Oleh :
ARMANDO ALKAS DENI PURBA
NIM. 20253331002
LAPORAN
PROYEK USAHA MANDIRI
Oleh :
ARMANDO ALKAS DENI PURBA
NIM. 20253331002
LAPORAN
PROYEK USAHA MANDIRI
Oleh :
ARMANDO ALKAS DENI PURBA
NIM. 20253331002
Menyetujui,
Mengetahui
Direktur Ketua Jurusan
Politeknik Pertanian Negeri Teknologi Pertanian
Payakumbuh
LAPORAN
PROYEK USAHA MANDIRI
Oleh :
ARMANDO ALKAS DENI PURBA
NIM. 20253331002
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Laporan Proyek Usaha
Mandiri Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknologi
Pertanian
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 26 Januari 2023
Tim Penguji
RINGKASAN
Pupuk kandang merupakan seluruh produk sisa atau produk buangan dari
hewan peliharaan yang bisa dimanfaatkan sebagai penambah zat hara,
memperbiki sifat tanah baik secara fisik maupun biologi. Mesin penabur pupuk
kandang pernah dibuat oleh Bivo Zohara Hotra pada tahun 2019 dengan ditarik
traktor dan di pasang pada alat pembumbun. Terdapat roda penggerak pada mesin
ini yang berfungsi sebagai pemutar ulir untuk mengeluarkan pupuk kandang yang
terdapat pada hopper. Namun, pada lahan bergelombang roda penggerak tersebut
terangkat sehingga mengakibatkan rantai menjadi kendur, begitu pula saat lintasan
becek maupun licin roda traktor slip sehingga roda penggerak tidak berputar yang
mengakibatkan ulir tidak berputar dan pupuk tidak keluar. Dari permasalahan
tersebut muncul sebuah ide untuk memodifikasi sumber tenaga dari roda
penggerak menjadi tenaga putar dari PTO traktor.
Tujuan dari Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini yaitu memodifikasi mesin
penebar pupuk kandang yang ditarik dengan traktor roda 4, menghitung kinerja
mesin penebar pupuk kandang yang ditarik dengan traktor roda 4 dan menganalisa
ekonomi mesin mesin penebar pupuk kandang yang ditarik dengan traktor roda 4.
Modifikasi mesin penabur pupuk kandang yang ditarik traktor roda empat
dilakukan selama 4 (empat) bulan dimulai dari Bulan September 2022 sampai
dengan Bulan Desember 2022. Mesin ini menggunakan transmisi berupa beveal
gear untuk menyalurkan putaran PTO ke penggaruk dan screw yang terdapat di
dalam hopper. Dari hasil uji kinerja didapatkan data kapasitas kerja mesin ini
yaitu 0,1869 ha/jam dengan biaya pokok Rp 535.834/ha. Dalam satu
pengoperasian mesin ini mampu melakukan dua pekerjaan sekaligus karena
terdapat piringan dan rear wheel pada mesin penabur pupuk kandang ini yang
dipasang pada mesin pembumbun.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan atas berkat, dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
meyelesaikan laporan Proyek Usaha Mandiri (PUM) yang berjudul “Modifikasi
Mesin Penebar Pupuk Kandang yang ditarik Traktor Roda Empat”. Laporan ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Proyek Usaha
Mandiri pada semester V Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian Jurusan
Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
Dengan selesainya laporan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak,
untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua, Ayah dan Ibu tercinta atas jasa-jasanya yang telah
memberikan dukungannya, baik moral maupun material.
2. Bapak Ir. Irzal, M.P selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
penulis dalam melaksanakan dan menulis laporan PUM ini.
3. Bapak Ir. John Nefri, M.Si selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh.
4. Bapak Dr. Edi Syafri, S.T, M.Si selaku Ketua Jurusan Teknologi Pertanian
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
5. Ibu Sandra Melly, S.TP, M.Si selaku Ketua Program Studi Teknologi
Mekanisasi Pertanian.
6. Seluruh staf pengajar Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
7. Serta semua pihak yang telah membantu secara moral maupun material
dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifat
membangun untuk perbaikan di masa mendatang.
ARMANDO A.D.P
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ vi
I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.3 Manfaat .......................................................................................................... 2
ii
4.2 Uji Kinerja Alat ........................................................................................... 20
4.3 Analisis Biaya Pembuatan Alat ................................................................... 24
4.4 Analisis Ekonomi Operasional Alat ............................................................ 25
4.4.1 Biaya Operasional Alat .................................................................... 25
4.4.2 Biaya Tetap ...................................................................................... 26
4.4.3 Biaya Tidak Tetap ............................................................................ 27
4.4.4 Biaya Pokok ..................................................................................... 27
4.4.5 Break Event Point ............................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Pemupukan Manual......................................................................................3
2. Pemupukan Sumer Tenaga Hewan ..............................................................4
3. Alat Pemupukan Sistem Tugal .....................................................................4
4. Alat Pemupukan Sistem Dorong ..................................................................5
5. Alat Pemupukan Mekanis ............................................................................6
6. Poros Power Take Off ..................................................................................6
7. Diagram Alir Tahapan Pelaksanaan .............................................................9
8. Rangka........................................................................................................11
9. Hopper........................................................................................................11
10. Screw ..........................................................................................................11
11. Outlet ..........................................................................................................12
12. Pengaduk ....................................................................................................12
13. Unit Transmisi............................................................................................13
14. Mesin Penebar Pupuk Kandang .................................................................13
15. Modifikasi Sumber Tenaga Penggerak ......................................................19
16. Modifikasi Hopper .....................................................................................19
17. Modifikasi Outlet .......................................................................................20
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Alat Proyek Usaha Mandiri ...........................................................................7
2. Bahan Proyek Usaha Mandiri .......................................................................8
3. Kecepatan Teoritis........................................................................................21
4. Slip Roda ......................................................................................................22
5. Biaya Bahan-bahan ......................................................................................24
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Spesifikasi Traktor dan Implemen ............................................................30
2. Dokumentasi Kegiatan ..............................................................................31
3. Desain Autocad .........................................................................................35
4. Dokumentasi Uji Kinerja ..........................................................................42
vi
BAB I. PENDAHULUAN
1
sehingga tida memutar ulir dan penggaruk pupuk sehingga pupuk tidak jatuh ke
lahan.
Berdasarkan kekurangan tersebut maka munculah ide untuk memodifikasi
alat penabur pupuk kandang tersebut untuk memudahkan dan meningkatkan
efesiensi dari alat tersebut dengan judul Modifikasi Mesin Penebar Pupuk
Kandang Yang Ditarik Dengan Traktor Roda 4. Dengan adanya modifikasi ini
diharapakan dapat meningkatkan kinerja dan efesiensi alat tersbut.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini adalah untuk:
1. Memodifikasi roda penggerak pada mesin penebar pupuk kandang dengan
tenaga putar Power Take-Off (PTO) sebagai tenaga penggerak
2. Menghitung kinerja mesin penebar pupuk pandang yang telah dimodifikasi
3. Menganalisa ekonomi mesin penebar pupuk pandang yang telah
dimodifikasi
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari Proyek Usaha Mandiri ini adalah:
1. Mengoptimalkan kegiatan penebaran pupuk kandang.
2. Menghasilkan penebar pupuk kandang yang berguna untuk pertanian.
3. Sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh mahasiswa/i kedalam
bentuk modifikasi sebuah alat.
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemupukan
Menurut Notohadiprawiro T, (2006) pemupukan merupakan pemberian
bahan yang bertujuan menambah zat hara tanaman pada tanah. Pemberian bahan
yang dimaksudkan adalah untuk memperbaiki struktur tanah baik fisika, kimia,
maupun biologi. Pemupukan sendiri terdiri dari beberapa cara berdaarkan sumber
tenaga antara lain secara manual dan secara mekanis.
2.1.1 Pemupukan Secara Manual
Pemupukan dengan cara manual atau tradisional masih cukup diterapkan
oleh para petani, dengan memanfaatkan karung ataupun ember sebagai tempat
untuk membawa pupuk ke lahan, kemudian pupuk ditebar pada setiap lobang
tanaman, pada larikan ataupun ditebarkan saja pada permukaan tanah .Gambar
pemupukan secara manual dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini.
3
Gambar 2. Pemupukan Sumber Tenaga Hewan
Sumber (http://parang08.blogspot.com/)
2.1.3 Alat Pemupukan Sistem Tugal
Sumber tenaga utama yang digunakan adalah tenaga manusia. Pupuk yang
dimasukan ke wadah pupuk akan bergerak menuju tugal selanjutnya pupuk akan
berhenti pada ujung tugal. Kemudian tugal di tekan ke arah tanah sehingga
mengakibatkan ujung tugal yang telah diberi lubang terbuka, setelah lubang
terbuka maka pupuk akan keluar melalui lubang (Made dkk, 2020) .
Penyetel level takaran dilakukan dengan cara membuka pipa ujung tugal
yang berukuran ¾ lalu lakukan penyetelan level dengan menekan level takaran ke
atas untuk memperkecil level atau menekan kebawah untuk memperbesar level
sehingga tepat di level takaran yang akan digunakan.Gambar alat pemupukan
sistem tugal dapat dilihat pada Gambar 3 dibawah ini.
4
Prinsip dan mekanisme kerja alat pemupuk hampir sama dengan alat tanam, yang
terdiri atas komponen pembuka alur, penjatuh pupuk, penutup alur, dan kotak
pupuk. Balitsereal telah mengembangkan alat pembenam pupuk tipe dorong untuk
lahan kering. Gambar alat pemupukan sistem dorong dapat dilihat pada Gambar 4
dibawah ini.
5
Gambar 5. Alat Pemupukan Mekanis
Sumber (Dokumentasi)
6
BAB III. METODE PELAKSANAAN
7
Tabel 2 Bahan Proyek Usaha Mandiri
No Jenis Bahan Tipe/Merek Jumlah
1 Bearing UCF 208 1 Buah
2 Bearing UCF 207 2 Buah
3 Bearing UCP 204 2 Buah
4 Poros Ø 19 mm 35 Cm
5 Besi UNP 4x8x4 2 Buah
6 Baut dan Mur 19 mm 8 Buah
7 Baut dan Mur 14 mm 10 Buah
8 Beveal Gear Mitsubisi L 300 1 Set
9 Mata Gerinda Potong Enka WD 10 Buah
10 Mata Gerinda Asah Nippon Resibon 5 Buah
11 Cat Hammertone 1 Kaleng
12 Thiner Cobra 1 Liter
8
3.3 Tahapan Pembuatan
Adapun langkah – langkah modifikasi mesin penebar pupuk kandang yang
ditarik dengan traktor roda 4 dapat dilihat pada Gambar 7 dibawah ini.
MULAI
Identifikasi Masalah
YA
Uji Kinerja
Uji Kinerja
LAIK
Tidak
YA
Uji Kinerja
Analisa Ekonomi
SELESAI
9
3.4 Rancangan Fungsional
Rancangan fungsional merupakan rancangan yang menjelaskan fungsi dari
setiap komponen alat atau mesin.
1. Fungsi Rangka
Rangka berfungsi sebagai tumpuan atau tempat melekatnya komponen
komponen lain agar setiap komponen dapat bekerja dengan baik dan
kokoh.
2. Fungsi Hopper
Hopper adalah suatu wadah yang dimana pupuk kandang yang akan
diterbarkan kelahan.
3. Fungsi Screw
Screw adalah suatu komponen yang berfungsi untuk mendorong pupuk
kandang keluar ke masing- masing outlet.
4. Fungsi Pengaduk
Pengaduk adalah suatu kompinen yang berfungsi untuk menggeburkan dan
mengaduk pupuk kandang yang terdapat didalam hopper yang arah
putarnya berlawan dengan arah putar screw
5. Fungsi Outlet
Outlet berfungsi sebagai corong pengeluaran pupuk kandang yang terdapat
didalam hopper
6. Fungsi Unit Transmisi
Unit transmisi berfungsi untuk mentransmisikan daya dari tenaga PTO
traktor dan memutar poros seperti poros pengaduk dan screw
10
Gambar 8. Rangka
2. Hopper
Hopper terbuat dari besi plat tebal 2 mm yang berdimensi panjang 200 cm
dan lebar 80 cm. Untuk detail dari Gambar rangka dapat dilihat pada
lampiran 3 halaman 36. Gambar Hopper dapat dilihat pada Gambar 9
dibawah ini.
Gambar 9. Hopper
3. Screw
Screw terbuat dari plat tebal 6 mm dengan diameter screw 10,4 cm dengan
panjang screw 210 cm. Untuk detail dari Gambar Screw dapat dilihat pada
lampiran 3 halaman 39. Gambar Screw dapat dilihat pada Gambar 10
dibawah ini.
11
4. Outlet
Outlet terbuat dari besi pipa besi dan corong pengeluaran terbuat dari besi
tebal 2 mm dengan panjang 10 cm dan lebar 11 cm. Untuk detail dari
Gambar Outlet dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 40. Gambar Outlet
dapat dilihat pada Gambar 11 dibawah ini.
6. Unit Transmisi
Unit transmisi terdiri atas poros Power Take-Off (PTO, beveal gear bekas
dari mobil L300, gear, sprocket dan rantai . Untuk detail dari Gambar Unit
transmisi dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 41. Gambar Unit
transmisi dapat dilihat pada Gambar 13 dibawah ini.
12
Gambar 13. Unit Transmisi
Adapun Gambar desain lengakap dari Modifikasi Mesin penebar Pupuk Kandang
dapat dilihat pada Gambar 14 dibawah ini.
No Nama Komponen
1 Hopper
2 Pengaduk
3 Rangka
4 Unit Transmisi
5 Outlet
13
3.6 Kinerja Alat
Kinerja alat serangkaian pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan suatu alat
3.6.1 Kapasitas Lapang Teoritis (KLT)
Adalah laju kinerja yang di capai suatu alat untuk menyelesaikan
perkerjaan dengan asumsi tidak ada haambatan selama proses pengerjaan.
KLT = (1)
Dimana:
KLT = Kapasitas Lapang Teoritis (Ha/jam)
Vt = Kecepatan teoritis (meter/detik)
Wt = Lebar kerja teoritis (meter)
3.6.2 Kapasitas Lapang Efektif (KLE)
KLE merupakan kemampuan sebenarnya dari suatu alat atau mesin.
KLE = (2)
Dimana :
KLE = Kapasitas Lapang Efektif (Ha/jam)
A = Luas Lahan Terolah (Ha)
Tt = Waktu Total (Jam)
3.6.3 Efesiensi Lapang
Efesiensi lapang presentase perbandingan dari Kapasitas Lapang Efektif
dan Kapasitas Lapang Teortis.
Efesiensi lapang = x 100% (3)
S= x 100% (4)
Dimana :
S = Slip roda traktor (%)
A1 = Jarak tempuh berdasarkan jumlah putaran roda kiri (m)
A2 = Jarak tempuh berdasarkan jumlah putaran roda kanan (m)
B = Jarak tempuh sebenarnya di lapangan (m)
14
3.6.5 Konsumsi Bahan Bakar
Konsumsi bahan bakar dapat dihitung dengan cara mengisi bahan bakar
traktor sampai penuh sebelum traktor bekerja, kemudia setelah traktor bekerja
bahan bakar traktor di isi kembali sampai penuh dan jumlah bahan bakar yang di
isi kembali tersebut ditakar mengguanakan gelas ukur untuk mengetahui seberapa
banyak bahan bakar yang digunakan pada saat pekerjaan.
Dimana:
D = Biaya penyusutan (Rp/tahun)
P = Harga Awal (Rp)
S = Harga Akhir (Rp) = 10% x P
N = Umur Ekonomis (Tahun)
2. Bunga Modal (I)
I= (6)
Dimana:
I = Bunga Modal (Rp/tahun)
i = Suku Bunga Bank (%)
P = Harga Awal (Rp)
N = Umur Ekonomis (Tahun)
3. Biaya Gudang (G)
G = 1% x P (7)
Dimana:
G = Biaya Gudang (%/tahun)
P = Harga Awal (Rp)
Biaya Tetap = Biaya penyusutan+Biaya Bunga Modal+Biaya Gudang
15
3.7.2 Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost)
Adalah biaya yang dikeluarkan tergantung atau relatif sesuai dengan
lamanya alat atau mesin dioperasikan. Adapun yang termasuk biaya tetap adalah
1. Biaya Bahan Bakar
(8)
BPP = (9)
Dimana:
P = Harga Awal (Rp)
S = Harga Akhir (Rp) = 10% x P
3. Upah Operator
Upah = (10)
4. Biaya Ban
Dimana:
BP = Biaya Pokok (Rp/Ha)
BT = Biaya Tetap (Rp/Tahun)
X = Jumlah Jam Kerja (jam/tahun)
BTT = Biaya Tidak Tetap (Rp/Tahun)
KLE = Kapasitas Lapang Efektif (Ha/Jam)
16
3.7.4 Break Event Point (BEP)
Adalah keadaan alat yang dihasilkan dalam keadaan impas atau tanpa
keuntungan ataupun kerugian.
BEP = (13)
Dimana:
BEP = Break Event Point (Ha/Tahun)
BT = Biaya Tetap (Rp/Tahun)
BTT = Biaya Tidak Tetap (Rp/Tahun)
R = Upah/Sewa (Rp/Ha)
KLE = Kapasitas Lapang Efektif (Ha/Jam)
17
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
18
Gambar 15. Modifikasi Sumber Tenaga Penggerak
4.1.2 Modifikasi Hopper
Pekerjaan ini dilakukan dengan menambahkan papan pada hopper
tepatnya diatas penggaruk dengan tujuan agar pupuk kandang tidak menumpuk
pada sisi – sisi hopper ,sehingga putaran penggaruk dapat semakin lancar dan
tidak terhambat. Dapat dilihat pada Gambar dibawah ini:
19
Gambar 17. Modifikasi Outlet
4.1.4 Perangkitan Komponen
Setelah keseluruhan komponen yang bermasalah telah dimodifikasi maka
langkah selanjutnya adalah proses perakitan komponen, adapun komponen yang
akan dirakit yaitu antara lain poros Power Take-Off (PTO), beveal gear, sprocket
dan rantai, bearing dan sekat penutup outlet. Setelah semua komponen terpasang
maka selanjutnya dilakukan proses pengujian alat.
20
Tabel 3 Kecepatan Teoritis Traktor di jalan sepanjang 50 m
No. Waktu Tempuh (Detik) Kecepatan (m/detik)
1 112 0,446
2 110 0,445
3 114 0,439
Rata- Rata 112 0,446
Waktu tempuh traktor disetiap lintasan berbeda-beda karena maka dari itu
diambil rata – rata dan didapatlah kecepatan teoritis yaitu 0,446 m/detik
atau dibulatkan 0,45 m/detik
3. Persiapan di lapangan
a. Menggandeng mesin penebar pupuk kandang dengan traktor
b. Memasang propeler shaft antara poros pto traktor dengan poros pto
alat penabur pupuk kandang
c. Penimbangan dan pengisian hopper dengan pupuk kandang seberat
250 Kg
d. Ambil standar untuk pengukuran bahan bakar
e. Atur posisi tuas kontrol sebagai berikut
Posisi tuas transmisi : II.1
Tuas gardan depan : On
Pedal rem : Terpisah
Putaran Enjin : ± 1800 RPM
Tuas Differential Lock : Off
4. Pola penabur pupuk kandang balik rapat
5. Hasil Pengamatan:
a. Kecepatan teoritis : 0,45 m/detik
b. Lebar kejar teoritis : 1,6 m
c. Waktu lintasan efektif : 0,0167 jam
d. Waktu total : 370 s = 0,1027 jam
e. Luas lahan terolah 9,6 x 20 m : 0,0192 Ha
f. Jumlah lintasan : 6 lintasan
g. Slip roda dapat dilihat pada tabel 4 dibawah
21
Tabel 4 Slip Roda
Jumlah Jumlah Jarak tempuh Jarak tempuh
No. putaran putaran roda kanan roda kiri
roda kanan roda kiri (m) (m)
1 6,5 6,3 24,49 23,73
2 6 6 22,60 22,60
3 5,5 6,2 20,72 23,36
4 6 6,1 22,60 22,98
5 5,5 6,4 20,72 24,11
Rata-
5,9 6,2 21,82 23,35
Rata
h. % Slip Roda =
= ( )
= 29,12%
Berdasarkan data tabel diatas didapatkan bahwa rata – rata jumlah
putaran roda kanan sebanyak 5,9 kali dan roda kiri sebanyak 6,2 kali
kemudian didapatkan rata – rata jarak tempuh roda ka kana sejauh
21,82 m dan roda kiri sejauh 23,35 m. Jarak tempuh ini didapatkan
dengan mengalikan jumlah putaran roda traktor dengan keliling roda
traktor, dari data tersebut juga didapatkan presentasi slip roda traktor
yaitu 29,12 %. Angka ini cukup besar karena pada saat
pengoperasian alat ini lahan dalam keadaan cukup basah sehingga
banyak slip yang terjadi.
6. Kualitas Kerja
a. Kapasitas pengeluaran pupuk teoritis dilakukan sebelum traktor
dibawa ke lahan. Perhitungan dilakukan dengan cara mesin penebar
pupuk dalam keadaan terangkat , kemudian traktor maju kedepan
sejauh satu putaran roda belakang. Setelah itu pupuk yang keluar dari
corong outlet dikumpulkan dan ditimbang sehingga didapatkan rata-
rata per corong outlet.
Berat pupuk kandang yang keluar 1 kali putaran roda dari 4
corong sebanyak 5,5 kg
22
Kapasitas teoritis untuk masing masing corong 5,5 kg/3,768 =
1,45 kg/m
b. Kapasitas pengeluaran aktual dihitung dengan membagi total berat
pupuk yang dikeluarkan dengan panjang lintasan
Dari hasil pengamatan didapatkan total berat pupuk kandang
yang dikeluarkan seberat 210 kg sedangkan panjang lintasan 120
m
corong
kg/m
7. Perhitungan Kinerja
a. KLT =
= ⁄
= 0,2592 ha/jam
b. KLE =
= 0,1869 ha/jam
c. Efesisensi Lapang =
= 72 %
= 4,67 liter/jam
23
4.3 Analisis Biaya Pembuatan Alat
a. Biaya Bahan-bahan
Biaya yang dikeluarkan untuk modifikasi dapat dilihat pada tabel 5
Tabel 5 Biaya Bahan-bahan
Harga Jumlah
Nama Jumlah Satuan
Satuan (Rp) (Rp)
Rangka 1 Buah 2.000.000 2.000.000
Bearing UCP 204 2 Buah 35.000 70.000
Bearing UCF 207 2 Buah 75.000 150.000
Bearing UCF 208 1 Buah 100.000 100.000
Poros 1 Inch 3 Meter 47.500 142.500
Poros ¾ Inch 2 Meter 87.500 175.000
Pipa 4 Inch 2 Meter 200.000 400.000
Bearing UCP 205 8 Buah 45.000 360.000
Besi Plat 2mm 2 Lembar 650.000 1.300.000
Besi Strip 1 Meter 9.500 9.500
Rantai 1 Buah 90.000 90.000
Sprocket 2 Pasang 90.000 180.000
Gear 1 Seat 300.000 300.000
Beveal Gear 1 Set 500.000 500.000
Cat Hamerthone 1 Kaleng 70.000 70.000
Thiner Cobra 1 Liter 30.000 30.000
Elektroda RB 2,6 1 Kg 35.000 35.000
Mata Gerinda Potong 10 Buah 5.000 5.000
Mata Gerinda Asah 5 Buah 10.000 50.000
Mur dan Baut Ø 17 mm 10 Buah 10.000 100.000
Mur dan Baut Ø19 mm 10 Buah 20.000 200.000
Papan 2 Meter 50.000 100.000
Total 6.367.000
b. Biaya Sewa Bengkel
Biaya sewa peralatan bengkel untuk modifikasi mesin penebar pupuk
kandang ( mesin las, mesin gerinda tangan, mesin gergaji potong, mesin bor,
mesin bubut, ragum, meteran, jangka sorong, rol siku, palu, paku drip).
Dengan kualitas kerja 8 jam/hari, harga satuan perjamnya yaitu Rp.10.000
dan jumlah hari kerja selama 20 hari.
Penyewaan bengkel = Rp. 10.000/jam
Lama pekerjaan = 20 hari/ 2 orang kerja
Jumlah Jam Kerja = 8 jam/ hari
Total biaya sewa = 20 hari x 8 jam/hari x Rp.10.000/jam
= Rp. 1.600.000
24
c. Biaya Tenaga Kerja
Upah Tenaga Kerja = Rp. 100.000/hari
Jumlah hari kerja = 8 hari
Jumlah tenaga kerja = 2 orang
Total biaya Tenaga Kerja = 20 hari x 2 orang x Rp.100.000/hari
= Rp. 4.000.000
d. Total biaya
Biaya bahan- bahan = Rp. 6.367.000
Biaya Sewa Alat = Rp. 1.600.000
Biaya tenaga kerja = Rp. 4.000.000
Total biaya = Rp. 11.967.000
e. Harga Jual
Laba yang diinginkan 30% = 30% x Rp. 11.967.000
= Rp 3.590.100
Harga Jual Alat = Rp. 11.967.000 + Rp. 3.590.100
= Rp. 15.557.100
25
8. Bunga/tahun (I) = 12% / tahun
9. Jam kerja/tahun (X) = 2.400 jam/ tahun
10. Hari kerja/ tahun = 300 hari/tahun
11. Jam kerja/ hari = 8 jam/hari
12. Upah operator/jam = Rp. 25.000/jam
13. Sewa traktor + implemen = Rp. 1.500.000/Ha
14. Jumlah Operator = 2 orang
15. Kapasitas Lapang Efektif = 0,1869 ha/jam
D=
26
4.4.3 Biaya Tidak Tetap
a. Biaya Bahan Bakar = Pemakaian bahan bakar x harga bakar
= 4,67 liter/jam x Rp. 6.800
= Rp. 31.756/jam
b. Upah Operator = Upah (Rp)/jam x jumlah operator
= Rp. 25.000/jam x 2 orang
= Rp. 50.000/jam
c. Biaya Perbaikan =
= Rp.7.074/Jam
d. Biaya Ban =
= Rp. 4.167/Jam
= Rp. 92.997/Jam
4.4.4 Biaya Pokok
/Ha
27
4.4.5 Break Event Point
Hasil analisa ekonomi mesin penebar pupuk kandang yang ditarik dengan
traktor roda 4 diperoleh biaya pokok untuk pekerjaan penebar pupuk kandang
adalah /Ha dengan Break Event Point ( BEP ) .
28
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil modifikasi mesin penebar pupuk kandang yang ditarik dengan
traktor roda 4 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sumber tenaga pada mesin penebar pupuk kandang yang semula berasal
dari roda penggerak telah diganti dengan memanfaatkan tenaga putar dari
Power Take-Off (PTO) traktor yang di setting putarannya sejalan dengan
jumlah putaran roda belakang traktor .
2. Setelah dimodifikasi mesin penebar pupuk kandang memiliki kapasitas
pengeluaran pupuk sebanyak 5,5 kg sebanyak satu kali putaran roda
belakang traktor, kapasitas kerja alat ini adalah 0,1869 ha/ jam.
3. Analisis ekonomi yang didapatkan pada mesin penebar pupuk kandang ini
yaitu, biaya tetap Rp. /tahun, biaya tidak tetap Rp 76.167/jam,
biaya pokok , dan BEP .
5.2 Saran
Mesin penebar pupuk kandang yang ditarik dengan traktor roda 4 ini perlu
ditambahkan pengaduk di atas hopper agar pupuk kandang tidak menumpuk,
sehingga saat proses pengeluaran pupuk kandang menjadi lebih lancar.
29
DAFTAR PUSTAKA
Agustiawan, Jamaluddin, dan Muh. Rais. (2018). Rancang Bangun Alat Pemupuk
Jagung Tipe Dorong. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian
Irzal dan Zulnadi. (2016). Buku Kerja Praktek Mahasiswa Traktor Pertanian.
Politeknik Pertanian Payakumbuh. Payakumbuh
Made Putra Widana, Evi Sunarti Antu, dan Romi Dfajar. (2020). Rancang Tugal
Pupuk Jagung Tipe Vertical. Politeknik Gorontalo
Novita, Sri Aulia, dan Zunaldi. (2017). Buku Kerja Praktek Mahasiswa Manajmen
Mesin Pertanian. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Payakumbuh
Olivi Babelia, Suliatno, dan Shevandy Andhara. (2018). Rancang Bangun Mesin
Penabur Pupuk Sawit Kapasitas 30 KG. Politeknik Manufaktur Negeri
Bangka Belitung
Waslah, Asiatun Yani, dan Latifatul Bariroh. (2021). Pelatihan Pembuatan Alat
Penabur Pupuk Jagung Sederhana untuk Gabungan Kelompok Tani Desa
Mojokrapak. Universitas KH.A. Wahab Hasbullah
29
Lampiran 1. Spesifikasi Traktor Fiat Agri dan Implemen
1. Traktor
Nama Traktor Fiat Agri
Tipe/Model Traktor 45 – 66 DT
Negara Asal Italia
Tahun Keluaran 1989
Sumber Tenaga
Jenis Enjin Enjin Diesel 4 Tak
Jumlah Silinder 3 Silinder
Dimensi
Panjang 297,5 cm
Lebar 170 cm
Tinggi 232 cm
Wheel base 193 cm
Front wheel 120 – 180 cm
Rear wheel 130 – 180 cm
Ground clereance 33 cm
Diameter Roda Depan 75 cm
Diameter Roda belakang 120 cm
3. Implemen Pembumbun
Panjang pembumbun 180 cm
Lebar pembumbun 80 cm
Tinggi pembumbun 120 cm
Scraper 4 buah
Coulter 2 buah
30
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan
31
Perangkaian Unit Transmisi
32
Pembuatan Sekat Outlet
33
Pembuatan Papan Pada Hopper
34
Tampak Atas
SW Isometric
Gambar Mesin Penebar Pupuk Kandang
35
Tampak Depan
100
15
36
80
15
50
80
180
37
60 60
6 20
38
SKALA : 1:10 Digambar Oleh : Armando A.D.P
SATUAN : mm NIM 20253331002
TANGGAL : 13-02-2023 Diperiksa Oleh : Ir.Irzal M.P
210
Ø 25,4
39
SKALA : 1:10 Digambar Oleh : Armando A.D.P
SATUAN : mm NIM : 20253331002
TANGGAL : 13-02-2023 Diperiksa Oleh : Ir.Irzal M.P
11
10
110
40
Ø 2,79
NO NAMA BAGIAN
41
2 Dudukan Poros PTO
2 3 Bearing UCF
4 Beveal Gear
3
5 Cover Beveal Gear
4
6 Sprocket dan Rantai
5
7 Gear
42