalam kelompok tersebut terdapat seorang perwira selaku pemegang
jabatan sekaligus tanggung jawab di atas kapal.
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A.Situasi dan Kondisi


Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (qualitative research) karena
penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah dan data yang terkumpul beserta
analisisnya bersifat kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif pada hakikatnya adalah
mengamati orang dalam lingkungannya, berinteraksi dengan mereka, berusaha
memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Nasution (dalam
Rukajat 2018). Menurut Rukin (2019:6) penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan Indukatif.
Penonjolan proses penelitian dan pemanfaatan landasan teori di lakukan agar focus
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu, landasan teori juga bermanfaat
untuk memberikan gambaran umum tentang latar belakang dan sebagai bahas
pembahasan hasil penelitian. Masih menurut Rukin (2019:6) menyebutkan bahwa
penelitian kualitatif menekankan pada makna, penelaran, definisi suatu situasi tertentu,
serta lebih banyak peneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Alasan peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif karena sesuai dengan
sifat dan tujuan peneliti yang ingin diperoleh bukan menguji hipotesis tetapi berusaha
mendapat gambaran yang nyata mengenai”Analisis Menurunnya Kinerja Sistem
Pelumasan Terhadap Mesin Induk Di kapal MT.Tender Harmony”.
B.TEMUAN
Selama penulis melaksanakan praktek laut di atas kapal MT.Tender Harmony,penulis
banyak menemukan masalah-masalah seperti salah pemasangan Valve in/out air jacket
sehingga crew engine bingung untuk mengoperasikan .Adapun temuan masalah lain
seperti:
1. Tidak terpasangnya safety valve terhadap air starter main engine.
C.URUTAN KEJADIAN
Dalam kejadian seperti hal-nya kegagalan dalam mauover diatas kapal dan
menyebabkan kapal slowdown atau stop engine
1.penyebab kegagalan
Penyebab kegagalan pada menurunnya kinerja system pelumasan terhadap mesin induk
adalah kurang nya perawatan oil sehingga mesin induk mengakibatkan panas.
2. Dampak Kegagalan
Dampak kegagalan adalah biasa di sebut akibat atau efek yang terjadi pada mesin
induk dan piston ring mengalami aus sehingga pemakaian Oil boros dan mesin tidak
berjalan secara efektif.
BAB IV
PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan masalah dalam penelitian ini


maka penulis dapat menarik kesimpulan yang sesuai dengan kondisi dan
kenyataan yang terjadi diatas MT. Tender Harmony dalam menurunnya
tekanan minyak lumas mesin induk, kesimpulan tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Penyebab tekanan minyak lumas mesin induk menurun, yaitu tangki
endap yang kekurangan minyak pelumas, saringan minyak lumas yang
kotor atau tersumbat, RPM pompa rendah yang disebabkan oleh adanya
lumpur didalam pompa yang ikut terhisap, ausnya roda gigi dan busing
pompa minyak lumas yang macet atau rusak;
2. Turunnya tekanan minyak pelumas sangat berpengaruh pada kerja mesin
induk seperti, suhu pada mesin induk yang panas, karena adanya gesekan
antara torak dengan silinder liner yang semakin besar yang dapat
mengakibatkan keausan serta berdapak pada menurunya daya dari mesin
induk.
Cara penanganan agar tekanan minyak lumas normal adalah segera
melakukan penambahan minyak pelumas pada sumptank yang
kekurangan minyak pelumas, selalu membersihkan saringan minyak
lumas karena saringan minyak lumas yang dipenuhi kotoran akan cepat
menyumbat, memberi grease pada busing pompa agar gesekan pada
busing berkurang dan tidak macet serta melakukan perawatan pada
pompa minyak lumas secara berkala agar menjaga RPM dari pompa
minyak lumas tetap stabil sehingga tidak terjadi penurunan tekanan
minyak pelumas pada mesin induk.
B. Saran-saran

Hasil penelitian yang didapat, penulis akan menyampaikan saran-


saran yang mungkin dapat berguna dalam menanggulangi atau mencegah
tekanan minyak lumas mesin induk menurun. Adapun saran-saran yang
yang dapat disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya ketelitian dalam memeriksa tanki endap minyak pelumas
harus lebih ditingkatkan, selalu menjaga saringan minyak lumas agar
tetap bersih serta selalu menjaga RPM pompa dengan melakukan
perawatan rutin pompa minyak lumas;
2. Sebaiknya selalu teliti dan hati-hati dalam melaksanakan dinas jaga
kamar mesin. Catat jurnal log book sesuai dengan apa yang ada pada
setiap permesinan diatas kapal dan lakukan pengecekan tiap-tiap tanki
yang ada serta semua indikator yang ada agar tekanan pada pompa
termonitor dengan baik;
3. Sebaiknya diberikan pendekatan, pemahaman dan menekankan untuk
lebih intensif dalam melakukan perawatan dan pengecekan tekanan
minyak pelumas di atas kapal oleh masinis ataupun KKM sebagai
pemimpin dan penanggung jawab, serta seharusnya masinis
meningkatkan kemampuan.
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, W. 1975. Motor bakar torak, pt. Pradnya
paramita, Jakarta Boentarto. 1992. MOTOR BENSIN, Yogyakarta.
Burghardt, M.D ; Kingsley, G.D. 1983. MARINE DIESEL, New York
Daryanto. 2004. Sistem pendinginan & pelumasan, yrama widya,
Bandung Endrodi, MM. 2002. Motor diesel penggerak utama, BPLP,
Semarang Maanen, P.V. motor diesel kapal, Jilid I.
Sugiyono, 2010, Metode PenelitianBisnis (PendekatanKuantitatif, Kualitatif dan
R&D), Alfabeta, Bandung.
Wartawan, A.L. 1983. Minyak pelumas pengetahuan dasar & cara
penggunaanya, pt.Gramedia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai