Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN

PROYEK USAHA MANDIRI

MODIFIKASI MESIN PENEBAR PUPUK KANDANG YANG


DITARIK DENGAN TRAKTOR RODA 4

Oleh :
ARMANDO ALKAS DENI PURBA
NIM. 20253331002

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
2023
MODIFIKASI MESIN PENEBAR PUPUK KANDANG YANG
DITARIK DENGAN TRAKTOR RODA 4

LAPORAN
PROYEK USAHA MANDIRI

Oleh :
ARMANDO ALKAS DENI PURBA
NIM. 20253331002

Laporan Ini Merupakan Salah Satu Persyaratan Untuk Menyelesaikan Mata


Ajaran Proyek Usaha Mandiri Program Teknologi Mekanisasi Pertanian
Jurusan Teknologi Pertanian

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
2023
MODIFIKASI MESIN PENEBAR PUPUK KANDANG YANG
DITARIK DENGAN TRAKTOR RODA 4

LAPORAN
PROYEK USAHA MANDIRI

Oleh :
ARMANDO ALKAS DENI PURBA
NIM. 20253331002

Menyetujui,

Ketua Program Studi, Dosen Pembimbing


Teknologi Mekanisasi Pertanian

Dr. Sandra Melly, S.TP, M.Si Ir. Irzal, M.P


NIP. 197306231999032002 NIP. 195804271988111001

Mengetahui
Direktur Ketua Jurusan
Politeknik Pertanian Negeri Teknologi Pertanian
Payakumbuh

Ir. John Nefri, M.Si Dr. Edi Syafri, S.T., M.Si


NIP. 196310251990021003 NIP. 197911112002121003
MODIFIKASI MESIN PENEBAR PUPUK KANDANG YANG
DITARIK DENGAN TRAKTOR RODA 4

LAPORAN
PROYEK USAHA MANDIRI

Oleh :
ARMANDO ALKAS DENI PURBA
NIM. 20253331002

Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Laporan Proyek Usaha
Mandiri Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknologi
Pertanian
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 26 Januari 2023

Tim Penguji

No Nama Dosen Jabatan Tanda Tangan

1. Ir. Musdar Effy Djinis, M.P Ketua

2. Sri Aulia Novita, S.TP, M.P Anggota

3. Dr. Edi Syafri, S.T., M.Si Anggota


MODIFIKASI MESIN PENEBAR PUPUK KANDANG YANG DITARIK
DENGAN TRAKTOR RODA 4

Oleh : Armando Alkas Deni Purba


(Dibawah Bimbingan : Ir. Irzal, M.P)

RINGKASAN
Pupuk kandang merupakan seluruh produk sisa atau produk buangan dari
hewan peliharaan yang bisa dimanfaatkan sebagai penambah zat hara,
memperbiki sifat tanah baik secara fisik maupun biologi. Mesin penabur pupuk
kandang pernah dibuat oleh Bivo Zohara Hotra pada tahun 2019 dengan ditarik
traktor dan di pasang pada alat pembumbun. Terdapat roda penggerak pada mesin
ini yang berfungsi sebagai pemutar ulir untuk mengeluarkan pupuk kandang yang
terdapat pada hopper. Namun, pada lahan bergelombang roda penggerak tersebut
terangkat sehingga mengakibatkan rantai menjadi kendur, begitu pula saat lintasan
becek maupun licin roda traktor slip sehingga roda penggerak tidak berputar yang
mengakibatkan ulir tidak berputar dan pupuk tidak keluar. Dari permasalahan
tersebut muncul sebuah ide untuk memodifikasi sumber tenaga dari roda
penggerak menjadi tenaga putar dari PTO traktor.
Tujuan dari Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini yaitu memodifikasi mesin
penebar pupuk kandang yang ditarik dengan traktor roda 4, menghitung kinerja
mesin penebar pupuk kandang yang ditarik dengan traktor roda 4 dan menganalisa
ekonomi mesin mesin penebar pupuk kandang yang ditarik dengan traktor roda 4.
Modifikasi mesin penabur pupuk kandang yang ditarik traktor roda empat
dilakukan selama 4 (empat) bulan dimulai dari Bulan September 2022 sampai
dengan Bulan Desember 2022. Mesin ini menggunakan transmisi berupa beveal
gear untuk menyalurkan putaran PTO ke penggaruk dan screw yang terdapat di
dalam hopper. Dari hasil uji kinerja didapatkan data kapasitas kerja mesin ini
yaitu 0,1869 ha/jam dengan biaya pokok Rp 535.834/ha. Dalam satu
pengoperasian mesin ini mampu melakukan dua pekerjaan sekaligus karena
terdapat piringan dan rear wheel pada mesin penabur pupuk kandang ini yang
dipasang pada mesin pembumbun.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan atas berkat, dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
meyelesaikan laporan Proyek Usaha Mandiri (PUM) yang berjudul “Modifikasi
Mesin Penebar Pupuk Kandang yang ditarik Traktor Roda Empat”. Laporan ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Proyek Usaha
Mandiri pada semester V Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian Jurusan
Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
Dengan selesainya laporan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak,
untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua, Ayah dan Ibu tercinta atas jasa-jasanya yang telah
memberikan dukungannya, baik moral maupun material.
2. Bapak Ir. Irzal, M.P selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
penulis dalam melaksanakan dan menulis laporan PUM ini.
3. Bapak Ir. John Nefri, M.Si selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh.
4. Bapak Dr. Edi Syafri, S.T, M.Si selaku Ketua Jurusan Teknologi Pertanian
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
5. Ibu Sandra Melly, S.TP, M.Si selaku Ketua Program Studi Teknologi
Mekanisasi Pertanian.
6. Seluruh staf pengajar Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
7. Serta semua pihak yang telah membantu secara moral maupun material
dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifat
membangun untuk perbaikan di masa mendatang.

Tanjung Pati, Januari 2023

ARMANDO A.D.P

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ vi

I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.3 Manfaat .......................................................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 3


2.1 Pemupukan .................................................................................................... 3
2.1.1 Pemupukan Secara Manual ................................................................ 3
2.1.2 Pemupukan Dengan Tenaga Hewan .................................................. 3
2.1.3 Alat Pemupukan Sistem Tugal .......................................................... 4
2.1.4 Alat Pemupukan Sistem Dorong........................................................ 4
2.1.5 Pemupukan Secara Mekanis .............................................................. 5
2.2 Power Take-Off Traktor Roda 4 .................................................................... 6

III. METODE PELAKSANAAN ......................................................................... 7


3.1 Waktu dan Tempat......................................................................................... 7
3.2 Alat dan Bahan .............................................................................................. 7
3.3 Tahapan Pembuatan ....................................................................................... 9
3.4 Rancangan Fungsional ................................................................................. 10
3.5 Rancangan Strutural .................................................................................... 10
3.6 Kinerja Alat ................................................................................................. 14
3.6.1 Kapasitas Lapang Teoritis (KLT) .................................................... 14
3.6.2 Kapasitas Lapang Efektif (KLE) ..................................................... 14
3.6.3 Efesiensi Lapang .............................................................................. 14
3.6.4 Presentasi Slip Roda ........................................................................ 14
3.6.5 Konsumsi Bahan Bakar ................................................................... 15
3.7 Analisa Ekonomi Alat ................................................................................. 15
3.7.1 Biaya Tetap (Fixed Cost) ................................................................. 15
3.7.2 Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost) ................................................. 16
3.7.3 Biaya Pokok (BP) ............................................................................ 16
3.7.4 Break Event Point (BEP) ................................................................. 17

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 18


4.1. Hasil Pembuatan Modifikasi Komponen Mesin .......................................... 18
4.1.1 Modifikasi Sumber Tenaga Penggerak ............................................ 18
4.1.2 Modifikasi Hopper........................................................................... 19
4.1.3 Modifikasi Outlet ............................................................................. 19
4.1.4 Perangkitan Komponen.................................................................... 20

ii
4.2 Uji Kinerja Alat ........................................................................................... 20
4.3 Analisis Biaya Pembuatan Alat ................................................................... 24
4.4 Analisis Ekonomi Operasional Alat ............................................................ 25
4.4.1 Biaya Operasional Alat .................................................................... 25
4.4.2 Biaya Tetap ...................................................................................... 26
4.4.3 Biaya Tidak Tetap ............................................................................ 27
4.4.4 Biaya Pokok ..................................................................................... 27
4.4.5 Break Event Point ............................................................................ 28

V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 29


5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 29
5.2 Saran ............................................................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Pemupukan Manual......................................................................................3
2. Pemupukan Sumer Tenaga Hewan ..............................................................4
3. Alat Pemupukan Sistem Tugal .....................................................................4
4. Alat Pemupukan Sistem Dorong ..................................................................5
5. Alat Pemupukan Mekanis ............................................................................6
6. Poros Power Take Off ..................................................................................6
7. Diagram Alir Tahapan Pelaksanaan .............................................................9
8. Rangka........................................................................................................11
9. Hopper........................................................................................................11
10. Screw ..........................................................................................................11
11. Outlet ..........................................................................................................12
12. Pengaduk ....................................................................................................12
13. Unit Transmisi............................................................................................13
14. Mesin Penebar Pupuk Kandang .................................................................13
15. Modifikasi Sumber Tenaga Penggerak ......................................................19
16. Modifikasi Hopper .....................................................................................19
17. Modifikasi Outlet .......................................................................................20

iv
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Alat Proyek Usaha Mandiri ...........................................................................7
2. Bahan Proyek Usaha Mandiri .......................................................................8
3. Kecepatan Teoritis........................................................................................21
4. Slip Roda ......................................................................................................22
5. Biaya Bahan-bahan ......................................................................................24

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Spesifikasi Traktor dan Implemen ............................................................30
2. Dokumentasi Kegiatan ..............................................................................31
3. Desain Autocad .........................................................................................35
4. Dokumentasi Uji Kinerja ..........................................................................42

vi
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pupuk kandang merupakan seluruh produk sisa atau produk buangan dari
hewan peliharaan yang bisa dimanfaatkan sebagai penambah zat hara,
memperbiki sifat tanah baik secara fisik maupun biologi (W Hartatik, 2006).
Pupuk kandang sendiri adalah bagian dari pupuk organik yang diminati oleh
petani karena harganya yang terjangkau, dan juga ramah lingkungan. Kandungan
pupuk kandang juga sama halnya dengan pupuk organik lainnya yaitu nitrogen
(N), magnesium (Mg), fosfor (P), kalium (K) yang bermanfaat untuk pertumbuhan
tanaman.
Menurut Hartatik dan LR Widowati, (2006) pada lahan kering pupuk
kandang bisa diaplikasikan dengan beberapa metode antara lain disebarkan
dipermukaan tanah, dicampur pada saat mengolah tanah, didalam larikan tanah,
dan dimasukkan disetiap lubang tanam. Masih banyak dijumpai permasalahan
dalam kegiatan penaburan pupuk kandang ini. Antara lain waktu pengerjaan yang
lama karena masih menggunakan metode tradisional serta para petani kurang
memperhatikan pemberian dosis pupuk saat melakukan penebaran pupuk
kandang.
Telah banyak inovasi didalam bidang pemupukan antara lain adanya alat
pemupukan dengan sistem tugal, alat tugal pupuk yang memiliki katup penakar
pupuk sehingga jumlah pupuk yang keluar sesuai dengan jumlah dosis yang
diharapkan serta mempermudah petani dalam proses pemupukan sehingga tidak
lagi membutuhkan tenaga dan waktu yang banyak. Peralatan alat pemupuk dengan
cara tugal belum efisien maka perlu adanya alat yang dapat mempermudah proses
pemupukan tanpa memerlukan waktu dan tenaga yang terlalu banyak (Agustiawan
dkk, 2018).
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh sendiri sudah memiliki
implemen atau mesin penebar pupuk kandang yang ditarik menggunakan traktor
roda 4, tetapi terdapat beberapa kelemahan pada alat tersebut seperti pada roda
penggerak yang tidak berfungsi dilahan becek dan ber alur, jadi ketika alat ini
dioperasikan pada lahan ber alur seringkali roda penggerak tidak berfungsi

1
sehingga tida memutar ulir dan penggaruk pupuk sehingga pupuk tidak jatuh ke
lahan.
Berdasarkan kekurangan tersebut maka munculah ide untuk memodifikasi
alat penabur pupuk kandang tersebut untuk memudahkan dan meningkatkan
efesiensi dari alat tersebut dengan judul Modifikasi Mesin Penebar Pupuk
Kandang Yang Ditarik Dengan Traktor Roda 4. Dengan adanya modifikasi ini
diharapakan dapat meningkatkan kinerja dan efesiensi alat tersbut.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini adalah untuk:
1. Memodifikasi roda penggerak pada mesin penebar pupuk kandang dengan
tenaga putar Power Take-Off (PTO) sebagai tenaga penggerak
2. Menghitung kinerja mesin penebar pupuk pandang yang telah dimodifikasi
3. Menganalisa ekonomi mesin penebar pupuk pandang yang telah
dimodifikasi

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari Proyek Usaha Mandiri ini adalah:
1. Mengoptimalkan kegiatan penebaran pupuk kandang.
2. Menghasilkan penebar pupuk kandang yang berguna untuk pertanian.
3. Sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh mahasiswa/i kedalam
bentuk modifikasi sebuah alat.

2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemupukan
Menurut Notohadiprawiro T, (2006) pemupukan merupakan pemberian
bahan yang bertujuan menambah zat hara tanaman pada tanah. Pemberian bahan
yang dimaksudkan adalah untuk memperbaiki struktur tanah baik fisika, kimia,
maupun biologi. Pemupukan sendiri terdiri dari beberapa cara berdaarkan sumber
tenaga antara lain secara manual dan secara mekanis.
2.1.1 Pemupukan Secara Manual
Pemupukan dengan cara manual atau tradisional masih cukup diterapkan
oleh para petani, dengan memanfaatkan karung ataupun ember sebagai tempat
untuk membawa pupuk ke lahan, kemudian pupuk ditebar pada setiap lobang
tanaman, pada larikan ataupun ditebarkan saja pada permukaan tanah .Gambar
pemupukan secara manual dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1. Pemupukan Manual


Sumber (antarafoto.com)
2.1.2 Pemupukan Dengan Tenaga Hewan
Pupuk padatan banyak dipergunakan pada peralatan yang ditarik oleh
hewan. Pada alat penebar pupuk butiran bisanya dilengkapi roda 2 buah,
sedangkan pada alat penebar pupuk kandang beroda 4. Pergerakan alat dari alat
penebar pupuk tersebut berasal dari perputaran roda.
Dalam operasinya, biasanya alat dikaitkan dengan alat penanam benih.
Untuk menyebarkan pupuk, alat dapat dikendalikan oleh 2 atau 1 orang. Pada alat
yang memerlukan 2 orang, masing-masing orang mengawasi pengeluaran
jalannya pupuk dan jalannya ternak atau alat..Pemupukan dengan tenaga hewan
dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah ini.

3
Gambar 2. Pemupukan Sumber Tenaga Hewan
Sumber (http://parang08.blogspot.com/)
2.1.3 Alat Pemupukan Sistem Tugal
Sumber tenaga utama yang digunakan adalah tenaga manusia. Pupuk yang
dimasukan ke wadah pupuk akan bergerak menuju tugal selanjutnya pupuk akan
berhenti pada ujung tugal. Kemudian tugal di tekan ke arah tanah sehingga
mengakibatkan ujung tugal yang telah diberi lubang terbuka, setelah lubang
terbuka maka pupuk akan keluar melalui lubang (Made dkk, 2020) .
Penyetel level takaran dilakukan dengan cara membuka pipa ujung tugal
yang berukuran ¾ lalu lakukan penyetelan level dengan menekan level takaran ke
atas untuk memperkecil level atau menekan kebawah untuk memperbesar level
sehingga tepat di level takaran yang akan digunakan.Gambar alat pemupukan
sistem tugal dapat dilihat pada Gambar 3 dibawah ini.

Gambar 3. Alat Pemupukan Sistem Tugal


Sumber (Made Putra Widana, 2020)
2.1.4 Alat Pemupukan Sistem Dorong
Alat pemupuk tipe dorong adalah salah satu alat untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi pada proses budidaya jagung khususnya dalam proses
pemupukan. Alat ini merupakan alat yang memiliki pembuka alur pupuk dan
penutup alur tanah yang didorong oleh manusia ( Agustiawan dkk, 2018) .

4
Prinsip dan mekanisme kerja alat pemupuk hampir sama dengan alat tanam, yang
terdiri atas komponen pembuka alur, penjatuh pupuk, penutup alur, dan kotak
pupuk. Balitsereal telah mengembangkan alat pembenam pupuk tipe dorong untuk
lahan kering. Gambar alat pemupukan sistem dorong dapat dilihat pada Gambar 4
dibawah ini.

Gambar 4. Alat Pemupukan Sistem Dorong


Sumber (Agustiawan, 2018)
2.1.5 Pemupukan Secara Mekanis
Pada pelaksanaan PUM telah merancang mesin penebar pupuk kandang
yang ditarik dengan traktor roda 4. Alat ini dirancang agar mempermudah dan
mengefesienkan kegiatan penebaran pupuk kandang dilahan pertanian. Demikian
pun para petani dapat menekan biaya kerja dengan menggunakan alat ini.
Namun terdapat kekurangan pada alat ini yaitu roda penggerak screw yang
tidak bekerja apabila alat bekerja pada lahan yang becek dan beralur sehingga
kegiatan pemupukan masih belum efektif karena penebaran pupuk dilahan masih
belum merata .Gambar alat pemupukan secara mekanis dapat dilihat pada Gambar
5 dibawah ini.

5
Gambar 5. Alat Pemupukan Mekanis
Sumber (Dokumentasi)

2.2 Power Take-Off Traktor Roda 4


PTO merupakan poros yang tenaga putarnya dapat digunakan untuk
memutar implemen yang membutuhkan tenaga putar, seperti bajak rotary, penabur
pupuk kandang, pembuat lubang tanam (digger) dan lain-lain. PTO terbagi dua
menurut pengaturan putarannya yaitu putaran PTO yang diatur seiring dengan
kecepatan putar enjin traktor dan putaran yang diatur seiring dengan putaran roda
belakang saat traktor berjalan (Irzal, 2016). Gambar poros Power Take-Off dapat
dilihat pada Gambar 6 dibawah ini.

Gambar 6. Poros Power Take-Off


Sumber (https://agriline24.id/)

6
BAB III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat


Proyek Usaha Mandiri (PUM) dilaksanakan pada bulan September –
Desember tahun 2022 oleh mahasiswa semester V Program Studi Teknologi
Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh. Tempat pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini dilakukan di
bengkel logam Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Tanjung Pati.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri (PUM)
Modifikasi Mesin penebar Pupuk Kandang Yang Ditarik Dengan Traktor Roda 4.
dapat dilihat pada Tabel 1
Tabel 1 Alat Proyek Usaha Mandiri
No Jenis Alat Merek Jumlah
1 Mesin las listrik BX6-250 2 unit
2 Mesin gerinda tangan Maxita A24SBF 2 unit
3 Mesin gerinda potong Maxita 2414NB 1 unit
4 Mesin bor Bosch Drill GBM 13 RE 1 unit
5 Mesin Pemotong Plat Makita 1 buah
6 Ragum Jonnesway 1 buah
7 Meteran Essen 15 m 1 buah
8 Mesin gergaji besi Dong Jin 1 buah
9 Jangka Sorong Mitutoyo 1 buah
10 Toolkits Jonnesway S04H52477S 1 set
11 Sikat kawat Krisbow 2 buah

Bahan yang digunakan pada pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri (PUM)


Modifikasi Mesin penebar Pupuk Kandang Yang Ditarik Dengan Traktor Roda 4
dapat dilihat pada Tabel 2

7
Tabel 2 Bahan Proyek Usaha Mandiri
No Jenis Bahan Tipe/Merek Jumlah
1 Bearing UCF 208 1 Buah
2 Bearing UCF 207 2 Buah
3 Bearing UCP 204 2 Buah
4 Poros Ø 19 mm 35 Cm
5 Besi UNP 4x8x4 2 Buah
6 Baut dan Mur 19 mm 8 Buah
7 Baut dan Mur 14 mm 10 Buah
8 Beveal Gear Mitsubisi L 300 1 Set
9 Mata Gerinda Potong Enka WD 10 Buah
10 Mata Gerinda Asah Nippon Resibon 5 Buah
11 Cat Hammertone 1 Kaleng
12 Thiner Cobra 1 Liter

8
3.3 Tahapan Pembuatan
Adapun langkah – langkah modifikasi mesin penebar pupuk kandang yang
ditarik dengan traktor roda 4 dapat dilihat pada Gambar 7 dibawah ini.

MULAI

Identifikasi Masalah

Perubahan / Modifikasi Komponen:


 Mengganti roda penggerak menjadi
poros PTO
 Penambahan papan pada hopper
 Pembuatan penahan pada outlet .

Pembuatan dan Perakitan Komponen

Pengujian Fungsional Perbaikan


Perbaikan
Tidak LAIK

YA
Uji Kinerja
Uji Kinerja

LAIK
Tidak
YA
Uji Kinerja

Analisa Ekonomi

SELESAI

Gambar 7. Diagram Alir Tahapan Pelaksanaan

9
3.4 Rancangan Fungsional
Rancangan fungsional merupakan rancangan yang menjelaskan fungsi dari
setiap komponen alat atau mesin.
1. Fungsi Rangka
Rangka berfungsi sebagai tumpuan atau tempat melekatnya komponen
komponen lain agar setiap komponen dapat bekerja dengan baik dan
kokoh.
2. Fungsi Hopper
Hopper adalah suatu wadah yang dimana pupuk kandang yang akan
diterbarkan kelahan.
3. Fungsi Screw
Screw adalah suatu komponen yang berfungsi untuk mendorong pupuk
kandang keluar ke masing- masing outlet.
4. Fungsi Pengaduk
Pengaduk adalah suatu kompinen yang berfungsi untuk menggeburkan dan
mengaduk pupuk kandang yang terdapat didalam hopper yang arah
putarnya berlawan dengan arah putar screw
5. Fungsi Outlet
Outlet berfungsi sebagai corong pengeluaran pupuk kandang yang terdapat
didalam hopper
6. Fungsi Unit Transmisi
Unit transmisi berfungsi untuk mentransmisikan daya dari tenaga PTO
traktor dan memutar poros seperti poros pengaduk dan screw

3.5 Rancangan Strutural


Rancangan fungsional merupakan rancangan yang menjelaskan dimensi
atau ukuran dari setiap komponen alat dan mesin.
1. Rangka
Rangka terbuat dari besi UNP 8 dan berdimensi panjang 180 cm dan lebar
80 cm yang disatukan dengan besi strip 5cm. Untuk detail dari Gambar
rangka dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 37. Gambar rangka dapat
dilihat pada Gambar 8 dibawah ini.

10
Gambar 8. Rangka
2. Hopper
Hopper terbuat dari besi plat tebal 2 mm yang berdimensi panjang 200 cm
dan lebar 80 cm. Untuk detail dari Gambar rangka dapat dilihat pada
lampiran 3 halaman 36. Gambar Hopper dapat dilihat pada Gambar 9
dibawah ini.

Gambar 9. Hopper
3. Screw
Screw terbuat dari plat tebal 6 mm dengan diameter screw 10,4 cm dengan
panjang screw 210 cm. Untuk detail dari Gambar Screw dapat dilihat pada
lampiran 3 halaman 39. Gambar Screw dapat dilihat pada Gambar 10
dibawah ini.

Gambar 10. Screw

11
4. Outlet
Outlet terbuat dari besi pipa besi dan corong pengeluaran terbuat dari besi
tebal 2 mm dengan panjang 10 cm dan lebar 11 cm. Untuk detail dari
Gambar Outlet dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 40. Gambar Outlet
dapat dilihat pada Gambar 11 dibawah ini.

Gambar 11. Outlet


5. Pengaduk
Pengaduk terbuat dari besi strip tebal 3 mm dengan panjang 6 cm dan
lebar 3 cm. Untuk detail dari Gambar Pengaduk dapat dilihat pada
lampiran 3 halaman 38. Gambar Pengaduk dapat dilihat pada Gambar 12
dibawah ini.

Gambar 12. Pengaduk

6. Unit Transmisi
Unit transmisi terdiri atas poros Power Take-Off (PTO, beveal gear bekas
dari mobil L300, gear, sprocket dan rantai . Untuk detail dari Gambar Unit
transmisi dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 41. Gambar Unit
transmisi dapat dilihat pada Gambar 13 dibawah ini.

12
Gambar 13. Unit Transmisi

Adapun Gambar desain lengakap dari Modifikasi Mesin penebar Pupuk Kandang
dapat dilihat pada Gambar 14 dibawah ini.

Gambar 14. Mesin penebar Pupuk Kandang

No Nama Komponen
1 Hopper
2 Pengaduk
3 Rangka
4 Unit Transmisi
5 Outlet

13
3.6 Kinerja Alat
Kinerja alat serangkaian pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan suatu alat
3.6.1 Kapasitas Lapang Teoritis (KLT)
Adalah laju kinerja yang di capai suatu alat untuk menyelesaikan
perkerjaan dengan asumsi tidak ada haambatan selama proses pengerjaan.
KLT = (1)
Dimana:
KLT = Kapasitas Lapang Teoritis (Ha/jam)
Vt = Kecepatan teoritis (meter/detik)
Wt = Lebar kerja teoritis (meter)
3.6.2 Kapasitas Lapang Efektif (KLE)
KLE merupakan kemampuan sebenarnya dari suatu alat atau mesin.
KLE = (2)

Dimana :
KLE = Kapasitas Lapang Efektif (Ha/jam)
A = Luas Lahan Terolah (Ha)
Tt = Waktu Total (Jam)
3.6.3 Efesiensi Lapang
Efesiensi lapang presentase perbandingan dari Kapasitas Lapang Efektif
dan Kapasitas Lapang Teortis.
Efesiensi lapang = x 100% (3)

3.6.4 Presentasi Slip Roda


Slip roda adalah keadaan dimana roda berputar tetapi tidak bertambanya
jarak tempuh.

S= x 100% (4)

Dimana :
S = Slip roda traktor (%)
A1 = Jarak tempuh berdasarkan jumlah putaran roda kiri (m)
A2 = Jarak tempuh berdasarkan jumlah putaran roda kanan (m)
B = Jarak tempuh sebenarnya di lapangan (m)

14
3.6.5 Konsumsi Bahan Bakar
Konsumsi bahan bakar dapat dihitung dengan cara mengisi bahan bakar
traktor sampai penuh sebelum traktor bekerja, kemudia setelah traktor bekerja
bahan bakar traktor di isi kembali sampai penuh dan jumlah bahan bakar yang di
isi kembali tersebut ditakar mengguanakan gelas ukur untuk mengetahui seberapa
banyak bahan bakar yang digunakan pada saat pekerjaan.

3.7 Analisa Ekonomi Alat


3.7.1 Biaya Tetap (Fixed Cost)
Adalah biaya yang dikeluarkan walaupun alat dan mesin tidak digunakan.
Adapun yang termasuk biaya tetap adalah
1. Biaya Penyusutan (D)
D= (5)

Dimana:
D = Biaya penyusutan (Rp/tahun)
P = Harga Awal (Rp)
S = Harga Akhir (Rp) = 10% x P
N = Umur Ekonomis (Tahun)
2. Bunga Modal (I)

I= (6)

Dimana:
I = Bunga Modal (Rp/tahun)
i = Suku Bunga Bank (%)
P = Harga Awal (Rp)
N = Umur Ekonomis (Tahun)
3. Biaya Gudang (G)
G = 1% x P (7)
Dimana:
G = Biaya Gudang (%/tahun)
P = Harga Awal (Rp)
Biaya Tetap = Biaya penyusutan+Biaya Bunga Modal+Biaya Gudang

15
3.7.2 Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost)
Adalah biaya yang dikeluarkan tergantung atau relatif sesuai dengan
lamanya alat atau mesin dioperasikan. Adapun yang termasuk biaya tetap adalah
1. Biaya Bahan Bakar

(8)

2. Biaya Perbaikan dan Perawatan

BPP = (9)

Dimana:
P = Harga Awal (Rp)
S = Harga Akhir (Rp) = 10% x P
3. Upah Operator

Upah = (10)

4. Biaya Ban

Biaya Ban = (11)

3.7.3 Biaya Pokok (BP)


Adalah biaya yang digunakan oleh setiap alat atau mesin untuk setiap unit
produksi.

BP = (12)

Dimana:
BP = Biaya Pokok (Rp/Ha)
BT = Biaya Tetap (Rp/Tahun)
X = Jumlah Jam Kerja (jam/tahun)
BTT = Biaya Tidak Tetap (Rp/Tahun)
KLE = Kapasitas Lapang Efektif (Ha/Jam)

16
3.7.4 Break Event Point (BEP)
Adalah keadaan alat yang dihasilkan dalam keadaan impas atau tanpa
keuntungan ataupun kerugian.
BEP = (13)

Dimana:
BEP = Break Event Point (Ha/Tahun)
BT = Biaya Tetap (Rp/Tahun)
BTT = Biaya Tidak Tetap (Rp/Tahun)
R = Upah/Sewa (Rp/Ha)
KLE = Kapasitas Lapang Efektif (Ha/Jam)

17
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pembuatan Modifikasi Komponen Mesin


Proses modifikasi sumber tenaga penggerak pada mesin penebar pupuk
kandang dengan mengganti tenaga putar Power Take-Off (PTO) sebagai
penggerak ini dilaksanakan di Bengkel Logam Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh. Sebelum dilakukan perakitan, memodifikasi komponen-komponen
pada mesin terlebih dahulu, setelah semua komponen selesai dimodifikasi maka
dilakukan perakitan dengan cara menyatukan komponen yang ada. Dalam proses
modifikasi mesin penebar pupuk kandang ada beberapa tahap yang harus
dilakukan yaitu :
4.1.1 Modifikasi Sumber Tenaga Penggerak
Dalam modifikasi sumber tenaga penggerak ini, roda penggerak beserta
komponen pengaturnya dilepaskan dari unit rangka. Selanjutnya untuk
memanfaatkan putaran Power Take-Off (PTO) traktor yang sejalan dengan
putaran roda traktor maka mesin penebar pupuk kandang ini harus dilengkapi
dengan komponen lain yaitu:
1. Adanya poros untuk meneruskan putaran dari propeller shaft yang
berasal dari Power Take-Off (PTO). Dalam hal ini poros penerus
putaran Power Take-Off (PTO) diambil dari implemen yang sudah
tidak terpakai.
2. Adanya kotak gigi ( gear box ) yang terdiri dari 2 pasang beveal gear
yang berfungsi, untuk mengubah arah putaran PTO menjadi searah
dengan putaran roda traktor sehingga menghasilkan jumlah putaran
tertentu. Dalam hal ini gear box yang digunakan berasal dari gear box
bekas mobil L300 dengan perbandingan 14 : 10.
3. Adanya poros output dari kotak gigi yang dilengkapi dengan sprocket
untuk meneruskan putaran ke sprocket yang terdapat pada poros screw
melaui rantai. sprocket yang terdapat pada poros output memiliki pitch
berjumlah 15 dan sprocket yang terdapat pada poros screw memiliki
pitch berjumlah 12.

18
Gambar 15. Modifikasi Sumber Tenaga Penggerak
4.1.2 Modifikasi Hopper
Pekerjaan ini dilakukan dengan menambahkan papan pada hopper
tepatnya diatas penggaruk dengan tujuan agar pupuk kandang tidak menumpuk
pada sisi – sisi hopper ,sehingga putaran penggaruk dapat semakin lancar dan
tidak terhambat. Dapat dilihat pada Gambar dibawah ini:

Gambar 16. Modifikasi Hopper


4.1.3 Modifikasi Outlet
Pekerjaan ini dilakukan dengan membuat penutup pada setiap corong
outlet agar pupuk tidak langsung jatuh kebawah pada saat pupuk dimasukkan ke
hopper. Penutup akan dibuka pada saat akan memulai kegiatan pemupukan Dapat
dilihat pada Gambar dibawah ini:

19
Gambar 17. Modifikasi Outlet
4.1.4 Perangkitan Komponen
Setelah keseluruhan komponen yang bermasalah telah dimodifikasi maka
langkah selanjutnya adalah proses perakitan komponen, adapun komponen yang
akan dirakit yaitu antara lain poros Power Take-Off (PTO), beveal gear, sprocket
dan rantai, bearing dan sekat penutup outlet. Setelah semua komponen terpasang
maka selanjutnya dilakukan proses pengujian alat.

4.2 Uji Kinerja Alat


Uji kinerja alat dilakukan tanggal 31 Desember 2022 dilahan Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh. Berikut ini langkah kerja yang dilakukan:
1. Lahan uji kinerja dengan ukuran petakan 9,6 x 20 m, pada jarak tanaman
80 cm. Sebelumnya lahan telah diolah dengan bajak dan garu, petakan uji
tersebut ditandai dengan pancang .
2. Kecepatan teoritis dihitung dengan cara, traktor yang sudah dipasangi
implemen dijalankan dijalan biasa dengan panjang lintasan 50 m dan
posisi transmisi bukaan gas sama dengan saat traktor bekerja dilahan.
Panjang lintasan 50 m dan posisi tansmisi splitter level II dan gear level 1.
Ulangi sebanyak 3 kali catat waktu per lintasan dan hitung kecepatan
teoritis. Berikut adalah data hasil waktu kecepatan teorotis dapat dilihat
pada tabel 3

20
Tabel 3 Kecepatan Teoritis Traktor di jalan sepanjang 50 m
No. Waktu Tempuh (Detik) Kecepatan (m/detik)
1 112 0,446
2 110 0,445
3 114 0,439
Rata- Rata 112 0,446
Waktu tempuh traktor disetiap lintasan berbeda-beda karena maka dari itu
diambil rata – rata dan didapatlah kecepatan teoritis yaitu 0,446 m/detik
atau dibulatkan 0,45 m/detik
3. Persiapan di lapangan
a. Menggandeng mesin penebar pupuk kandang dengan traktor
b. Memasang propeler shaft antara poros pto traktor dengan poros pto
alat penabur pupuk kandang
c. Penimbangan dan pengisian hopper dengan pupuk kandang seberat
250 Kg
d. Ambil standar untuk pengukuran bahan bakar
e. Atur posisi tuas kontrol sebagai berikut
 Posisi tuas transmisi : II.1
 Tuas gardan depan : On
 Pedal rem : Terpisah
 Putaran Enjin : ± 1800 RPM
 Tuas Differential Lock : Off
4. Pola penabur pupuk kandang balik rapat
5. Hasil Pengamatan:
a. Kecepatan teoritis : 0,45 m/detik
b. Lebar kejar teoritis : 1,6 m
c. Waktu lintasan efektif : 0,0167 jam
d. Waktu total : 370 s = 0,1027 jam
e. Luas lahan terolah 9,6 x 20 m : 0,0192 Ha
f. Jumlah lintasan : 6 lintasan
g. Slip roda dapat dilihat pada tabel 4 dibawah

21
Tabel 4 Slip Roda
Jumlah Jumlah Jarak tempuh Jarak tempuh
No. putaran putaran roda kanan roda kiri
roda kanan roda kiri (m) (m)
1 6,5 6,3 24,49 23,73
2 6 6 22,60 22,60
3 5,5 6,2 20,72 23,36
4 6 6,1 22,60 22,98
5 5,5 6,4 20,72 24,11
Rata-
5,9 6,2 21,82 23,35
Rata
h. % Slip Roda =

= ( )

= 29,12%
Berdasarkan data tabel diatas didapatkan bahwa rata – rata jumlah
putaran roda kanan sebanyak 5,9 kali dan roda kiri sebanyak 6,2 kali
kemudian didapatkan rata – rata jarak tempuh roda ka kana sejauh
21,82 m dan roda kiri sejauh 23,35 m. Jarak tempuh ini didapatkan
dengan mengalikan jumlah putaran roda traktor dengan keliling roda
traktor, dari data tersebut juga didapatkan presentasi slip roda traktor
yaitu 29,12 %. Angka ini cukup besar karena pada saat
pengoperasian alat ini lahan dalam keadaan cukup basah sehingga
banyak slip yang terjadi.
6. Kualitas Kerja
a. Kapasitas pengeluaran pupuk teoritis dilakukan sebelum traktor
dibawa ke lahan. Perhitungan dilakukan dengan cara mesin penebar
pupuk dalam keadaan terangkat , kemudian traktor maju kedepan
sejauh satu putaran roda belakang. Setelah itu pupuk yang keluar dari
corong outlet dikumpulkan dan ditimbang sehingga didapatkan rata-
rata per corong outlet.
 Berat pupuk kandang yang keluar 1 kali putaran roda dari 4
corong sebanyak 5,5 kg

22
 Kapasitas teoritis untuk masing masing corong 5,5 kg/3,768 =
1,45 kg/m
b. Kapasitas pengeluaran aktual dihitung dengan membagi total berat
pupuk yang dikeluarkan dengan panjang lintasan
 Dari hasil pengamatan didapatkan total berat pupuk kandang
yang dikeluarkan seberat 210 kg sedangkan panjang lintasan 120
m

 Kapasitas pengeluaran aktual = = 1,75 kg/m untuk 4

corong

 Kapasitas pengeluaran aktual masing – masing = 0,43

kg/m
7. Perhitungan Kinerja
a. KLT =
= ⁄
= 0,2592 ha/jam
b. KLE =

= 0,1869 ha/jam

c. Efesisensi Lapang =

= 72 %

d. Konsumsi Bahan Bakar =

= 4,67 liter/jam

23
4.3 Analisis Biaya Pembuatan Alat
a. Biaya Bahan-bahan
Biaya yang dikeluarkan untuk modifikasi dapat dilihat pada tabel 5
Tabel 5 Biaya Bahan-bahan
Harga Jumlah
Nama Jumlah Satuan
Satuan (Rp) (Rp)
Rangka 1 Buah 2.000.000 2.000.000
Bearing UCP 204 2 Buah 35.000 70.000
Bearing UCF 207 2 Buah 75.000 150.000
Bearing UCF 208 1 Buah 100.000 100.000
Poros 1 Inch 3 Meter 47.500 142.500
Poros ¾ Inch 2 Meter 87.500 175.000
Pipa 4 Inch 2 Meter 200.000 400.000
Bearing UCP 205 8 Buah 45.000 360.000
Besi Plat 2mm 2 Lembar 650.000 1.300.000
Besi Strip 1 Meter 9.500 9.500
Rantai 1 Buah 90.000 90.000
Sprocket 2 Pasang 90.000 180.000
Gear 1 Seat 300.000 300.000
Beveal Gear 1 Set 500.000 500.000
Cat Hamerthone 1 Kaleng 70.000 70.000
Thiner Cobra 1 Liter 30.000 30.000
Elektroda RB 2,6 1 Kg 35.000 35.000
Mata Gerinda Potong 10 Buah 5.000 5.000
Mata Gerinda Asah 5 Buah 10.000 50.000
Mur dan Baut Ø 17 mm 10 Buah 10.000 100.000
Mur dan Baut Ø19 mm 10 Buah 20.000 200.000
Papan 2 Meter 50.000 100.000
Total 6.367.000
b. Biaya Sewa Bengkel
Biaya sewa peralatan bengkel untuk modifikasi mesin penebar pupuk
kandang ( mesin las, mesin gerinda tangan, mesin gergaji potong, mesin bor,
mesin bubut, ragum, meteran, jangka sorong, rol siku, palu, paku drip).
Dengan kualitas kerja 8 jam/hari, harga satuan perjamnya yaitu Rp.10.000
dan jumlah hari kerja selama 20 hari.
Penyewaan bengkel = Rp. 10.000/jam
Lama pekerjaan = 20 hari/ 2 orang kerja
Jumlah Jam Kerja = 8 jam/ hari
Total biaya sewa = 20 hari x 8 jam/hari x Rp.10.000/jam
= Rp. 1.600.000

24
c. Biaya Tenaga Kerja
Upah Tenaga Kerja = Rp. 100.000/hari
Jumlah hari kerja = 8 hari
Jumlah tenaga kerja = 2 orang
Total biaya Tenaga Kerja = 20 hari x 2 orang x Rp.100.000/hari
= Rp. 4.000.000
d. Total biaya
Biaya bahan- bahan = Rp. 6.367.000
Biaya Sewa Alat = Rp. 1.600.000
Biaya tenaga kerja = Rp. 4.000.000
Total biaya = Rp. 11.967.000

e. Harga Jual
Laba yang diinginkan 30% = 30% x Rp. 11.967.000
= Rp 3.590.100
Harga Jual Alat = Rp. 11.967.000 + Rp. 3.590.100
= Rp. 15.557.100

4.4 Analisis Ekonomi Biaya Operasional


4.4.1 Biaya Operasional Alat
Dalam pengoperasian mesin penebar pupuk yang digandeng dengan
traktor roda 4 ada beberapa asumsi yang digunakan yaitu :
1. Harga traktor bekas = Rp. 50.000.000
2. Harga implemen = Rp. 15.500.000
3. Harga traktor + implemen = Rp. 65.500.000
4. Umur Ekonomis = 5 Tahun
5. Harga Akhir (s) = 10% x P
= 10% x Rp. 65.500.000
= Rp. 6.550.000
6. Harga 4 ban Traktor = Rp. 20.000.000
7. Umur ekonomis ban = 2 Tahun

25
8. Bunga/tahun (I) = 12% / tahun
9. Jam kerja/tahun (X) = 2.400 jam/ tahun
10. Hari kerja/ tahun = 300 hari/tahun
11. Jam kerja/ hari = 8 jam/hari
12. Upah operator/jam = Rp. 25.000/jam
13. Sewa traktor + implemen = Rp. 1.500.000/Ha
14. Jumlah Operator = 2 orang
15. Kapasitas Lapang Efektif = 0,1869 ha/jam

4.4.2 Biaya Tetap


a. Biaya Penyusutan (D)

D=

b. Biaya Bunga Modal (I)

c. Biaya Gudang (G)

Biaya Tetap/Tahun = BiayaPenyusutan +Biaya Bunga Modal + Biaya Gudang


=
=

26
4.4.3 Biaya Tidak Tetap
a. Biaya Bahan Bakar = Pemakaian bahan bakar x harga bakar
= 4,67 liter/jam x Rp. 6.800
= Rp. 31.756/jam
b. Upah Operator = Upah (Rp)/jam x jumlah operator
= Rp. 25.000/jam x 2 orang
= Rp. 50.000/jam

c. Biaya Perbaikan =

= Rp.7.074/Jam

d. Biaya Ban =

= Rp. 4.167/Jam

Biaya Tidak Tetap =

= Rp. 92.997/Jam
4.4.4 Biaya Pokok

/Ha

27
4.4.5 Break Event Point

Hasil analisa ekonomi mesin penebar pupuk kandang yang ditarik dengan
traktor roda 4 diperoleh biaya pokok untuk pekerjaan penebar pupuk kandang
adalah /Ha dengan Break Event Point ( BEP ) .

28
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil modifikasi mesin penebar pupuk kandang yang ditarik dengan
traktor roda 4 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sumber tenaga pada mesin penebar pupuk kandang yang semula berasal
dari roda penggerak telah diganti dengan memanfaatkan tenaga putar dari
Power Take-Off (PTO) traktor yang di setting putarannya sejalan dengan
jumlah putaran roda belakang traktor .
2. Setelah dimodifikasi mesin penebar pupuk kandang memiliki kapasitas
pengeluaran pupuk sebanyak 5,5 kg sebanyak satu kali putaran roda
belakang traktor, kapasitas kerja alat ini adalah 0,1869 ha/ jam.
3. Analisis ekonomi yang didapatkan pada mesin penebar pupuk kandang ini
yaitu, biaya tetap Rp. /tahun, biaya tidak tetap Rp 76.167/jam,
biaya pokok , dan BEP .

5.2 Saran
Mesin penebar pupuk kandang yang ditarik dengan traktor roda 4 ini perlu
ditambahkan pengaduk di atas hopper agar pupuk kandang tidak menumpuk,
sehingga saat proses pengeluaran pupuk kandang menjadi lebih lancar.

29
DAFTAR PUSTAKA

Agustiawan, Jamaluddin, dan Muh. Rais. (2018). Rancang Bangun Alat Pemupuk
Jagung Tipe Dorong. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian

Irzal dan Zulnadi. (2016). Buku Kerja Praktek Mahasiswa Traktor Pertanian.
Politeknik Pertanian Payakumbuh. Payakumbuh

Made Putra Widana, Evi Sunarti Antu, dan Romi Dfajar. (2020). Rancang Tugal
Pupuk Jagung Tipe Vertical. Politeknik Gorontalo

Melly. S. dan Ernita. Y. (2014). Mata Ajaran Ekonomi Teknik. Politeknik


Pertanian Payakumbuh. Payakumbuh

Novita, Sri Aulia, dan Zunaldi. (2017). Buku Kerja Praktek Mahasiswa Manajmen
Mesin Pertanian. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Payakumbuh

Olivi Babelia, Suliatno, dan Shevandy Andhara. (2018). Rancang Bangun Mesin
Penabur Pupuk Sawit Kapasitas 30 KG. Politeknik Manufaktur Negeri
Bangka Belitung

Waslah, Asiatun Yani, dan Latifatul Bariroh. (2021). Pelatihan Pembuatan Alat
Penabur Pupuk Jagung Sederhana untuk Gabungan Kelompok Tani Desa
Mojokrapak. Universitas KH.A. Wahab Hasbullah

Wiwik Hartatik dan L.R. Widowati. (2006). Pupuk Kandang. 59-64

29
Lampiran 1. Spesifikasi Traktor Fiat Agri dan Implemen
1. Traktor
Nama Traktor Fiat Agri
Tipe/Model Traktor 45 – 66 DT
Negara Asal Italia
Tahun Keluaran 1989
Sumber Tenaga
 Jenis Enjin Enjin Diesel 4 Tak
 Jumlah Silinder 3 Silinder
Dimensi
 Panjang 297,5 cm
 Lebar 170 cm
 Tinggi 232 cm
 Wheel base 193 cm
 Front wheel 120 – 180 cm
 Rear wheel 130 – 180 cm
Ground clereance 33 cm
Diameter Roda Depan 75 cm
Diameter Roda belakang 120 cm

2. Implemen Penebar Pupuk Kandang


Panjang hopper 200 cm
Lebar hopper 80 cm
Tinggi hopper 60 cm
Panjang rangka 180 cm
Lebar rangka 80 cm
Volume hopper 400 dm3

3. Implemen Pembumbun
Panjang pembumbun 180 cm
Lebar pembumbun 80 cm
Tinggi pembumbun 120 cm
Scraper 4 buah
Coulter 2 buah

30
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan

 Modifikasi Mesin penebar Pupuk Kandang Pemotongan dan Pembubutan


Dudukan PTO

31
 Perangkaian Unit Transmisi

32
 Pembuatan Sekat Outlet

33
 Pembuatan Papan Pada Hopper

34
Tampak Atas

SW Isometric
Gambar Mesin Penebar Pupuk Kandang

35
Tampak Depan

SKALA : 1:10 Digambar Oleh : Armando A.D.P


SATUAN : mm NIM 20253331002
TANGGAL : 13-02-2023 Diperiksa Oleh : Ir.Irzal M.P

TMP PPNP Mesin Penebar Pupuk Kandang HAL 1 A4


200
Gambar Hopper

100
15

36
80
15

SKALA : 1:10 Digambar Oleh : Armando A.D.P


SATUAN : mm NIM : 20253331002
TANGGAL : 13-02-2023 Diperiksa Oleh : Ir.Irzal M.P

TMP PPNP Hopper HAL 2 A4


Gambar Rangka

50

80
180

37
60 60

SKALA : 1:10 Digambar Oleh : Armando A.D.P


SATUAN : mm NIM : 20253331002
TANGGAL : 13-02-2023 Diperiksa Oleh : Ir.Irzal M.P

TMP PPNP Rangka HAL 3 A4


130
Gambar Pengaduk

6 20

38
SKALA : 1:10 Digambar Oleh : Armando A.D.P
SATUAN : mm NIM 20253331002
TANGGAL : 13-02-2023 Diperiksa Oleh : Ir.Irzal M.P

TMP PPNP Pengaduk HAL 4 A4


Gambar Screw

210

Ø 25,4

39
SKALA : 1:10 Digambar Oleh : Armando A.D.P
SATUAN : mm NIM : 20253331002
TANGGAL : 13-02-2023 Diperiksa Oleh : Ir.Irzal M.P

TMP PPNP Screw HAL 5 A4


220
Gambar Outlet

11

10

110

40
Ø 2,79

SKALA : 1:10 Digambar Oleh : Armando A.D.P


SATUAN : mm NIM : 20253331002
TANGGAL : 13-02-2023 Diperiksa Oleh : Ir.Irzal M.P

TMP PPNP Outlet HAL 6 A4


7
Gambar Unit Transmisi

NO NAMA BAGIAN

1 Poros Power Take Off

41
2 Dudukan Poros PTO
2 3 Bearing UCF

4 Beveal Gear
3
5 Cover Beveal Gear
4
6 Sprocket dan Rantai
5
7 Gear

SKALA : 1:10 Digambar Oleh : Armando A.D.P


SATUAN : mm NIM 20253331002
TANGGAL : 13-02-2023 Diperiksa Oleh : Ir.Irzal M.P

TMP PPNP Unit Transmisi HAL 7 A4


Lampiran 4. Dokumentasi Uji Kinerja

42

Anda mungkin juga menyukai