PROYEK AKHIR
Oleh :
NIM : 2020214020033
Judul Proyek Akhir : Pengaruh Media Penyimpanan Terhadap Kadar Air Biji
Kopi Arabika Roasting
Uraian Tugas :
Diberikan di :Buketrata
Tanggal :15 Agustsus 2023
Durasi :16 minggu
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Proyek Akhir yang berjudul Pengaruh Media Penyimpanan terhadap kadar Air
Biji Kopi Arabika Roasting, disusun oleh Raha Vika Srimuna, NIM
2020214020033, Program Studi Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Lhokseumawe memenuhi syarat untuk di pertanggung jawabkan
di depan Dewan Penguji.
Dr. Irwin Syahri Cebro, ST, M.Si Dr. Ir. Murthadahadi, M.Sc
NIP. 19711002 199802 1 001 NIP. 19630605 199303 1 002
Mengetahui,
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Dr. Irwin Syahri Cebro, ST, M.Si Dr. Ir. Murthadahadi, M.Sc
NIP. 19711002 199802 1 001 NIP. 19630605 199303 1 002
Mengetahui,
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa proyek akhir yang berjudul Pengaruh
Media Penyimpanan terhadap kadar air Biji Kopi Arabika Roasting adalah benar
asli karya saya dengan arahan pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal dari
karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari orang lain telah disebutkan
dalam naskah dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima
sanksi akademik serta lainnya sesuai peraturan yang berlaku.
v
KATA PENGANTAR
Puji beserta Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala yang
telah memberikan memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan Proyek Akhir ini. Kemudian Shalawat beriringkan salam
penulis sanjung sajikan kepada Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam, dimana kehadirannya menjadi lentera bagi umat manusia dipermukaan
bumi sehingga tercipta kedamaian dan ketinggian makna ilmu pengetahun di dunia
ini. Dalam kesempatan ini penulis Proyek Akhir dengan judul Pengaruh Media
Penyimpanan terhadap Kadar Air Biji Kopi Arabika Roasting yang ditulis
dalam rangka melengkapi tugastugas dan memenuhi syarat-syarat untuk
menyelesaikan pendidikan D-III Jurusan Teknik Mesin, Prodi Teknologi Industri
Politeknik Negeri Lhokseumawe. Terimakasih juga Penulis ingin sampaikan
kepada:
vi
11. Abang tersayang yang telah memberikan doa, dukungan dan motivasi lebih.
12. Sahabat-sahabat saya Nuri Syuhada, Nurazizah, dan Farah Nabila yang telah
memberikan dukungan.
13. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu dan berjuang Bersama dalam
menyelesaikan Proyek Akhir.
14. Terimakasih kepada UMKM Jdin Roastery yang telah memberikan izin kapada
penulis untuk melakukan studi lapangan.
vii
DAFTAR ISI
viii
3.2.1 Alat .......................................................................................................... 13
3.2.2 Bahan ....................................................................................................... 14
3.3 Diagram Alir Penelitian ................................................................................ 14
3.4 Metode Pengambilan Sampel........................................................................ 15
3.5 Uji Kadar Air Biji Kopi ................................................................................ 16
3.6 Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 17
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 penurunan cita rasa menggunakan media penyimpan alumunium foil dan
plastik pada suhu berbeda ..................................................................... 10
Tabel 4. 1 Nilai kadar air ....................................................................................... 30
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR NOTASI
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
diperhatikan untuk pengendalian mutu atau kualitas yang tinggi. Proses kopi
dimulai dari cara pemetikan hingga sampai ke proses pengemasan sehingga setiap
proses ini dibutuhkan pengendalian kualitas agar kualitas kopi terjaga dengan baik
hingga sampai ke tangan konsumen. Kopi juga memiliki spesifikasi yang membuat
kopi itu menimbulkan aroma dan rasa yang berbeda. Berikut beberapa spesifikasi
yang terkandung dalam kopi, yaitu kadar asam fermentasi, kadar air, kadar kotoran,
kadar abu, kadar alkohol, dan kadar asam klorogenat. Kopi yang bersifat
higroskopis artinya dapat menyerap air di udara atau sebaliknya melepaskan
sebagian air yang dikandungnya ke udara. Kelembaban udara adalah kandungan
uap air yang ada di dalam udara. Jumlah uap air yang ada dalam udara ini
sebenarnya hanyalah sebagian kecil dari udara yang ada diseluruh atmosfer yaitu
berkisar sekitar 2% dari jumlah massa (Nasir, 2017). Upaya untuk mempertahankan
mutu kopi bubuk terus dilakukan untuk peningkatan mutu kopi rakyat, salah
satunya dengan metode penyimpanan yang benar dengan menggunakan bahan
kemasan yang sesuai dengan kopi (Ianah, 2012)
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan menurunnya mutu kopi.
Penurunan mutu suatu produk akan mengakibatkan umur simpan yang rendah.
Salah satunya adalah faktor penyimpanan. Penyimpanan kopi dalam jangka waktu
yang lama jika memiliki kandungan air yang tinggi dapat menyebapkan
berkembangnya jamur (Saolan, 2021). Pada penelitian ini penulis akan melakukan
penelitian tentang perbandingan media penyimpanan dengan menggunakan arabika
biji kopi yang sudah diroasting dengan kadar air yang sama tanpa menurunkan
kualitas/mutu dari biji kopi itu sendiri. Adapun 3 media yang akan digunakan yaitu
kemasan alumunium foil, kemasan paper craft, dan juga kemasan plastik standing
pouch. Adapun paper craft yang digunakan adalah yang terdapat lapisan
alumunium foil di dalamnya. Dari ketiga kemasan ini akan diuji masa ketahanan
media penyimpanannya untuk spesifikasi kadar air tanpa menurunkan kualitas biji
kopi tersebut. Dalam kondisi penyimpanan yang baik tentu akan menjaga kualitas
dari kopi itu sendiri, sehingga perlu diperhatikan dan disesuaikan tempat
penyimpanannya agar kopi bertahan lama. Berbagai jenis penyimpanan memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal ini tidak terlepas dari kecocokan
3
5
6
Menurut (Novita et al., 2021), bahan pengemasan produk kopi harus memiliki
sifat permeabilitas yang rendah terhadap uap air dan oksigen seperti jenis kemasan
berbahan alumunium foil dan plastik. Jenis kemasan dan suhu penyimpanan yang
digunakan berpengaruh pada mutu kopi dan lama masa penyimpanannya.
Menurut Andayani & Agustini (2019), masa simpan suatu produk adalah jarak
waktu antara pengemasan sampai mutu produk secara sensorik dan mutu fisika
kimia masih memenuhi syarat untuk dikonsumsi atau masih diterima oleh
konsumen yang berkaitan dengan keamanan dan kelayakan produk, dan
memberikan petunjuk terjadinya perubahan citarasa. Kopi bubuk spesies arabika
yang disimpan selama dua minggu memiliki aroma yang lebih keras dan lebih pahit
dibandingkan dengan fresh kopi. Bubuk kopi dihasilkan melalui suatu tahapan yang
bersifat sederhana dengan skala rumah tangga. Prosesnya dimulai dengan panen,
proses pelepasan kulit dan pengeringan, sangrai, penghancuran dan pengemasan.
Proses yang dilakukan sangat mempengaruhi kualitas bubuk kopi di Kabupaten
Dogiyai. Proses yang dilakukan saat ini, masih dalam bentuk sederhana dan tanpa
memperhatikan kondisi lingkungan di sekitar tempat produksi (Edowai & Tahoba,
2018).
didalam karung yang diikat rapat. Setelah lendir biji kopi terlepas maka selanjutnya
adalah mencuci biji kopi tersebut agar kulit kopi dan lendir-lendir yang tersisa
terlepas semua dari biji kopi. Setelah dicuci biji kopi dikeringkan, proses
pengeringan bisa dilakukan dengan dijemur, biasanya petani kopi menjemur kopi
hasil panennya di halaman rumah. Yaitu dengan menebarkan biji-biji kopi secara
merata dengan ketebalan 3-4 cm. kemudian lakukan pembalikan biji kopi secara
berkala ketika masih basah. Penjemuran dilakukan selama beberapa hari sampai biji
kopi dengan kadar air berkisar 16-17 %. Selanjutnya sebenarnya kadar air yang
diinginkan adalah 12%. Maka diperlukan pengeringan lanjutan. Setelah
pengeringan biji maka selanjutnya dilakukan pengupasan biji Tanduk. Pengupasan
bisa ditumbuk atau dengan bantuan mesin (huller). Tapi saat ini pasti menggunakan
mesin karena hasil lebih berkualitas dan menghemat waktu. Hasil pengupasan biji
ini disebut dengan biji kopi hijau (green Bean). Setelah dihasilkan green bean
lakukan sortasi akhir. Tujuan dari penyortiran ini adalah untuk memisahkan dari
biji pecah dan kotoran (Id, 2015).
Biji kopi hijau (green beans) yang memiliki aroma seperti rumput yang
kemudian melalui proses dipanggang / dimasak / disangrai dengan metode yang
berbeda-beda. Melalui proses roasting, senyawa aroma yang terdapat dalam biji
kopi akan meningkat dan biji kopi pun akan mengalami perubahan yang cukup
drastis. Biji kopi sesungguhnya akan menghasilkan kopi yang berbeda apabila di-
roasting dalam suhu yang berbeda meskipun hasil akhirnya berwarna sama, karena
teknik me-roasting kopi merupakan suatu seni (Pratter, 2022). Proses roasting juga
akan mengurangi kandungan air yang terdapat dalam biji kopi sekitar 2.5%. Air
yang muncul karena adanya reaksi kimia juga turut menguap saat proses roasting
berlangsung. Seiring berkurangnya kadar air maka massa biji kopi pun ikut
menyusut sekitar 12-20%. Itulah mengapa berat biji kopi yang sudah di-roasting
menjadi berkurang jika dibandingkan dengan yang masih hijau. Adapun sampel
yang akan diuji merupakan biji kopi arabika yang sudah diroasting menggunakan
mesin roasting madmax seperti pada gambar Gambar 2. 1
8
Sebaliknya, semakin rendah kadar air suatu bahan maka akan semakin lama umur
simpan bahan tersebut. Analisis kadar air dilakukan untuk mengetahui jumlah kadar
air pada bubuk kopi robusta selama masa penyimpanan dalam berbagai kemasan
yang dapat dilihat pada Gambar 2. 2 .
Adapun dapat dilihat bahwa (Saolan, 2021) menggunakan empat macam media
penyimpanan yaitu: botol kaca, plastik, alumunium foil, dan kertas dengan lama
masa penyimpanan 90 hari. Dapat dilihat perubahan kadar air selama 15 hari masa
penyimpanan. Media penyimpanan pada kertas meningkat drastis daripada media
penyimpanan yang lain, hal ini menyimpulkan bahwa media penyimpanan dari
kertas mudah menyerap uap air yang ada di udara.
Kadar air di dalam biji kopi dapat menentukan kualitas dan cita rasa seduhan
kopi yang Anda minum. Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk
memastikan bahwa setiap panenan biji kopi memiliki kadar air yang optimal
(Roaster, n.d.). Dan pada penelitian yang dilakukan (Novita et al., 2021) nilai cita
rasa kopi dan waktu penyimpanan (hari) berdasarkan suhu penyimpanan dan jenis
kemasan. Berdasarkan hasil yang didapat, bubuk kopi yang disimpan pada suhu
dibandingkan bubuk kopi yang disimpan pada suhu rendah. Dapat dilihat pada
10
tabel 2.1 dimana cita rasa awal bubuk kopi adalah 87,00. Setelah diuji pada suhu
rendah 40°C pada hari kedua cita rasa menurun menjadi 84,92 sedangkan
pengujian yang dilakukan pada suhu tinggi 60°C menjadi 80,83°C.
Tabel 2. 1 penurunan cita rasa menggunakan media penyimpan alumunium foil dan
plastik pada suhu berbeda
Seperti yang tercantum pada tabel diatas suhu akan berpengaruh pada kerusakan
bahan dan kecepatan reaksi yang meningkat akan mempengaruhi kualitas bahan.
Menurut Hakim (2017), penyimpanan pada suhu yang tinggi akan mempercepat
terjadinya reaksi pada bahan pangan sehingga migrasi zat perusak kualitas pangan
semakin besar. Selain itu kopi yang disimpan dengan kemasan alumunium foil
mengalami penurunan mutu lebih lambat dibandingkan kemasan plastik (PP).
BAB III
METODOLOGI
11
12
3.1.2 Waktu
Observasi telah dilakukan pada tanggal 14-15 Januari 2023, dimana selama
masa observasi dilakukan studi lapangan terhadap biji kopi yang akan diteliti.
Pengambilan data dilakukan pada Maret 2023. Objek penelitian yang diamati
adalah perbandingan masa penyimpanan biji kopi yang telah di roasting pada tiga
media penyimpanan yang berbeda, yaitu: alumunium foil, paper craft dan juga
plastik.
3.2.1 Alat
Alat yang akan digunakan dalam penelitian :
1. Timbangan Digital untuk menyama ratakan ukuran sampel yang akan diuji
2. Mesin pengukur kadar air ( Mouisture Analyzer )
3. Kemasan Alumunium Foil
4. Kemasan Paper Craft
5. Kemasan Plastik
6. Lumpang untuk menghaluskan biji kopi sebelum dimasukkan ke mesin
pengukur kadar air
Alat-alat yang akan digunakan dapat dilihat pada Gambar 3. 3 dibawah ini
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang akan digunakan adalah biji kopi arabika yang sudah di
roasting menggunakan mesin roasting madmax dengan suhu 200°C selama 10
menit. Setelah melalui proses roasting, kopi selanjutnya melalui proses reasting
dengan waktu 6-10 menit, proses reasting ini sendiri merupakan proses
pendinginan pada kopi yang sudah di roasting. Dapat dilihat kopi yang sudah di
roasting seperti pada Gambar 3. 4
kali pengujian kadar air. Setelah itu melakukan pengolahan data yang dilakukan
menggunakan pengujian hipotesis, setelah mendapatkan hasil dan pembahasan
maka dapat disimpulkan dan saran untuk penelitian yang akan dilakukan kedepan.
Mulai
Mulai
Studi Lapangan Studi Literatur
Tujuan Penelitian,
Batasan Masalah
Pengolahan Data
menggunakan Pengujian
Hipotesis
Tidak
Hasil dan Pembahasan
Ya
Kesimpulan dan Saran
Selesai
selama 30 hari. Untuk pengukuran kadar air pada biji kopi akan dilakukan sebelum
dan sesudah masa penyimpanan. Untuk melakukan pengujian perbandingan media
penyimpanan ini penelitian melakukan pengujian dengan menggunakan metode
hipotesis.
Menyiapkan
Sampel
Menyimpan Sampel
pada 3 media
Penyimpanan berbeda
Penyimpanan dilakukan
selama 30 hari
1
Rumus Standar Deviasi : 𝑠 2 = 𝑛−1 ∑𝑛𝑖=1 ( 𝑥1 -𝑥 )2 (3.2)
18
Dalam menentukan perbedaan kadar air yang terdapat pada biji kopi arabika
roasting, maka dilakukan perhitungan untuk perbandingan hipotesis seperti pada
pers (3.4) dan (3.5).
(x̅1 − x̅2 ) − d0
t′ = (3.4)
√(s12 /n1 ) + (s22 /n2 )
19
20
∑𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖 3.95%+3.98%
𝑥= = 3.96
𝑛 2
1
∑𝑛𝑖=1 ( 𝑥1 -𝑥 )2 (3.95% − 7%)2 +( 3.96 % −7%)²
𝑠2 = 𝑠 2=
𝑛−1 2−1
𝑠 2 = 0.003
𝑠 2 = √0.003 = 0.05
f) keputusan H0 ditolak karena thitung > ttabel. Karna dinyatakan thitung berada di
wilayah kritik, keputusan H1 diterima.
2. Perhitungan perbandingan kadar air pada media Paper craft dan SNI
Berikut merupakan perhitungan perbandingan kadar air pada media
penyimpanan paper craft dengan SNI, dilakukan perhitungan rata-rata dari kadar
air sesudah penyimpanan dengan menggunakan persamaan 3.1 sebagai berikut.
a) H0 ; µ0 ≤ 4%
b) H1 ; µ0 > 4%
c) α = 0.25
d) wilayah kritik
t > 1.000
e) rata- rata sesudah penyimpanan :
∑𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖 3.31 %+ 3.48 %
𝑥 = = = 3.40
𝑛 2
1 (3.31 % − 3.48 %)2 + (3.31 % − 3.48 %)²
𝑠2 = ∑𝑛𝑖=1 ( 𝑥1 -𝑥 )2 =
𝑛−1 2−1
𝑠 2 = 0.05
𝑠 2 = √0.05 = 0.2
f) keputusan H0 ditolak karena thitung > ttabel. Karna dinyatakan thitung berada di
wilayah kritik, keputusan H1 diterima.
3. Perhitungan perbandingan kadar air pada media Alumunium foil dan SNI
Berikut merupakan perhitungan perbandingan kadar air pada media
penyimpanan alumunium foil dengan SNI, dilakukan perhitungan rata-rata dari
kadar air sesudah penyimpanan dengan menggunakan persamaan 3.1 sebagai
berikut.
a) H0 ; µ0 ≤ 4%
b) H1 ; µ0 > 4%
c) α = 0.25
d) wilayah kritik
t > 1.000
e) rata- rata sesudah penyimpanan :
∑𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖 3.66 % + 3.61 %
𝑥= = =
𝑛 2
3.63
1
∑𝑛𝑖=1 ( 𝑥1 -𝑥 )2 (3.66 % − 3.61)2 +(3.66 % − 3.61 )²
𝑠2 = 𝑠2=
𝑛−1 2−1
𝑠 2 = 0.0025
𝑠 2 = √0.0025 = 0.05
x̅− µ0 3.63%− 4%
t hitung = s/√ n
;v = n − 1 t hitung =
0.05 /√2
= -10.4
f) kesimpulan H0 ditolak karena thitung > ttabel. Karna dinyatakan thitung berada di
wilayah kritik, keputusan H1 diterima.
1. Perbandingan kadar air biji kopi pada media penyimpan plastik dengan media
penyimpan alumunium foil
a) H0 ; µ1 - µ0 < 0.5
b) H1 ; µ1 - µ0 > 0.5
c) α = 0.25
d) wilayah kritik
t < -1.000 dan t > 1.000
e) perhitungan perbandingan
−0.17
𝑡′ = = −8.5
0.02
0.00000017
𝑣= =4
0.000000049
2. Perbandingan kadar air biji kopi pada media penyimpan plastik dengan media
penyimpan paper craft
a) H0 ; µ1 - µ0 < 0.5
b) H1 ; µ1 - µ0 > 0.5
c) α = 0.25
d) wilayah kritik
t < -1.000 dan t > 1.000
23
e) perhitungan perbandingan
(𝑥̅1 − 𝑥̅ 2 ) − 𝑑0 (3.96 − 3.40) − 0.5
𝑡′ = 𝑡′ =
√(𝑠12 /𝑛1 ) + (𝑠22 /𝑛2 ) √(0.022 /2) + (0.112 /6)
−0.17
𝑡′ = = −4.25
0.04
0.0000049
𝑣= =6
0.00000085
3. Perbandingan kadar air biji kopi pada media penyimpan alumunium foil dengan
media penyimpan paper craft
a) H0 ; µ1 - µ0 < 0.5
b) H1 ; µ1 - µ0 > 0.5
c) α = 0.25
d) wilayah kritik
t < -1.000 dan t > 1.000
e) perhitungan perbandingan
(𝑥̅1 − 𝑥̅2 ) − 𝑑0 (3.63 − 3.40 ) − 0.5
𝑡′ = 𝑡′ =
√(𝑠12 /𝑛1 ) + (𝑠22 /𝑛2 ) √(0.0362 /2) + (0.112 /6)
−0.27
𝑡′ = = −6.75
0.04
0.0000071
𝑣= =6
0.0000012
penyimpan plastik dan media penyimpan paper craft kurang dari 0.5, dan di
asumsikan bahwa kedua media penyimpan memiliki perbedaan rata-rata
kadar air biji kopi yang kecil dan dianggap tidak signifikan.
• H1 perbedaan rata- rata kadar air biji kopi antara media penyimpan plastik
dan paper craft lebih dari 0.5
dalam hal ini H1 kemungkinan akan menyatakan bahwa terdapat perbedaan
rata-rata kadar air biji kopi yang signifikan antara media penyimpan plastik
dan media penyimpan paper craft, dengan kata lain, perbedaan rata-rata
yang lebih besar dari 0.5.
• Keputusan H0 ditolak karena t hitung (-4.25) berada di wilayah kritis (t < -
1.000 dan t > 1.000). oleh karena itu H1 diterima. Kadar air pada media
penyimpan plastik lebih cepat meningkat dibandingkan media penyimpan
paper craft.
3. Perbandingan kadar air biji kopi antara media penyimpan alumunium foil
dan media penyimpan paper craft dimana:
• H0 perbedaan rata-rata kadar air biji kopi antara media penyimpan
alumunium foil dan media penyimpan paper craft kurang dari 0.5
dengan hipotesis nol H0: Perbedaan rata-rata kadar air biji kopi antara media
penyimpan alumunium foil dan media penyimpan paper craft kurang dari
0.5, dan di asumsikan bahwa kedua media penyimpan memiliki perbedaan
rata-rata kadar air biji kopi yang kecil dan dianggap tidak signifikan.
• H1 perbedaan rata-rata kadar air biji kopi antara media penyimpan
alumunium foil dan media penyimpan paper craft lebih dari 0.5
hasil uji statistik menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata kadar air biji kopi
antara media penyimpan alumunium foil dan media penyimpan paper craft
lebih besar dari 0.5, maka hipotesis alternatif H1 dapat diterima.
• Keputusan H0 ditolak karena t hitung (-6.75) berada diwilayah kritis (t < -
1.000 dan t > 1.000). oleh karena itu H1 diterima. Kadar air pada media
penyimpan alumunium foil lebih cepat meningkat dibandingkan media
penyimpan paper craft.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasakan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan pada bab
sebelumya, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Dari hasil pengujian hipotesis kadar air biji kopi arabika roasting yang disimpan
pada media penyimpanan yang berbeda tidak melebihi dari 4%, dimana nilai
tersebut adalah batas yang diizinkan oleh SNI.
2. Biji kopi yang disimpan selama 30 hari pada media penyimpanan paper craft
lebih rendah kadar airnya daripada pada media penyimpanan alumunium foil
dan juga plastik. Ketika kemasan paper craft dilapisi dengan aluminium foil,
lapisan foil tersebut berfungsi sebagai penghalang kedap air yang efektif.
Aluminium foil membentuk penghalang yang mencegah uap air dari lingkungan
sekitar untuk menembus dan menyebabkan peningkatan kadar air kopi. Dengan
lapisan ini, kemasan paper craft dengan kopi di dalamnya cenderung lebih baik
dalam menjaga kadar air dan mempertahankan kualitas kopi dalam jangka
waktu yang lebih lama.
3. Kadar air biji kopi yang disimpan pada media penyimpanan plastik lebih cepat
meningkat dibandingan pada media penyimpanan alumunium foil. Plastik
umumnya memiliki sifat yang lebih permeabel terhadap uap air dan gas,
termasuk udara. Akibatnya, uap air dari lingkungan sekitar dapat dengan mudah
masuk ke dalam kemasan plastik dan menyebabkan peningkatan kadar air di
dalam kemasan. Semakin tinggi tingkat permeabilitas plastik, semakin cepat
uap air dapat menembus, dan ini dapat menyebabkan kopi kehilangan cita rasa
dan aroma lebih cepat.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan pada bab
sebelum nya, maka penulis memberikan saran dimana:
26
27
1. untuk mendapatkan hasil pengujian yang lebih akurat sebaiknya jumlah sampel
tidak kurang daripada 10.
2. Jumlah data yang diambil untuk satu sampel hanya digunakan batas minimal,
tetapi sudah bisa dilakukan perhitungan pada hipotesis, dimana dalam
pengambilan sampel memerlukan biaya yang cukup besar.
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, O., & Agustini, S. (2019). Penentuan masa simpan kopi bubuk dalam
kemasan aluminium laminated polyetilen (ALP) dan polyetilen ptalat (PET).
Jurnal Dimanika Penelitian Industri, 30(2), 148–153.
Angelia, D. (2022). 10 Provinsi dengan Produksi Kopi Terbanyak Tahun 2022.
Goodstats. https://goodstats.id/article/10-provinsi-dengan-estimasi-produksi-
kopi-terbanyak-tahun-2022-IwfhD
Edowai, D. N., & Tahoba, A. E. (2018). Proses produksi dan uji mutu bubuk kopi
arabika (coffea arabica L) asal kabupaten Dogiyai, Papua. Jurnal Agriovet,
1(1), 1–18.
Ianah, N. (2012). Pengaruh Bahan Kemasan Terhadap Perubahan Kadar Air Kopi
Bubuk (Coffea Sp.) Pada Berbagai Suhu Dan Rh Udara.
Id, B. (2015). Proses Pengolahan Biji Kopi Arabika. Bangno Id.
https://www.bangno.my.id/2015/12/proses-pengolahan-biji-kopi-
arabika.html#:~:text=Proses Pengolahan Biji Kopi Arabika 1 1. Sortasi,... 7 7.
Sortasi akhir biji kopi
Mawardi, I., Jannifar, J., & Safaruddin, S. (2020). Penerapan Mesin Sortasi dalam
Upaya Efesiensi Proses Produksi Kopi Gayo Sebagai Produk Unggulan
Daerah Aceh Tengah. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 3(2).
Nasir, A. A. (2017). Klimatodologi Dasar. IPB Press.
Novita, E., Purbasari, D., & MUBAROK, M. (2021). Pendugaan Umur Simpan
Bubuk Kopi Arabika Menggunakan Metode Arrhenius dengan Kemasan
Aluminium Foil dan Plastik (Polipropilen).
Pratter. (2022). Ketahui Basic Coffee Roasting, Tujuan dan Fase. Pratter.
https://pratter.co.id/ketahui-basic-coffee-roasting-tujuan-dan-
fase/#:~:text=Fase-Fase Proses Coffee Roasting 1 1. Fase Drying,Crack
%28pecahan kedua%29 ... 6 6. Fase Cooling
Roaster, B. C. (n.d.). Pengaruh Kadar Air dalam Biji Kopi Terhadap Kualitas Biji
Kopi. Berto Coffee Roaster. https://berto-online.com/pengaruh-kadar-air-
dalam-biji-kopi-terhadap-kualitas/
28
29
30
31