Anda di halaman 1dari 30

1

MERDEKA BELAJAR -KAMPUS MERDEKA (MBKM)

MENINGKATKAN AKURASI BANGUN TIMBANGAN KOPI


DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO 2560

NAMA : DAVA AL FIKRI


NIM : 19.6.20-201.C.0445

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK ELEKTRO


SEKOLAH TINGGI TEKNIK WIWOROTOMO
PURWOKERTO
2023
2

LEMBAR PENGESAHAN

Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM)


MENINGKATKAN AKURASI BANGUN TIMBANGAN KOPI
DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO 2560

Disusun oleh :
Nama : DAVA AL FIKRI
NPM : 19.6.20-201.C.0445

Telah disetujui oleh :


Pembimbing : 1. Utis Sutisna, S.T., M.Eng ( )
NIK/NIP/NIDN :
2. Nama pembimbing Lapangan ( )
NIK/NIP/NIDN :
3. Nama dosen Penguji ( )
NIK/NIP/NIDN :

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Teknik Elektro
STT Wiworotomo Purwokerto

Drs.Hartono, M.T.
NIDN. ………….
3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunianya- Nya sehingga kegiatan Kampus Merdeka (MBKM) ini hingga
penyusunan laporan kegiatan Kampus Merdeka dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salampun kami
haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW dan para
sahabatnya, yang telah memberikan tauladan baik sehingga akal dan fikiran
penyusun mampu menyelesaikan Laporan Kampus Merdeka (MBKM) ini,
semoga kita termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafa’at dalam menuntut
ilmu.

Laporan Kampus Merdeka ini, disusun berdasarkan apa yang telah


dijalankan selama melaksanakan kegiatan Kampus Merdeka (MBKM) di STT
WIWOROTOMO PURWOKERTO. Yang dilaksanakan selama jangka waktu
kurang lebih 6 Bulan.

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan


baik dari segi susunan serta cara penulisan laporan ini, karenanya saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan.
Akhirnya, semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya
dan juga bermanfaat bagi penyusun pada khususnya.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-


pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan
Kampus Merdeka (MBKM) diantaranya :

1. Bapak Bambang Sugiarto, S.T.,M.T. selaku Ketua MBKM STT


Wiworotomo Purwokerto.
2. Bapak Siswanto selaku dosen pembimbing lapangan yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan petunjuk dan
saran dalam bekerja.
3. Bapak Utis Sutisna, S.T., M.Eng selaku dosen pembimbing dalam
penyusunan laporan alat Kampus Merdeka (MBKM).
4

4. Bapak Drs.Hartono, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik


Elektro STT Wiworotomo Purwokerto.
5. Teman-teman tempat bertukar pikiran selama proses MBKM.
5

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................iv
ABSTRAK.............................................................................................................v
ABSTRACT.........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Kegiatan...........................................................................................2
1.4 Manfaat Kegiatan.........................................................................................2
BAB II PROSEDUR KERJA................................................................................3
Deskripsi Penguasaan Kerja..................................................................................3
Teori Dasar Pendukung.........................................................................................3
BAB III METODE KERJA...................................................................................4
3.1 Waktu dan Tempat.......................................................................................4
3.2 Alat dan Bahan.............................................................................................4
1. Sensor.........................................................................................................4
2. Trafo Getar.................................................................................................4
3. Modul HX711............................................................................................4
4. Sensor Kalibrasi.........................................................................................4
5. Mikrokontroler Arduino mega 2560..........................................................4
6. Spesifikasi Arduino....................................................................................4
7. LCD............................................................................................................4
8. Software.....................................................................................................4
9. Kaypad.......................................................................................................4
3.3 Metode dan Proses Kerja..............................................................................4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11
6

LAMPIRAN.........................................................................................................12
7

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Sensor ..........................................................................i


Gambar 2.2 Trafo Getar.........................................................................................ii
Gambar 2.3 Arduino Mega 2560..........................................................................iii
Gambar 2.4 LCD..................................................................................................iv
Gambar 2.5 Keypad...............................................................................................v
8

DAFTAR TABEL
9

ABSTRAK

Perkembangan teknologi pada alat ukur, menyebabkan jenis alat ukur massa
atau alat timbang semakin bertambah sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Salah satu bentuk perkembangan teknologi terhadap alat ukur massa terdapat pada
alat timbang digital. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat
MENINGKATKAN AKURASI BANGUN TIMBANGAN KOPI DIGITAL
BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO 2560.
Perencanaan prototype alat timbang yang akan dibuat menggunakan metode
penelitian dan pengembangan. Prosedur yang diterapkan dalam penelitian Metode
yang digunakan meliputi pertama, persiapan untuk menentukan rencana kerja.
Kedua, identifikasi masalah dengan mengobservasi secara seksama alat dan mesin
yang sudah ada dari segi kelemahannya (unjuk kerja alat, keterjangkauan harga,
ketersediaan suku cadang dalam negeri, kesesuaian desain) dan menentukan letak
perbaikan/modifikasi, sehingga diperoleh parameter prarancangan. Ketiga,
menguji parameter prarancangan dengan penelitian pendahuluan untuk
mengetahui kesesuaian parameter prarancangan yang telah ditetapkan sehingga
diperoleh parameter perancangan. Keempat, membuat gambar kerja sesuai dengan
parameter perancangan. Kelima adalah pabrikasi, membuat alat timbang kopi
digital.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan telah tercapainya
pembuatan prototype alat timbang yang telah diuji sistem kerja alat. hasil sisitem
kerja yang dilakukan lewat angket menyatakan bahwa sistem kerja trainer
dinyatakan baik dan layak.
10

ABSTRACT

The purpose of this research is to IMPROVE THE BUILDING


ACCURACY OF DIGITAL COFFEE SCALES BASED ON THE ARDUINO
2560 MICROCONTROLLER.
Weighing prototype planning to be made using research and development
methods. The procedures applied in the research The method used includes first,
preparation to determine a work plan. Second, identification of problems by
carefully observing the existing tools and machines in terms of their weaknesses
(tool performance, price affordability, availability of domestic spare parts,
suitability of design) and determining the location of
improvements/modifications, in order to obtain design parameters. Third, testing
the design parameters with preliminary research to determine the suitability of the
predetermined design parameters in order to obtain design parameters. Fourth,
make working drawings according to the design parameters. The fifth is
manufacturing, making digital coffee weighing equipment
11

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat


(DRTPM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknolodi
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
berkomitmen penuh dalam upaya optimalisasi di bidang penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud nyata implementasi Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Sinergi yang terbentuk antara bidang penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat diharapkan mampu memaksimalkan peran Sekolah Tinggi
Teknik Wiworotomo dalam pembangunan bangsa melalui penerapan hasil riset
unggulan yang sesuai dengan urgensi kebutuhan masyarakat.
Program Kosabangsa ( Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat )
merupakan hasil kolaborasi dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi antara
insan akademik dari perguruan tinggi pelaksana dan perguruan tinggi
pendamping. Tema utama yang diusung untuk implementasi kosabangsa tahun
2022 adalah kemandirian ekonomi, ketahanan pangan, dan kemandirian
Kesehatan. Selain berfokus pada capaian pengabdian kepada masyarakat yang
lebih baik, Kosabangsa juga menggagas kegiatan mentoring dari perguruan tinggi
pendamping yang merupakan perguruan tinggi dengan akreditasi unggul atau
memiliki pengalaman dan keahlian dibidang pengabdian masyarakat terhadap
perguruan tinggi pelaksana sehingga diharapkan terjadi peningkatan kualitas
pengabdian kepada masyarakat perguruan tinggi dalam memberikan solusi
terhadap permasalahan yang ada dimasyarakat.
Pelaksanaan program Kosabangsa diprioritaskan di lokasi perguruan tinggi
yang berada di wilayah tertinggal berdasakran Perpres Nomor 63 Tahun 2020 dan
wilayah yang masuk dalam kategori wilayah prioritas percepatan penghapusan
kemiskinan ekstrem tahun 2022 berdasarkan data Kementrian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Implementasi program Kosabangsa
12

pada tahun ini dilaksanakan dalam kurun waktu empat bulan yaitu dari September
hingga Desember.
Dalam hal ini, Program Kosabangsa yang dilaksanakan yaitu
Meningkatkan Akurasi Bangun Timbangan Kopi Digital Berbasis Mikrokontroler
Arduino 2560.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam meningkatkan akurasi timbangan kopi ini adalah


bagaimana cara membuat alat timbangan yang sederhana, mudah dioperasikan
dan hemat biaya. Masalah yang akan diteliti meliputi:

1. Bagaimana cara meningkatkan dan membangun sebuah alat timbang berbasis


mikrokontroller Arduino Mega 2560 yang memiliki beberapa system
penyetingan.
2. Bagaimana cara membuat alat Timbangan kopi dengan biaya yang murah.
3. Berapa besar tingkat ketelitian dari timbangan tersebut?

1.3 TUJUAN KEGIATAN

Tujuan dalam perancangan ini adalah :

1. Menghasilkan sebuah alat ukur berat benda (timbangan) dan menghasilkan


timbangan digital yang terkalibrasi.
2. Menghasilkan sebuah alat ukur yang memiliki ketelitian yang baik.

1.4 MANFAAT KEGIATAN

Dari perancangan ini penulis dapat menambahkan akademik tentang


Meningkatkan Akurasi Bangun Timbangan Kopi Digital Berbasis Mikrokontroller
Arduino 2560.

1. Dengan adanya meningkatkan akurasi bangun timbangan digiatal kopi dapat


memperhemat waktu,dapat mencapai efisiensi didalam mengukur kuantitas
kopi.
13

2. Dengan adanya timbangan digital ini dapat memanfaatkan getaran yang


dihasilkan oleh Trafo getar induksi medan magnet jadi lebih akurat dan
presisi.
14

BAB II
PROSEDUR KERJA
2.1 Deskripsi Penguasaan Kerja
Unit Alat Timbang Digital
Pekerjaan : merangkai atau menyusun setiap komponen-komponen alat timbang
digital dan menguji coba dengan cara menghidupkan alat tersebut.
Pengalaman yang diperoleh : Menambah pengalaman, Menumbuhkan percaya
diri, Memperluas wawasan/koneksi pekerjaan, Memiliki nilai lebih setelah
melakukan MBKM.
A. Teori Dasar Pendukung

BAB III
METOLOGI KERJA
15

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


waktu total kegiatan MBKM adalah satu semester atau sekitar enam bulan
dan dalam perancangan alat dilakukan di Ruang Praktek STT WIWOROTOMO
PURWOKERTO khususnya di ruang bengkel.

3.2 ALAT DAN BAHAN


1.Sensor
Sensor adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mendeteksi
adanya perubahan lingkungan secara fisik maupun kimia. Sistem kerja dari sensor
yaitu mendeteksi suatu perubahan baik itu fisik maupun kimia yang dirubah
menjadi sinyal-sinyal sandi. Hasil dari perubahan tersebut nantinya akan dirubah
oleh tranduser menjadi sebuah besaran listrik(Septiawan, 2010:1).
Load cell adalah sensor yang dapat mendeteksi adanya perubahan massa
yang ditimbulkan oleh gaya dan gravitasi suatu benda. Perubahan yang
ditimbulkan oleh gaya dan gravitasi benda nantinnya akan dijadikan sebuah sinyal
analog dan akan diteruskan ke tranduser. Tranduser berfungsi mengubah sinyal
analog yang ditimbulkan oleh load cell ke besaran listrik.
Menurut Piskorowski et al. dalam Sugriawan (2011:2) load cell adalah
sebuah sensor gaya yang dihasilkan dari suatu tekanan tertentu. Sensor load cell
banyak digunakan di industri yang memerlukan peralatan untuk mengukur berat.
Menurut Mauselein et al. dalam Sugriawan (2011:2) Load cell berisi
sebuah pegas (spring) logam mekanik dengan mengaplikasikan beberapa foil
metal strain gauges (SG). Pengukuran sinyal yang dihasilkan dari load cell adalah
dari perubahan resistansi strain gauge yang linier dengan gaya yang diaplikasikan.
Prinsip kerja load cell dihitung dari perubahan resistansi yang terjadi
akibat timbulnya sebuah regangan pada foil metal strain gaugs. Perubahan
resistansi diakibatkan oleh pemberian sebuah beban pada sisi yang elastis
sehingga mengalami perubahan tekanan sesuai dengan yang dihasilkan oleh strain
guge. Pada beban akan dirubah menjadi tegangan oleh komponen pendukung
yang ada.
Secara sederhana prinsip kerja load cell dapat digambarkan sebagai berikut.
16

Gambar 2.1 Prinsip kerja sensor load cell

2. Trafo Getar
Ialah alat yang bisa menghasilkan Getar karena adanya perubahan energy
listrik menjadi magnet. Perubahan tersebut akan menciptakan energy gerak yang
nantinya menjadi sumber terjadinya getar. dengan memanfaatkan getaran yang
dihasilkan oleh induksi medan magnet antara celah transformator dan plat.
Cara kerjanya berhubungan dengan kemagnetan sementara karena adanya
energy listrik yang dihasilkan. Trafo getar akan bekerja apabila ada aliran listrik
yang mengalir ke kumparan. Setelah itu, transformator plat akan memiliki daya
tarik magnet sehingga akan menghasilkan getar untuk menyetabikan hasil yang
akan di takar. Untuk menentukan getaran yang dihasilkan sama seperti jumlah
maksimal fariabel yang dipakai.

Gambar 2.2 Trafo Getar


Sumber : https//Corousel.com
17

3. Modul HX711
HX711 adalah modul timbangan yang memiliki prinsip kerja menguatkan
perubahan tegangan yang terukur pada sensor load cell dan mengkonversinya ke
dalam besaran listrik melalui rangkaian yang ada.HX711 presisi 24-bit analog-to-
digital converter (ADC) yang didesain untuk sensor timbangan digital (weight
scales) dan industrial control aplikasi yang terkoneksi dengan sensor jembatan
(bridge sensor).Modul melakukan komunikasi dengan computer/mikrokontroller
melalui TTL (Rohmadi, 2014:1).
Kelebihan dari IC HX711 adalah pada struktur yang sederhana, mudah
dalam penggunaan, hasil yang stabil serta memiliki sensitivitas tinggi, dan mampu
mengukur perubahan dengan cepat.Dalam aplikasinya IC HX711 digunakan pada
bidang aerospace, mekanik, elektrik, kimia, konstruksi, farmasi dan lainnya,
digunakan untuk mengukur gaya, gaya tekanan, perpindahan, gaya tarikan, torsi,
dan percepatan.

4. Sensor Kalibrasi
Kalibrasi yaitu suatu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk menentukan
kebenaran konvensional nilai dari penunjukan alat terhadap standar ukur yang
ditetapkan oleh standar nasional maupun internasional. Kalibrasi juga biasa
dilakukan dengan cara membandingkan suatu standart yang terhubung dengan
standart nasional maupun internasional bahan-bahan acuan tersertifikasi serta
mengikuti petunjuk didalam ISO/IEC 17025:2005. Pada umumnya kalibrasi
merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu
perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan
dalam akurasi tertentu (Prasetyo, 2013: 1).
Menurut Rochaetet al,.dalam Sugriawan (2011:3) pada kalibrasi digital
diperlukan rangkaian pemroses sinyal yang menyertakan penguat operasional,
pengubahan analog ke digital dan unit pengolah yang telah terintegrasi dalam
mikrokontroler.
18

5. Mikrokontroller Arduino Mega 2560


Arduino adalah Board berbasis mikrokontroler atau papan rangkaian
elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah
chipmikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Mikrokontroler itu
sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram menggunakan
computer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar
rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan
kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler
bertugas sebagai otak yang mengendalikan proses input, dan output sebuah
rangkaian elektronik.
Pada gambar merupakan jenis Arduino Mega type 2560, Arduino Mega
2560 adalah papan pengembangan mikrokontroller yang berbasis Arduino dengan
menggunakan chip ATmega2560. Board ini memiliki pin I/O yang cukup banyak,
sejumlah 54 buah digital I/O pin (15 pin diantaranya adalah PWM), 16 pin analog
input, 4 pin UART (serial port hardware). Arduino Mega 2560 dilengkapi dengan
sebuah oscillator 16 Mhz, sebuah port USB, power jack DC, ICSP header, dan
tombol reset. Board ini sudah sangat lengkap, sudah memiliki segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk sebuah mikrokontroller. (Arduino, 2016).

Gambar 2.3 Pinout Arduino Mega 2560

6.Spesifikasi Arduino Mega 2560

Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Mega 2560


19

Keterangan Spesifikasi
Chip mikrokontroller ATmega2560
Tegangan operasi 5V
Tegangan input (yang direkomendasikan, via jack 7V - 12V
DC)
Tegangan input ( limit, via jack DC ) 6V - 20V
Digital I/O pin 54 buah, 6 keluaran
PWM

Tabel 2.2 Lanjutan


Keterangan Spesifikasi

Analog Input pin 16 Buah


Arus DC per pin I/O 20 Ma
Arus DC pin 3.3V 50 Ma
Memori Flash 256 KB, 8 KB telah digunakan untuk Bootloader
RAM 8 KB
EEPROM 4 KB
Clock speed 16 Mhz
Dimensi 101.5 mm x 53.4 mm
Berat 37 g
Sumber : ArduinoMega2560

7. LCD (Liquid Cristal Display)


Dalam pembuatan alat timbang digital kebanyakan membutuhkan suatu
komponen yang dapat menampilkan hasil data seperti karakter, huruf maupun
grafik sebagai suatu pemberian informasi kepada pengguna. Oleh karena itu
dibutuhkan suatu tampilan (display) yang dapat menampilkan data yang sedang
diolah atau di jalankan.
LCD merupakan sebuah komponen elektronika yang digunakan untuk
menampilkan sebuah hasil keluaran dalam bentuk interface (tampilan) data
20

karakter. Pada media penampilan LCD menggunakan kristal cair sebagai keluar
karakter data.
Menurut Ary dan wisnu (2008:48-49) sistem kerja LCD sangat membantu
dalam menampilkan hasil perhitungan, variabel atau keperluan lainnya yang dapat
ditampilkan untuk mengetahui proses sistem kerja alat yang dibuat. LCD juga bisa
digunakan untuk menampilkan hasil pengambilan data dari sensor. Penjelasan
dasar penggunaan LCD secara umum yaitu untuk interaksi antara alat
elektronik/digital dengan manusia. Pada pembuatan alat timbang menggunakan
modul LCD 20x40 contoh gambar sebagai berikut :

Gambar 3.1 LCD 20x40

8. Software Pendukung
Software pendukung yang digunakan untuk memprogram mikrokontroler
Arduino Mega 2560 adalah Arduino IDE.
Arduino IDE (Integrated Development Environtmen) Arduino hanya
merupakan sebuah board mikrokontroller yang mana dalam pengaplikasiannya
harus diberikan program agar dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam pembuatan programnya menggunakan software ini tersebut dengan
menggunakan Bahasa CC++ sebagai Bahasa pemrogramannya dikarenakan
Arduino support Bahasa tersebut. Keuntungan menggunakan software ini dalam
membuat program adalah software ini mampu menyesuaikan dengan board
Arduino yang digunakan serta software ini pun bersifar open source sehingga
mudah dalam mendapatkannya.
21

9. Keypad 4x4
Keypad merupakan suatu perangkat input yang terdiri dari push
buttonyang tersusun rapi membentuk baris dan kolom. Keypad digunakan untuk
berinteraksi dengan sebuah sistem pada mikrokontroler, missal pada pengetikan
program angka pada set-pointataupun penamaan karakter LCD pada
mikrokontroler. Pengunaan keypad sangat penting sekali karena setiap
pemrograman dibutuhkan keypad untuk mengatur atau mendata program mana
yang sudah dijalankan(Iswara, 2012).
Keypad 4x4 merupakan komponenyang paling sering digunakan oleh
pemrogram. Penggunaan keypad 4x4 oleh pemrogram dikarenakan hadwarenya
sangat mudah dan sofwarenya tidak begitu rumit. Berikut adalah gambaran dari
keypad 4x4.

Gambar 3.2 Bentuk fisik keypad 4x4

3.3 METODE DAN PROSES KERJA


1. Persiapan
Proses Meningkatkan Akurasi Bangun Timbangan Kopi Digital Berbasis
Mikrokontroler Arduino 2560 dimulai dengan persiapan. Tahap ini dilakukan
22

untuk membuat rencana kerja yang menggambarkan kegiatan yang akan


dilaksanakan. Peneliti mengamati permasalahan yang muncul di lapang kemudian
mencari penyelesaian masalah.
2. Indentifikasi Masalah
Tahap kedua adalah identifikasi masalah. Setelah masalah ditemukan
maka langkah selanjutnya adalah identifikasi. Peneliti mengobservasi secara
seksama alat dan mesin yang sudah ada dari segi kelemahannya (unjuk kerja alat,
keterjangkauan harga, ketersediaan suku cadang dalam negeri, kesesuaian desain).
Dari observasi peneliti dapat menentukan letak perbaikan/ modifikasi, sehingga
akan muncul parameter prarancangan.
3. Penelitian pendahuluan
Langkah selanjutnya menguji parameter prarancangan dengan penelitian
pendahuluan. Kegiatan ini untuk mengetahui kesesuaian parameter prarancangan
yang telah ditetapkan. Jika telah sesuai maka parameter perancangan dapat
ditetapkan sebagai parameter perancangan.
4. Perancangan alsin
Setelah diketahui parameter perancangan, peneliti membuat gambar kerja
sesuai dengan parameter perancangan.
5. Pembuatan prototipe
Langkah selanjutnya adalah proses pabrikasi. Berdasarkan gambar kerja,
peneliti membuat alat dan mesin sehingga menghasilkan prototipe alat dan mesin.
6. Uji fungsional Prototipe
Selanjutnya diuji fungsional. Uji ini untuk mengetahui apakah masing-
masing komponen alat telah berfungsi sesuai fungsinya atau belum. Jika belum
maka perbaikan perlu dilakukan pada komponen yang belum berfungsi sampai
keseluruhan komponen berfungsi dengan baik.
7. Uji unjuk kerja
Tahap selanjutnya peneliti akan menguji unjuk kerja alat yang telah lulus
uji fungsional. Uji ini untuk mengetahui kapasitas kerja alat rendemen, efisiensi
dan kualitas produk ouput alat. Jika unjuk kerja alat masih rendah maka perlu
ada perbaikan atau modifikasi untuk memperoleh unjuk kerja yang bagus.
8. Pembuatan prosedur operasi
23

Standar prototipe Prototipe alat yang secara fungsional maupun unjuk


kerja telah bagus menuntut adanya kondisi pengoperasian tertentu. Sebelum alat
sampai pada enduser maka perlu dibuatkan Prosedur Operasi Standar (POS).
Tugas peneliti selanjutnya membuat POS agar alat bekerja pada kondisi optimum.
POS merupakan prosedur yang harus ditaati saat pengoperasian alat. Sehingga
alat yang secara fungsional dan operasional bagus dengan mengikuti POS maka
alat akan tetap bagus. Alat yang bagus dapat mengalami kerusakan jika
pengoperasiannya tidak benar.
9. Evaluasi
Langkah terakhir dari tugas seoreng peneliti adalah melakukan diseminasi
(publikasi) dari hasil rekayasanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menempatkan
alat Timbang Digital di lokasi user dengan jangka waktu tertentu. Langkah ini
dilakukan untuk mendapatkan umpan balik dari user/ pengguna. Jika umpan balik
negatif maka peneliti perlu mengkaji kembali guna melakukan perbaikan maupun
modifikasi. Jika umpan balik baik maka prototipe sosialisasikan secara umum dan
dilanjutkan dengan proses komersialisasi.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


24

Sesuai dengan garis besar pada tujuan penelitian ini adalah membuat
Meningkatkan Akurasi Bangun Timbangan Kopi Digital Berbasis Mikrokontroler
Arduino 2560. Ada beberapa langkah yang dipakai dalam pembuatan alat sebelum
melakukan pengujian. Berikut langkah-langkah pembuatan alat timbang.
a. Pembuatan body atau chasing alat timbang
Pembuatan body atau chasing alat dimulai dengan mendesain bentuk dan ukuran
alat yang dijadikan sebagi acuan pembuatan alat. Desain tampilan dan ukuran alat
yang akan dibuat bahan yang dijadikan body atau chasing alat adalah berjenis
stanless stell yang anti karat dan sudah mengatongi standar food grade.
b. Perencanaan sistem minimum pengendali timbangan
Langkah awal sebelum melakukan pembuatan sistem minimum (sismin) sebagai
rangkaian kendali yaitu dimulai dengan pembuatan skema rangkaian. Pembuatan
skema rangkaian bertujuan untuk menentukan titik koordinat komponen yang
akan dibuat. Selain digunakan sebagai penentu tata letak komponen yang akan
dibuat, skema juga memiliki keuntungan dalam menekan anggaran biaya yang
berlebih.
c. Pembuatan sistem minimum mikrokontroler Arduino 2560
Langkah yang dilakukan setelah perencanaan desain rangkaian selesai, adalah
melakukan pembuatan PCB sisitem minimum mikrokontroler Arduino 2560.
Berikut langkah-langkah dalam pembuatan PCB:
1) Pencetakan layout rangkaian dengan menggunakan print laser dan
menggunakan kertas foto yang tipis.
2) Setelah pencetakan layout PCB selesai maka langkah selanjutnya adalah
menyablon layout tersebut ke PCB polos atau CCB dengan cara
menyetrika.
3) Sebelum dilakukan penyetrikaan PCB polos atau CCB yang akan
digunakan dicuci menggunakan Multi Solvent (M3) untuk menghilangkan
debu atau noda-noda yang menempel pada lapisan tembaga sehingga tinta
printer laser tersebut dapat menempel dengan baik saat disetrika.
4) Setelah tinta menempel dengan dengan baik pada PCB polos atau CCB
maka langkah selanjutnya yaitu melakukan pelarutan. Untuk melarutkan
tembaga yang tidak digunakan dapat menggunakan larutan campuran
25

HCL+H2O2+air dengan perbandingan 1:2:3/4.


5) Selanjutnya setelah jalur rangkaian yang sudah selesai sesuai dengan yang
diinginkan maka langkah berikutnya adalah melakukan pengeboran
terhadap titik-titik yang dijadikan sebagai peletakan komponen.
6) Setelah komponen terpasang sesuai dengan tata letak maka langkah
selanjutnya adalah melakukan penyolderan. Pastikan dalam melakukan
penyolderan komponen dengan tenol menempel secara sempurna sehingga
komponen akan terhubung dengan baik.
7) Langkah terakhir adalah melakukan pengecekan pada jalur rangkaian
dngan tujuan untuk menghindari hubung singkat.

1. Uji Coba Alat


Penelitian pada alat bertujuan untuk menguji kinerja alat timbang apakah
bekerja sebagaimana mestinya. Pada pengujian ini terbagi menjadi beberapa tahap
pengujian
a. Pengujian pembacaan sensor
Pengujian sensor load cell dilakukan untuk menentukan tingkat keakurasian
pembacaan sensor terhadap berat benda serta persentase nilai kesalahan (error)
yang terjadi pada alat timbang digital yang dibuat. Pada sistem pengujian sensor
load cell dilakukan dengan cara membandingkan hasil pembacaan sensor dengan
anak timbangan manual yang biasanya digunakan sebagai acuan dalam mengukur
berat benda pada timbangan analog.
b. Pengujian Sistem Minimum Arduino 2560
Pengujian sistem minimum Arduino dilakukan untuk mengetahui apakah Arduino
telah berfungsi dengan baik atau tidak. Pada pengujian sistem minimum Arduino
dilakukan dengan cara mengirim (download) program ke dalam mikrokontroler.
Selain itu sistem pengujian juga dilakukan dengan cara mengukur tegangan
keluaran yang dihasilkan oleh tiap PORT mikrokontroler Arduino 2560.
26

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. hasil Meningkatkan Akurasi Bangun Timbangan Kopi telah lolos uji
fungsional dimana semua komponen penyusun mesin telah berfungsi
sebagaimana mestinya,
2. hasil rancangan juga telah lolos uji unjuk kinerja dengan cara
membandingkan dengan SNI. Alat Timbang Kopi memiliki kinerja yang
bagus, prosedur operasi standard telah dibuat sebagai panduan bagi user
dalam pengoperasian secara tepat, aman dan nyaman, serta perawatan mesin.

B. Saran
Setelah melakukan penelitian terhadap prototype alat timbang maka dapat
disarankan untuk perlu ada pengembangan lebih lanjut untuk alat timbang yang
telah dibuat, dan harus mengacu pada kriteria SK DJPDN No. 31 Tahun 2010 dan
Peraturan Mentri Perdagangan Indonesia Nomor : 08/M-DAG/PER/3/2010
27

DAFTAR PUSTAKA

Cipta, Arif Indra R. & abdul Ro‟uf. 2014. Aplikasi Sensor Load Cell Pada
Purwarupa Sistem Sortir Barang . Jurnal Ilmu Komputer dan Elektronika 4(1): 35
- 44.
Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri. 2010. Syarat Teknik Timbangan
Bukan Otomatis . Direktorat Jendral Perdagangan Dalam Negeri Nomor
31/PDN/KEP/2010.
Iswara, Pramudita J. 2012. Akses Keypat matrix 4x4 dengan ATmega32 dan
Bascom AVR. https://joe4cva.wordpress.com/tag/keypad-matrix-4x4. [acessd
04/14/15 at 13.00 a.m.]
Iwan, Sugriawan. 2010. “Perancangan System Instrumentasi untuk Pengukuran
Derajat Layu pada Pengolahan Teh Hitam”. Dalam Jurnal , Volume 7. Nomor. 2,
Agustus 2010, hlm 1-7.
Keputusan Jendral Perdagangan Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2010 Tentang
Syarat Teknis Timbangan Otomatis. Departemen Perdagangan Republik
Indonesia. Jakarta.
Mentri Perdagangan RI. 2010. Alat-alat Ukur, Takar, Timbang, dan
Perlengkapannya (UTTP). Jakarta : Mentri Perdagangan Republik Indonesia
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010
Tentang Alat-alat Ukur Takar. Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) yang
Wajib Ditera Dan Ditera Ulang.Jakarta.
Pironol, Hirias dkk. 2015. Modul Timbangan Buah Digital Berbasis NUC120.
http://belajararm.blogspot.com/2015/01/modultimbangan-buah-digital-
berbasis.html.[accessd 02/24/15 at 08.00 p.m.]
Prasetyo, Muhamad A.2014. Alat Sistem Skoring TB (Tuberkulosis) anak
diaplikasikan dengan menggunakan Arduino 32. Skripsi. Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang.
Pratama, Nianda A. 2014. Komunikasi pada Robot Swarm Pemadam Api
Menggunakan Protokol Modbus. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.
Septiawan,Faris.2010.Pengertiansensor.http://farisseptiawan.blogspot.com/2010/0
3/pengertian-sensor.html.[accessd 03/27/15 at 08.00 p.m.]
Simarmata, janner. 2006. Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi.
Yokyakarta : ANDI.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
ALFABETA.
Suyadi, Dwi Septian S. 2010. Buku Pintar Robotika Bagaimana Merancang dan
Membuat Robot Sendiri. Yogyakarta : ANDI.
Wiliam, DavidCooper. 1978. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran.
28

Translate by Ir. Sahat Pakpahan. 1991. Jakarta: Erlangga.


29

LAMPIRAN
30

Anda mungkin juga menyukai