TUGAS AKHIR
Oleh :
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
2
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diterima oleh Panitia Ujian Akhir Program Diploma Tiga (D3) yang ditentukan
pada hari……….Tanggal..................2018 sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya
(A.Md) Teknik Industri dalam program studi Teknik Elektro Industri Pada Politeknik ATI
Makassar.
PANITIA UJIAN :
3
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Nama : CATRINE
NIM : 15OSP019
Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti dan dapat dibuktikan sesuai dengan hukum yang
berlaku di negara Republik Indonesia bahwa tugas akhir saya adalah hasil karya orang lain,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut tanpa melibatkan institusi
Makassar, 2018
Yang Menyatakan,
(Catrine)
4
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, karena berkat kasih karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini pada waktu yang ditentukan.
Proses menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini memerlukan kesabaran, ketelitian, dan
semangat pantang menyerah untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penulis menyadari pula
bahwa segala kemampuan yang dimiliki tentunya akan tergambar dalam laporan ini. Untuk itu,
penulis membuka diri untuk menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
Berbagai kendala penulis hadapi dalam proses penyusunan dan penyelesaian Laporan Tugas
Akhir ini. Namun berkat bantuan dan dorongan yang diberikan berbagai pihak, dan tekad yang
Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan studi di Bidang
Kesalahan juga merupakan bagian tak terpisahkan dari jalan kehidupan manusia. Sehingga
hanya pintu maaflah yang kami harapkan atas kesalahan-kesalahan kami. Dengan segala
kerendahan hati, kami berharap apa yang ada dalam buku Tugas Akhir ini dapat bermanfaat,
dan berguna sebagai sumbangan pikiran bagi kita semua dalam berprestasi turut mengisi
Oleh karena itu maka kesempatan yang berbahagia ini selayaknya penulis dapat
5
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menjaga setiap langkah kehidupan penulis, memberkati
setiap usaha, menjawab setiap doa tepat pada waktun-Nya, dan memberikan jalan yang
2. Orang tua tercinta yang banyak memberi kasih sayang yang tulus tanpa pamrih, yang tak
pendidikan.
5. Ibu Atikah Tri Budi Utami, ST,M.EngSc selaku Ketua Jurusan Politeknik ATI Makassar,
6. Bapak Yulianus L., ST.,MM selaku penasehat akademik yang senantiasa memberikan
7. Bapak Taufik Muchtar., ST,MT selaku Pembimbing I yang selalu memberikan saran dan
8. Ibu Atikah Tri Budi Utami, ST,M.EngSc selaku Pembimbing II yang selalu memberikan
9. Bapak Yuriadi, ST yang meluangkan waktu dan pikirannya dalam membantu pengerjaan
6
11. Adik-adik program studi Otomasi Sistem Permesinan terutama elektro 016 (Fajri, Akbar,
Andi, Ahmad, Rafii, Eko, dan yang tidak sempat saya sebutkan) yang membantu saya
12. Teman-teman ATIM yang selalu menasehati dan berdo’a saat lagi kesusahan. Semoga
Meskipun hanya dalam bentuk sederhana penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan
laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Sebagai penutup, kepada pembaca yang budiman,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan laporan ini
kedepannya. Semoga laporan ini berguna kepada orang lain maupun kepada diri penulis.
Makassar, 2018
(Catrine)
7
ABSTRAK
8
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
ABSTRAK ……………………………………………………………………….………….... ............... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xii
9
B. Saran ........................................................................................................... 30
10
DAFTAR TABEL
Halaman
11
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Komponen-Komponen Penyusun (PLC). ................................. 5
Gambar 2.2. Bentuk fisik limit switch dan skema hubungan kontak .......... 7
Gambar 2.3. Tampilan CX-Designer ............................................................ 8
Gambar 2.4. Tampilan CX-Programmer ...................................................... 9
Gambar 2.5. Bentuk fisik Conveyor ............................................................ 11
Gambar 4.1. Desain Alat pada CX- Designer. ............................................... 15
Gambar 4.2. Ladder diagram CX-Programmer. ........................................... 18
Gambar 4.3. Blok Diagram Sistem ............................................................... 21
Gambar 4.5.Kondisi Sistem Saat Tangki Kosong .......................................... 25
Gambar 4.6. Kondisi Sistem Saat Tangki Terisi ............................................ 26
Gambar 4.7. Kondisi Sistem Saat Pengisian Botol ....................................... 27
Gambar 4.8. Kondisi Sistem Saat Botol Penuh. ........................................... 28
12
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
rekreasi, transportai, dan lain-lain. Namun tidak semua masyarakat Indonesia menggunakan
penanganan bahan, perakitan otomatis dan lain sebagainya. Hampir semua aplikasi yang
Sistem kontrol untuk industri yang menggunakan PLC mampu mengontrol mesin-
mesin atau proses dengan daya guna dan ketelitian yang tidak tertandingi oleh sistem
dapat menimbulkan panas yang cukup besar jika beroperasi penuh, dan sistem kontrol ini
instalasi atau bahkan perubahan yang sederhanapun memakan waktu dan biaya. Namun
dengan kemajuan teknologi, tercipta relay solid state seperti yang dipakai pada PLC untuk
Penelitian ini dibuat untuk realisasi suatu sistem pengisian air pada botol secara
otomatis terutama dalam industri minimum dan makanan. Maraknya permasalahan pada
pengisian botol dengan air semakin banyak dialami pada industri, maka dibutuhkan suatu
13
alat bantu untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan dengan cepat dan hasil yang
baik. Karena perkembangan teknologi yang terus maju terutama di bidang industri maka
diciptakan teknologi pemrograman dengan menggunakan suatu sistem kontrol logika yang
dikenal sebagai Programmable Logic Control. Solusi ini dapat meminimalisir tenaga kerja
manusia dimana dapat digantikan dengan menggunakan mesin teknologi pemrograma ini,
yang dapat dikendalikan secara otomatis dan dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat.
Teknologi ini memiliki memori yang dapat diprogram dan menyimpan perintah-
perintah untuk melakukan fungsi - fungsi khusus seperti logic, sequencing, timing, counting
dan arithmetic untuk mengontrol berbagai jenis proses dan mesin melalui analog atau
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
sensor Limit Switch yang digunakan pada pengaplikasian pengisian botol CX-
D. Manfaat Penelitian
realisasi otomasi pengisian air pada botol dalam bidang industri minuman dan makanan.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sebuah PLC (kepanjangan dari programmable logic controller) adalah sebuah alat
yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada
sistem control proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan
sesuai yang dibutuhkan berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logic, 0,1
hidup atau mati). Pengguna membuat program (yang umumnya dinamakan diagram
tangga atau ladder diagram) yang kemudian harus dijalankan oleh PLC yang
bersangkutan. Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada
instrumen keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati.[7]
Terdapat dua jenis mekanik yang umum untuk sistem-sistem PLC yaitu tipe kotak
tunggal dan tipe modular dan rak. Tipe kotak tunggal umumnya digunakan untuk
pengontrolan berukuran kecil yang dapat diprogram dan dipasarkan dalam bentuk
kemasan terpadu, lengkap dengan catu daya, prosesor, memori, dan unit-unit/output.
Biasanya jenis PLC semacam ini dapat memiliki 40 titik output dan sebuah unit memori
yang dapat menyimpan sekitar 300 hingga 1000 intruksi. Tipe modular terdiri dari
modul-modul yang terpisah, masing-masingnya untuk catu daya, kereta prosesor, dan
sebagainya yang seringkali dipancangkan pada jalur-jalur rel di dalam sebuah lemari
15
logam. Tipe rak dapat dipergunakan untuk semua ukuran pengontrol terprogramkan
dan memiliki beraneka ragam unit fungsional yang dikemas sebagai modul-modul yang
berdiri sendiri yang dapat ditancapkan ke dalam soket-soket pada sebuah landasan
berbentuk rak.
sebagainya. Dengan kata lain, hampir semua aplikasi yang memerlukan control listrik
atau elektronik membutuhkan PLC. Banyak kelebihan penggunaan PLC dari penggunaan
Ada istilah yang sudah lazim dikalangan elektronika maupun pengguna PLC, yaitu
istilah “sinking” dan “sourcing”. Istilah sinking berkaitan dengan penarikan atau
penyedotan sejumlah arus piranti luar (eksternal), istilah ini berkaitan dengan tanda “-“
(terminal negatif) atau GND (ground). Sedangkan istilah sourcing yang berkaitan dengan
terminal atau tanda “+” atau Vcc, berkaitan dengan pemberian sejumlah arus ke piranti
luar (eksternal).
Masukan dan keluaran, baik yang bersifat singking maupun sourcing hanya bisa
menghantarkan arus listrik satu arah (searah) saja, artinya menggunakan catu daya DC.
Dengan demikian, setiap jalur masukan atau keluaran memiliki terminal (+) dan (-), jika
16
bertanda (+) dan (-). Namun, hal ini kemudian dihindari dengan cara menyatukan
terminal (-).
Tiap-tiap PLC pada dasarnya merupakan sebuah mikrokontroller (CPU PLC bisa
dapat berupa masukan digital, keluaran digital atau relay. Perangkat lunak programnya
sama sekali berbeda dengan bahasa computer seperti pascal, basic, C, dan lain-lain,
programnya menggunakan apa yang dinamakan sebagai diagram tangga atau ladder
diagram.
Dalam hal ini, prosesor akan mengontrol peralatan luar yang terkoneksi dengan
modul output berdasarkan kondisi perangkat input serta program ladder yang
tersimpan pada memori PLC tersebut. Secara umum pemetaan PLC relatif sama, tetapi
secara teknis terdapat beberapa perbedaan (terutama istilah) untuk setiap PLC dari
Perangkat keras PLC pada dasarnya tersusun dari empat komponen utama yaitu :
Prosesor, Power Supply, Memori dan Modul Input/Output secara fungsional interaksi
antara keempat komponen penyusun PLC dapat diilustrasikan pada gambar berikut :
17
a. Prosesor
Fungsi utama sistem prosesor pada PLC adalah mengatur tugas pada
keseluruhan sistem PLC. Selain itu, pada sistem ini dilakukan operasi-operasi
atau ukuran bit dari register-register prosesor tersebut. Ukuran standar jumlah bit
yang umum adalah 8, 16, dan 32 bit. Semakin panjang ukuran jumlah bit, semakin
AC yang besarnya bervariasi antara 120 sampai 220 VAC. Hanya sebagian kecil PLC
c. Memori
Memori adalah area dalam CPU PLC tempat data serta program disimpan
dan dieksekusi oleh prosesor. Pengetahuan tentang sistem memori pada PLC akan
Modul input dan output inilah yang terkoneksi langsung antara masukan ke
PLC dengan beban yang akan dikontrol. Modul input dan output berasosiasi atau
18
B. Limit Switch
Limit Switch (saklar pembatas) adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang
mempunyai tuas actuator sebagai pengubah posisi kontak terminal (dari Normally
Open/ NO ke Close atau sebaliknya dari Normally Close/ NC ke Open). Posisi kontak
akan berubah ketika tuas actuator tersebut terdorong atau tertekan oleh suatu objek.
Sama halnya dengan saklar pada umumnya, limit switch juga hanya mempunyai dua
kondisi, yaitu menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik. Dengan kata lain
hanya mempunyai kondisi ON atau OFF. Namun sistem kerja limit switch berbeda
dengan saklar pada umumnya, jika pada saklar umumnya sistem kerjanya akan diatur/
dikontrol secara manual oleh manusia (baik diputar atau ditekan). Sedangkan limit
switch dibuat dengan sistem kerja yang dikontrol oleh dorongan atau tekanan (kontak
fisik) dari gerakan suatu objek pada aktuator, sistem kerja ini bertujuan untuk
Gambar 2.2 Bentuk Fisik Limit Switch Dan Skema Hubungan Kontak[5]
19
C. CX-Designer
CX-Designer adalah sebuah software HMI buatan Omron yang berfungsi untuk
memvisualisasikan kejadian, peristiwa, atau pun proses yang sedang terjadi di plant
secara nyata sehingga dengan HMI operator lebih mudah dalam melakukan pekerjaan.
Biasanya HMI digunakan juga untuk menunjukkan kesalahan mesin, status mesin,
20
D. CX-Programmer
OMRON. CX-Programmer ini sendiri merupakan salah satu software bagian dari CX One.
Dengan CX Programmer kita bisa memprogramkan aneka PLC buatan omron dan adanya
fitur simulasi tanpa harus terhubung dengan PLC, sehingga bisa mensimulasikan ladder
serta simulasi ini bisa menghubungkan dengan HMI PLC Omron yang telah dibuat
a. Title Bar
Menunjukkan nama file atau data tersimpan dan dibuat pada CX Programmer.
b. Menu
21
c. Toolbar
d. Section
Mengatur program dan data. Dapat membuat duplikat dari setiap elemen dengan
melakukan Drag dan Drop diantara proyek yang berbeda atau melalui suatu proyek.
f. Ladder Window
g. Output Window
hasil dari pencarian kontak/koil di dalam list form. Menunjukkan detail dari error yang
h. Status Bar
Menunjukkan suatu informasi seperti nama PLC status on line/offline, lokasi dari
i. Information Window
Menampilkan nama, alamat atau nilai dan comment dari symbol yang sedang
dipilih cursor.
22
j. Symbol Bar
Menampilakan nama, alamat atau nilai dan comment dari symbol yang sedang
dipilih cursor.
E. Conveyor
Conveyor berasal dari kata “convoy” yang artinya berjalan bersama dalam grup
besar. Conveyor berfungsi mengangkut suatu barang dalam jumlah besar dan dapat
mengatasi jarak yang diberikan. Conveyor telah banyak dipakai industri di seluruh dunia
untuk menghemat tenaga manusia. Table top chain conveyor merupakan salah satu
jenis chain conveyor yang banyak dipakai dalam industri minuman botol untuk pengisian
botol minuman. Presless combiner conveyor adalah conveyor yang dapat melakukan
transfer produk dari multi lines conveyor. Conveyor ini berfungsi untuk mengatur
pengurangan tekanan yang disebabkan oleh rentetan produk (botol minuman) di atas
conveyor akibat tumbukan antar produk yang terjadi akibat adanya penyempitan jalur
produksi conveyor.[1]
23
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Kampus Politeknik ATI
B. Bahan
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and
produk tersebut.
D. Metode Perancangan
Ada beberapa metode yang akan dilakukan dalam perancangan program yang akan
24
E. Teknik Pengujian dan Pengukuran Sistem
pengumpulan data yaitu membuat program pada CX Programmer setelah itu disimulasikan
ke CX Designer.
Pada perancangan ini, CX programer akan digunakan untuk membuat program yang
dengan PLC sesuai dengan rancangan yang telah dibuat pada CX Designer. Adapun sistem
kerja program yang akan dibuat adalah pada saat Push Button start ditekan, proses
sekuensial mulai bekerja. Dalam hal ini, konveyor (motor) 1 akan mulai bergerak sampai
Setelah kehadiran botol terdeteksi maka valve Out tanki akan terbuka untuk mengisi
cairan sampai detektor isi botol mendeteksi level tertentu yang telah dicapai oleh botol.
Kemudian valve out akan menutup dan konveyor bergerak kembali sampai botol
selanjutnya terdeteksi.
25
BAB IV
A. Proses Perancangan
sistem yang meliputi instalasi software seperti CX Programer dan CX Designer kemudian
CX Designer, caranya yaitu dengan mengatur alamat-alamat yang digunakan pada program
pada CX programmer .
26
Timer
27
Start/Stop : Tombol push button on/off berfungsi untuk
28
Kran air : Berfungsi untuk mengeluarkan air dari selang dan
dalam tangki.
tangki.
tangki.
29
2.Pembuatan program pada CX Programmer
Pembuatan program dilakukan mengunakan aplikasi CX Programer. Program yang
dibuat adalah program yang akan mengontrol Conveyor, tangki serta pengontrolan untuk
sensor. Program yang digunakan dapat dilihat pada gambar berikut ini.
30
31
Gambar 4.2. Ladder diagram CX-Programmer.
Sistem ini merupakan sistem yang digunakan untuk mengontrol conveyor dan pengisian
botol mengunakan CX Programer. Cara kerja alat ini adalah pada saat Push Button start
ditekan, proses sekuensial mulai bekerja. Dalam hal ini, conveyor 1 akan mulai bergerak
Setelah kehadiran botol terdeteksi maka valve output tangki akan terbuka untuk
mengisi cairan sampai detektor isi botol mendeteksi level tertentu yang telah dicapai oleh
botol. Kemudian valve out akan menutup dan konveyor bergerak kembali sampai botol
selanjutnya terdeteksi.
32
Berikut diagram blok alat kontrol konveyor pengisi botol mengunakan CX Programer,
CX Programer
PLC Conveyor
CX Designer
Limit switch
PC CONSULE
Pada pengoperasian sistem kontrol conveyor dan pengisian botol ini dilakukan
menggunakan perangkat lunak CX Designer. Dengan cara mengupload program yang dibuat
33
Tabel 5.1. Hasil Pengujian Pada Tampilan CX Designer
Pada tabel diatas merupakan hasil pengoperasian sistem pengontrolan conveyor dan
pengisian botol mengunakan CX Programer pada CX Designer. Pada awalnya tekan tombol
start untuk mengaktifkan sistem. Apabila tangki dalam keadaan kosong maka sensor LSB
akan ON, valve input ON, dan air akan mengisi tangki. Setelah tangki penuh maka sensor
LSA akan ON, valve input OFF, dan air akan berhenti mengisi tangki. Ketika sensor
mendeteksi kehadiran botol kosong maka sensor LSD ON, Conveyor 1 OFF, timer ON dan
akan menghitung selama tiga detik. Setelah tiga detik valve output ON dan air akan mengisi
34
botol tersebut. Setelah botol penuh maka sensor LSC ON, valve output OFF, Conveyor 1
ON, dan botol akan berpindah ke Conveyor 2. Ketika tombol stop ditekan maka sistem akan
1. Ketika tombol star ditekan mesin akan hidup, lampu indikator akan
menyala dan conveyor 1 dan conveyor 2 akan berjalan. Sensor LSA, LSB,
LSC, LSD, dan timer masih dalam kondisi Normally Open (NO) atau OFF.
Vin dan Vout masih menutup karena LSB dan LSD masih OFF.
2. Ketika LSB mendeteksi tangki dalam keadaan kosong posisi katup LSB
yang tadinya NO akan berubah menjadi Normally Close (NC),sehingga Vin
akan membuka dan air mengisi kedalam tangki sampai penuh. Dalam hal
ini sensor LSA, LSC, LSD,dan timer masih dalam keadaan NO. Conveyor 1
dan 2 berjan, lampu indikator mesin menyala,dan Vout menutup.
3. Ketika LSA mendeteksi tangki penuh posisi katub LSA yang tadinya NO
akan berubah menjadi Normally Close, sehingga Vin akan menutup dan
air akan berhenti mengisi tangki tersebut. Dalam hal ini sensor LSB, LSC,
LSD,dan timer dalam keadaan NO. Conveyor 1 dan 2 berjalan, lampu
indikator mesin menyala, dan Vout menutup.
35
6. Ketika LSC mendeteksi botol dalam keadaan penuh posisi katup LSC yang
tadinya NO akan berubah menjadi Normally Close, sehingga Vout akan
menutup dan air akan berhenti mengisi botol tersebut. Conveyor 1 dan 2
berjalan. Dalam hal ini sensor LSA, LSB, LSD,dan timer dalam keadaan NO.
Vin menutup, lampu indikator mesin menyala. Ketika air pada tangki
sudah habis digunakan, maka proses pengulangan akan kembali terjadi
seperti pada poin pertama dan seterusnya.
7. Ketika tombol OFF ditekan mesin akan mati, semua komponen akan
kembali ke posisi kontak semula seperti Normally Close menjadi Normally
Open dan sebaliknya.
36
D. Pengujian Sistem pada tampilan CX Designer
Timer
Saat Push Button start ditekan, proses sekuensial akan mulai bekerja. Dalam hal ini,
conveyor 1 dan 2 yang tadinya mati yang ditandai dengan warna hijau tua akan mulai bergerak
dan berubah warna menjadi hijau terang. Saat sensor LSB mendeteksi tangki dalam keadaan
kosong, posisi katup LSB yang tadinya NO akan berubah menjadi Normally Close (NC), valve
input akan membuka dan air akan mengisi tangki tersebut secara otomatis. Ketika air mengisi
37
maka tangki akan ditandai dengan warna biru.. Dalam hal ini sensor LSA, LSC, LSD,dan timer
masih dalam keadaan NO. Lampu indikator mesin menyala,dan Vout menutup.
Timer
Saat sensor LSA mendeteksi air dalam tangki sudah penuh maka valve output akan
menutup dan air akan berhenti mengalir, posisi katub LSA yang tadinya NO akan berubah
menjadi Normally Close. Dalam hal ini Conveyor 1 dan Conveyor 2 akan tetap bergerak.
Conveyor 1 akan berhenti ketika mendeteksi kehadiran botol dan warna lampu indikator
38
Conveyor 1 akan berubah menjadi hijau gelap. Dalam hal ini sensor LSB, LSC, LSD,dan timer
dalam keadaan NO. Lampu indikator mesin menyala, dan Vout menutup.
Timer
Saat sensor LSD mendeteksi kehadiran botol kosong secara bersamaan conveyor 1
berhenti bergerak, posisi katup LSD yang tadinya NO akan berubah menjadi Normally Close dan
timer juga akan berubah posisi menjadi Normally Close sehingga timer akan menghitung selama
3 detik. Setelah 3 detik timer berubah posisi menjadi Normally Open sehingga akan berhenti
menghitung serta Vout membuka dan secara otomatis botol akan terisi oleh air ditandai
39
dengan warna biru. Air pada tangki terlihat berkurang ditandai dengan warna biru yang
semakin berkurang dan lama kelamaan tidak terlihat.. Kondisi sensor LSA, LSB, LSD dan LSC,
Timer
Saat sensor LSC mendeteksi air dalam botol sudah penuh posisi katup LSC yang tadinya
NO akan berubah menjadi Normally Close, sehingga Vout akan menutup dan air akan berhenti
mengisi botol. Botol tersebut akan pindah ke conveyor 2, conveyor 1 akan mulai bergerak
kembali sampai terdeteksi kehadiran sebuah botol oleh sensor LSD. Indikator Conveyor 1 akan
40
berubah warna menjadi hijau terang saat bergerak. Sensor LSA, LSB, LSD,dan timer dalam
keadaan NO. Lampu indikator mesin menyala. Ketika air dalam tangki habis proses
pengulangan akan kembali terjadi, valve input akan membuka kembali sampai air terdeteksi
41
BAB V
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu simulasi controller
pengisian botol menggunakan CX-Programmer dan CX-Designer telah berhasil dibuat dengan
menggunakan Limit Switch sebagai pendeteksi tangki dan botol serta menggunakan timer
sebagai jeda waktu pengisian air pada botol. Program dirancang terlebih dahulu pada CX-
Programmer, setelah itu program yang telah dirancang di simulasikan menggunakan CX-
Designer. Fungsi Limit Switch itu sendiri pada program yaitu untuk mendeteksi volume air
dalam tangki, mengontrol pengisian air pada tangki, mendeteksi botol yang akan di isi air, dan
B. Saran
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi
penulisan maupun dari segi perancangan software maka dari itu penulis mengharapkan adanya
42
DAFTAR PUSTAKA
[1]Anggono W. 2009. Peningkatan Unjuk Kerja Table Top Chain Conveyor Dengan
Menggunakan Pressless Combiner Conveyor. Petra Christian University. (diakses pada
tanggal 24 Agustus 2018)
[2]Bastian. 2013. Conveyor-Line Shaft Spool Driven. http://www.turbosquid.com/3d-
models/lineshaft-driven-conveyor-3d-model/837891/ (diakses pada tanggal 24
Agusutus 2018)
[3]Iebhe. 2009. Mengenal Komponen Penyusun PLC-bagian 1.
http://ndoware.com/komponen-penyusun-plc.html/ (diakses pada tanggal 24
Agustus 2018)
[4]Indrawan I. 2013. Pembuatan Antarmuka Mesin Manusia Pada Modul Latih PLC
Berbasis Perangkat Lunak CX Designer. (diakses pada tanggal 24 Agustus 2018)
[5]Jatmiko T. 2013. Pengendali Lampu Pijar Menggunakan Limit Switch.
http://guraru.org/guru-berbagi/pengendali-lampu-pijar-menggunakan-limit-switch/
(diakses pada tanggal 24 Agustus 2018)
[6]Musbikhin. 2013. Pengantar CX Programmer (Seri Belajar PLC).
http://www.musbikhin.com/pengantar-cx-programmer-seri-belajar-plc/ (diakses
pada tanggal 24 Agustus 2018)
[7]Taufiq M. 2016. Rancang Bangun Sistem Pengontrolan Motor 3 Phasa Menggunakan
PLC Dan Arduino Berbasis Perangkat Lunak Labview. Politeknik Ati Makassar. (diakses
pada tanggal 24 Agustus 2018)
43