PERTAMINA
PARTA NIAGA INTEGRATED TERMINAL LHOKSEUMAWE
Oleh :
MUHAMMAD ABDILLAH
NIM: 2020214010027
Program Studi : Teknologi Mesin
Uraian Tugas :
Diberikan di : Buketrata
Tanggal : 14 Maret 2023
Durasi : 16 Minggu
Mengetahui/Menyetujui
Ketua Jurusan Teknik Mesin Pembimbing I,
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
iv
10. Teman-teman seperjuangan Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Politeknik
Negeri Lhokseumawe yang telah membantu dan memberikan dukungan
kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kelemahannya, mengingat keterbatasan ilmu yang dimiliki
penulis. Maka penulis berharap kritik dan sarannya yang bersifat membangun
demi kesempurnaan penyusunan tugas akhir ini.
Demikianlah kata pengantar penulis sampaikan, besar harapan penulis
dengan adanya penulisan tugas akhir ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan sehingga dapat berguna nantinya khususnya bagi penulis dan pembaca.
MUHAMMAD ABDILLAH
NIM. 2020214010027
v
vi
DAFTAR ISI
vii
3.1 Tempat dan Waktu...........................................................................................16
3.1.1 Tempat dan Waktu.................................................................................16
3.2 Spesifikasi Flow Meter....................................................................................16
3.3 Identifikasi Masalah.........................................................................................17
3.4 Diagram Alir Strategi Perawatan.....................................................................19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................21
4.1 Analisa Kerusakan Carbon van Assy dan Strainer pada Flow Meter..............21
4.2. Tenaga Kerja Dan Tugasnya...........................................................................22
4.3 perbaikan dan pembongkaran carbon van assy yang patah dan aus................22
4.3.1 Pergantin Yang Dilakukan Pada Komponen carbon van assy...............22
4.3.2 Perawatan dan pergantian Strainer........................................................22
4.4 Alat Dan Bahan................................................................................................23
4.6 Mencegah kerusakan pada Carbon van assy dan bearing................................25
4.7 Mencegah kerusakan pada strainer..................................................................25
4.7.1 Kerusakan Disebabkan Oleh Manusia...................................................25
4.7.2 Kerusakan Disebabkan Oleh Metode....................................................26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................27
5.1 Kesimpulan......................................................................................................27
5.2 Saran.................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................28
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
arus adalah 5-1140 liter permenit, jika di biarkan pastinya komponen yang ada di
flow meter arus akan cepat rusak, jadi untuk menstabilkan tekanan laju pompa
sentifugal ke flow meter arus maka di tambahkan komponen pendukung pada
pompa yaitu berupa VSD untuk menstabilkan permintaan tekanan pada flow
meter arus.
Namun, disini peneliti lebih fokus membahas kerusakan terhadap alat Flow
Meter. jika Flow Meter mengalami kerusakan maka pendistribusian minyak ke
beberapa daerah dan ke beberapa SPBU mengalami keterhambatan, karena Flow
Meter yang digunakan untuk pendistribusian mengalami kerusakan diakibatkan
kelebihan kecepatan tekanan (over speed) pada pompa produk.
Adapun penulis ingin meneliti permasalahan ini karena terhambatnya
pendistribusian minyak karena permasalahan pada alat ukur flow meter. Oleh
karna itu peneliti ingin mengambil judul “PERAWATAN FLOW METER
TERHADAP PENGUKURAN LAJU ALIR MINYAK” guna mencapai proses
distribusi yang baik dan lancar pada PT. Pertamina Parta Niaga Integrated
Terminal Lhokseumawe.
5
6
Gambar 2. 3 laju alir minyak pada PT. Pertamina Parta Niaga Integrated Terminal
Lhokseumawe
2.2.2 Prinsip Kerja Flow Meter
Salah satu prinsip kerja komponen utama pada Flow Meter yang
digunakan untuk mengetahui jumlah penyaluran minyak di pertamina dari tanki
timbun yang selanjutnya akan di distribusikan ke dalam mobil tanki yang terdapat
pada gambar 2.3:
Gambar 2.4 Merupakan gambar Flow Meter arus. Flow Meter arus ini berguna
untuk menyalurkan dan membaca volume minyak berbentuk variabel yang di
transmisikan menggunakan eloktromatic pulser berupa angka ke display meter.
Dengan begitu operator mengetahui dengan akurat berapa yang ingin di salurkan
ke mobil tangki.
Contoh bentuk dari Filter (Strainer) flow meter arus dapat dilihat pada
gambar 2.8 di bawah ini.
Bulk meter berfungsi sebagai rumah rotor atau tempat duduk rotor dan untuk
menstabilkan putaran rotor, sedangkan rotor berfungsi untuk membuat tekanan
saat produk mengalir. Putaran pada rotor ini akan ditransfer ke pulser transmitter
yang bertugas untuk merubah putaran menjadi pulsa pulsa yang akan di transfer
11
ke display unit berupa angka hasil dari perhitungan alat tersebut yang bisa di baca
oleh operator.
Contoh bentuk dari Rotor dan Bulk meter ,flow meter arus dapat dilihat
pada gambar 2.9 di bawah ini.
16
17
2. Strainer (filter)
Menurut data yang ada pada masalah yang sering terjadi pada Strainer
(filter) berlubang yang terlihat pada gambar 3.2 disebabkan karna Strainer (filter)
jarang dibersihkan atau tidak dilakukannya perawatan berskala,sehingga
menyebabkan Strainer (filter) gagal fungsi.
Mulai
Studi Literatur
Observasi Lapangan
Identifikasi Masalah
Pengolahan Data:
Selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Kerusakan Carbon van Assy dan Strainer pada Flow Meter
Setelah melakukan pemeriksaan dan pembongkaran pada Flow Meter maka
ditemukannya komponen-komponen Flow meter yang mengalami kerusakan.
Kerusakan yang terjadi pada Flow Meter adalah pada Carbon van Assy (patah
arang) dan Strainer. Kerusakan yang terjadi pada Carbon van Assy dan strainer
ini mengakibatkan Flow Meter tidak dapat bekerja secara maksimal (Dalam kasus
ini Flow Meter tidak dapat digunakan). Kerusakan ini disebabkan karena terdapat
Carbon van Assy yang rusak, sehingga Flow Meter mengalami permasalahan
yang ditandai dengan terhambatnya laju minyak seperti mengalami keterlambatan
dan kemacetan terhadap pendistribusian minyak. Penyebab lainnya kerusakan
pada Flow Meter yaitu terjadinya over speed yang melebihi kecepatan tekanan
pada pompa produk, sehingga Carbon Van Assy mengalami keausan.
Adapun hasil analisa yang didapat pada kerusakan Carbon Van Assy dan
Strainer:
1. Terjadi kerusakan pada Carbon Van Assy
Van assy mengalami keausan
Van assy mengalami cacat ( patah )
2. Terjadi kerusakan pada Strainer
Strainer penuh dengan kotoran
Strainer cacat ( belubang )
Adapun penyebab kerusakan carbon van assy dan strainer
1. penyebab kerusakan pada van assy
Terjadinya over speed berlebihan
Strainer berlubang dan kotoran masuk kedalam ruang van assy
Bearing pada rotor sudah longgar
21
2. penyebab kerusakan strainer
Perawatan strainer jarang dilakukan pembersihan
Terjadinya over speed berlebihan dan karna kotoran yang menumpuk
pada strainer
4.3 perbaikan dan pembongkaran carbon van assy yang patah dan aus
Perbaikan dan penggantian dari komponen van assy adalah bentuk upaya
untuk membuat meter arus atau flow meter kembali berfungsi dengan
baik.pergantian van assy di lakukan disaat van assy terjadi cacat ( patah ) atau
tidak dapat berfungsi dengan normal lagi. Untuk membuka dan van assy ada
beberap cara . yaitu dengan membuka terlebih dahulu penutup bulk meter
4.3.1 Pergantin Yang Dilakukan Pada Komponen carbon van assy
Menyiapkan Carbon Van Assy yang baru
Membuka Pulser dan penutup bagian depan bulk meter
Setelah membuka bagian depan bulk meter lakukan pergantian
bering pada rotor dan carbon van assy
4.3.2 Perawatan dan pergantian Strainer
Menyiapkan strainer yang baru
Membuka dan membongkar tutup strainer
Jika strainer tidak berlubang maka cukup dengan membersihkan kotoran yang
ada pada strainer,jika terdapat lubang pada strainer maka strainer wajib diganti
dengan yang baru agar kotoran tidak masuk ke dalam bulk meter yang akan
menyebabkan rusaknya carbo van assy
22
4.4 Alat Dan Bahan
Alat yang perlu digunakan untuk proses pembongkaran Carbon Van
Assy,Bearing dan Strainer.
Tabel 4. 1 Alat untuk membuka Carbon Van Assy dan Strainer
NO Kegunaannya Alat
1 Kunci 14 dan 13 untuk
membuka penutup depan bulk
meter
23
Tabel 4. 2 Alat untuk membuka Strainer
NO Kegunaannya Alat
1 Kunci 19 dan 17 untuk
membuka Strainer
24
Tabel 4. 4 Perkiraan waktu perawatan Strainer
25
1. Daily check harian tidak benar
2. Kesalahan Perawatan
26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab bab sebelumnya maka penulis mengambil
beberapa kesimpulan antara lain :
1. Kerusakan Carbon Van Assy dan Strainer disebabkan oleh pemeliharaan
yang tidak dilakukan secara berkala.
2. Penggunaan jam operasional kerja yang melebihi batas waktu pemakaian
menyebabkan komponen Carbon Van Assy menjadi aus dan Strainer
mengalami berlubang
3. Over speed berlebihan juga dapat terjadi karna kurangnya kontrol pada
operator dan juga belum adanya tambahan PRV (Pressure Reducing Valve)
pada pompa yang dapat mengontrol otomatis tekanan laju aliran minyak yang
dapat menyebabkan kerusakan pada meter arus
4. Setelah melakukan proses pemeriksaan dan analisa kerusakan pada carbon
van assy diketahui penyebab utama kerusakan terletak pada over speed
berlebihan dan kurannya perawatan rutin terhadap komponen komponen
meter arus , yang mengakibatkan komponen meter arus seperti van assy,
bearing dan strainer mengalami kerusakan . Maka langkah perbaikan yang
harus dilakukan adalah melakukan penggantian komponen yang mengalami
kerusakan seperti Carbon van assy, bearing dan kawat kawat pada strainer
5.2 Saran
Dari pembahasan pada bab bab sebelumnya maka penulis mengambil
beberapa kesimpulan antara lain :
1. Diperlukan pemeliharaan pemeriksa rutin secara berkala supaya
menghindari kerusakan yang terjadi disebabkan oleh kelalaian operator.
2. Selalu rutin memperhatikan kondisi komponen komponen meter arus agar
meminimalisir terjadinya kerusakan komponen meter arus .
27
DAFTAR PUSTAKA
28