PROYEK AKHIR
Oleh:
Azwar Zamzami
NIM: 2020214020007
Program Studi: Diploma III Teknologi Industri
Uraian Tugas:
1. Survei Kondisi Pekerja (Ergonomi) Usaha Batu Bata Di Desa Dakuta
2. Kelompokan Kondisi Gerakan Pekerja Kedalam Gerakan Dasar Gilbreth
3. Mengevaluasi dan dapat memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi
tingkat resiko pembuatan batu bata (jika ada perbaikan).
Diberikan di : Buketrata
Tanggal : 14 Maret 2023
Durasi : 16 Minggu.
Mengetahui/Menyetujui
Ketua Jurusan Teknik Mesin Pembimbing 1
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Proyek Akhir Yang Berjudul Tinjauan Ergonomi Pada Usaha Batu Bata Di
Mengetahui,
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa proyek akhir yang berjudul Tinjauan
Ergonomi Pada Usaha Batu Bata Di Desa Dakuta Dengan Menggunakan Gerakan
Dasar Gilbreth adalah benar asli karya saya dengan arahan pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi yang berasal dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
orang lain telah disebutkan dalam naskah dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
Demikian penyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari terbukti penyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima
sanksi akademik serta lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Azwar Zamzami
NIM. 2020214020007
iv
KATA PENGANTAR
v
Proyek Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian terutama kepada
penulis sendiri dan semoga Allah SWT meridhai-Nya. Aamiin.
Lhokseumawe, 14 Agustus
2023
Penulis,
Azwar Zamzami
NIM. 2020214020007
vi
DAFTAR ISI
vii
3.5.2 Bahan.....................................................................................................22
3.6 Gerakan Dasar Gilberth................................................................................23
3.8 Diagram Alir.................................................................................................24
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................25
4.1.Memilih (Select)...........................................................................................25
4.2 Memegang (grasp).......................................................................................26
4.3 Memakai (use)..............................................................................................26
4.4 Mengarahkan (position)...............................................................................27
4.5 Kelambatan yang tak terhindarkan (unavodable delay)...............................28
4.6 Kelambatan yang dapat dihindarkan (avoidable delay)...............................28
4.7 Istirahat menghilangkan fatique (rest to overcome fatique).........................29
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN................................................................30
5.1 Kesimpulan...................................................................................................30
5.2 Saran.............................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................31
LAMPIRAN..........................................................................................................33
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 UMKM batu bata dan Jarak dari Kampus Politeknik Negeri
Lhokseumawe ke umkm........................................................................................19
Gambar 3. 2 Alat-alat proses pencetakan batu bata...............................................22
Gambar 3. 3 Bahan (a) Tanah Liat (b) Pasir dan (c) Air Cuci Tangan..................23
Gambar 4. 1 Memotong Bahan Baku.....................................................................25
Gambar 4. 2 Memasukkan Bahan Baku Ke Dalam Cetakan.................................26
Gambar 4. 3 Memotong Menggunakan Alat Pemotong........................................27
Gambar 4. 4 Meletakan Batu Bata Ketempat Penyimpanan..................................28
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
mempunyai sifat liat (plastis), mudah dibentuk karena kristal-kristal ini meluncur
diatas satu sama lain dengan air sebagai pelumasnya.
Proses pembuatan batu bata bisa dilakukan secara sederhana, tetapi bisa juga
memakai mesin- mesin yang modern dan serba otomatis. Dalam pembuatan batu
bata terdapat tahapan tahapan yaitu Penggalian bahan mentah, Proses pengolahan
bahan, Proses pembentukan batu bata, Proses pengeringan batu bata, Proses
pembakaran batu bata.
Dalam setiap pekerjaan, kita dapat mengamati bahwa terdapat berbagai macam
gerakan yang dilakukan oleh anggota tubuh seseorang, baik menggunakan alat
maupun tidak. Jenis gerakan, anggota tubuh yang terlibat, durasi, serta keberadaan
alat bantu tergantung kepada jenis dan tuntutan pekejaan itu sendiri. kemampuan
seorang engineer dalam mengidentifikasi jenis gerakan, anggota tubuh yang
terlibat dalam gerakan, dan menemukan enefesiensi dari gerakan yang dilakukan
merupakan salah satu kunci dalam perbaikan sistem kerja.
Dalam melaksanakan aktivitas pekerjaan, mayoritas pekerja dilaksanakan oleh
kedua tangan dan semua pekerjaan relatif terdiri dari bebrapa gerakan dasar yang
dilakukan berulang ulang (Barnes, 1980). gerakan-gerakan tadi membentuk secara
keseluruhan gerakan kerja yang dilakukan oleh pekerja. mengambil (get) dan
menepatkan (plase) objek merupakan dua jenis gerakan yang paling banyak di
gunakan (Barnes, 1980).
Frank B. Gilberth mengembangkan beberapa bagian dari gerakan kerja yang di
anggap umum untuk sebagian besar pekerjaan manual, kemudian di perkenalkan
istilah therblig untuk memberikan tekanan kepada elemen gerakan dasar yang
terlibat pada suatu pekerjaan manual. kata therblig lebih diterima di gunakan di
bandingkan padanannya yaitu “gerakan tangan“ atau “elemen gerakan”. Gilbreth
mengembangkan 17 gerakan dasar (disebut therblig) yang umum terjadi pada
suatu pekerjaan manual.
Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Batu Bata Muhammad
Yani memiliki 3 meja untuk proses pencetakan. Setiap meja terdapat 2 pekerja,
dimana usia pekerja mulai dari 20 tahun hingga 50 tahun. Umkm ini sudah berdiri
pada tahun 2006 hingga 2023.
3
Peneliti hanya fokus pada proses pencetakan batu bata merah untuk meninjau
Gerakan-gerakan ergonomi menggunakan gerakan dasar gilberth. Dengan tujuan
untuk mengetahui pengelompokan Gerakan dasar pada proses pencetakan dan
memberikan usulan apabila adanya ketidaksesuaian ergonomi pada proses
pencetakan batu bata di UMKM Batu Bata Muhammad Yani.
4. Penerapan gerakan dasar gilbreth pada usaha batu bata di desa dakuta
dengan menggunakan gerakan dasar Gilbreth.
2.1 Ergonomi
2.1.1 Pengertian Ergonomi
Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja) dan nomos (aturan), secara
keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja. Ergonomi
adalah ilmu tentang manusia dalam usaha untuk meningkatkan kenyamanan di
lingkungan kerja (Tarwaka. dkk, 2004). Ergonomi disebut juga human faktor
engineering. Iftikar sutalaksana (1979) merumuskan ergonomi sebagai suatu
cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai
sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja
sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem tersebut dengan baik yaitu
mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman dan
nyaman.
Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau
menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas
maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun
mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik. (IHSAN,
2019).ergonomi mempunyai tiga tujuan yaitu:
1. Memberikan kenyamanan
2. Kesehatan dan keselamatan kerja yang optimal
3. Efisiensi kerja.
5
6
dengan pekerja supaya dapat bekerja secara layak, aman dan nyaman.
(Andriani et al., 2018).
Berikut adalah beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menjaga postur
kerja yang baik.
1. Posisi duduk: Pastikan kursi yang digunakan memiliki dukungan yang
cukup untuk punggung, dengan lengan di samping badan dan kaki ditekuk
pada sudut 90 derajat dengan kaki yang rata di lantai.
2. Posisi berdiri: Jika Anda sering berdiri saat bekerja, pastikan Anda
mengenakan sepatu yang nyaman dengan bantalan yang cukup untuk
menjaga kaki Anda tidak lelah. Posisikan pinggul ke depan dan pinggul ke
bawah.
3. Posisi tangan: Pastikan tangan dan pergelangan tangan tetap lurus saat
menggunakan keyboard atau mouse. Jika memungkinkan, gunakan
penyangga gel atau bantalan pada area pergelangan tangan Anda.
4. Posisi kepala: Kepala harus selalu dijaga agar tetap tegak dan mata sejajar
dengan layar monitor, jangan condongkan kepala ke depan atau ke
belakang.
5. Posisi kaki: Pastikan kaki tetap di bawah meja dan jangan mengangkat
mereka ke atas kursi saat duduk.
6. Gerakan: Pastikan untuk sering bergerak dan meregangkan otot-otot Anda
selama bekerja, terutama jika Anda bekerja dalam posisi duduk atau
berdiri yang lama.
umumnya diklasifikasikan kedalam dua macam study yaitu visual motion study
dan micromotion study.
1. Mencari (Search/Sh)
Mencari adalah elemen dasar gerakan pekerja untuk menentukan lokasi suatu
obyek. Gerakan dimulai pada saat mata bergerak mencari obyek dan berakhir jika
obyek telah ditemukan. Mencari ini termasuk dalam gerakan Therblig yang tidak
efektif. Untuk mengurangi atau menghilanglan elemen kegiatan ini maka ada
beberapa hal yang harus dilaksanakan :
a. Mengetahui ciri - ciri obyek yang akan diambil.
b. Mengatur tata letak area kerja sehingga mampu mengeliminir proses mencari.
c. Pencahayaan yang sesuai dengan persyaratan ergonomis.
d. Usahakan merancang tempat obyek yang tembus pandang (transparan
2. Memilih (Select/St)
Adalah suatu gerakan yang diawali saat mata atau tangan bergerak mencari
objek yang beragam dan berakhir ketika objek sudah ditemukan. Gerakan ini
dimulai pada saat tangan dan mata mulai bergerak memilih dan berakhir bila
obyek yang dikehendaki sudah ditemukan. Gerakan memilih ini termasuk
kedalam elemen therbligs yang diklasifikasikan tidak efektif, sehingga sedapat
mungkin gerakan ini dihindari ataupun dihilangkan. Berikut adalah beberapa hal
yang dapat dilakukan untuk mengurangi ataupun menghilangkan gerakan
memilih:
11
3. Memegang (Grasp/G)
Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan menutup
jari - jari tangan obyek yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja. Memegang
adalah elemen Therblig yang diklasifikasikan sebagai elemen gerakan efektif yang
biasanya tidak bisa dihilangkan tetapi dalam beberapa hal dapat diperbaiki. Untuk
memperbaiki elemen gerak ini dapat digunakan:
a. Mengusahakan agar beberapa obyek dapat dipegang secara bersamaan.
b. Obyek diletakan secara teratur sehingga pemegangan obyek dapat
dilaksanakan lebih mudah dibandingkan dengan letak obyek yang
berserakan.
c. Menggunakan peralatan yang dapat mengganti fungsi tangan untuk
memegang sehingga dapat mengurangi gerakan anggota badan yang pada
akhirnya dapat memperlambat datangnya kelelahan.
termasuk Therblig yang efektif sehingga sulit untuk dihindarkan. Tetapi waktu
yang digunakan untuk elemen kegiatan ini dapat dihemat dengan cara mengurangi
jarak perpindahan, meringankan beban yang harus dipindahkan, dan memperbaiki
tipe pemindahan beban dengan prinsip gravitasi atau mempergunakan peralatan
material handling.
7. Melepas (ReleaseLoad/RL)
Elemen ini terjadi pada saat operator melepaskan kembali terhadap obyek
yang dipegang sebelumnya. Elemen gerak melepas termasuk elemen therblig yang
efektif yang bisa diperbaiki. Elemen kegiatan ini dapat diperbaiki dengan cara :
a. Mengusahakan kegiatan ini dapat dilaksanakan sekaligus dengan elemen
gerakan membawa.
b. Mendesign tempat untuk melepas obyek sedemikian rupa sehingga elemen
melepas dapat dilaksanakan secara singkat.
c. Mengusahakan agar setelah melepas posisi tangan langsung berada pada
kondisi kerja untuk elemen berikutnya
8. Mengarahkan (Position/P)
Mengarahkan adalah elemen gerakan therblig yang terdiri dari menempatkan
obyek pada lokasi yang dituju secara tepat. Elemen gerak ini termasuk Therblig
yang tidak efektif, sehingga untuk itu harus diusahakan untuk dihilangkan. Waktu
untuk mengarahkan dapat diefisiensikan dengan mempergunakan alat bantu.
13. Memakai(Use/U)
Memakai adalah elemen gerak therbligs dimana salah satu atau kedua tangan
digunakan untuk memakai/mengontrol suatu alat atau obyek untuk tujuan-tujuan
tertentu selama kerja berlangsung. Lama waktu yang dipergunakan untuk gerakan
ini bergantung pada jenis pekerjaan atau kecakapan oprator untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut.
ini seperti, kemungkinan mencair, warna setelah dibakar, dan taraf padat dari
suatu macam tanah liat sangat dipengaruhi unsur-unsur mineral yang ada padanya.
Sedangkan unsur organik biasanya membuat tanah itu plastis jika belum dibakar.
Jadi semua tanah liat bagaimanapun mempunyai sifat-sifat plastis, bila dalam
keadaan kering akan menjadi keras, sedang bila dibakar akan menjadi padat dan
kuat.
Beberapa jenis tanah liat terutama yang disebut Ball Clay mengandung zat
organik dalam bentuk Lignite (sejenis arang abu) dan lilin. Zatzat ini biasanya
hilang dalam pembakaran, tetapi memberikan pengaruh pada keplastisitasan dan
kekuatan kering dari tanah tersebut.
(a)
(b)
Gambar 3. 1 UMKM batu bata dan Jarak dari Kampus Politeknik Negeri
Lhokseumawe ke umkm.
19
20
3.6.2 Bahan
Bahan yang digunakan yaitu tanah liat untuk proses pembuatan batu bata, lalu
pasir untuk menghilangkan kelengketan dari cetakan, dan air untuk mencuci
tangan sewaktu dibutuhkan.
a. Tanah liat
b. Pasir
c. Air
23
Gambar 3. 3 Bahan (a) Tanah Liat (b) Pasir dan (c) Air Cuci Tangan.
Dari hasil observasi dan pengambilan data selama 2 minggu di UMKM Batu
Bata Muhammad Yani. Maka pada bab 4 akan dilakukan tentang hasil dan
pembahasan berdasarkan data yang telah diambil.
4.1 Memilih (Select)
Memilih merupakan gerakan menemukan suatu objek yang tercampur di mana
tangan dan mata adalah dua bagian badan yang digunakan untuk melakukan
gerakan.
26
27
5.1 Kesimpulan
1. Kondisi pekerja tidak mengalami keluhan secara fatal dan nyaman dengan
Gerakan-gerakan yang dilakukan selama proses pencetakan batu bata.
2. Dari hasil pengelompokan dapat diketahui bahwasannya pada proses
memakai memiliki sedikit keluhan pada proses memakai, dikarenakan
pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang dilakukan dengan tempo
waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan Gerakan lainnya.
5.2 Saran
1. Sebaiknya penulis membandingkan dengan umkm yang lain.
2. Pengambilan data minimal dilakukan selama 1 bulan agar mendapatkan
hasil yang maksimal.
31
DAFTAR PUSTAKA
32
di PT. MK Prima Indonesia. Universitas Muhammadiyah Gresik.
Susanto, H. (2019). Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Industri Kecil Batu Bata Di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten
Polewali Mandar. UNIVERSITAS BOSOWA.
Andriani, M., Dewiyana, D., & Erfani, E. (2018). Perancangan Ulang Egrek Yang
Ergonomis Untuk Meningkatkan Produktivitas Pekerja Pada Saat Memanen
Sawit. JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri, 4(2), 119–128.
Arvianto, V. (2011). Implementasi 5S Dan Micromotion Study Dalam
Memperbaiki Sistem Kerja Operator.
Hutabarat, J. (2017). Dasar Dasar Pengetahuan Ergonomi. Media Nusa Creative.
IHSAN, M. T. (2019). Analisis Pengukuran Risiko Kelelahan dan Beban Postur
Tubuh Pada Operator Premolding Dengan pendekatan Metode JSI dan QEC
di PT. MK Prima Indonesia. Universitas Muhammadiyah Gresik.
Susanto, H. (2019). Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Industri Kecil Batu Bata Di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten
Polewali Mandar. UNIVERSITAS BOSOWA.
33
LAMPIRAN
34
Lampiran 2 Observasi Dengan Pekerja
35
Lampiran 3 Tumpukan tanah liat
36