Anda di halaman 1dari 41

PEMBUATAN ALAT PENEBAR PUPUK PADI (FERTILIZER

SPREADER)

LAPORAN AKHIR

oleh

Moh. Saifurrizal
NIM B31180444

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2023
PEMBUATAN ALAT PENEBAR PUPUK PADI (FERTILIZER
SPREADER)

LAPORAN AKHIR

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md.T)
di Program Studi Keteknikan Pertanian
Jurusan Teknologi Pertanian

oleh

Moh. Saifurrizal
NIM B31180444

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2023

ii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

PEMBUATAN ALAT PENEBAR PUPUK PADI (FERTILIZER


SPREADER)

Moh. Saifurrizal (B31180444)

Telah Diuji pada Tanggal :


dan Dinyatakan Memenuhi Syarat

Ketua Penguji,

Ir. Iswahyono, M.P.


NIP. 19641110 199202 1 001

Sekretaris Penguji/ Anggota Penguji,


Dosen Pembimbing,

Ir. Supriyono, M.P. Rizza Wijaya, S. T.P., M.Sc.


NIP. 19591031 198811 1 001 NIP. 19890621 201803 1
001

Mengesahkan
Ketua Jurusan
Teknologi Pertanian

Dr. Ir. Budi Hariono, M.Si.

iii
NIP. 19660519 199202 1 001

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Moh. Saifurrizal
NIM : B31180444
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam
Laporan Akhir saya yang berjudul “Pembuatan Alat Penebar Pupuk Padi
(Fertilizer Spreader)” merupakan gagasan dan hasil karya saya sendiri dengan
arahan dosen pembimbing, dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun pada
perguruan tinggi mana pun.
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas
dan dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan
dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir Laporan Akhir ini.

Jember, 10 Juli 2023

Moh. Saifurrizal
NIM B31180444

iv
PERNYATAAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya:

Nama : Moh. Saifurrizal


NIM : B31180444
Prodi : Keteknikan Pertanian
Jurusan : Teknologi Pertanian

Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan


kepada UPT. Perpustakaan Politeknik Negeri Jember, Hak Bebas Royalti Non-
Eksklusif (Non-Exclusive Royalty Free Right) atas Karya Ilmiah berupa Laporan
Akhir saya yang berjudul:

PEMBUATAN ALAT PENEBAR PUPUK PADI (FERTILIZER


SPREADER)

Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini UPT. Perpustakaan Politeknik


Negeri Jember berhak menyimpan, mengalih media atau format, mengelola
dalam bentuk Pangkalan Data (Database), mendistribusikan karya dan
menampilkan atau mempublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak


Politeknik Negeri Jember, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
Pelanggaran Hak Cipta dalam Karya Ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jember
PadaTanggal : 10 Juli 2023
Yang menyatakan,

Nama : Moh. Saifurrizal


NIM : B31180444

v
MOTTO

“Nikmati hari ini dan serahkan apa yang tidak bisa kita atur pada tuhan”
Rizal Muhammad

“Masalah besok akan kuserahkan pada diriku yang besok”


Saitama

vi
PERSEMBAHAN

Penuh rasa puji dan syukur, karya Laporan Akhir yang berjudul ini
“Pembuatan Alat Penebar Pupuk Padi (Fertilizer Spreader)”, saya persembahkan
kepada:
1. Puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga karya laporan tugas akhir ini dapat
terselesaikan.
2. Orang tua, Ayah saya Muhammad Mukson, Ibu saya Maria Susanti, dan
adik saya Ainur Rofiq dan Ahmad Alamul Huda yang selalu mendoakan
atas suksesnya laporan tugas akhir ini dan memberikan dukungan baik
moril maupun materil sampai saat ini.
3. Bapak Ir. Supriyono, MP selaku Dosen Pembimbing saya yang telah
memberikan saya waktu, arahan dan bimbingan agar saya dapat
mengerjakan tugas akhir dengan maksimal
4. Dosen, teknisi beserta jajaran Jurusan Teknologi Pertanian, Program Studi
Keteknikan Pertanian yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya
selama perkuliahan di Politeknik Negeri Jember.
5. Teman-teman TEP angkatan 2018 yang selalu memberikan dukungan dan
semangat.
6. Almamater tercinta Kampus Politeknik Negeri Jember.
.
RINGKASAN

Pembuatan Alat Penebar Pupuk Padi (Fertilizer Spreader), Moh. Saifurrizal,


NIM B31180444, Tahun 2023, 22 halaman, Teknologi Pertanian, Politeknik
Negeri Jember, Ir. Supriyono, MP (Pembimbing).

Pembuatan Alat Penebar Pupuk Padi ini bertujuan untuk mengurangi


beban pekerjaan petani agar tidak lagi menggendong atau membawa wadah pupuk
untuk ditebar ke padi dan memberikan kemudahan untuk para petani pada saat
melakukan penebaran pupuk padi pada alat ini.
Metode pembuatan alat ini yaitu dengan mengamati cara petani dalam
proses pemupukan padi secara manual, kemudian merancang alat penebar pupuk
padi yang mudah dan efisien untuk digunakan para petani. Perancangan awal
dengan sketsa tulis tangan di kertas milimeter blok kemudian di aplikasikan
menggunakan software Autocad 2014. Alat ini disusun dari berbagai komponen
seperti: rangka, hopper, papan kayu atau papan selancar penopang rangka, dinamo
dan aki. Bahan yang diperlukan untuk pembuatan komponen alat penebar pupuk
padi yaitu besi hollow 2x2 cm, pipa besi diameter 2 cm, timba cat bekas 25 kg,
dinamo dc 12 volt, papan kayu panjang 77 cm ketebalan 3 cm. Kegiatan
pembuatan alat dilaksanakan pada bulan Desember 2022 – Februari 2023 di
rumah.
Pembuatan alat penebar pupuk padi meliputi beberapa proses manufaktur
mulai dari pemotongan, penyambungan, penekukan, pelubangan dan penghalusan.
Kriteria desain alat penebar pupuk padi memili dimensi alat panjang 136 cm, lebar
64 cm, dan tinggi 107 cm, hopper yang mampu menampung pupuk, dan papan
kayu atau papan seluncur yang mampu menopang rangka alat saat berada di atas
lumpur.
Hasil jarak jangkauan persebaran lemparan pupuk padi yaitu 8,5 m ke
samping dan 6,5 m ke depan dengan menggunakan rpm optimal 734,2 m/s. Saran
agar kinerja alat penebar pupuk padi bekerja maksimal yaitu menggunakan tenaga
yang konstan agar penyebaran pupuk merata dan menumpuk dengan baik.

viii
ix
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan Laporan Akhir berjudul “Pembuatan Alat Penebar Pupuk
Padi (Fertilizer Spreader)” dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan ini adalah laporan hasil Pembuatan Alat Penebar Pupuk Padi
(Fertilizer Spreader), sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli
Madya Teknik (A.Md.T) di Program Studi D-III Keteknikan Pertanian Jurusan
Teknologi Pertanian.
Penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar -
besarnya kepada :
1. Saiful Anwar, S. T.P, MP sebagai Direktur Politeknik Negeri Jember.
2. Dr. Ir. Budi Hariono, M.Si. selaku Ketua Jurusan Teknologi Pertanian.
3. Rizza Wijaya, S. T.P, M.Sc. selaku Koordinator Program Studi Keteknikan
Pertanian.
4. Ir. Supriyono, M.P. selaku Dosen Pembimbing.
5. Ir. Iswahyono, M.P. Selaku Ketua Penguji.
6. Rizza Wijaya, S. T.P., M.Sc. Selaku Anggota Penguji.
7. Dosen dan staf pengajar serta seluruh teknisi Keteknikan Pertanian.
8. Rekan-rekan Keteknikan Pertanian dan semua pihak yang telah ikut membantu
dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan laporan ini.
Laporan Akhir ini masih kurang sempurna, mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan
akhir ini bermanfaat.

Jember, 10 Juli 2023

Moh. Saifurrizal
NIM B31180444
DAFTAR ISI

Halaman
LAPORAN AKHIR...............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
SURAT PERNYATAAN......................................................................................iv
MOTTO.................................................................................................................vi
PERSEMBAHAN................................................................................................vii
RINGKASAN......................................................................................................viii
PRAKATA.............................................................................................................ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
BAB 1. PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................2
1.4 Manfaat............................................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Tanaman Padi.................................................................................................3
2.2 Jarak Tanam Padi............................................................................................4
2.3 Metode Pemupukan Tanaman Padi...............................................................4
2.4 Macam-Macam Pemupukan Padi..................................................................5
2.2.1 Cara Disebar............................................................................................6
2.2.2 Cara Dibenamkan....................................................................................6
2.2.3 Cara Melalui Daun...................................................................................7
2.2.4 Cara Melalui Udara..................................................................................8
2.2.5 Cara Melalui Injeksi Ke Dalam Tanah....................................................8
BAB 3. METODOLOGI KEGIATAN.................................................................9
3.1 Tempat dan Waktu..........................................................................................9
3.2 Alat dan Bahan.................................................................................................9
3.3 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan...................................................................10

xi
3.4 Desain Fungsional..........................................................................................11
3.5 Desain Struktural...........................................................................................12
3.5.1 Kerangka Utama....................................................................................12
3.5.2 Dinamo..................................................................................................12
3.5.3 Aki.........................................................................................................12
3.5.4 Hopper...................................................................................................13
3.5.5 Tuas pembuka........................................................................................13
3.5.6 Pengaduk................................................................................................13
3.5.7 Papan kayu atau papan seluncur............................................................13
3.5.8 Piringan penebar....................................................................................13
3.5.9 Lubang pengeluaran...............................................................................14
3.6 Gambar Alat Penebar Pupuk Padi...............................................................14
3.7 Prosedur Pengujian Alat Penebar Pupuk Padi...........................................15
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................17
4.1 Hasil.................................................................................................................17
4.1.1 Alat Penebar Pupuk Padi.......................................................................17
4.2 Uji Fungsional Alat Penebar Pupuk Padi....................................................18
4.2.1 Uji Fungsional Untuk Mengetahui Seluruh Fungsi Komponen............18
4.3 Pembahasan....................................................................................................19
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................21
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................21
5.2 Saran...............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Jarak Tanam Padi.................................................................................4
Gambar 2.2 Pemupukan Padi...................................................................................5
Gambar 2.3 Pemupukan Padi Dengan Cara Sebar...................................................6
Gambar 2.4 Pemupukan Dengan Cara Dibenamkan...............................................7
Gambar 2.5 Pemupukan Melalui Udara...................................................................8
Gambar 3.1 Alur pembuatan Alat Penebar Pupuk Padi (Fertilizer Spreader)......10
Gambar 3.2 Desain Alat Penebar Pupuk Padi........................................................11
Gambar 3.1 Alat Penebar Pupuk Padi....................................................................14
Gambar 3.2 Alat Penebar Pupuk Padi Tampak Atas.............................................14
Gambar 3.3 Alat Penebar Pupuk Padi Tampak Samping......................................15
Gambar 3.4 Alat Penebar Pupuk Padi Tampak Depan..........................................15
Gambar 4.1 Alat Penebar Pupuk Padi....................................................................17
Gambar 4.2 Pengoperasian Alat Penebar Pupuk Padi...........................................18

xiii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Fungsi Alat Penebar Pupuk Padi............................................................12
Tabel 3.2 Indikator pengujian alat.........................................................................16
Tabel 4.1 Alat Penebar Pupuk Padi.......................................................................17
Tabel 4.2 Uji Fungsional Alat Penebar Pupuk Padi...............................................19

xiv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki wilayah besar dan
luas, masyarakat Indonesia mayoritas penduduknya bekerja dibidang pertanian
dan berkebun termasuk juga penghasil tanaman pangan. Pangan termasuk pada
komoditi yang penting dan strategis. Kebutuhan manusia akan pangan harus terus
terpenuhi untuk kelangsungan hidup manusia. Salah satu komoditinya yaitu
tanaman padi merupakan tanaman pokok di Indonesia. Tanaman padi (Oryza
sativa L.) merupakan tanaman pangan penting yang menjadi makanan pokok lebih
dari setengah penduduk dunia karena mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh.
Menurut Poedjiadi (1994), kandungan karbohidrat padi sebesar 78,9 %, protein
6,8 %, lemak 0,7 % dan lainlain 0,6 %. Indonesia sebagai negara dengan jumlah
penduduk yang besar menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pangan
tersebut. Sampai saat ini ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap padi
masih sangat besar, dari total kalori yang dikonsumsi oleh masyarakat hampir
60% dicukupi oleh beras (Pringadi dkk dalam Zahra, 2011) membuat padi
menjadi salah satu tanaman pangan yang sangat penting di Indonesia.
Dalam tahapan budidaya padi memiliki beberapa proses yaitu, persiapan
lahan, pemilihan bibit, persemaian, penanaman, perawatan lahan, pencegahan
hama dan penyakit, dan pemanenan. Dari salah satu proses budidaya padi yang
cukup penting yaitu pemupukan. Menurut Las et.al., (1999), untuk menjamin
tingkat produksi padi yang tinggi perlu dilakukan pemupukan yang berimbang
baik hara makro maupun hara mikro. Beberapa faktor yang akan menentukan
efisiensi penggunaan pupuk antara lain: macam tanah, pengelolaan hama dan
penyakit, varietas padi, waktu pemberian pupuk, musim dan waktu tanam,
sumber/macam pupuk, tata guna air, rotasi tanaman, dan pengendalian gulma.
(Rajiman, 2020). Namun sampai saat ini, petani dikebanyakan tempat masih
melakukan pemupukan dengan cara manual yaitu dengan cara disebar pada

1
permukaan lahan menggunakan tangan. Meskipun cara tersebut cukup efisien
namun, tingkat

2
2

keefektifan masih cukup rendah karena adanya proses pencucian, volatilisasi,


nitrifikasi yang diikuti denitrifikasi (Purwanra dkk, 2008).
Maka dari itu diperlukan alat yang tepat guna untuk memudahkan serta
dapat meningkatkan keefektifan dan efesiensi dalam proses pemupukan padi.
Sehingga dibuatlah teknologi tepat guna alat penebar pupuk (fertilizer spreader)
untuk tanaman padi. Alat ini dibuat untuk tanaman padi karena alat yang ada
sekarang belum ada yang menaburkan pupuk diatas permukaan tanah yang berair.
Alat ini menaburkan pupuk dengan cara didorong memanfaatkan tenaga dinamo
lalu pupuk tersebar menggunakan piringan yang berputar secara mekanis.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yaitu :
a. Kurangnya alat penebar pupuk (fertilizer spreader) pada tanaman padi.
b. Bagaimana membuat alat tepat guna penebar pupuk padi.

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas adapun rumusan
masalah dalam pembuatan tugas akhir ini antara lain :
a. Membuat alat penebar pupuk (fertilizer spreader) tanaman padi.
b. Memudahkan pemupukan padi khusunya bagi para petani.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat pembuatan alat penebar pupuk (fertilizer spreader)
tananamn padi adalah sebagai berikut :
a. Sebagai solusi dalam proses pemupukan yang efektif dan tepat waktu.
b. Menghasilkan suatu alat penebar pupuk (fertilizer spreader) tanaman padi.
c. Membantu masyarakat khususnya petani untuk memaksimalkan budidaya
tanaman padi.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Padi


Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman semusim yang
mempunyai kemampuan beradaptasi pada berbagai kondisi lingkungan. Tanaman
ini termasuk golongan jenis Graminae atau rumput-rumputan. Menurut Dinas
Pertanian Kabupaten Mesuji (2021) klasifikasi tanaman padi secara lengkap
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Superdivision : Angiospermae
Division : Spermatophyta
Class : Monocotyledoneae
Sub class : Commelinidae
Ordo : Poales
Family : Gramineae
Genus : Oryza Linn
Species : Oryza sativa L
Padi merupakan sumber makanan yang sangat dibutukan dalam kehidupan sehari-
hari. Menurut Puspadi (2010, h.87). Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.)
merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun
terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk
mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut
sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke
Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500
SM. Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah
jagung dan gandum. Namun, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi
mayoritas penduduk dunia. Hasil dari pengolahan padi dinamakan beras (Santoso
dkk, 2018).

3
4

Menurut Nawawi (2005,h.76) tanaman padi sawah merupakan tanaman


semusim termasuk golongan rumput rumputan. Padi selain merupakan tanaman
termuda yaitu tanaman yang biasanya berumur pendek, kurang dari satu tahun dan
hanya satu kali berproduksi, setelah berproduksi akan mati atau dimatikan.

2.2 Jarak Tanam Padi


Penggunaaan jarak tanam pada dasarnya untuk memberikan kemungkinan
tanaman untuk tumbuh dengan baik tanpa mengalami banyak persaingan dalam
hal mengambil air, unsur-unsur hara, dan cahaya matahari. Jarak tanam yang tepat
penting dalam pemanfaatan cahaya matahari secara optimal untuk proses
fotosintesis. Dalam jarak tanam yang tepat, tanaman akan memperoleh ruang
tumbuh yang seimbang (Warjido, Abidin dan Rachmat. 1990).
Penerapan jarak tanam atau jumlah populasi bervariasi, menurut Prihatman
(2000), jarak tanam disesuaikan dengan kondisi setempat seperti 20 cm x 20 cm
(250.000 populasi/ha), 25 cm x 25 cm (160.000 populasi/ha) dan 30 cm x 30 cm
(111.111 populasi/ha). Selanjutnya menurut pedoman pengelolaan tanaman
terpadu (PTT) jarak tanam yang baik dalam budidaya metode SRI adalah 20 cm x
20 cm dan 25 cm x 25 cm. Jarak tanam yang lebar penyerapan unsur hara, sinar
matahari dan udara optimal sehingga memberi kesempatan pada tanaman terutama
pada pembentukan anakan, pertumbuhan akar dan pertumbuhan lainnya lebih
optimal.

Gambar 2.1 Jarak Tanam Padi


5

2.3 Metode Pemupukan Tanaman Padi


Pemupukan pada prinsipnya merupakan pemberian bahan penyedia
hara guna menambah atau menggantikan hara yang telah digunakan atau
hilang. Pemupukan bertujuan untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan
tanaman agar tanaman tumbuh secara optimal dan menghasilkan produksi
dengan mutu yang baik. Orientasi pemupukan untuk menghasilkan bahan
kering yang optimal dan berkelanjutan (Rajiman, 2020). Pemupukan akan
memberikan manfaat bagi pertanaman jika memberikan nilai tambah hasil
pada tanaman. Keefisiensi pupuk adalah jumlah kenaikan hasil yang dapat
dipanen atau parameter pertumbuhan lainnya yang diukur sebagai akibat
pemberian satu satuan pokok atau pemupukan diukur dengan nilai
efisiensi pupuk.
Ramadhan (2014) menyatakan bahwa kombinasi pemupukan sangat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi. Kombinasi pupuk yang
digunakan (2105 kg ha-1 Urea + 237 kg ha-1 SP-36 + 701 kgha-1 KCl +
421.052 kg ha-1 pupuk kandang) memberikan hasil terbaik dengan rata-
rata tinggi tanaman mencapai 116,65 cm, jumlah anakan 19,17 batang,
umur berbunga 61,29 hari, umur panen 101,79 hari, dan panjang malai
28,48 cm pada kondisi tergenang. Sedangkan, pada kondisi tidak
tergenang rata-rata tinggi tanaman mencapai 98,92 cm, jumlah anakan
15,38 batang, umur berbunga 68,08 hari, umur panen 108,04 hari, dan
panjang malai 25,48 cm.

Gambar 2.2 Pemupukan Padi


(Sumber: liputan6.com)
6

2.4 Macam-Macam Pemupukan Padi


Dalam beberapa hal, pengaplikasian pemupukan pada tanaman padi
harus mempertimbangkan waktu serta cara pemberiannya. Pemupukan
diharapkan dapat menghasilkan produksi secara optimal dan baik. Ada
beberapa cara dalam pemberian pupuk pada tanaman padi:

2.2.1 Cara Disebar


Pemupukan ini dapat dilakukan dengan cara menyebar pupuk secara
merata di seluruh areal lahan yang ditanami. Pemberian pupuk cara sebar
ini dapat dilakukan sebelum atau sesudah ada tanaman. Pemupukan
dengan cara sebar akan menghemat tenaga, namun dalam pelaksanaannya
harus dihindari tanaman dalam kondisi basah, terutama pemupukan N dan
K. Jika dalam kondisi basah daun dapat terbakar. Pemupukan ini
umumnya dilakukan pada pupuk dasar dan susulan, seperti tanaman padi,
jagung, kedelai dll. Namun pemupukan dengan cara disebar tentunya akan
mengurangi efektivitas pemupukan. (Rajiman, 2020).

Gambar 2.3 Pemupukan Padi


Dengan Cara Sebar
(Sumber: DeltaAgroTani.com)

2.2.2 Cara Dibenamkan


Pemupukan dengan cara dibenam dapat dilakukan pada jalur dengan
meletakkan pupuk padat atau menyemprotkan cairan ke dalam tanah
sebelum tanam. Pembenaman pupuk dapat dilakukan dengan
menggunakan alat sederhana (bajak atau garu). Pemupukan dengan cara
7

dibenamkan perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu: pupuk yang


digunakan relatif sedikit, jarak tanam antara tanaman yang dipupuk cukup
jarang dan jarak antara barisan pertanaman cukup jarang, kesuburan tanah
rendah, tanaman dengan perkembangan akarnya yang sedikit, untuk tanah
tegalan atau darat, dan bila mengkhawatirkan akan terjadi pengikatan
unsur hara oleh tanah dalam jumlah yang cukup besar.

Gambar 2.4 Pemupukan


Dengan Cara Dibenamkan
(Sumber: distan.bulelengkab.go.id)

2.2.3 Cara Melalui Daun


Pemupukan dilakukan dengan cara menyemprotkan pupuk melalui
daun. Pemupukan melalui daun harus lebih hati-hati terutama dalam
menentukan dosis larutan yang digunakan, karena pemupukan melalui
daun terdapat beberapa kendala yaitu: pinggir daun sering terbakar karena
larutan terlalu pekat, memerlukan frekuensi yang lebih banyak, karena
hara yang diberikan rendah, dan biaya persatuan hara tinggi. Pemupukan
lewat daun dilakukan dengan cara pupuk dilarutkan ke air dengan
konsentrasi sangat rendah kemudian disemprotkan langsung kepada daun.
Pemberian pupuk melalui daun harus mempertimbangkan: konsentrasi
larutan pupuk dibuat sangat rendah atau mengikuti petunjuk dalam
kemasan pupuk pembuatan konsentrasi larutan pupuk jangan terlalu pekat,
pupuk daun disemprotkan ke bagian daun yang menghadap ke bawah
karena stomata umumnya menghadap ke bawah, penyemprotan dilakukan
8

pagi atau sore ketika matahari belum begitu menyengat hal ini bertujuan
untuk mengurangi penguapan hara pada saat penyemprotan, dan
penyemprotan pupuk daun jangan dilaksanakan menjelang musim hujan
dengan tujuan untuk menghindari pencucian oleh air hujan.

2.2.4 Cara Melalui Udara


Pupuk padat maupun cair dapat diberikan lewat udara dengan cara
disebar melalui pesawat udara. Pemupukan melalui udara umumnya
dilakukan pada lahan yang curam, sukar dilewati, lahan luas atau
pemupukan di hutan dan padang rumput.

Gambar 2.5 Pemupukan Melalui


Udara
(Sumber: dinkominfo.purbalinggakab.go.id)

2.2.5 Cara Melalui Injeksi Ke Dalam Tanah


Pemupukan dengan injeksi bertujuan untuk mengurangi kehilangan
hara akibat penguapan. Pada umumnya pemupukan dengan injeksi
dilakukan pada pupuk dengan kadar N yang tinggi. Pemupukan dilakukan
dengan pupuk dimasukkan injeksi kemudian dimasukkan ke tanah.
BAB 3. METODOLOGI KEGIATAN

3.1 Tempat dan Waktu


Kegiatan tugas akhir dengan judul “Pembuatan Alat Penebar Pupuk
(Fertilizer Spreader) Tanaman Padi” dilaksanakan di rumah. Kegiatan ini
dilaksanakan pada bulan Desember 2022 sampai bulan Februari 2023

3.2 Alat dan Bahan


Pembuatan Alat Penebar Pupuk (Fertilizer Spreader) Tanaman Padi ini
membutuhkan alat dan bahan sebagai berikut :
3.2.1 Alat
1. Las listrik 7. Penggaris siku
2. Mesin gerinda tangan 8. Tang jepit
3. Mesin bor tangan 9. Gunting
4. Kunci pas satu set 10. ATK (alat tulis kantor)
5. Palu 11. Kamera
6. Meteran 12. APD (alat pelindung diri)

3.2.2 Bahan
1. Besi hollow 2x2 cm 7. Mata gerinda
2. Pipa besi diameter 2 cm 8. Besi plat
3. Timba cat bekas 25 kg 9. Mata bor
4. Mur dan baut
5. Elektroda las
6. Papan kayu 74x15 cm

9
10

3.3 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Tahapan pelaksanaan tugas akhir pada Pembuatan Alat Penebar Pupuk
(Fertilizer Spreader) Tanaman Padi dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Mulai

Identifikasi Masalah

Mempelajari Sumber Pustaka

Desain Alat

Persiapan Alat dan Bahan

Pembuatan Komponen

Perakitan Komponen

Pengujian Fungsional Modifikasi

Tidak
Berfungsi

Ya
Pengujian

Selesai

Gambar 3.1 Alur pembuatan Alat Penebar Pupuk Padi (Fertilizer Spreader)
11

3.4 Desain Fungsional


Alat penebar pupuk padi ini memiliki sistem kerja yang dapat memudahkan
untuk pemupukan padi yang efektif dan efisien. Alat ini bekerja menebarkan
pupuk padi memanfaatkan tenaga dari dinamo yang dihubungkan dengan aki
sebagai sumber tenaganya. Pupuk ditampung di dalam tempat penampung atau
hopper, hopper sebagai tempat penampung pupuk di dalamnya terdapat pengaduk
untuk mengurai pupuk jika ada pupuk yang menggumpal. Pupuk akan jatuh ke
bawah piringan penebar, piringan penebar yang berfungsi untuk menebarkan
pupuk lalu pupuk tersebar dengan merata dan tepat sesuai kebutuhan.

Desain struktural Alat penebar pupuk padi seperti pada gambar berikut:
5

6
4

9
2 8
3

Gambar 3.2 Desain Alat Penebar Pupuk Padi


Keterangan:
1. Setang Kemudi 6. Hopper
2. Kerangka utama 7. Papan kayu atau papan seluncur
3. Dinamo 8. Piringan penebar
4. Aki 9. Lubang pengeluaran
5. Tuas pembuka
12

Fungsi dari komponen Alat Penebar Pupuk Padi dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Fungsi Alat Penebar Pupuk Padi
Nama Komponen Fungsi
Kerangka utama Berfungsi sebagai dudukan atau tumpuan komponen
lain.
Dinamo Sebagai penggerak piringan penebar dan pengaduk.
Aki Sebagai sumber tenaga untuk dinamo.
Tuas Pembuka Untuk membuka lubang pengeluaran pupuk.
Hopper Tempat untuk menampung pupuk.
Pengaduk Sebagai pengaduk pupuk jika ada yang menggumpal.
Papan kayu atau papan Untuk alas penopang alat ketika berjalan di lumpur.
seluncur Sebagai komponen penebar pupuk.
Piringan penebar Untuk tempat menampung aki.
Tempat Aki Untuk mengeluarkan pupuk.
Lubang pengeluaran

3.5 Desain Struktural


3.5.1 Kerangka Utama
Kerangka utama merupakan komponen utama yang berfungsi sebagai
dudukan dari komponen lainnya seperti: hopper, aki, piringan penebar dan
dinamo. Kerangka utama terbuat dari pipa besi hollow ketebalan 1 mm ukuran 2 x
2 cm keuntungan dari pemakaian pipa besi hollow yaitu bahan kuat.

3.5.2 Dinamo
Dinamo sebagai penggerak piringan penebar dan pengaduk, dinamo yang
digunakan adalah dinamo dc 12 volt.
13

3.5.3 Aki
Aki merupakan sumber tenaga untuk menggerakkan dinamo yang kemudian
dinamo akan menggerakkan piringan penebar sekaligus pengaduk. Aki yang
digunakan adalah aki sepeda motor tegangan 12 volt dengan kapasitas 5 ampere.

3.5.4 Hopper
Hopper sebagai tempat menampung pupuk padi yang akan disebar melalui
piringan penebar. Hopper yang digunakan menggunakan timba cat bekas 25 kg
kemudian dipotong setengah dengan tinggi 20 cm lalu disambung dengan plat
besi yang berbentuk kerucut dengan diameter 30 cm dan tinggi 24 cm.

3.5.5 Tuas pembuka


Tuas pembuka berfungsi untuk membuka katup lubang pengeluaran pupuk
untuk disebarkan. Sistem kerja dari tuas pembuka ini yaitu tuas ditarik lalu katup
lubang pengeluaran untuk pupuk akan terbuka. Panjang tuas pembuka yaitu 18
cm.

3.5.6 Pengaduk
Pengaduk berfungsi sebagai pemisah pupuk yang menggumpal, pengaduk
digunakan agar pupuk bisa keluar melalui lubang pengeluaran untuk kemudian
tersebar oleh piringan penebar, pengaduk berukuran panjang 17 cm.

3.5.7 Papan kayu atau papan seluncur


Papan kayu digunakan untuk penopang atau alas alat penebar pupuk padi
ketika berjalan di lumpur. Menggunakan kayu karena kayu dirasa cukup ringan
dan mampu mengambang di atas lumpur. Papan kayu yang digunakan memiliki
ketebalan 3 cm dengan lebar 15 cm dan panjang 74 cm.
14

3.5.8 Piringan penebar


Piringan penebar berfungsi untuk menebarkan pupuk padi. Piringan penebar
menggunkan plat besi dengan ketebelan 2 mm, diameter 20 cm. Di piringan
penebar terdapat sirip yang berfungsi untuk mendorong pupuk padi agar pupuk
padi tersebar merata, sirip tersebut masing-masing berukuran panjang 11 cm dan
tinggi 2,5 cm.
3.5.9 Lubang pengeluaran
Lubang pengeluaran berfungsi untuk mengeluarkan pupuk dari hopper
untuk kemudian pupuk bisa jatuh ke piringan penebar untuk disebarkan. Lubang
pengeluaran ini berdiameter 3 cm.

3.6 Gambar Alat Penebar Pupuk Padi

Gambar 3.1 Alat Penebar Pupuk Padi


15

Gambar 3.2 Alat Penebar Pupuk Padi Tampak Atas

Gambar 3.3 Alat Penebar Pupuk Padi Tampak Samping

Gambar 3.4 Alat Penebar Pupuk Padi Tampak Depan


16

3.7 Prosedur Pengujian Alat Penebar Pupuk Padi


Uji fungsional adalah untuk mengetahui alat berfungsi atau tidak. Dalam
pengujian diharapkan seluruh komponen berfungsi dengan baik. Prosedur
pengujian alat penebar pupuk padi antara lain sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat penebar pupuk padi dan bahan pemupukan antara lain: alat
penebar pupuk padi, urea, stopwatch, meteran, dan alat tulis.
2. Mengecek beberapa komponen alat antara lain pada tabel 3.2
Tabel 3.2 Indikator pengujian alat
No Komponen Indikator
1. Posisi tegak
Rangka 2. Kuat dan kokoh
1
3. Ketika diberi pupuk tidak goyah

1. Mampu menampung pupuk


2 Hopper 2. Posisi seimbang
3. Pupuk habis tanpa sisa

1. Mampu mengaduk pupuk yang menggumpal


3 Pengaduk 2. Kuat dan tidak goyah
3. Berputar balance

1. Berputar balance
4 Piringan Penebar 2. Mampu menebarkan pupuk
3. Posisinya tidak goyang

1. Mampu menopang alat


Papan kayu atau papan
5 2. Posisinya sesuai
seluncur
3. Dapat mengapung di tanah lumpur

3. Memasukkan pupuk ke dalam hopper.


4. Menghidupkan dinamo yang disambungkan ke aki.
17

5. Mengamati keluaran pupuk pada saat pengujian.


BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Alat Penebar Pupuk Padi
Alat penebar pupuk padi yang sudah dibuat dengan merakit beberapa
komponen. Hasil pembuatan alat dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.1 Alat Penebar


Pupuk Padi
Tabel 4.1 Alat Penebar Pupuk Padi
No Deskripsi Spesifikasi
1 Dimensi (P × L × T) 136 × 64 × 130 cm
2 Berat Alat
3 Rangka Besi Holo 2 × 2 mm
4 Papan Selancar Kayu, P=74 cm, L=15 cm, Ketebalan 3 cm
5 Kapasitas Hopper 18 kg
6 Piringan Penebar Diameter 20 cm
7 Dinamo DC 12 Volt
8 Aki 12 Volt / 5 Ampere

Rangka terbuat dari besi hollow 2 × 2 cm tebal 1 mm. Hopper terbuat dari
plat besi dengan ketebalan 1 mm disambungkan dengan timba cat bekas 25 kg.
Piringan penebar terbuat dari plat besi diameter 20 cm tebal 2 mm. Pada rangka

17
18

terdapat papan kayu selancar sebagai roda penggarak dengan panjang 74 cm, lebar
15 cm tebal 3 cm. Handle terbuat dari pipa besi dengan diameter 3 cm, panjang 18
cm dan tebal 2 mm. Dinamo menggunakan dinamo dc 12 volt dan aki sepeda
motor 12 volt / 5 ampere. Mekanisme alat penebar pupuk padi yakni alat didorong
lalu arus listrik aki disambungkan ke dinamo kemudian piringan penebar akan
berputar, pupuk yang berada di dalam hopper jatuh melalui lubang pembuangan
yang terdapat di samping bawah hopper. Lubang pembuangan hopper dibuka
menggunakan tuas pembuka lalu pupuk akan jatuh ke bawah dan disebarkan
menggunakan piringan penebar.

4.2 Uji Fungsional Alat Penebar Pupuk Padi


4.2.1 Uji Fungsional Untuk Mengetahui Seluruh Fungsi Komponen.
Pengujian dilakukan dengan cara mengoperasikan alat bertujuan untuk
mengetahui setiap komponen berfungsi dengan baik atau tidak. Berikut, adalah uji
fungsional alat penebar pupuk padi dilihat pada tabel 4.2

Gambar 4.2 Pengoperasian Alat


Penebar Pupuk Padi
19

Tabel 4.2 Uji Fungsional Alat Penebar Pupuk Padi


Berfungsi
No Nama Komponen Fungsi
Ya Kurang Tidak
1 Rangka Mampu menopang komponen  - -
2 Tuas Pembuka Dapat membuka lubang  - -
pengeluaran
3 Hopper Tempat menampung pupuk  - -
4 Pengaduk Pemisah pupuk yang  - -
menggumpal
5 Piringan Penebar Menebarkan pupuk  - -
6 Papan Kayu atau Papan Mampu menopang rangka dan  - -
Seluncur tidak tenggelam saat di lahan
7 Mengeluarkan pupuk dari  - -
Lubang Pengeluaran hopper

Dari hasi uji fungsional alat penebar pupuk padi didapatkan hasil
komponen beberapa alat penebar pupuk padi dapat berfungsi dengan baik
sebagaimana mestinya.

4.3 Pembahasan
Alat penebar pupuk padi merupakan alat penebar pupuk dengan desain dan
bahan yang ringan dan cepat dioperasikan. Mekanisme kerja alat dengan didorong
untuk menebarkan pupuk padi melalui hopper lalu pupuk jatuh ke piringan
penebar untuk kemudian disebarkan. Untuk penggerak piringan penebar
menggunakan dinamo yang menggunakan aki motor sebagai sumber tenaga. Hasil
pembuatan alat menghasilkan berat alat sebesar

Hasil pengujian alat penebar pupuk padi berfungsi dengan baik dan dapat
digunakan. Alat ini memiliki jarak jangkauan persebaran pupuk yaitu 8,5 m ke
samping dan 6,5 m ke depan dengan menggunakan RPM optimum yaitu 734,2
20

m/s. Papan kayu atau papan seluncur dapat mengapung dengan baik dan dapat
menopang rangka alat dengan kokoh.

Untuk mengetahui habisnya pupuk pada hopper saat alat digunakan sehingga
operator dapat melakukan pengisian ulang hopper
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Hasil pembuatan dan uji fungsional alat penebar pupuk padi dapat
disimpulkan sebagai berikut:

1. Telah diperoleh sebuah prototipe alat penebar pupuk padi yang telah berfungsi
dengan baik dan memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Deskripsi Spesifikasi
Dimensi Alat (P × L × T) 136 × 64 × 130 cm
Kapasitas Hopper 15 kg
Dimensi Hopper (P × L × T) 32,5 × 32,5 × 40 cm
Berat Alat
Rangka Besi Holo 2 × 2 mm
Papan Seluncur Kayu, P=74 cm, L=15 cm, Ketebalan 3 cm
Dimensi Seluncur (P × L × T) 87 × 87 × 8 cm
Sumber Penggerak Manusia dan Aki motor
Jangkauan Persebaran 6,5 m depan & 8,5 m samping
RPM optimal 734,2 m/s

2. Pengoperasian alat dilakukan oleh 1 orang.


3. Komponen alat penebar pupuk padi secara fungsional berfungsi dengan baik
dan dapat menyebarkan pupuk.

5.2 Saran
Untuk tingkat lanjut kesempurnaan alat penebar pupuk padi ini disarankan
sebagai berikut:

1. Perlu tenaga penggerak yang konstan agar penebar pupuk padi tersebar merata
tanpa mengatur kecepatan perputaran piringan penebar.

21
22

2. Menggunakan dinamo yang lebih besar supaya pengaduk dapat berputar ketika
hopper diisi kapasitas penuh pupuk.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Litbang Pertanian. 2007. Petunjuk Teknis Lapang Pengelolaan Tanaman


Terpadu (PTT) Padi Sawah Irigasi. Departemen Pertanian. Jakarta. 40 hal.
Dinas Pertanian. 2021. Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji. https://pertanian-
mesuji.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-padi-oryza-sativa/. (diakses
pada tanggal, 15 September 2021).
Las, I., A.K. Makarim, Sumarno, S. Purba, M. Mardikarini, dan S. Kartaatmadja.
1999. Pola IP Padi-300, Konsepsi dan Prospek Implementasi System Usaha
Pertanian Berbasis Sumberdaya. Badan Litbang Pertanian. 66 hal.

Poedjiadi, A. 1994. DasarDasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia.


Prihatman, K. 2000. Budidaya Padi, Pendayagunaan & Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan Teknologi. Bogor
Purwanta, C. Y., Sulistiadji, K., & Pitoyo, J. 2008. Desain dan Rekayasa
Prototipe Mesin Pembenam Pupuk di Lahan Sawah.
Puspadi, Ketut. 2010. Ekonomi dan Prokduksi Pertanian . Bumi Aksara. Jakarta.
Rajiman. 2020. Pengantar Pemupukan. Yogyakarta: Deepublish (CV. Budi
Utama).
Ramadhan, F. 2014. Parameter genetik Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa L.)
Pada Kondisi Media Berbeda. Universitas Syiah kuala. Skripsi. Banda
Aceh.
Santoso, S., Julianti, M. R., & Winarto, A. H. 2018. Sistem Pakar Penyakit Padi
Menggunakan Metode Certainty Factor Di Desa Giling, Pati Jawa
Tengah. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088 – 1762 Vol. 8 No. 2
Warjido, Z. Abidin dan S. Rachmat. 1990. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang
dan Kerapatan Populasi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Putih
Kultivar Lumbu Hijau. Buletin Penelitian Hortikultura. 19(3) 29-37.
Zahra, S. 2011. Aplikasi Pupuk Bokashi dan NPK Organik pada Tanah Ultisol
Untuk Tanaman Padi Sawah dengan Sistem SRI (System of Rice

23
Intensification). Jurnal Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau. 5 (2): 114-
128.
Lampiran 1
Kegiatan Pembuatan dan Uji Fungsional
a. Pembuatan Rangka dan Komponen

b.

Pengujian Alat Statis dan


Di Lahan

24
25

Anda mungkin juga menyukai