Anda di halaman 1dari 43

SIMULASI CONTROLLER CONVEYOR PENGISIAN

BOTOL MENGGUNAKAN CX-PROGRAMMER DAN CX-


DESIGNER

TUGAS AKHIR

Oleh :

Nama Mahasiswa : Catrine


Stambuk/NIM : 15OSP019

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna


menyelesaikan program Diploma III Program Studi Otomasi Sistem
Permesinan

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I.


POLITEKNIK ATI MAKASSAR
2018
HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL : SIMULASI CONTROLLER CONVEYOR PENGISIAN BOTOL DENGAN


CX-PROGRAMMER DAN CX-DESIGNER

NAMA MAHASISWA : CATRINE

NOMOR STAMBUK : 15OSP019

JURUSAN/ PROGRAM STUDI : OTOMASI SITEM PERMESINAN

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Taufik Muchtar, ST,M.MT Atikah Tri Budi Utami, ST, M.Engsc


NIP. 19770816 20031 1 001 NIP. 19760501 200112 2 003

Mengetahui,

Direktur Ketua Jurusan


Politeknik ATI Makassar Otomasi Sistem Permesinan

Amrin Rapi, ST, MT Atikah Tri Budi Utami, ST, M.Engsc


NIP. 19691011 199412 1 001 NIP. 19760501 200112 2 003

2
HALAMAN PENGESAHAN

Telah diterima oleh Panitia Ujian Akhir Program Diploma Tiga (D3) yang ditentukan

sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Politeknik ATI Makassar Nomor

:.........................................tanggal ……………....yang telah dipertahankan di depan Tim Penguji

pada hari……….Tanggal..................2018 sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya

(A.Md) Teknik Industri dalam program studi Teknik Elektro Industri Pada Politeknik ATI

Makassar.

PANITIA UJIAN :

Pengawas : 1. Kepala Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian R.I

2. Direktur Politeknik ATI Makassar

Ketua : Muslimin, ST, MT (……………………………….)

Sekretaris : Ir. Nurhayati Djabir, MT (………………………….……)

Penguji I : Muslimin, ST, MT (……………………………….)

Penguji II : Ir. Nurhayati Djabir, MT (……………………………….)

Penguji III : Wahida, ST, MT (……………………………….)

Pembimbing I : Taufik Muchtar, ST,M.MT (……………………………….)

Pembimbing II : Atikah Tri Budi Utami, ST, M. Engsc (……………………………….)

3
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : CATRINE

NIM : 15OSP019

PROGRAM STUDI : OTOMASI SISTEM PERMESINAN

Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti dan dapat dibuktikan sesuai dengan hukum yang

berlaku di negara Republik Indonesia bahwa tugas akhir saya adalah hasil karya orang lain,

maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut tanpa melibatkan institusi

Politeknik ATI Makassar atau orang lain.

Makassar, 2018

Yang Menyatakan,

(Catrine)

4
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, karena berkat kasih karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini pada waktu yang ditentukan.

Proses menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini memerlukan kesabaran, ketelitian, dan

semangat pantang menyerah untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penulis menyadari pula

bahwa segala kemampuan yang dimiliki tentunya akan tergambar dalam laporan ini. Untuk itu,

penulis membuka diri untuk menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan laporan ini.

Berbagai kendala penulis hadapi dalam proses penyusunan dan penyelesaian Laporan Tugas

Akhir ini. Namun berkat bantuan dan dorongan yang diberikan berbagai pihak, dan tekad yang

membara akhirnya Laporan Tugas Akhir ini dapat terangkum.

Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan studi di Bidang

teknik industri, Program Studi D3 jurusan/program studi Otomasi Sistem Permesinan.

Kesalahan juga merupakan bagian tak terpisahkan dari jalan kehidupan manusia. Sehingga

hanya pintu maaflah yang kami harapkan atas kesalahan-kesalahan kami. Dengan segala

kerendahan hati, kami berharap apa yang ada dalam buku Tugas Akhir ini dapat bermanfaat,

dan berguna sebagai sumbangan pikiran bagi kita semua dalam berprestasi turut mengisi

pembangunan Bangsa dan Negara.

Oleh karena itu maka kesempatan yang berbahagia ini selayaknya penulis dapat

menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada:

5
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menjaga setiap langkah kehidupan penulis, memberkati

setiap usaha, menjawab setiap doa tepat pada waktun-Nya, dan memberikan jalan yang

terbaik bagi penulis.

2. Orang tua tercinta yang banyak memberi kasih sayang yang tulus tanpa pamrih, yang tak

henti-hentinya memberi semangat, dorongan serta doa selama penulis menempuh

pendidikan.

3. Saudara-saudara yang senantiasa mendukung selama penulis menempuh pendidikan.

4. Bapak Amrin Rapi, ST, MT selaku Direktur Politeknik ATI Makassar.

5. Ibu Atikah Tri Budi Utami, ST,M.EngSc selaku Ketua Jurusan Politeknik ATI Makassar,

sekaligus pembimbing II.

6. Bapak Yulianus L., ST.,MM selaku penasehat akademik yang senantiasa memberikan

nasehat dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

7. Bapak Taufik Muchtar., ST,MT selaku Pembimbing I yang selalu memberikan saran dan

kritik demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini.

8. Ibu Atikah Tri Budi Utami, ST,M.EngSc selaku Pembimbing II yang selalu memberikan

saran dan kritik demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini.

9. Bapak Yuriadi, ST yang meluangkan waktu dan pikirannya dalam membantu pengerjaan

tugas akhir ini.

10. Teman–teman seperjuangan program studi Otomasi Sistem Permesinan terutama

elektro 015 tanpa terkecuali yang susah senang selalu bersama.

6
11. Adik-adik program studi Otomasi Sistem Permesinan terutama elektro 016 (Fajri, Akbar,

Andi, Ahmad, Rafii, Eko, dan yang tidak sempat saya sebutkan) yang membantu saya

dalam mengerjakan tugas akhir ini.

12. Teman-teman ATIM yang selalu menasehati dan berdo’a saat lagi kesusahan. Semoga

Tuhan memberikan pahala atas kebaikannya.

Meskipun hanya dalam bentuk sederhana penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan

laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Sebagai penutup, kepada pembaca yang budiman,

penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan laporan ini

kedepannya. Semoga laporan ini berguna kepada orang lain maupun kepada diri penulis.

Makassar, 2018

(Catrine)

7
ABSTRAK

CATRINE 15OSP019. Simulasi Controller Conveyor Pengisian Botol Menggunakan CX-


Programmer dan CX-Designer. Di bawah bimbingan Taufik Muchtar selaku Pembimbing I dan
Atikah Tri Budi Utami selaku Pembimbing II.
Alat pengisian botol secara otomatis sudah banyak digunakan di perusahaan-
perusahaan minuman. Akan tetapi pada alat yang sudah ada membutuhkan tempat yang cukup
luas karena membutuhkan conveyor yang panjang dan proses yang dilalui juga banyak. Selain
itu, efisiensi waktu juga menjadi masalah apabila memakai alat dengan conveyor yang panjang
seperti ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat suatu simulasi pengisian air dalam botol
secara otomatis dengan menggunakan CX-Designer dan CX-Programmer. Pada hasil pengujian,
PLC akan menerima input dari push button untuk star stop, limit switch untuk mendeteksi posisi
botol dan tangki. Keuntungan dari pembuatan simulasi ini adalah memudahkan mengetahui
letak kesalahan pada rangkaian jika terjadi kerusakan. Selain sebagai simulasi, aplikasi ini juga
dapat diaplikasikan ke sistem yang ada dengan melakukan beberapa penyesuaian. Berdasarkan
pengujian dan analiasa yang telah dilakukan pada CX-Programmer dan CX-Designer, simulasi
control conveyor dan pengisian botol secara otomatis telah berhasil.

Kata Kunci : PLC, CX-Programmer, CX-Designer, Limit Switch, Conveyor.

8
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
ABSTRAK ……………………………………………………………………….………….... ............... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………… ............ 2
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………………………….. ............ 2
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………………... .............. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………….... ................ 3


A. Programmable Logic Controller (PLC) ......................................................... 3
B. Limit Switch ................................................................................................. 7
C. CX-Designer ................................................................................................. 8
D. CX-Programmer .......................................................................................... 9
E. Conveyor .................................................................................................... 11

BAB III METODE PENELITIAN............................................................................ 12


A. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………………….……….. ............ 12
B. Bahan .......................................................................................................... 12
C. Jenis Penelitian ........................................................................................... 12
D. Metode Perancangan ................................................................................. 12
E. Teknik Pengujian dan Pengukuran Sistem .................................................. 13
F. Perancangan Perangkat Lunak PLC ............................................................. 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 14


A. Proses Perancangan ................................................................................... 14
B. Prinsip Kerja Sistem .................................................................................... 20
C. Pengujian Sistem Melalui CX Designer ....................................................... 21
D. Pengujian Sistem pada Tampilan CX Designer ........................................... 25

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 30


A. Kesimpulan .................................................................................................. 30

9
B. Saran ........................................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 31

10
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1. Hasil Pengujian Pada Tampilan CX-Designer… ............................ 22

11
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Komponen-Komponen Penyusun (PLC). ................................. 5
Gambar 2.2. Bentuk fisik limit switch dan skema hubungan kontak .......... 7
Gambar 2.3. Tampilan CX-Designer ............................................................ 8
Gambar 2.4. Tampilan CX-Programmer ...................................................... 9
Gambar 2.5. Bentuk fisik Conveyor ............................................................ 11
Gambar 4.1. Desain Alat pada CX- Designer. ............................................... 15
Gambar 4.2. Ladder diagram CX-Programmer. ........................................... 18
Gambar 4.3. Blok Diagram Sistem ............................................................... 21
Gambar 4.5.Kondisi Sistem Saat Tangki Kosong .......................................... 25
Gambar 4.6. Kondisi Sistem Saat Tangki Terisi ............................................ 26
Gambar 4.7. Kondisi Sistem Saat Pengisian Botol ....................................... 27
Gambar 4.8. Kondisi Sistem Saat Botol Penuh. ........................................... 28

12
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air sangat dibutuhkan di bidang industri, pertanian, pemadaman kebakaran, tempat

rekreasi, transportai, dan lain-lain. Namun tidak semua masyarakat Indonesia menggunakan

sumber air yang bersih. (Anggono W)

PLC banyak digunakan pada aplikasi-aplikasi industri, seperti proses pengepakan,

penanganan bahan, perakitan otomatis dan lain sebagainya. Hampir semua aplikasi yang

memerlukan kontrol listrik atau elektronik membutuhkan PLC.

Sistem kontrol untuk industri yang menggunakan PLC mampu mengontrol mesin-

mesin atau proses dengan daya guna dan ketelitian yang tidak tertandingi oleh sistem

kontrol konvensional dengan menggunakan relay elektromekanis. Relay elektromekanis

dapat menimbulkan panas yang cukup besar jika beroperasi penuh, dan sistem kontrol ini

memerlukan penyambungan kabel antara satu dengan lainnya (hardware), sehingga

instalasi atau bahkan perubahan yang sederhanapun memakan waktu dan biaya. Namun

dengan kemajuan teknologi, tercipta relay solid state seperti yang dipakai pada PLC untuk

menggantikan rangkaian relay sederetan (konvensional).

Penelitian ini dibuat untuk realisasi suatu sistem pengisian air pada botol secara

otomatis terutama dalam industri minimum dan makanan. Maraknya permasalahan pada

pengisian botol dengan air semakin banyak dialami pada industri, maka dibutuhkan suatu

13
alat bantu untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan dengan cepat dan hasil yang

baik. Karena perkembangan teknologi yang terus maju terutama di bidang industri maka

diciptakan teknologi pemrograman dengan menggunakan suatu sistem kontrol logika yang

dikenal sebagai Programmable Logic Control. Solusi ini dapat meminimalisir tenaga kerja

manusia dimana dapat digantikan dengan menggunakan mesin teknologi pemrograma ini,

yang dapat dikendalikan secara otomatis dan dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat.

Teknologi ini memiliki memori yang dapat diprogram dan menyimpan perintah-

perintah untuk melakukan fungsi - fungsi khusus seperti logic, sequencing, timing, counting

dan arithmetic untuk mengontrol berbagai jenis proses dan mesin melalui analog atau

digital input output modules.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana membuat simulasi

controller conveyor pengisian botol menggunakan CX-Programmer dan CX-Designer.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat simulasi controller conveyor

pengisian botol menggunakan CX-Programmer dan CX-Designer, serta memahami fungsi

sensor Limit Switch yang digunakan pada pengaplikasian pengisian botol CX-

Programmer dan CX-Designer.

D. Manfaat Penelitian

Pembuatan sistem monitoring pengisian botol dapat dimanfaatkan untuk

realisasi otomasi pengisian air pada botol dalam bidang industri minuman dan makanan.

14
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Programmable Logic Controller (PLC)

Sebuah PLC (kepanjangan dari programmable logic controller) adalah sebuah alat

yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada

sistem control proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan

(melaui sensor-sensor terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan

sesuai yang dibutuhkan berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logic, 0,1

hidup atau mati). Pengguna membuat program (yang umumnya dinamakan diagram

tangga atau ladder diagram) yang kemudian harus dijalankan oleh PLC yang

bersangkutan. Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada

instrumen keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati.[7]

Terdapat dua jenis mekanik yang umum untuk sistem-sistem PLC yaitu tipe kotak

tunggal dan tipe modular dan rak. Tipe kotak tunggal umumnya digunakan untuk

pengontrolan berukuran kecil yang dapat diprogram dan dipasarkan dalam bentuk

kemasan terpadu, lengkap dengan catu daya, prosesor, memori, dan unit-unit/output.

Biasanya jenis PLC semacam ini dapat memiliki 40 titik output dan sebuah unit memori

yang dapat menyimpan sekitar 300 hingga 1000 intruksi. Tipe modular terdiri dari

modul-modul yang terpisah, masing-masingnya untuk catu daya, kereta prosesor, dan

sebagainya yang seringkali dipancangkan pada jalur-jalur rel di dalam sebuah lemari

15
logam. Tipe rak dapat dipergunakan untuk semua ukuran pengontrol terprogramkan

dan memiliki beraneka ragam unit fungsional yang dikemas sebagai modul-modul yang

berdiri sendiri yang dapat ditancapkan ke dalam soket-soket pada sebuah landasan

berbentuk rak.

Otomasi di industri banyak banyak menggunakan programmable logic controller.

Programmable Logic Controller banyak diaplikasikan, misalnya control lift, evelator,

konveyor, dan lain-lain.

PLC banyak digunakan pada aplikasi-aplikasi industri, misalnya pada proses

pengepakan, penanganan bahan, perakitan bahan, perakitan otomasi dan lain

sebagainya. Dengan kata lain, hampir semua aplikasi yang memerlukan control listrik

atau elektronik membutuhkan PLC. Banyak kelebihan penggunaan PLC dari penggunaan

relay konvensional untuk sistem kompleks.

Ada istilah yang sudah lazim dikalangan elektronika maupun pengguna PLC, yaitu

istilah “sinking” dan “sourcing”. Istilah sinking berkaitan dengan penarikan atau

penyedotan sejumlah arus piranti luar (eksternal), istilah ini berkaitan dengan tanda “-“

(terminal negatif) atau GND (ground). Sedangkan istilah sourcing yang berkaitan dengan

terminal atau tanda “+” atau Vcc, berkaitan dengan pemberian sejumlah arus ke piranti

luar (eksternal).

Masukan dan keluaran, baik yang bersifat singking maupun sourcing hanya bisa

menghantarkan arus listrik satu arah (searah) saja, artinya menggunakan catu daya DC.

Dengan demikian, setiap jalur masukan atau keluaran memiliki terminal (+) dan (-), jika

terdapat masukan, maka akan terdapat 10 (5 x 2) terminal sekrup, yang masing-masing

16
bertanda (+) dan (-). Namun, hal ini kemudian dihindari dengan cara menyatukan

terminal (-).

Tiap-tiap PLC pada dasarnya merupakan sebuah mikrokontroller (CPU PLC bisa

berupa mikrokontroller maupun mikroprosesor) yang dilengkapi dengan periferal yang

dapat berupa masukan digital, keluaran digital atau relay. Perangkat lunak programnya

sama sekali berbeda dengan bahasa computer seperti pascal, basic, C, dan lain-lain,

programnya menggunakan apa yang dinamakan sebagai diagram tangga atau ladder

diagram.

Dalam hal ini, prosesor akan mengontrol peralatan luar yang terkoneksi dengan

modul output berdasarkan kondisi perangkat input serta program ladder yang

tersimpan pada memori PLC tersebut. Secara umum pemetaan PLC relatif sama, tetapi

secara teknis terdapat beberapa perbedaan (terutama istilah) untuk setiap PLC dari

setiap vendor yang berbeda.

Perangkat keras PLC pada dasarnya tersusun dari empat komponen utama yaitu :

Prosesor, Power Supply, Memori dan Modul Input/Output secara fungsional interaksi

antara keempat komponen penyusun PLC dapat diilustrasikan pada gambar berikut :

Gambar 2.1 Komponen-Komponen Penyusun PLC. [3]

17
a. Prosesor

Fungsi utama sistem prosesor pada PLC adalah mengatur tugas pada

keseluruhan sistem PLC. Selain itu, pada sistem ini dilakukan operasi-operasi

matematis, manipulasi data, tugas-tugas diasnostik, dan lain sebagainya.

Mikroprosesor yang digunakan PLC ini dapat dikategorikan berdasarkan panjang

atau ukuran bit dari register-register prosesor tersebut. Ukuran standar jumlah bit

yang umum adalah 8, 16, dan 32 bit. Semakin panjang ukuran jumlah bit, semakin

cepat proses yang terjadi pada PLC tersebut.

b. Unit Power Supply

Umumnya, power supply PLC membutuhkan tegangan masukan dari sumber

AC yang besarnya bervariasi antara 120 sampai 220 VAC. Hanya sebagian kecil PLC

yang membutuhkan tegangan input dari sumber DC (umumnya, besar sumber

tegangan ini adalah 24 VDC).

c. Memori

Memori adalah area dalam CPU PLC tempat data serta program disimpan

dan dieksekusi oleh prosesor. Pengetahuan tentang sistem memori pada PLC akan

sangat membantu dalam memahami cara kerja PLC.

d. Modul Input dan Output

Modul input dan output inilah yang terkoneksi langsung antara masukan ke

PLC dengan beban yang akan dikontrol. Modul input dan output berasosiasi atau

bersesuaian dengan alamat bit input dan bit output.

18
B. Limit Switch

Limit Switch (saklar pembatas) adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang

mempunyai tuas actuator sebagai pengubah posisi kontak terminal (dari Normally

Open/ NO ke Close atau sebaliknya dari Normally Close/ NC ke Open). Posisi kontak

akan berubah ketika tuas actuator tersebut terdorong atau tertekan oleh suatu objek.

Sama halnya dengan saklar pada umumnya, limit switch juga hanya mempunyai dua

kondisi, yaitu menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik. Dengan kata lain

hanya mempunyai kondisi ON atau OFF. Namun sistem kerja limit switch berbeda

dengan saklar pada umumnya, jika pada saklar umumnya sistem kerjanya akan diatur/

dikontrol secara manual oleh manusia (baik diputar atau ditekan). Sedangkan limit

switch dibuat dengan sistem kerja yang dikontrol oleh dorongan atau tekanan (kontak

fisik) dari gerakan suatu objek pada aktuator, sistem kerja ini bertujuan untuk

membatasi gerakan ataupun mengendalikan suatu objek/mesin tersebut, dengan cara

memutuskan atau menghubungkan aliran listrik melalui terminal kontaknya.[2]

Gambar 2.2 Bentuk Fisik Limit Switch Dan Skema Hubungan Kontak[5]

19
C. CX-Designer

CX-Designer adalah sebuah software HMI buatan Omron yang berfungsi untuk

memvisualisasikan kejadian, peristiwa, atau pun proses yang sedang terjadi di plant

secara nyata sehingga dengan HMI operator lebih mudah dalam melakukan pekerjaan.

Biasanya HMI digunakan juga untuk menunjukkan kesalahan mesin, status mesin,

memudahkan operator untuk memulai dan menghentikan operasi, serta memonitor

beberapa part pada mesin produksi. [4]

Gambar 2.3 Tampilan CX Designer

20
D. CX-Programmer

CX-Programmer merupakan software khusus untuk memprogramkan PLC Buatan

OMRON. CX-Programmer ini sendiri merupakan salah satu software bagian dari CX One.

Dengan CX Programmer kita bisa memprogramkan aneka PLC buatan omron dan adanya

fitur simulasi tanpa harus terhubung dengan PLC, sehingga bisa mensimulasikan ladder

serta simulasi ini bisa menghubungkan dengan HMI PLC Omron yang telah dibuat

dengan menggunakan CX-Designer.[6]

Gambar 2.4 Tampilan CX Programmer

Keterangan tampilan CX-Programmer

a. Title Bar

Menunjukkan nama file atau data tersimpan dan dibuat pada CX Programmer.

b. Menu

Pilihan untuk memilih menu.

21
c. Toolbar

Pilihan untuk memilih fungsi denngan menekan tombol.

d. Section

Dapat membagi program kedalam beberapa blok. Masing-masing blok dapat

dibuat atau ditampikan.

e. Project WorkSpace Project Tree

Mengatur program dan data. Dapat membuat duplikat dari setiap elemen dengan

melakukan Drag dan Drop diantara proyek yang berbeda atau melalui suatu proyek.

f. Ladder Window

Layar sebagai tampilan atau membuat diagram tangga.

g. Output Window

Menunjukkan informasi error saat melakukan compile (error check). Menunjukkan

hasil dari pencarian kontak/koil di dalam list form. Menunjukkan detail dari error yang

ada pada saat loading suatu proyek.

h. Status Bar

Menunjukkan suatu informasi seperti nama PLC status on line/offline, lokasi dari

cell yang sedang aktif.

i. Information Window

Menampilkan nama, alamat atau nilai dan comment dari symbol yang sedang

dipilih cursor.

22
j. Symbol Bar

Menampilakan nama, alamat atau nilai dan comment dari symbol yang sedang

dipilih cursor.

E. Conveyor

Conveyor berasal dari kata “convoy” yang artinya berjalan bersama dalam grup

besar. Conveyor berfungsi mengangkut suatu barang dalam jumlah besar dan dapat

mengatasi jarak yang diberikan. Conveyor telah banyak dipakai industri di seluruh dunia

untuk menghemat tenaga manusia. Table top chain conveyor merupakan salah satu

jenis chain conveyor yang banyak dipakai dalam industri minuman botol untuk pengisian

botol minuman. Presless combiner conveyor adalah conveyor yang dapat melakukan

transfer produk dari multi lines conveyor. Conveyor ini berfungsi untuk mengatur

pengurangan tekanan yang disebabkan oleh rentetan produk (botol minuman) di atas

conveyor akibat tumbukan antar produk yang terjadi akibat adanya penyempitan jalur

produksi conveyor.[1]

Gambar 2.5 Bentuk fisik Conveyor. [2]

23
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Kampus Politeknik ATI

Makassar pada bulan Juli - Agustus 2018.

B. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini yaitu:

a. PC Acer Aspire AMD C-60 APU

b. Aplikasi CX-One Version 9.2(CX Programmer dan CX Designer)

C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and

Development. Digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji ke efektifan

produk tersebut.

D. Metode Perancangan

Ada beberapa metode yang akan dilakukan dalam perancangan program yang akan

digunakan untuk membuat control conveyor dan pengisian botol mengunakan cx

programmer dan cx designer.

1) Mendesain alat menggunakan cx-designer

2) Membuat diagram blok dari alat

3) Membuat leader diagram PLC di CX Programmer

4) melakukan uji coba program CX Programer di CX Designer

24
E. Teknik Pengujian dan Pengukuran Sistem

Dalam penelitian ini dilakukan langkah-langkah untuk pengujian sistem serta

pengumpulan data yaitu membuat program pada CX Programmer setelah itu disimulasikan

ke CX Designer.

F. Perancangan Perangkat Lunak pada PLC

Pada perancangan ini, CX programer akan digunakan untuk membuat program yang

akan di upload kedalam PLC untuk mengaktifkan komponen-komponen yang terhubung

dengan PLC sesuai dengan rancangan yang telah dibuat pada CX Designer. Adapun sistem

kerja program yang akan dibuat adalah pada saat Push Button start ditekan, proses

sekuensial mulai bekerja. Dalam hal ini, konveyor (motor) 1 akan mulai bergerak sampai

terdeteksi kehadiran sebuah botol oleh detektor kehadiran botol.

Setelah kehadiran botol terdeteksi maka valve Out tanki akan terbuka untuk mengisi

cairan sampai detektor isi botol mendeteksi level tertentu yang telah dicapai oleh botol.

Kemudian valve out akan menutup dan konveyor bergerak kembali sampai botol

selanjutnya terdeteksi.

25
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Proses Perancangan

Proses perancangan dan pembuatan simulasi controller conveyor pengisian botol

menggunakan CX Programmer dan CX Designer ini dimulai dengan melakukan perancangan

sistem yang meliputi instalasi software seperti CX Programer dan CX Designer kemudian

mendownload program yang telah dibuat pada CX Programer ke PLC.

1. Desain Alat pada CX Designer

Program yang dibuat sebelumnya di CX Programmer akan disimulasikan pada aplikasi

CX Designer, caranya yaitu dengan mengatur alamat-alamat yang digunakan pada program

pada CX programmer .

26
Timer

Gambar 4.1. Desain alat pada CX Designer

Keterangan gambar 4.1 :

LSA : Limit Switch untuk mendeteksi tangki dalam keadaan penuh.

LSB : Limit Switch untuk mendeteksi tangki dalam keadaan kosong.

LSC : Limit Switch untuk mendeteksi botol dalam keadaan kosong.

LSD : Limit Switch untuk mendeteksi botol dalam keadaan penuh.

27
Start/Stop : Tombol push button on/off berfungsi untuk

mematikan dan menghidupkan mesin.

Conveyor 1 : Conveyor 1 berfungsi untuk menggerakkan botol

kosong dan memindahkannya ke conveyor 2

setelah botol telah diisi penuh.

Conveyor 2 : Conveyor 2 berfungsi untuk menggerakkan botol

penuh ke wadah yang telah di siapkan.

Timer : Setting waktu tiga detik (waktu tunda botol diisi

setelah sensor pendeteksi bekerja).

Indikator : Lampu indikator conveyor 1 dan conveyor 2

berfungsi untuk menunjukkan informasi bahwa

conveyor telah aktif atau mati.

Tangki : Wadah penampungan air sebelum air tersebut

disalurkan ke dalam botol kosong.

28
Kran air : Berfungsi untuk mengeluarkan air dari selang dan

mengontrol jumlah air yang akan dikeluarkan ke

dalam tangki.

Botol Kosong : Wadah penampungan yang akan diisi air dari

tangki.

Botol penuh : Wadah penampungan yang telah di isi air dari

tangki.

29
2.Pembuatan program pada CX Programmer
Pembuatan program dilakukan mengunakan aplikasi CX Programer. Program yang

dibuat adalah program yang akan mengontrol Conveyor, tangki serta pengontrolan untuk

sensor. Program yang digunakan dapat dilihat pada gambar berikut ini.

30
31
Gambar 4.2. Ladder diagram CX-Programmer.

B. Prinsip kerja Sistem

Sistem ini merupakan sistem yang digunakan untuk mengontrol conveyor dan pengisian

botol mengunakan CX Programer. Cara kerja alat ini adalah pada saat Push Button start

ditekan, proses sekuensial mulai bekerja. Dalam hal ini, conveyor 1 akan mulai bergerak

sampai terdeteksi kehadiran sebuah botol oleh detektor kehadiran botol.

Setelah kehadiran botol terdeteksi maka valve output tangki akan terbuka untuk

mengisi cairan sampai detektor isi botol mendeteksi level tertentu yang telah dicapai oleh

botol. Kemudian valve out akan menutup dan konveyor bergerak kembali sampai botol

selanjutnya terdeteksi.

32
Berikut diagram blok alat kontrol konveyor pengisi botol mengunakan CX Programer,

dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini.

CX Programer
PLC Conveyor

CX Designer

Limit switch
PC CONSULE

Gambar 4.3. Blok Diagram Sistem

C. Pengujian Sistem Melalui CX Designer

Pada pengoperasian sistem kontrol conveyor dan pengisian botol ini dilakukan

menggunakan perangkat lunak CX Designer. Dengan cara mengupload program yang dibuat

tadi mengunakan CX Programer kedalam CX Designer. Perhatikan Tabel 5.1 pengujian

Sistem Control Conveyor dan pengisian botol.

33
Tabel 5.1. Hasil Pengujian Pada Tampilan CX Designer

No. Kondisi Kondisi Alat


Kontroler Conveyor Conveyor LSA LSB LSC LSD Timer Indikator vin Vout
1 2
Tombol
1 start ON ON OFF OFF OFF OFF OFF ON OFF OFF
ditekan
LSB
mendeksi
2 ON ON OFF ON OFF OFF OFF ON ON OFF
tangki
kosong
LSA
mendeteksi
3 ON ON ON OFF OFF OFF OFF ON OFF OFF
Tangki
penuh
LSD
4 mendeteksi OFF ON OFF OFF OFF ON ON ON OFF OFF
botol
Pengisian
5 OFF ON OFF OFF OFF OFF OFF ON OFF ON
Botol
LSC
mendeteksi
6 ON ON OFF OFF ON OFF OFF ON OFF OFF
botol
penuh
Tombol off
7 OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF
ditekan

Pada tabel diatas merupakan hasil pengoperasian sistem pengontrolan conveyor dan

pengisian botol mengunakan CX Programer pada CX Designer. Pada awalnya tekan tombol

start untuk mengaktifkan sistem. Apabila tangki dalam keadaan kosong maka sensor LSB

akan ON, valve input ON, dan air akan mengisi tangki. Setelah tangki penuh maka sensor

LSA akan ON, valve input OFF, dan air akan berhenti mengisi tangki. Ketika sensor

mendeteksi kehadiran botol kosong maka sensor LSD ON, Conveyor 1 OFF, timer ON dan

akan menghitung selama tiga detik. Setelah tiga detik valve output ON dan air akan mengisi

34
botol tersebut. Setelah botol penuh maka sensor LSC ON, valve output OFF, Conveyor 1

ON, dan botol akan berpindah ke Conveyor 2. Ketika tombol stop ditekan maka sistem akan

mati. Untuk lebih jelasnya berikut dijelaskan jalannya sistem :

1. Ketika tombol star ditekan mesin akan hidup, lampu indikator akan
menyala dan conveyor 1 dan conveyor 2 akan berjalan. Sensor LSA, LSB,
LSC, LSD, dan timer masih dalam kondisi Normally Open (NO) atau OFF.
Vin dan Vout masih menutup karena LSB dan LSD masih OFF.
2. Ketika LSB mendeteksi tangki dalam keadaan kosong posisi katup LSB
yang tadinya NO akan berubah menjadi Normally Close (NC),sehingga Vin
akan membuka dan air mengisi kedalam tangki sampai penuh. Dalam hal
ini sensor LSA, LSC, LSD,dan timer masih dalam keadaan NO. Conveyor 1
dan 2 berjan, lampu indikator mesin menyala,dan Vout menutup.

3. Ketika LSA mendeteksi tangki penuh posisi katub LSA yang tadinya NO
akan berubah menjadi Normally Close, sehingga Vin akan menutup dan
air akan berhenti mengisi tangki tersebut. Dalam hal ini sensor LSB, LSC,
LSD,dan timer dalam keadaan NO. Conveyor 1 dan 2 berjalan, lampu
indikator mesin menyala, dan Vout menutup.

4. Ketika LSD mendeteksi pergerakan botol kosong, bersamaan dengan itu


posisi katup LSD yang tadinya NO akan berubah menjadi Normally Close
dan timer juga akan berubah posisi menjadi Normally Close sehingga
timer akan menghitung selama 3 detik. Dalam hal ini sensor LSA, LSB,
dan LSC, dalam keadaan NO. Conveyor 1 berhenti berjaan, conveyor 2
berjalan, lampu indikator mesin menyala, Vin dan Vout menutup.

5. Ketika pengisian botol,secara bersamaan timer berubah posisi menjadi


Normally Open sehingga akan berhenti menghitung serta Vout membuka
akibatnya secara otomatis botol akan terisi oleh air . Dalam hal ini sensor
LSA, LSB, LSD dan LSC, dalam keadaan NO. Conveyor 1 berhenti berjalan,
conveyor 2 berjalan, lampu indikator mesin menyala, Vin menutup.

35
6. Ketika LSC mendeteksi botol dalam keadaan penuh posisi katup LSC yang
tadinya NO akan berubah menjadi Normally Close, sehingga Vout akan
menutup dan air akan berhenti mengisi botol tersebut. Conveyor 1 dan 2
berjalan. Dalam hal ini sensor LSA, LSB, LSD,dan timer dalam keadaan NO.
Vin menutup, lampu indikator mesin menyala. Ketika air pada tangki
sudah habis digunakan, maka proses pengulangan akan kembali terjadi
seperti pada poin pertama dan seterusnya.

7. Ketika tombol OFF ditekan mesin akan mati, semua komponen akan
kembali ke posisi kontak semula seperti Normally Close menjadi Normally
Open dan sebaliknya.

36
D. Pengujian Sistem pada tampilan CX Designer

1. Saat tangki kosong

Timer

Gambar 4.5. Kondisi Sistem Saat Tangki Kosong

Saat Push Button start ditekan, proses sekuensial akan mulai bekerja. Dalam hal ini,

conveyor 1 dan 2 yang tadinya mati yang ditandai dengan warna hijau tua akan mulai bergerak

dan berubah warna menjadi hijau terang. Saat sensor LSB mendeteksi tangki dalam keadaan

kosong, posisi katup LSB yang tadinya NO akan berubah menjadi Normally Close (NC), valve

input akan membuka dan air akan mengisi tangki tersebut secara otomatis. Ketika air mengisi

37
maka tangki akan ditandai dengan warna biru.. Dalam hal ini sensor LSA, LSC, LSD,dan timer

masih dalam keadaan NO. Lampu indikator mesin menyala,dan Vout menutup.

2. Saat tangki terisi

Timer

Gambar 4.6. Kondisi Sistem Saat Tangki terisi

Saat sensor LSA mendeteksi air dalam tangki sudah penuh maka valve output akan

menutup dan air akan berhenti mengalir, posisi katub LSA yang tadinya NO akan berubah

menjadi Normally Close. Dalam hal ini Conveyor 1 dan Conveyor 2 akan tetap bergerak.

Conveyor 1 akan berhenti ketika mendeteksi kehadiran botol dan warna lampu indikator

38
Conveyor 1 akan berubah menjadi hijau gelap. Dalam hal ini sensor LSB, LSC, LSD,dan timer

dalam keadaan NO. Lampu indikator mesin menyala, dan Vout menutup.

3.Saat pengisian botol

Timer

Gambar 4.7. Kondisi Sistem Saat Pengisian Botol.

Saat sensor LSD mendeteksi kehadiran botol kosong secara bersamaan conveyor 1

berhenti bergerak, posisi katup LSD yang tadinya NO akan berubah menjadi Normally Close dan

timer juga akan berubah posisi menjadi Normally Close sehingga timer akan menghitung selama

3 detik. Setelah 3 detik timer berubah posisi menjadi Normally Open sehingga akan berhenti

menghitung serta Vout membuka dan secara otomatis botol akan terisi oleh air ditandai

39
dengan warna biru. Air pada tangki terlihat berkurang ditandai dengan warna biru yang

semakin berkurang dan lama kelamaan tidak terlihat.. Kondisi sensor LSA, LSB, LSD dan LSC,

dalam keadaan NO. Conveyor 2 berjalan, lampu indikator mesin menyala.

4.Saat botol terisi penuh.

Timer

Gambar 4.8. Kondisi Sistem Saat Botol Penuh.

Saat sensor LSC mendeteksi air dalam botol sudah penuh posisi katup LSC yang tadinya

NO akan berubah menjadi Normally Close, sehingga Vout akan menutup dan air akan berhenti

mengisi botol. Botol tersebut akan pindah ke conveyor 2, conveyor 1 akan mulai bergerak

kembali sampai terdeteksi kehadiran sebuah botol oleh sensor LSD. Indikator Conveyor 1 akan

40
berubah warna menjadi hijau terang saat bergerak. Sensor LSA, LSB, LSD,dan timer dalam

keadaan NO. Lampu indikator mesin menyala. Ketika air dalam tangki habis proses

pengulangan akan kembali terjadi, valve input akan membuka kembali sampai air terdeteksi

oleh sensor LSA.

41
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu simulasi controller

pengisian botol menggunakan CX-Programmer dan CX-Designer telah berhasil dibuat dengan

menggunakan Limit Switch sebagai pendeteksi tangki dan botol serta menggunakan timer

sebagai jeda waktu pengisian air pada botol. Program dirancang terlebih dahulu pada CX-

Programmer, setelah itu program yang telah dirancang di simulasikan menggunakan CX-

Designer. Fungsi Limit Switch itu sendiri pada program yaitu untuk mendeteksi volume air

dalam tangki, mengontrol pengisian air pada tangki, mendeteksi botol yang akan di isi air, dan

mengontrol pengisian air pada botol kosong.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi

penulisan maupun dari segi perancangan software maka dari itu penulis mengharapkan adanya

pengembangan lebih lanjut dengan membuat perancangan hardware.

42
DAFTAR PUSTAKA

[1]Anggono W. 2009. Peningkatan Unjuk Kerja Table Top Chain Conveyor Dengan
Menggunakan Pressless Combiner Conveyor. Petra Christian University. (diakses pada
tanggal 24 Agustus 2018)
[2]Bastian. 2013. Conveyor-Line Shaft Spool Driven. http://www.turbosquid.com/3d-
models/lineshaft-driven-conveyor-3d-model/837891/ (diakses pada tanggal 24
Agusutus 2018)
[3]Iebhe. 2009. Mengenal Komponen Penyusun PLC-bagian 1.
http://ndoware.com/komponen-penyusun-plc.html/ (diakses pada tanggal 24
Agustus 2018)
[4]Indrawan I. 2013. Pembuatan Antarmuka Mesin Manusia Pada Modul Latih PLC
Berbasis Perangkat Lunak CX Designer. (diakses pada tanggal 24 Agustus 2018)
[5]Jatmiko T. 2013. Pengendali Lampu Pijar Menggunakan Limit Switch.
http://guraru.org/guru-berbagi/pengendali-lampu-pijar-menggunakan-limit-switch/
(diakses pada tanggal 24 Agustus 2018)
[6]Musbikhin. 2013. Pengantar CX Programmer (Seri Belajar PLC).
http://www.musbikhin.com/pengantar-cx-programmer-seri-belajar-plc/ (diakses
pada tanggal 24 Agustus 2018)
[7]Taufiq M. 2016. Rancang Bangun Sistem Pengontrolan Motor 3 Phasa Menggunakan
PLC Dan Arduino Berbasis Perangkat Lunak Labview. Politeknik Ati Makassar. (diakses
pada tanggal 24 Agustus 2018)

43

Anda mungkin juga menyukai